apt.Tenti
Herawati.,S.F.,MM
tentiherawati@gmail.com
Apotek Kimia Farma NO. 70
Jln. Laksda Adisucipto 63 A Sleman-Yogyakarta
OVERVIEW
Pengertian MSDM
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan pengembangan dari
Manajemen Personalia (MP).
MSDM memberikan kontribusi pemikiran tentang bagaimana fungsi – fungsi MSDM spt
Perencanaan, rekrutmen, seleksi, training, pengembangan, penilain hasil kerja
(Performance appraisal), diintegrasikan kedalam konsep2 strategi perusahaan sehingga
MSDM menjadi bersifat strategik.
Berkaitan dengan 3 dimensi organisasi : Tujuan, Lingkup (size), & struktur.
Tujuan yang hendak dicapai organisasi menentukan perilaku yang bagaimana,
komitmen, dan kompetensi apa yang diharapkan dari SDM organisasi untuk mencapai
tujuan.
Lingkup organisasi ( besar, menengah, kecil) akan menentukan bagaimana penerapan
fungsi-fungsi MSDM dalam organisasi.
Struktur berkaitan dengan eksistensi dan PERAN manajer SDM dalam organisasi
tersebut.
DEFINISI SDM & MSDM
SDM / human resource : orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sering pula disebut sebagai
karyawan / employee.
MSDM Menurut:
1.Amstrong (1994) : bagaimana orang2 dapat dikelola dengan cara yang terbaik dalam kepentingan
organisasi
2.Kenooy (1990) : suatu metode mamaksimumkan hasil dari sumber daya tenaga kerja dengan
mengintegrasikan MSDM ke dalam suatu bisnis
3.Storey ( 1995) : pendekatan yang khas, terhadap manajemen tenaga kerja yang berusaha mencapai
keunggulan kompetitif melalui pengembangan strategi dari tenaga kerja yang mampu dan memiliki
komitmen tinggi dengan menggunakan tatanan kultur yang terintegrasi, struktural, dan teknik2 personal.
Berkaitan :
•policy
• praktek2 yg perlu dilaksanakan oleh manajer mengenai aspek2 SDM dari job management.
BERKAITAN DENGAN CARA PENGELOLAAN SUMBER DAYA INSANI DALAM ORGANISASI DAN
LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHINYA AGAR MAMPU MEMBERIKAN KONTRIBUSI SECARA
OPTIMAL BAGI PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI
TUJUAN MSDM
Meningkatkan kontribusi yang produktif dari SDM yang ada dalam organisasi
melalui cara-cara yang strategik, etis, dan secara sosial dapat
dipertanggungjawabkan manajer SDM dalam menjalankan fungsi-fungsi
MSDM harus memandang karyawan sebagai partner, tidak semata-mata
mengunakan tenaganya.
ANALISIS
JABATAN
Spesifikasi
Deskripsi jabatan:
Jabatan :
Kualifikasi
Daftar tugas, pengetahuan,
kewajiban dan keahlian,
tanggung jawab kemampuan dan
pengalaman
Lanj. Analisis Jabatan
• Merupakan basis perencanaan SDM
• Perencanaan SDM mjd dasar pelaksanaan fungsi staffing
(kegiatan penarikan, seleksi & penempatan tenaga kerja)
• Individu akan termotivasi untuk bekerja dg baik bila jabatan
didesain dg tepat.
• Output: menjadi dasar penilaian kinerja.
Lant. Analisis jabatan
• Perubahan strategi seringkali diikuti perubahan struktur ->
jabatan2 yg tersedia dalam struktur yang baru
• Merger ->jabatan hilang, muncul jabatan baru-> tugas,
kewajiban, tanggung jawab individu & karakteristik SDM juga
berubah.
• Deskripsi jabatan sangat dinamis pd organisasi yg selalu
orientasinya inovasi & customers services.
• Tugas yg terkandung dlm suatu jabatan yg tidak signifikan
hubungannya dg pencapaian visi, misi & tujuan dihilangkan.
• Deskripsi jabatan bersifat dinamis.
• Spesifikasi jabatan (keahlian pengetahuan & kemampuan)
adlah kualifikasi minimum yg perlu dipertimbangkan dalam
menentukan orang yg tepat untuk menduduki jabatan suatu
jabatan.
DESKRIPSI
JABATAN
1. Ringkasan jabatan (job summary)
Ditandai dengan kata kerja & menekankan tujuan dari jabatan
2. Kewajiban & tanggung jawab (duties /responsibilities)
Merupakan inti dari deskripsi jabatan
3. Spesifikasi jabatan, terdiri dari :
Keahlian , cth : menyusun konsep surat & laporan dg kriteria
sangat penting, penting.
Pengetahuan, cth: pengetahuan tentang administrasi
perkantoran, tata bhs indonesia dan tata tulis
Kemampuan , cth : berbahasa asing ( penting, sangat penting,
diutamakan )
Merupakan kualifikasi minimum yang perlu dipertimbangkan
dalam mementukan orang yang tepat untuk menduduki
jabatan suatu jabatan.
PERENCANAAN SDM
Merupakan bag. Proses yg fundamental bagi organisasi untuk
mengantisipasi ketidakpastian yg disebabkan perubahan lingkungan
eksternal yg kadangkala sukar diprediksi oleh organisasi (Alwi, 2008)