Anda di halaman 1dari 31

PROSES PEMBUATAN KERAMIK

Dibuat Oleh:

Gandy Punggara
NIM: 153141911913

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS WIDYAGAMA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas kehendak-Nya
lah bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya .

Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini , adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah pengetahuan bahan NON LOGAM, dan juga untuk menambah
wawasan mengenai karakteristik dari bahan keramik.

Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja penulis mengakui bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , baik dari segi isi , teori , dan sistematika
penulisannya . Maka dari itu karena belum luasnya wawasan kami, kami sangat terbantu bila
pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan
makalah ini dari segi manapun .

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik untuk
hari ini dan untuk masa yang akan datang

PENYUSUN
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
C. MANFAAT

BAB II TEORI

A. DEFINISI
B. KOMPOSISI BAHAN
C. SIFAT KERAMIK
D. JENIS JENIS KERAMIK

BAB III PEMBAHASAN

A. PEMBUATAN DAN DEKORASI KERAMIK


B. PEMBENTUKAN KERAMIK
C. METODE PENGUKURAN
D. KEGUNAAN KERAMIK

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Material dewasa ini mengalami perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan


tersebut meliputi di dalam struktur, komposisi, sifat – sifat fisik dan mekanik. Sifat fisik yaitu
berkaitan dengan berat jenis material tersebut, manakala sifat mekanik berkaitan
kemampuannya untuk digunakan di dalam produk teknik. Para engineer sedang giat giatnya
mengadakan penelitian terhadap bahan bahan dari material non logam salah satunya adalah
keramik.

Keramik berasal dari bahasa yunani keramikos yang artinya suatu bentuk tanah liat
yang telah mengalami proses pembakaran. Keramik juga bisa diartikan sebagai salah satu
bentuk seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti,
gerabah, genteng, porselin dan sebagainya

Pada umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umumnya dipakai adalah felspard, ball
clay, kwarsa, kaolin dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur Kristal, komposisi
kimia dan mineral bawaanya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan
geologi dimana bahan diperoleh secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit electron
electron bebas. Kurangnya beberapa electron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan menjadi konduktor panas yang
jelek.

Disamping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras dan kaku. Keramik secara umum
mempunyai kekuatan tekan lebih baik kekuatan tariknya.

B. TUJUAN PENULISAN

A. Untuk mengetahui komposisi dari bahan keramik


B. Untuk mengetahui sifat dari bahan keramik
C. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan keramik
D. Untuk mengetahui jenis industri pembuatan keramik
E. Untuk mengetahui proses pembentukan dan dekorasi keramik
F. Untuk mengetahui metode uji bahan pada keramik
G. Untuk mengetahui kegunaan dan manfaat dari keramik

C. MANFAAT

Keramik dinilai dari propertinya. Kegunaan keramik beragam disesuaikan dengan

kemampuan dan daya tahannya.Keramik dengan properti elektrik dan magnetik dapat

digunakan sebagai insulator, semikoncuktor, konduktor dan magnet. Keramik dengan properti

yang berbeda dapat digunakan pada aerospace, biomedis, konstruksi bangunan, dan industri

nuklir.
BAB II

TEORI

A. DEFINISI

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos, yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun
1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan
barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi
saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru
mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998;2)

B. KOMPOSISI BAHAN KERAMIK

Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari 4 : Tanah Liat (clay), Kwarsa (flint),
feldsfar, dan serbuk kaca (cullet).

 Clay/tanah liat mengandung hidrated aluminum silica (Al2O3.2SiO2.2H2O)


Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik, merupakan salah satu bahan yang
kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia karena bahannya yang mudah didapat dan
pemakaian hasilnya yang sangat luas. Kira-kira 70% atau 80% dari kulit bumi terdiri dari
batuan merupakan sumber tanah liat. Tanah liat banyak ditemukan di areal pertanian terutama
persawahan. Dilihat dari sudut ilmu kimia, tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam
keadaan murni mempunyai rumus: Al2O3.2SiO2.2H2O dengan perbandingan berat dari unsur-
unsurnya: Oksida Silinium (SiO2) 47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O) 14%
(Gatot, 2003 dalam Abdullah, 2005).
Bentuknya seperti lempengan kecil-kecil hampir berbentuk segi enam dengan permukaan yang
datar. Bentuk kristal; seperti ini menyebabkan tanah liat bila dicampur dengan air mempunyai
sifat liat (plastis), mudah dibentuk karena kristal-kristal ini meluncur di atas satu dengan yang
lain denga air sebagai pelumasnya (Astuti, 1997 dalam Trisnawanti, 2008).

Mineral liat terbentuk dari hasil hancuran iklim terhadap mineral primer atau batuan yang
mengandung mineral feldspar, mika, piroksin dan eamfibol. Pada dasarnya mineral liat dapat
dibedakan atas 2 kelompok senyawa, yaitu liat silikat dan liat bukan silikat. Liat silikat
kemudian dibedakan pila dalam 3 tipe yaitu : tipe 1:1, 2:1, dan tipe 2:2. Tipe dalam hal ini
menunjukkan perbandingan antara Si-tetraeder dengan Al-oktaeder. Dengan mengetahui tipe
mineral liat juga dapat ditentukan tingkat hancuran suatu tanah. Tanah yang mengandung liat
1:1 menunjukkan suatu tanah yang lebih tua daripada tanah berliat tipe 2:1. Karena Si telah
habis tercuci. Disamping liat silikat amorfus, yaitu alofan. Liat bukan silikat merupakan
kelompok senyawa hidrus oksida besi dan aluminum. Nama hidrus oksida mencerminkan
asosiasi antara molekul air dan oksida (Hakim, 1986).
Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah mempunyai sifat
plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar akan
menjadi padat dan kuat. Pada umumnya, masyarakat memanfaatkan tanah liat (lempung)
sebagai bahan baku pembuatan bata dan gerabah.

Dari penjelasan mengenai tanah liat diatas, dapat disimpulkan :

 fungsi tanah liat : mempermudah proses pembentukan keramik


 Sifat dan keadaan bahan : berbutir kasar ,rapuh, dalam keadaan basah mempunyai
sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, bila dibakar akan
menjadi padat dan kuat, sangat tahan api.

 Kwarsa (flint),

Kwarsa merupakan bentuk lain dari batuan silica (SiO2)


Tujuan pemakaian kwarsa ini ialah:
– Mengurangi susut kering, jadi mengurangi retak-retak dalam pengeringan.
– Mengurangi susut waktu dibakar dan mempertinggi kwalitas.

– Merupakan rangka selama pembakaran.

Sifat-sifat dan keadaan bahan :


– Memiki ukuran partikel yang halus .

– Sifat plastis yang tinggi .

– Memiliki kekuatan kering yang tinggi

– Penyusutan pada saat pengeringan dan pembakaran tinggi.

– Warna setelah pembakaran abu-abu muda karena unsur besinya lebih


tinggi di banding kaolin

– titik lebur tinggi sekitar 1728°C

 Feldspar

Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang ditumbuk dan
dapat memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada badan keramik. Bila keramik dibakar,
feldspar akan meleleh (melebur) dan membentuk leburan gelas yang menyebabkan partikel
tanah dan bahan lainnya melekat satu sama lain. Pada saat membeku, bahan ini memberikan
kekuatan pada badan keramik. Feldspar tidak larut dalam air, mengandung alumina,
silika dan flux yang digunakan untuk membuat gelasir suhu tinggi.
Feldspar pada saat ini nerupakan group mineral dengan jumlah mineral yang paling besar di
kerak bumi, membentuk sekitar 60% batuan terrestrial (Indiani, 2009). Kebanyakan feldspar
yang tersedia berupa sodium feldspar, potassium feldspar dan feldspar campuran. Feldspar
kebanyakan digunakan pada aplikasi-aplikasi industri yang membutuhkan kandungan feldspar
yang berupa alumina dan alkali.

Rumus kimia feldspar secara umum adalah XAl(Al,Si)Si2O8 dengan X adalah potassium,
sodium, kalsium atau barium. Secara khusus rumus kimia feldspar dapat dilihat pada Tabel 1.
Jenis Feldspar Rumus Kimia

Albite Na(Si,Al)O

Anorthite Ca(Si,Al)O

Orthoclase K(Si,Al)O

Celsian Ba(Si,Al)O

 Serbuk Kaca/Cullet

Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil. Kaca biasanya dihasilkan dari campuran silicon
atau bahan dioksida (SiO2) yang merupakan benda amorf, dibentuk melalui prosesan
pemadatan dari peleburan tanpa kristalisasi. Kaca kadang-kadang dianggap sebagai cairan
kental (viskos) kareana bukan kristalin atau amorf. Akan tetapi hanya beberapa cairan yang
dapat membentuk kaca. Pada suhu tinggi, kaca merupakan cairan sejati, dan pada fase cair ini
struktur dari bahan-bahan anorganik belum beraturan dan atom-atomnya selalu bergerak terus-
menerus.
kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik
terus berkembang. Secara umum sifat keramik meliputi :

1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.

2. Tahan terhadap korosi.

3. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.

4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor.

5. Dapat bersifat magnetik dan non magnetik.


C. SIFAT KERAMIK
Merupakan senyawa paduan antara logam dan nonlogam :

1. Senyawa paduan tersebut memiliki ikatan ionik atau ikatan kovalen

2. Pada umumnya ikatan atom pada material didominasi oleh ikatan ionik

3. Atom logam dalam keramik akan menjadi katio ( bermuatan positif) dan atom non-
logam menjadi anion (bermuatan negatif)

Dua karakteristik komponen ion (kation dan anion) dalam material keramik yang
berpengaruh pada struktur kristal yaitu:

1. Besar muatan listrik masing-masing ion (jumlah ion kation harus seimbang dengan
jumlah
2. anionnya sehingga kristal menjadi netral CF2 (1 ion C2+dan 2 ion F-) CF2 (1 ion C
dan 2 ion F)
3. Ukuran kation dan anion akan berpengaruh padakestabilan kristal keramik. ( kristal
keramik stabil jika seluruh ion anion yang berada disekeliling ion kation bersentuhan
dengan kation)

Sehingga Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik

adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang

pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari

keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini

tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran

sintering antara keramik dengan logam. Sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh

keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200oC,

keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000oC.
kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang

keramik terus berkembang.

D. Jenis jenis keramik

. Keramik Berbahan Dasar Lempung

 Gerabah (Earthenware)

Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan dibakar

pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar

dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan

pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan

keramik batu (stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan

sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan

warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.

 Keramik Batu (Stoneware)

Dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api sehingga

dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan

tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas golongan

menengah.

 Porselin (Porcelain)
adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni yang

tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna

putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin

dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai

1500°C. Porselin yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena

struktur dan

teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi

maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini

mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena

keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap

warna-warna glasir.

 Keramik Baru (New Ceramic)

Adalah keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti

peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal,

keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik

magnit. Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat

teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti

isolator, bahan pelapis dan komponen teknislainnya Badan keramik adalah bagian utama dalam

pembuatan keramik dan bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik. Contoh

bahan mentah keramik alam seperti kaolin, lempung, felspar, kuarsa, pyrophillit dan

sebagainya. Sedangkan bahan keramik buatan seperti mullit, SiC, Borida, Nitrida, H3BO3 dan

sebagainya.

Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu :


1. Bahan Pengikat, Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red clay

2. Bahan Pelebur, Contoh : felspar, kapur

3. Bahan Pengisi, Contoh : silika, grog (samot)

4. Bahan Tambahan, Contoh : water glass, talk, pyrophillit

5. Bahan Mentah Glasir. (Bahan yang membuat lapisan gelas pada permukaan benda keramik

setelah melalui proses pembakaran pada suhu tertentu), diantaranya adalah :

 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung – felspar

 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur - soda abu·

 bahan mengandung Al2O3 - kaolin – felspar

 bahan tambahan

bahan pewarna, Contoh : senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel,senyawa chrom dan

sebagainya.

 bahan perekat, Contoh : gum

 bahan penutup, Contoh :oksida sirkon, oksida seng

 bahan pelebur, Contoh : asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3 ,Pb3O4

 bahan opacifer : SnO2, ZrO dan sebagainya .

E. Jenis jenis industry keramik

Industri keramik tradisional :

Produk tanah liat dan industri silika

Industri keramik modern :


Produk-produk tahan panas, tahan tekanan tinggi, tahan terhadap korosi

Jenis-jenis keramik (dasar : derajat vitrifikasi/derajat pengu- rangan pori dan temperatur

pembakaran)

Keramik putih (white wares)

Dibakar pada suhu rendah dengan jumlah fluks dan derajat vitrifikasi yang berlainan

Contoh :

Earthen ware : bahan lantai teraso, berpori

China ware

Porcelain : porselin gigi

Sanitary ware

Stone ware : porselin tradisional

Whiteware tiles : ubin keramik

Keramik bangunan (structured clay product)

Dibakar pada suhu rendah dengan jumlah fluks yang tinggi dan derajat vitrifikasi rendah

Contoh :

Building brick

Face brick

Teracota

Sewerpipe
Draintile

Refraktori (refractories)

Dibakar pada suhu tinggi dengan sedikit fluks, derajat vitrifikasi rendah

Contoh :

Fire brick

Magnesite brick

Aluminium silikat

Olivine product

Enamel (enamels)

Dibakar pada suhu sedang dengan jumlah fluks banyak derajat vitrifikasi tinggi.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembuatan & Dekorasi Keramik

Cara Pembuatan

Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik, yaitu :

a. Teknik coil (lilit pilin)

b. Teknik tatap batu/pijat jari

c. Teknik slab (lempengan)

Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat

jarimerupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-

bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh

seniman atau para penggemar keramik.

d. Teknik putar

Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang

simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering

dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya

menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin

bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti gentong, guci dll
e. Teknik cetak

Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang

banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan

yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan

jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel.

Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat

alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll Disamping cara-cara pembentukan diatas,

para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti

yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif

seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.

1. Beberapa Teknik Dekorasi Yang Dapat Diterapkan Pada Benda


keramik
 Dekorasi ukir

Dilakukan pada keramik halus maupun keramik tradisional dengan menggunakan

pahat ukir seperti yang dilakukan pada media kayu.

 Dekorasi toreh

Dilakukan dengan menggunakan benda tajam seperti pisau Torehan-torehan tersebut

membentuk motif-motif sesuai dengan yang diinginkan seperti garis-garis maupun relung-

relung.Biasa dijumpai pada pengrajin keramik tradisional di Lombok yang diterapkan pada

gentong, kendi dan piring.


 Dekorasi melubangi

Dilakukan dengan cara melubangi bagian-bagian yang ingin dihias dengan

menggunakan pipa logam yang dipotong miring.Dekorasi semacam iniditerapkan

pada barang-barang seperti tempat lilin dan kap lampu.

 Dekorasi stempelan/cap

Teknik stempelan/cap dapat diterapkan pada keramik dengan menekankan sebuah

stempelan pada permukaan benda keramik. Stempelan bisa dibuat dari kayu, logam, gips, atau

menggunakan tanah yang dibakar.

 Dekorasi tempel

Dilakukan dengan menempelkan motif-motif tertentu yang dibuat dari cetakan atau

dibuat langsung dengan tangan.

 Dekorasi lukis

Dekorasi teknik lukis baik lukis on glaze (diatas glasir) maupun under glaze (dibawah

glasir) diterapkan pada benda keramik dengan cara melukis di atas benda keramik yang sudah

diglasir maupun sebelum diglasir dengan menggunakan pewarna khusus keramik, dengan

penyelesaian akhir dibakar pada temperatur ± 800°C. Teknik dekorasi lukis ini tidak menutup

kemungkinan untuk diterapkan pada keramik tradisional, namun bahan pewarna yang
digunakan berbeda dengan keramik halus. Bahan pewarna yang dipakai adalah seperti cat

paragon, asturo yang tidak dibakar lagi.

 Dekorasi sablon dan Dekorasi stiker

Khusus teknik sablon dan teknik stiker tidak dapat diterapkan pada keramik

tradisional, akan tetapi hanya dapat diterapkan pada keramik halus (stone ware) dan porselin

sebab keramik tradisional mempunyai porositas yang tinggi sehingga penyerapan warna tidak

bagus. Demikian juga, bahan yang digunakan tidak cocok untuk body keramik tradisional,

seperti pewarna kusus keramik, medium dll. Teknik ini dapat dilakukan dengan menyablon

langsung di atas benda keramik atau dengan membuat stiker terlebih dahulu kemudian

ditempelkan pada permukaan benda keramik. Teknik sablon langsung hanya dapat diterapkan

pada benda-benda keramik yang mempunyai permukaan datar seperti pada tegel sebab alat

yang digunakan berupa screen segi empat dengan permukaan mendatar dan langsung

bersentuhan dengan permukaan benda keramik. Sedangkan teknik stiker dapat diterapkan pada

semua jenis permukaan teknik sablon dan stiker sama halnya dengan teknik lukis dengan

penyelesaian akhir dibakar pada temperatur + 800°C.

B. Pembentukan Keramik

Material yang digunakan untuk membuat keramik ini biasanya di gali dari perut bumi dan

di hancurkan hingga menjadi bubuk. Produsen sering sekali memurnikan bubuk ini dengan

mencampurkannya dengan suatu larutan hingga terbentuk endapan pengotor. Kemudian

endapan tadi di saring dan bubuk material keramik di panaskan untuk menghilangkan impuritis
dan air. Hasilnya, bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi danberukuran sekitar 1 mikrometer

(0.0001 centimeter).

Setelah pemurnian, sedikit wax(lilin) biasanya ditambahkan untuk memekatkan bubuk

keramik dan menjadikannya mudah dibentuk. Plastik juga dapat ditambahkan untuk

mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu. Bubuk tersebut dapat menjadi bentuk yang

berbeda-beda dengan beragam proses pembentukan (molding). Proses pembentukan ini

diantaranya adalah slip casting, pressure casting, injection molding dan extruction. Setelah

dibentuk, keramik kemudian dipanaskan dengan proses yang dikenal dengan nama densifikasi

(densification) agar material yang terbentuk lebih kuat dan padat.

Beberapa proses pembentukan keramik :

1. Slip Casting. Slip Casting adalah proses untuk membuat keramik yang

berlubang. Proses ini menggunakan cetakan dengan dinding yang berlubang-lunagng

kecil dan memanfaatkan daya kapilaritas air.

2. Pressure Casting. Pada proses ini, bubuk keramik dituangkan pada cetakan

dan diberi tekanan. Tekanan tersebut membuat bubuk keramik menjadi lapisan solid

keramik yang berbentuk seperti cetakan.

3. Injection Molding. Proses ini digunakan untuk membuat objek yang kecil dan

rumit. Metode ini menggunaan piston untuk menekan bubuk keramik melalui pipa

panas masuk ke cetakan. Pada cetakan tersebut, bubuk keramik didinginkan dan

mengeras sesuai dengan bentuk cetakan. Ketika objek tersebut telah mengeras, cetakan

dibuka dan bagian keramik dipisahkan.

4. Extrusion.

Extrusion adalah proses kontinu yang manama bubuk keramik dipanaskan didalam

sebuah tong yang panjang. Terdapat baling-baling yang memutar dan mendorong
material panas tersebut kedalam cetakan. Karena prosesnya yang kontinu, setelah

terbentuk dan didinginkan, keramik dipotong pada panjang tertentu. Proses ini

digunakan untuk membuat pipa keramik, ubin dan bata modern.

5. Densifikasi

Proses densifikasi menggunakan panas yang tinggi untuk menjadikan sebuah

keramik menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibentuk, keramik

dipanaskan pada tungku (furnace) dengan temperatur antara 1000 sampai 1700

C. Pada proses pemanasan, partikel-partikel bubuk menyatu dan memadat.

Proses pemadatan ini menyebabkan objek keramik menyusut hingga 20 persen

dari ukuran aslinya. Tujuan dari proses pemanasan ini adalah untuk

memaksimalkan kekerasan keramik dengan mendapatkan struktur internal

yang tersusun rapih dan sangat padat.

C. METODE PENGUKURAN

 Resistivitas
Menurut Xiangdong (1996) dalam Indiani (2009) resistivitas adalah besarnya tegangan
yang diberikan terhadap luas penanmpang suatu bahan tertentu dibagi besarnya arus yang
mengalir dan panjang tersebut.

ρ=RAl
dengan ρmerupakan resistivitas bahan (Ωcm), lmerupakan panjang bahan (cm), R merupakan
hambatan bahan (Ω), dan A merupakan luas penampang bahan (cm2).
Untuk menentukan resistivitas berbentuk silinder dapat menggunakan (Griffiths, 1986):

ρ=2πRLln⁡(a)
Resistivas listrik suatu bahan merupakan ukuran kemampuan bahan tersebut unutk
memindahkan muatan listrik dibawah pengaruh medan listrik. Standar isolator untuk tengan
rendah berdasarkan resistivitasnya memiliki resistivitas ~ 107Ωcm, untuk isolator tegangan
menengah maka harus memiliki resistivitas 109-1014 Ωcm, dan untuk isolator tegangan tinggi
maka resistivitasnya harus lebih dari 1014 Ωcm.

 Densitas
Densitas merupakan suatu ukuran massa per unit volume dan dinyatakan dalam gram per
centimeter kubik (g/cm3) atau pound per inch kuadrat (lb/in2). Pengukuran densitas yang
dilakukan adalah jenis densitas ruah (bulk density) berdasarkan metode Archimedes dimana
menghitung ruah diberikan pada persamaan (Yusup, 1998):
ρb=mkmb-(mg-mkw)ρair
dengan ρbmerupakan bulk density (g/cm3),ρair merupakan densitas air
(1g/cm3), mb merupakan masa basah (g), mk merupakan massa kering (g), mgmerupakan massa
ketika beban digantung dalam air (g), dan mkw merupakan massa kawat penggantung.

 Kuat Tekan
Kuat tekan didefinisikan sebagai ketahana suatu bahan terhadap beban yang dilakukan
sampai bahan tersebut pecah. Secara umum dapat diketahui hubungan antara kekuatan
terhadap tekanan (pembebanan yang diberikan) adalah sebagai berikut:

P=FA
dimana P = kekuatan tekan (Pa), F adalah pembebanan dalam satuan newton (N) dan A
adalah luas penampang dalam satuan m2.

 Susut Bakar
Pengukuran susut bakar dilakukan pada sampel uji berbentuk silinder. Susut bakar ini
terdiri dari dua bagian yaitu dengan Vo volume sampel yang belum dibakar (cm3), V1adalah
volume sampel yang telah dibakar (cm3)

1. Susut bakar volum adalah perbandingan perubahan massa ∆mdengan massa sampel
sebelum dilakukan pembakaran (m0)yang dinyatakan sebagai berikut:
% susut bakar volum = m-m1m0x 100%
dengan mo massa sampel yang belum dibakar (gram), m1 adalah massa sampel yang telah
dibakar (gram).
Susut bakar umumnya terjadi akibat hilangnya air karena penguapan dan terjadinya reaksi cat
aditif dalam keramik dan butiran menyatu aktif terhadap butiran besar. Kekosongan yang
terjadi akan diisi oleh fluks(pelebur), hal inilah yang mungkin dapat menyebabkan kekurangan
massa dan sampel.
Dalam kehidupan sehari-hari, karamik memiliki banyak kegunaan, misalnya saja dapat dibuat
sebagai guci, genteng, maupun peralatan lainnya. Agar peralatan yang di buat dapat bertahan
lama dan memiliki kualitas yang baik, oleh karena itu proses pembuatan dan juga bahan baku
yang digunakan harus sesuai dengan standar yang ada, di Indonesia ini standar yang digunakan
adalah SNI ( Standar Nasional Indonesia ). Berikut adalah beberapa SNI yang membahas
mengenai keramik :

– SNI 15-1325-1989 “BATUAN PIROPILIT UNTUK PEMBUATAN KERAMIK


HALUS”

– SNI 03-2095-1998 “GENTENG KERAMIK”

– SNI 1147-1989-A “MASSA BADAN KERAMIK GERABAH HALUS KERAS PLAT


TETES PORSELIN”
Macam macam teknik pembakaran keramik

 Anagama

Anagama adalah teknik pembakaran tertua di jepang, yakni sekitar setengah abad yang

lalu. Hasil dari teknik ini adlah kesan natural dari corak permukaan keramik yang bercorak

abu.Kesan natural itulah yang disanjung oleh para seniman keramik dunia.Anagama biasanya

terdiri 1 lorong panjang dengan tungku disalah satu ujung dan cerobong asap diujung

lainnya.Bisany anagma dibangun dilereng.Waktu pembakarannya bervariasi mulai dari sehari

sampai beberapa minggu.Ada beberapa jenis desain anagama, tidak hanya dapat kita jumpai

dijepang namun dibenua lain.selain desain yang berbeda,metode pembakaran dan

penungkuannya juga berbeda.tidak ada metode pembkaran sederhana yang sama persis,kecuali

cara pembakaran menggunakan media listrik.

 black firing

Black firing adalah salah satu teknik “primitif” pembakaran keramik.Teknik ini

menggunakan suhu 10000C yang dihailkan dari gas yang dibuat secara tradisional (bio Gas)

desain tugku terdiri dari tumpukan batubata yang direkatkan dengan tanah liat tahan api.Pada

saat pembakaran ditambahkan gula dengan jumlah yang banyak melalui pintu tungku .

Pembangkaran gula tersebut menghasilkan karbon yang menghasilkan motif menarik pada

permukaan keramik dengan warna dominan hitam,waktu pembakaran sekitar 5 jam dengan

suhu yang stabil.setelah itu keramik dibiarkan mengering dan diambil keesokan harinya.

 Pit Firing
Teknik pembakaran ini ditemukan secara tidak sengaja yakni pada saat penggunaan api

unggun tanah liat yang ikut terbakar dan menjadi keras .Teknik pembakaran ini dilakukan

didalam kubngan tanah dimana bagian bawah kubangan tersebut diisi oleh tumpukan

kayu,ranting,atau rumput kering.Keramik mentah ditempatkan diatas tumpukan tersebut

Dan tumpukan kayu,ranting,dan kotoran disusun disamping keramik mentah sampai

membentuk gundukan yang menutupi keramik dan kemudian dibakar.Menjelang akhir proses

pembakarankeramik ditimbun dngan pasir untuk mengurangi kontaminasi oksigen bebas

ditumpikn pasir yang bisa merusak keramik.tumpukan pasir dibuka setelah 3 hari.tidak semua

bahan keramik cocok mennggunakan teknik ini,tanah liat ,merah adalah bahan paling cocok

menggunakan teknik ini.

 Raku

Teknik ini berasal dari jepang , mulai dikenal mulai abad ke 16 .Fungsi gerabah ( raku )

itu sendiri biasanya digunakan pada acara tradisional minum teh dijepang.pembuatannya

menngunakan bara apai kecil,dimana keramik mentah dibakar secara cepat pada temperatur

panas ( sedang ), dan kemudian keramik dapat segera diambil dari tungku pembakaran,Cara

ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar serbuk kayu,koran,dan bahan bakar

lainnya.Hiasan raku cenderung bermotif sederhana.Teknik ini paling banyak diminati pada saat

demontrasi pembuatan keramik pada acara festival keramik.

D. Kegunaan Keramik

Hampir sebagian besar orang telah menggunakan produk-produk yang terbuat dari
keramik,entah itu untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring,
cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan, seperti batu-
bata,genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk pembuangan. Ada juga keramik
yang digunakan untuk keperluan keperluan khusus dan dibuat secara khusus pula misalnya
keramik isolator yang digunakan untuk kebutuhan industri perlistrikkan.

Dengan berkembangnya teknologi maka kini bahkan keramik telah digunakan didalam
berbagai keperluan bidang science seperti bidang kedokteran yang dikenal dengan bio
ceramics, misalnya beberapa organ tubuh manusia yang rusak ternyata dapat digantikan dengan
bahan keramik seperti tulang dan gigi.Keramik juga banyak digunakan di dalam dunia
elektronik. Ternyata banyak bagian dari dari produk elektronik yang dibuat dari bahan keramik.
.

Beberapa contoh penggunaan keramik industri:

 Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat digunakan sebagai

pemotong, pembentuk dan penghancur logam.

 Keramik tipe zirconias, silikon nitrida maupun karbida dapat digunakan untuk saluran

pada rotorturbocharger diesel temperatur tinggi dan Gas-Turbine Engine.

 Keramik sebagai insulator adalah aluminum oksida (AlO3). Keramik sebagai

semikonduktor adalah barium titanate (BaTiO3) dan strontium titanate (SrTiO3). Sebagai

superkonduktor adalah senyawa berbasis tembaga oksida.

 Keramik dengan campuran semen dan logam digunakan untuk pelapis pelindung panas

pada pesawat ulang-alik dan satelit.

 Keramik Biomedical jenis porous alumina digunakan sebagai implants pada tubuh

manusia. Porous alumina dapat berikatan dengan tulang dan jaringan tubuh.

 Butiran uranium termasuk keramik yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga

nuklir. Butiran ini dibentuk dari gas uranium hexafluorida (UF6).

 Keramik berbasis feldspar dan tanah liat digunakan pada industri bahan bangunan.
 Keramik juga digunakan sebagai coating (pelapis) untuk mencagah korosi. Keramik

yang digunakan adalah jenis enamel. Peralatan rumah tangga yang menggunakan pelapisan

enamel ini diantaranya adalah kulkas, kompor gas, mesin cuci, mesin pengering.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat ditulis kesimpulan bahwa keramik merupakan suatu hasil

seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang terbakar seperti gerabah,

genteng dll. Tetapi dapat diartikan juga semua bahan yang berbentuk padat yang mempunyai

sifat yang rapuh hal ini dapat dilihat dari jenisnya dan sifat yang lainnya tahan terhadap suhu

tinggi . alat dan produk yang digunakan pada keramik seperti kaolin, pasir kwarsa dan air.

Pada kesimpulan ini kita dapat mengetahui cara membedakan keramik kelas atas dan

menengah disini dapat dilihat dari harga, ukuran , motif dan juga proses pembuatan keramik

tersebut dengan cara tradisional karena bahan baku mempengaruhi proses dan teknik

pembuataannya. Jika dibuat pada temperature rendah maka sifatnya akan mudah rapuh dan

terlihat pori-pori besar . keramik yang dibakar dengan open akan lebih bagus hasilnya

dibandingkan dengan api unggun.


Untuk kegunaanya keramik biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti
mangkok, piring, cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan
bangunan, seperti batu-bata,genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk
pembuangan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ceramics. Microsoft® Student 2009. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.

http://www.ceramicindustry.com

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik_putih

4. http://majarimagazine.com/2009/03/pembuatan-keramik-industri/

5. http://keramik88.com/ceramic-problems/untuk-mendapatkan-hasil-pembakaran-keramik-

yang-baik.html#more-1821

Anda mungkin juga menyukai