Tugas Proses Pembuatan Keramik
Tugas Proses Pembuatan Keramik
Dibuat Oleh:
Gandy Punggara
NIM: 153141911913
UNIVERSITAS WIDYAGAMA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas kehendak-Nya
lah bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya .
Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini , adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah pengetahuan bahan NON LOGAM, dan juga untuk menambah
wawasan mengenai karakteristik dari bahan keramik.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja penulis mengakui bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , baik dari segi isi , teori , dan sistematika
penulisannya . Maka dari itu karena belum luasnya wawasan kami, kami sangat terbantu bila
pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan
makalah ini dari segi manapun .
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik untuk
hari ini dan untuk masa yang akan datang
PENYUSUN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
C. MANFAAT
BAB II TEORI
A. DEFINISI
B. KOMPOSISI BAHAN
C. SIFAT KERAMIK
D. JENIS JENIS KERAMIK
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keramik berasal dari bahasa yunani keramikos yang artinya suatu bentuk tanah liat
yang telah mengalami proses pembakaran. Keramik juga bisa diartikan sebagai salah satu
bentuk seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti,
gerabah, genteng, porselin dan sebagainya
Pada umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umumnya dipakai adalah felspard, ball
clay, kwarsa, kaolin dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur Kristal, komposisi
kimia dan mineral bawaanya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan
geologi dimana bahan diperoleh secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit electron
electron bebas. Kurangnya beberapa electron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan menjadi konduktor panas yang
jelek.
Disamping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras dan kaku. Keramik secara umum
mempunyai kekuatan tekan lebih baik kekuatan tariknya.
B. TUJUAN PENULISAN
C. MANFAAT
kemampuan dan daya tahannya.Keramik dengan properti elektrik dan magnetik dapat
digunakan sebagai insulator, semikoncuktor, konduktor dan magnet. Keramik dengan properti
yang berbeda dapat digunakan pada aerospace, biomedis, konstruksi bangunan, dan industri
nuklir.
BAB II
TEORI
A. DEFINISI
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos, yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun
1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan
barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi
saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru
mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998;2)
Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari 4 : Tanah Liat (clay), Kwarsa (flint),
feldsfar, dan serbuk kaca (cullet).
Mineral liat terbentuk dari hasil hancuran iklim terhadap mineral primer atau batuan yang
mengandung mineral feldspar, mika, piroksin dan eamfibol. Pada dasarnya mineral liat dapat
dibedakan atas 2 kelompok senyawa, yaitu liat silikat dan liat bukan silikat. Liat silikat
kemudian dibedakan pila dalam 3 tipe yaitu : tipe 1:1, 2:1, dan tipe 2:2. Tipe dalam hal ini
menunjukkan perbandingan antara Si-tetraeder dengan Al-oktaeder. Dengan mengetahui tipe
mineral liat juga dapat ditentukan tingkat hancuran suatu tanah. Tanah yang mengandung liat
1:1 menunjukkan suatu tanah yang lebih tua daripada tanah berliat tipe 2:1. Karena Si telah
habis tercuci. Disamping liat silikat amorfus, yaitu alofan. Liat bukan silikat merupakan
kelompok senyawa hidrus oksida besi dan aluminum. Nama hidrus oksida mencerminkan
asosiasi antara molekul air dan oksida (Hakim, 1986).
Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah mempunyai sifat
plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar akan
menjadi padat dan kuat. Pada umumnya, masyarakat memanfaatkan tanah liat (lempung)
sebagai bahan baku pembuatan bata dan gerabah.
Kwarsa (flint),
Feldspar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang ditumbuk dan
dapat memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada badan keramik. Bila keramik dibakar,
feldspar akan meleleh (melebur) dan membentuk leburan gelas yang menyebabkan partikel
tanah dan bahan lainnya melekat satu sama lain. Pada saat membeku, bahan ini memberikan
kekuatan pada badan keramik. Feldspar tidak larut dalam air, mengandung alumina,
silika dan flux yang digunakan untuk membuat gelasir suhu tinggi.
Feldspar pada saat ini nerupakan group mineral dengan jumlah mineral yang paling besar di
kerak bumi, membentuk sekitar 60% batuan terrestrial (Indiani, 2009). Kebanyakan feldspar
yang tersedia berupa sodium feldspar, potassium feldspar dan feldspar campuran. Feldspar
kebanyakan digunakan pada aplikasi-aplikasi industri yang membutuhkan kandungan feldspar
yang berupa alumina dan alkali.
Rumus kimia feldspar secara umum adalah XAl(Al,Si)Si2O8 dengan X adalah potassium,
sodium, kalsium atau barium. Secara khusus rumus kimia feldspar dapat dilihat pada Tabel 1.
Jenis Feldspar Rumus Kimia
Albite Na(Si,Al)O
Anorthite Ca(Si,Al)O
Orthoclase K(Si,Al)O
Celsian Ba(Si,Al)O
Serbuk Kaca/Cullet
Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil. Kaca biasanya dihasilkan dari campuran silicon
atau bahan dioksida (SiO2) yang merupakan benda amorf, dibentuk melalui prosesan
pemadatan dari peleburan tanpa kristalisasi. Kaca kadang-kadang dianggap sebagai cairan
kental (viskos) kareana bukan kristalin atau amorf. Akan tetapi hanya beberapa cairan yang
dapat membentuk kaca. Pada suhu tinggi, kaca merupakan cairan sejati, dan pada fase cair ini
struktur dari bahan-bahan anorganik belum beraturan dan atom-atomnya selalu bergerak terus-
menerus.
kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik
terus berkembang. Secara umum sifat keramik meliputi :
2. Pada umumnya ikatan atom pada material didominasi oleh ikatan ionik
3. Atom logam dalam keramik akan menjadi katio ( bermuatan positif) dan atom non-
logam menjadi anion (bermuatan negatif)
Dua karakteristik komponen ion (kation dan anion) dalam material keramik yang
berpengaruh pada struktur kristal yaitu:
1. Besar muatan listrik masing-masing ion (jumlah ion kation harus seimbang dengan
jumlah
2. anionnya sehingga kristal menjadi netral CF2 (1 ion C2+dan 2 ion F-) CF2 (1 ion C
dan 2 ion F)
3. Ukuran kation dan anion akan berpengaruh padakestabilan kristal keramik. ( kristal
keramik stabil jika seluruh ion anion yang berada disekeliling ion kation bersentuhan
dengan kation)
Sehingga Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik
adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang
pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari
keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini
tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran
sintering antara keramik dengan logam. Sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200oC,
keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000oC.
kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
Gerabah (Earthenware)
Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan dibakar
pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar
dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan
pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan
keramik batu (stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan
sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
Dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api sehingga
dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan
tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas golongan
menengah.
Porselin (Porcelain)
adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni yang
tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna
putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin
dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai
1500°C. Porselin yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena
struktur dan
teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi
maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini
mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena
keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap
warna-warna glasir.
Adalah keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti
peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal,
keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik
magnit. Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat
teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti
isolator, bahan pelapis dan komponen teknislainnya Badan keramik adalah bagian utama dalam
pembuatan keramik dan bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik. Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin, lempung, felspar, kuarsa, pyrophillit dan
sebagainya. Sedangkan bahan keramik buatan seperti mullit, SiC, Borida, Nitrida, H3BO3 dan
sebagainya.
5. Bahan Mentah Glasir. (Bahan yang membuat lapisan gelas pada permukaan benda keramik
bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur - soda abu·
bahan tambahan
bahan pewarna, Contoh : senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel,senyawa chrom dan
sebagainya.
bahan pelebur, Contoh : asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3 ,Pb3O4
Jenis-jenis keramik (dasar : derajat vitrifikasi/derajat pengu- rangan pori dan temperatur
pembakaran)
Dibakar pada suhu rendah dengan jumlah fluks dan derajat vitrifikasi yang berlainan
Contoh :
China ware
Sanitary ware
Dibakar pada suhu rendah dengan jumlah fluks yang tinggi dan derajat vitrifikasi rendah
Contoh :
Building brick
Face brick
Teracota
Sewerpipe
Draintile
Refraktori (refractories)
Dibakar pada suhu tinggi dengan sedikit fluks, derajat vitrifikasi rendah
Contoh :
Fire brick
Magnesite brick
Aluminium silikat
Olivine product
Enamel (enamels)
Dibakar pada suhu sedang dengan jumlah fluks banyak derajat vitrifikasi tinggi.
BAB III
PEMBAHASAN
Cara Pembuatan
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat
jarimerupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-
bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh
d. Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang
simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering
dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin
bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti gentong, guci dll
e. Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang
banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan
yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat
alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll Disamping cara-cara pembentukan diatas,
para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti
yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif
Dekorasi toreh
membentuk motif-motif sesuai dengan yang diinginkan seperti garis-garis maupun relung-
relung.Biasa dijumpai pada pengrajin keramik tradisional di Lombok yang diterapkan pada
Dekorasi stempelan/cap
stempelan pada permukaan benda keramik. Stempelan bisa dibuat dari kayu, logam, gips, atau
Dekorasi tempel
Dilakukan dengan menempelkan motif-motif tertentu yang dibuat dari cetakan atau
Dekorasi lukis
Dekorasi teknik lukis baik lukis on glaze (diatas glasir) maupun under glaze (dibawah
glasir) diterapkan pada benda keramik dengan cara melukis di atas benda keramik yang sudah
diglasir maupun sebelum diglasir dengan menggunakan pewarna khusus keramik, dengan
penyelesaian akhir dibakar pada temperatur ± 800°C. Teknik dekorasi lukis ini tidak menutup
kemungkinan untuk diterapkan pada keramik tradisional, namun bahan pewarna yang
digunakan berbeda dengan keramik halus. Bahan pewarna yang dipakai adalah seperti cat
Khusus teknik sablon dan teknik stiker tidak dapat diterapkan pada keramik
tradisional, akan tetapi hanya dapat diterapkan pada keramik halus (stone ware) dan porselin
sebab keramik tradisional mempunyai porositas yang tinggi sehingga penyerapan warna tidak
bagus. Demikian juga, bahan yang digunakan tidak cocok untuk body keramik tradisional,
seperti pewarna kusus keramik, medium dll. Teknik ini dapat dilakukan dengan menyablon
langsung di atas benda keramik atau dengan membuat stiker terlebih dahulu kemudian
ditempelkan pada permukaan benda keramik. Teknik sablon langsung hanya dapat diterapkan
pada benda-benda keramik yang mempunyai permukaan datar seperti pada tegel sebab alat
yang digunakan berupa screen segi empat dengan permukaan mendatar dan langsung
bersentuhan dengan permukaan benda keramik. Sedangkan teknik stiker dapat diterapkan pada
semua jenis permukaan teknik sablon dan stiker sama halnya dengan teknik lukis dengan
B. Pembentukan Keramik
Material yang digunakan untuk membuat keramik ini biasanya di gali dari perut bumi dan
di hancurkan hingga menjadi bubuk. Produsen sering sekali memurnikan bubuk ini dengan
endapan tadi di saring dan bubuk material keramik di panaskan untuk menghilangkan impuritis
dan air. Hasilnya, bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi danberukuran sekitar 1 mikrometer
(0.0001 centimeter).
keramik dan menjadikannya mudah dibentuk. Plastik juga dapat ditambahkan untuk
mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu. Bubuk tersebut dapat menjadi bentuk yang
diantaranya adalah slip casting, pressure casting, injection molding dan extruction. Setelah
dibentuk, keramik kemudian dipanaskan dengan proses yang dikenal dengan nama densifikasi
1. Slip Casting. Slip Casting adalah proses untuk membuat keramik yang
2. Pressure Casting. Pada proses ini, bubuk keramik dituangkan pada cetakan
dan diberi tekanan. Tekanan tersebut membuat bubuk keramik menjadi lapisan solid
3. Injection Molding. Proses ini digunakan untuk membuat objek yang kecil dan
rumit. Metode ini menggunaan piston untuk menekan bubuk keramik melalui pipa
panas masuk ke cetakan. Pada cetakan tersebut, bubuk keramik didinginkan dan
mengeras sesuai dengan bentuk cetakan. Ketika objek tersebut telah mengeras, cetakan
4. Extrusion.
Extrusion adalah proses kontinu yang manama bubuk keramik dipanaskan didalam
sebuah tong yang panjang. Terdapat baling-baling yang memutar dan mendorong
material panas tersebut kedalam cetakan. Karena prosesnya yang kontinu, setelah
terbentuk dan didinginkan, keramik dipotong pada panjang tertentu. Proses ini
5. Densifikasi
keramik menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibentuk, keramik
dipanaskan pada tungku (furnace) dengan temperatur antara 1000 sampai 1700
dari ukuran aslinya. Tujuan dari proses pemanasan ini adalah untuk
C. METODE PENGUKURAN
Resistivitas
Menurut Xiangdong (1996) dalam Indiani (2009) resistivitas adalah besarnya tegangan
yang diberikan terhadap luas penanmpang suatu bahan tertentu dibagi besarnya arus yang
mengalir dan panjang tersebut.
ρ=RAl
dengan ρmerupakan resistivitas bahan (Ωcm), lmerupakan panjang bahan (cm), R merupakan
hambatan bahan (Ω), dan A merupakan luas penampang bahan (cm2).
Untuk menentukan resistivitas berbentuk silinder dapat menggunakan (Griffiths, 1986):
ρ=2πRLln(a)
Resistivas listrik suatu bahan merupakan ukuran kemampuan bahan tersebut unutk
memindahkan muatan listrik dibawah pengaruh medan listrik. Standar isolator untuk tengan
rendah berdasarkan resistivitasnya memiliki resistivitas ~ 107Ωcm, untuk isolator tegangan
menengah maka harus memiliki resistivitas 109-1014 Ωcm, dan untuk isolator tegangan tinggi
maka resistivitasnya harus lebih dari 1014 Ωcm.
Densitas
Densitas merupakan suatu ukuran massa per unit volume dan dinyatakan dalam gram per
centimeter kubik (g/cm3) atau pound per inch kuadrat (lb/in2). Pengukuran densitas yang
dilakukan adalah jenis densitas ruah (bulk density) berdasarkan metode Archimedes dimana
menghitung ruah diberikan pada persamaan (Yusup, 1998):
ρb=mkmb-(mg-mkw)ρair
dengan ρbmerupakan bulk density (g/cm3),ρair merupakan densitas air
(1g/cm3), mb merupakan masa basah (g), mk merupakan massa kering (g), mgmerupakan massa
ketika beban digantung dalam air (g), dan mkw merupakan massa kawat penggantung.
Kuat Tekan
Kuat tekan didefinisikan sebagai ketahana suatu bahan terhadap beban yang dilakukan
sampai bahan tersebut pecah. Secara umum dapat diketahui hubungan antara kekuatan
terhadap tekanan (pembebanan yang diberikan) adalah sebagai berikut:
P=FA
dimana P = kekuatan tekan (Pa), F adalah pembebanan dalam satuan newton (N) dan A
adalah luas penampang dalam satuan m2.
Susut Bakar
Pengukuran susut bakar dilakukan pada sampel uji berbentuk silinder. Susut bakar ini
terdiri dari dua bagian yaitu dengan Vo volume sampel yang belum dibakar (cm3), V1adalah
volume sampel yang telah dibakar (cm3)
1. Susut bakar volum adalah perbandingan perubahan massa ∆mdengan massa sampel
sebelum dilakukan pembakaran (m0)yang dinyatakan sebagai berikut:
% susut bakar volum = m-m1m0x 100%
dengan mo massa sampel yang belum dibakar (gram), m1 adalah massa sampel yang telah
dibakar (gram).
Susut bakar umumnya terjadi akibat hilangnya air karena penguapan dan terjadinya reaksi cat
aditif dalam keramik dan butiran menyatu aktif terhadap butiran besar. Kekosongan yang
terjadi akan diisi oleh fluks(pelebur), hal inilah yang mungkin dapat menyebabkan kekurangan
massa dan sampel.
Dalam kehidupan sehari-hari, karamik memiliki banyak kegunaan, misalnya saja dapat dibuat
sebagai guci, genteng, maupun peralatan lainnya. Agar peralatan yang di buat dapat bertahan
lama dan memiliki kualitas yang baik, oleh karena itu proses pembuatan dan juga bahan baku
yang digunakan harus sesuai dengan standar yang ada, di Indonesia ini standar yang digunakan
adalah SNI ( Standar Nasional Indonesia ). Berikut adalah beberapa SNI yang membahas
mengenai keramik :
Anagama
Anagama adalah teknik pembakaran tertua di jepang, yakni sekitar setengah abad yang
lalu. Hasil dari teknik ini adlah kesan natural dari corak permukaan keramik yang bercorak
abu.Kesan natural itulah yang disanjung oleh para seniman keramik dunia.Anagama biasanya
terdiri 1 lorong panjang dengan tungku disalah satu ujung dan cerobong asap diujung
sampai beberapa minggu.Ada beberapa jenis desain anagama, tidak hanya dapat kita jumpai
penungkuannya juga berbeda.tidak ada metode pembkaran sederhana yang sama persis,kecuali
black firing
Black firing adalah salah satu teknik “primitif” pembakaran keramik.Teknik ini
menggunakan suhu 10000C yang dihailkan dari gas yang dibuat secara tradisional (bio Gas)
desain tugku terdiri dari tumpukan batubata yang direkatkan dengan tanah liat tahan api.Pada
saat pembakaran ditambahkan gula dengan jumlah yang banyak melalui pintu tungku .
Pembangkaran gula tersebut menghasilkan karbon yang menghasilkan motif menarik pada
permukaan keramik dengan warna dominan hitam,waktu pembakaran sekitar 5 jam dengan
suhu yang stabil.setelah itu keramik dibiarkan mengering dan diambil keesokan harinya.
Pit Firing
Teknik pembakaran ini ditemukan secara tidak sengaja yakni pada saat penggunaan api
unggun tanah liat yang ikut terbakar dan menjadi keras .Teknik pembakaran ini dilakukan
didalam kubngan tanah dimana bagian bawah kubangan tersebut diisi oleh tumpukan
membentuk gundukan yang menutupi keramik dan kemudian dibakar.Menjelang akhir proses
ditumpikn pasir yang bisa merusak keramik.tumpukan pasir dibuka setelah 3 hari.tidak semua
bahan keramik cocok mennggunakan teknik ini,tanah liat ,merah adalah bahan paling cocok
Raku
Teknik ini berasal dari jepang , mulai dikenal mulai abad ke 16 .Fungsi gerabah ( raku )
itu sendiri biasanya digunakan pada acara tradisional minum teh dijepang.pembuatannya
menngunakan bara apai kecil,dimana keramik mentah dibakar secara cepat pada temperatur
panas ( sedang ), dan kemudian keramik dapat segera diambil dari tungku pembakaran,Cara
ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar serbuk kayu,koran,dan bahan bakar
lainnya.Hiasan raku cenderung bermotif sederhana.Teknik ini paling banyak diminati pada saat
D. Kegunaan Keramik
Hampir sebagian besar orang telah menggunakan produk-produk yang terbuat dari
keramik,entah itu untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring,
cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan, seperti batu-
bata,genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk pembuangan. Ada juga keramik
yang digunakan untuk keperluan keperluan khusus dan dibuat secara khusus pula misalnya
keramik isolator yang digunakan untuk kebutuhan industri perlistrikkan.
Dengan berkembangnya teknologi maka kini bahkan keramik telah digunakan didalam
berbagai keperluan bidang science seperti bidang kedokteran yang dikenal dengan bio
ceramics, misalnya beberapa organ tubuh manusia yang rusak ternyata dapat digantikan dengan
bahan keramik seperti tulang dan gigi.Keramik juga banyak digunakan di dalam dunia
elektronik. Ternyata banyak bagian dari dari produk elektronik yang dibuat dari bahan keramik.
.
Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat digunakan sebagai
Keramik tipe zirconias, silikon nitrida maupun karbida dapat digunakan untuk saluran
semikonduktor adalah barium titanate (BaTiO3) dan strontium titanate (SrTiO3). Sebagai
Keramik dengan campuran semen dan logam digunakan untuk pelapis pelindung panas
Keramik Biomedical jenis porous alumina digunakan sebagai implants pada tubuh
manusia. Porous alumina dapat berikatan dengan tulang dan jaringan tubuh.
Butiran uranium termasuk keramik yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga
Keramik berbasis feldspar dan tanah liat digunakan pada industri bahan bangunan.
Keramik juga digunakan sebagai coating (pelapis) untuk mencagah korosi. Keramik
yang digunakan adalah jenis enamel. Peralatan rumah tangga yang menggunakan pelapisan
enamel ini diantaranya adalah kulkas, kompor gas, mesin cuci, mesin pengering.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat ditulis kesimpulan bahwa keramik merupakan suatu hasil
seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang terbakar seperti gerabah,
genteng dll. Tetapi dapat diartikan juga semua bahan yang berbentuk padat yang mempunyai
sifat yang rapuh hal ini dapat dilihat dari jenisnya dan sifat yang lainnya tahan terhadap suhu
tinggi . alat dan produk yang digunakan pada keramik seperti kaolin, pasir kwarsa dan air.
Pada kesimpulan ini kita dapat mengetahui cara membedakan keramik kelas atas dan
menengah disini dapat dilihat dari harga, ukuran , motif dan juga proses pembuatan keramik
tersebut dengan cara tradisional karena bahan baku mempengaruhi proses dan teknik
pembuataannya. Jika dibuat pada temperature rendah maka sifatnya akan mudah rapuh dan
terlihat pori-pori besar . keramik yang dibakar dengan open akan lebih bagus hasilnya
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ceramicindustry.com
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik_putih
4. http://majarimagazine.com/2009/03/pembuatan-keramik-industri/
5. http://keramik88.com/ceramic-problems/untuk-mendapatkan-hasil-pembakaran-keramik-
yang-baik.html#more-1821