Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 1

USULAN TOPIK PENELITIAN (F.01)

Nama Mahasiswa : Novia Ambarwati


NIM : S16046
Topik Penelitian : Pengaruh Sex Education dengan Metode Jigsaw Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Remaja mengenai Seks Pranikah

Latar belakang penelitian secara singkat

Masa remaja terjadi titik kematangan seksual yang disebut pubertas,


pubertas adalah tahap awal masa remaja ini individu mengalami proses dalam
kematangan mental, emosional, sosial, perubahan fisik, psikis dan pematangan
fungsi seksual (Pieter, 2016). Peningkatan kadar hormon seks menimbulkan
dorongan motivasi seksual, dorongan seksual membuat remaja mulai menarik
perhatian lawan jenisnya, mencari pengetahuan tentang seks, dan mencoba
melakukan eksperiman seksual dengan melalui pacaran (Musthofa, 2010).
Remaja adalah penduduk dalam kelompok usia 10-18 tahun menurut
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI, 2014).
World Health Organization (WHO) memperkirakan remaja yang ada di
dunia 47% sudah terlibat dalam perilaku seks pranikah. Angka ini juga sangat
berkaitan dengan tingginya jumlah angka penderita Human Immunodeficiency
Virus and Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) dan
permasalahan utama remaja saat ini adalah seks bebas atau seks pranikah
(BKKBN, 2017).
Hasil survei Department of Health & Human Services (2018) terhadap
siswa sekolah menengah di Amerika serikat didapatkan data 41% siswa pernah
melakukan hubungan seksual dan hampir 230.000 bayi lahir dari remaja putri
yang berusia 15-19 tahun.
Menurut survey PKBI Jawa Tengah tentang perilaku dewasa saat
berpacaran menunjukkan saling mengobrol 100%, berpegangan tangan 93,3%,
mencium pipi/kening 84,6%, berciuman bibir 60,9%, mencium leher 36,1%, saling
meraba (payudara dan kelamin) 25%, dan melakuan hubungan seks 7,6% (Farid,
2005). Remaja di Surakarta 650 ribu perempuan yang sudah kehilangan
keperawanannya di karenakan seks pranikah pada usia 15-17 tahun dan 5 juta
remaja, 26 % nya atau 2,6 juta adalah pria dan wanita yang masuk golongan ABG,
50% saja dari mereka yang pernah melakukan hubungan intim, maka jumlah
remaja yang melakukan seks bebas sebanyak 1,3 juta orang (BKKBN, 2013).
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah perilaku dan dampak seks
pranikah salah satunya adalah dengan pendidikan kesehatan (BKKBN, 2017).
Pentingnya pengetahuan dan informasi mengenai seks pranikah untuk remaja,
perlu dilakukan inovasi pendidikan kesehatan melalui metode menarik. Bentuk
metode yang dapat digunakan dalam pemberian pendidikan kesehatan salah
satunya adalah metode pembelajaran jigsaw.
Model pembelajaran jigsaw merupakan salah satu alternative karena model
pembelajaran ini bisa digunakan untuk berbagai jenis mata pelajaran khususnya
dalam penyampaian tentang seks pranikah. Model pembelajaran jigsaw sangat
efektif karena proses pembelajarannya melalui kerjasama antar kelompok sehingga
mendorong siswa untuk lebih aktif dan memiliki kemampuan kognitif yang baik
(Supani, 2017).

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat rumuskan masalah
sebagai berikut :
“Adakah Pengaruh sex education dengan metode jigsaw terhadap pengetahuan
dan sikap remaja mengenai seks pranikah?”
Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh sex education


dengan metode jigsaw terhadap pengetahuan dan sikap remaja mengenai
seks pranikah.

2. Tujuan Khusus :

a. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja mengenai seks


pranikah sebelum diberikan sex education dengan metode jigsaw.
b. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja mengenai seks
pranikah setelah diberikan sex education dengan metode jigsaw.
c. Menganalisis pengaruh sex education dengan metode jigsaw terhadap
pengetahuan dan sikap remaja mengenai seks pranikah.

Pembimbing 1 : Ns. Febriana Sartika Sari M.Kep


Pembimbing 2 : Ns. Siti Mardiyah M. Kep
Judul penelitian yang sudah disetujui oleh pembimbing

Pengaruh sex education dengan metode jigsaw terhadap pengetahuan dan sikap
remaja mengenai seks pranikah.

Anda mungkin juga menyukai