Anda di halaman 1dari 6

DEFINISI KOMBINATORIKA

Kombinatorika adalah cabang dari matematika yang berisi tentang kombinasi. Kombinasi yang dimaksud
bisa berupa set, grafik, matriks, rute jalan, orang, dan lain sebagainya. (Bryant, 2000)

KOMBINATORIKA PADA BERBAGAI PERADABAN

1. India
Literasi sanskrit tersusun atas prosa dan syair. Susunan dasar pada prosa Sanskrit adalah
suku kata dengan satu mora, disebut dengan laghu/’ringan’, dan suku kata dengan dua mora,
disebut dengan guru/’berat’. Satu suku kata ringan pada teks prosa ditandai dengan satu coretan
(disimbolkan I) dan suku kata berat ditandai dengan satu kurva kecil (disimbolkan S). berikut
adalah kemungkinan variasi dari kumpulan atau 4 mora.

Kemungkinan Susunan 4 mora

2. Cina
a. I Ching
Kombinatorik telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu pada jaman Cina kuno. Salah satu
contohnya adalah berasal dari buku yang berasal dari Cina kuno yang berjudul I Ching atau
Yijing (Buku tentang Perubahan). Buku ini tersusun atas 26 = 64 bab, yang setiap babnya
disimbolkan dengan sebuah heksagram yang terdiri atas 6 garis, yang disusun dari - - (yin)
atau – (yang). Misalnya, heksagram pertama adalah murni yang , kedua adalah murni yin
, dan dua heksagram terakhir adalah susunan yin dan dibawahnya yang , dan sebaliknya
. Susunan standar dari 64 kemungkinan ini disebut susunan Raja Wen, karena pada awalnya
teks I Ching ditujukan kepada Raja Wen.
Susunan Lengkap Heksagram I Ching

b. Permainan
Pada jaman dinasti Song (960-1279 M), permainan muncul sebagai salah satu contoh aplikasi
kombinatorik. Shen Gua, seorang ahli matematika dari kerajaan, mendiskusikan kemungkinan
susunan pada permainan Go, dimana 19x19 kotak dapat terisi batu putih atau hitam, atau
kosong.
Permainan Go

c. Manuskrip Chen Houyao


Dari tulisan matematika Cina yang ada, terdapat satu essay manuskrip yang berisi tentang
kombinatorik, yaitu Cuozong fayi (Arti dari Metode untuk Alternasi dan Kombinasi) yang
ditulis oleh Chen Houyao (1648-1722). Manuskrip ini membahas secara sistematik tentang
masalah-masalah permutasi dan kombinasi dalam kasus ramalan dengan trigram, formasi
heksagram, dan kombinasi dari sepuluh batang surgawi (tiangan) dan duabelas cabang
duniawi (dizhi) untuk membentuk siklus seksagesimal dalam astronomi.

d. Segitiga Aritmatik
Contoh lain yang menunjukkan perkembangan kombinatorik di Cina adalah yang biasa kita
kenal dengan ‘Segitiga Pascal’ atau ‘Segitiga Aritmetik’. Topik ini telah muncul pada bab
algortima dan akarnya di buku Xiangjie jiu zhang suanfa (Penjelasan Detail tentang Sembilan
Bab Metode Matematika) oleh Yang Hui pada 1261 (Knuth et al., 2013). Sebutan ‘Segitiga
Pascal’ muncul karena bias yang condong pada matematika barat (Willers, 2010).
Wang Lai (1768-1813) menghubungkan pola aritmatika dengan masalah kombinatorik pada
essainya yang berjudul Dijian shuli (Prinsip-Prinsip Matematika dalam Kombinasi Berlanjut)
dengan tanpa menyebutkan segitiga aritmatika, Wang Lai mengilustrasikan masalah yang
dimaksud berikut ini.
3. Islam
Selain di Cina, segitiga aritmatik juga muncul di dalam karya ilmuwan Islam bernama Nasir
ad-Din at-Tusi.

Kemudian sehubungan dengan perkembangan aljabar, pendekatan binomial ada dalam


Kitab al-bahir oleh As-Samaw’al. Pada salah satu babnya, penulis mengajukan pengklasifikasian
masalah dalam penyelesaiannya, membedakan masalah yang dapat diselesaikan dan tidak. Lalu
As-Samaw’al juga mengklasifikasi masalah berdasarkan finite dan infinite, yaitu banyak solusi
dari sebuah persamaan.
4. Yahudi
a. Sefer Yetsirah
Karya kuno tentang kombinatorik salah satunya adalah karya mistis yang berjudul Sefer
Yetsirah (Buku tentang Penciptaan), ditulis sekitar sebelum abad ke-8 dan se-awal-awalnya
sekitar abad ke-2. Dalam karya ini, penulis yang tidak diketahuinamanya menghitung banyak
cara untuk penyusunan 22 huruf Hebrew. Mistis Yahudi percaya bahwa Tuhan membuat
dunia dan seisinya dengan menamainya (dalam Hebrew), jadi ini adalah sebuah ketertarikan
terhadap berapa banyak ‘benda’ dapat dinamai.

Huruf Hebrew

b. Karya Levi ben Gerson


Levi ben Gerson (1288-1344) adalah seorang ahli astronomi, matematika, filosofi, dan
komententator ayat-ayat kitab Injil yang berasal dari Prancis. Dalam karyanya yang berjudul
Maasei Hoshev (Seni dari Kalkulator), Levi memberikan pembuktian tentang berbagai formula
kombinatorial, salah satunya yaitu pembuktian dari 𝑃(𝑛 + 1) = (𝑛 + 1)𝑃(𝑛) .

KOMBINATORIKA MODERN
Bryant, V. (2000). Aspects of Combinatorics: A Wide-ranging Introduction. Cambridge: Cambridge
University Press.

Knuth, D. E., Kusuba, T., Plofker, K., Bréard, A., Djebbar, A., Katz, V. J., … Cameron, P. J. (2013).
Combinatorics: Ancient and Modern (R. Wilson & J. J. Watkins, Eds.). Oxford: Oxford University
Press.

Willers, M. (2010). Armchair Algebra. New York: Quarto Publishing.

Anda mungkin juga menyukai