Makalah Manajemen Pemasaran Kel 6
Makalah Manajemen Pemasaran Kel 6
MANAJEMEN PEMASARAN
“MENENTUKAN STRATEGI PRODUK”
DOSEN PENGAMPU :
PROF. DR. MARIJATI SANGEN, SE., MM.
KELOMPOK 6
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang studi kasus
perilaku organisasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi ................................................................................................................................... iii
I. Pendahuluan ................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang…………………………....………………….. ....................... 4
B. Tujuan Penulisan…………..………………………………..... ...................... 4
C. Rumusan Masalah………………………………………….... ........................ 4
D. Metode ............................................................................................................. 4
E. Manfaat ............................................................................................................ 4
II. Pembahasan
A. Karakteristik dan Klasifikasi Produk ............................................................... 5
B. Diferensiasi ......................................................................................................10
C. Hubungan Produk dan Merek .......................................................................... 13
D. Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi ............................................... 19
III. Penutup .........................................................................................................................22
1. Kesimpulan dan Saran ..................................................................................... 22
IV. Daftar Pustaka ..............................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar, pemimpin pasar biasanya
menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling
unggul. Secara luas, produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman,
acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
B. Tujuan Penulisan.
1) Sebagai media sosialisasi dan informasi tentang menentukan strategi produk.
2) Tujuan secara khusus yaitu tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran yang diharapkan mahasiswa dapat
memahaminya secara mendalam.
3) Sebagai referensi bagi mahasiswa untuk membuat makalah tentang Menentukan Strategi
Produk.
C. Rumusan Masalah.
a. Apa pengertian dari menentukan strategi produk?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi strategi produk?
c. Apa saja faktor-faktor yang menghambat strategi dalam masyarakat?
d. Bagaimana Contoh kasus dan penyelesaian nya?
.
D. Manfaat
a. Dapat menambah wawasan pengetahuan serta dapat memahami tentang Manajemen
Pemasaran
b. Pentingnya selalu waspada terhadap apapun di sekitar
c. Pentingnya mengetahui aspek aspek yang dapat mendorong terjadinya kriminalitas sehingga
kita dapat mewasapai nya.
BAB II
PEMBAHASAN
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang,
tempat, property, organisasi, dan gagasan.
C. Klasifikasi Produk
Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud, dan
penggunaan (konsumen atau industry). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang
sesuai.
Menurut daya tahan dan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok:
Barang dapat dibedakan menjadi barang sehari-hari (convenience goods), barang Toko (shopping
goods), barang khusus (specialty goods), dan barang yang tidak dicari (unsought goods).
Bahan baku dan suku cadang yang diproduksi, dibagi menjadi dua kategori:
Perlengkapan adalah sesuatu yang ekuivalen dengan barang mudah (convience goods);
barang ini biasanya dibeli dengan upaya yang sangat sedikit dengan melakukan
pembelian ulang. Harga dan layanan merupakan pertimbangan penting, karena
perlengkapan telah distandardisasi dan preferensi merek tidak tinggi.
Layanan bisnis meliputi layanan pemeliharaan dan perbaikan, dan layanan konsultasi
bisnis. Layanan pemeliharaan dan perbaikan biasanya diberikan berdasarkan kontrak oleh
produsen-produsen kecil atau disediakan oleh produsen peralatan aslinya.
D. Diferensiasi
Agar dapat diberi merek, produk harus didiferensiasikan. Produk-produk fisik bervariasi
dalam potensi mereka untuk diferensiasi. Di sini penjual menghadapi banyak sekali parameter
rancangan, yang mencakup bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian mutu dengan standar, daya tahan,
keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, dan gaya.
Pemasar selalu mencari dimensi diferensiasi baru. Otis Elevator Company telah
memberikan sumbangan dalam kategorinya dengan membuat elevatornya menjadi lebih cerdas.
Otis telah berupaya mengubah elevator menjadi ekspres. Diferensiasi yang mencolok ini bukan
hanya berarti elevatornya menjadi lebih cepat dan keluh-kesah para pengguna menjadi
berkurang, melainkan juga membawa keuntungan besar bagi pemilik bangunan. Bangunan
memerlukan lebih sedikit elevator bagi pengguna yang padat, sehingga pemilik bangunan dapat
menggunakan ruang ekstra untuk orang dan bukannya untuk mengangkut orang
1. Diferensiasi Produk
BENTUK
Banyak produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk ukuran, model, atau struktur fisik
produk.
FITUR
Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fitur yang berbeda-beda yang
melengkapi fungsi dasar produk. Sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dan
menyeleksi fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli saat ini dan kemudian
menghitung nilai pelanggan debandingkan dengan biaya perusahaan untuk masing-
masing fitur potensial. Tiap-tiap perusahaan harus memutuskan apakah akan menawarkan
fitur khusus yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan biaya yang lebih tinggi
atau sedikit paket standar dengan biaya murah.
MUTU KINERJA
Sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari empat level kinerja: rendah,
rata-rata, tinggi, dan unggul. Mutu kinerja adalah level berlakunya karakteristik dasar
produk. Perusahaan tidak harus juga merancang mutu kinerja sepanjang waktu. Terus
menerus memperbaiki produk dapat menghasilkan pendapatan dan pangsa pasar yang
besar. Penurunan mutu dalam rangka memangkas biaya sering membawa konsekuensi
yang buruk.
MUTU KESESUAIAN
Tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi
sasaran yang dijanjikan. Masalah yang terkait dengan mutu kesesuaian yang rendah
adalah bahwa produk itu akan mengecewakan beberapa pembeli.
DAYA TAHAN
Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal dan/ atau
berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu. Pembeli biasanya
akan membayar lebih untuk mendapatkan produk dengan reputasi tinggi karena tahan
lama. Produk juga tidak boleh rentan terhadap keusangan teknologi.
KEANDALAN
Pembeli umumnya akan membayar lebih untuk mendapatkan produk yang lebih andal.
Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal
dalam periode waktu tertentu.
MUDAH DIPERBAIKI
Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki. Kemudahan diperbaiki adalah ukuran
kemudahan untuk memperbaiki produk kertika produk itu rusak atau gagal. Sifat mudah
diperbaiki yang ideal adalah jika pemakai dapat membetulkan sendiri produk itu dengan
biaya atau waktu yang sangat kecil.
GAYA
Mengambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.
Gaya memiliki keunggulan karena menciptakan kehasan yang sulit ditiru. Sisi negatifnya,
gaya yang kuat tidak selalu kinerjanya tinggi.
Rancangan adalah totalitas fitur yang memengaruhi penampilan dan fungsi produk
tertentu menurut yang disyaratkan oleh pelanggan. Rancangan sangat penting dalam membuat
dan memasarkan jasa eceran (retail service), pakaian, barang-barang kemasan, dan peralatan
tahan lama.perancangan harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam bentuk,
pengembagan fitur, kinerja, kesesuaian terhadap spesifikasi, daya tahan, keandalan, kemudahan
perbaikan, dan gaya. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang
menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang.
3. Diferensiasi Jasa
Jika produk fisik sulit dideferensiasi, kunci keberhasilan dalam persaingan sering terletak
pada penambahan jasa atau pelayanan yang menambah nilai serta perbaikan mutu produk fisik
itu. Pembeda utama layanan adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan
pelanggan, konsultasi pelanggan, serta pemeliharaan dan perbaikan.
PENGIRIMAN (delivery)
Mengacu pada seberapa baik produk atau jasa deserahkan kepada pelanggan. Penyerahan
itu mecangkup kecepatan, ketepatan, dan perhatian selama proses pengiriman.
PEMASANGAN (installation)
Mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk tertentu beroperasi di
lokasi yang direncanakan. Pembeli alat berat mengharapkan pelayanan pemasangan yang
baik. Diferensiasi pada titik itu di jaringan konsumsi adalah sangat penting bagi
perusahaan yang produk-produknya rumit. Kemudahan pemasangan menjadi sangat
penting, terutama bila pasar sasaran adalah orang baru dalam teknologi.
B. Bauran Produk
Bauran produk adalah sekumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan
penjual tertentu kepada pembeli. Sebuah bauran produk biasanya terdiri dari berbagai
lini produk. Contoh di Universitas padjadjaran ada dekan akademi terpisah antara
fakultas yang satu dengan yang lainnya.
Suatu bauran produk biasa dikatakan memiliki 4 unsur,yakni :
Lebar(mengenai berapa banyak lini produk yang berbeda yang dimiliki
perusahaan)
Kedalaman (mengacu pada jumlah seluruh barang dalam bauran tersebut)
Keluasan (berapa banyak jenis yang ditawarjan masing-masing produk dalam
lini produk)
Konsistensi
1. Perusahaan dapat menambah lini produk sehingga dapat memperlebar bauran produknya.
2. Perusahaan dapat memperpanjang setiap lini produk.
3. Perusahaan dapat menambah lebih banyak jenis produk ke dalam setiap produk dan
memperdalam bauran produknya.
4. Mengejar konsistensi lini produk
b) Pengisisan Lini
Dalam memperpanjang lini produk perusahaan juga dapat melakukan apa yang
dinamakan dengan pengisian lini. Ada beberapa motif perusahaan melakukan
pengisian lini, diantaranya :
Memperoleh tambahan laba
Memuaskan penyalur yang mengeluhkan kehilangan penjualan karena tidak
memiliki jenis produk dalam lini tersebut
Memanfaatkan kapasitas yang berlebihan
Menjdai perusahaan terdepan dalam lini lengkap
Berusaha menutup lubang agar tidak diisi pesaing
F. Penetapan Harga Bauran Produk
Penetapan harga sulit diperoleh karena berbagai produk memiliki saling keterkaitan
permintaan dan biaya serta dipengaruhi berbagai pernyataan yang berbeda. Kita dapat
membedakan 6 keadaan yang melibatkan penetapan harga bauran produk (product mix pricing)
antara lain:
Studi riset menunjukkan bahwa konsumen lebih mungkin merasakan merek bersama
yang menyenangkan jika kedua merek saling melengkapi dan bukannya serupa. Selain
pertimbangan strategik, perusahaan mereka bersama harus dimasukin dan dilaksanakan secara
cermat. Harus ada kecocokan yang memadai dalam menilai, kemampuan dan tujuan selain
keseimbangan ekuitas merek yang memadai. Dan harus ada rencana rinci untuk melegalisasikan
kontrak, melakukan pengaturan finansial dan mengkoordinasi program pemasaran. Pengaturan
finansial antara merek-merek bisa bervariasi, walaupun satu pendekatan ini mencakup biaya
lisensi dan royalti dari merek yang lebih terlibat dalam proses produksi.
Kebanyakan produk fisik itu harus dikemas dan diberi label. Beberapa kemasan seperti botol
Coke dan wadah L’eggs—terkenal di seluruh dunia. Kebanyakan pemasar memperlakukan
pengemasan dan pelabelan sebagai elemen dari strategi produk. Penjaminan dan aransi juga
merupkan bagian penting dari strategi produk, yang sering muncul pada kemasan.
1. Pengemasan (Packaging)
Rancangan structural sangatlah penting. Sebagai contoh, inovasi kemasan menjadi mudah
dibuka, antirusak dan lebih mudah digunakan (mudah dipegang, mudah dibuka, atau dapat
ditekan). Berbagai unsure kemasan harus diharmonisasi dengan keputusan tentang penetapan
harga, iklan, dan bagian lain dari proses pemasaran. Perubahan kemasan bisa langsung
berdampak pada penjualan. Sebagai contoh, penjualan manisan Heath bisa langsung meningkat
25% setelah dikemas ulang. Setelah didesain, kemasan harus diuji. Uji teknis dilakukan untuk
memastikan bahwa kemasan tersebut tahan dalam kondisi normal, uji visual dilakukan untuk
memastikan bahwa tulisannya dapat dibca dan warnanya selaras, uji penyalur dilakuka dengan
memastikan bahwa penyalur mengganggap kemasan ersebut menarik dan mudah ditangani dan
uji konsumen dilakukan untuk memastikan tanggapan konsumen yang positif.
Pengembangan kemasan yang efektif mungkin memerlukan biaya yang cukup banyak
dan butuh beberapa bulan dalam menyelesaikannya. Perusahaan harus memberikan perhatian
lebih ke lingkungan dan keselamatan yang maskin meningkat tentang kemasan. Kemasan
menciptakan masalah besar dalam pembuangan sampah padat, yang memerlukan jumlah tenaga
kerja dan energy yang sangat besar. Untungnya banyak perusahaan yang menggunakan system
prinsip “hijau”.
Berbagai faktor telah berperan dalam meningkatnya penggunaan kemasan sebagai alat
pemasaran.
Swalayan
Dalam toko serbaada yang menyediakan 15.000 jenis produk, pengunjung toko biasanya
melewati sekitar 300 jenis produk per menit. Mengingat bahwa 53% dari seluruh pembelian
dilakukan karena dorongan hati, kemasan yang efektif harus melakukan banyak tugas penjualan;
menarik perhatian, menjelaskan fitur produk tersebut, mneciptakan keyakinan konsumen, dan
memberi kesan yang menyenagkan secara keseluruhan. Contoh; pelanggan sering secara harafiah
memilih buku berdasarkan sampulnya.
Kemakmuran konsumen
Meningkatnya kemkmuran konsumen berarti konsumen bersedia membayar sedikit lebih
mahal untuk kenyamanan, penampilan, keandalan, dan gengsi kemasan yang lebih baik.
Citra perusahaan dan merek
Kemasan berperan bagi pengakuan langsung terhadap perusahaan atau merek tersebut.
Peluang inovasi.
Pengemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat yang besar bagi konsumen dan
laba bagi produsen. Produsen menggabungkan bahan-bahan dan fitur-fitur yang unik seperti
semprotan (spray) dan bukaan yang dapat ditutup kembali.
Penjual harus memberikan label produknya. Label tersebut mungkin adalah etiket sederhana
yang ditempelkan pada produk tersebut atau grafik yang dirancang dengan rumit yang
merupakan bagian dari kemasan tersebut. Label tersebut mungkin hanya mencantumkan nama
merek atau banyak informasi. Sekalipun penjualnya lebih menyukai label yang sederhana,
undang-undang mungkin mengharuskan informasi tambahan.
Label melakukan beberapa fungsi yaitu;
1. Label tersebut mengidentifikasi produk atau merek.
2. Mungkin juga menunjukkan kelas produk.
3. Mungkin menjelaskan proudk; siapa pemuatnya, dimana, kapan, apa kandungannya,
bagaimana digunakan, dan bagaimana menggunakannya dengan aman.
4. Mungkin mempromosikan produk melalui grafik-grafik yang menarik.
5. Teknologi baru memungkinkan label membungkus ketat seluruh wadah.
6. Label pasti akan ketinggalan jaman dan perlu diperbarui.
A. Kesimpulan
Strategi produk dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen, baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang. Aspek yang paling mennetukan dalam merancang strategi ptoduk
melibatkan analisis hubungan konsumen-produk. Artinya afeksi, kokmisi, dan perilaku
konsumen berkaitan produk dan lingkungan harus dipertimbangkan dengan cermat dalam
memperkenalkan produk baru dan harus dipantau sepanjang siklus hidup sebuah produk. Sikulus
hidup produk sendiri yakni dari perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan. Maka
agar tidak terjadi penurunan sebuah produk maka dibuatlah strategi produk yang tahp tahapannya
,meliputi strategi penetapan harga, penetapan merek, strategi distribusi dan yang paling penting
manajemen waktu.
B. Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangatlah
penting dan hal ini haruslah ditunjang dalam manajer pemasar yang profesional dan memiliki
kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran sebagai bagian penting dalam
perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaiyu profitabilitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip., Keller, Kevin L. 2006. Marketing Management twelfth edition. New Jersey :
Pearson Education, Inc.