RS X
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum w.w
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan menambah ilmu
Radionuklir RS X telah kita miliki. Pedoman ini diharapkan menjadi acuan dalam
Radionuklir di RS X ini. Kami percaya bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Allah
SWT, saran dan masukan dari kita sangat diharapkan untuk kesempurnaan
Wassalamu’alaikum w. w.
…………………………………….
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup ............................................................................... 2
1.3 Batasan operasional....................................................................... 2
1.4 Landasan Hukum ........................................................................... 5
PENDAHULUAN
a. Radiologi
b. Radiodiagnostik Imaging
c. Radioterapi
Radioterapi adalah cabang dari Ilmu Radiologi dalam bidang terapi yang
menggunakan alat-alat yang menghasilkan radiasi pengion dan bukan
pengion (nonpengion) yang dihasilkan oleh generator dan bahan radioaktif
yang mengeluarkan sinar rontgen (sinar x). sinar gamma, pancaran partikel
pengion dan gelombang yang menghasilkan panas yang dihasilkan antara
lain oleh gelombang mikro, gelombang radio frekwensi dan gelombang
ultrasonik.
adalah sumber yang berlaku sesuai dengan tingkat atau kelas rumah sakit
dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang menyelenggarakan
pelayanan radiologi tersebut.
l. Fluoroscopy
m. USG (Ultrasonografi)
n. CT Scan
o. Informed Concent
STANDAR KETENAGAAN
BAB III
Keterangan :
1 : Ruangan CT Scan
2 : Ruangan Pemeriksaan Khusus
3 : Ruangan Pemeriksaan Konvensional
4 : Ruangan Pemeriksaan Ekstremitas
5 : Ruang Pemeriksaan Thorak
6 : Ruang Pemeriksaan USG
7 : Ruang Pemeriksaan Kedokteran Nuklir
8 : Ruang Hot lab
9 : Ruang administrasi
10 : Ruang pelaporan pelayanan
11 : Ruang CR
12 : Kamar Mandi
13 : Ruang Pentry
3.2 FASILITAS RADIOLOGI
Instalasi Radiologi berdiri pada lahan seluas 2450 m2. Instalasi Radiologi
memiliki fasilitas ruang yang terdiri dari:
Buckystand
Perlengkapan HSG Set
Trolli
Stand infus
1 Buah Kamar Mandi Pasien
2 Instalasi AC
Pesawat X Ray stasioner berkapasitas 500 mA dengan 1 meja
pemeriksaan merk Hitachi.
- Fluoroscopy dengan image intensifier dan 1 monitor.
- Meja pemeriksaan digunakan untuk pemeriksaan radiografi non
fluoroscopy.
2. Ruang Operator
3. Ruang CT Scan
4. Pantry
6. Ruang Dokter
1 Instalasi komputer.
1 Instalasi Printer
1 Instalasi alat CR (work station).
1 Instalasi Viewing Box
Almari Dinding
3.3. LOGISTIK
2. Perencanaan
Petugas radiologi mendata kebutuhan obat - obatan dan bahan habis pakai
setiap tahun dan mengajukan kebutuhan tersebut ke Bagian Farmasi.
Rencana kebutuhan berdasar pemakaian tahun lalu dan ditambah 10%.
3. Permintaan
4. Penyimpanan
5. Penggunaan
Penggunaan obat - obatan dan barang habis pakai dengan memperhatikan
waktu kadaluarsa. Barang yang memiliki waktu kadaluarsa paling pendek
digunakan terlebih dulu. Obat kontras yang di gunakan sesuai dengan dosis
yang telah di tentukan.
2. Perencanaan
Petugas radiologi mendata kebutuhan barang barang cetakan, alat tulis dan
alai rumah tangga setiap tahun dan mengajukan kebutuhan tersebut ke
Bagian Rumah Tangga. Rencana kebutuhan berdasar pemakaian tahun
lalu dan ditambah 10%.
3. Permintaan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Dokter Internal RS X:
a. Dokter Pengirim dari RS X baik pasien rawat inap maupun rawat jalan
harus mengisi Formulir Permintaan Pemeriksaan Radiologi di sertai
klinisnya sebelum dilakukan pemeriksaan radiologi.
b. Pasien rawat jalan membawa sendiri Formulir Permintaan Pemeriksaan
Radiologi dari dokter pengirim ke Instalasi Radiologi. Perawat ruangan
mengantarkan pasien rawat Inap untuk pemeriksaan Radiologi ke
Instalasi Radiologi. Apabila pemeriksaan memerlukan persiapan,
perawat cukup menghubungi radiografer untuk menjadwalkan
pemeriksaan.
B. Dokter Eksternal RS X
a. Pasien rawat jalan dari luar yang akan dilakukan pemeriksaan radiologi
harus membawa surat pengantar pemeriksaan radiologi dari dokter
pengirimnya.
b. Petugas membuat surat permintaan radiologi kembali dari RS X untuk
menyertai surat pengantar pemeriksaan radiologi dari dokter pengirim
luar
1. USG Abdomen
2. Foto Oesophagus, Lambung. Duodenum
3. BNO IVP
4. HSG
5. Urethrografi
6. Urethrocystogram
7. Colon In Loop
8. Follow Through
9. Appendikogram
10. CT Scan dengan Menggunakan media kontras
11. Fistulosrafi
Bila diperlukan tindakan medis di Radiologi maka pasien atau keluarga pasien
menandatangani Formulir Persetujuan Tindakan Medis yang telah disediakan.
4.4 PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
Pada alat CR kondisi gambar di atur kualitasnya lalu setelah itu film
dapat di cetak.
Pada alat CR kondisi gambar diatur kualitasnya lalu setelah itu film
dapat di cetak.
Hidupkan CT Scan
Lakukan Warm Up
Lakukan pemeriksaan
Hidupkan CT Scan
Lakukan Warm Up
Lakukan Scarring
a. Pemeriksaan cito
Ketika pasien mengambil hasil, pasien harus menulis nama dan tanda
tangan pada buku pengambilan foto
BAB V
KESELAMATAN PASIEN
5.1. Pengertian
5.2. Tujuan
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
b. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
c. Meminimalkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
2. Tindakan preventif
4. Tindakan korektif
Audit mutu internal dilakukan tiap 6 bulan. Audit mutu eksternal tiap tahun.
Audit mutu dilakukan unu.k menilai proses dan sasaran mutu, termasuk
didalamnya pelaksanaan keselamatan pasien melalui indikator mutu
pelayanan.
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
BAB VII
PROTEKSI RADIASI
PENGENDALIAN MUTU
8.1. Pengertian
Mutu pelayanan harus memiliki standar mutu yang jelas, artinya setiap
jenis pelayanan haruslah mempunyai indikator dan standamya. Dengan
demikian pengguna jasa dapat membedakan pelayanan yang baik dan tidak
baik melalui indikator dan standarnya.
1. Indikator input
a. Kelengkapan Peralatan
• Tujuan
• Cara Mengukur :
Standar
N Jenis
Indikator Pelayanan
o Pelayanan
Minimal (SPM)
1. Radiologi 1. Angka keterlambatan Penyerahan hasil 10%
a. Foto Polos
b. Foto Polos Cito
c. Foto Kontras Rutin
d. Foto Kontras Cito
e. USG
f. USG Cito
g. CT Scan
h. Foto Cito Bed
2. Angka pengulangan pemeriksaan 10%
3. Angka penolakan expertise 10%
4. Angka kejadian yang tidak diharapkan 10%
(KTD)
5. Angka ketidak puasan pasien 10%
5. Standar Kerjan 5%
minimal
5. Standar Kerjan 2%
minimal
8.2.6. Profil Indikator Kinerja Angka kejadian yang tidak diharapkan (KTD)
1. Jenis Kinerja Kinerja Pelayanan (keselamatan pasien)
5. Standar Kerja 0%
minimal
BAB IX
PENUTUP