pengertian saldo laba ditahan menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu.Akun ini dinyatakan
terpisah dari akun modal saham.Seluruh saldo laba dianggap bebas untuk dibagikan sebagai
diividen, kecuali jika diberikan indikasi mengenai pembatasan terhadap saldo laba.Misalnya
dicadangkan untuk perluasan pabrik atau untuk memenuhi ketentuan regulasi maupun ikatan
tertentu.Saldo laba yang tidak tersedia untuk dibagikan sebagai dividen karena pembatasan-
pembatasan tersebut, dilaporkan dalam akun tersendiri.Yang menggambarkan tujuan
pencadangan termaksud: pembatasan-pembatasan yang diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.Saldo laba tidak boleh dibebani atau dikreditkan dengan pos-pos yang seharusnya
diperhitungkan pada laporan laba rugi periode berjalan.
Perhatikan contoh berikut: Contoh supporting schedule Laba (Rugi) Ditahan untuk
mengoreksi kekurangan biaya tahun 2017 yang dibebankan ke laba ditahan, karena jumlahnya
tidak material seharusnya dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Pencatatan jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
PT Manajemen Keuangan Network melaporkan hasil-hasil berikut ini untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2018.
Dari data-data tersebut maka dapat dibuat Laporan Laba Ditahan sebagai berikut:
Cara Menyajikan Laporan Laba Ditahan
Ada 3 cara menyajikan laporan laba ditahan yaitu:
Format lain yang dapat digunakan untuk menyajikan laporan laba ditahan adalah dengan
menggabungkannya dengan laporan laba rugi. Kelebihannya adalah laporan tersebut
menekankan laba bersih sebagai penghubung antara laporan laba rugi dengan bagian bagian
laba ditahan dari ekuitas pemegang saham. Karena bentuk kombinasi ini jarang digunakan.
3. Laporan Ekuitas pemegang saham
Penyajian laporan ditahan yang ketiga adalah di laporan ekuitas pemegang saham.Perubahan
yang signifikan dalam ekuitas pemegang saham harus dilaporkan dalam periode saat mereka
terjadi.Jika perubahan dalam ekuitas pemegang saham hanya terjadi pada laba bersih atau
rugi bersih dan dividen, maka laporan laba ditahan saja sudah mencukupi.Akan tetapi, saat
perseroan juga mengalami perubahan dalam saham dan akun modal disetor lainnya,
biasanya disiapkan laporan ekuitas pemegang saham.Laporan tersebut seringkali disiapkan
dalam format kolom, di mana setiap kolomnya menunjukkan klasifikasi ekuitas pemegang
saham utama.Perubahan dalam masing-masing klasifikasi kemudian dijelaskan di kolom
sebelah kiri, dan berikut contoh tentang laporan ekuitas pemegang saham:
Perhatikan kolom-kolom yang menunjukkan klasifikasi ekuitas pemegang saham, antara lain
saham preferen, saham biasa, tambahan modal disetor, laba ditahan, dan saham treasuri (treasury
stock).
DAFTRA PUSTAKA
Wibowo, SE, MM, AK dan Abu Bakar Arif, SE, MM, 2003, Akuntansi Keuangan Dasar
2, Grasindo:Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2009. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Salemba
Empat:Jakarta.
Prastowo, Dwi dan Julianty Rika, 2002. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Kedua,
Cetakan Pertama. PP. AMP YKPN: Yogyakarta.