Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN STUDY ILMIAH

SMA NU I MODEL

INI DI SUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI


TUGAS AKHIR SEKOLAH
SEBAGAI SYARAT UNTUK MENGIKUTI UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Guru pembimbing
IMRO’ATUS SHOLIHAH, S.Si.

Di susun oleh :
MOH. MUALIFUS SHOLEH

PP. TANWIRUL QULUB


SUNGELEBAK KARANGGENENG LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2010
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas akhir sebagai syarat untuk mengikuti ujian
akhir semester genap telah disahkan dan disetujui pada :

Hari : kamis
Tanggal : 10 Oktober 2019

Disetuhui

Pembimbing pendamping

IMRO’ATUS SHOLIHAH, S.Si. IMRO’ATUS SHOLIHAH, S.Si.

Mengetahui
kepala sekolah SMA NU 1 Model

Drs. Nasih. F
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas segala rahmat, petunjuk, dan karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini di buat sedemikian mungkin

Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Bapak, Ibu guru dan teman-teman yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk
menyempurnakan makalah ini,namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang tanaman teh.

Lamongan, 29 oktober 2019


Penulis

Moh. mualifus sholeh

ii
ABSTRAK

Teh merupakan komoditi ekspor non migas yang menguntungkan Indonesia. Sejak tahun
1990an produksi teh di Indonesia mengalami penurunan. Pihak PTPN XII (Persero) mencoba
meningkatkan pendapatan perkebunan dengan membuka perkebunan sebagai objek wisata. Perkebunan
teh Wonosari resmi dibuka sebagai agrowisata pada Agustus 1994. Perkebunan ini menggunakan konsep
agrowisata yaitu memanfaatkan keindahan alam sebagai daya tarik wisata. Pembukaan agrowisata
perkebunan teh Wonosari sejalan dengan Undang-Undang Nomor 9 Tentang Kepariwisataan tahun 1900
dan kebijakan Visit Indonesia Year 1991 Menteri Pariwisata, Telekomunikasi dan Pos Joop Ave. Selain
kebijakan-kebijakan tersebut, keberhasilan PTPN VIII (Persero) membuka agrowisata perkebunan teh
Gunung Mas di Jawa barat mempengaruhi PTPN XII (Persero) untuk membuka perkebunan teh Wonosari
sebagai agrowisata.
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah 1) Apa latar belakang
perkebunan teh Wonosari dibuka sebagai agrowisata tahun 1994; 2) Bagaimana perkembangan
agrowisata perkebunan teh Wonosari tahun 1994-2019; 3) Bagaimana dampak sosial-ekonomi agrowisata
perkebunan teh Wonosari terhadap masyarakat sekitar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian sejarah. Langkah di metode penelitian ini adalah heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber
berupa arsip agrowisata dan sumber lisan berupa wawancara dengan karyawan PTPN XII (Persero) dan
penduduk sekitar agrowisata, kritik yaitu tahap untuk memilih sumber-sumber yang telah ditemukan,
interpretasi yaitu tahap melakukan analisis terhadap fakta-fakta yang ditemukan berbagai sumber baik
primer maupun sekunder, historiografi yaitu tahap penyajian hasil laporan penelitian dalam bentuk tulisan
dengan penulisan sejarah yang benar.
Agrowisata perkebunan teh Wonosari bertujuan mendapatkan laba dan memanfaatkan
peningkatan usaha pariwisata di Indonesia. Perkembangan agrowisata perkebunan teh Wonosari
dibedakan menjadi tiga fase yaitu fase awal tahun 1994-1996, fase tengah 1997-2001 dan fase akhir
2002-2010. Agrowisata perkebunan teh Wonosari memberikan dampak sosial- ekonomi terhadap
masyarakat sekitar. Agrowisata perkebunan teh Wonosari dapat menyerap tenaga kerja namun usaha
produksi lebih dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar sebagai pemetik teh. Pendapatan
pedagang makanan bertambah jika hari libur menjadi salah satu dampak ekonomi yang dirasakan oleh
penduduk sekitar. Selain itu, agrowisata perkebunan teh Wonosari juga menyumbangkan pendapatan asli
daerah bagi kabupaten Malang.

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii
ABSTRAK ……………………………………………………………………………… iii
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..1
1.1 Latar belakang ………………………………………………….…1
1.2 Rumusan masalah ………………………………………………….…1
1.3 Tujuan penelitian ………………………………………………….…1
1.4 Manfaat penelitian …………………………………………………….1
1.5 Definisi operasional …………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………2

2.1 Deskripsi Penelitian berdirianya kebun teh. ………………………………...2


2.2 Sejarah berdirinya kebun ………………………………………………….2
2.3 Layout ………………………………………………….3
2.4 Tujuan dan manfaat kebun teh. ………………………………………………….4

BAB III PENUTUP …………………………………………………11

3.1 kesimpulan …………………………………………………11


DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………12
LAMPIRAN …………………………………………………13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Globalisasi sudah tidak dapat dikelakkan, banyak sektor–sektor telah maju seiring
perkembangan zaman, batas–batas dunia pun sudah transparan sehingga tidak sulit bagi para pelajar
untuk terus menggali semua ilmu dan informasi tanpa ada yang bisa membatasi. Dalam bidang
teknologi pelajar dimudahkan untuk mengungkapkan tanya yang menjadi rahasia jendela cakrawala.
Sehingga pelajar tidak melakukan metode pembelajaran di dalam kelas. Namun, diperlukan juga suatu
metode untuk mengenalkan secara langsung salah satu jendela cakrawala didunia luar yang banyak
menyimpan beragam informasi yang dapat dimengerti lebih dalam oleh siswa. Dengan ini diharapkan
agar siswa dapat mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat
ini.
Karena pada waktu pekan lalu, saya tidak dapat mengikuti study tour yang diadakan, saya
diwajibkan melakukan study lapang sendiri dan saya memilih tempat observasi di Kebun Teh
Wonosari dan Pabrik Teh Wonosari dengan tujuan untuk membuka wawasan mengenai perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang saat ini.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara membuka wawasan khususnya dalam perkembangan ilmu pengethuan dan
teknologi sekarang?
2. Mendeskripsikan cara mengetahui informasi khususnya di bidang ilmu penegetahun di bidang
biologi ?
3. TUJUAN PENELITIAN

Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk :

1. Membuka wawasan khususnya dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

2. Menambah informasi khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan di bidang Biologi

3. Memenuhi tugas akhir sebelum melaksanakan uas semester ganjil.

4. MANFAAT PENELITIAN
1. Menambah informasi mengenai perkembangan Ilmu Pengetahuan khususnya dalam bidang
Biologi

2. Menambah pengalaman bagi siswa dalam mempelajari hal baru terkait dengan perkembangan ilmu
pengetahuan Tekhnologi

3. Meningkatkan pemahaman dalam melakukan study observasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Berdirinya Kebun dan Pabrik Teh Wonosari

Kebun dan Pabrik Teh Wonosari berada di lereng gunung Arjuno di desa Wonosari Kecamatan
Singosari, Kabupaten Malang dengan ketinggian 950–1.250 meter dari permukaan laut. Bila kita
berkunjung ke Wisata Agro Wonosari di Lawang (Kabupaten Malang), kita dapat menyaksikan
hamparan pohon teh berlatar belakang pegunungan yang menghijau, sejuk dipandang mata dan
melegakan pernafasan karena tersedianya oksigen di alam terbuka. Karena terletak di lereng gunung
Arjuna, nun jauh disana pada waktu pagi hari kita dapat melihat keindahan alam pegunungan dengan
panorama kota Lawang dan Singosari. Pada setiap akhir pekan cukup banyak pengunjung yang datang.
Sebagian dari pengunjung tersebut telah memesan tempat untuk bermalam di wisma-wisma yang
tersedia di Wisata Agro Wonosari. Tarif bermalam di wisma tersebut bervariasi dan sesuai dengan
pelayanan yang diberikan, tidak akan terasa mahal. Kebun dan Pabrik Teh Wonosari merupakan
agrobisnis dan agrowisata yang sangat membantu negara dalam Ekspor produk yang jadi dan dapat
menambah devisa negara. Tempat PTPN XII yang berada di bawah lereng Gunung Arjuno memiliki
tempat yang sangat cocok untuk memproduksi teh terbaik yang dapat bersaing dengan teh terbaik
dunia. Selain memproduksi teh, PTPN XII Wonosari juga memproduksi kopi, kakao, dan karet. Selain
komoditi di atas, PTPN XII (Persero) juga membudidayakan kayu dan tanaman semusim lainnya.

2.2 Sejarah Berdirinya Kebun dan Pabrik Teh Wonosari

PTPN XII memiliki sejarah yang cukup panjang, Kebun tah Wonosari ini berdidi pada tahun
1875 yang di kelola oleh peruasahaan asing dari Belanda NV. Cultur Maathappy, kemudian di awal
tahun 1910 sampai 1942 kebun ini ditanami teh dan kina. Tapi pada zaman Jepang sebagian tanaman
teh diganti dengan tanaman pangan, seperti umbi singkong dan sejenisnya. Pada tahun 1945 kebun ini
diambil alih oleh negara dan 1950 tanaman kinai diganti dengan teh.

PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), selanjutnya disebut PTPN XII, merupakan BUMN
dengan status Perseroan Terbatas yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia. PTPN XII didirikan berdasarkan PP nomor 17 tahun 1996, dituangkan dalam akte notaris
Harun Kamil, SH nomor 45 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan SK nomor C.2-8340 HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996. Akte perubahan Anggaran
Dasar perusahaan nomor 62 tanggal 24 Mei 2000 dibuat oleh notaris Justisia Soetandio, SH dan
disahkan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia dengan SK No. C. 22950 HT
01.04 tahun 2000. Selanjutnya, Akte Notaris Nomor 62 diubah menjadi Akte Nomor 30 Notaris Habib
Adjie, SH., M.Hum tanggal 16 Agustus 2008.

VISI

1. Menjadi Perusahaan Agribisnis yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan

2
2. Menjadi perusahaan agribisnis perkebunan yang terintegrasi dan memiliki keunggulan daya saing
(competitive advantage) melalui inovasi sehingga mampu tumbuh dan berkembang dengan menerapkan
prinsip-prinsip good corporate governance dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan untuk
meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholders lain.

MISI

1. Melaksanakan reformasi bisnis, strategi, struktur, dan budaya perusahaan untuk mewujudkan
profesionalisme berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance.

2. Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan (competitive advantage) melalui inovasi serta
peningkatan produktifitas dan efisiensi dalam penyediaan produk berkualitas dengan harga kompetitif
dan pelayanan bermutu tinggi.

3. Menghasilkan profit yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan
nilai bagi shareholders dan stakeholders lainnya.

4. Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola yang baik serta peduli pada kelestarian alam dan
tanggung jawab sosial pada lingkungan usaha (community development)

2.3 Letak dan Lokasi Kebun dan Pabrik Teh Wonosari

2.3.1 Letak Geografis dan Iklim

Kebun teh Wonosari terletak di desa Toyomarto Kecamatan Wonosari. Kebun daerah tingkat
II Malang berada di jalan poros Surabaya – Malang, via pasar lawang. Lokasi Kebun teh Wonosari
tepatnya berjarak 6 km dari kota Lawang, 30 km dari kota Malang dan 80 km dari kota Surabaya. Kebun
teh Wonosari Malang terlatak di ketinggian 950–1.250 meter dari permukaan laut, dengan pabriknya
yang berada pada ketinggian 950 meter dan menurut komoditinya, terbagi menjadi dua, yakni :

1. Kebun Wonosari dengan dengan budi dayanya :

Karet (7.816,80Ha) Kakao Edel (1.632,76 Ha) Kakao Bulk (4,789,94Ha) Kopi Arabika
(4.275,89Ha) Kopi Robusta (4.648,88Ha) Teh (1.313,4Ha) Afdeling Randu Agung dan Gunung Utar,
dengan budidaya Kapok (randu), Sirsak (thn 1997 ini dihapus) dan Mangga.

Perbedaan daerah ketinggaian (elevasi) mempengaruhi perbedaan suhu yang sangat erat
kaitannya dengan sifat pertumbuhan dan mutu, karenya daerah penanaman teh menurut ketinggiannya
dibagi menjadi tiga golongan :

1. Daerah rendah dibawah 800 meter

2. Daerah sedang antara 800 – 1.200 meter

3. Daerah tinggi yaini lebih dari1200 meter

3
Kebun Wonosari mempunyai daerah iklim tipe C yakni setiap tahunnya hujan turun sekitar
November–April, musim kemarau sekitar Juli–September. Pada malam hari diperkebunan angin bertiuo
cukup kencangdan hawanya termasuk dingin karena lataknya yang berada di lereng Gunung Arjuno.
Temperatur rata – rata:

Temperatur rata – rata :

Siang hari : 19–30 ◦C

Malam hari : 19–24 ◦C

Kelembaban udara :

Siang hari : 60% –70%

Malam hari 80–90%

2.3.2 Aksesbilitas ( rute perjalanan)

Dari jalan raya Malang–Surabaya, ketika sampai di pertigaan Singosari dengan arah penunujuk
jalan yang terlihat jelas ditepi jalan menuju PTPN Singosar, jalan berliku sempit dan menanjak ,di
sepanjang jalan banyak pemukiman warga yang di halamannya di tanami berbagai macam tanaman
palawija.perjalanan semakin menyenangkan ketika mendekati kawasan PTPN XII Wonosari karena
kami di suguhi pemandangan yang indah.

Pada umumnya pengunjung yang datang berwisata bersama teman ataupun keluarga
menggunakan kendaraan pribadi. Sesuai dengan ketentuan PTPN XII yang berlaku, setiba di depan
gerbang perkebunan tidak dapat meneruskan perjalanan ataupun berwisata keliling dengan kendaraan
umum, melainkan dengan kendaraan khusus yang di sediakan oleh pihak perkebunan.

2.4 Tujuan dan Manfaat Kebun dan Pabrik Teh Wonosari

1. Untuk Kebun dan Pabrik Teh Wonosari Malang :

a. Memproduksi dan mendistribusikan produk olahan teh yang berkualitas dan bermutu.

b. Meningkatkan produksi teh Indonesia ke manca Negara

c. Meningkatkan pendapatan Negara dengan menambah Devisa.

d. Meningkatkan eksistensi diri sebagai perusahan yang independent

2. Untuk Masyarakat :

a. Mendapatkan teh dengan rasa dan aroma yang alami dan nikmat

4
b. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga mengurangi angka pengangguran bagi
masyarakat disekitar dan pada umunya.

2.5 Tugas dan Fungsi Kebun dan Pabrik Teh Wonosari

1. Produksi, distribusi, pemasaran dan pemantauan mutu Teh serta pengembangan teh

2. Memelihara dan merawat tanaman teh

3. Menjaga kualitas dan mutu pengolahan teh, serta menjaga kebersihan dan perawatan alat - alat yang
digunakan.

4. Mengoptimalkan fasilitas serta meningkatkan nilai tambah asset fisik dan intelektual dengan
pengembangan teknologi dan pendaftran hak paten merk.

2.6 Fasilitas Kebun dan Pabrik Teh Wonosari

Pabrik Teh dengan :

1. Fasilitas peralatan yang mutakhir dan terkalibrasi

2. Kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian dan proses pengolahan teh yang memadai.

3. ATV

4. Kebun teh yang luas

5. Luas kebun yang ditanami tanaman teh 630 Ha.

6. Kereta pembawa pengunjung

7.Transportasi utama untuk membawa pengunjung berkeliling kebun

8. Taman tempat bersantai

9. Kafe

10. Mini market

11. Alat kendaraan untuk keliling kebun selain kereta

12. Lapangan tenis

13. Kolam renang

14. Toilet dan kamar mandi

15. Musholla

2.7 Lahan Pembudidayaan Tanaman Teh

Teh China (Camelia sinensis)

5
Camellia sinensis berasal dari daratan Asia Selatan dan Tenggara, namun sekarang telah
dibudidayakan di seluruh dunia, baik daerah tropis maupun subtropis. Tumbuhan ini merupakan perdu
atau pohon kecil yang biasanya dipangkas bila dibudidayakan untuk dipanen daunnya. Ia memiliki akar
tunggang yang kuat. Bunganya kuning-putih berdiameter 2,5–4 cm dengan 7 Biji Camellia sinensis
serta biji Camellia oleifera dapat di pres untuk mendapatkan minyak teh, suatu bumbu yang agak manis
sekaligus minyak masak yang berbeda dari minyak pohon teh, suatu minyak atsiri yang dipakai untuk
tujuan kesehatan dan kecantikan dan berasal dari dedaunan tumbuhan yang berbeda.

Tanaman Teh Cina disebut Camellia sinensis adalah semak berdaun kecil dengan banyak
cabang yang mencapai tinggi sekitar 3 meter dan berasal dari Cina tenggara. tanaman teh pertama yang
ditemukan, tercatat dan dipakai untuk menghasilkan teh tiga ribu tahun yang lalu, ia menghasilkan
beberapa teh yang terpopuler.Camellia sinensis var. waldenae semula dianggap sebagai spesies yang
berbeda, Camellia waldenae oleh S.Y.Hu, tetapi kemudian diidentidikasi sebagai varietas dari Camellia
sinensis. Varietas ini umum disebut Camellia Walden. Ia terlihat di puncak gunung Tai Mo Shan dan
Tai Tung Shan di Hong Kong. Ia juga tersebar di Provinsi Guangxi, Cina.

Daunnya memiliki panjang 4–15 cm dan lebar 2–5 cm. Daun segar mengandung kafein sekitar
4%. Daun muda yang berwarna hijau muda lebih disukai untuk produksi teh; daun-daun itu mempunyai
rambut-rambut pendek putih di bagian bawah daun. Daun tua berwarna lebih gelap. Daun dengan umur
yang berbeda menghasilkan kualitas teh yang berbeda-beda, karena komposisi kimianya yang berbeda.

Teh India ( Camelia Asam Mika )

Teh yang berasal dari daerah Assam (India) yang memiliki daun lebih lebar mempunyai warna
hijau tua dan lebih lunak dari jenis teh Cina. Kualitas teh yang baik diperoleh dari pucuk teh yang
belum merekah dan satu dua daun di bawahnya.

Pabrik Teh Wonosari

Pabrik teh Wonosari Malang di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero),
mengolah Teh hitam sebagai komunitas utama atau pun produk utama, dan baru – baru ini PT.
Perkebunan Nusantara XII memproduksi teh putih sebagai produk terbaru yang akan dipasarkan di
pasaran.

Pemasaran Teh Wonosari

Teh Wonosari dikenal dengan teh rolas, sebanyak 80% dari produk teh rolas ini diekspor ke
luar Negeri antara lain Belanda, Jepang DLL karena disana begitu banyak peminatnya yang menyukai
produk teh rolas. Produk teh yang paling banyak di pesan adalah teh hitam, dipesan dalam kemasan
yang beratnya 58 Kg untuk ukuran yang besar dan 250 gr untuk ukuran yang kecil.

6
Manfaat Teh

Sejak dulu teh memang terkenal memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Dengan meminum
teh dapat membuat tubuh lebih relaks dalam menjalani aktivitas. Teh dapat dikonsumsi dengan berbagai
cara,diseduh dengan air panas atau ditambah dengan es, sama nikmatnya. Bahkan ada jenis daun teh
yang dapat dimakan.

Teh merupakan hasil pengolahan pucuk (daun muda) dari tanaman teh ( Camellia sinensis)
yang dipakai sebagai bahan minuman. Ada berbagai legenda asal mula teh, namun yang terpopuler
adalah legenda Kaisar Shen Nung dari provinsi Yunan-Cina pada tahun 2737 SM. Ketika sedang
memasak air minumannya, dengan tidak sengaja sehelai daun yang berasal dari ranting kering yang
dipakainya sebagai kayu bakar, terbang dan tercelup ke dalam ketel air. Air seduhan daun tersebut
kemudian menghasilkan sebuah minuman baru yang beraroma khas yang hingga kini dikenal sebagi
teh.

Teh yang baik dihasilkan dari bagian pucuk (pecco) ditambah 2-3 helai daun muda, karena pada
daun muda tersebut kaya akan senyawa polifenol, kafein serta asam amino. Senyawa-senyawa inilah
yang akan mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa dari teh.

Dasar utama pengolahan teh adalah pemanfaatan oksidasi senyawa polifenol yang ada di dalam
daun teh. Proses oksidasi ini lazim disebut fermentasi. Berdasarkan sifat fermentasinya, dikenal empat
macam jenis teh, yaitu:

A. Teh hitam (black tea)

Teh hitam mudah dikenali di pasaran karena warnanya hitam dan paling luas dikonsumsi.
Dalam proses pengolahan diberi kesempatan penuh terjadi fermentasi (mengalami perubahan kimiawi
sempurna sehingga hampir semua kandungan tanin terfermentasi menjadi theaflavin dan thearubigin)
yang akan merubah warna daun teh dari hijau menjadi kecoklatan dan dengan proses pengeringan
berubah menjadi hitam.

B. Teh hijau (green tea)

Daun teh tidak diberi kesempatan fermentasi (hampir tidak mengalami proses perubahan
kimia). Biasanya pucuk teh diproses langsung dengan panas/steam untuk menghentikan aktivitas enzim
sehingga sama seperti raw leaf (daun teh awalnya), karena itu selain warnanya masih hijau juga masih
mengandung tanin yang relatif tinggi.

Mutu teh merupakan kumpulan sifat yang dimiliki oleh teh, baik sifat fisik maupun kimianya.
Kedua sifat ini telah dimiliki sejak masih berupa pucuk teh maupun diperoleh sebagai akibat teknik
penanganan dan pengolahan yang dilakukan

Selain hal itu teh juga memiliki dampak positif dan dampak negatif antaralain:

1.Memperkuat Gigi & Mencegah Karies

7
2. Mengurangi resiko keracunan makanan

3. Memperkuat daya tahan tubuh

4. Menyegarkan tubuh

5. Mencegah tekanan darah tinggi

6. Menangkal kolesterol

7. Mengoptimalkan metabolisme gula

8. Mencegah pertumbuhan kanker

9. Mencegah penyakit jantung

10. Memperlambat penuaan

11. Mencegah perdarahan

12. Melangsingkan badan

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP JATIM)

BPTP Malang merupakan Balai resmi yang berada langsung dibawah pimpinan Dinas
Pertanian Jawa Timur. Dan Balai ini didirikan dengan tujuan untuk menunjang pengembangan
pertanian berwawasan agribisnis bagi Propinsi Jawa Timur sehingga memacu pemenuhan kebutuhan
pertanian atau pangan dalam Negeri tanpa mengekspor dari luar. Tugas Pokok BPTP Jawa Timur adalah
melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi bagi semua komoditas
pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan teknologi
yang bersifat terapan (siap pakai) dengan mempertimbangkan optimasi produksi serta pendapatan
petani.BPTP Jatim memiliki 3 instalasi, berupa 2 kebun percobaan (KP Karangploso di Malang dan KP
Mojosari di Mojokerto) dan 1 Laboratorium Diseminasi Wonocolo di Surabaya.BPTP Jatim juga
dilengkapi dengan sarana dan prasarana, mulai dari yang mendasar (laboratorium), Kebun Percobaan,
lahan, berbagaibangunan, perpustakaan, Klinik Agribisnis dan Unit Produksi Benih Sumber (UPBS).

Sejarah

Sejarah Pada awal BPTP Jawa Timur merupakan gabungan (merger) dari berbagai unit kerja di
jajaran Badan Litbang Pertanian yang ada di Jawa Timur (16 unit kerja), yaitu eks Sub Balithorti
Malang, Sub Balithorti Tlekung, Sub Balittan Mojosari, Sub Balitnak Grati, beserta kebun percobaan
yang berada dibawahnya, dan Balai Informasi Pertanian Wonocolo, Surabaya, yang dibentuk
berdasarkan SK Mentan No. 798/Kpts/OT.210/ 12/1994, tanggal Desember 1994, dan mulai efektif
pada tanggal 1 April 1995 dengan nama BPTP Karangploso. Dalam perjalanannya, BPTP Karangploso
mengalami reorganisasi lagi dengan keluarnya SKMentan terbaru No. 350/Kpts/OT.210/6/2001,

8
tanggal 14 Juni 2001, menjadi BPTP Jawa Timur dengan hanya dua unit kerja yang tergabung di
dalamnya, yaitu Laboratorium Diseminasi Wonocolo dan Kebun Percobaan Mojosari.

Tujuan dan Manfaat

BPTP Jawa Timur merupakan penghasil dan penyedia teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi dalam arti luas untuk menunjang pengembangan pertanian berwawasan agribisnis bagi Propinsi
Jawa Timur. Untuk mewujudkan hal tersebut, visi BPTP Jawa Timur ke depan adalah: Institusi
penghasil dan penyedia teknologi pertanian tepat Guna spesifik lokasi Jawa Timur.

Misi

1. Menghasilkan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi yang sesuai dengan ketersediaan
sumberdaya

2. Menyediakan, mendiseminasikan dan mempromosikan teknologi tepat guna untuk meningkatkan


produktivitas dan daya saing hasil-hasil pertanian yang berwawasan lingkungan dan agribisnis

3. Meningkatkan pendapatan keluarga tani dan kesempatan kerja produktif yang berkeadilan

4. Menjalin kemitraan dengan stakeholders (instansi terkait, swasta, LSM dll.) untuk memberdayakan
petani dalam mengelola usahataninya

5. Menumbuhkembangkan peran kelembagaan untuk memantapkan ketahanan pangan

6. Memberikan masukan untuk penyusunan kebijakan pembangunan pertanian daerah.

Tugas dan Fungsi

Melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi bagi semua
komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan
teknologi yang bersifat terapan (siap pakai) dengan mempertimbangkan optimasi produksi serta
pendapatan petani.

Fungsi

1. Mengadakan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi .

2. Melakukan penelitian dan pengkajian serta perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi .

3. Menyiapkan paket teknologi hasil pengkajian dan perakitan untuk bahan penyusunan materi
penyuluhan .

4. Mengadakan pelayanan teknik kegiatan Pengkajian/penelitian dan perakitan teknologi pertanian

5. Melaksanakan pelayanan tata usaha Balai

9
Fasilitas

Untuk mendukung kegiatan pengkajian dan diseminasi hasil-hasilnya, BPTP Jatim dilengkapi
dengan sarana dan prasarana, laboratorium, kebun percobaan, lahan, berbagai bangunan, perpustakaan,
Klinik Agribisnia dan Unit Produksi Benih Sumber (UPBS). BPTP Jatim memiliki 3 instalasi, berupa
2 kebun percobaan (KP Karangploso di Malang dan KP Mojosari di Mojokerto) dan 1 Laboratorium
Diseminasi Wonocolo di Surabaya. Secara mendasar, ketiga instalasi tersebut mempunyai fungsi yang
unik. KP Karangploso dan Mojosari, secara umum berfungsi sebagai lokasi kegiatan pengkajian dan
diseminasi, visitor plot dan produksi berbagai hasil kajian. Sedangkan Labdis Wonocolo, secara khusus
berfungsi untuk memproduksi bahan-bahan diseminasi dan penyuluhan, baik cetak maupun audio-
visual BPTP Jatim didukung oleh SDM sejumlah 213 orang dari berbagai strata pendidikan.

Layanan

Melalui berbagai layanan yang disediakan BPTP Jatim. Untuk menjangkau cakupan sasaran
yang lebih luas itu, maka BPTP Jatim:

A. Membangun visitor plot, yaitu gelar rakitan teknologi sebagai sarana belajar bagi petani dan
masyarakat luas

B. Melayani kunjungan dalam berbagai bentuk dan tujuannya (studi banding atau konsultasi)

C. Mengadakan pelatihan

D. Secara periodik, menyelenggarakan open house, ekspose atau pameran

E. Menyediakan publikasi rakitan teknologi secara gratis

F. Mempublikasi hasil-hasil pengkajian, baik dalam media cetak (koran dan tabloid), maupun elektronik
(radio dan televisi).

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil Study Observasi yang diperolah dari Kebun dan Pabrik Teh Wonosari dan
Balai Pengkajian Tegnologi Pertanian (BPTP) Malang dapat disimpulkan :

Kebun dan Pabrik Teh Wonosari Malang :

1. Terdapat dua jenis tanaman teh yang ditanam yaitu, teh China (Camelia sinensis) dan teh India
(Camelia asam mika )

2. Pembudidayaan yang dilakukan umtuk dapat menghasilkan teh yang sangat diminati masyarakat lokal
dan mancanegara.

3. Pengolahan yang dilakukan menggunakan mesin yang sudah cukup modern dari pengeringan sampai
pendistribusian.

4. Pendistribusian diekspor ke manca negara diantaranya, Belanda, jepang.

Balai Pengkajian Tegnologi Pertanian (BPTI) Malang :

1. Terdapat banyak tegnologi pertanian yang dikembangkan dinataranya, kultur jaringan,


pembudidayaan jamur, pembuatan biogas, dan pemilihan bibit unggul.

2. Teknologi yang dikembangkan BPTI dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang pertanian.

3. Proses pengembangan teknologi yang dilakukan diawasi secara intensif.

4. Terdapat banyak tempat pembibitan dan pengembangan teknologi pertanian

5. Pendistribusian bibit unggul dilakukan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ghani, Mohammad A. 2002. Dasar-Dasar Budi Daya Teh. Penebar Swadaya; Jakarta. 134 hal.

M.Sultoni Arifin, Dr. dkk. 1992. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh. Pusat Penelitian Perkebunan
Gambung. Bandung.

Rasjid Sukarja, Ir. 1983. Petunjuk Singkat Pengelolaan Kebun Teh. Badan Pelaksana Protek Perkebunan Teh
Rakyat dan Swasta Nasional. Bandung.

Setyamidjaja, Djoehana. 2000. Teh Budi Daya dan Pengolahan Pascapanen. Kanisius; Yogyakarta. 154 hal.

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai