PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan sebuah profesi sebagai pegawai
negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Sebagai pegawai pemerintah ASN memiliki kewajiban
untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesinya. Nilai-nilai dasar landasan profesionalitas ASN tersebut diatur dalam
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). UU
No 5 Tahun 2015 menyebutkan nilai-nilai dasar profesinalitas ASN terdiri atas
nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting demi menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan
dari pemerintah guna melayani masyarakat.
Guna membentuk dan menyiapkan Sumber Daya Aparatur pemerintah
unggul, berkulitas, profesional, dan berdedikasi diperlukan sebuah langkah
pendidikan dalam bentuk program pelatihan dasar. Sumber Daya Aparatur
Pemerintah yang unggul, berkulitas, profesional, dan berdedikasi dapat
dibentuk melalui Pelatihan Dasar CPNS. Berdasarkan Per LAN RI No. 12 Tahun
2018 pada pasal 1 butir 8, Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan ini merupakan
langkah dalam membentuk dan menyiapkan Sumber Daya Aparatur
Pemerintah yang berkulitas. Hal itu dilandaskan pada tujuan pelaksanaan
pelatihan dasar CPNS. Pelaksanaan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini
bertujuan agar setiap peserta mampu membentuk nilai–nilai dasar profesi PNS
yang dikenal dengan istilah ANEKA, membangun kompetensi dan karakter ASN
yang kuat, meningkatkan kemampuan bersikap dan bertindak professional
dalam melayani masyarakat, 2 dengan cara mendorong ASN untuk dapat
1
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas di instansi
masing-masing.
Undang - Undang Aparatur Sipil Negara No.5 tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa salah satu fungsi ASN adalah memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Lebih lanjut, secara spesifik pada
profesi guru, sebagaimana diatur dalam UU NOMOR 14 TAHUN 2005 Tentang
Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2017, Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Artinya, guru merupakan
sosok sentral sebagai pelayan masyarakat dalam memperoleh pendidikan yang
berkualitas.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta adalah lembaga pendidikan yang
memiliki banyak mata pelajaran. Materi yang di ajarkan tidak hanya bersifat
umum tetapi banyak sekali materi umum yang diajarkan. Hal ini tidak lepas dari
kedudukannya sebagai lembaga pendidikan yang bernaung di bawah
kementerian agama.
Dengan banyaknya materi ajar, harus ada keseimbangan prestassi yang
dicapai anatara prestasi bidang umum dan prestasi bidang agama. Seiring
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik dalam belajar
sangat tinggi sehingga iklim belajar juga meningkat. Namun dalam perjalanana
pembelajaran sekarang ini, banyak peserta didik yang lebih focus pada
pelajaran umum yang masuk mata pelajaran Ujian nasional.
Banyak waktu yang dicurahkan peserta didik dalam mempelajari Mata
Pelajaran umum untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Hal ini dilakuakan agar
nilai yang didapat dapat menunjang dirinya dalam menempuh tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Semangat mendapatkan nilai tinggi dalam Mata
Pelajaran umum tidak diimbangi minat belajar mata pelajaran agama. Aqidah
Akhlak adalah salah satu Mata Pelajaran yang mendapatkan pengaruh.
Minat belajar peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran agama
islam mengalami penurunan. Banyak hal yang menjadikan menurunnya minat
peserta didik dalam mempelajari Aqidah Akhlak. Selain target nilai yang tinggi
2
pada mata pelajaran umum. Metode mengajar yang digunakan oleh guru juga
berpengaruh pada turunnya minat belajar terhadap pelajaran Aqidah Akhlak.
Guru lebih cenderung menggunakan satu metode pembelajaran saja( misalkan
menggunakan metode ceramah) tanpa ada pengembangan metode untuk
menarik minat belajar peserta didik.
Dengan adanya permasalahan bagaimana meningktakan pemahaman
peserta didik terhadap pelajaran Aqidah akhlak, maka penulis mencoba untuk
menggunakan metode baru. Metode baru yang akan penulis gunakan adalah
metode observasi dan analisis. Observasi dan analisis diharapkan mampu
meningkatkan pemahaman pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Surakarta.
3
Tabel 1.1. Identifikasi Isu
2. Penetapan Isu
No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual ( A ) Isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
5
No Indikator Keterangan
1 2 3
2 Problematik (P) Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan segera solusinya
3 Kekhalayakan Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
(K) orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau sekelompok kecil
4 Layak (L) isu yang masuk akal, pantas dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Kriteria Keterangan
Mata
Peringkat
Identifikasi
Jumlah
No Pelatihan
Isu A P K L
terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Whole of Kurangnya 3 2 2 3 3 3 Tidak
Government Minat siswa Memenuhi
untuk mencari Syarat
sumber literasi
lain, selain
buku
pegangan dan
media sosial
2 Pelayanan Ketersediaan 2 3 2 3 2 4 Tidak
Publik buku Memenuhi
pegangan Syarat
mata pelajaran
Aqidah Akhlak
kurang
sehingga
Peserta didik
hanya
menggunakan
1 buku
pegangan
6
Kriteria Keterangan
Mata
Peringkat
Identifikasi
Jumlah
No Pelatihan
Isu A P K L
terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Manajemen Kurangnya 3 3 2 1 2 5 Tidak
ASN SDM guru Memenuhi
Mata Syarat
Pelajaran
Aqidah Akhlak,
menggunakan
metode yang
kurang
bervariasi
(hanya dengan
PPT) saat
mengajar
4 Managemen Kurang 5 5 5 5 5 1 Memenuhi
ASN Efektifnya Syarat
metode
ceramah untuk
memperoleh
pendalaman
materi Aqidah
Akhlak
5 Pelayanan Keadaan 2 3 3 3 3 2 Tidak
Publik ruang kelas Memenuhi
sempit Syarat
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
Keterangan 3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
7
mengajar, Mata Pelajaran Aqidah Akhlak bukan Mata Pelajaran Ujian
Nasional, dan Ketersediaan buku pegangan mata pelajaran Aqidah Akhlak
kurang sehingga Peserta didik hanya menggunakan 1 buku pegangan.
Selanjutnya, Isu tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Metode USG merupakan metode yang digunakan untuk mengukur
skala prioritas. Metode USG merupakan kritera yang disusun untuk
menentukan prioritas penanganan permasalahan pada instansi terkait.
Kriteria tersebut dipaparkan sebagai berikut.
8
Tabel 1.5. Parameter USG
SKOR Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
1 Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius Isu berkembang
untuk segera untuk di bahas karena lamban
diselesaikan tidak berdampak ke hal
yang lain
9
Tabel 1.6. Penetapan Isu USG
Mata Kriteria
Jmlah Perin
No Pelatihan Identifikasi Isu U S G
Skor gkat
terkait (1-5) (1-5) (1-5)
1 Whole of Kurangnya 5 3 3 11 2
Goverment Minat siswa
untuk mencari
sumber literasi
lain, selain buku
pegangan dan
media sosial
2 Manajemen Kurang 5 5 5 15 1
ASN Efektifnya
metode
ceramah untuk
memperoleh
pendalaman
materi Aqidah
Akhlak
3 Pelayanan Keadaan ruang 2 4 3 9 3
Publik kelas sempit
Adapun dampak yang akan muncul apabila isu tidak terselesaikan bisa
dilihat pada tabel di bawah ini :
10
Tabel 1.7 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
1 2 3 4
3. penurunan prestasi
belajar peserta didik
C. Rumusan Masalah
Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui
habituasi :
1. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman materi aqidah akhlak dengan
menggunakan metode observasi dan analisis?
3. Bagaimana kaitannya antara visi misi dan nilai organisasi terhadap hasil
kegiatan dari isu yang diangkat?
11
D. Tujuan
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara
Sikap perilaku dan kedisiplinan yang harus dilimiliki oleh PNS untuk
menunjang fungsinya adalah nilai-nilai sikap perilaku, kesehatan jasmani dan
kesehatan mental, kesamaptaan jasmani dan kesamaptaan mental, dan tata
upacara sipil dan keprotokolan.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan
hidup bangsa dan Negara yang seutuhnya.
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
13
dengan saling tolong menolong, menciptakan kerukunan
beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah
sesuai agama masing-masing, saling menghormati
dengan sesama dan menjaga keamanan lingkungan.
c. Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga
negara Indonesia yang menghormati lambang-lambang
negara dan mentaati peraturan perundang-undangan.
14
lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap
ancaman, tantangan, dan hambatan.
4) Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.
15
tersebut akan menghilang dan akan meninggalkan semua yang
tidak mau berubah. Perubahan global ditandai dengan hancurnya
batas (border) suatu bangsa, dengan membangun pemahaman
dunia ini satu tidak dipisahkan oleh batas Negara. Hal yang menjadi
pemicunya adalah berkembang pesatnya teknologi informasi
global, dimana setiap informasi dari satu penjuru dunia dapat
diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh orang di
penjuru dunia lainnya.
16
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
17
(lingkungan keluarga).
b. Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga).
1. Akuntabilitas
18
kewajiban.
c. Tingkatan Aktualisasi
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
19
5) Akuntabilitas Stakeholder
2. Nasionalisme
21
e. Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
22
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/
jasa berupa ukran baik/ buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab
pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
a. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil
sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah
maupun mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
23
b. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan
kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
c. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan
dari pihak eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan
publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda
dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
d. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar
untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam mengevaluasi
kualitas pelayanan, yaitu:
24
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi. Pada level
puncak (corporate level) bertanggung jawab atas mutu layanan institusi
secara keseluruhan untuk membangun citra kelembagaan dan keunggulan
bersaing. Pada level strategic business unit level tanggung jawab mutu
berkaitan dengan penetapan diversifikasi mutu pada setiap unit kerja sesuai
dengan target masing-masing. Pada level fungsional bertanggung jawab atas
mutu hasil setiap layanan yang diberikan di unit-unit pendukung. Sedangkan
pada level unit dasar tanggung jawab mutu berkaitan dengan aktivitas/
rencana aksi yang dilaksanakan di masing-masing unit kerja.
5. Anti Korupsi
25
e. Penggelapan dalam jabatan,
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
g. Gratifikasi.
Nilai-Nilai Anti Korupsi
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
a. Kejujuran
b. Kepedulian
c. Kemandirian
d. Kedisiplinan
e. Tanggung Jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
26
semua kebutuhannya.
h. Keberanian
i. Keadilan
27
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
memenuhi kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk
memberikan pelayanan secara professional kepada masyarakat.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN
senantiasa taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan
pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
pribadi/golongan. Dalam Undang- undang ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya
adalah asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sedangkan Kedudukan Aparatur Sipil Negara dalam NKRI yaitu:
28
jawab;
8) Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan
martabat PNS;
9) Mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;
10) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus dirahasiakan;
11) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
12) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
13) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
14) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
15) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik- baiknya;
16) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
17) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
18) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
19) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.
1. Pelayanan Publik
29
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif,
mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
Fundamen Pelayanan Publik:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai
hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa yang akan
datang
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi
2. Whole of Government
30
pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrtasi bangsa.
D. Tinjauan Umum Tentang Observasi dan Analisis
Penjelasan mengenai observasi dan analisis :
1. Menurut Arikunto (2006:124) observasi adalah mengumpulkan data atu
keterangan yang harus dijakankan dengan melakukan usaha-usaha
pengamatan secara langsung ke rempat yang akan diselidiki. Sedangkan
menurut kamus ilmiah populer (dalam Suardeyasari, 2010:9) kata observasi
berarti suatu pengamatan yang teliti dan sistematis, dilakukan secara
berulang-ulang. Metode observasi seperti yang dikatakan Hadi dan
Nurkancana (dalam Suardeyasri,2010:9) adalah suatu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis baik secara lagsug maupun secara tidak
langsung pada tempat yang diamati.
Metode observasi digunakan sebagai metode untuk mengumpulkan
data atau untuk mencatat bukti. Definisi umum observasi oleh peneliti adalah
melihat, tetapi melihat ini diharapkan dapat menyertakan analisis dan
interprestasi yang spesifik. Metode observasi sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu siswa. Sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi siswa menemukan
fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisa dengan materi yang
dibawakan oleh guru.
2. Menurut Dwi Prastowo Darminto dan Rifka Julianti, analisis merupakan
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaah bagian itu
sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis secara umum sering juga
disebut dengan pembagian.
Dalam logika, analisis atau pembagian berarti pemecah belahan atu
penguraian secara jelas berbeda ke bagian-bagian dari keseluruhan. Untuk
lebih seksama dapat juga mengadakan subbagian, yakni menguraikan atau
memecah belah dari suatu bagian sampai ke unsur dasarnya. Dengan dasar
batasan arti tersebut maka yang dapat dianalisis atau diuraikan adalah suatu
31
keseluruhan, jika betul-betul tunggal tidak dapat diuraikan ke bagian-
bagiannya. Dengan analisis siswa mampu mendalami materi yang
disampaikan oleh guru karena setelah mendapatkan data mereka akan
mencari konsep realis atas dasar materinya.
32
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Profil MAN 1 Surakarta
NPSN 20363060
NSS 131133720001
Nama MAN 1 Surakarta
Akreditasi Akreditasi A
JL.Sumpah Pemuda 25, Kadipiro
Alamat Kec.Banjarsari. Kota. Surakarta,
Prov.Jawa Tengah
Jenjang MA
Status Negeri
Situs Web www.mansurakarta.sch.id
Kodepos 57136
Luas Tanah 11.192 m2
Luas Bangunan 5.518 m2
No. Telp/ No. 071-852066/0271-852066
Fax
33
Dengan adanya negosiasi dan telah dicapainya kesepakatan diantara
kedua belah pihak, Yayasan Al-Islam merelakan sebagian peserta didik-
siswinya dimasukkan ke Madrasah Aliyah Negeri. Penegerian Madrasah ini
didasarkan surat keputusan menteri Agama RINo.180 Tahun 1967 tanggal 21
Juli 1967 dengan nama Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri ( MAAIN )
Surakarta. MAAIN satu lokasi dengan Al-Islam di Jl. Honggowongso 65.
Surakarta, selama 10 tahun. Kemudian pindah ke Grobogan. Madrasah ini baru
menempati lokasi sendiri pada tgl 10 Mei 1977, bertempat di Jl. Sumpah
Pemuda.
Sejak tahun 1990 MAN 1 Surakarta dipercaya oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan Madrasah Aliyah Program Khusus ( MAPK ) yang
kemudian berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Keagamaan ( MAK ). Hal ini
berdasarkan Surat keputusan Menteri Agama RI No. 138 tahun 1990. Tahun
2001, dengan bantuan dari IDB (Islamic Development Bank) MAN 1 Surakarta
membuka program Workshop yang menempati lokal 3 di Jl. Sumpah Pemuda
No. 29. Workshop keterampilan yang dibuka adalah tata busana, maintenance
& repair computer, dan kesekretarisan yang bertujuan memberi bekal
vokasional bagi peserta didik yang tidak melanjutkan studi karena beban
ekonomi keluarga.
Pada tahun 2006 MAN 1 Surakarta mengembangkan program
pendidikannya dengan membuka Program Boarding School yakni program
berasrama bagi peserta didik yang berkosentrasi pada pengembangan
akademik tinggi untuk siap bersaing di berbagai even lomba akademis seperti
olimpiade, karya ilmiah, penelitian dan sejenisnya serta mempersiapkan
peserta didik siap bersaing kursi di perguruan tinggi ternama pada jurusan yang
prospektif seperti UGM, IPB, ITS, UIN Jakarta, UIN Malang (jejaring kerjasama
Depag) dan PTN lain seperti STAN, STPN, STT Telkom, UNS, UNDIP dll.
B. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Sekolah
1) Visi MAN 1 Surakarta
“Terbentuknya Generasi yang Islami dan Berprestasi”.
34
c. Mengembangkan potensi akademik peserta didik secara optimal sesuai
dengan bakat dan minatnya melalui proses pendidikan.
d. Melaksanakan bimbingan secara efektif pada peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan.
e. Meningkatkan daya saing dan kemampuan peserta didik ke perguruan
tinggi.
f. Meningkatkan penguasaan keterampilan dan life skill
35
C. Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi MAN 1 Surakarta
H.Sulimin
Drs. H.Hariyadi
Purwanto,M.Ag
MASYARAKAT
36
a. Job Deskripsi
1) Kepala Sekolah
Konsepnya adalah EMASLIM (Edukator, Manager, Administrator,
Supervisor, Leader, Inovator, Motivator)
Sebagai Edukator
a) Membimbing Guru
b) Membimbing Karyawan
c) Membimbing Siswa
d) Membimbing Staf
Sebagai Manager
a) Menyusun program
b) Menyusun personal dalam organisasi sekolah
c) Menggerakkan staf, guru, dan karyawan
d) Mengoptimalkan sumber daya sekolah
Sebagai Administrator
a) Mengelola administrasi KBM dan Bimbingan dan Konseling (BK)
b) Mengelola administrasi kesiswaan
c) Mengelola administrasi ketenagaan
d) Mengelola administrasi keuangan
e) Mengelola administrasi sarana prasarana
Sebagai Supervisor
a) Menyusun program supervisi
b) Melaksanakan program supervisi
c) Menggunakan hasil supervisi
Sebagai Leader
a) Memiliki kepribadian yang kuat
b) Memahami kondisi anak buah yang baik
c) Memiliki visi dan memahami misi sekolah
d) Memiliki kemampuan mengambil keputusan
e) Memiliki kemampuan berkomunikasi
37
Sebagai Inovator
a) Kemampuan mencari dan menemukan gagasan baru untuk
pembaharuan sekolah
b) Kemampuan melakukan pembaharuan di sekolah
Sebagai Motivator
a) Kemampuan mengatur lingkungan kerja (Fisik)
b) Kemampuan mengatur suasana kerja (Non-fisik)
c) Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman
2) Komite Sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM,
meliputi:
a) Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai program yang
ditetapkan bersama-sama sekolah merumuskan dan menetapkan visi
dan misi, menyusun standar pembelajaran, menyusun rencana
strategis pengembangan sekolah, menyusun dan menetapkan
rencana progam tahunan, serta mengembangkan potensi kearah
prestasi unggulan.
b) Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan kesejahteraan
c) Menghimpun, menggali dan mengelola sumber dana dan kontribusi
lainnya baik materil maupun non-material dari masyarakat
d) Mengevaluasi program sekolah secara proporsional
e) Mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya
f) Memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan baik
berstandar nasional maupun lokal
g) Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi profesional
kepada staf pengajar
h) Memantau kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah
i) Mengkaji laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program
menyampaikan usul/rekomendasi kepada pemda untuk meningkatkan
kualitas pelayanan pendidikan
3) Guru
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan
KBM, meliputi:
38
a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,
ulangan umum, dan ujian akhir
d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
f) Mengisi daftar nilai anak didik
g) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan),
kepada guru lain dalam proses pembelajaran
h) Membuat alat pelajaran/alat peraga
i) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
k) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
l) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
m) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
n) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
o) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
4) Penjaga Sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
a) Kebersihan Sekolah
b) Keamanan Sekolah
c) Pemeliharaan aset sekolah
d) Ketertiban Sekolah
e) Fungsi Humas sekolah dan masyarakat
f) Menciptakan kenyamanan dalam kegiatan pembelajaran
5) Operator Sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
a) Penertiban dokumen sekolah
b) Pengarsipan dokumen
c) Pembuatan laporan-laporan sekolah
6) Kepala Perpustakaan
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
a) Meningkatkan minat baca peserta didik
39
b) Memperlancar pemanfaatan buku oleh peserta didik
c) Membantu Kepala sekolah di bidang umum sekolah
40
NO NAMA NIP GOL Mapel
1 2 3 4 5
GURU
H. Ali Muhson, S. Pd., M.Ag., Bhs.
21. 196802041994031003 IV/a
M.Pd.I., MH Inggris
Bhs.
22. Dra. Hj. Erlina Setijani, M.Pd 196805101994032002 IV/a
Inggris
Olah
23. Sukatno, S.Pd 196806071995121000 IV/a
Raga
Olah
24. Sagiyono, S.Pd 196504221997021001 IV/a
Raga
Matematik
25. Dra. Churun Maslachah 196802031997032001 IV/a
a
Bhs.
26. Sri Hartatik, S.Pd., M. Pd 197009241997032002 IV/a
Inggris
Bhs.
27. Siti Maemunah, S. Pd 197105311997032001 IV/a
Inggris
Keterampi
lan/
28. Arif Supriyanto, S.Pd 196608021999031001 IV/a Kepala
Worksho
p
Keterampi
29. Sari Ambar Pratiwi, S.Pd 197103221999032001 IV/a
lan
Olah
30. Sri Mulyono, S. Pd 197111131999031003 IV/a
Raga
Bhs.
31. Yunita Budi Cahyani, M.Pd 197206151999032008 IV/a
Inggris
Keterampi
32. Sri Widayati, S.Pd 197303101999032002 IV/a
lan
33. Drs. H. Heru Siswanto 196006091987031000 IV/a Fisika
34. Drs. H. Safruddin Sudarsono 195909121989031009 IV/a Fisika
Matematik
35. Eni Sarwiningsih, S.Pd 196610151995122002 IV/a
a
36. Agus Nugroho, S.Pd 196608161997021001 IV/a Fisika
Tafsir /
37. Abdul Mutholib, S.Ag, M. Ag 197401071996031003 IV/a Kepala
Asrama
Aqidah
Akhlak /
Wakamad
38. Aris Musthafa, S. Ag, M. Pd.I 197404051997031004 IV/a
Bidang
Kesiswaa
n
Keterampi
39. Muh. Darwis Setyobudi, SE 196204211982031005 III/d
lan
Aqidah
40. Dra. Sri Suryani Mutikah 196908192005012001 III/d
Akhlak
Drs. H. Ahmad Wardimin, Ekonomi /
41. 196906292005011002 III/d
M.Esy Wakamad
41
NO NAMA NIP GOL Mapel
1 2 3 4 5
GURU
Bidang
Kurikulu
m
42. Siti Nurjanah, S.Ag., M.Pd.I 197304062005012000 III/d Bhs. Arab
Matematik
43. Nuraini Kusumastuti, S.Pd 197402072005012004 III/d
a
H. Mariya Kusuma Wardani, S.
44. 197912162005012006 III/d Geografi
Pd
45. Suyatmi, S. Pd 198009052005012004 III/d PPKn
Matematik
46. Noenoek Andrijanti, M.Pd 197002042006042001 III/d
a
47. Dyah Hastuti Rahayu, S.Ag. 196909172005012001 III/d Geografi
48. Tri Budiani, S.Pd 196511162006042002 III/d Ekonomi
Bhs.
49. Mulyono, S.Pd 196707272006041014 III/d
Indonesia
50. Tatik Budi Raharti, S.Pd 196905132005012001 III/c Sejarah
Sejarah /
Koordinat
or
51. Rusdi Mustapa, S.Pd 197812092007101001 III/c
Program
Boarding
School
52. Siti Mahmudah, S.Pd 198112022007102002 III/c Sejarah
53. Lilik Hanifah, S.Pd. 198203142009122002 III/c Biologi
Syarif Hidayatullah, S.Pd., Bhs.Inggri
54. 198307292009121001 III/c
M.Pd s
Bahasa
55. Ahmad Mushthafa, S.Pd 197006152009011008 III/b
Inggris
56. Agus Dwi Prasetyo, S. Pd 198001112009011006 III/b Bhs. Jawa
57. Eny Sulistyowati, S.Sos 197307192007102001 III/b Sosiologi
Bhs. Arab/
Wakamad
58. Suharno, S.H.I 197503142007011008 III/b
Bidang
Humas
Fiqih /
Koordinat
or
59. Tri Bimo Soewarno, Lc., M.SI 198012182007101001 III/b
Program
Keagama
an
60. Luqman Hasyim, Lc 196705012006011012 III/b
61. Suharsana, S.Pd 196404172007011033 III/a BK
Qur’an
62. Mundzir Fatah, S.Pd.I 196703042007011054 III/a
Hadits
63. Tri Harningsih, S.Psi 198604192019032009 III/a BK
64. Mega Putrianti Sudibyo, S.Pd 198606052019032012 III/a BK
65. Afifah Putri Sari, S.Pd 199403302019032011 III/a Biologi
42
NO NAMA NIP GOL Mapel
1 2 3 4 5
GURU
66. Nurul Janah, S.Pd 199408162019032013 III/a Fisika
67. Nur Zulaihah, S.Pd 199205232019032013 III/a Ekonomi
Bahasa
68. Zulfianti Elfani, S.Pd 199007222019032011 III/a
Arab
Aqidah
69. Endang Setiawati, S.Pd 199003272019032021 III/a
Akhlak
70. Tina Fitroh Al Barokah, S.Pd 199104122019032026 III/a Sejarah
71. Anyta Khaifiyah, S.Hum 198901312019032012 III/a Sejarah
Nurul Aini Nastiti Susanto, Seni
72. 198602162019032012 III/a
S.Sn Budaya
Seni
73. Sarinarulita, S.Pd 199004282019032018 III/a
Budaya
Aqidah
74. Sugiono, S.Psi. I 198904032019031011 III/a Akhlak /
SKI
Aqidah
75. Ahmad Ridlowi, S.Pd.I 198710252019031011 III/a
Akhlak
Aqidah
76. Siti Intan Ma’wa Wulan, S.Ag. 199611092019032003 III/a Akhlak /
SKI
Matematik
77. Ahmad Nursolikhin, S.Pd 199208182019031013 III/a
a
Matematik
78. Fiyya Elmila, S.Pd 199510102019032028 III/a
a
Bahasa
79. Naslur, S.Pd 198701312019031008 III/a
Indonesia
Penjasork
80. Afrizal Fachri,S.Pd 199406302019031009 III/a
es
Penjasork
81. Fauqo Malik Ajjauzi, S.Pd 199509072019031010 III/a
es
82. Teguh Handoko, S.KH 199210052019031007 III/a Biologi
83. Nur Ngaenah, S.Pd 199009052019032020 III/a Sosiologi
84. Lazuardi Fajar N 198802122019031006 III/a Sosiologi
85. Nofilianto, S.Pd 199311112019031014 III/a PPKn
86. Ismi Hardini Sudibyo, S.Sos 198803162019032014 III/a PPKn
Kewirausa
87. Sukmawati Gita K., 198511302019032016 III/a
haan
PEGAWAI
H. Sulimin Kepala
1. 196112101985031002 III/b
Unit TU
Mohamad Ali Nurdin Bidang
2. 196405201985031007 III/b Pengajara
n
Yusuf Setyawan Bidang
3. 196605061989031005 III/b Kepegawa
ian
43
NO NAMA NIP GOL Mapel
1 2 3 4 5
GURU
Bendahar
4. Budiyanto, S. Pd. I 197103021991031001 III/b
a DIPA
44
NO. NAMA Mata Pelajaran
1 2 3
36. Muh. Luthfil Anshori, Lc., M.Ud Komputer
Bahasa Arab / Pembina
37. Muh. Djazam Asfari, Lc
Asrama
Fisika / Sekretaris Program
38. Prihantoro Eko Sulistyo, M.Pd
Boarding School
39. Lukman, S.Pd Kimia
Tahfidz Malam ( 2 kali
40. Abdulloh Faqieh
seminggu)
41. Alfian Faishal Yusni, S.A.P Pembina Asrama
42. Novan Eko Prasetyo, S.Pd Sosiologi
43. Rifky Ziaur Rahman Abdullah, S.Pd Pembina Asrama
44. Akhmad Luthfi Al Mubarok, S.H.I., M.H Ilmu Kalam
45. Syahrul Afrizal Sitorus, Lc., MA. Tutorial Sore Arba’in Nawawi
45
Jumlah
No Nama Rombel
siswa
5 Kelas X IPA 5 32
6 Kelas X IPA 6 34
7 Kelas X IPS 1 34
8 Kelas X IPS 2 34
9 Kelas X IPS 3 36
10 Kelas X IPS 4 37
11 Kelas X IPS 5 36
12 Kelas X IPA 6 38
13 Kelas X IPA 7 24
14 Kelas X PK Pi 1 24
15 Kelas X PK Pi 2 20
16 Kelas XI IPA 1 34
17 Kelas XI IPA 2 28
18 Kelas XI IPA 3 24
19 Kelas XI IPA 4 36
20 Kelas XI IPA 5 35
21 Kelas XI IPS 1 36
22 Kelas XI IPS 2 36
23 Kelas XI IPS 3 37
24 Kelas XI IPS 4 36
25 Kelas XI IPS 5 36
26 Kelas XI PK Pa 25
27 Kelas XI PK Pi 25
28 Kelas XII IPA 1 31
29 Kelas XII IPA 2 26
30 Kelas XII IPA 3 26
31 Kelas XII IPA 4 30
32 Kelas XII IPA 5 36
33 Kelas XII IPA 6 30
34 Kelas XII IPS 1 30
35 Kelas XII IPS 2 30
36 Kelas XII IPS 3 34
37 Kelas XII IPS 4 32
38 Kelas XII IPS 5 36
Jumlah 1228
46
No Jenis Jumlah Luas m2
10 Pos penjaga madrasah 1 670
ruang ketrampilan
11 Kamar Mandi/WC guru 5 10
12 Kamar Mandi/WC siswa 5 10
13 Ruang TU 2 160
14 Ruang praktek KiIPA 1 90
15 Ruang Fisika 1 90
16 Ruang Praktek Biologi 1 90
17 Ruang Laboratorium 2 150
Bahasa
47
sunnah asrama. Keseimbangan dalam kompetensi keagamaan dan
keilmuan menjadi dasar pemikiran (paradigm) program ini, sehingga ke
depannya peserta didik diharapkan memiliki kapabilitas yang memadai
dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyah bersinergi dengan wahyu-wahyu
illahiah. Sehingga siap berperan sebagai intelektual muslim dalam kancah
dakwah melalui penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Peserta didik wajib tinggal di asrama selama masa pendidikan bukan
semata-mata untuk pembentukan perilaku (shapping behavior) melainkan
terciptanya budaya akademik everytime pada peserta didik yang selalu
tergerak melakukan penjelajahan intelektual (intellectual journey) baik di
sekolah maupun di asrama.Desain kegiatan disusun sedemikian rupa untuk
maksud tersebut, termasuk fasilitas laboratorium mini dan ketersediaan
internet diasrama.
c. Workshop
Salah satu profesi yang ada di MAN 1 Surakarta adalah Program
Keterampilan.Program ini diadakan adalah untuk menjawab adanya
hambatan bagi lulusan MAN 1 Surakarta untuk dapat berperan di
masyarakat khususnya bagi peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang
perguruan tinggi.Kesulitan ekonomi merupakan penyebab tertinggi
hambatan tersebut. Adapun program yang ada di MAN 1 Surakarta meliputi:
Program Tata Busana, Program Maintenance and Repair Computer dan
Kesekretarisan yang dilaksanakan pada siang sampai sore hari, yaitu
setelah pada pagi harinya menerima pendidikan reguler seperti pada peserta
didik lainnya.
Pengembangan kurikulum program workshop mengacu pada model
kurikulum SMK yang antara lain adalah dengan mengalokasikan kurikulum
keterampilan yang sudah ada, kemudian dimodifikasi dan disesuaikan
seperti sekolah umum kejuruan pada umumnya yaitu dengan menambahkan
mata pelajaran penjurusan.
E. Tugas Jabatan Peserta Diklat
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Menurut pasal 5 tugas utama
guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
48
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Sesuai dengan pasal 6, uraian Kewajiban Guru dalam melaksanakan tugas
adalah:
1. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan pembelajaran/
bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/
bimbingan, serta melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan
pengayaan;
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai agama dan etika; dan
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
F. Role Model
49
hati, terbuka, kompeten, dan professional dalam menjalankan tugas dan
peran sebagai Kepala Madrasah. Beliau juga sosok yang layak dijadikan
panutan atau teladan, yang dengan senang hati serta sabar membimbing dan
mengarahkan penulis yang merupakan anggota baru sekolah agar bisa
segera menyesuaikan diri. Sebagai Kepala Madrasah yang sudah
berpengalaman, beliau juga merupakan sosok yang terpercaya dan dapat
diandalkan.
50
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
51
Unit Kerja MAN 1 Surakarta
1 2
52
Tabel 4.2 Tahapan Kegiatan Aktualisasi
53
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kepada siswa
sehingga
memunculkan
kearifan lokal dan
pada akhirnya
memunculkan jiwa
nasionalisme pada
siswa
(Nasionalisme)
Berkomunikasi
dengan guru aqidah
akhlak dan meminta
bimbingan dari
kepala madrasah
dengan
54
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menggunakan
bahasa yang sopan
santun
(Etika Publik)
55
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Waktu konsultasi
dengan Mentor
dilaksanakan tidak
waktu jam mengajar
penulis (Anti-
Korupsi)
2. Penyusunan 1. Memilih materi 1. Silabus Membuat RPP sesuai Hasil pembuatan Penyusuna
RPP yang akan 2. Draft RPP dengan RPP yang dibuat n RPP yang
diajarkan permendikbud nomor dengan baik dan berkualitas
dengan 22 tahun 2016 dan sesuai aturan dapat akan
bersumber permendikbud nomor memberi kontribusi memperkua
pada silabus, 103 tahun 2014 terhadap t nilai
Prota dan sebagi bentuk terwujudnya misi tanggung
Promes pertanggungjawaban sekolah terutama jawab dan
terhadap salah satu dalam upaya efektifitas
56
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat RPP tugas pokok guru membekali tamatan madrasah
sesuai format (Akuntabilitas) yang unggul dalam
yang terdapat prestasi, kompetitif,
pada peraturan Berdiskusi dengan mandiri.
pemerintah. guru Aqidah Akhlak
3. Berkonsultasi lain untuk
dengan guru menentukan
Aqidah Akhlak keputusan dalam
dalam proses pembuatan RPP
pembuatan (Nasionalisme)
RPP
4. Meminta tanda Berkomunikasi
tangan kepala dengan mentor
madrasah maupun guru Aqidah
sebagai aspek Akhlak lain
legalitas RPP menggunakan
57
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
bahasa yang santun
(Etika Publik)
Penyusunan RPP
berikut bertujuan
untuk meningkatkan
proses belajar yang
lebih baik (Komitmen
Mutu)
58
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
59
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan tujuan
meningkatkan hasil
belajar siswa secar
mandiri (Komitmen
Mutu)
60
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
acak Menyusun tema- pendidikan. dan inovasi
tema dalam materi
akhlak terpuji yang
akan dibagikan
kepada siswa agar
siswa lebih mengenal
dan mencintai
budaya nasional
(Nasionalisme)
Santun dalam
memberikan materi
baik teori maupun
praktek (Etika
Publik)
61
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Pembagian tema
observasi per-
kelompok sesuai
dengan materi ajar
dengan tujuan
meningkatkan hasil
belajar siswa secar
mandiri (Komitmen
Mutu)
Perancangan
observasi ini tidak
menggunakan biaya
dan hadiah (Anti-
Korupsi)
62
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Proses 1. Mempersiapkan Bukti fisik: Guru dalam Pelaksanaan Pelaksanaa
Belajar RPP menyampaikan pembelajaran n proses
foto dokumentasi
materi harus sesuai dengan baik dapat pembelajara
2. Memasuki kelas kegiatan
dengan pondasi memberi kontribusi n yang
tepat waktu
fotokopi dalam berperilaku, terhadap konsisten
63
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sopan dalam cinta terhadap
pembelajaran kebudayaan bangsa
(nasionalisme)
5. Tidak
membedakan Cermat, teliti dan
siswa dalam santun dalam
pembelajaran memberikan
penjelasan (etika
6. Meninggalkan
publik)
kelas tepat
waktu Dalam memberikan
penilaian harian
kepada siswa,
menggunakan
system penilaian
berbasis budaya
64
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan
mengedepankan
inovasi, efektif dan
efisien (Komitmen
Mutu)
Perancangan
observasi ini tidak
menggunakan biaya
dan hadiah (Anti-
Korupsi)
65
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
diberikan 2.Memasuki kelas fotokopi tanggung jawab dan sekolah terutama akan
peserta diklat tepat waktu kehadiran siswa sungguh-sungguh meningkatkan daya memperkuat
3.Mengawali serta (Akuntabilitas) saing dan nilai
pembelajaran kemampuan siswa tanggung
agenda harian Menjelaskan materi
dengan doa ke perguruan tinggi. jawab dan
akhlak terpuji dengan
4. Melaksanakan mengajar. komitmen
semangat untuk
pembelajaran mutu
kembali
sesuai RPP madrasah
menumbuhkan sikap
yang telah
cinta terhadap
dibuat
kebudayaan bangsa
menggunakan
(nasionalisme)
kata- kata yang
sopan dalam Menyampaikan hasil
pembelajaran penilaian secara
5.Tidak santun (etika
membedakan
66
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
siswa dalam publik)
memberikan
penilaian Dalam memberikan
6. Meninggalkan penilaian kepada
kelas tepat siswa,
waktu menggunakan
system penilaian
berbasis budaya
dengan
mengedepankan
inovasi, efektif dan
efisien (Komitmen
Mutu)
Penilaian terhadap
siswa secara objektif
(Anti Korupsi)
67
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 4.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
= Off = On
68
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga
rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak
tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang
mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan
perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala,
resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
69
No Kegiatan Kendala Yang Mungkin Antisipasi dan
Terjadi Strategi Menghadapi
Kendala
1 2 3 4
6. Evaluasi Siswa Ruang kelas tidak Siswa dibuat berkelompok
memungkinkan untuk sehingga dilakukan penilaian
melaksanakan evaluasi secara berkelompok
secara bersaman tetapi
harus dilakukan satu
persatu
70
BAB V PENUTUP
SIMPULAN
71
DAFTAR PUSTAKA
Olson, D.R. 1991. Literacy and objectivity: the rise of modern science.
Dalam D.R. Olson & N. Torrance (Eds). Literacy and Orality.
Cambridge: CUP
Ong, W.J. 1992. Writing is a technology that restructures thought. Dalam
P.Downing, S.D. Lima & M. Noonan (Eds). The Linguistics of
literacy. Amsterdam: John Benjamins.
Supriyanto, Heru. Haryanto, Samsi. 2017. Implementasi Gerakan Literasi
Sekolah Dalam Menumbuhkan Minat Membaca Peserta didik Di
Smp Negeri 2 Pleret Kabupaten Bantul. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan. Hal 68-82, Volume V(2) 2017.
72
Suwarno, et al. (2017). Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. (2015). Anti Korupsi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
http://digilib.unila.ac.id/124/7/Bab%202.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/51671/Chapte
r%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y
73
RIWAYAT HIDUP
74