Anda di halaman 1dari 1

“ BAHAGIA DIKALA SENJA “

Memori medio dalam 1000 hariku yang hilang

Sesak dadaku kala kusadar kenangan manis itu telah berlalu …

Senja itu mengajarkan bahwa sesuatu yang berakhir tak selamanya tak indah.

Karena senja termasuk suguhan ternikmat yang disajikan oleh Tuhan.

Begitupun dengan kehidupan … Kehidupan itu putih, bersih tak berwarna.

Tinggal bagaimana kita memberi nuansa sesuai dengan potensi yang ada.

Sehingga kita akan merasa bahagia atas segalanya

Suluh Penyair Padam Dikala Gelap Semuanya jelas dalam ingatan.

Waktu itu kau menemaniku hingga sepertiga perjalan malam Kau berdiri lemas dengan nyala

lemah yang dibungkus dengan nyali redup,

Sedangkan aku seperti biasanya, Tanpa sedikitpun menoleh kearahmu Sibuk dengan pena dan kertas yang ku pintal
menjadi kata

Kau takakan kubiarkan padam sebelum habis masa juangku, kau adalah cahaya perapian bait tempat bergantung
pucuk pengharapanku

Tanpamu, sama saja seperti padamnya cahaya dikala gelap. Ibarat Sajak dengan kata berantakan pada bait yang
tercecer.

Kau adalah puisi yang kutulis dengan syair-syair buta.

Pada nyatanya manusia selalu terikat pada perasaannya,

Ku ucapkan banyak terimakasih …

Terimakasih atas semua hal baik yang sudah diucapkan dengan baik.

Terimakasih untuk waktu , kisah , argumen, dan diskusi menyenangkan yang pernah kau bagi.

Dr. Hikmat Wangsaatmadja, Sp.M(K), M.Kes.,MM

Anda mungkin juga menyukai