Bahagia Dikala Senja
Bahagia Dikala Senja
Senja itu mengajarkan bahwa sesuatu yang berakhir tak selamanya tak indah.
Tinggal bagaimana kita memberi nuansa sesuai dengan potensi yang ada.
Waktu itu kau menemaniku hingga sepertiga perjalan malam Kau berdiri lemas dengan nyala
Sedangkan aku seperti biasanya, Tanpa sedikitpun menoleh kearahmu Sibuk dengan pena dan kertas yang ku pintal
menjadi kata
Kau takakan kubiarkan padam sebelum habis masa juangku, kau adalah cahaya perapian bait tempat bergantung
pucuk pengharapanku
Tanpamu, sama saja seperti padamnya cahaya dikala gelap. Ibarat Sajak dengan kata berantakan pada bait yang
tercecer.
Terimakasih atas semua hal baik yang sudah diucapkan dengan baik.
Terimakasih untuk waktu , kisah , argumen, dan diskusi menyenangkan yang pernah kau bagi.