PDF CSS Vaginitis PDF
PDF CSS Vaginitis PDF
VAGINITIS
Pembimbing :
Dr. dr. H. Joserizal Serudji, SpOG-K
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT penulis ucapkan atas kehadirat-Nya
yang telah melimpahkan ilmu, akal, pikiran, dan waktu, sehingga penulis dapat
menyelesaikan referat yang berjudul “Vaginitis”. Referat ini merupakan salah satu
SpOG-K selaku preseptor yang telah memberikan saran, bimbingan dan dukungan
dalam penyusunan referat ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan dokter muda dan semua pihak yang banyak membantu dalam
Penulisan referat ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
terjadi. Peradangan ini dapat disebabkan oleh infeksi, ataupun efek dari perubahan
Hal ini dapat terjadi apabila flora normal Lactobacillus sp. yang berada di genitalia
perubahan jumlah, warna, dan bau disertai dengan rasa terbakar serta iritasi
di berikan, terutama untuk mencegah IMS jika vaginitis didapat dari penyakit IMS.
menetap dan tidak terobati dengan baik, keadaan ini akan menimbulkan komplikasi
yang berbahaya bagi penderita, termasuk dapat menularkannya ke orang lain. Oleh
2
1.3 Tujuan Penulisan
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
tepi serviks uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral.
Vagina berfungsi untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir
dan untuk kopulasi (persetubuhan). Batas dalam secara klinis yaitu forniks anterior,
interna dan eksterna. Panjang ukuran anterior vagina adalah 6,5 cm dan posterior
vagina 9 cm. Sumbu vagina berjalan sejajar dengan arah pinggir bawah simfisis ke
promontorium. Secara embriologis 2/3 bagian atas vagina terbentuk dari duktus
Mulleri (asal dari entoderm), 1/3 bagian bawah berasal dari sinus urogenitalis
(lipatan-lipatan ektoderm).7
Epitel vagina terdiri dari atas epitel skuamosa, terdiri dari beberapa lapis
epitel gepeng tidak bertanduk dan tidak mengandung kelenjar, tapi dapat terjadi
dan bagian belakang, disebut dengan kolumna rugarum. Di bawah epitel vagina
jaringan ikat terdapat otot-otot yang sususnannya serupa dengan otot-otot usus.
Bagian luar otot terdapat fasia (jaringan ikat) yang elastis dan akan berkurang
uretra sepanjang 2,5-4 cm. Bagian atas vagina berbatsan dengan vesika urinaria
4
Gambar 2.1 Anatomi Vagina
2.2 Definisi
Vaginitis adalah satu kondisi infeksi pada vulva dan vagina dengan gejala
klinis gatal, rasa panas, iritasi, berbau, serta duh vagina dengan peyebab paling
banyak adalah bakteri, trikomoniasis, dan kandidiasis.1,2,3 Hal ini dapat terjadi
apabila flora normal Lactobacillus sp. yang berada di genitalia digantikan oleh
flora patogen.1,2,3
90% wanita remaja di dunia, kondisi ini disebabkan oleh vaginosis bakterial (50%),
5
diantaranya Thailand 33 %, Afrika-Amerika 22,7%, London 21%, Indonesia 17%,
vaginosis bakterial. Wanita dengan riwayat aktivitas seksual beresiko lebih besar
oleh Lactobacillus.5
mencegah tumbuhnya patogen secara berlebihan. Flora normal ini memiliki fungsi
mikroorganisme lain untuk mendapatkan nutrisi dan menempel pada epitel vagina,
Definisi
Penyakit ini ditandai dengan perubahan secara kompleks baik jumlah dan fungsi
dari flora normal. Jumlah dan konsentrasi hidrogen peroksida akan menurun
nonspesifik atau vaginitis Gardnella. Ini adalah perubahan flora bakteri vagina
6
normal yang mengakibatkan hilangnya hidrogen peroksida sehingga memproduksi
Bentuk paling umum dari vaginitis di Amerika Serikat adalah BV. Bakteri
anaerob dapat ditemukan di kurang dari 1% flora wanita normal. Pada wanita
dengan BV, konsentrasi anaerob, serta G. vaginalis dan Mycoplasma hominis, 100
sampai 1.000 kali lebih tinggi daripada wanita normal. Lactobacilli biasanya tidak
ada.5
vagina normal. Pada literatur lain, vaginosis bakterialis terjadi akibat adanya
gardanela vaginosis dan infeksi bakteri anaerob pada vagina. Faktor risiko
vaginosis bakteria adalah pemakaian IUD. Vaginosis bakteri merupakan salah satu
faktor risiko untuk terjadinya ketuban pecah dini, kelahiran prematur, dan PID
(radang panggul).9,10
Manifestasi Klinis
1. Dapat asimptomatis.
2. Rasa tidak nyaman sekitar vulva vagina (rasa terbakar, gatal), biasanya lebih
albicans.
3. Dispareunia.
7
4. Keputihan berbau amis “fishy odor” yang semakin parah setelah berhubungan
seksual dan menstruasi (vagina dalam keadaan basa). Cairan vagina yang basa
menimbulkan terlepasnya amin dari perlekatannya pada protein dan amin yang
Diagnosis
1. Bau vagina yang mencurigakan, yang terutama terlihat setelah koitus, dan
membran sel sehingga tepinya tidak terlihat jelas dan leukosit tidak ada.
Pada kasus lanjut BV, lebih dari 20% sel epitel adalah sel clue.
8
5. Tes Whift positif.
kurangnya spesifisitasnya.
Terapi
harus digunakan.
antara 75-84%.
9
Komplikasi5,6
ini.
2.5 Trikomoniasis
vagina. Trikomonas adalah organisme yang tahan dan mampu hidup dalam handuk
Tingkat transmisi tinggi, terjadi 25% pada semua kasus vaginitis infeksi.
70% pria mengidap penyakit ini setelah terpapar dengan wanita yang terinfeksi,
yang menunjukkan bahwa tingkat transmisi antar laki-laki bahkan lebih tinggi.5,6
Trikomoniasis sering ditemukan pada usia remaja dan dewasa yang aktif
pada wanita diabandingkan pria. Namun, wanita juga dapat menjadi pembawa
10
dilakukan pada perempuan usia 14-49 tahun menemukan bahwa 85% wanita yang
Manifestasi Klinis
Keluhan dan gejala bisa sangat bervariasi. Gatal-gatal atau rasa panas pada
vagina, rasa sakit dan perdarahan sewaktu berhubungan seksual. Jika terjadi
urethritis maka gejala yang timbul adalah disuria dan frekuensi berkemih
meningkat.9
Cairan vagina biasanya berbuih, tipis, berbau tidak enak, dan banyak.
Warnanya bisa abu-abu, putih, atau kuning kehijauan. Kadang terdapat eritema
atau udem pada vulva dan vagina dan dapat mengenai serviks sehinggan tampak
berupa bintik makula eritematosa yang difus pada serviks. Namun, lesi ini
memiliki nilai prediksi positif (positive predictive value) 90% dan 62%.
11
Gambar 2.3 Colpitis macularis atau strawberry cervix.
Diagnosis
Gejala dan tanda mungkin jauh lebih ringan pada pasien dengan inokulum kecil
muncul adalah:5,6
1. Cairan vagina yang banyak, purulen, berbuih, dan berbau busuk yang
12
mempunyai flagella dan dalam specimen dapat dilihat gerakannya
8. Pasien yang terinfeksi tapi tidak ada keluhan dapat di diagnosa dengan
pap smear.
Terapi
vagina.
sekitar 95%.
b. Wanita yang tidak respon dengan terapi awal harus diobati lagi
dengan metronidazol, 500 mg, dua kali sehari selama 7 hari. Jika
metronidazol 2-g satu kali sehari selama 5 hari atau tinidazol, 2 g, dalam
b. Kemungkinan reinfeksi
13
3. Dalam kasus refraktori yang tidak umum ini, bagian penting dari
Komplikasi
trikomonas berisiko tinggi mengalami ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
dengan infeksi ini harus diuji untuk penyakit menular seksual lainnya (PMS),
infeksi sifilis dan infeksi human immunodeficiency virus (HIV) juga harus
dipertimbangkan.5
Definisi
vulva yang disebabkan oleh spesies Candida. KVV merupakan infeksi jamur
oportunistik yang dapat terjadi secara primer atau sekunder dan dapat bersifat akut,
subakut maupun kronis episodik. Infeksi kronis bila berlangsung lebih dari 3
tahun.9
14
Kandidosis Vulvovaginalis Rekuren (KVVR) didefinisikan sebagai infeksi
yang mengalami kekambuhan 4 kali atau lebih dalam setahun. Pada umumnya
infeksi disebabkan adanya kolonisasi yang berlebihan dari spesies Candida yang
sebelumnya bersifat saprofit pada vulva dan vagina, dan jarang disebabkan karena
mendapat sumber infeksi dari luar (sumber infeksi dari tanaman, lingkungan, udara
dan tanah).4
terjadi pada banyak perempuan selama hidupnya, dengan persentase sekitar 70-
75% wanita mendapatkan setidaknya sekali infeksi KVV selama masa hidupnya,
kedua.6
penyakit IMS, karena kandida merupakan flora normal yang terdapat dalam
vagina.
15
terapi antibiotika spektrum luas jangka panjang dan obesitas. KVV juga erat
hubungannya dengan lingkungan yang hangat dan lembab, pakaian rapat dan ketat,
Patogenesis
Candida terdapat dalam 2 bentuk yaitu bentuk sel (spora) dan bentuk
miselia (hifa). Koloni jamur tumbuh secara aktif menjadi miselia dan umumnya
diduga dimulai dari perlekatan sel Candida pada epitel vagina dan selanjutnya
menjadi bentuk miselia. Hifa Candida kemudian tumbuh dan berkolonisasi pada
yang tumbuh dan berkolonisasi lebih tinggi oleh adanya perubahan estrogen.
simptomatis lebih sering terjadi pada perempuan yang berada pada periode antara
bekerja optimal pada pH normal vagina. Hal ini dapat mendukung pertumbuhan
jamur yang dapat menghasilkan beberapa faktor yang dapat merusak epitel vagina
terhadap jamur.6,13
mengalami episode kronis atau rekuren. Hal ini disebabkan oleh infeksi berulang
16
pada vagina, fase interseluler yang menetap dari organisme Candida, serta faktor
Manifestasi Klinis
Gejala yang ringan didapatkan pada infeksi karena Candida albicans, sedangkan
berat, relatif lebih resisten terhadap pengobatan dan sering terjadi rekurensi
(KWR).9,10,14
gejala yang lebih sering adalah pruritus vulva. Keputihan tidak selalu ada
2. Iritasi vagina.
rasa panas.
3. Vaginal trush yaitu bercak putih terdiri atas gumpalan jamur, jaringan
4. Dispareuni
5. Disuria.
6. Cairan vagina berwarna putih seperti susu, kental dan tidak berbau
17
Diagnosis
bercak putih terdiri atas gumpalan jamur, jaringan nekrosis sel epitel yang
menempel pada dinding vagina. Rasa sakit di daerah vagina, iritasi, rasa
panas, dispareuni dan sakit bila buang air kecil adalah gejala sering yang
biasa ditemukan. Sekret berwarna putih seperti krim susu/keju atau kuning
tebal, tetapi dapat juga cair seperti air atau tebal homogen, bau minimal dan
3. Pemeriksaan laboratorium
dari hapusan vagina dan hapusan serviks papaniculau juga sensitif untuk
diberi larutan KOH 10-20% dan dipulas dengan pewarnaan Gram. Dengan
ditambahkan pada media. Kolonisasi jamur akan tumbuh dalam 24-48 jam
pada suhu 20-35oC. Koloni yang tumbuh berbentuk bulat, tepi seperti lensa
18
atau Nickerson Polysacharide Trypan Blue pada suhu 25oC, biakan akan
Terapi
vulvovaginitis.15
sensitivitas antijamur.
19
500 mg tab vag 1 tab vag, 1 hari
100 mg cap
20
BAB 3
KESIMPULAN
Vaginitis adalah satu kondisi infeksi pada vulva dan vagina. Hal ini dapat
terjadi apabila flora normal Lactobacillus sp. yang berada di genitalia digantikan
oleh flora patogen. Pasien biasanya akan datang dengan gejala klinis berupa gatal,
rasa panas, iritasi, berbau, serta duh vagina dengan peyebab paling banyak adalah
diberikan harus sesuai dengan patogen penyebab. Maka dari itu, selain anamnesis
yang cermat, pemeriksaan fisik, serta jenis duh yang ada, pemeriksaan penunjang
serta kultur dapat sangat membantu untuk menentukan jenis patogen penyebab
vaginitis.
Terapi dapat diberikan obat sesuai dengan jenis kuman, seperti antibiotik
apabila penyebab adalah bakteri dan T.vaginalis, serta antijamur apabila kuman
penyebab adalah Candida sp.. Selain itu, pasangan dari pasien juga harus diobati.
Edukasi yang baik dan tepat juga penting diberikan agar penyakit tidak kambuh
lagi.
21
DAFTAR PUSTAKA
(IOSRPHR). 2014;4(8):07-13. 3.
4. Srinivasan S dan Fredricks DN. 2008. The Human Vaginal Bacterial Biota
6. Hakimi M. 2011. Radang dan Beberapa Penyakit Lain Pada Alat Genital
Hal 218-237.
Panggul dalam Ilmu Kandungan Edisi 3. 2011. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
8. Lamont RF, Akins JD, Hassan SS, Chaiworapongsat, dan Romero. 2011. The
Beberapa Penyakit Lain Pada Alat Genital Wanita dalam Ilmu Kandungan.
11. Huppert JS. 2009. Trichomoniasis In Teens: An Update. Curr Opin Obstet
Gynecol. Vol.21(5):371-8.
Reproductive-Age Women In The United States, 2001-2004. Clin Infect Dis. Vol.
45(10):1319-26.
14. Anderson DJ. 2008. Genitourinary Immune Defense. Dalam: Holmes KK,
Sparling PF, StammWE,Piot P, Wasserheit JN, Corey L, Cohen MS, Watts DH,
286.
23