Pasien : selalu cemas dan pusing terus menerus sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur,
Pasien : iya biasa tegang ini leher dengan kepala, tidak enak perasaanku.
Pasien : tidak tergangguji tidurku waktu awal-awal saja, Cuma kalau makan memang saya batasi karena
ada juga penyakit gula ku (diabetes)
Pasien : biasa ada juga yang dipikirkan, seperti kemarin waktu anak bungsuku tidak mau sekolah (kuliah)
dan lebih memilih mendaftar kepolisian. Mungkin karena kakanya juga seperti itu, tapi itumi yang terus
kupikirkan.
Pasien : sudah lama, saya sudah berobat bertahun-tahun disini, awalnya itu pas setelah meninggal
suamiku, tidak tauka kenapa meninggalki padahal tidak pernahji sakit dan masih mudaki juga. Trus
anakku umurnya baru satu tahun dan dia sudah meninggal. Ditambah lagi anakku itu kodong sering
keluar-masuk rumah sakit. Di situmi mulai saya rasa kayak pusing, berdebar-debar bahkan sampai
kuning semua badanku ini. ada 19 tahunmi ini suamiku meninggal dan sering kuingat ingat kebaikannya
jadi sedihka lagi. Semenjak itu saya mulaimi berobat. Cuma kemarin sempat putus obat, jadi muncul lagi
gejalanya.
Koas : kemarin ibu sempat mengurung diri sampai ada ide- ide bunuh diri?
Pasien : kalau mengurung diri sampai menangis sesedih-sedihnya itu pernah waktu awal-awal tpi tidak
pernahji sampai mau bunuh diri
Koas : sampai sekarang muncul lagi perasaan sedih kalau di ingat suamita bu?
Pasien : iya itulah saya larang semua keluargaku sebut namanya suamiku lagi.
Koas : bagaimana kondisinya bu sebelum terkena ini penyakit ?
Pasien : baikji, bergaulji dengan orang- orang hubungan dengan keluarga juga baik tidak adaji masalah
atau apapun itu, bahkan dulu badanku gemuk tapi sekarang turun badanku.
Pasien : anak bungsuku, ada 4 anakku Cuma yang lainnya sudah berkeluarga, tapi kadang datangji
kerumah menjenguk semua
Pasien : iye.