Anda di halaman 1dari 4

INOVASI PEMBELAJARAN IPS di

SEKOLAH DASAR
“Membuat Inovasi Model Pembelajaran”

Oleh:
Laila Rifati (1101045154)

4D PGSD

Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Jl. Tanah Merdeka, Kp. Rambutan, Ps. Rebo, Jakarta Timur.
Telepon (021) 8400341 - 87796977 Fax. (021) 8411531
Model Pembelajaran “TALKING BALL”

Latar Belakang
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya model pembelajaran
memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.
Guru seharusnya juga memiliki keterampilan berbagai macam metode pembelajaran,
tidak hanya mengetahui metode atau model pembelajaran yang sudah ada, tetapi Guru juga
dituntut kreatif dan menghasilkan metode atau model pembelajaran yang inovasi sesuai
dengan perkembangan peserta didik.
Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar
secara efektif dan efisien. Untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik
penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar.

Asal usul
Model pembelajaran ini bernama talking ball, mengapa?
Saya menggunakan alat dalam metode ini yaitu bola dan karton sebagai pelengkap
untuk model pembelajaran yang saya buat. Bola tersebut digunakan sebagai alat dan juga
sebagai media pembelajaran, karena bola tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab oleh setiap kelompok, dan setiap kelompok harus mendiskusikannya tentang
jawaban yang mereka terima. Sedangkan karton untuk mengarsir huruf dalam kotak sesuai
jawaban secara vertikal, horizontal maupun diagonal. Saya terinspirasi menggunakan bola
dalam model ini karena bola memiliki daya tarik tersendiri yaitu dengan warnanya yang
bermacam-macam. Walaupun model ini bernama talking ball, namun model ini berbeda
dengan model talking stick karena talking ball merupakan pengembangan dari model word
square.
Tujuan
Model pembelajaran ini mampu sebagai pendorong dan penguat siswa terhadap
materi yang disampaikan. Melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab dan mencari
jawaban dalam lembar kerja. Dan mampu melatih siswa berpikir efektif.

Langkah-langkah
1. guru menyampaikan materi
2. guru membagi siswa kedalam 10 kelompok masing-masing kelompok beranggota 4
orang
3. guru menjelaskan tentang peraturan permainan “talking ball”
4. setiap perwakilan kelompok mengambil sebuah bola yang sudah disediakan oleh
guru, di dalam bola tersebut sudah tersedia sebuah pertanyaan
5. setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan yang ada di dalam bola
6. guru menyiapkan karton yang berisi jawaban
7. setiap kelompok mencari jawaban tersebut di dalam kotak-kotak yang berisi huruf
acak
8. kelompok yang sudah mengetahui jawaban nya langsung mencoret kata yang ada di
dalam kotak-kotak tersebut.
9. Setelah semua kelompok sudah mencoret jawaban masing-masing harus
mempresentasikan hasil dari diskusinya sesuai dengan jawaban yang mereka dapat.
Contoh pertanyaan: “aku besar, dan leherku panjang siapa aku”
Jawaban : Jerapah
Hasil diskusinya : jerapah termasuk hewan herbivora, dia berkaki 4, lehernya panjang,
di badannya memiliki banyak totol putih.
10. Setiap kelompok yang sudah menyampaikan hasil diskusinya diberika reward

Kekurangan
1. Memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit tersampaikan
2. Menilainya susah karena perkelompok
3. Hanya dapat digunakan oleh mata pelajaran IPA dan IPS saja.

Kelebihan
1. Kegiatan tersebut mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
2. Melatih untuk berdisiplin.
3. Dapat melatih sikap teliti dan kritis.
4. Merangsang siswa untuk berpikir efektif.

Media yang mendukung


Daftar pustaka
http://nurhay13.blogspot.com/2011/11/word-square.html diakses pada tanggal 5 Mei 2013
pukul 20.28

Anda mungkin juga menyukai