(RPP 3.1)
D. MODEL PEMBELAJARAN
1. Model :
Pertemuan pertama : Group Investigation.
Pertemuan kedua : Cooperative Script Modify.
Pertemuan ketiga : Problem Based Introduction (PBI.)
2. Pendekatan : Scientific Approach (mengamati, menanya, mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan)
3. Metode : Diskusi, Kerja Kelompok dan Penugasan.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (3 jam pelajaran)
a. Pendahuluan
1) Guru membuka pertemuan dengan salam.
2) Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran.
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan apersepsi. “Pernahkah kalian berlibur ke pantai? Apa saja
yang kalian temukan di pantai? Tahukah kalian bahwa semua fenomena tersebut
dapat dijelaskan dalam geografi! Nah, apa yang dimaksud dengan geografi? Dan
bagaimana geografi menjelaskan fenomena yang ada di permukaan bumi?”
6) Guru menyampaikan kompetensi beserta indikator ketercapaiannya.
7) Guru menjelaskan garis besar cakupan materi tentang pengertian geografi
menurut para ahli dan ruang lingkup geografi.
8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan.
9) Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati (observing)
Peserta didik membaca buku paket tentang pengertian geografi menurut para ahli
dan ruang lingkup geografi.
2) Menanya (questioning)
a) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang pengertian geografi
menurut paara ahli dan ruang lingkup geografi.
b) Guru menginventarisasi dan menglarifikasi pertanyaan peserta didik yang
sesuai dengan indikator.
c) Guru memberi stimulus pada peserta didik apabila pertanyaan belum sesuai
dengan indikator.
d) Guru membagikan pertanyaan peserta didik yang sesuai dengan indikator
pembelajaran untuk dibahas di dalam kelompoknya masing-masing.
3) Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting)
a) Setiap kelompok mengumpulkan informasi dengan cara membaca referensi
dari buku-buku penunjang.
b) Masing-masing kelompok mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan.
c) Peserta didik diberi instrument LKPD.
4) Menalar/mengasosiasi (associating)
Tiap-tiap kelompok mendiskusikan jawaban pada LKPD.
5) Mengomunikasikan (communicating)
a) Setiap kelompok menunjuk satu orang perwakilan untuk menjelaskan hasil
diskusi.
b) Kelompok lain memperhatikan dan memberi kritik, saran, sanggahan ataupun
masukan.
c) Guru memberi penghargaan terhadap kelompok dan siswa yang berperan
aktif dalam diskusi kelompok.
d) Guru memberikan penegasan hasil diskusi pembelajaran.
c. Penutup
1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah
dibahas.
2) Peserta didik diberi penilaian berupa tes tertulis.
3) Peserta didik diminta untuk membaca materi tentang objek studi geografi, aspek
geografi, dan konsep esensial geografi.
4) Doa dan salam penutup.
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama
Tema : Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi.
1) Sikap
2) Pengetahuan
Tes tulis
Kisi-kisi soal
Materi Indikator Soal Nomor Soal dan Soal Skor
Pengertian Mengemukakkan 1. Kemukakan perbedaan 4
geografi. pengertian geografi pengertian Geografi menurut
dari para ahli. Elsworth Huntington dan
Paul Vidal de la Blache jika
dilihat dari hubungan
interaksi manusia dengan
alam!
Ruang lingkup Mengidentifikasi 2. Jelaskan 3 (tiga) pokok 4
pengetahuan ruang lingkup ruang lingkup studi geografi!
geografi. geografi.
Kunci jawaban
1. Perbedaan mendasar pengertian Geografi dari Elsworth Huntington dan
Paul Vidal de la Blache, jika Huntington dengan Geografi determinisme
yaitu alam sebagai penentu kehidupan manusia, maka paul sebaliknya
dengan Geografi possibilisme bahwa lingkungan menawarkan sejumlah
kemungkinan (posibilities) kepada manusia untuk hidup dan berkembang.
2. a). Geografi mempelajari persebaran dan relasi umat manusia di
permukaan bumi. Selain itu, juga mengkaji aspek keruangan tempat
hidup manusia serta bagaimana manusia memanfaatkannya.
b) Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungan fisik (alam) sebagai bagian studi keanekaragaman wilayah.
c) Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis dari region yang
mempunyai ciri khusus.Dari uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa
ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah dan aspek
manusia (manusiawi). Pengertian lingkungan pada geografi tidak hanya
terbatas pada pengertian lingkungan alam, tetapi juga pada lingkungan
yang dihasilkan manusia.
Lembar Penilaian
Nama Jumlah Skor Nilai
1. ......
2. ......
3. ......
Petunjuk Penyekoran
Jumlah soal: 2 soal
Jawaban benar dan lengkap mendapat skor 4
Jawaban benar namun kurang lengkap mendapat skor 3
Jawaban salah mendapat skor 1
Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑥 100 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
b. Pertemuan Kedua
Tema : Objek Studi Geografi, Aspek Geografi, dan Konsep Esensial Geografi.
1) Sikap : Jurnal penilaian sikap untuk kegiatan pembelajaran sama dengan
perbelumnya.
2) Pengetahuan
Tes tulis
Kisi-kisi soal
Materi Indikator Soal Nomor Soal dan Soal Skor
Objek studi Mendeskripsikan 1. Objek formal geografi yaitu 20
geografi. objek studi pendekatan yang digunakan
geografi. untuk mengkaji fenomena
geosfer. Pendekatan tersebut
meliputi ....
a) Keruangan, kelingkungan, dan
kedaerahan
b) Kelingkungan, korologi,
keruangan
c) Keruangan, kelingkungan,
kewilayahan
d) Keruangan, keterjangkauan,
kelingkungan
e) Kewilayahan, diferensiasi,
keterjangkauan
2. Objek geosfer meliputi .... 20
a) Biosfer, hidrosfer, litosfer,
atmosfer, troposfer
b) Habitat,hidrosfer, atmosfer,
litosfer, geosfer
c) Atmosfer, hidrosfer, litosfer,
biosfer, antroposfer
d) Biosfer, atmosfer, hidrosfer,
habitat, pedosfer
e) Bioma, litosfer, atmosfer,
hidrosfer, antroposfer
Aspek-aspek Mengidentifikasi 3. Aspek geografi yang meliputi 20
geografi aspek-aspek unsur letak, batas, morfologi dari
geografi yang suatu wilayah disebut aspek ....
terjadi di a) Biotik d) Budaya
lingkungan sekitar. b) Sosial e) Ekonomi
c) Topologi
3) Keterampilan
Mata Pelajaran :Geografi
Nama Proyek :
Nama Peserta didik : ____________________Kelas :________
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Perencanaan pembuatan kliping
Kelengkapan dalam pengumpulan data.
Ketepatan waktu dalam pengumpulan data.
2 Proses pembuatan kliping
Kesesuaian proses pembuatan kliping berdasarkan
data yang diperoleh dari perencanaan.
3 Hasil produk
Bentuk fisik kliping yang dihasilkan.
Tampilan kliping yang dihasilkan.
Keterangan : diisi dengan tanda cek (√)
Kategori penilaian:
4 = sangat baik,
3 = baik,
2 = cukup,
1 = kurang
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh x 100 = skor akhir
Skor Maksimal
c. Pertemuan Ketiga
Tema : Prinsip-prinsip dan Pendekatan Geografi.
1) Sikap : Jurnal penilaian sikap untuk kegiatan pembelajaran sama dengan
pertemuan sebelumnya.
2) Pengetahuan
Tes tulis
Kisi-kisi soal
Materi Indikator Soal Nomor Soal dan Soal Skor
Prinsip- Mengaitkan 1. Jelaskan prinsip geografi yang 4
prinsip prinsip-prinsip mewakili gambar di bawah ini!
geografi geografi dengan
lingkungan sekitar
Kunci Jawaban:
1) Gambar peta di atas merupakan contoh dari prinsip persebaran karena dalam
peta tersebut menunjukkan pola persebaran hewan di wilayah Indonesia
yang terbagi kedalam tiga tipe dan di setiap tipe wilayah memiliki jenis
hewan yang berbeda-beda.
2) Fenomena tersebut merupakan contoh dari prinsip interelasi dimana prinsip
tersebut menjelaskan suatu hubungan saling keterkaitan dalam ruang antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain. Setelah pola persebaran dan fakta
geografi dalam ruang terlihat, hubungan antara faktor fisis dengan faktor
manusia dapat terungkap, dalam fenomena banjir yang dijelaskan sangat
terlihat bahwa banjir di sebabkan karena kerusakan yang dilakukan oleh
manusia.
3) a. Pendekatan keruangan. Pendekatan kerungan merupakan metode
pendekatan yang khas dalam geografi. Pendekatan kerungan harus tetap
berdasarkan prinsi-prinsip yang berlaku, yakni prinsip persebaran,
interelasi, dan deskripsi. Pendekatan yang termasuk pendektan kerungaan
adalah pendekatan topik, pendekatan aktifitas manusia, dan pendekatan
regional.
b. Pendekatan ekologi/ kelingkungan. Pendekatan ekologi adalah suatu
metodelogi untuk menganalisis suatu gejala atau masalah geografi dengan
menerapkan konsep dan prinsio ekologi. Pendekatan ekologi atau
kelingkungan dugunakan untuk mengkaji keterkaitan dan hubungan antara
unsur-unsur yang berbeda di lingkungan terrtentu seperti, hubungan
antarmakhluk hudup atau hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungan alamnya.
c. Pendekatan Kewilayahan adalah kombinasi antara analisa keruangan dan
analisa ekologi. Pada analisa sedemikian ini wilayah-wilayah tertentu
didekati atau dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu
suatu anggapan bahwa interaksi antar Organisme hidup Lingkungan
wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda
dengan wilayah lain.
Lembar Penilaian
Nama Jumlah Skor Nilai
1. ......
2. ......
3. ......
Petunjuk Penyekoran
Jumlah soal: 3 soal
Jawaban benar dan lengkap mendapat skor 4
Jawaban benar namun kurang lengkap mendapat skor 3
Jawaban salah mendapat skor 1
Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑥 100 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
d. Pertemuan Keempat
Tema : Ulangan Harian.
1) Sikap : Menggunakan jurnal penilaian sikap sama dengan pertemuan
sebelumnya
2) Pengetahuan:
Ulangan Harian
Kisi-kisi soal ulangan harian
Materi Indikator Soal Nomor Soal dan Soal Skor
3.1.1 Mengemukakan 1. Jelaskan pengertian geografi
Pengertian pengertian berdasarkan hasil Seminar Lokakarya
4
geografi geografi dari Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di
para ahli. Semarang 1988!
3.1.2 Mengidentifikasi
Ruang ruang lingkup
2. Mengapa kajian geografi membutuhkan
lingkup geografi 4
dukungan dari bidang ilmu-ilmu lain?
geografi berdasarkan
pengamatan.
3.1.3 Mendeskripsikan
Objek studi 3. Buatlah contoh fenomena antroposfer
objek studi 4
geografi dalam kehidupan sehari-hari!
geografi.
3.1.4 Mengidentifikasi 4. Analisislah gambar-gambar di atas ke
Aspek- aspek-aspek dalam aspek geografi dan berikan
aspek geografi yang alasannya!
geografi terjadi di
lingkungan
sekitar.
4
Gambar 1 Permukiman Penduduk Kota
Kunci jawaban:
1. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan
dalam konteks keruangan.
2. Geografi memerlukan ilmu penunjang agar dapat menelaah/menganalisis
fenomena-fenomena yang terjadi di bumi dengan tepat dan sesuai dengan
kajian ilmiah.
3. Penerapan Pemerintah menerapkan program transmigrasi dengan
memindahkan penduduk dari daerah berpenduduk padat ke daerah
berpenduduk jarang.
4. Pengaruh letak terhadap Indonesia :
1) Letak astronomis : Indonesia berada di khatulistiwa, penyinaran
matahari sepanjang tahun , memiliki dua musim (musim hujan dan
kemarau), perbedaan suhu antara siang dan malam tidak tinggi.
2) Letak geografis : Indoensia menjadi jalur pelayaran utama dunia
karena Indonesia terletak di antara dua benuam yakni benua Asia dan
Australia,
3) Letak geologis : Indonesia memiliki banyak gunung api karena
dilewati oleh dua sirkum pegunungan api dunia yakni sirkum
mediterania dan pasifik,
5. DKI Jakarta setiap tahun dilanda banjir, bahkan kerap kali menjadi
trandmark dari Ibukota Indonesia. Hampir seluruh wilayah DKI Jakarta
rawan terjadi bencana banjir. Banjir Jakarta merupakan masalah klasik
namun hingga kini belum ada tindakan yang dapat mengurangi atau
mencegah bencana tersebut terulang dari tahun ke tahun. Alih fungsi lahan
serapan, sungai berubah menjadi tempat sampah, drainase yang buruk
ditambah tata kelola kota tidak bagus adalah faktor penyebab banjir di
Jakarta selain karena faktor morfologi wilayah Jakarta itu sendiri. Alih
fungsi daerah hulu di daerah Bogor juga menjadi salah satu mengapa banjir
di Jakarta kerap terjadi. Pembangunan vila yang tidak terkendali
mengakibatkan air hujan tidak terserap oleh tanah melainkan menjadi
limpasan menuju sungai yang bermuara di wilayah Jakarta.
6. Gempa Bumi Yogyakarta 2006
Pendekatan Keruangan : gempa Jogja terjadi pada tanggal 27 Mei 2006
pukul 05.53 WIB dengan kekuatan 5,9 SR. Wilayah yang terdampak
gempa Jogja adalah kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, Kabupaten
Kulonprogo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, kabupaten
Klaten, Kab. Sukoharjo, Kab. Magelang, Kab, Boyolali dan sekitarnya.
Korban akibat gempa jogja mencapai 4.374 (hari kedua). Korban tewas
dari Kab.bantul mencapai 3.080 jiwa. Hal ini akibat dari pusat gempa
memang berada di Kab Bantul dan kondisi rumah sebagian besar
masyarakat Kab.Bantul merupakan bangunan tua sehingga rawan roboh.
7. Perbandingan aspek permukiman perkotaan dengan permukiman pedesaan
Permukiman Perkotaan Permukiman Pedesaan
1) Padat 1) Tidak padat
2) Penggunaan lahan dan ruang lebih 2) Penggunaan lahan dan ruang
intensif belum intensif
3) Tidak ada ruang terbuka hijau 3) Masih banyak ruang terbuka
4) Lahan untuk non agraris hijau
4) Lahan untuk agraris
Lembar Penilaian
Nama Jumlah Skor Nilai
1. ......
2. ......
3. ......
4. ......
5. ......
Petunjuk Penyekoran
Jumlah soal: 3 soal
Jawaban benar dan lengkap mendapat skor 4
Jawaban benar namun kurang lengkap mendapat skor 3
Jawaban salah mendapat skor 1
Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑥 100 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
4) Keterampilan
Mata Pelajaran :Geografi
Nama Proyek :
Nama Peserta didik : ____________________Kelas :________
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Perencanaan pembuatan kliping
Kelengkapan dalam pengumpulan data.
Ketepatan waktu dalam pengumpulan data.
2 Proses pembuatan kliping
Kesesuaian proses pembuatan kliping berdasarkan
data yang diperoleh dari perencanaan.
3 Hasil produk
Bentuk fisik kliping yang dihasilkan.
Tampilan kliping yang dihasilkan.
Keterangan : diisi dengan tanda cek (√)
Kategori penilaian:
4 = sangat baik,
3 = baik,
2 = cukup,
1 = kurang
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh x 100 = skor akhir
Skor Maksimal
1. Pengertian Geografi
Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani geo yang artinya bumi dan graphien yang
artinya gambaran atau pencitraan. Secara harfiah geografi berarti ilmu yang mencitrakan atau
menggambarkan tentang bumi. Perkataan ini pertama kali diperkenalkan oleh Eratosthenes
dengan nama geographica yang kemudian dikenal sebagai peletak dasar ilmu geografi.
Geografi mengalami perkembangan pesat menjelang akhir abad ke-18. Pada era ini,
tokoh yang muncul adalah geograf terkenal dari USA, yaitu Ellsworth Huntington. Beliau
merupakan salah satu tokoh aliran fisis determinis. Perkembangan ilmu geografi semakin pesat
dengan munculnya Paul Vidal de la Blache. Beliau adalah tokoh geograf Perancis yang
menganut paham posibilis.
Setelah beberapa abad kemudian munculah konsep Geografi yang dikemukakan para
ahli berikut ini.
a. Immanuel Kant (1724–1821)
Selain sebagai seorang geograf, Kant juga seorang filsuf. Kant tertarik pada
Geografi karena menurutnya ilmu itu dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang
hakikat Geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya.
Menurutnya, Geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau
gejala gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
b. Alexander von Humboldt (1769–1859)
Pada mulanya Humboldt adalah seorang ahli botani. Ia tertarik Geografi ketika ia
mulai mempelajari tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar Geografi fisik modern.
Ia menyatakan Geografi identik atau serupa dengan Geografi fisik. Ia menjelaskan
bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala
cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal
yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
c. Karl Ritter (1779–1859)
Seperti halnya Humboldt, Ritter juga dianggap sebagai peletak dasar Geografi
modern. Profesor Geografi Universitas Berlin ini mengatakan bahwa Geografi merupakan
suatu telaah tentang Bumi sebagai tempat hidup manusia. Hal-hal yang menjadi objek studi
Geografi adalah semua fenomena di permukaan Bumi, baik organik maupun anorganik
yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
d. Friederich Ratzel (1844–1904)
Ratzel adalah guru besar Geografi di Leipzig. Ia mengemukakan konsep Geografi
dalam bukunya yang berjudul Politische Geographie. Konsep itu diberi nama Lebensraum
yang artinya wilayah Geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Ia
melihat suatu Negara cenderung meluaskan Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia
miliki.
e. Elsworth Huntington (1876–1947)
Huntington adalah geograf asal Amerika Serikat. Melalui bukunya yang berjudul
The Pulse of The Earth, ia memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban
manusia sangat dipengaruhi oleh iklim. Atas dasar teorinya itu, Huntington kemudian
terkenal sebagai determinis iklim (memandang iklim sebagai penentu kehidupan). Ia
mengatakan, Geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan Bumi beserta penduduk
yang menghuninya. Ia menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-
sifat permukaan Bumi dengan penduduknya.
f. Paul Vidal de la Blache (1845–1918)
Vidal adalah geograf asal Prancis. Ia adalah pelopor posibilisme dalam Geografi.
Posibilisme (teori kemungkinan) muncul setelah Vidal melakukan penelitian untuk
membuktikan interaksi yang sangat erat antara manusia dan lingkungan pada masyarakat
agraris pramodern. Ia menegaskan bahwa lingkungan menawarkan sejumlah kemungkinan
(posibilities) kepada manusia untuk hidup dan berkembang. Atas dasar itu, Vidal
mengemukakan konsepnya yang disebut genre de vie atau mode of live (cara hidup).
Dalam konsep ini, Geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana proses
produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.
g. Halford Mackinder (1861–1947)
Mackinder adalah pengajar di Universitas Oxford. Pendapatnya tentang Geografi
sangat terkenal lewat makalahnya yang berjudul The Scopeand Methods of Geography
yang berisi konsep man-land relation (hubungan manusia dengan lahan) dalam Geografi.
Ia menyatakan bahwa Geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki interaksi
manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.
h. Bintarto
Bintarto adalah guru besar Geografi di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa Geografi pada dasarnya adalah ilmu
pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala
alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-
unsur Bumi.
i. Daldjoeni
Nama Daldjoeni dikenal karena buku-bukunya yang membahas halhal yang
berkaitan dengan Geografi. Menurutnya, Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang
mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok, yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region
(wilayah). Dalam hal spasial, Geografi mempelajari persebaran gejala baik yang alami
maupun manusiawi di muka Bumi. Kemudian dalam hal ekologi, Geografi mempelajari
bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun dalam hal
region, Geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan
kesatuan fisiografisnya.
j. Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di Semarang 1988
Dari seminar peningkatan kualitas pengajaran Geografi ini dihasilkan rumusan
Geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.
Geografi adalah studi tentang pola-pola dan proses-proses bentang manusia (built)
dan bentang lingkungan (natural), dimana bentang-bentang tersebut tersusun atas
komponen ruang nyata (objektif) dan ruang subjektif
Kajian utama Geografi adalah fenomena atau gejala–gejala yang terjadi di geosfer.
Geosfer yang merupakan objek material studi geografi ternyata juga dipelajari oleh ilmu
lain. Seperti hidrosfer dipelajari secara khusus oleh disiplin ilmu Hidrologi, biosfer
dipelajari oleh disiplin ilmu biologi dengan berbagai macam cabangnya, dan spera-spera
lainnya dipelajari oleh disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu geosfer tidak mencirikan ilmu
geografi. Kajian geografi lebih dicirikan oleh sudut pandang, penjelasan dan analisis di
dalam mengkaji geosfer, inilah yang disebut dengan objek formal studi geografi.
Geografiwan akan mengkaji fenomena geosfer di dalam ruang menurut waktu.
Lithosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri atas batuan dan
tanah. Lithosfer juga merupakan tempat bagi makhluk hidup berada, khususnya
manusia yang tinggal di permukaan bumi.
2. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang mengisi permukaan bumi dalam bentuk air tanah,
rawa, sungai, danau, dan laut. Air dalam berbagai benuk komponen alami yang
sangat penting bagi kehidupan di bumi.
3. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menutupi bumi dan membantu kehidupan di
muka bumi. Lapisan atmosfer terdiri atas troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer,
dan eksosfer. Di atmosfer terdapat seluruh peristiwa cuaca dan iklim yaitu pada
lapisan troposfer.
4. Biosfer
5. Antroposfer
6. Prinsip goegrafi
Sebagai sebuah disiplin ilmu, goegrafi memiliki prinsip-prinsip dalam mempelajari objek
kajiannya. Prinsip geografi dipergunakan sebagai dasar untuk menjelaskan, menguraikan,
pengkajian dan analisis berbagai fenomena geografi yang terjadi setiap harinya. Secara
teoritis prinsip geografi terdiri atas:
1. Prinsip Persebaran (distribusi)
Prinsip persebaran adalah suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di
permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia. Dengan
memperhatikan dan menggambarkan penyebaran fenomena dann fakta dalam ruang,
penelaahan persoalan yang berkenaan dengan fenomena dan fakta keruangan dapat
terarah dengan baik. Dengan menganalisis dan menggambarkan berbagai fenomena
pada peta, hubungan antargejala dapat terungkap secara menyeluruh dan dapat
diramalkan lebih lanjut.
Di wilayah permukaan bumi antara wilayah yang satu dengan wilayah yang
lainnya mempunyai keadaan yang berbeda, misalnya di suatu wilayah terdapat hutan
hujan tropis, sedangkan di wilayah lain terdapat hutan musim, sabana, stepa, maupun
tundra. Begitu pula dengan jenis hewan yang tersebar di wilayah yang satu dengan
wilayah yang lain berbeda-beda.
2. Prinsip Interelasi (keterkaitan)
Prinsip interelasi adalah suatu hubungan saling keterkaitan dalam ruang antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain. Setelah pola persebaran dan fakta geografi
dalam ruang terlihat, hubungan antara faktor fisis dengan faktor manusia dapat
terungkap. Melalui hubungan tersebut,pengungkapan karakteristik gejala atau fakta
geografi di tempat atau wilayah tertentu juga dapat dilakukan. Contohnya:
a. Hubungan gejala alam dengan sosial
Contohnya: Banjir menyebabkan masyarakat terjangkit penyakit kulit, diare, dan
demam.
b. Hubungan gejala alam dengan alam
Contohnya: banjir menyebabkan tanah longsor
c. Hubungan gejala sosial dengan sosial
Contohnya: banyaknya pengangguran menyebabkan terjadinya kemiskinan
3. Prinsip deskripsi
Prinsip deskripsi adalah penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang
diselidiki atau dipelajari. Selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, prinsip
deskripsi dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
Penjelasan atau deskripsi merupakan satu prinsip dan studi pada geografi untuk
memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah yang dipelajari.
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi adalah fenomena, fakta, ataupun masalah geografi di suatu
tempat ditinjau berdasarkan persebaran, interelasi, interaksi, dan integrasi dalam ruang
tertentu. Ruang tersebut akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala yang
ada. Prinsip korologi merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena merupakan
perpaduan dengan prinsip-prinsip lainnya. Melalui prinsip korologi kita dapat
mempelajari wilayah-wilayah di permukaan bumi dengan perbedaan dan keterkaitan
keruangannya
7. Pendekatan Geografi
Ruang lingkup geografi sangat luas. Rung lingkup yang sangat luas itu mencakup
materi pokok dan masalah yang dikajinya.Pada ilmu geografi, dalam melakukan pendekatan
sekurang-kurangnya harus melakukan dua hal pendekatan yaitu yang berlaku pada sistem
keruangan dan yang berlaku pada sistem ekologi atau ekosistem.Untuk mengkaji
perkembangan atau dinamika suatu fenomena atau masalah, seorang geograf harus pula
menggunakan pendekatan lainnya.
Para ilmuan geograf telah mengembangkan 3 pendekatan utama.Pendekatan ini,
banyak diikuti oleh geografiwan dunia. Adapun pendekatannya adalah pendekatan
keruangan, pendekatan ekologi, pendekatan kewilayahan.
a. Pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan (spatial approach) adalah suatu metode analisis untuk
mempelajari eksistensi ruang (space) sebagai wadah mengakomodasi kegiatan manusia
dalam menjelaskan fenomena geosfer.Pendekatan keruangan merupakan metode
pendekatan yang khas geografi, pada pelaksanaannya, pendekatan keruangan harus
tetap berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku yakni prinsip persebaran, interelasi dan
deskripsi.Pendekatan ini mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat- sifat penting.
Dalam analisa keruangan ini yang harus diperhatikan adalah penyebaran penggunaan
ruang yang ada, dan penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan
yang dirancangkan. Dalam analisa keruangan ini dapat dikumpulkan data lokasi yang
terdiri dari data titik (point data) dan data bidang (areal data).Data titik digolongkan
menjadi data ketinggian tempat, data sampel batuan, data sampel tanah dan sebagainya.
Data bidang digolongkan menjadi data luas hutan, data luas daerah pertanian, data luas
padang alang-alang, dan sebagainya.
Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan
pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini :
1) Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
2) Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
3) Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam
berlangsung.
4) Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena
alam.
5) Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang
menyebabkan terjadinya fenomena alam.
6) Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena
alam.
Contoh penggunaan pendekatan keruangan misalnya di daerah kita ada perencanaan
pernbukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Maka yang harus kita
perhatikan adalah segala aspek yang berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan
tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah.
Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi
manusia yang akan menempatinya.
b. Pendekatan kelingkungan (Ecological Approach)
Pendekatan kelingkungan (ekologi) merupakan metodologi untuk mendekati,
menelaah dan menganalisis suatu gejala atau masalah geografi mengenai hubungan
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungannya.Contoh : Daerah Jakarta banjir
karena hutan di daerah Bogor/puncak terjadi penggundulan hutan.
Belajari ekologi seseorang harus mempelajari organisme hidup, seperti manusia,
hewan dan tumbuhan serta lingkungannnya seperti hidrosfer, litosfer, dan atmosfer.
Selain itu organisme hidup dapat pula mengadakan interaksi dengan organisme hidup
yang lain.
Kata ekologi berasal dari kata Yunani eco yang berarti rumah atau rumah-tangga
yang diperuntukan sebagai suatu keluarga yang hidup bersama dan saling mengadakan
interaksi di antara anggota keluarga tersebut. Manusia merupakan suatu komponen
dalam organism hidup yang penting dalam proses interaksi. Oleh karena itu timbul
pengertian ekologi dimana dipelajari interaksi antar manusia dan antara manusia dengan
lingkungannya. Jadi dalam pendekatan ekologi ini manusia tidak hanya tertarik kepada
tanggapan dan penyesuaian terhadap lingkungan fisikalnya tetapi juga tertarik kepada
interaksinya dengan manusia lain yaitu ruang sosialnya.
c. Pendekatan Kewilayahan (Regional Complex Approach)
Pendekatan Kewilayahan adalah kombinasi antara analisa keruangan dan analisa
ekologi. Pada analisa sedemikian ini wilayah-wilayah tertentu didekati atau dihampiri
dengan pengertian areal differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar
Organisme hidup Lingkungan wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu
wilayah berbeda dengan wilayah lain, oleh karena terdapat permintaan dan penawaran
antar wilayah tersebut. Pada analisa sedemikian diperhatikan pula mengenai penyebaran
fenomena tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antar variabel manusia dan
lingkungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya (analisa ekologi).
Pendekatan komplek kewilayahan ini mengkaji bahwa fenomena geografi yang
terjadi di setiap wilayah berbeda-beda, sehingga perbedaan ini membentuk karakteristik
wilayah. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya interaksi suatu wilayah dengan
wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. semakin tinggi perbedaannya maka
interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi.
Contoh :
1) Fenomena urbanisasi di berbagai kota besar tidak terkontrol. Urbanisasi
meyebebabkan perbedaan jumlah penduduk pada beberapa wilayah. Pergerakan
barang cenderung terjadi di tempat yang jumlah penduduknya banyak. Sehingga
mereka yang berada di wilayah yang penduduknya sedikit, harus saling berinteraksi
dengan wilayah yang penduduknya banyak, untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2) Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah
sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan
menggalakkan penghijauan.
3) Pembangunan permukiman di wilayah perbukitan dan dataran rendah memerlukan
kajian karakteristik tiap-tiap wilayah. Untuk mendapatkan perencanaan kawasan
yang tepat, diperlukan pendekatan kompleks wilayah.
8. Keterampilan geografi
Selain pengetahuan dan perhatian terhadap lingkungan tempat tinggal, belajar geografi juga
memerlukan penguasa-an dan keterampilan untuk memproses informasi geografi.
Keterampilan yang perlu dimiliki dalam mempelajari geografi, yaitu:
1. Kemampuan mengumpulkan, menyeleksi, mengorganisasi, dan menafsirkan informasi
geografi serta data statistik.
2. Kemampuan mengenali pola-pola atau kecenderungan serta menggunakannya untuk
menjelaskan dan mem-prediksi keterkaitan.
3. Kemampuan menyajikan konsep geografi dalam bentuk diagram, grafik, dan tabel
statistik.