Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 3.1)

Sekolah : SMA Negeri 1 Mdona Hyera


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas / Semester : X (sepuluh) / 1 (satu)
Alokasi Waktu : 12 Jam Pembelajaran (12 x 45menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan
dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap spiritual dan sikap sosial dengan
memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap sikap
spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Memahami pengetahuan dasar 3.1.1 Mengemukakan pengertian geografi dari para
geografi dan terapannya dalam ahli.
kehidupan sehari-hari. 3.1.2 Mengidentifikasi ruang lingkup geografi
berdasarkan pengamatan.
3.1.3 Mendeskripsikan objek studi geografi.
3.1.4 Mengidentifikasi aspek-aspek geografi yang
terjadi di lingkungan sekitar.
3.1.5 Mengaitkan 10 konsep esensial geografi
dengan lingkungan sekitar.
3.1.6 Mengaitkan prinsip-prinsip geografi dengan
lingkungan sekitar.
3.1.7 Mengaitkan pendekatan geografi dengan
kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan contoh penerapan 4.1.1 Membuat kliping tentang 10 konsep dasar
pengetahuan dasar geografi pada geografi.
kehidupan sehari-hari dalam 4.1.2 Membuat kliping tentang fenomena geosfer.
bentuk tulisan.
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran Reguler
- Pengertian geografi
- Ruang lingkup pengetahuan geografi
- Objek studi geografi dan aspek geografi
- Konsep esensial geografi dan contoh terapannya
- Prinsip - prinsip geografi dan contoh terapannya
- Pendekatan geografi dan contoh terapannya
- Keterampilan geografi
2. Pengayaan
Di akhir pertemuan pada bab ini dilakukan pengayaan dengan memberikan latihan
soal-soal dan penguatan-penguatan guna pemahaman yang lebih baik.
3. Remedial
Pembelajaran atau ujian ulang yang disesuaikan dengan ketidaktercapaian kompotensi
terutama pada materi-materi yang dianggap sulit oleh peserta didik berrdasarkan
pengalaman pembelajaran oleh guru sebelumnya.

D. MODEL PEMBELAJARAN
1. Model :
Pertemuan pertama : Group Investigation.
Pertemuan kedua : Cooperative Script Modify.
Pertemuan ketiga : Problem Based Introduction (PBI.)
2. Pendekatan : Scientific Approach (mengamati, menanya, mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan)
3. Metode : Diskusi, Kerja Kelompok dan Penugasan.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (3 jam pelajaran)
a. Pendahuluan
1) Guru membuka pertemuan dengan salam.
2) Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran.
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan apersepsi. “Pernahkah kalian berlibur ke pantai? Apa saja
yang kalian temukan di pantai? Tahukah kalian bahwa semua fenomena tersebut
dapat dijelaskan dalam geografi! Nah, apa yang dimaksud dengan geografi? Dan
bagaimana geografi menjelaskan fenomena yang ada di permukaan bumi?”
6) Guru menyampaikan kompetensi beserta indikator ketercapaiannya.
7) Guru menjelaskan garis besar cakupan materi tentang pengertian geografi
menurut para ahli dan ruang lingkup geografi.
8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan.
9) Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati (observing)
Peserta didik membaca buku paket tentang pengertian geografi menurut para ahli
dan ruang lingkup geografi.
2) Menanya (questioning)
a) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang pengertian geografi
menurut paara ahli dan ruang lingkup geografi.
b) Guru menginventarisasi dan menglarifikasi pertanyaan peserta didik yang
sesuai dengan indikator.
c) Guru memberi stimulus pada peserta didik apabila pertanyaan belum sesuai
dengan indikator.
d) Guru membagikan pertanyaan peserta didik yang sesuai dengan indikator
pembelajaran untuk dibahas di dalam kelompoknya masing-masing.
3) Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting)
a) Setiap kelompok mengumpulkan informasi dengan cara membaca referensi
dari buku-buku penunjang.
b) Masing-masing kelompok mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan.
c) Peserta didik diberi instrument LKPD.
4) Menalar/mengasosiasi (associating)
Tiap-tiap kelompok mendiskusikan jawaban pada LKPD.
5) Mengomunikasikan (communicating)
a) Setiap kelompok menunjuk satu orang perwakilan untuk menjelaskan hasil
diskusi.
b) Kelompok lain memperhatikan dan memberi kritik, saran, sanggahan ataupun
masukan.
c) Guru memberi penghargaan terhadap kelompok dan siswa yang berperan
aktif dalam diskusi kelompok.
d) Guru memberikan penegasan hasil diskusi pembelajaran.
c. Penutup
1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah
dibahas.
2) Peserta didik diberi penilaian berupa tes tertulis.
3) Peserta didik diminta untuk membaca materi tentang objek studi geografi, aspek
geografi, dan konsep esensial geografi.
4) Doa dan salam penutup.

2. Pertemuan Kedua (3 jam pelajaran)


a. Pendahuluan
1) Guru membuka pertemuan dengan salam.
2) Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran.
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan apersepsi. “Siapakah yang pergi berlibur pada liburan
kemarin?”, kemudian setelah ada salah satu perwakilan peserta didik menjawab,
guru memberikan pertanyaan kembali, “di mana, kapan, berapa jarak dari
rumah, apa yang bisa kamu amati selama perjalanan? Lokasi, jarak, pola,
keterjangkauan dll, berkaitan dengan materi yang akan kita pelajari dalam
konsep esensial geografi”
6) Guru menyampaikan kompetensi beserta indikator ketercapaiannya.
7) Guru menjelaskan garis besar cakupan materi tentang objek studi geografi, aspek
geografi, dan konsep esensial geografi.
8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan.
9) Guru mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati (observing)
a) Peserta didik membaca buku paket tentang objek studi geografi, aspek
geografi, dan konsep esensial geografi.
b) Guru memberikan LKPD ke masing-masing kelompok.
2) Menanya (questioning)
a) Guru meminta peserta didik untuk membuatpertanyaan tentang objek studi
geografi, aspek geografi, dan konsep esensial geografi.
b) Guru menginventarisasi dan menglarifikasi pertanyaan peserta didik yang
sesuai dengan indikator.
c) Guru memberi stimulus pada peserta didik apabila pertanyaan belum sesuai
dengan indikator.
d) Guru membagikan pertanyaan peserta didik yang sesuai dengan indikator
pembelajaran untuk dibahas di dalam kelompoknya masing-masing.
3) Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting)
a) Setiap kelompok mengumpulkan informasi dengan cara membaca referensi
dari buku-buku penunjang.
b) Masing-masing kelompok mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan.
- Kelompok 1 tema objek formal geografi.
- Kelompok 2 tema objek material geografi.
- Kelompok 3 tema aspek fisik geografi.
- Kelompok 4 tema aspek non fisik geografi.
- Kelompok 5 tema lokasi, jarak, aksesibilitas, pola dan morfologi
- Kelompok 6 tema aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi, interdependensi,
differensasi wilayah dan keterkaitan keruangan..
4) Menalar/mengasosiasi (associating)
Tiap-tiap kelompok mengasosiasi jawaban dengan berdiskusi dan menuliskan
hasil diskusinya.
5) Mengomunikasikan (communicating)
a) Setiap kelompok menunjuk satu orang perwakilan untuk menjelaskan hasil
diskusi.
b) Kelompok lain memperhatikan dan memberi kritik, saran, sanggahan ataupun
masukan.
c) Guru memberi penghargaan terhadap kelompok dan siswa yang berperan
aktif dalam diskusi kelompok.
d) Guru memberikan penegasan hasil diskusi pembelajaran.
c. Penutup
1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah
dibahas.
2) Peserta didik diberi penilaian berupa tes tertulis.
3) Peserta didik diminta untuk membuat kliping tentang 10 konsep dasar geografi
secara berkelompok.
4) Peserta didik diminta untuk membaca materi tentang prinsip dan pendekatan
geografi.
5) Doa dan salam penutup.

3. Pertemuan Ketiga (3 jam pelajaran)


a. Pendahuluan
1) Guru membuka pertemuan dengan salam.
2) Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran.
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4) Guru dan peserta didik menyiapakan kelas agar kondusif untuk memulai proses
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan apersepsi. ”Tahukah kalian apa saja faktor yang
menyebabkan terjadinya banjir di Indonesia terutama di Jakarta dan
sekitarnya?”
6) Guru menyampaikan kompetensi beserta indikator ketercapaiannya.
7) Guru menjelaskan garis besar cakupan materi tentang prinsip dan pendekatan
geografi.
8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan.
9) Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati (observing)
a) Guru memberikan penjelasan mengenai media yang akan ditampilkan agar
dapat diamati dengan baik oleh siswa.
b) Siswa mengamati media tentang penjelasan prinsip-prinsip geografi dan
pendekatan-pendekatan geografi.
c) Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD)
2) Menanya (questioning)
a) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang prinsip-prinsip
pendekatan geografi.
b) Guru menginventarisasi dan menglarifikasi pertanyaan peserta didik yang
sesuai dengan indikator.
c) Guru memberi stimulus pada peserta didik apabila pertanyaan belum sesuai
dengan indikator.
3) Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting)
Tiap kelompok mencari materi atau informasi dari berbagai sumber untuk
menjawab pertanyaan atau permasalahan yang dibuat.
4) Menalar/ mengasosiasi (associating).
a) Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan yang telah diberikan oleh
kelompok lain, berdasarkan informasi yang telah diperoleh.
b) Siswa merangkum hasil diskusi kelompok.
5) Mengomunikasikan (comminicating)
a) Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dan ditanggapi
oleh kelompok lain.
b) Guru memberikan penegasan terhadap hasil diskusi siswa dan juga
memberikan pujian bagi kelompok yang sudah bagus dan motivasi bagi
kelompok yang masih kurang.
c. Penutup
1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah
dibahas.
2) Peserta didik diberi penilaian tes tulis.
3) Peserta didik diminta untuk membuat kliping tentang fenomena - fenomena
geosfer.
4) Doa dan salam penutup.

4. Pertemuan Keempat (3 jam pelajaran)


a. Pendahuluan
1) Guru membuka pertemuan dengan salam.
2) Guru dan peserta didik berdoa untuk memulai pelajaran.
3) Guru melakukan presensi peserta didik.
4) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Ulangan Harian
c. Penutup
1) Peserta didik diberi tugas untuk membaca materi pertemuan berikutnya tentang
interaksi manusia dan lingkungan dalam dinamika hidrosfer.
2) Doa atau salam penutup.

F. PENILAIAN PEMBELAJARAN, PENGAYAAN DAN REMIDIAL


1. Teknik Penilaian
a. Sikap : jurnal
b. Pengetahuan : tes tertulis
c. Keterampilan : produk

2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama
Tema : Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi.
1) Sikap

Jurnal Penilaian Sikap untuk Kegiatan Pembelajaran :


Butir Pos/
No. Tanggal Nama Kejadian/Perilaku Tindak Lanjut
Sikap Neg
1
2
3dst

2) Pengetahuan
Tes tulis
Kisi-kisi soal
Materi Indikator Soal Nomor Soal dan Soal Skor
Pengertian Mengemukakkan 1. Kemukakan perbedaan 4
geografi. pengertian geografi pengertian Geografi menurut
dari para ahli. Elsworth Huntington dan
Paul Vidal de la Blache jika
dilihat dari hubungan
interaksi manusia dengan
alam!
Ruang lingkup Mengidentifikasi 2. Jelaskan 3 (tiga) pokok 4
pengetahuan ruang lingkup ruang lingkup studi geografi!
geografi. geografi.

Kunci jawaban
1. Perbedaan mendasar pengertian Geografi dari Elsworth Huntington dan
Paul Vidal de la Blache, jika Huntington dengan Geografi determinisme
yaitu alam sebagai penentu kehidupan manusia, maka paul sebaliknya
dengan Geografi possibilisme bahwa lingkungan menawarkan sejumlah
kemungkinan (posibilities) kepada manusia untuk hidup dan berkembang.
2. a). Geografi mempelajari persebaran dan relasi umat manusia di
permukaan bumi. Selain itu, juga mengkaji aspek keruangan tempat
hidup manusia serta bagaimana manusia memanfaatkannya.
b) Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungan fisik (alam) sebagai bagian studi keanekaragaman wilayah.
c) Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis dari region yang
mempunyai ciri khusus.Dari uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa
ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah dan aspek
manusia (manusiawi). Pengertian lingkungan pada geografi tidak hanya
terbatas pada pengertian lingkungan alam, tetapi juga pada lingkungan
yang dihasilkan manusia.

Lembar Penilaian
Nama Jumlah Skor Nilai
1. ......
2. ......
3. ......
Petunjuk Penyekoran
Jumlah soal: 2 soal
Jawaban benar dan lengkap mendapat skor 4
Jawaban benar namun kurang lengkap mendapat skor 3
Jawaban salah mendapat skor 1
Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑥 100 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

b. Pertemuan Kedua
Tema : Objek Studi Geografi, Aspek Geografi, dan Konsep Esensial Geografi.
1) Sikap : Jurnal penilaian sikap untuk kegiatan pembelajaran sama dengan
perbelumnya.
2) Pengetahuan
Tes tulis
Kisi-kisi soal
Materi Indikator Soal Nomor Soal dan Soal Skor
Objek studi Mendeskripsikan 1. Objek formal geografi yaitu 20
geografi. objek studi pendekatan yang digunakan
geografi. untuk mengkaji fenomena
geosfer. Pendekatan tersebut
meliputi ....
a) Keruangan, kelingkungan, dan
kedaerahan
b) Kelingkungan, korologi,
keruangan
c) Keruangan, kelingkungan,
kewilayahan
d) Keruangan, keterjangkauan,
kelingkungan
e) Kewilayahan, diferensiasi,
keterjangkauan
2. Objek geosfer meliputi .... 20
a) Biosfer, hidrosfer, litosfer,
atmosfer, troposfer
b) Habitat,hidrosfer, atmosfer,
litosfer, geosfer
c) Atmosfer, hidrosfer, litosfer,
biosfer, antroposfer
d) Biosfer, atmosfer, hidrosfer,
habitat, pedosfer
e) Bioma, litosfer, atmosfer,
hidrosfer, antroposfer
Aspek-aspek Mengidentifikasi 3. Aspek geografi yang meliputi 20
geografi aspek-aspek unsur letak, batas, morfologi dari
geografi yang suatu wilayah disebut aspek ....
terjadi di a) Biotik d) Budaya
lingkungan sekitar. b) Sosial e) Ekonomi
c) Topologi

Konsep Mengaitkan 10 4. Kota Banjarmasin terletak di 20


esensial konsep esensial Provinsi Kalimantan Selatan,
geografi geografi dengan kota tersebut berada di sebelah
lingkungan sekitar. utara Laut Jawa. Pernyataan
tersebut merupakan salah satu
fenomena geosfer dengan
menggunakan konsep ….
a) Lokasi absolut
b) Lokasi relatif
c) Keterkaitan keruangan
d) Keterjangkauan
e) Jarak
5. Rumah penduduk Eskimo di
Alaska berada di daerah dingin 20
terbuat dari balok-balok es,
berbeda dengan rumah
penduduk Asmat di Papua yang
terbuat dari atap rimba.Konsep
geografi yang berkaitan dengan
fenomena bentuk rumah itu
adalah …
a) Nilai kegunaan
b) Pola
c) Aglomerasi
d) Differensiasi area
e) Morfologi
Kunci Jawaban:
1. C
2. C
3. C
4. B
5. D
Lembar Penilaian
Nama Jumlah Skor Nilai
1. ......
2. ......
3. ......

3) Keterampilan
Mata Pelajaran :Geografi
Nama Proyek :
Nama Peserta didik : ____________________Kelas :________
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Perencanaan pembuatan kliping
Kelengkapan dalam pengumpulan data.
Ketepatan waktu dalam pengumpulan data.
2 Proses pembuatan kliping
Kesesuaian proses pembuatan kliping berdasarkan
data yang diperoleh dari perencanaan.
3 Hasil produk
Bentuk fisik kliping yang dihasilkan.
Tampilan kliping yang dihasilkan.
Keterangan : diisi dengan tanda cek (√)
Kategori penilaian:
4 = sangat baik,
3 = baik,
2 = cukup,
1 = kurang
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh x 100 = skor akhir
Skor Maksimal

c. Pertemuan Ketiga
Tema : Prinsip-prinsip dan Pendekatan Geografi.
1) Sikap : Jurnal penilaian sikap untuk kegiatan pembelajaran sama dengan
pertemuan sebelumnya.
2) Pengetahuan
Tes tulis
Kisi-kisi soal
Materi Indikator Soal Nomor Soal dan Soal Skor
Prinsip- Mengaitkan 1. Jelaskan prinsip geografi yang 4
prinsip prinsip-prinsip mewakili gambar di bawah ini!
geografi geografi dengan
lingkungan sekitar

2. Fenomena banjir di wilayah hilir 4


terjadi karena kerusakan hutan di
bagian hulu. Kerusakan tersebut
disebabkan oleh penebangan liar
yang dilakukan manusia. Selain
karena penebangan hutan, juga
disebabkan oleh perilaku manusia
yang membuang sampah
sembarangan di sungai. Prinsip apa
yang mewakili fenomena tersebut?
Pendekatan Mengaitkan 3. Jelaskan pengertian dari pendekatan- 4
geografi pendekatan pendekatan geografi yang ada!
geografi dengan
kehidupan sehari

Kunci Jawaban:
1) Gambar peta di atas merupakan contoh dari prinsip persebaran karena dalam
peta tersebut menunjukkan pola persebaran hewan di wilayah Indonesia
yang terbagi kedalam tiga tipe dan di setiap tipe wilayah memiliki jenis
hewan yang berbeda-beda.
2) Fenomena tersebut merupakan contoh dari prinsip interelasi dimana prinsip
tersebut menjelaskan suatu hubungan saling keterkaitan dalam ruang antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain. Setelah pola persebaran dan fakta
geografi dalam ruang terlihat, hubungan antara faktor fisis dengan faktor
manusia dapat terungkap, dalam fenomena banjir yang dijelaskan sangat
terlihat bahwa banjir di sebabkan karena kerusakan yang dilakukan oleh
manusia.
3) a. Pendekatan keruangan. Pendekatan kerungan merupakan metode
pendekatan yang khas dalam geografi. Pendekatan kerungan harus tetap
berdasarkan prinsi-prinsip yang berlaku, yakni prinsip persebaran,
interelasi, dan deskripsi. Pendekatan yang termasuk pendektan kerungaan
adalah pendekatan topik, pendekatan aktifitas manusia, dan pendekatan
regional.
b. Pendekatan ekologi/ kelingkungan. Pendekatan ekologi adalah suatu
metodelogi untuk menganalisis suatu gejala atau masalah geografi dengan
menerapkan konsep dan prinsio ekologi. Pendekatan ekologi atau
kelingkungan dugunakan untuk mengkaji keterkaitan dan hubungan antara
unsur-unsur yang berbeda di lingkungan terrtentu seperti, hubungan
antarmakhluk hudup atau hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungan alamnya.
c. Pendekatan Kewilayahan adalah kombinasi antara analisa keruangan dan
analisa ekologi. Pada analisa sedemikian ini wilayah-wilayah tertentu
didekati atau dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu
suatu anggapan bahwa interaksi antar Organisme hidup Lingkungan
wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda
dengan wilayah lain.

Lembar Penilaian
Nama Jumlah Skor Nilai
1. ......
2. ......
3. ......
Petunjuk Penyekoran
Jumlah soal: 3 soal
Jawaban benar dan lengkap mendapat skor 4
Jawaban benar namun kurang lengkap mendapat skor 3
Jawaban salah mendapat skor 1
Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑥 100 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
d. Pertemuan Keempat
Tema : Ulangan Harian.
1) Sikap : Menggunakan jurnal penilaian sikap sama dengan pertemuan
sebelumnya

2) Pengetahuan:
Ulangan Harian
Kisi-kisi soal ulangan harian
Materi Indikator Soal Nomor Soal dan Soal Skor
3.1.1 Mengemukakan 1. Jelaskan pengertian geografi
Pengertian pengertian berdasarkan hasil Seminar Lokakarya
4
geografi geografi dari Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di
para ahli. Semarang 1988!
3.1.2 Mengidentifikasi
Ruang ruang lingkup
2. Mengapa kajian geografi membutuhkan
lingkup geografi 4
dukungan dari bidang ilmu-ilmu lain?
geografi berdasarkan
pengamatan.
3.1.3 Mendeskripsikan
Objek studi 3. Buatlah contoh fenomena antroposfer
objek studi 4
geografi dalam kehidupan sehari-hari!
geografi.
3.1.4 Mengidentifikasi 4. Analisislah gambar-gambar di atas ke
Aspek- aspek-aspek dalam aspek geografi dan berikan
aspek geografi yang alasannya!
geografi terjadi di
lingkungan
sekitar.

4
Gambar 1 Permukiman Penduduk Kota

Gambar .2 Permukiman Pedesaan


3.1.5 Mengaitkan 10 5. Jelaskan pengaruh letak terhadap
Konsep konsep esensial kondisi Indonesia!
esensial geografi dengan 4
geografi lingkungan
sekitar
Prinsip- 3.1.6 Mengaitkan 6. Analisislah fenomena banjir yang
prinsip prinsip-prinsip kerap kali terjadi di Jakarta 4
geografi geografi dengan menggunakan prinsip-prinsip
lingkungan geografi!
sekitar
3.1.7 Mengaitkan 7. Jelaskan pendekatan yang dapat
pendekatan digunakan untuk mengkaji bencana
Pendekatan
geografi dengan Gempa Jogja 2006 yang 4
geografi
kehidupan sehari mengakibatkan kerusakan bangunan
dan ribuan korban jiwa

Kunci jawaban:
1. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan
dalam konteks keruangan.
2. Geografi memerlukan ilmu penunjang agar dapat menelaah/menganalisis
fenomena-fenomena yang terjadi di bumi dengan tepat dan sesuai dengan
kajian ilmiah.
3. Penerapan Pemerintah menerapkan program transmigrasi dengan
memindahkan penduduk dari daerah berpenduduk padat ke daerah
berpenduduk jarang.
4. Pengaruh letak terhadap Indonesia :
1) Letak astronomis : Indonesia berada di khatulistiwa, penyinaran
matahari sepanjang tahun , memiliki dua musim (musim hujan dan
kemarau), perbedaan suhu antara siang dan malam tidak tinggi.
2) Letak geografis : Indoensia menjadi jalur pelayaran utama dunia
karena Indonesia terletak di antara dua benuam yakni benua Asia dan
Australia,
3) Letak geologis : Indonesia memiliki banyak gunung api karena
dilewati oleh dua sirkum pegunungan api dunia yakni sirkum
mediterania dan pasifik,
5. DKI Jakarta setiap tahun dilanda banjir, bahkan kerap kali menjadi
trandmark dari Ibukota Indonesia. Hampir seluruh wilayah DKI Jakarta
rawan terjadi bencana banjir. Banjir Jakarta merupakan masalah klasik
namun hingga kini belum ada tindakan yang dapat mengurangi atau
mencegah bencana tersebut terulang dari tahun ke tahun. Alih fungsi lahan
serapan, sungai berubah menjadi tempat sampah, drainase yang buruk
ditambah tata kelola kota tidak bagus adalah faktor penyebab banjir di
Jakarta selain karena faktor morfologi wilayah Jakarta itu sendiri. Alih
fungsi daerah hulu di daerah Bogor juga menjadi salah satu mengapa banjir
di Jakarta kerap terjadi. Pembangunan vila yang tidak terkendali
mengakibatkan air hujan tidak terserap oleh tanah melainkan menjadi
limpasan menuju sungai yang bermuara di wilayah Jakarta.
6. Gempa Bumi Yogyakarta 2006
Pendekatan Keruangan : gempa Jogja terjadi pada tanggal 27 Mei 2006
pukul 05.53 WIB dengan kekuatan 5,9 SR. Wilayah yang terdampak
gempa Jogja adalah kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, Kabupaten
Kulonprogo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, kabupaten
Klaten, Kab. Sukoharjo, Kab. Magelang, Kab, Boyolali dan sekitarnya.
Korban akibat gempa jogja mencapai 4.374 (hari kedua). Korban tewas
dari Kab.bantul mencapai 3.080 jiwa. Hal ini akibat dari pusat gempa
memang berada di Kab Bantul dan kondisi rumah sebagian besar
masyarakat Kab.Bantul merupakan bangunan tua sehingga rawan roboh.
7. Perbandingan aspek permukiman perkotaan dengan permukiman pedesaan
Permukiman Perkotaan Permukiman Pedesaan
1) Padat 1) Tidak padat
2) Penggunaan lahan dan ruang lebih 2) Penggunaan lahan dan ruang
intensif belum intensif
3) Tidak ada ruang terbuka hijau 3) Masih banyak ruang terbuka
4) Lahan untuk non agraris hijau
4) Lahan untuk agraris

Lembar Penilaian
Nama Jumlah Skor Nilai
1. ......
2. ......
3. ......
4. ......
5. ......
Petunjuk Penyekoran
Jumlah soal: 3 soal
Jawaban benar dan lengkap mendapat skor 4
Jawaban benar namun kurang lengkap mendapat skor 3
Jawaban salah mendapat skor 1
Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑥 100 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


a. Remidial
Apabila hasil penilaian kognitif dan psikomotor belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal maka dilakukan remedial dengan kriteria sebagai berikut:
1) Remedial individual dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM <
20% (pemberian tugas)
2) Remedial kelompok dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM 20%
- 50% (pendampingan)
3) Remedial Klasikal dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM > 50%
(pengulangan materi)
Pada bab ini remedial ditugaskan untuk membuat rangkuman disertai dengan
glosarium.
b. Pengayaan
Apabila hasil penilaian kognitif dan psikomotor sudah mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal maka dilakukan pengayaan. Penugasan pengayaan berupa
mengumpulkan informasi mengenai dasar-dasar ilmu geografi berdasarkan
fenomena actual dari internet (slideshare.com, metrotvnews.tv, kompas.com dan
nationalgeographic.co.id)

4) Keterampilan
Mata Pelajaran :Geografi
Nama Proyek :
Nama Peserta didik : ____________________Kelas :________
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Perencanaan pembuatan kliping
Kelengkapan dalam pengumpulan data.
Ketepatan waktu dalam pengumpulan data.
2 Proses pembuatan kliping
Kesesuaian proses pembuatan kliping berdasarkan
data yang diperoleh dari perencanaan.
3 Hasil produk
Bentuk fisik kliping yang dihasilkan.
Tampilan kliping yang dihasilkan.
Keterangan : diisi dengan tanda cek (√)
Kategori penilaian:
4 = sangat baik,
3 = baik,
2 = cukup,
1 = kurang
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh x 100 = skor akhir
Skor Maksimal

G. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media/Alat
a. Media
1) Pertemuan pertama : Powerpoint pengertian dan ruang lingkup geografi.
2) Pertemuan kedua :Powerpoint objek studi, aspek-aspek, dan konsep
esensial geografi.
3) Pertemuan ketiga : Powerpoint prinsip-prinsip dan pendekatan geografi.
b. Alat
Laptop
2. Sumber Belajar
Hartono. 2009. Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X SMA/MA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pandidikan Nasional.
Hermanto, Gatot. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X Peminatan. Bandung:
YramaWidya.
Sugiyanto dan Danang Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi untuk Kelas X SMA
dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Solo: Platinum
Tika. Pabundu. Dkk.2015 Jelajah Dunia Geografi Kelas X .Jakarta : Bailmu
Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lelang, Juli 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Steven B. Kamanasa. Muflih Priatno, S.Pd


NIP.
Lampiran Bahan ajar
Dasar-Dasar Ilmu Geografi

1. Pengertian Geografi
Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani geo yang artinya bumi dan graphien yang
artinya gambaran atau pencitraan. Secara harfiah geografi berarti ilmu yang mencitrakan atau
menggambarkan tentang bumi. Perkataan ini pertama kali diperkenalkan oleh Eratosthenes
dengan nama geographica yang kemudian dikenal sebagai peletak dasar ilmu geografi.
Geografi mengalami perkembangan pesat menjelang akhir abad ke-18. Pada era ini,
tokoh yang muncul adalah geograf terkenal dari USA, yaitu Ellsworth Huntington. Beliau
merupakan salah satu tokoh aliran fisis determinis. Perkembangan ilmu geografi semakin pesat
dengan munculnya Paul Vidal de la Blache. Beliau adalah tokoh geograf Perancis yang
menganut paham posibilis.
Setelah beberapa abad kemudian munculah konsep Geografi yang dikemukakan para
ahli berikut ini.
a. Immanuel Kant (1724–1821)
Selain sebagai seorang geograf, Kant juga seorang filsuf. Kant tertarik pada
Geografi karena menurutnya ilmu itu dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang
hakikat Geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya.
Menurutnya, Geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau
gejala gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
b. Alexander von Humboldt (1769–1859)
Pada mulanya Humboldt adalah seorang ahli botani. Ia tertarik Geografi ketika ia
mulai mempelajari tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar Geografi fisik modern.
Ia menyatakan Geografi identik atau serupa dengan Geografi fisik. Ia menjelaskan
bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala
cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal
yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
c. Karl Ritter (1779–1859)
Seperti halnya Humboldt, Ritter juga dianggap sebagai peletak dasar Geografi
modern. Profesor Geografi Universitas Berlin ini mengatakan bahwa Geografi merupakan
suatu telaah tentang Bumi sebagai tempat hidup manusia. Hal-hal yang menjadi objek studi
Geografi adalah semua fenomena di permukaan Bumi, baik organik maupun anorganik
yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
d. Friederich Ratzel (1844–1904)
Ratzel adalah guru besar Geografi di Leipzig. Ia mengemukakan konsep Geografi
dalam bukunya yang berjudul Politische Geographie. Konsep itu diberi nama Lebensraum
yang artinya wilayah Geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Ia
melihat suatu Negara cenderung meluaskan Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia
miliki.
e. Elsworth Huntington (1876–1947)
Huntington adalah geograf asal Amerika Serikat. Melalui bukunya yang berjudul
The Pulse of The Earth, ia memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban
manusia sangat dipengaruhi oleh iklim. Atas dasar teorinya itu, Huntington kemudian
terkenal sebagai determinis iklim (memandang iklim sebagai penentu kehidupan). Ia
mengatakan, Geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan Bumi beserta penduduk
yang menghuninya. Ia menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-
sifat permukaan Bumi dengan penduduknya.
f. Paul Vidal de la Blache (1845–1918)
Vidal adalah geograf asal Prancis. Ia adalah pelopor posibilisme dalam Geografi.
Posibilisme (teori kemungkinan) muncul setelah Vidal melakukan penelitian untuk
membuktikan interaksi yang sangat erat antara manusia dan lingkungan pada masyarakat
agraris pramodern. Ia menegaskan bahwa lingkungan menawarkan sejumlah kemungkinan
(posibilities) kepada manusia untuk hidup dan berkembang. Atas dasar itu, Vidal
mengemukakan konsepnya yang disebut genre de vie atau mode of live (cara hidup).
Dalam konsep ini, Geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana proses
produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.
g. Halford Mackinder (1861–1947)
Mackinder adalah pengajar di Universitas Oxford. Pendapatnya tentang Geografi
sangat terkenal lewat makalahnya yang berjudul The Scopeand Methods of Geography
yang berisi konsep man-land relation (hubungan manusia dengan lahan) dalam Geografi.
Ia menyatakan bahwa Geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki interaksi
manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.
h. Bintarto
Bintarto adalah guru besar Geografi di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa Geografi pada dasarnya adalah ilmu
pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala
alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-
unsur Bumi.
i. Daldjoeni
Nama Daldjoeni dikenal karena buku-bukunya yang membahas halhal yang
berkaitan dengan Geografi. Menurutnya, Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang
mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok, yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region
(wilayah). Dalam hal spasial, Geografi mempelajari persebaran gejala baik yang alami
maupun manusiawi di muka Bumi. Kemudian dalam hal ekologi, Geografi mempelajari
bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun dalam hal
region, Geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan
kesatuan fisiografisnya.
j. Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di Semarang 1988
Dari seminar peningkatan kualitas pengajaran Geografi ini dihasilkan rumusan
Geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.
Geografi adalah studi tentang pola-pola dan proses-proses bentang manusia (built)
dan bentang lingkungan (natural), dimana bentang-bentang tersebut tersusun atas
komponen ruang nyata (objektif) dan ruang subjektif
Kajian utama Geografi adalah fenomena atau gejala–gejala yang terjadi di geosfer.
Geosfer yang merupakan objek material studi geografi ternyata juga dipelajari oleh ilmu
lain. Seperti hidrosfer dipelajari secara khusus oleh disiplin ilmu Hidrologi, biosfer
dipelajari oleh disiplin ilmu biologi dengan berbagai macam cabangnya, dan spera-spera
lainnya dipelajari oleh disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu geosfer tidak mencirikan ilmu
geografi. Kajian geografi lebih dicirikan oleh sudut pandang, penjelasan dan analisis di
dalam mengkaji geosfer, inilah yang disebut dengan objek formal studi geografi.
Geografiwan akan mengkaji fenomena geosfer di dalam ruang menurut waktu.

2. Ruang lingkup geografi


Rhoad Murphey, dalam bukunya “The Scope of Geography”, mengemukakan 3 (tiga)
pokok ruang lingkup study geografi, yaitu sebagai berikut :
a) Geografi mempelajari persebaran dan relasi umat manusia di permukaan bumi. Selain
itu, juga mengkaji aspek keruangantempat hidup manusia serta bagaimana manusia
memanfaatkannya.
b) Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik
(alam) sebagai bagian studi keanekaragaman wilayah.
c) Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis dari region yang mempunyai
ciri khusus.Dari uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa ruang lingkup geografi tidak
terlepas dari aspek alamiah dan aspek manusia(manusiawi). Pengertian lingkungan pada
geografi tidak hanya terbatas pada pengertian lingkungan alam, tetapi juga pada
lingkungan yang dihasilkan manusia.
Secara garis besar, kajian geografi dapat dibedakan menjadi dua aspek yaitu aspek fisik
dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan
sebagainya. Aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis, dan sebaginya.
Berdasarkan teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi
tiga lingkungan, yaitu sebagai berikut.
a) Lingkungan fisik, adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa benda tak
hidup, misalnya tanah, udara, air, dan sinar matahari.
b) Lingkungan biologis, adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk
hidup, seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia itu sendiri.
c) Lingkungan sosial, adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan
atas aktivitas manusia, baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun
interaksi antarmanusia

3. Objek Kajian Geografi


Geografi sebagai desiplin ilmu memiliki objek kajian dan ruang lingkup kajian tersendiri
yang berbeda dengan disiplin ilmu lainnya. Objek kajian geografi dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Beberapa disiplin ilmu dapat memiliki
objek material yang sama dalam kajiannya, tetapi akan berbeda dalam hal objek formalnya.
a. Objek Material Geografi
Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek kajiannya berupa
fenomena yang terjadi di permukaan bumi (fenomena geosfer), baik fenomena alam
maupun sosial budaya yang berhubungan dengan keruangan atau region yang sederhana.
Contoh: iklim, jenis tanah, penggunaan lahan, kualitas air, distribusi hewan dan
tumbuhan, migrasi penduduk, mobilitas penduduk serta struktur keruangan desa. Geosfer
meliputi lima hal sebagai berikut:
1. Lithosfer

Lithosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri atas batuan dan
tanah. Lithosfer juga merupakan tempat bagi makhluk hidup berada, khususnya
manusia yang tinggal di permukaan bumi.

2. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang mengisi permukaan bumi dalam bentuk air tanah,
rawa, sungai, danau, dan laut. Air dalam berbagai benuk komponen alami yang
sangat penting bagi kehidupan di bumi.
3. Atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menutupi bumi dan membantu kehidupan di
muka bumi. Lapisan atmosfer terdiri atas troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer,
dan eksosfer. Di atmosfer terdapat seluruh peristiwa cuaca dan iklim yaitu pada
lapisan troposfer.
4. Biosfer

Biosfer menekankan pada keberadaan fauna dan flora maupun penyebarannya di


permukaan bumi. Biosfer gabungan ekosistem di planet bumi yang mencakup
seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan sebagai satu kesatuan.

5. Antroposfer

Antroposfer menekankan pada kajian manusia dan segala aktifitasnya di permukaan


bumi dengan segala akal budinya dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya.

b. Objek Formal Geografi


Objek formal adalah cara pandang dan cara berpikir dalam mempelajari geografi
serta analisis terhadap objek material dari sudut pandang keruangan atau spasial. Objek
formal inilah yang akan membedakan geografi dengan bidang ilmu lainnya. Adapun
cara pandang atau metode atau pendekatan geografi sebagai berikut.
1) Analisis keruangan
Analisis keruangan yaitu cara untuk mengetahui karateristik fenomena pada suatu
wilayah. Analisis keruangan mengkaji variabel yang berbeda dari suatu tempat ke
tempat lain, serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut.
2) Analisis kelingkungan
Analisis kelingkungan yaitu cara untuk mengetahui interaksi antara organisme
hidup dengan lingkungannya.
3) Analisis kewilayahan
Analisis kewilayahan merupakan kombinasi antara anlisis keruangan dan analisis
ekologi. Analisis keruangan dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu
wilayah dengan wilayah lain, sehingga terbentuk karakteristik wilayah.
Contoh: kajian gunung api dikaji dalam geologi dan geografi. Kajian geologi
tentang gunung api menjelaskan tentang pembentukan, karakteristik, struktur gunung,
tipe letusan, serta berbagai proses geologis yang pernah terjadi pada gunung tersebut.
Sedangkan kajian geografi terhadap gunung api dilakukan berdasarkan pendekatan
keruangan, ekologis dan regional. Hasil kajiannya dapat berupa karakteristik wilayah
rawan bencana, persebaran jenis tanah, hingga lokasi-lokasi sumber panas bumi yang
terdapat di sekitar gunung api
4. Aspek – aspek Geografi
Pembahas tentang aspek-aspek geografi yaitu melalui objek-objek kajiannya. Beberapa
penjelaskann tentang pengertian geografi dapat kita tarik kesimpulan bahwa geografi
merupakan ilmu pengetahuan dengan objek utamanya bumi dan beserta isinya, meliputi
didalamnya yaitu semua peristiwa atau fenomena berupa adanya interaksi unsur fisik
dan maupun sosial. Begitu juga dengan aspek-aspek geografi, dapat dibedakan menjadi
dua yaitu aspek fisik dan aspek nonfisik.
1. Aspek fisik mengkaji unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik anatara lain meliputi
aspek topologi, aspek biotik dan nonbiotik.
a) Aspek Topologi
Pembahasan aspek topologi yaitu meliputi unsur letak, batas, luas dan bentuk
muka bumi (morfologi) dari suatu wilayah/daerah.
1) Letak geografis

Gambar 1.1 : Peta Indonesia


Letak geografis Indonesia terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan
benua Australia, serta berada di antara dua samudra yaitu samudra Pasifik
dan samudra Hindia.
2) Batas wilayah
Batas provinsi Jawa Tengah :
Sebelah utara : Laut Jawa
Sebelah timur : Provinsi Jawa Timur
Sebelah selatan : Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Samudera
Hindia
Sebelah barat : Provinsi Jawa Barat
3) Luas
Luas dari Provinsi Jawa Tengah adalah 32.801 km2
4) Bentuk Muka Bumi

Gambar 1.2 : Peta Jawa Tengah


Bentuk muka bumi yaitu berupa dataran tinggi, dataran rendah,
pegunungan, perbukitan dan lautan.
b) Aspek Biotik
Aspek biotik merupakan aspek geografi yang mengkaji karakter fisik manusia,
hewan dan tumbuhan.
c) Aspek non biotik
Aspek non biotik merupakan aspek geografi yang membahas tanah, air dan
iklim. Contohnya : air laut, air sungai.
2. Aspek nonfisik
Aspek nonfisik geografi mengkaji tentang manusia dan segala aktivitasnya seperti
aspek budaya, ekonomi, sosial dan politik.
a) Aspek Sosial
Aspek Sosialmeliputi unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok
masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial

Gambar 1.3 : Tradisi bersih desa


b) Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yaitu aspek yang membahas tentang pertanian, perkebunan,
pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, dan pasar.

Gambar 1.4 : Pasar


c) Aspek Budaya
Aspek Budaya yaitu aspek yang membahas tentang pendidikan, agama, bahasa,
dan kesenian.
Gambar 1.5 : Tari Reyog
d) Aspek Politik
Aspek Politik yaitu aspek yang membahas pemerintahan dan kepartaian.

Gambar 1.6 : Rapat di DPR RI

5. Konsep-konsep essensial dalam Geografi


Untuk kepentingan pengajaran geografi di sekolah, SEMLOK ahli geografi
yang diselenggarakan di Semarang pada tahun 1989 dan 1990, mengusulkan konsep-
konsep yang perlu diajarkan pada para siswa, dari tingkat Sekolah Dasar sampai
Sekolah Lanjutan Atas sebagai berikut:
1) Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal
perkembangan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu geografi. Lokasi dipelajari
arti dan pemakaiannya sejak di tingkat Sekolah Dasar sampai dengan tingkat
Perguruan Tinggi, sehingga muncul teori-teori lokasi. Pembicaraan unsur letak
sangat penting dalam geografi, terutama berkaitan dengan telaah regional atau
kajian wilayah. Secra garis besar letak dapat dibedakan menjadi:
a) Letak Fisiografis, meliputi:
(1) Letak astronomi
(2) Letak klimatologis
(3) Letak maritime
(4) Letak continental
(5) Letak geologis
b) Letak Sosiogeografis, meliputi:
(1) Letak sosial
(2) Letak ekonomis
(3) Letak politis
(4) Letak kultural
2) Konsep Jarak
Jarak mempunyai arti penting bagi kehidupan sosial, ekonomi juga kepentingan
pertahanan. Jarak dapat merupakan faktor pembatas yang bersifat alami, walaupun
jarak dapat juga bersifat relatif, sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi.
Jarak meliputi dua hal yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut adalah
jarak dua tempat yang diukur berdasarkan garis lurus di udara, yang mudah diukur
pada peta dengan memperhatikan skala peta. Jarak dapat pula dinyatakan pada jarak
tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun
satuan biaya angkutan, inilah yang disebut jarak relatif.

3) Konsep Keterjangkauan (accessibility)


Keterjangkauan terkait dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana
angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai. Berdasarkan atas faktor penentu
apakah suatu tempat mudah dijangkau atau tidak, aksesibilitas digolongkan menjadi
dua, yakni aksesibilitas fisik dan aksesibiltas nonfisik.
4) Konsep pola.
Pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena di permukaan
bumi, baik fenomena alam maupun fenomena sosial budaya. Geografi mempelajari
pola dan bentuk persebaran fenomena, memahami artinya serta berusaha untuk
memanfaatkannya. Apabila memungkinkan juga mengintervensi atau memodifikasi
pola yang ada untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar, contoh: orang
berladang dan menggembala ternak di daerah yang hutannya kurang dan bersawah
di daerah datar dan cukup air.
5) Konsep morfologi.
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yang
merupakan hasil proses pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses
geologi, yang lazimnya disertai dengan erosi dan sedimentasi. Oleh karena itu lalu
terbentuk pulau-pulau, dataran yang luas, pegunungan , lembah dan dataran
aluvialnya. Morfologi juga menyangkut dengan bentuk lahan yang terkait dengan
erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, ketersediaan air, serta jenis
vegetasi yang dominan. Bentuk dataran atau plato dengan kemiringan tidak begitu
curam, merupakan wilayah yang mudah untuk digunakan sebagai daerah
pemukiman dan usaha perekonomiannya. Bila diperhatikan peta penyebaran
penduduk di Asia, ternyata daerah yang paling padat penduduknya adalah di lembah
sungai besar dengan tanah yang subur. Di daerah pegunungan tinggi atau lereng
terjal dan mempunyai keterjangkauan terbatas, umumnya merupakan daerah yang
jarang penduduknya atau bahkan tidak dihuni.
6) Konsep aglomerasi.
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok
pada suatu wilayah yang sempit, yang paling menguntungkan baik mengenai
keseragaman gejala maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.
Pada masyarakat perkotaan, mereka cenderung tinggal mengelompok pada tingkat
yang sejenis (homogen), sehingga timbul pengelompokan pemukiman seperti
daerah elite, daerah pemukiman pedagang, daerah kumuh (slums) dan sebagainya.
Sedang di daerah perdesaan yang masyarakatnya masih bersifat agraris, mereka
cenderung tinggal mengelompok di daerah dengan tanah subur, datar, mudah
memperoleh air. Mereka membentuk perdesaan, makin subur tanah, makin luas
daratan, semakin besar pula jumlah penduduknya sehingga desa semakin besar,
demikian pula sebaliknya. Pola aglomerasi penduduk dibedakan menjadi 3 yaitu
pola mengelompok, pola tersebar secara acak (random), dan pola tersebar teratur.
7) Konsep nilai kegunaan.
Nilai kegunaan suatu fenomena atau berbagai sumber yang ada tersedia di
permukaan bumi bersifat relatif, tidak sama bagi semua orang. Daerah berpantai
landai dengan perairan yang jernih, belum tentu memiliki nilai kegunaan yang
berarti bagi penduduk setempat, bila kehidupan mereka berorientasi pada
pemanfaatan sumber-sumber di daratan secara bersahaja. Sebaliknya bagi orang
kota yang hidup berkecukupan, setiap hari selalu sibuk, tinggal di daerah yang
sangat padat, maka daerah pantai yang seperti itu memiliki nilai kegunaan yang
tinggi sebagai daerah rekreasi. Demikian pula daerah dataran banjir (alluvial plain),
yang bagi sementara orang dipandang sebagai daerah rawan dan dianggap kurang
bermanfaat. Tetapi bagi masyarakat yang sudah turun temurun bertempat tinggal di
daerah seperti itu, merupakan daerah yang menyenangkan untuk tempat tinggal,
walaupun harus disertai dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam
menghadapi kerawanan banjir dan pemanfaatan daerah setempat.
8) Konsep interaksi.
Proses interaksi terjadi karena adanya perbedaan kewilayahan. Interaksi
merupakan peristiwa saling mempengaruhi daya-daya, objek atau tempat satu sama
lain. Setiap wilayah memiliki atau mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan
yang tidak selalu sama dengan apa yang ada di wilayah lain. Oleh karena itu selalu
terjadi interaksi atau bahkan interdependensi antara satu tempat atau wilayah
dengan tempat atau wilayah lain. Misalnya: daerah perdesaan menghasilkan pangan
dan produk-produk lain yang dibutuhkan penduduk perkotaan. Sebaliknya
perkotaan menghasilkan berbagai barang industri, jasa dan informasi yang
dibutuhkan penduduk perdesaan.
9) Konsep diferensiasi areal (perbedaan keruangan).
Setiap tempat atau wilayah mempunyai ciri dan sifat yang berbeda-beda satu
dengan yang lain. Hal ini disebabkan karena setiap tempat merupakan hasil
integrasi berbagai unsur lingkungan yang berbeda kondisinya. Integrasi berbagai
unsur tersebut menyebabkan suatu wilayah mempunyai karakteristik tersendiri
sebagai suatu region yang berbeda dengan region lainnya. Unsur lingkungan dapat
bersifat dinamis, oleh karena itu integrasinya juga menghasilkan karakteristik yang
berubah-ubah dari waktu ke waktu. Misalnya daerah perdesaan dengan corak
kehidupan agrarisnya yang berbeda dengan keadaan di perkotaan. Bahkan kondisi
desa satu dengan desa lainnya, kota satu dengan kota yang lain juga dapat
menunjukkan adanya perbedaan. Karena unsur-unsur pembentuknya juga berbeda.
10) Konsep Keterkaitan keruangan.
Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan merupakan derajat keterkaitan
persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di satu tempat. Contoh:
keterkaitan antara kemiringan lereng dengan ketebalan tanah. Makin terjal lereng
tentunya akan disertai dengan semakin tipisnya tanah. Di lereng yang terjal erosi
terjadi secara intensif. Zona lereng tertentu dengan ketebalan tanah tertentu
mewujudkan suatu region tersendiri walaupun dalam skala mikro.

6. Prinsip goegrafi
Sebagai sebuah disiplin ilmu, goegrafi memiliki prinsip-prinsip dalam mempelajari objek
kajiannya. Prinsip geografi dipergunakan sebagai dasar untuk menjelaskan, menguraikan,
pengkajian dan analisis berbagai fenomena geografi yang terjadi setiap harinya. Secara
teoritis prinsip geografi terdiri atas:
1. Prinsip Persebaran (distribusi)
Prinsip persebaran adalah suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di
permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia. Dengan
memperhatikan dan menggambarkan penyebaran fenomena dann fakta dalam ruang,
penelaahan persoalan yang berkenaan dengan fenomena dan fakta keruangan dapat
terarah dengan baik. Dengan menganalisis dan menggambarkan berbagai fenomena
pada peta, hubungan antargejala dapat terungkap secara menyeluruh dan dapat
diramalkan lebih lanjut.
Di wilayah permukaan bumi antara wilayah yang satu dengan wilayah yang
lainnya mempunyai keadaan yang berbeda, misalnya di suatu wilayah terdapat hutan
hujan tropis, sedangkan di wilayah lain terdapat hutan musim, sabana, stepa, maupun
tundra. Begitu pula dengan jenis hewan yang tersebar di wilayah yang satu dengan
wilayah yang lain berbeda-beda.
2. Prinsip Interelasi (keterkaitan)
Prinsip interelasi adalah suatu hubungan saling keterkaitan dalam ruang antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain. Setelah pola persebaran dan fakta geografi
dalam ruang terlihat, hubungan antara faktor fisis dengan faktor manusia dapat
terungkap. Melalui hubungan tersebut,pengungkapan karakteristik gejala atau fakta
geografi di tempat atau wilayah tertentu juga dapat dilakukan. Contohnya:
a. Hubungan gejala alam dengan sosial
Contohnya: Banjir menyebabkan masyarakat terjangkit penyakit kulit, diare, dan
demam.
b. Hubungan gejala alam dengan alam
Contohnya: banjir menyebabkan tanah longsor
c. Hubungan gejala sosial dengan sosial
Contohnya: banyaknya pengangguran menyebabkan terjadinya kemiskinan
3. Prinsip deskripsi
Prinsip deskripsi adalah penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang
diselidiki atau dipelajari. Selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, prinsip
deskripsi dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
Penjelasan atau deskripsi merupakan satu prinsip dan studi pada geografi untuk
memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah yang dipelajari.
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi adalah fenomena, fakta, ataupun masalah geografi di suatu
tempat ditinjau berdasarkan persebaran, interelasi, interaksi, dan integrasi dalam ruang
tertentu. Ruang tersebut akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala yang
ada. Prinsip korologi merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena merupakan
perpaduan dengan prinsip-prinsip lainnya. Melalui prinsip korologi kita dapat
mempelajari wilayah-wilayah di permukaan bumi dengan perbedaan dan keterkaitan
keruangannya

7. Pendekatan Geografi
Ruang lingkup geografi sangat luas. Rung lingkup yang sangat luas itu mencakup
materi pokok dan masalah yang dikajinya.Pada ilmu geografi, dalam melakukan pendekatan
sekurang-kurangnya harus melakukan dua hal pendekatan yaitu yang berlaku pada sistem
keruangan dan yang berlaku pada sistem ekologi atau ekosistem.Untuk mengkaji
perkembangan atau dinamika suatu fenomena atau masalah, seorang geograf harus pula
menggunakan pendekatan lainnya.
Para ilmuan geograf telah mengembangkan 3 pendekatan utama.Pendekatan ini,
banyak diikuti oleh geografiwan dunia. Adapun pendekatannya adalah pendekatan
keruangan, pendekatan ekologi, pendekatan kewilayahan.
a. Pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan (spatial approach) adalah suatu metode analisis untuk
mempelajari eksistensi ruang (space) sebagai wadah mengakomodasi kegiatan manusia
dalam menjelaskan fenomena geosfer.Pendekatan keruangan merupakan metode
pendekatan yang khas geografi, pada pelaksanaannya, pendekatan keruangan harus
tetap berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku yakni prinsip persebaran, interelasi dan
deskripsi.Pendekatan ini mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat- sifat penting.
Dalam analisa keruangan ini yang harus diperhatikan adalah penyebaran penggunaan
ruang yang ada, dan penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan
yang dirancangkan. Dalam analisa keruangan ini dapat dikumpulkan data lokasi yang
terdiri dari data titik (point data) dan data bidang (areal data).Data titik digolongkan
menjadi data ketinggian tempat, data sampel batuan, data sampel tanah dan sebagainya.
Data bidang digolongkan menjadi data luas hutan, data luas daerah pertanian, data luas
padang alang-alang, dan sebagainya.
Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan
pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini :
1) Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
2) Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
3) Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam
berlangsung.
4) Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena
alam.
5) Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang
menyebabkan terjadinya fenomena alam.
6) Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena
alam.
Contoh penggunaan pendekatan keruangan misalnya di daerah kita ada perencanaan
pernbukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Maka yang harus kita
perhatikan adalah segala aspek yang berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan
tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah.
Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi
manusia yang akan menempatinya.
b. Pendekatan kelingkungan (Ecological Approach)
Pendekatan kelingkungan (ekologi) merupakan metodologi untuk mendekati,
menelaah dan menganalisis suatu gejala atau masalah geografi mengenai hubungan
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungannya.Contoh : Daerah Jakarta banjir
karena hutan di daerah Bogor/puncak terjadi penggundulan hutan.
Belajari ekologi seseorang harus mempelajari organisme hidup, seperti manusia,
hewan dan tumbuhan serta lingkungannnya seperti hidrosfer, litosfer, dan atmosfer.
Selain itu organisme hidup dapat pula mengadakan interaksi dengan organisme hidup
yang lain.
Kata ekologi berasal dari kata Yunani eco yang berarti rumah atau rumah-tangga
yang diperuntukan sebagai suatu keluarga yang hidup bersama dan saling mengadakan
interaksi di antara anggota keluarga tersebut. Manusia merupakan suatu komponen
dalam organism hidup yang penting dalam proses interaksi. Oleh karena itu timbul
pengertian ekologi dimana dipelajari interaksi antar manusia dan antara manusia dengan
lingkungannya. Jadi dalam pendekatan ekologi ini manusia tidak hanya tertarik kepada
tanggapan dan penyesuaian terhadap lingkungan fisikalnya tetapi juga tertarik kepada
interaksinya dengan manusia lain yaitu ruang sosialnya.
c. Pendekatan Kewilayahan (Regional Complex Approach)
Pendekatan Kewilayahan adalah kombinasi antara analisa keruangan dan analisa
ekologi. Pada analisa sedemikian ini wilayah-wilayah tertentu didekati atau dihampiri
dengan pengertian areal differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar
Organisme hidup Lingkungan wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu
wilayah berbeda dengan wilayah lain, oleh karena terdapat permintaan dan penawaran
antar wilayah tersebut. Pada analisa sedemikian diperhatikan pula mengenai penyebaran
fenomena tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antar variabel manusia dan
lingkungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya (analisa ekologi).
Pendekatan komplek kewilayahan ini mengkaji bahwa fenomena geografi yang
terjadi di setiap wilayah berbeda-beda, sehingga perbedaan ini membentuk karakteristik
wilayah. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya interaksi suatu wilayah dengan
wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. semakin tinggi perbedaannya maka
interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi.
Contoh :
1) Fenomena urbanisasi di berbagai kota besar tidak terkontrol. Urbanisasi
meyebebabkan perbedaan jumlah penduduk pada beberapa wilayah. Pergerakan
barang cenderung terjadi di tempat yang jumlah penduduknya banyak. Sehingga
mereka yang berada di wilayah yang penduduknya sedikit, harus saling berinteraksi
dengan wilayah yang penduduknya banyak, untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2) Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah
sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan
menggalakkan penghijauan.
3) Pembangunan permukiman di wilayah perbukitan dan dataran rendah memerlukan
kajian karakteristik tiap-tiap wilayah. Untuk mendapatkan perencanaan kawasan
yang tepat, diperlukan pendekatan kompleks wilayah.

8. Keterampilan geografi
Selain pengetahuan dan perhatian terhadap lingkungan tempat tinggal, belajar geografi juga
memerlukan penguasa-an dan keterampilan untuk memproses informasi geografi.
Keterampilan yang perlu dimiliki dalam mempelajari geografi, yaitu:
1. Kemampuan mengumpulkan, menyeleksi, mengorganisasi, dan menafsirkan informasi
geografi serta data statistik.
2. Kemampuan mengenali pola-pola atau kecenderungan serta menggunakannya untuk
menjelaskan dan mem-prediksi keterkaitan.
3. Kemampuan menyajikan konsep geografi dalam bentuk diagram, grafik, dan tabel
statistik.

Anda mungkin juga menyukai