Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

BAHAN TAMBAHAN PANGAN


“Pembuatan Santan Kemasan dengan Penambahan CMC (Carboxy Methyl
Cellulose) dan Natrium Benzoat”

OLEH

NAMA :INDRIANI

NIM : Q1B1 16 040

KELOMPOK : II (DUA)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2018
A. Hasil

Hari Warna Aroma Kemasan


Putih, Krim Dan Skim Aroma Khas Tidak
Hari-0
Menyatu Santan Segar Menggembung

Putih, Krim Dan Skim Aroma Khas Tidak


Hari-1
Masih Menyatu Santan Segar Menggembung

Putih, Krim Dan Skim Aroma Kurang Tidak


Hari-2
Tidak Menyatu Sedap Menggembung

Putih, Krim Dan Skim Aroma Santan


Hari-3 Menggembung
Tidak Menyatu Agak Tengik

Putih, Krim Dan Skim Aroma Santan


Hari-4 Menggembung
Tidak Menyatu Tengik

Putih, Krim Dan Skim Aroma Santan


Hari-5 Menggembung
Tidak Menyatu Sangat Tengik

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa perlakuan metode


pasteurisasi dan penambahan konsentrasi CMC dan asam benzoat menunjukkan
berpengaruh tidak nyata terhadap penilaian organoleptik warna pada setiap
perlakuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua kombinasi perlakuan memiliki
penampakan warna santan yang sama yaitu warna putih. Warna putih tersebut
berasal dari daging buah kelapa yang juga berwarna putih. Selain itu untuk
memperoleh warna santan yang putih tersebut adalah dengan membersihkan kulit
ari kelapa terlebih dahulu. Dari hasil pembersihan tersebut menghasilkan santan
yang memiliki warna yang disukai panelis. Hal ini sesuai dengan pendapat
Winarno (2002) yang menyatakan bahwa, secara visual faktor warna akan tampil
lebih dahulu dan sering kali menentukan nilai suatu produk.
Hasil sebelum dilakukan pengamatan santan berwarna putih dengan warna
santan putih krim dan skim menyatuh. Hari ke dua pengamatan pada santan
kemasan terlihat warna santan berwarna dengan krim dan skim masih menyatuh.
Hari ke tiga sampai dengan hari ke lima pengamatan terlihat warna santan
berwarna putih tetapi krim dan skim sudah tidak menyatuh.
Aroma yang terbentuk selain dari proses pemanasan juga berasal dari
lemak yang terkandung dalam santan itu sendiri. Peranan aroma suatu produk
sangat penting karena akan menentukan daya terima konsumen terhadap produk
tersebut. Aroma juga menentukan kelezatan suatu produk pangan, serta cita rasa
yang terdiri dari tiga komponen, yaitu bau, rasa dan rangsangan mulut.
Hasil sebelum dilakukan pengamatan dan hari ke pertama setelah
dilakukan pengamatan santan beraroma khas santan segar dan kemasan tidak
menggembung. Hari ke dua pengamatan aroma santan tidak sedap dengan
kemasan tidak menggembung. Hari ke tiga pengamatan aroma santan agak tengik
dengan kondisi kemasan menggembung. Hari ke empat pengamatan aroma santan
tengik dan kemasan menggembung hari ke terakhir pengamatan aroma santan
sangat tengik dan kondisi kemasan menggembung.
Pada umumnya bau yang diterima oleh hidung dan otak lebih banyak
merupakan berbagai ramuan atau campuran empat bau utama yaitu harum, asam,
tengik, dan hangus (Winarno, 2004).

Anda mungkin juga menyukai