Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Foetus adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran.

Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda, mengandung".

Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur

utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran.

Ada dua cara untuk mengukur panjang foetus, yaitu :

 Curved Crown Rump

Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus dimulai dari

pangkal ekor berbentuk garis curva forehead. Cara ini tidak lazim dipakai.

 Straight Crown Rump

Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari pangkal

ekor berbentuk garis lurus sampai forehead. Cara inilah yang sering digunakan.
Pengukuran panjang foetus sangat penting dilakukan karena dengan diketahui panjang tubuh foetus
dapat pula ditentukun umur dari foetus itu sendisi.Semakin panjang foetus yang diamati maka foetus
memiliki umur yang cukup tua.Semaki tua usia kebuntingan seekor hewan maka hewan tersebut akan
memiliki berat tubuh yang cukup berat,apalagi didukung oleh nutrisi yang ada dalam tubuh induk yang
cukup baik

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan prenatalis pada sapi dimulai sejak terjadinya konsepsi yakni saat pertemuan
sel telur betina dengan sel jantan, bersatunya sel jantan dan sel telur tadi mengasilkan calon
individu baru di dalam kandungan yang disebut embrio atau foetus. Pada awal kebuntingan
pertumbuhan foetus berjalan sangat lambat, sedangkan pada akhir kebuntingan pertumbuhan
berlangsung sangat cepat. Foetus, hampir 2/3 bagian bagian pertumbuhan hanya berlangsung 1/3
dari dari seluruh waktu yang digunakan dalam kandungan (Sudarmono dan Sugeng, 2008).
Periode kebuntingan dapat di bagi secara kasar dalam tiga bahagian, berdasarkan ukuran
individu dan pekembangan jarigan dan organnya. Ketiga periode itu adalah ovum, embrio dan
foetus. Periode ovum atau blastula berlangsung 10 – 12 hari, selak waktu pembuahan yang
biasanya terjadi beberapa jam sesudah ovulasi sampai pembentukan membrane zygote dalam
uterus. Periode embrio/foetus atau organogenesis berlangsung 12 – 45 hari masa kebuntingan.
(Barnes, Waikel Villee. 1984)
Selama periode ini, organ dan system utama tubuh berbentuk dan terjadi perubahan-
perubahan dalam bentuk tubuh sehingga pada akhir periode ini spesies embrio/foetus tersebur
dapat dikenal. (Anonim. 2006)

Umur foetus dapat diperkirakan dari hasil pengukuran panjang tubuh foetus. Ada dua
metode untuk mengukur panjang tubuh foetus yaitu Curved Crown-Rump (CC-R) dan Straight
Crown-Rump (SC-R). (Akmal, Muslim dkk., 2014)
Pertambahan panjang fetus juga diikuti dengan bertambahnya diameter uterus, dari hari ke-22
(1,8±0,7 cm) hingga hari ke-42 (5,6±1,1cm), dan tebal uterus hari ke-22 (0,8±0,1 cm) hingga
hari ke-42 (2,1±0,5 cm). sesudah implantasi massa jaringan uterus bertambah besar secara
progresif dan selama periode peregangan uterus, pertumbuhan uterus berkurang sedangkan
isinya bertambah secara cepat. (Setiawan, Bagus dkk. 2011)

I. PEMBAHASAN

A. Penentuan Umur Embrio dan Fetus

Kriteria utama untuk menentukan umur fetus adalah waktu kopulasi dan ovulasi, atau berat dan
panjang fetus, suatu pengukuran yang diambil dari ujung hidung sampai ujung ekor melalui
punggung pada suatu daratan sagital. Panjang kaki atau kepala dipakai dalam penentuan umur
fetus sapi. Semua metode ini dapat bervariasi karena waktu ovulasi yang tepat tidak dapat
ditentukan sedangkan pengukuran berat dan panjang fetus tergantung pada bagian bangsa, strain,
umur induk, ukuran litter dan musim kelahiran.

Suatu metode ideal untuk menentukan umur fetus hendaknya berpatokan pada diferensiasi dan
perekembangan struktur-struktur embrional dan fetal yang dinamakan horizon perkembangan.
Akan tetapi informasi ini tidak tersedia untuk ternak mamalia.
Pertumbuhan fetus dalam masa kandungan dipengaruhi oleh banyak factor dari dalam mauPun
dari luar yakni bangsa , induk dan cara pemberian makanan.

Untuk pemeriksaan umur fetus sapi di rumah-rumah potong setelah induknya disembelih sering
perluh dilakukan perkiraan umur masa kebuntingan dengan cara visual atau dengan cara
pengamatan.

Akibat berat cairan allantois setelah kebuntingan 3 bulan, maka uterus masuk kedalam abdomen.
Cerviks tertarik kearah tepi pelvisdan karena berat dari uterus maka cerviks menempel erat pada
dasar pelvis. Penentuan kebuntingan yang lebih meyangkinkan diperlukan, perabaan fetus,
cotyledon atau fremitus.

Perubahan fetus tergantung dari besar dan letaknya. Hal ini mungkin dapat dilakukan pada
semua umur kebuntingan. Pada masa kebuntingan dapat dilakukan pada semua umur
kebuntingan. Pada masa kebuntingan antara 5 dan 7 bulan (khusunya antara 5-6.5 bulan) fetus
sering tidak dapat diraba karena: terletak jauh kedepan dan ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai