Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Oksigen merupakan kebutuhan dasar


manusia yang paling vital. Oksigen
Kapasitas (daya muat) udara dalam
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga paru-paru adalah 4.500-5.000 ml.
Udara yang diproses dalam paru-paru
kelangsungan metabolisme sel sehingga
hanya sekitar 10% (kurang lebih 500
dapat mempertahankan hidup dan aktivitas ml), yaitu yang dihirup (inspirasi) dan
yang dihembuskan (ekspirasi) pada
berbagai sel, jaringan, atau organ. (Saputra,
pernafasan biasa. (Syaifuddin, 2012)
2013)

Ventilasi : Proses keluar masuknya udara dari


luar ke dalam paru-paru, jumlahnya sekitar 500
ml. Udara yang masuk dan keluar terjadi
karena adanya perbedaan tekanan antara
intrapleural lebih negativ (752 mmHg) dari
pada tekanan atmofer (760 mmHg) sehingga
udara akan masuk ke alveoli.

Perfusi : Gerakan darah yang melewati


sirkulasi paru untuk di oksigenasi, dimana
pada sirkulasi paru adalah darah di oksigenasi
yang mengalir dalam arteri pulmonaris dari
3 Langkah dalam proses Oksigenasi
ventrikel kanan jantung. Proses pertukaran
oksigen dan karbon dioksida di kapiler dan
alveolus.

Difusi : Gerakan molekul dari suatu daerah


dengan konsentrasi yang lebih tinggi kedaerah
dengan konsentrasi yang lebih rendah. Difusi
gas pernafasan terjadi di membran kapiler
alveolar dan kecepatan difusi dapat
dipengaruhi oleh ketebalan membran.
Pathway
Etiologi:
Sesak napas kardiak, obstruksi jalan napas, emoli paru, kelainan vaskuler, gangguan transport
oksigen, kelainan pleura dan mediastinum, gangguan psikolgis (Setyohadi, 2015)

Fungsi Penapasan terganggu

Ventilasi pernapasan Obstruksi jalan Perubanahan volume


napas/pengeluaran mucus sekuncup, preload, afterload,
yang banyak serta kontraktilitas
Hipoventilasi/Hiperventilsi

Ketidak efektifan Terganggunya difusi /


Takipnea/bradipnea bersihan jalan napas pertukaran O2 dan CO2 di
alveolus

Ketidak efektifan pola


napas Gangguan pertukaran gas

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul


No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Ketidak efektifan pola - Dalam 1x24 jam - Manajemen
napas setlah diberikan jalan napas
a) Definisi: Inspirasi intervensi pola napas Rasional:
dan/atau ekspirasi kembali efektif. memfasilitasi
yang tidak Kriteria hasil : kepatenan
memberi ventilasi - Frekuensi, irama, jalan napas
adekuat. kedalaman - Persiapan jalan napas
b) Batasan pernapasan dalam Rasional: mengeluarkan
karakteristik batas normal sekret jalan napas
- Pola napas - Tidak dengan cara memasukan
abnormal menggunakan otot kateter pengisap ke
- Perubahan bantu napas dalam jalan napas oral
ekskursi dada - TTV dalam atau trakea pasien.
- Mengambil rentang normal - Manajemen anafilaksi
posisi tiga titik Rasional: meningkatkan
- Bradipneu ventilasi dan perfusi
- Penurunan jaringan yang adekuat
tekanan untuk individu yuang
ekspirasi mengalami reaksi alergi
- Penurunan berat (antigen-antibodi).
tekanan - Manajemen jalan napas
inspirasi buatan
- Penurunan Rasional: memelihara
ventilasi selang endotrakeal dan
semenit selang trakeostomi serta
- Penurunan mencegah komplikasi
kapasitas vital yang berhubungan
- Dispnea dengan peggunaannya.
- Peningkatan - Manajemen asma
diameter Rasional:
anterior- Mengidentivikasi,
posterior menangani, dan
- Pernapasan mencegah reaksi
cuping hidung inflamasi/kontriksi di
- Ortopnea jalan napas.
- Fase ekspirasi - Ventilasi mekanisme
memanjang Rasional:
- Pernapasan menggunanakan alat
bibir bantuan untuk membantu
- Takipnea pasien bernapas
- Penggunaan - Penyapihan ventilator
otot pernapasan mekanisme
- Penggunaan Rasional: membantu
posisi tiga-titik pasien untuk bernapas
c) Faktor yang tanpa bantuan ventilator
berhubungan mekanisme
- Ansietas - Pemantauan pernapasan
- Posisi tubuh Rasional:
yang Mengumpulkan dan
menghambat menganalisis data pasien
ekspansi paru untuk memastikan
kepatenan jalan napas
- Keletihan
dan pertukaran gas yang
- Hiperventilasi
adekuat.
- Obesitas
- Bantuan ventilasi
- Nyeri Rasional: meningkatkan
- Keletihan otot pola pernapasan spontan
pernapasan yang optimal sehingga
memaksimalkan
pertukaran oksigen dan
karbondioksida didalam
paru.
- Pemantauan tanda vital
Rasional:
Mengumpulkan dan
mengalisis data
kardiovaskular,
pernapasan, dan suhu
tubuh pasien untuk
menentukan dan
mencegah komplikasi.

2 Gangguan pertukaran - Keseimbangan - Manajemen asam basa


gas Elektrolit dan Asam Rasional : meningkatkan
a) Definisi: Basa : Keseimbangan keseimbangan asam basa
Kelebihan atau elektrolit dan non dan mencegah
defisit oksigenasi elektrolit dalam komplikasi akibat
dan/atau eliminasi kompartemen intrasel ketidakseimbangan asam
karbondioksida serta ekstrasel tubuh basa.
pada membran - Keseimbangan Cairan - Manajemen asam basa :
alveolar-kapiler. : keseimbangan cairan Asidosis respiratori
b) Batasan dalam kompartemen Rasional : Meningkatkan
karakteristik intrasel serta ekstrasel keseimbangan asam-basa
- pH darah arteri tubuh dan mencegah
abnormal - Hidrasi : Jumlah air komplikasu akibat pCO2
- pH arteri dalam kompartemen serum yang lebih tinggi
abnormal intrasel serta ekstrasel dari yang diharapkan
- Pernapasan tubuh yang adekuat - Manajemen asam basa :
abnormal (mis., - Kelebihan volume Alkalosis respiratori
kecepatan, cairan dapat Rasional : Meningkatkan
irama, dikurangi, yang keseimbangan asam basa
kedalaman) dibuktikan oleh dan mencegah
- Warna kulit keseimbangan cairan, komplikasi pCO2 serum
abnormal (mis., keseimbangan yang lebih rendah dari
pucat, elektrolit dan asam yang diharapkan
kehitaman) basa, dan indikator - Manajemen jalan napas
- Konfusi fungsi ginjal yang Rasional : Memfasilitasi
- Penurunan adekuat kepatenan jalan napas
karbondioksid - Keseimbangan cairan - Manajemen anafilaksis
- Diaforesis tidak akan terganggu Rasional : Meningkatkan
- Dispnea (kelebihan) yang keadekuatan ventilasi
- Sakit kepala dibuktikan oleh dan perfusi jaringan
saat bangun indikator sebagai untuk individu yang
berikut (sebutkan 1-5 : mengalami reaksi alergi
- Hiperkapnia
gangguan ekstrem, (antigen-antibodi) berat.
- Hipoksemia
berat, sedang, ringan, - Manajemen asma
- Hipoksia atau tidak ada Rasional :
- Iritabilitas gangguan): Mengidentifikasi,
- Napas cuping - Keseimbangan mengatasi, dan
hidung asupan dan mencegah reaksi
- Gelisah haluaran dalam 24 terhadap inflamasi/
- Somnolen jam konstriksi dijalan napas.
- Takikardi - Berat badan stabil - Manajemen elektrolit
- Gangguan - Berat jenis urine Rasional : Meningkatkan
penglihatan dalam batas keseimbangan elektrolit
c) Faktor yang normal dan mencegah
berhubungan komplikasi akibat kadar
- Perubahan elektrolit serum yang
membrane tidak normal atau diluar
alveolar-kapiler harapan
- Ventilasi- - Interpretasi data
perfusi laboratorium
Rasional: analisis kritis
data laboratorium pasien
untuk membantu dalam
membuat keputusan
klinis.
- Terapi oksigen
Rasional: pemberian
oksigen dan pemantauan
mengenai efektifitasnya
- Bantuan ventilasi
Rasional: meningkatkan
pola pernapasan spontan
yang optimal dalam
memaksimalkan
pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam
paru-paru.
- Pemantauan tanda vital
Rasional:
mengumpulkan dan
menganalisis data
kardiovaskuler,
pernapasan dan suhu
tubuh untuk menentukan
dan mencegah
komplikasi
3 Ketidakefektifan - Menunjukkan Respiratori Monitoring:
bersihan jalan napas pembersihan jalan - Pantau rate, irama,
a) Definisi : napas yang efektif, kedalaman dan usaha
ketidakmampuan yang dibuktikan oleh respirasi
membersihkan pencegahan Aspirasi, Rasional: Mengetahui
sekresi atau - Status Pernapasan : tingkat gangguan yang
obstruksi dari Kepatenan jalan terjadi dan membantu
saluran napas napas : jalan napas dalam menentukan
untuk trakeobronkial intervensi yang akan
mempertahankan terbuka dan bersih diberikan
bersihan jalan untuk pertukaran gas - Perhatikan gerakan
napas - Status Pernapasan : dinding dada, amati
b) Batasan Ventilasi tidak simetris, gangguan otot,
karakteristik terganggu retraksi otot
- Tidak ada batuk Rasional: Menujukkan
- Suara napas - Menunjukkan Status keparahan dari gangguan
tambahan Pernapasan : respirasi yang terjadi
- Perubahan pola Kepatenan jalan
napas napas, yang Airway Management:
- Perubahan dibuktikan oleh - Berikan posisi yang
frekuensi napas indikator gangguan nyaman untuk
- Sianosis sebagai berikut mengurangi dispnea
- Kesulitan (sebutkan 1-5 : Rasional: Posisi
verbalisasi gangguan ekstrem, memaksimalkan
- Penurunan berat, sedang, ringan, ekspirasi paru dan
bunyi napas atau tidak ada menurunkan upaya
- Dispnea gangguan) ; pernapasan
- Sputum dalam - Ajarkan teknik batuk
jumlah yang - Kemudahan efetif
berlebihan bernapas Rasional: Batuk efektif
- Batuk yang akan membantu sekret
tidak efektif - Pergerakan keluar dari jalan
sputum keluar pernapasan
- Ortopnea
dari jalan napas - Kolaborasi pemberian
- Gelisah
oksigen dan
- Kesulitan
- Pergerakan bronkodilator
verbalisasi
sumbatan keluar Rasional: Meringankan
- Mata terbuka kerja paru untuk
dari jalan napas
lebar memenuhi kebutuhan
- Orthipnea oksigen dan
- Mata terbuka bronkodilayor akan
lebar
- Suara napas meningkatkan ukuran
tambahan lumen percabangan
c) Faktor yang trakeobronkial sehingga
berhubungan menurunkan tahanan
- Mukus terhadap aliran udara
berlebihan - Lakukan fisioterapi dada
- Terpajan asap Rasional: Membantu
- Benda asing pasien untuk
dalam jalan mengeluarkan sekresi
napas dijalan napas dengan
- Sekresi yang cara perkusi, vibrasi, dan
tertahan pengaliran postoral.
- Perokok pasif - Gunakan teknik yang
- Perokok menyenangkan untuk
memotivasi bernapas
kepada anak-anak
Rasional: Aktifitas yang
menyenangkan seperti
meniup gelembung,
meniup kincir, peluit,
balon, dll)
- Auskultasi bunyi napas,
catat area yang
ventilasinya menurun
atau tidak ada dan
adanya suara tambahan
Rasional: Mengetahui
bagian mana yang
mengalami masaah
secara tepat
- Lakukan penyedutan
melalui enditrakea atau
nasotrakea, sebagaimana
mestinya
Rasional: Membantu
menghilangkan secret
yang menutupi jalan
napas pasien
- Berikan cairan yang
cukup
Rasional: Untuk
mengoptimalkan
kesimbangan cairan
Daftar Pustaka
Hidayat, A.A.A dan Uliya, M. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
Salemba Medika.

https://www.scribd.com/doc/138230453/Laporan-Pendahuluan-Asuhan-Keperawatan-
Gangguan-Oksigen-2

Maryunani, A. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media..

Nanda Internasional. (2018) diagnosa keperawatan : definsi dan klasifikasi 2018-2020 .


Jakarta : EGC

Nurjannah, Intansari. (2018). Nursing Interventions Classification (NIC). Yogyakarta:


Mocomedia.

Potter, A dan Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Dasar,
dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC

Saputra, L (2013). Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia. Tanggerang: Binarupa


Aksara.

Setyohadi, B. (2015). Kegawatdaruratan Penyakit Dalam (Emergency in Intenal


Medicine). Jakarta: Interna Publishing.

Syaifuddin. (2012). Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk


Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta: EGC

Banjarmasin, 10 Oktober 2019

Preseptor Akademik Ners Muda

( Dewi Kartika Wulandari, Ns., M.Kep ) ( Yuvita Indria, S.Kep )

Anda mungkin juga menyukai