Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini peradaban ilmu pengetahuan sudah sangat modern khususnya

dibidang kesehatan, akan tetapi masih kita temukan kasus-kasus yang berkaitan

dengan status gizi pada anak di dunia dan khususnya di Indonesia. Kondisi kurang

gizi menjadi salah satu penyebab sepertiga dari seluruh penyebab kematian anak di

seluruh dunia. Menurut Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa 54

persen kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk. Sementara itu

masalah gizi di Indonesia berdasarkan data WHO 2012, bahwa gizi kurang

mengakibatkan lebih dari 80 persen kematian anak. Menurut Departemen

Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) 2013, secara nasional prevalensi gizi

buruk kurang pada anak balita sebesar 19,6 persen, yang berarti masalah gizi buruk

kurang di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.

Gizi kurang merupakan gangguan kesehatan akibat kekurangan atau

ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir,

dan semua aspek yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi bersifat

ringan sampai berat dan banyak terjadi pada anak balita. Di Indonesia, berdasarkan

data Riskesdes tahun 2013, kasus gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia sebanyak

19,6 % dari balita di Indonesia, menurut data Provinsi Aceh bahwa balita yang

mengalami gizi buruk dan gizi kurang yaitu sebanyak 26,1 % dari jumlah total

keseluruhan kasus, dimana 18,4 % dari kasus tersebut adalah balita gizi kurang.

1
Di Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh, jumlah kasus gizi kurang di

Puskesmas Tanah Jambo Aye adalah sebanyak 32 anak pada tahun 2015 dan 2

diantaranya jatuh kedalam gizi buruk. Tahun 2016 menjadi 20 anak. Oleh karena itu

pentingnya penulisan laporan kasus mengenai gizi kurang ini agar dapat diketahui,

dipahami dan dievaluasi lebih lanjut serta penatalaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai