Anda di halaman 1dari 1

Rizky Vi’atul Mudhawammah

06171064
Tugas Proses Pembuatan Besi dan Baja (PPBB)
Rabu, 30 Oktober 2019

Hematit dan Magnetit

Hematit adalah bijih besi dimana besi dapat ditemukan dalam bentuk Fe2O3. Hematit adalah mineral
paramagnetik, artinya hematit dapat tertarik pada medan magnet eksternal. Hematit memiliki electron yang
tidak berpasangan yang mempengaruhi sifat magnetiknya. Disebut Paramagnetik karena hanya memiliki ion
besi (Fe3+). Konfigurasi elektron Fe3+ dimana 5 elektron tidak berpasangan hadir. Oleh karena itu, hematit
dapat dipisahkan dari campuran menggunakan metode pemisahan magnetik intensitas tinggi yang
menggunakan medan magnet dengan intensitas mulai dari 0,02-4,0 Tesla. Hematite memiliki penampilan abu-
abu metalik. Namun garis hematit berwarna merah hingga coklat kemerahan dan buram. Hematit tersebar
luas di bebatuan dan tanah.

Magnetit adalah bijih besi di mana besi dapat ditemukan dalam bentuk Fe3O4. Magnetit bersifat
feromagnetik, artinya partikel magnetit tertarik ke medan magnet luar. Magnetit bersifat feromagnetik karena
memiliki ion Fe2+ dan Fe3+ yang memiliki banyak elektron tidak berpasangan. Kehadiran elektron tidak
berpasangan menyebabkan sifat magnetik mineral. Konfigurasi elektron Fe2+ dimana 4 elektron tidak
berpasangan hadir. Konfigurasi elektron Fe3+ dimana 5 elektron tidak berpasangan hadir. Oleh karena itu,
magnetit dapat dipisahkan dari campuran menggunakan pemisahan magnetik intensitas rendah karena
partikel magnetit dapat tertarik bahkan ke medan magnet dengan intensitas rendah 0,04 Tesla. Magnetit
memiliki warna hitam ke abu-abu dan buram. Garis magnetit berwarna hitam. Garis mineral adalah warna
mineral ketika bubuk halus. Ditemukan di batuan sedimen dan pasir pantai dalam jumlah besar.

Indonesia yang terletak didaerah Alpebic Belt, sehingga tidak mengandung besi, dan dari beberapa
tempat endapan kontak metasomatism berupa mineral hematit dan magnetit terdapat di : Lampung Sumatra
(cadangan 2 juta ton), Pleihari dan tanalang Kalimantan (Cadangan 8.6 juta Ton), Tasikmalaya Jawa Barat,
Psamata dan Flores.

Salah satu perusahaan tambang bijih besi di Cipatujah yaitu PT. Multi Makmur Margos, yang mulai
beroperasi tahun 2009. Kandungan bijih besi di kawasan ini sekitar 30%-40%, hanya berjarak ± 1 Km dari garis
pantai. Dari hasil produksinya, PT. Multi Makmur Margos menghasilkan sekitar 100 ton dari raw material
sebanyak 240 truk per hari. Untuk mencapai proses produksi sebesar itu dilakukan proses penambangan
selama 24 jam dengan 3 Shift kerja. Proses penambangan sendiri, dimulai dari prospeksi dan eksplorasi yang
merupakan proses pencarian bahan atau mineral galian beserta studi kelayakannya. Kemudian dilanjutkan
dengan proses eksploitasi dimana bahan galian diangkut hingga ketempat pengumpulan (dalam proses
penambangan kedalaman pengerukan biasanya maksimal sampai 4 meter) pengolahan dan pemurnian. Pada
proses pemurnian bahan galian dipisahkan dari bagian yang tidak bernilai dan diambil yang bernilai seperti
mineral hematit dan magnetit-nya. Untuk pemasaran dari hasil penambangan bijih besi dari daerah Cipatujah
sendiri dikirim ke Cilacap dengan harga Rp. 240.000,-/ton dan selanjutnya di ekspor ke Cina melalui pelabuhan
Tanjung Intan Cilacap. Bijih besi yang diekspor ke luar negeri biasanya dipakai sebagai bahan campuran semen
oleh perusahaan semen diluar Negeri. Selain diekspor keluar negeri bijih besi pun dipasok ke perusahaan
semen di dalam negeri, salah satunya yaitu perusahaan semen PT. Holcim Tbk.

Anda mungkin juga menyukai