SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak luar IPB
harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
RINGKASAN
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu
masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam
bentuk apa pun tanpa izin IPB
KEBERADAAN Escherichia coli PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM
β-LACTAMASE DI LINGKUNGAN SENTRA PEMOTONGAN AYAM
PONDOK RUMPUT KOTA BOGOR
KEBERADAAN Escherichia coli PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM
β-LACTAMASE DI LINGKUNGAN SENTRA PEMOTONGAN AYAM
PONDOK RUMPUT KOTA BOGOR
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Kesehatan Masyarakat Veteriner
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Drh Trioso Purnawarman, MSi
Judul Tesis : Keberadaan Escherichia coli Penghasil Extended Spectrum
B-
Lactamase (ESBL) di Lingkungan Sentra pemotongan Ayam
Pondok Rumput Kota Bogor
Nama Woro Wulandari Kalanjati
NIM 8251 150021
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Diketahui oleh
ffi
Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Veteriner
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Dr med vet drh Denny Widaya Lukman, MSi Prof Dr drh Mirnawati B Sudarwanto
Ketua Anggota
Diketahui oleh
Dr med vet Drh Denny Widaya Lukman, MSi Dr. Ir. Dahrul Syah, MScAgr
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2016 ini ialah
resistensi antibiotik, dengan judul Keberadaan Escherichia coli Penghasil
Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) di Lingkungan Sentra Pemotongan
Ayam Pondok Rumput Kota Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr med vet Drh Denny Widaya
Lukman, MSi dan Prof Dr Drh Mirnawati B. Sudarwanto selaku pembimbing,
yang telah bersedia dengan tulus membimbing, menuntun, memberi masukan
berharga, memberi dorongan semangat, serta meluangkan waktu selama penulis
melakukan penelitian, pembimbingan, penulisan karya ilmiah, dan menyelesaikan
studi. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan pada Kantor Balai Besar
Karantina Pertanian Tanjung Priok (BBKP Tanjung Priok) dan tenaga
kependidikan (tendik) Program Studi Kesehatan Mayarakat Veteriner Fakultas
Kedokteran Hewan IPB yang telah membantu selama penelitian dan pengumpulan
data.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk rekan-rekan mahasiswa
pascasarjana S2 KMV angkatan 2015 yang telah bersama-sama dalam menempuh
pendidikan di kampus FKH IPB yang selalu memberi semangat dan dorongan
sehingga studi ini dapat diselesaikan. Terimakasih juga disampaikan kepada
beasiswa SEAMEO SEARCA Graduate Scholarship 2015-2017, suami tercinta,
Salam ST, anak tersayang, Helgarosa Bilqis Salam, semoga karya mama
menginspirasimu meraih cita yang lebih tinggi, mama, papa, mbak Devi, mbak
Ayik atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
2 TINJAUAN PUSTAKA 2
Bakteri Escherichia coli 2
Extended Spectrum β-lactamase (ESBL) 3
Epidemiologi Bakteri Penghasil ESBL di Berbagai Negara 3
3 METODE 4
Besaran dan Pengambilan Sampel 4
Waktu dan Tempat 5
Analisis Laboratorium 5
Bahan dan Alat 5
Isolasi dan Identifikasi Escherichia coli 6
Konfirmasi ESBL dan Uji Kepekaan Isolat terhadap Antibiotik 6
Analisis Data 7
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Hasil 7
Isolasi Escherichia coli dari Sampel Lingkungan 7
Uji Fenotipe Escherichia coli Penghasil ESBL 8
Pengujian Kepekaan Escherichia coli Penghasil ESBL terhadap
Antibiotik 9
Pembahasan 11
Isolasi Escherichia coli dari Sampel Lingkungan 11
Uji Fenotipe Escherichia coli Penghasil ESBL 11
Pengujian Kepekaan Escherichia coli Penghasil ESBL terhadap
Antibiotik 12
5 SIMPULAN DAN SARAN 14
Simpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 14
RIWAYAT HIDUP 19
DAFTAR TABEL
1 Titik pengambilan sampel lingkungan di Sentra Pemotongan Ayam 5
Pondok Rumput, Kebon Pedes di Kota Bogor
2 Jenis bakteri yang diisolasi dari lingkungan di Sentra Pemotongan Ayam 7
Pondok Rumput, Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat
3 Jumlah sampel dan hasil pengujian terhadap E. coli 8
4 Jumlah sampel dan hasil pengujian terhadap E. coli penghasil ESBL 9
5 Hasil pengujian resistensi antibiotik terhadap beberapa jenis golongan 10
antibiotik
DAFTAR GAMBAR
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
2 TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terhadap bakteri E. coli penghasil ESBL pada unggas dan hewan
lainnya terutama ruminansia telah banyak dilakukan di sebagian besar negara. Di
Eropa sebanyak 17 dari 22 negara dilaporkan sebanyak 85 dari 100 persen E. coli
adalah penghasil ESBL. Di Amerika dilaporkan prevalensi sebanyak 14% untuk
E. coli penghasil ESBL dan sebanyak 23% untuk K. pneumoniae (CDC 2013).
Heffernan et al. (2014) menyebutkan bahwa di New Zealand famili
Enterobacteriaceae penghasil ESBL dilaporkan mengalami peningkatan dari 10
orang per 100.000 populasi pada tahun 2000 naik menjadi 213 per 100.000 pada
tahun 2013. Isolat E. coli dari peternakan unggas di Nigeria yang dideteksi oleh
Carissa et al. (2013) yang positif sebagai penghasil ESBL sebanyak 22.2%.
Menurut Parasakthi et al. (2001), prevalensi E. coli penghasil ESBL di Taiwan
16.7%, Filipina 13.3%, Jepang adalah 8.1%, disusul Malaysia 5.6%, dan
Indonesia 23%.
4
Bakteri penghasil ESBL juga dilaporkan oleh Reich et al. (2013) terdapat
pada karkas ayam potong sebesar 88.6% dan di kloaka ayam potong sebesar
72.5%. Sebagian besar bakteri tersebut merupakan E. coli. Penelitian yang
dilakukan Salviati et al. (2014) bahwa hasil isolasi E. coli penghasil ESBL dari
lingkungan menunjukkan prevalensi sebesar 47.6% dari penampungan limbah
feses dan usapan sepatu bot, serta 5.9% dari usapan tempat ternak babi. Bakteri
resisten ada di lingkungan menyebar ke manusia melalui makanan dan air yang
terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia.
Tempat-tempat yang beresiko menjadi sumber penularan diantaranya
adalah rumah sakit (Rath et al. 2014), sistem pembuangan limbah (Mesa et al.
2006), tempat produksi pangan asal hewan baik di agrikultur dan aquakultur
(Berendonk et al. 2015) dan lingkungan baik pada air disekitar area pemotongan
hewan (Iroha et al. 2016), air limbah dan air permukaan (Blaak et al. 2015; Diallo
et al. 2013). Wellington et al. (2013) juga melaporkan bahwa kehidupan hewan
liar juga turut menjadi salah satu sumber penularan di lingkungan. Feses dan
limbah hewan yang digunakan sebagai pupuk juga dapat menyebarkan bakteri dan
gen resisten ke tanah dan air tanah (Sarmah et al. 2006).
Di Indonesia, penelitian terbaru Sukmawinata (2015) menyatakan
prevalensi E. coli penghasil ESBL dari feses sapi potong di Kota Bogor adalah
15.8% dan pada penelitian Masruroh (2016) menyatakan prevalensi E. coli
penghasil ESBL pada feses ras ayam pedaging sebesar 25% di kota yang sama.
Gregova et al. (2012) melakukan penelitian terhadap keberadaan E. coli penghasil
ESBL yang diisolasi dari rumah potong unggas di Slovakia. Penelitian tersebut
menunjukkan sebesar 43% (E. coli penghasil ESBL). Isolat E. coli yang terdeteksi
merupakan E. coli yang resisten terhadap ampisilin, seftiofur, sefquinom,
seftriakson, streptomisin, gentamisin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan florfenikol.
3 METODE
Analisis Laboratorium
Analisis Data
Hasil
Tabel 2 Jenis bakteri yang diisolasi dari lingkungan di Sentra Pemotongan Ayam
Pondok Rumput, Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat
Bakteri Jumlah isolat positif
E. coli 24
Klebsiella oxytoca 5
Kluyvera spp. 1
Total 30
8
Tabel 4 Jumlah sampel dan hasil pengujian terhadap E. coli penghasil ESBL
Jumlah
Jumlah
Jumlah isolat
isolat
isolat positif
Titik pengambilan sampel positif
positif E. coli
E. coli
E. coli penghasil
Non-ESBL
ESBL
Swab lantai penanganan karkas dan jeroan yang
7 5 2
diambil praproduksi
Swab mesin pencabut bulu yang diambil
6 5 1
praproduksi
Swab wadah jeroan yang diambil praproduksi 3 2 1
Swab wadah karkas yang diambil praproduksi 4 4 0
Swab pisau yang diambil praproduksi 3 3 0
Air di bak penampungan yang diambil
1 1 0
praproduksi
Air kran 0 0 0
Total 24 20 4
1a1 R R R S S R R S S S I R R R R R R R 12 MP
1b1 R R R R R R R R R S R R R R R R R R 17 PI
1a2 R R R S S R R S S S I S S R R R R R 10 MP
1c2 R R R S S R R S S S I R R R R R R R 12 WL
1a3 R R R R I R R S I S R S S R R R R R 12 MP
1c3 R R R S S R R I I S R S S R R R R R 11 WL
1b3 R R R R I R R S S S I R I R R R R R 12 PI
1d3 R R R S S R R R R S I S S R R R R R 12 KR
1e3 R R R R R R R S I S I R R R R R R R 14 WA
2d1 R R R R R R R S R R R I S R R R R R 15 KR
2a3 R R R R R R R S S S I R R R R R R R 14 MP
2d3 R R R R S R S S S S I R R R R R R R 12 KR
3c1 R R R R R I S I I S I S S S R R R R 9 WL
3f1 R R R R R R R S S S R R R R R R R R 15 WJ
3d3 R R R R I R R S S S I R R R R R R R 13 KR
3f3 R R R R R R R S R I R S S S R R R R 13 WJ
3c3 R R R S S R S I S S I R R S R R R R 10 WL
4a1 R R R R I R R S S R R I I R R R R R 13 MP
4b2 R R R R R R R S R S R R R R R R R R 16 PI
4c3 R R R R R R R R R R R R R R R R R R 18 WL
MDR: multiple-drug resistance; P: penisilin, AMP: ampisilin, AML: amoksisilin, T: tetrasiklin,
DO: doksisiklin, S: streptomisin, CN: gentamisin, N: neomisin, K: kanamisin, CTX: sefotaksim,
CPD: sefpodoksim, KF: sefalotin, CAZ: seftazidim, PB: polimiksin B, CT: kolistin sulfat, CIP:
siprofloksasin, NOR: norfloksasin, SXT: trimetoprim-sulphametoksasol, MP: mesin pencabut
bulu, PI: pisau pemotong, WL: lantai penanganan karkas dan jeroan, KR: wadah karkas, WJ:
wadah jeroan, WA: air di bak penampungan
11
Pembahasan
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Alexander TW, Inglis GD, Yanke LJ, Topp E, Read RR, Reuter T, McAllister
TA. 2010. Farm-to-fork characterization of Escherichia coli associated with
feedlot cattle with a known history of antimicrobial use. Int J Food
Microbiol. 137:40-48. doi:10.1016/j.ijfoodmicro.2009.11.008
Ariyanti T, Supar, Kusumaningsih A. 2007. Cemaran Eschericia coli pada bahan
pangan asal ternak periode 2000-2004 dan resistensinya terhadap antibiotik.
Prosiding seminar nasional hari pangan sedunia XXVII. Dukungan
teknologi untuk meningkatkan produk pangan hewani dalam rangka
pemenuhan gizi masyarakat. Bogor (ID): Badan Litbang Pertanian. 207-
211.
Been MD, Lanza FV, Toro HMD, Scharringa J, Dohmen W, Du Y, Hu J, Lei Y,
Li N. 2014. Dissemination of cephalosporin resistance genes between
Escherichia coli strains from farm animals and humans by spesific plasmid
lineages. PloS Genet. 10:1-17.
Berendonk TU, Manaia CM, Merlin C, Fatta-Kassinos D, Cytryn E, Walsh F,
Bürgmann H, Sørum H, Norström M, Pons MN, et al. 2015. Tackling
antibiotic resistance: the environmental framework. Nat Rev Microbiol.
13(5):310-317.doi:10.1038/nrmicro3439.
Blaak H, van Hoek AHAM, Hamidjaja RA, van der Plaats RQJ, Kerkhof-de Heer
L, de Roda Husman AM, Schets FM. 2015. Distribution, numbers, and
diversity of ESBL-producing E. coli in the poultry farm environment. PLoS
ONE. 10(8):1-23.
Börjesson S, Egervärn M, Lindblad M, Englund S. 2013. Frequent occurrence of
extended-spectrum beta-lactamase- and transferable AMPC beta-lactamase-
15
producing escherichia coli on domestic chicken meat in Sweden. J Appl
Environ Microbiol. 79(7):2463-2466. doi:10.1128/AEM.03893-12.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 2897:2008 Tentang Metode
Pengujian Cemaran Mikrobia dalam Daging, Telur, dan Susu Serta Hasil
Olahannya. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.
Butaye P, van Duijkeren E, Prescott JF, Schwarz S. 2014. Antimicrobial
resistance in bacteria from animals and the environment. Vet Microbiol.
171:269-272. doi:10.1016/j.vetmic.2014.04.009.
Carissa D, Edward N, Michael A, Chika E, Charles E. 2013. Extended-spectrum
β-laktamase-producing Escherichia coli strains of poultry origin in Owerri,
Nigeria. World J Med Sci. 8(4):349-354.
doi:10.5829/idosi.wjms.2013.8.4.7443.
[CDC] Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2013. Antibiotic
Resistance Threats in the United States. Artikel [Internet]. [diunduh 2016
Nov 22]. Tersedia pada: http://www.cdc.gov.
[CDC] Centers for Disease Control and Prevention. 2015. E. coli (Escherichia
coli). Artikel [Internet]. [diunduh 2016 Mar 02]. Tersedia pada:
http://www.cdc.gov/ecoli.
[CLSI] Clinical and Laboratory Standards Institute. 2014. Performance Standards
for Antimicrobial Susceptibility Testing: Twenty-Second Informational
Supplement. Wayne (US): Clinical and Laboratory Standards Institute.
Diallo AA, Brugere H, Kerouredan M, Dupouy V, Toutain PL, Bousquet-Melou
A, Oswald E, Bibbal D. 2013. Persistance and prevalence of pathogenic and
extended-spectrum β-lactamases- producing Escherichia coli in municipal
wastewater treatment plant receiving slaughterhouse wastewater. Water Res.
47(13):19-29. doi:10.1016/j.watres.2013.04.047.
Djaafar TF, Rahayu S. 2007. Cemaran mikroba pada produk pertanian, penyakit
yang ditimbulkan dan pencegahannya. J Pert Indo. 26(2):67-75
[ECDC] European Centre for Disease Prevention and Control. 2015. Escherichia
coli (E. coli): Factsheet [Internet]. [diunduh 2016 Mar 02]. Tersedia pada:
http://ecdc.europa.eu/en/healthtopics/escherichia_coli/basic_facts/Pages/bas
ic_facts.aspx.
Farmer JJ, Fanning GR, Huntley-Carter GP, Holmes B, Hickman FW, Richard C,
Brenner DJ. 1981. Kluyvera, a new (redefined) genus in the family
Enterobacteriaceae: Identification of Kluyvera ascorbata sp. nov. and
Kluyvera cryocrescens sp.nov. in clinical specimens. J Clin Microbiol.
13:919–933.
Fernandez-Lopez J, Sendra NE, Sayas BE. 2009. Slaughtering equipment and
operations. New Jersey (US): John Wiley & Sons, Inc.
Franz E, Veenman C, van Hoek AHAM, Husman A de R, Blaak H. 2015.
Pathogenic Escherichia coli producing extended-spectrum β-lactamases
isolated from surface water and wastewater. Sci Rep. 5:1-9.
doi:10.1038/srep14372.
Gregova G, Kmetova M, Kmet V, Venglovsky J, Feher A. 2012. Antibiotic
resistance of Escherichia coli isolated from poultry a slaughterhouse. Ann
Agric Environ Med. 19(1):75-77.
Guenther S, Grobbel M, Lubke-Becker A, Goedcke A, Friedrich ND, Wieler LH,
Ewers C. 2010. Antimicrobial resistance profiles of Escherichia coli from
common European wildbird species. Vet Microbiol. 144:219-225.
16
Wellington EM, Boxall AB, Cross P, Feil EJ, Gaze WH, Hawkey PM, Johnson-
Rollings AS, Jones DL, Lee NM, Otten W, Thomas CM, Williams AP.
2013. The role of the natural environment in the emergence of antibiotic
resistance in gram-negative bacteria. Lancet Infect Dis. 13(2):155-
65.doi:10.1016/S1473-3099(12)70317-1.
[WHO] World Health Organization. 2015. Global Action Plan on Antimicrobial
Resistance.Artikel [Internet].[diunduh 2017 Jan 14]. Tersedia pada:
http://www.who.int/drugresistance/global_action_plan/en/.
19
RIWAYAT HIDUP