Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE (ADHF)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase


Keperawatan Medical Bedah 2

Oleh :
D3 Keperawatan Universitas Jember
D3 Dian Husada Mojokerto

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR


MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Acute Decompensated Heart Failure (ADHF)
Di Ruang 27 Bedah RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

SAP ini telah disahkan dan disetujui pada:


Hari/Tanggal : Jumat 8 November 2019
Tempat : Ruang Penyuluhan Ruang 27 Bedah RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang

Disusun Oleh:
D3 Keperawatan Universitas Jember
D3 Dian Husada Mojokerto

Mengetahui,
Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

NIP. .............................................. NIP. ..............................................

Kepala Ruangan

NIP. ..............................................

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Acute Decompensated Heart Failure
Waktu : 20 menit
Hari, tanggal : Kamis, 14 Nopember 2019
Pukul : 09.30-09.50 WIB
Tempat : Ruang 27, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Sasaran : Keluarga Pasien (20 peserta)

A. Tujuan Instruksional
- Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta mampu
mengetahui dan memahami lebih luas mengenai bagaimana gagal jantung
muncul, tipe dan pencegahan.
- Tujuan Khusus :
Setelah penyuluhan, peserta penyuluhan mengetahui dan mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian dan kondisi tentang gagal jantung
2. Gejala atau ciri gagal jantung
3. Menyebutkan tingkatan gagal jantung

B. Sub Pokok Bahasan


Kenali gagal jantung

C. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Waktu Keterangan Pengajar Kegiatan Peserta Metode
Pendahuluan 3 menit - Mengucapkan salam Ceramah
- Memperkenalkan - Menjawab
diri salam
- Menjelaskan judul - Menyetujui
materi serta tujuan kontrak waktu
yang akan dicapai - Mendengarkan
- Kontrak waktu
Penyajian 20 - Memulai materi - Mendengarkan Ceramah
menit - Menjelaskan peserta materi
tentang : penyuluhan
1. Menjelaskan apa yang diberikan
- Mambaca
dan bagaimana
leaflet sebagai
itu kondisi Gagal
pendukung
Jantung
2. Menjelaskan apa - Melihat power

saja ciri atau point

gejala dari Gagal


Jantung
3. Menjelaskan
tingkatan dari
gagal jantung
Penutup 3 menit - Memberikan umpan - Memberikan Ceramah
balik kepada peserta pertanyaan,
(memberikan jika ada hal
pertanyaan) yang tidak
- Tanya jawab
dimengerti
- Menjawab - Menjawab
pertanyaan umpan balik
- Menyimpulkan hasil
yang diberikan
penyuluhan
- Mengucapkan oleh penyuluh
terima kasih
- Menutup acara
penyuluhan

D. Evaluasi
- Prosedur penilaian : Selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah
selesai penyuluhan
- Peserta dapat mengajukan pertanyaan
- Peserta dapat menjawab umpan balik yang diberikan oleh penyuluh
- Peserta dapat menyebutkan kembali hal-hal penting yang ada dalam materi
yang telah disampaikan
- Minimal warga yang datang adalah 30 orang

E. Materi
(terlampir)

Materi (Lampiran)
A. Pengertian Gagal Jantung
Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi
jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai
peninggian volume diastolik secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif
yang sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan
(American Heart Association, 2006).
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darahsecukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk
metabolisme jaringan tubuh, sedangkantekanan pengisian ke dalam jantung masih
cukup tinggi (Karim S, 2002).

B. Faktor resiko tinggi


Menurut Hanafiah (2006), faktor resiko tinggi tekena penyakit ADHF yaitu
a. Orang yang menderita riwayat hipertensi
b. Obesitas
c. Pernah mengalami riwayat gagal jantung
d. Perokok berat
e. Aktivitas sangat berlebihan dan mengkonsumsi alkohol

C. Etiologi
Ada beberapa keadaan yang mempengaruhi fungsi jantung. Penyebab yang
paling umum adalah kerusakan fungsional jantung dimana terjadi kerusakan atau
hilangnya otot jantung, iskemik akut dan kronik, peningkatan tahanan vaskuler
dengan hipertensi, atau berkembangnya takiaritmia seperti atrial fibrilasi (AF).
Penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab penyakit miokard, menjadi
penyebab gagal jantung pada 70% dari pasien gagal jantung. Penyakit katup
sekitar 10% dan kardiomiopati sebanyak 10% (Dickstein K, Cohen SA, Filippatos
G, McMurray JJV, Ponikowski P, Atar D et al, 2011)
Kardiomiopati merupakan gangguan pada miokard dimana otot jantung
secara struktur dan fungsionalnya menjadi abnormal dengan ketiadaan penyakit
jantung koroner, hipertensi, penyakit katup, atau penyakit jantung kongenital
lainnya] yang berperan terjadinya abormalitas miokard (Dickstein K, Cohen SA,
Filippatos G, McMurray JJV, Ponikowski P, Atar D et al, 2008)

Tabel 1 Penyebab Umum Gagal Jantung Oleh Karena Penyakit Otot Jantung
Penyakit Jantung Koroner Banyak Manifestasi
Hipertensi Sering dikaitkan dengan hipertrofi
ventrikel kanan dan fraks injeksi
Kardiomiopati Faktor genetic dan non – genetic
(termasuk yang didapat seperti
myocarditis)
Hypertrophic (HCM), dilated (DCM),
restrictive (RCM), arrhythmogenic
right ventricular (ARVC), yang tidak
terklasifikasikan

Obat – obatan β - Blocker, calcium antagonists,


antiarrhythmics, cytotoxic agent

Toksin Alkohol, cocaine, trace elements


(mercury, cobalt, arsenik)
Endokrin Diabetes mellitus,
hypo/hyperthyroidism, Cushing
syndrome, adrenal insufficiency,
excessive growth hormone,
phaeochromocytoma
Nutrisional Defisiensi thiamine, selenium,
carnitine. Obesitas, kaheksia
Infiltrative Sarcoidosis, amyloidosis,
haemochromatosis, penyakit jaringan
ikat
Lainnya Penyakit Chagas, infeksi HIV,
peripartum cardiomyopathy, gagal
ginjal tahap akhir

Sumber : Dickstein K, Cohen SA, Filippatos G, McMurray JJV, Ponikowski P,


Atar D et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and
chronic heart failure 2008. European Journal of Heart Failure.

D. Gejala Klinis
Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien,
beratnya gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang
terlibat, apakah kedua ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan
penampilan jantung. Pada penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu
ditemukan (Karim S, 2002):
 Lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites, hepatomegali, dan
edema perifer.
 insomnia, sakit kepala, mimpi buruk.
Gejala yang dapat muncul antara lain :
1. Sesak Nafas (Dyspnea)
2. Kesulitan bernapas saat tidur
3. Edema

E. Penatalaksanaan
Penatalaksanan untuk kasus ADHF menurut Hanafiah (2006):
1. Tujuan dasar penatalaksanaan pasien dengan gagal jantung adalah :
a. Mendukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
b. Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraksi jantung dengan bahan-
bahan farmakologis
c. Menghilangkan penimbunan cairan tubuh berlebihan dengan terapi
diuretik , diet dan istirahat.
d. Menghilangkan faktor pencetus ( anemia, aritmia, atau masalah medis
lainnya )
e. Menghilangkan penyakit yang mendasarinya baik secara medis maupun
bedah.
2. Penatalaksanaan sesuai klasifikasi gagal jantung adalah sebagai berikut :
a. FC I : Non farmakologi
b. FC II & III : Diuretik, digitalis, ACE inhibitor, vasodilator, kombinasi
diuretik, digitalis.
c. FC IV : Kombinasi diuretik, digitalis, ACE inhibitor seumur hidup.
3. Terapi non farmakologis meliputi :
a. Diet rendah garam ( pembatasan natrium )
b. Pembatasan cairan
c. Mengurangi berat badan
d. Menghindari alkohol
e. Manajemen stress
f. Pengaturan aktivitas fisik
4. Terapi farmakologis meliputi :
a. Digitalis, untuk meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan
memperlambat frekuensi jantung. Misal : digoxin.
b. Diuretik, untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal serta
mengurangi edema paru. Misal : furosemide ( lasix ).
c. Vasodilator, untuk mengurangi impedansi ( tekanan ) terhadap
penyemburan darah oleh ventrikel. Misal : natrium nitropusida,
nitrogliserin.
d. Angiotensin Converting Enzyme inhibitor ( ACE inhibitor ) adalah agen
yang menghambat pembentukan angiotensin II sehingga menurunkan
tekanan darah. Obat ini juga menurunkan beban awal ( preload ) dan
beban akhir ( afterload ). Misal : captopril, quinapril, ramipril, enalapril,
fosinopril,dll.
e. Inotropik ( Dopamin dan Dobutamin )
1) Dopamin digunakan untuk meningkatkan tekanan darah , curah
jantung dan produksi urine pada syok kardiogenik.
2) Dobutamin menstimulasi adrenoreseptor di jantung sehingga
meningkatkan kontraktilitas dan juga menyebabkan vasodilatasi
sehingga mengakibatkan penurunan tekanan darah. Dopamin dan
dobutamin sering digunakan bersamaan.

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. Heart Disease and Stroke Facts, 2006 Update.
Dallas, Texas: AHA, 2006.
Baughman, C. Diane & Hackley JoAnn. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku
untuk Brunner dan Suddarth, Edisi 1, Alih bahasa: Yasmin asih, Editor
Monica Ester, Jakarta: EGC. 2000.
Mansjoer A. dkk. (Eds). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. Volume 1.
Jakarta: Media Aesculapius. 2001.
Karim S, Kabo P. EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung untuk
Dokter Umum. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2002.
Hanafiah, A. 2006. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Dickstein K, Cohen SA, Filippatos G, McMurray JJV, Ponikowski P, Atar D et al.
ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic
heart failure 2008. European Journal of Heart Failure [serial on the
internet]. 2008 Aug [diakses 2019 November 11]. Available
fromhttp://eurjhf.oxfordjournals.org/content/10/10/933.full.pdf #page=
1&view=FitH.

Anda mungkin juga menyukai