Anda di halaman 1dari 10

Perawatan pasien stroke

Di rumah

Disusun oleh kelompok 2

Agung akbar Lisa puspita dewi


Dhea Keyza Bazilla Maulana ikhsan
Lola Rahmawati Romi ariswandi
Rachel Nofilla Putri Sarah marzuni
Restu Aulia Rachmadani fiona sofinabila
Tarisya yulius Indah permata sari
Latifa aini

DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
Tp 2023/2024
Satuan Acara penyuluhan (SAP)

Pokok bahasan : Penyakit Stroke

Sub pokokbahasan : Perawatan pasca stroke di rumah

Sasaran : Keluarga pasien di Ruang platinum

Hari/tanggal : Jum, at 01 Aapril 2024

Pukul : 13.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang platinum RS Lavalette

Penyuluh : Mahasiswa d3 keperawatan

1. Latar Belakang
Sindroma akibat gangguan peredaran darah otak (PPDO) atau yang dikenal
dengan istilah stroke, merupakan penyebab utama kecacatan pada kelompok usia 45
tahun keatas. Stroke sering menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi
kesehatan, ekonomi, sosial, serta membutuhkan penanganan yang komprehensif,
termasuk upaya pemulihan dalam jangka lama bahkan sepanjang sisa hidup pasien.
Dari segi neurologik, tindakan medis dan upaya pemulihan yang dilakukan
berdasarkan pada usaha untuk mencegah kerusakan sel otak yang lebih luas,
kemungkinan terbentuknya sirkuit-sirkuit atau lintasan-lintasan penghubung yang baru,
dan fungsi yang lebih efektif dari sel-sel otak yang semula pasif atau menjadi hipoaktif.
Perhatian harus juga diberikan pada keluarga pasien karena anggota keluarga akan
sangat mempengaruhi respon pasien terhadap keadaan yang dideritanya. Mereka ikut
berperan terhadap keberhasilan dan kegagalan upaya pemulihan.
Pada awal setelah terjadinya stroke, pasien merasa bingung dan mengalami
ketergantungan yang sangat besar terhadap orang lain, untuk itu diperlukan seorang
pengasuh atau care giver yang dapat membantu pasien saat pasien membutuhkan
pertolongan dan membantu melatih pasien secara bertahap untuk mencapai kemandirian.
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga pasien di Ruang Platinum RS
Lavalette mampu memahami cara perawatan pasien pasca stroke di rumah.
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan pasien
dan keluarga di Ruang Platinum RS Lavalette mengetahui tentang:
a. Pengertian stroke
b. Penyebab stroke
c. Jenis-jenis stroke
d. Tanda dan gejala stroke
e. Perawatan pasien stroke di rumah

4. Strategi Pelaksanaan

a. Metode:

 Ceramah
 . Diskusi

b. Garis besar materi (penjelasan terlampir):

 Pengertian stroke
 Penyebab stroke
 Jenis-jenis stroke
 Tanda dan gejala stroke
 Perawatan pasien stroke di
rumah

1. Proses pelaksanaan

Wakt Kegiatan Penyuluhan Peserta Metode


u
13.00 Pendahulu 1. Mengucapka 1. Menjawab salam Cerama
- an n salam 2. Menyimak h
13.05 pembuka 3. Mendengarkan,menjawab,pertany
2. Menyampaik aan
an tujuan
penyuluhan
3. Menanyakan
kesiapan
peserta
13.05 kerja 1. Penyampaia 1. Mendengarkan dengan penuh Cerama
- n garis besar perhatian h dan
13.15 materi”pera 2. Menanyakan hal-hal yang belum diskusi
watan jelas.
pasien 3. Memperhatikan jawaban dari
stroke materi.
dirumah. 4. Menjawab pertanyaan
2. Memberi
kesempatan
peserta
untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan
peserta
4. Evaluasi
13.25 Penutup 1. Menyampaik 1. Mendengarkan Cerama
- an 2. Menjawab salam h
13.30 kesimpulan
2. Salam
penutup

5. Setting Tempat
Peserta penyuluhan (pasien dan keluarga) berhadapan dengan pemateri.
6. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Persiapan SAP
 Persiapan tempat yang akan digunakan

Kontrak waktu

Keluarga pasien di Ruang platinum RS Lavalette bersedia mengikuti pendidikan


kesehatan dari awal-akhir

b. Evaluasi Proses
 Keluarga pasien di Ruang platinum RS Lavalette mengikuti penyuluhan
dari awal sampai akhir Selama penyuluhan Keluarga pasien di Ruang
platinum RS Lavalette memperhatikan penjelasan yang disampaikan
pemateri Selama penyuluhan Keluarga pasien di Ruang platinum RS
Lavalette aktif bertanya tentang penjelasan yang disampaikan Selama
penyuluhan Keluarga pasien di Ruang platinum RS Lavalette aktif
menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri
c. Evaluasi Hasil Akhir
Keluarga pasien di Ruang platinum RS Lavalette mengerti dan
memahami tentang konsep dan tata laksana perawatan pasien stroke di rumah,
dibuktikan dengan kemampuan pasien dan keluarga dalam menjawab pertanyaan,
minimal 2 dari 4 pertanyaan yang diberikan pemateri setelah kegiatan
penyuluhan.
MATERI PENYULUHAN

PERAWATAN PASIEN STROKE DI RUMAH

1. Pengertian Stroke
Stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran
darah dan oksigen ke otak.CVA disebut juga stroke adalah suatu gangguan neurologis
akut, yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah ke otak dimana secara
mendadak (dalam beberapa detik), atau secara tepat (dalam beberapa jam) timbul
gejala dan tanda sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu.CVA merupakan
gangguan sirkulasi cerebral dan sebagal salah satu manifestasi neurologi yang umum
dan timbul secara mendadak sebagai akibat adanya gangguan suplay dalam ke otak.

2. Penyebab Stroke
 Thrombosis Otak
 Thrombosis merupakan penyebab yang paling umum ari CVA dan yang
paling sering menyebabkan thrombosis otak adalah atherosclerosis.Penyakit
tambahan yang paling sering kali dijumpai pada trombosis hipotensi da tipe
lain-lain cidera vaskuler seperti arteritis.
 Emboli Serebral
Merupakan penyumbatan pembuluh darah otak, oleh bekuan darah atau
lemak, udara pada umumnya emboli berasal dari trombus di jantung yang
terlepas dan menyumbat sistem nyeri serebral. Emboli serebral pada
umumnya berlangsung cepat dan gejala yang timbul kurang dari 10-30 detik.
 Perdarahan Intraserebral
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah otak, hal ini terjadi karena
aterosklerosis dan hipertensi. Keadaan ini pada umumnya terjadi pada usia di
atas 50 tahun sehingga akibat pecahnya pembuluh darah arteri otak.
 Ruptura Aneurisma Sekuler (Gerry)
Merupakan lepuhan yang lemah dan berdinding tipis yang menonjol pada
tempat yang lemah.

3. Jenis-jenis Stroke
a. Stroke Iskemik (stroke penyumbatan)
Aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang
telah menyumbat suatu pembuluh darah.

b. Stroke Hemoragik (stroke perdarahan)

Pembuluh darah di otak pecah, sehingga menghambat aliran darah yang


normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.

4. Tanda Gejala Stroke


Stroke terjadi secara cepat dan mendadak, menyebabkan kerusakan otak di dalam
beberapa menit. Gejala yang muncul bergantung dari daerah otak yang terkena.
Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
 hilangnya rasa/ adanya sensasi abnormal pada salah satu sisi tubuh
 kelemahan/kelumpuhan salah satu sisi tubuh
 hilangnya sebagian penglihatan/ pendengaran
 peglihatan ganda
 pusing
 bicara tidak jelas
 sulit mengucapkan kata-kata yang tepat
 tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
 pergerakan yang tidak biasa
 hilangnya rasa ingin kencing (ngompol)
 ketidakseimbangan dan jatuh penurunan kesadaran

5. Perwatan Pasien Stroke di Rumah


a. Persiapan pasien stroke sebelum pulang
 Siapkan orang atau pendamping yang akan merawat pasien di rumah
karena sebagian pasien memerlukan bantuan untuk turun dari tempat
tidur, menggunakan pakaian, makan dan berjalan.
 siapkan dokter keluarga, perawat, ahli fisioterapi, untuk kunjungan ke
rumah (home care)
 buatkan catatan perkembangan pasien yang mencakup rincian obat
pasien dan jadwal kunjungan dokter atau berbagai tenaga profesional
kesehatan.

b. Persiapan lingkungan rumah


Pemilihan kamar tidur, untuk pasien pasca stroke kamar tidur harus.
mempunyai ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup baik. Pemilihan tempat
tidur yang ideal bagi pasien stroke adalah tempat tidur yang padat dengan
bagian kepala cukup keras untuk menopang berat ketika disandarkan, dan
pilih tempat tidur tunggal untuk memudahkan orang yang merawat dapat
meraih pasien dari kedua sisi.

c. Mengatur posisi pasien


Pasien tirah baring perlu dilakukan alih posisi tiap 2 jam sekali, miring
kanan, miring kiri untuk mencegah risiko terjadinya dekubitus.

d. Latihan fisioterapi pasif-aktif secara bertahap


Latihan fisioterapi secara pasif dilakukan pada pasien di tempat tidur.
Misalnya menekuk tungkai yang lemah dan menahannya dala posisi yang
dibutuhkan.
Latihan secara aktif dilakukan dengan duduk bersandar di tempat tidur
kemudian bertahap berdiri di sekitar tempat tidur jika kondisi pasien
memungkinkan.

e. Perawatan kulit
Pada pasien stroke perawatan kulit perlu dilakukan untuk menjaga
kelembapan dan kebersihan kulit untuk mencegah timbulnya dekubitus, yaitu
dengan cara:
 memandikan/ menyeka pasien 2 kali sehari
 memakai kasur angin atau kasur dekubitus

f. Perawatan mata dan mulut


 Gosok gigi 2 kali sehari

6. Prinsip Perawatan Pasien Stroke


 Menjaga kesehatan punggung pengasuh atau keluarga.
 Mencegah terjadinya luka di kulit pasien akibat tekanan.
 Mencegah kekurangan cairan atau dehidrasi.
 Mencegah terjadinya kekakuan otot dan sendi.
 Mencegah terjadinya nyeri bahu (shoulder pain)
 Memulai latihan dengan mengaktifkan batang tubuh atau torso.
DAFTAR PUSTAKA

Soeparman D., 2010. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Batticaca, Fransisca B. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan


Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

Dewanto, et al. (2009). Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf, Jakarta: EGC

Muttaqin, Arif. (2008). BukuAjar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai