Anda di halaman 1dari 4

INISIASI 8

LAPORAN AUDIT SDM


Laporan audit merupakan deskripsi komprehensif aktivitas-aktivitas sumber daya manusia yang
meliputi rekomendasi-rekomendasi untuk praktik-praktik yang efektif dan rekomendasi-
rekomendasi untuk memperbaiki praktik-praktik yang tidak efektif.

1. Laporan untuk Manajer-manajer Lini


Laporan ini digunakan untuk manajer-manajer lini meringkas tugas, tujuan, dan tanggung jawab
sumber daya manusia. Laporan manajer-manajer lini ini seperti: pewawancaraan pelamar,
pelatihan karyawan, pengevaluasian kinerja, pemotivasian para karyawan, dan pemuasan
kebutuhan-kebutuhan karyawan.

2. Laporan untuk Spesialis Sumber Daya Manusia


Spesialis yang menangani kepegawaian, pelatihan, kompensasi, dan aktivitas personalia lainnya
yang memerlukan umpan balik.

3.Laporan untuk Manajer Sumber Daya Manusia


Biasanya berisi semua informasi yang diberikan kepada manajer lini dan spesialis di dalam
departemen sumber daya manusia. Disamping itu, manajer sumber daya manusia memperoleh
umpan balik mengenai:
o Sikap manajer dan karyawan mengenai servis departemen sumber daya manusia
o Telaah tujuan departemen dan organisasi untuk mencapai tujuan
o Permasalahan sumber daya manusia dan implikasinya
o Rekomendasi untuk perubahan yang dinyatakan dalam prioritas yang dilihat oleh tim
audit.
Dengan adanya informasi yang ada di dalam laporan audit, manajer sumber daya manusia dapat
mengambil pandangan luas mengenai fungsi sumber daya manusia. Laporan audit SDM terdiri
dari beberapa bagian yang ditujukan untuk manajer lini, manajer SDM, manajer yang formatnya
terdiri atas :
- Judul
- Daftar Isi
- Ringkasan dan kesimpulan
- Masalah-masalah pokok
- Kesimpulan dan saran
- Tubuh (data, fakta pandangan dan alasan )
- Sumber data
- Lampiran yang dianggap penting
Adapun bentuk laporan audit dapat dibagi menjadi 2 bagian :

LAPORAN AUDIT BENTUK TABEL


Berikut ini contoh Laporan Audit dalam bentuk tabel.

Divisi : Personalia
Tanggal Audit :
Auditor :
Uraian Temuan Bukti-bukti Referensi Rekomendasi

LAPORAN AUDIT BENTUK NARASI


Berikut ini contoh Laporan Audit dalam bentuk narasi.

KASUS LAPORAN AUDIT BENTUK NARASI

Latar Belakang
Pada 11 September 2001 yang lalu, Bali dikejutkan dengan adanya perbuatan anarki segelintir
orang yang mencoba mengacaukan Bali sebagai urat nadi wisata Indonesia dengan Bom Bali-nya
(Bali Blast).
Dari hal tersebut sejumlah perusahaan yang bergerak langsung maupun tidak langsung dalam
industri pariwisata seperti: hotel, restaurant, tour and travel, distributor makanan dan
minuman, tidak terkecuali usaha kebandarudaraan yang dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura
I Bandar Udara Ngurah Rai Tuban, menjadi menurun tingkat aktivitasnya.
Peristiwa ini juga berimbas besar dalam operasional PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) yang
merupakan perusahaan Ground Handling yang telah dipercayai dan ditugasi oleh PT (Persero)
Angkasa Pura I Bandar Udara Ngurah Rai dalam hal pelayanan darat pesawat yang berkaitan
dengan penumpang dan bagasi.
Imbas “Bali Blast” tersebut berdampak pada kinerja divisi Sumber Daya Manusia dalam
mengelola karyawannya, telah tercatat sejak tahun 2001 sampai pertengahan tahun 2004 ini
jumlah karyawan PT JAS sebanyak + 300 orang, dengan semakin menurunnya pemasukan yang
diterima perusahaan, maka hal ini berdampak sangat serius bagi perkembangan dan kinerja
karyawan sebagai faktor operasional perusahaan, permasalahan mulai muncul setahap demi
setahap mulai dari perampingan tenaga kerja, penciutan waktu kerja, dan pengurangan upah/
gaji yang telah diterima karyawan selama ini, berbagai cara dilakukan oleh Manajemen SDM
dalam menyikapi hal tersebut akan tetapi selalu saja tidak mendapatkan solusi dan tindak lanjut
akan keputusan yang didapat, untuk itu Manajemen SDM perlu kiranya membentuk sebuah tim
Audit yang terdiri dari Manajemen SDM dan konsultan Audit yang berasal dari ekstern
perusahaan.

Analisa Kasus
Dalam kaitan kasus ini, maka Manajemen SDM bersama tim Audit melakukan langkah-langkah
Audit untuk mengambil keputusan yang terbaik yang akan dilakukan manajamen SDM, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
 Pengamatan Kegiatan
 Penjelasan Kegiatan yang dirangkum dalam sebuah jurnal
 Peragaan kegiatan, dalam bentuk presentasi kepada karyawan dan manajemen SDM
pada khususnya
 Telaah dokumen yang terkait dengan karyawan
 Pemeriksaan karyawan secara teliti
 Pembuktian
 Wawancara
 Survei
Laporan hasil audit adalah merupakan salah satu tahap paling penting dan akhir dari suatu
pekerjaan audit. Dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampak psikologis bagi auditor
maupun auditee. Dampak psikologis dalam tahapan persiapan audit dan pelaksanaan audit
dapat ditanggulangi pada waktu berlangsungnya audit. Tetapi dampak psikologis dari laporan
hasil audit, penanggulangannya akan lebih sulit karena:
a. Waktu audit sudah selesai
b. Laporan merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis, formal, sehingga auditor
tidak dapat mengetahui reaksi auditee secara langsung
c. Laporan telah didistribusikan kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak pihak
yang terlibat. Karena laporan hasil audit akan mempunyai dampak luas, maka diperlukan
pengetahuan khusus tentang penyusunan laporan hasil audit. Pelaporan hasil audit
merupakan tahap akhir kegiatan audit. Selain harus sesuai dengan norma pemeriksaan,
penyusunan laporan hasil audit juga harus mempertimbangkan dampak psikologis,
terutama yang bersifat dampak negatif bagi auditee, pihak ketiga dan pihak lain yang
menerima laporan tersebut.

* contoh Format Laporan


LAPORAN TEMUAN AUDIT SDM/ORGANISASI KEPADA :
FAKULTAS/JURUSAN :
TANGGAL :

Rekomendasi auditor :
Laporan perbaikan :
Verifikasi oleh auditor :

Rekomendasi Hasil Audit


Rekomendasi hasil audit memuat temuan atas hasil audit yang dilakukan oleh auditor, temuan-
temuan yang bersifat negatif biasanya dibuat dalam bentuk KDT (Kertas Data Temuan) oleh
auditor untuk dijadikan laporan kepada institusi auditor.
Kertas data temuan tersebut, setelah audit selesai perlu ada tanggapan dari perusahaan yang
diaudit, sehingga penyimpangan-penyimpangan yag ditemukan dapat dijelaskan apa yang
menjadi penyebabnya dan apa upaya dari perusahaan tersebut di masa yang akan datang, agar
penyimpangan-penyimpangan itu tidak terulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai