Divisi : Personalia
Tanggal Audit :
Auditor :
Uraian Temuan Bukti-bukti Referensi Rekomendasi
Latar Belakang
Pada 11 September 2001 yang lalu, Bali dikejutkan dengan adanya perbuatan anarki segelintir
orang yang mencoba mengacaukan Bali sebagai urat nadi wisata Indonesia dengan Bom Bali-nya
(Bali Blast).
Dari hal tersebut sejumlah perusahaan yang bergerak langsung maupun tidak langsung dalam
industri pariwisata seperti: hotel, restaurant, tour and travel, distributor makanan dan
minuman, tidak terkecuali usaha kebandarudaraan yang dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura
I Bandar Udara Ngurah Rai Tuban, menjadi menurun tingkat aktivitasnya.
Peristiwa ini juga berimbas besar dalam operasional PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) yang
merupakan perusahaan Ground Handling yang telah dipercayai dan ditugasi oleh PT (Persero)
Angkasa Pura I Bandar Udara Ngurah Rai dalam hal pelayanan darat pesawat yang berkaitan
dengan penumpang dan bagasi.
Imbas “Bali Blast” tersebut berdampak pada kinerja divisi Sumber Daya Manusia dalam
mengelola karyawannya, telah tercatat sejak tahun 2001 sampai pertengahan tahun 2004 ini
jumlah karyawan PT JAS sebanyak + 300 orang, dengan semakin menurunnya pemasukan yang
diterima perusahaan, maka hal ini berdampak sangat serius bagi perkembangan dan kinerja
karyawan sebagai faktor operasional perusahaan, permasalahan mulai muncul setahap demi
setahap mulai dari perampingan tenaga kerja, penciutan waktu kerja, dan pengurangan upah/
gaji yang telah diterima karyawan selama ini, berbagai cara dilakukan oleh Manajemen SDM
dalam menyikapi hal tersebut akan tetapi selalu saja tidak mendapatkan solusi dan tindak lanjut
akan keputusan yang didapat, untuk itu Manajemen SDM perlu kiranya membentuk sebuah tim
Audit yang terdiri dari Manajemen SDM dan konsultan Audit yang berasal dari ekstern
perusahaan.
Analisa Kasus
Dalam kaitan kasus ini, maka Manajemen SDM bersama tim Audit melakukan langkah-langkah
Audit untuk mengambil keputusan yang terbaik yang akan dilakukan manajamen SDM, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Pengamatan Kegiatan
Penjelasan Kegiatan yang dirangkum dalam sebuah jurnal
Peragaan kegiatan, dalam bentuk presentasi kepada karyawan dan manajemen SDM
pada khususnya
Telaah dokumen yang terkait dengan karyawan
Pemeriksaan karyawan secara teliti
Pembuktian
Wawancara
Survei
Laporan hasil audit adalah merupakan salah satu tahap paling penting dan akhir dari suatu
pekerjaan audit. Dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampak psikologis bagi auditor
maupun auditee. Dampak psikologis dalam tahapan persiapan audit dan pelaksanaan audit
dapat ditanggulangi pada waktu berlangsungnya audit. Tetapi dampak psikologis dari laporan
hasil audit, penanggulangannya akan lebih sulit karena:
a. Waktu audit sudah selesai
b. Laporan merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis, formal, sehingga auditor
tidak dapat mengetahui reaksi auditee secara langsung
c. Laporan telah didistribusikan kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak pihak
yang terlibat. Karena laporan hasil audit akan mempunyai dampak luas, maka diperlukan
pengetahuan khusus tentang penyusunan laporan hasil audit. Pelaporan hasil audit
merupakan tahap akhir kegiatan audit. Selain harus sesuai dengan norma pemeriksaan,
penyusunan laporan hasil audit juga harus mempertimbangkan dampak psikologis,
terutama yang bersifat dampak negatif bagi auditee, pihak ketiga dan pihak lain yang
menerima laporan tersebut.
Rekomendasi auditor :
Laporan perbaikan :
Verifikasi oleh auditor :