Anda di halaman 1dari 21

Home HOME CONTOH KARYA TULIS D3 ABOUT ME ▼

THURSDAY, JANUARY 5, 2017

CONTOH KARYA TULIS FUEL OIL PURIFIER

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta

peningkatan sektor ekonomi banyak dipengaruhi oleh perkembangan dalam bidang

pelayaran, maka banyak perusahaan yang menggunakan jasa angkutan laut dalam

usahanya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.

Perusahaan pelayaran dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang optimal

kepada pengguna jasa, seiring dengan besarnya persaingan usaha pelayaran. Upaya

tersebut sudah diwujudkan dengan panggunaan teknologi pada kapal-kapal di

perusahaan pelayaran.

Salah satu penunjang utama dalam operasi mesin adalah konsumsi bahan bakar

pada mesin tersebut. Apabila kualitas dan kuantitas bahan bakar untuk mesin telah

sesuai dengan supply yang dibutuhkan oleh mesin, maka kinerja mesin tersebut akan

lancar. Namun apabila terjadi ketidaklancaran supply bahan bakar, maka kinerja

mesin menjadi kurang maksimal. Gangguan dan hambatan pada saat barlayar harus

ditekan sekecil mungkin. Gangguan yang terjadi tentu saja akan sangat merugikan

banyak pihak apabila tidak dapat diatasi dalam waktu yang singkat. Kelancaran pada

mesin induk juga didukung oleh permesinan bantu yang menjadi sebuah sistem diatas

kapal.
Purifier adalah salah satu jenis pesawat bantu diatas kapal yang digunakan

untuk memisahkan bahan bakar ataupun minyak lumas dengan cairan lain yang

berbeda berat jenisnya. Dalam system bahan bakar pemisahan ini dimaksudkan untuk

dapat membersihkan bahan bakar dari kotoran cair maupun padat sehingga dapat

mengoptimalkan supply kualitas dan kuantitas bahan bakar untuk mesin. Berdasarkan

hal pentingnya peran kerja purifier tersebut diatas, maka penulis bergagasan untuk

membuat karya tulis dengan judul : ”PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN FUEL

OIL PURIFIER PADA KM.CARAKA JAYA NIAGA III-23

B. PEMBATASAN MASALAH

Dengan rumusan latar belakang masalah yang telah tersebut diatas, maka

pembatasan masalah dalam penulisan karya tulis ini yaitu meliputi :

 Pengertian dasar tentang fuel oil purifier dan dasar cara kerjanya.

 Pengoperasian yang benar terhadap fuel oil purifier.

 Perawatan rutin fuel oil purifier dan komponennya.

 Trouble shooting / penemuan kesalahan terhadap operasional fuel oil

purifier yang tidak normal.

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan karya tulis ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui secara

detail mengenai :

 Prisip kerja dan fungsi dari fuel oil purifier.

 Sistem pengoperasian fuel oil purifier yang benar.

 Cara perawatan berkala terhadap fuel oil purifier untuk mencegah

kerusakan serta cara menganalisis dan penanganan kerusakan yang

terjadi apabila fuel oil purifier tidak bekerja dengan normal.


D. KEGUNAAN PENULISAN

Penyusunan karya tulis dengan judul PENGOPERASIAN DAN

PERAWATAN FUEL OIL PURIFIER PADA KM. CARAKA JAYA NIAGA III-

23 sekiranya dapat berguna untuk berbagai pihak diantaranya :

 Khususnya bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk dapat

menempuh program diploma di STIMART “AMNI” Semarang.

 Bagi rekan-rekan taruna yang berdedikasi sebagai calon masinis yang

disiapkan untuk dapat bekerja diatas kapal.

 Masyarakat secara umum yang hendak mengetahui secara detail

mengenai dasar kerja, pengoperasian, perawatan serta cara

menganalisa kerusakan pada fuel oil purifier.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dalam penyusunan karya tulis diantaranya meliputi :

1) Metode secara langsung

Yang dimaksud adalah dengan langsung terjun memegang objek yang

dimaksud, yaitu dengan melakukan pengoperasian, perawatan

dan overhaul secara langsung terhadap fuel oil purifier.

2) Metode dengan interview

Yaitu dengan melakukan tanya-jawab kepada masinis diatas kapal

mengenai operasional, perawatan dan penanganan saat terjadi

kerusakan pada fuel oil purifier.


3) Metode kepustakaan

Untuk melengkapi pengetahuan dan pendalaman teori

dasar tentang fuel oil purifier didapat dari berbagai buku perpustakaan

STIMART “AMNI” Semarang.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Karya tulis dengan judul PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN FUEL OIL

PURIFIER PADA KM. CARAKA JAYA NIAGA III-23, terdiri dari empat BAB,

diantaranya meliputi :

 Bagian awal merupakan BAB I yang merupakan bagian pendahuluan. Pada

bagian pertama ini tersusun atas latar belakang masalah,pembatasan masalah

serta tujuan dan kegunaan penulisan karya tulis.

 Bagian kedua adalah BAB II, bagian kedua berisi tentang data-data kapal (ship’s

particulas), daftar awak kapal (crew list), serta struktur organisasi yang ada

diatas kapal.

 BAB III merupakan pemaparan dari pelaksanan praktek tentang pengoperasian

dan perawatan fuel oil purifier diatas kapal. Isi pemaparan yang dibahas dalam

bagian ini meliputi prinsip kerja dan fungsi fuel oil purifier , cara pengoperasian,

perawatan serta analisis penemuan kerusakan (trouble shooting) pada fuel oil

purifier.

 Bagian terakhir,BAB IV adalah bagian penutup yang tersusun atas kesimpulan

dan saran yang didapat dari pelaksanan praktek dalam pengoperasian dan

perawatan fuel oil purifier. Lampiran-lampiran gambar yang menunjang dalam

penjelasan pembahasan dan pelaksanan kerja juga akan tersusun pada

bagian dari karya tulis ini.


BAB II

DATA KAPAL

A. Data Kapal ( Ship’s Particular )

Ship Name : KM. CARAKA JAYA NIAGA III-23

Owner : PT. SAMUDERA INDONESIA ( S.I.S.M )

Call Sign : Y-E-Y-I

Port Registry : Jakarta

Built : 1976

Kind of Vessel : CARGO/semi container

Classification : BKI ( Biro Klasifikasi Indonesia ) &

IMO Number : 7509237

Main Engine Type : PAL – MAN – B&W MITSUI 5S 26 MC

Length Over All (LOA) : 98.00 Meter

Breath Moulded (BM) : 16.50 Meter

Depth Moulded (DM) : 8, 70 Meter

Gross Tonnage (GT) : 3256 Ton

Net Tonnage (NT) : 2306 Ton

Dead Weight Ton (DWT) : 4.013.65 Ton

Max. Loaded Center : 420 TEU’S


B. Daftar Awak Kapal (Crew List )

NO NAMA JABATAN

1 AGUS NUR WAHID MASTER

2 CHIEF OFFICER

3 SUNARI 2ND OFFICER

4 SOEWARSO 3RD OFFICER

5 SUKERY CHIEF ENGINEER

6 SUYATNO 2ND ENGINEER

7 3RD ENGINEER

8 MARTHEN MARKUS 4TH ENGINEER

9 HERMAN BOATSWAIN

10 IRFAN AGUS WAHYUDI SAILOR A

11 SAILOR B

12 EDO SULISTYO SAILOR C

13 SOFANI ENG. FOREMAN

14 QOLIQ BASYORY OLIMAN A

15 ARDIANSYAH OLIMAN B

16 NOBAT OLIMAN C

17 MUSA CHIEF COOK

18 ZAINAL ABIDIN ORDINARY SAILOR


19 CARDEXA OVERANTYA VADIM ENGINE CADET

20 ABDUL KARIM DECK CADET

C. Struktur Organisasi Kapal

3rd Off.
Oiler A Oiler B Oiler C

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

A. Prinsip Kerja dan Fungsi Fuel Oil Purifier

Purifier merupakan komponen system bahan bakar atau minyak lumas yang

berfungsi sebagai salah satu pembersih bahan bakar dan minyak lumas yang paling

efektif jika dibandingkan dengan komponen lain yang mempunyai fungsi sama

yaitu filter dan tangki endap.

Prinsip kerja utamanya sebagaimana telah diketahui bahwa air dan partikel

padat serta minyak yang berbeda berat jenisnya dapat dipisahkan dengan adanya

gaya tarik bumi (gravity) yaitu dengan pengendapan, namun cara tersebut

membutuhkan waktu yang cukup lama. Bentuk pengendapan sederhana ( gambar 1 )

dapat disempurnakan dengan peralatan susunan mangkuk (gambar 2 ).


Jelas sekali bahwa dalam teknik pemisahan secara pengendapan yang

menggunakan gaya tarik bumi atau gravity ,tidak dimungkinkan percepatan diubah

untuk mempercepat proses pemisahan,tetapi dengan menggunakan gaya sentrifugal

yang dihasilkan dengan putaran cepat,dimana gaya gravitasi digantikan dengan gaya

sentrifugal akan menghasilkan gaya pemisah yang ribuan kali lebih besar ( gambar 3

).

Pengertian purifier adalah pemisah dua cairan yang berbeda berat

jenisnya.Bagaimanapun dalam hal ini termasuk pemisah partikel padat dari cairan

yang diinginkan. Dikapal, purifier berfungsi untuk membersihkan bahan bakar atau

minyak lumas dari kotoran cair maupun padat (lumpur). Bowl duduk pada poros yang

berujung konis , selanjutnya distributor yang menyangga susunan disc beraada

dalam bowl. Disc-disc ini ditutup dengan top disc dan membentuk saluran keluar

,saluran air dan saluran minyak atau bahan bakar keluar ( gambar 5 ).

B. Pengoperasian Fuel Oil Purifier

1. Petunjuk Keselamatan Kerja

Pada pengoperasian fuel oil purifier agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak

diinginkan maka harus memahamitentang sistem fuel oil purifier tersebut ( gambar 4 )

serta perlu diperhatikan peringatan-peringatan / instruksi pengoperasian yang telah

ditetapkan oleh pabrik.

Adapun hal-hal penting yang harus dilakukan diantaranya adalah :

a. Tidak melepas bagian apapun dari fuel oil purifier atau sambungan masuk dan

keluar sebelum mangkuk benar-benar berhenti.


b. Pemeriksaan mangkuk dengan memutar mangkuk dengan tangan mangkuk harus

mudah berputar.

c. Jadwal pelumas harus diikuti dengan benar.

d. Jangan sekali – kali menggunakan nyala api untuk memanaskan komponen

mangkuk atau sebagainya.

e. Alat pengaman harus diperiksa secara teratur.

2. Menjalankan Fuel Oil Purifier

Sebagai penunjang kerja diatas kapal prosedur mengoperasikan fuel oil

purifier yaitu:

a. Lepaskan rem dengan memutar tuas handle searah jarum jam.

b. Periksa apakah mangkuk dapat diputar dengan tangan.

c. Tutup cover hood dan kencangkan baut pengikatnya.

d. Periksa tinggi permukaan minyak lumas pada gear box melelui gelas duga,

pastikan jumlah minyak lumas dalam gear box adalah sedikit melebihi setengah

permukaan gelas duga.

e. Buka inlet dan outlet valve pada transfer pump yang menunjang dalam

pengoperasian sistem.

f. Jalankan motor, pastikan putaran bowl adalah searah putaran jarum jam, tunggu 3

- 4 menit sampai mangkuk mencapai kecepatan yang ditentukan ( 1800 rpm ).

g. Lakukan flashing yaitu setelah mangkuk mencapai kecepatan putar yang normal,

atur pengisian air dengan menggerakkan selenoid valve block water pada posisi

terbuka. ( pada sisitem yang dilengkapi sistem automatic control maka valve ini

akan terbuka dan tertutup dengan otomatis sesuai program kerja dalam controller )
h. Setelah proses flashing diatas, buka seluruh inlet dan outlet valve yang

menuju heater serta valve yang menunjang kerja fuel oil purifier. Setelah bahan

bakar mengalami proses pemanasan pada heater maka akan dialirkan menuju

purifier untuk prosess purifikasi selanjutnya.

i. Perhatikan minyak serta air atau kotoran yang keluar melalui gelas duga,

pastikan fuel oil purifier berfungsi dengan baik.

3. Menghentikan Fuel Oil Purifier

Prosedur atau langkah–langkah menghentikan fuel oil purifier adalah sebagai

berikut:

a. Tekan tombol stop pada panel box untuk menghentikan putaran motor.

b. Lakukan flashing dengan bantuan media air seperti langkah awal dalan

pengoperasian tersebut diatas.

c. Pasang rem dengan memutar tangkai berlawanan dengan arah jarum jam, tunggu

sampai mangkuk berhenti berputar dengan melihat cakera pada indikator putaran.

d. Setelah putaran motor berhenti, tutup kembali sejumlah valve yang awalnya

dibuka.

e. Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian fuel oil purifier, maka

untuk menghentikannya denagn cepat tekan emergency stop button yang

terpasang ada disamping body fuel oil purifier.

C. Perawatan Fuel Oil Purifier

1. Membersihkan Komponen Mangkuk


Pada jangka waktu tertentu komponen mangkuk harus dibersihkan dari

endapan lumpur yang menempel pada permukaan mangkuk. Pembersihan ringan dari

komponen mangkuk tergantung dari kadar kotoran dalam minyak yang diproses.

Sebagai tambahan pada pembersihan penghantar lumpur dan ruangan lumpur,

cakera harus dicuci.

Adapun langkah-langkah membersihkan komponen mangkuk dilakukan

sebagai berikut:

a. Hentikan pengoperasian fuel oil purifier.

b. Lepaskan baut pengikat kap dan buka kap tersebut dengan menahan kap tersebut

menggunakan cincin penahan.

c. Untuk melepas putar sekrup pengaman searah putaran jarum jam, lakukan

dimangkuk dasar tanpa paksaan. Salah satu lakukan terdapat dibawah tanda ”O”

pada mangkuk atas

d. Lepaskan cincin pengaman (ulir kiri) dengan cara mengetuk tangkai kunci pas

e. Angkat mangkuk dan komponen yang lain keatas.

f. Tempatkan mangkuk dan komponen yang lainnya bersama set cakera dalam

tempat berisi cairan pembersih atau solar.

g. Setelah komponen mangkuk dan komponen yang lain, pasang kembali semua

komponen fuel oil purifier dengan mengikuti kebalikan dari langkah pembongkaran

2. Membongkar Komponen Fuel Oil Purifier

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Setelah menghentikan fuel oil purifier, bongkar komponen mangkuk.

b. Buka cincin pengaman dengan kunci siku (ulir kiri) dan lepaskan cincin pengaman.
c. Lepaskan mangkuk atas berikut gasket.

d. Lepaskan penyalur lumpur dan bersihkan.

e. Lepaskan baut pengaman pada mangkuk dasar dengan menggunakan tarikan baut

lain.

f. Sesudah melepaskan mangkuk dasar dari kerucut poros ulir, bersihkan seluruh

komponen

g. Gasket yang membesar harus dikeringkan ditempat panas, supaya gasket tersebut

mendapatkan kembali ukurun semula dan dapat dipakai kembali

h. Yakinkan leher distributor, bersihkan dari kotoran yang terkumpul dengan

menggunakan sikat.

i. Sesudah dibersihkan, bagian ulir diberi sedilit gemuk atau special grease yang

tercampur pasta molybdenum disuliphide dan gemuk kualitas tinggi.

j. Periksa kembali semua komponen dan gasket, apabila ditemukan kerusakan

segera ganti dengan set yang baru.

k. Pasang kembali komponen uang telah dibersihkan, merakit komponen mangkuk

dengan urutan sebaliknya dari langkah pembongkaran. Susunan komponen fuel

oil purifier terlampir pada gambar 6.

3. Membersihkan Fuel Oil Purifier Untuk Jangka Waktu yang Lama

Pemeliharaan tidak tepat akan mengakibatkan korosi dari bagian-bagian

mangkuk jika fuel oil purifier tidak dijalankan dalam waktu yang cukup lama. Sebelum

menghentikan fuel oil purifier untuk jangka waktu lama, komponen fuel

oil purifier harus dibersihkan seluruhnya. Bagian komponen mangkuk yang sudah

bersih harus dikeringkan serta diberi gemuk untuk mencegah korosi. Komponen
mangkuk harus dikunci sesudah dibersihkan dan dipasang kembali, dengan

memasang rem dan kencangkan sekrup pengaman mangkuk untuk mencegah

kerusakan pada pada bantalan yang mungkin disebabkan oleh getaran kapal.

Keluarkan minyak pelumas dan isi minyak pencegah korosi, kedalam ruang

roda gigi. Tinggi permukaan harus rata pada tinggi pertengahan, bahwa semua bagian

roda gigi terendam dengan minyak pencegah korosi. Minyak tersebut dikeluarkan lagi.

Tindakan khusus untuk menghilangkan pencegahan korosi tidak perlu. Periksa

kebocoran pipa hubungan antara katup, jika perlu lepaskan pipa hubungan antara

katup. Sebelum menjalankan kembali fuel oil purifier, isi minyak pelumas sesuai

dengan spesifikasi. Tinggi dari permukaan minyak harus sedikit diatas dari tanda

tengah dari gelas duga.

D. TROUBLE SHOOTING

1. Putaran Mangkuk Tidak mencapaai Kecepatan Maksimal

a. Kemungkinan penyebab dari gangguan tersebut adalah :

1) Rem terpasang.

2) Sekrup penjamin mangkuk masuk.

3) Hubungan listrik motor salah.

4) Bidang gesekan sepatu kopling berminyak.

5) Lapisan sepatu kopling aus.

6) Jumlah sepatu kopling kurang.

7) Cairan terkumpul dibagian atas dari rangka, dan memperlambat putaran

mangkuk.
b. Langkah –langkah perbaikanya :

1) Lepaskan tuas rem dengan memutar tangkai searah jarum jam.

2) Lepaskan sekrup penjamin mangkuk.

3) Periksa hubungan kawat listrik.

4) Keringkan bidang gesekan, gunakan bensin atau tricholorethylene atau cairan

pelarut lain.

5) Ganti sepatu kopling.

6) Tambahkan sepatu kopling.

7) Periksa pipa buang rangka, cairan harus dapat keluar bebas, bersihkan bagian

dalam rangka.

2. Putaran Mangkuk Melebihi Kecepatan Normal

a. Kemungkinan penyebab dari gangguan tersebut adalah :

1) Kesalahan pada frekuensi power supply (50 Hz atau 60 Hz).

2) Kesalahan pemasangan pada blok penggerak.

b. Langkah –langkah perbaikan :

1) Periksa frekuensi power supply elektro motor.

2) Periksa pemasangan blok penggerak pada purifier.

3. Putaran Mangkuk Tidak Seimbang

a. Kemungkinan penyebab kerusakan :


1) Kemungkinan penyebab dilihat dari bagian mangkuk :

a) Padatan melekat dalam mangkuk tidak rata.

b) Rakitan mangkuk tidak sempurna atau bagian-bagian dari mangkuk lain (

jika banyak pemisah terpasang ) tertukar.

c) Tekanan dalam susunan cakera berkurang.

d) Bagian-bagian mangkuk rusak.

e) Tabung karet metal dalam bantulan laher aus.

f) Tekanan dalam bantalan dasar aus.

g) Bantalan aus.

2) Bagian roda gigi dalam kondisi buruk :

a) Aus normal.

b) Aus premature disebabkan oleh :

- Tidak ada minyak pada umumnya bagian menjadi biru warnanya.

- Minyak dengan kekentalan terlalu rendah.

- Partikel metal terdapat dalam minyak mungkin disebabkan oleh

penggantian satu roda gigi seharusnya dua roda gigi.

c) Langkah-langkah perbaikannya :

1) Bagian Mangkuk

a) Berhentikan pemisah,pasang rem,tutup katup minyak kotor masuk

bersihkan mangkuk.

b) Rakit mangkuk dengan baik.


c) Periksa apakah cincin pengaman mangkuk terpasang

kencang,periksa jumlah cakera,jika perlu ditambah dengan

cadangan atau cakera kompensasi.

d) Kirim mangkuk kepabrik atau bengkel yang diakui, jangan mencoba

memperbaiki sendiri. Jangan dilas atau disolder, mangkuk dibuat

dari baja disepuh panas.

e) Ganti tabung karet metal.

f) Pasang per tekan rusak.

2) Bersihkan ruang roda gigi seluruhnya, ganti rakitan roda ulir dan juga

poros ulir(jangan ganti sebagian),ganti minyak jika perlu,gantilah lebih

sering.

4. Transfer Pump Tidak Menghisap

a. Kemungkinan Penyebab Kerusakan :

1) Pompa rusak.

2) Pipa hisap tersumbat atau bocor.

3) Saringan awal tersumbat atau bocor.

4) Kesalahan pemasangan kabel power supply sehingga terjadi kesalahan

perputaran pompa.

b. Langkah-langkah perbaikanya :

1) Periksa cincin perapat pada poros pompa.

2) Bersihkan atau berikan perapat pada pipa hisap, periksa katup dasar.
3) Bersihkan saringan awal, ganti gasket jika diperlukan.

4) Periksa arah putaran pompa serta periksa ulang sambungan power

supply pada elektromotor.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pada pengoperasian fuel oil purifier agar tidak terjadi kerusakan yang tidak

diinginkan, maka harus diperhatikan peringatan - peringatan / instruksi

pengoperasian yang telah ditetapkan oleh pabrik.

2. Perawatan fuel oil purifier berguna untuk kelancaran dalam pengoperasian fuel oil

purifier itu sendiri, dengan pengoperasian dan perawatan fuel oil purifier yang baik

maka akan menarapkan suasana kerja yang lancar, karena fuel oil purifier adalah

mesin penunjang bagi kelancaran kapal .

3. Penanganan gangguan yang terjadi pada komponen maupun sistem operasi fuel

oil purifier, terlabih dahulu harus mengetahui penyebab dari gangguan tersebut.
B. Saran

1. Setiap orang yang mengoperasikan fuel oil purifier harus mengerti dan menguasai

persyaratan-persyaratan dalam mengoperasikan fuel oil purifier agar tidak terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Untuk menerapkan suasana kerja yang lancar didalam pengoperasian fuel

oil purifier, maka diperlukan perawatan yang tepat sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh pabrik.

3. Operator harus menguasai teori tentang operasiaonal kerja fuel oil purifier agar

dalam perbaikan dalam menangani gangguan-gangguan dari fuel oil purifier dapat

dilakukan dengan tepat dan cepat.


C. Lampiran

Data Teknis Tentang Fuel Oil Purifier

Nomor Produksi : 881034-01-08

Tipe : MOPX 205 TGT-24

Berat jenis cairan : 1000 Kg / Cm2

Berat jenis endapan : 2326 Kg / Cm2

Berat jenis pengisian : 1100 Kg / Cm2

Kapasitas hidrolis : 4900 liter / jam

Temp.pengisian min – maks : 0 – 100oC

Temperature lingkunan : 5 – 55oC

Kecepatan bowl maksimal : 7537 rpm pada 60 Hz

Kecepatan motor maksimal : 1800 rpm pada 60 Hz

Putaran : 142 – 150 rpm pada 60 Hz

Kapasitas pelumas : ± 4 liter

Daya pemakaian motor : 4 KW

Tenaga maksimal : 6.5 KW ( pada start awal)

Tenaga maksimal : 2.2 KW ( pada kec. normal)

Kapasitas bowl : 3.1 Liter

Waktu start : 2 – 2.2 menit

Waktu stop : 3.5 – 4.5 menit


Berat purifier : 430 Kg

Berat Bowl : 56 Kg
Konsumsi air maks : 6 liter
Unknown di 10:13 PM
Share

No comments:
Post a Comment



Home

View web version

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai