Accounting For Time - Sam KLP 6
Accounting For Time - Sam KLP 6
OLEH
KELOMPOK 6
HIKMATUL HUSNA 1810536042
DOSEN PENGAMPU
RIWAYADI, SE., MBA., AK., CA.,
CSRS., CPMA., CSRA
Performance measurement.
Waktu juga salah satu pengukuran kinerja yang diidentifikasi dengan pendekatan balanced
scorecard untuk mengevaluasi perusahaan. Maise mencatat sebagai berikut:
“Sejak penciptaan nilai dimulai dengan pelanggan, adalah wajar bahwa
pengukuran kinerja harus dimulai dengan melihat produk atau jasa melalui mata
pelanggan. Untuk itu, pengukuran pelanggan sering dapat dibagi menjadi lima atribut:
waktu, kualitas, pelayanan, biaya, dan pangsa pasar. Perusahaan kini menetapkan
langkah-langkah untuk melacak atribut tersebut”
Contoh dari identifikasi pengukuran waktu tertentu meliputi siklus pengembangan
produk, siklus pemesanan dan pengiriman, dan siklus layanan.
Cara ini untuk mengurangi waktu yang tidak berkontribusi tampak intuitif, karena
memang seharusnya. Tantangannya, bagaimanapun sehingga mengidentifikasi mana waktu
yang tidak berkontribusi dan membenarkan bagaimana hal itu dapat dikurangi atau
dihilangkan. Masalah dapat terjadidalam mencoba untuk membenarkan penghapusan waktu
yang tidak berkontribusi jika metode akuntansi dan manajemen tradisional digunakan.
Metode ini mungkin perlu diperluas atau diubah jika perusahaan ingin menggunakan data
keuangan untuk membenarkan investasi dalam proyek untuk meningkatkan respon.
Pembelian sebuah barang adalah sebuah contoh bagaiman EDI bisa digunakan untuk
menghindari redundansi dalam proses yang melibatkan aktivitas sekuensial. Untuk
melengkapi data tentang pembelian pada table 1 perusahaan harus mengumpulkan informasi
berikut yang berkaitan dengan aktivitas pembelian.
EXHIBIT 1. ACTIVITY AND COST DATA
1. Cycle times for purchase orders. Siklus w aktu untuk pesanan pembelian adalah 25
hari yang terdiri dari:
o 4 hari persiapan: Setiap kali jumlah persediaan dalam sistem informasi
berada dibawah titik pemesanan ulang, sistem akan menghasilkan sebuah
kertas laporan yang selanjutnya kan dikirim ke manajer persediaan untuk
menyetujui pesanan. Sistem kemudian akan menyiapkan order pembelian.
Seorang pegawai pembelian memverifikasi permintaan manager dan
pembelian pesanan disetujui.
o 3 hari pesanan melalui mail: Supplier menerima pesanan dalam bentuk mail
o 4 hari penerimaan: Supplier membuka mail, kemudian pesanan dientrykan
o 5 hari dalam proses: Supplier membuat laporan order pembelian,
memverifikasi status kredit costumer’s dan mengirimkan memo pada
perusahaan
o 5 hari konfirmasi supplier: Supplier mengkonfirmasikan tanggal
pengiriman dengan perusahaan, menyiapkan dokumen ekspedisi dan
mengirimkan pesanan ke gudang
o 4 hari pengiriman: supplier memuat ke truk, pengantaran truk, dan mengirim
material ke dok persedian perusahaan.
Pada exhibit 2 diatas, terlihat bahwa dengan menggunakan EDI waktu pembelian
dapat di tekan menjadi 4.5 hari dari sebelumnya adalah 25 hari. Sehingga jumlah
persediaan selama 20.5 hari ( 25 – 4.5 ) data dihapuskan. Dari pemakaian EDI ini
perusahaan dapat meminimkan biaya sebanyak :
waktu non contributing 20.5 hari
20.5 hari
penurunan bahan baku =
40 hari
penurunan bahan baku= 51%
Jika di rata ratakan ( pada exhibit 1) penggunaan masing masing bahan baku
adalah 400 unit perhari. Maka persediaan yang dapat dikurangi adalah :
20.5 hari *400 unit = 8200 u nit dapat dikurangi
Penghematan biaya pembelian bahan baku yang dapat dilakukan
perusahaan jika menggunakan EDI adalah sebagai berikut :
Untuk bahan baku X
BB yang dapat dikurangibiaya BB x
penurunan biaya pembelian bahan baku x penggunaan x
65.600
98.400
Total biaya yang dapat dikurangi untuk ke dua BB1 164.000
Perubahan internal
Untuk menunjukkan bagaimana data keuangan bisa digunakan dalam
mempertanggungjawabkan penekanan dalam investasi pada waktu siklus rantai
pasokan. Asumsikan bahw perusahaan yang sama sedang mempertimbangkan
$ 60.000 untuk berinvestasi pada peralatan baru. Untuk mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ditunjukkan pada exhibit 1. Untuk mendapatkan
persetujuan atas investasi ini mungkin akan sulit jika penghematan biaya tidak cukup
besar untuk melaksanakan proyek ketika dievaluasi dengan menggunakan model
penganggaran modal tradisional.
Dua kemungkinan penyebab masalah ini adalah sebagai berikut :
1. beberapa pengukuran penghematan biaya dapat dihilangkan dari analisis
2. beberapa penghematan biaya mungkin tidak bisa diukur
Evaluasi awal dari investasi ini mungkin didasarkan pada penghematan
biaya pada pengurangan waktu setup. Set up time per batch dengan dan tanpa
investasi untuk peralatan otomatis adalah sebagai berikut :
SETUP TIME IN HOURS PER BATCH
Survival Investment
Jika penghematan perusahaan tidak dapat atau tidak ingin diperkirakan, pendekatan
lain untuk mempertanggungjawabkan proyek mungkin bisa dipertimbangkan dengan
mempertahankan kelangsungan hidup investasi. Sama seperti perusahaan mungkin harus
berinvestasi dalam peralatan pengendalian polusi jika itu akan mempertahankan terlepas dari
pengembalian peralatan atau internal rateof return, perusahaan juga mungkin
harus menanamkan dalam proyek pengurangan waktu noncontributing jika ingin
bertahan. Pendekatan ini jelas mengidentifikasi investasi yang kritis sehingga mereka dapat
menerima prioritas tinggi dalam proses pengeluaran modal.
Perubahan eksternal
Perusahaan juga harus mempertimbangkan perubahan eksternal untuk mengurangi
wkatu internal yang tidak berkontribusi. Misalnya, bahan baku kualitas yang lebih tinggi
dapat mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam waktu inspeksi. Penghematan
ini juga dihitung :
Sebagai suatu inspeksi perusahaan, pada exhibit 1 menunjukka perusahaan
membayar 5000 jam pada separtemen 1 dan 7500 jam pada departemen 2. Dengan
mendapatkan bahan baku yang berkualitas tinggi, perusahaan mungkin bisa mengurangi
waktu sebesar 50% yang dihasilkan dari penghematan sebesar 112.500 ( 2.500 * $ 15) +
(3750 * $ 20) satu tahun.
EXHIBIT 3. ANALYSIS OF SETUP COSTS