Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fitoterapi merupakan salah satu pengobatan tradisional. Fitoterapi adalah penggunaan


tanaman, bagian tanaman, sediaan yang terbuat dari tanaman untuk pengobatan dan
pencegahan penyakit. Sebagian indikasi fitoterapetik berasal dari pengalaman pada obat herbal
yang telah berusia ratusan bahkan ribuan tahun(Abdul Mun’im, 2011).
Fitoterapi dapat diterapkan salah satunya pada penyakit kulit. Kulit manusia adalah
lapisan luar dari tubuh pada manusia. Itu adalah organ terbesar dari sistem tubuh menutupi.
Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ektodermal dan penjaga otot, tulang, ligamen dan
organ internal yang ada dibawahnya(2007). Kulit memainkan peran penting dalam melindungi
tubuh terhadap patogen dan kehilangan air yang berlebihan. Fungsi lainnya adalah isolasi,
pengaturan suhu, sensasi, sintesis vitamin D, dan perlindungan vitamin B folates.
Pada makalah ini kami membahas tentang penyakit kulit herpes. Herpes adalah
penyakit kulit yang timbul akibat serangan virus HSV. Penyakit herpes kulit dan herpes genatilia
merupakan jenis herpes yang paling umum ditemui. Infeksi virus herpes yang menyebabkan
adanya luka dileher, dibibir, atau di bagian tubuh lain pasti menyebabkan sensasi gatal
terkadang disertai perih.
Herpes kulit (herpes zoster) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-
zoster. Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap dalam
kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf) posterior.
Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat aktif
kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster
(Suzanne C Smeltzer, Brenda G Bare, Janice L Hinkle, 2009).
Herpes zoster termasuk penyakit yang angka kejadiannya kecil, diperkirakan 10-12 %
populasi akan terinfeksi herpes zoster selama hidupnya(Amnil, tanpa tahun). Adanya data
epidemiologi Herpes Zoster terbaru 2011-2013, yang menunjukan trend dimana Herpes Zoster
cenderung diderita pada orang dengan usia yang lebih muda. Kejadian HZ meningkat secara
dramatis seiring dengan bertambahnya usia kira-kira 30% populasi (1 dari 2 orang akan
mengalami HZ selama masa hidupnya bahkan pada usia 85 tahun, 50% (1 dari 2 orang akan
mengalami HZ. Insiden HZ pada anak-anak 0,74 per 1000 orang per tahun. Insiden ini

1
meningkat menjadi 2,5 per 1000 orang di usia 20-50 tahun (usia dewasa), 7 per 1000 orang
pertahun diusia lebih dari 60 tahun (usia tua) dan mencapai 10 per 1000 orang pertahun di usia
80 tahun(Hidayat, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah Patofisiologi herpes kulit?


b.Apakah Faktor Resiko herpes kulit?
c. Apakah gejala dan tanda dari herpes kulit?
d.Apakah Farmakologi Terapan herpes kulit?
e. Apakah terapi secara fitoterapi untuk herpes kulit?
1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui Patofisiologi herpes kulit
b.Dapat Faktor Resiko herpes kulit
c. Dapat mengetahui gejala dan tanda dari herpes kulit
d.Dapat mengetahui Farmakologi Terapan herpes kulit
e. Dapat mengetahui terapi secara fitoterapi untuk herpes kulit

1.4 Manfaat

a. Mampu mengetahui herpes kulit


b.Mampu mengetahui farmakologi terapan dan fitoterapi untuk herpes kulit

2
Daftar Pustaka

Abdul Mun’im. 2011. Fitoterapi Dasar. PT. Dian Rakyat.

Amnil, A. tanpa tahun. Postherpetic Neuralgia Setelah Menderita Herpes Zoster Oris.
Universitas Sumatera Utara (USU).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16560/3/Chapter II.pdf%0D

Hidayat, S. 2014. Buku Panduan Herpes Zoster Di Indonesia 2014. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Suzanne C Smeltzer, Brenda G Bare, Janice L Hinkle, K. H. C. 2009. Runner and Suddarth’s
Textbook of Medical-Surgical Nursing. Lippincott Williams & Wilkins.

2007. “Skin Care” (Analysis). Health-Cares.net

Anda mungkin juga menyukai