Anda di halaman 1dari 94

M C

S A
R
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
RUMAH SAKIT
M C
S A
R
MFK : Standar 4, 4.1, 4.2
program pengelolaan
RS mempunyai
keselamatan dan keamanan melalui
M C
A
penyediaan fasilitas fisik dan menciptakan
lingkungan yang aman bagi pasien, keluarga,
pengunjung, dan staf

R S
RISIKO YANG
BERFOKUS
PADA
KESELAMATAN
M C
DAN
KEAMANAN
S A
PADA
LAYANAN R FOKUS
KESELAMATAN
FOKUS
KEAMANAN
KESEHATAN
Keselamatan ????
Keselamatan adalah memberi
jaminan bahwa
C
gedung,
M
properti, teknologi medik dan
A
informasi, peralatan, serta
S
sistem
R
tidak berpotensi
mendatangkan risiko terhadap
pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung.
FOKUS KESELAMATAN
• Luka Tusuk Jarum
• Cedera Punggung
• Terpapar radiasi atau hazmat lain

C
• Pasien agresif
• Terpeleset


Tersandung dan Jatuh
Kekerasan di Tempat Kerja
Tersengat Listrik
A M
S

• Luka Bakar




Properti Rusak
TBC / Air Borne R
Penyakit yang ditularkan melalui darah
Kebakaran
• Banjir dan disaster alam lain
• Kebisingan
• Risiko gangguan muskuloskeletal
Keamanan ????
Keamanan mempunyai arti
melindungi property milik

M C
rumah sakit, pasien, staf,

dari bahaya A
keluarga, dan pengunjung
S
kehilangan,
R
kerusakan, atau pengrusakan
oleh orang yang tidak
berwenang.
FOKUS KEAMANAN
- Penyerangan fisik, penyanderaan.
- Ancaman bom
- Perampokan/Pencurian:dgn/tanpa senjata.

C
- Gangguan sosial
- Gangguan internal

A M
- Penculikan, Vandalisme
- Kehilangan Informasi Penting

S
- Pasien Kabur, bunuh diri.

R
- Penyalahgunaan/Kehilangan obat
- Kebakaran/Ledakan
- Perjudian, Penipuan, penggelapan.
- Menguntit
- Teroris
- Aksi Tenaga Kerja :
a. Mogok, Gangguan Internal
b. Kolateral
Upaya Keselamatan dan Keamanan di

C
Rumah Sakit

M
dilakukan melalui (Psl.13 ayat 2):
 Identifikasi

 Pemetaan
S
Area Risiko; dan A
dan Penilaian Risiko;

 Upaya Pengendalian.
R
Permenkes No.66 Tahun 2016
RS perlu mempunyai program pengelolaan keselamatan keamanan yang
meliputi :
a.Melakukan asesmen risiko secara komprehensif dan proaktif.
b.Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala dan terdokumentasi

M C
c.Melakukan asesmen risiko prakontruksi (PCRA) setiap ada kontruksi,
renovasi, atau penghancuran bangunan/demolish;

S A
d.Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman;
e.Menciptakan lingkungan yang aman ( identitas pada pasien, staf, pekerja

R
kontrak, tenant/penyewa lahan, keluarga (penunggu pasien)), atau
pengunjung sesuai dengan regulasi rumah sakit;
f. Melindungi dari kejahatan perorangan;
g.Melakukan monitoring daerah terbatas.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Identifikasi area yang
berisiko keamanan &
keselamatan di RS

M C
S A
R Pemberian identitas pada semua staf,
pengunjung, pedagang/ vendor dengan
memasang badge name sementara atau tetap
atau dengan cara identifikasi lain
Pemasangan CCTV dan menempatkan
satpam di area yg berisiko keamanan dan
keselamatannya.

M C
S A
R Melakukan asesmen risiko keamanan
dan keselamatan selama setiap ada
pembangunan dan renovasi
PCRA
Penganggaran untuk mengganti
sistem, perbaikan fasilitas yg
rusak, dll.

M C
S A
R
Pemeriksaan fasilitas fisik secara
komprehesif (perabotan yg tajam
dan rusak, kaca jendela yg pecah,
kebocoran air di atap,serta lokasi
tidak ada jalan keluar saat terjadi
kebakaran, fasilitas yg perlu
perbaikan, dll)
Perbaikan fasilitas yang berisiko
menimbulkan cedera

M C
S A
R
Monitoring pelaksanaan program
perbaikan fasilitas.
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA

DEFINISI
KECELAKAAN KERJA

M C
Suatu kejadian yang tidak diinginkan,
terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga,

S A menyebabkan cedera

R
Kecelakaan yang terjadi dalam hubungan
kerja sejak meninggalkan rumah, menuju
tempat kerja dan kembali kerumah melalui
jalan yang biasa dilalui

Akibat cedera ataupun cacat


KEBIJAKAN PENANGANAN
KECELAKAAN KERJA

M C
ALUR SISTEM PELAPORAN

S A
R
INVESTIGASI KECELAKAAN

PEMBIAYAAN: JKK
1. Pola hidup sehat
2. Menempatkan sumber radiasi dengan benar
3.

M C
Menghilangkan kondisi yang tidak standar
4.

5. A
Menghilangkan tindakan yang tidak standar

S
R
Mengurangi unsur kesalahan oleh manusia
6. Mengurangi unsur kesalahan
dari pekerjaan
Mengurangi unsur kesalahan
7
dari pengendalian

8. Inspeksi K3

M C
S A
R
10 UNSUR
KESELAMATAN
1. SELAMAT DALAM BEKERJA
2. PROSEDUR
3. TEMPAT
4. ORANG
M C
5. PERALATAN
6. LINGKUNGAN
S A
7. ANCAMAN
8. PENYAKIT
9. GANGGUAN
R
10.TERLINDUNGI
KEAMANAN

M C
Proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan atau
akses serta penggunaan oleh yang tidak berwenang

S A
R
JENIS
KEAMANAN

C
1. FISIK

2. INFORMASI
AM
3. DATA/KOMPUTER
RS
4. FINANSIAL
KEAMANAN KERJA

Unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja


yang aman baik berupa materiil maupun non materiil

M C
S A
R
PEMAHAMAN KONDISI AMAN BAGI PETUGAS,
PASIEN DAN PENGUNJUNG RS

PEMANTAUAN TEMPAT-TEMPAT RAWAN

M C
SISTEM PELAPORAN DAN INVESTIGASI

S A KEJADIAN TIDAK AMAN

R
Preventive
C
Identifikasi dan analisa Patroli keamanan Penjagaan keamanan
daerah risiko tinggi

M
keamanan

S A

aktif
R
Penanganan gangguan
keamanan
Menindaklanjuti gangguan
keamanan baik di dalam / diluar RS

MANAJEMEN KEAMANAN
PROGRAM KEAMANAN

C
1.Tujuan

M
2.Sasaran

A
3.Tugas dan Tanggung jawab

S
4.Inspeksi fasilitasi

R
5.Penilaian risiko
6.Progran strategi keamanan yg dapat dicegah
7.Program strategi keamanan secara aktif
8.Monitoring data
9.Pelatihan
10.Evaluasi tahunan
Tujuan
Untuk memastikan bahwa bangunan, gedung, peralatan dan
sistem tidak menimbulkan bahaya bagi penghuni
• mencegah gangguan keamanan

C
• Mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga,
pengunjung, dan staf

Sasaran
A M
• Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko

S
•Goals (terukur untuk apa yang akan dicapai atau dipertahankan

R
(diperbaharui setiap tahunnya)

Tugas dan Tanggung jawab


Petugas keamanan yang ditunjuk dengan kualifikasi termasuk
pelatihan dan pengalaman
Inspeksi Fasilitas
Proses didefinisikan,frekuensi (berapa kali), bagaimana temuan dirangkum dan
dianalisa
 . (Tentukan siapa yg melakukan Inspeksi)
o Penggunaan checklist untuk inspeksi

C
o Bagaimana data digunakan untuk melakukan perbaikan (bgmn Data Dibuat
Perbaikan untuk review)

Penilaian risiko
A M
R S
Lembar pemeriksaan fasilitas untuk informasi terkini
Lokasi rencana pembangunan up-to-date (blue print)
Penilaian risiko keamanan menggunakan format yang terstruktur
Tentukan siapa dan kapan dan bagaimana dan di mana dilaporkan
Prosedur pembangunan dan renovasi gedung :
ID, Askes, keamanan, CCTV, Alarm, manajemen Key
Program Strategi Keamanan Yang Dapat Dicegah

 Berencana untuk mengurangi risiko jelas berdasarkan inspeksi dan latihan :


Latihan penculikan bayi
Prosedur Satpam

C
Mengidentifikasi mendukung kebijakan dan prosedur
Akses ke rumah sakit

M

Identifikasi daerah sensitif keamanan  Pengendalian pintu masuk dan keluar

A
o

o Periksa poin di rumah sakit Area Kritis / Krusial

S
o Pengecekan jam malam/patroli keamananPengawasan mengunci pintu masuk setelah jam kerja

R
Koordinasi dengan departemen terkait diluar RS (kepolisian)
Komunikasi, nomor telepon
Sistem identifikasi (lencana) untuk staf, pengunjung, vendor / kontraktor, pasien dan penunggu pasien
Skrining pengunjung, keluarga, vendor setelah jam besuk
Sistem pemantauan jarak jauh seperti kamera pengintai / monitor tele
Pemantauan eksterior - tempat parkir, garasi, dll
Keamanan wilayah pemantauan pengawasan dan back-up kaset
PROGRAM KEAMANAN
Program strategi keamanan secara AKTIF

C
o Prosedur gangguan
keamanan staf, pengunjung,

A M o
dan pasien
Kode peringatan keamanan

R S o


Laporan kejadian; Format
atau bentuk

Alur pelaporan terhadap


gangguan keamanan
Monitoring data
o Menentukan langkah-langkah monitoring - bisa
menggunakan temuan pemeriksaan (patroli keamanan)
atau dari laporan kejadian seperti pencurian, penculikan
bayi dan gangguan keamanan lainnya
o

o
Proses pelaporan dan frekuensi (sesuai jadwal)
Analisis untuk Peningkatan Mutu
M C
Evaluasi tahunan
S A
R
Pernyataan yang menjelaskan proses untuk evaluasi
tahunan termasuk penggunaan pengawasan yang ada
dan data yang menunjukkan peningkatan kinerja :
• temuan pelatihan staf,
• review tujuan program, dan
• rekomendasi untuk program atau kebijakan
b. Proses Pengurangan
Containment  mencegah pajanan

M C
Risiko

Biosafety Program Management, support dari

S Apimpinan puncak

R
Compliance Assessment (audit, annual review,
incident, dan accident statistics)
Safety Inspection dan Audit

 Kebutuhan (jenisnya) ditentukan berdasarkan karakteristik


pekerjaan (potensi bahaya dan risiko)

C
 Upaya pemenuhan standar – standar tertentu

M
 Dilaksanakan dengan bantuan checklist

A
Jenis Audit : Audit internal dan eksternal

S
Fire Prevention Program R
 Risiko keselamatan yang paling besar dan banyak ditemui pada
hampir seluruh jenis kegiatan kerja adalah kebakaran
Emergency Response Preparedness
 Antisipasi keadaan darurat dengan mencegah meluasnya dampak
dan kerugian
 Keadaan darurat : kebakaran, ledakan, tumpahan, gempa, social
cheos, bomb treat, dll
prosedur dan sosialisasi

M C
 Harus didukung oleh : kesiapan SDM, sarana dan peralatan,

Kewaspadaan Standar

S A
R
 Pemakaian APD sesuai jenis pekerjaan
 Cara kerja aman selalu berpedoman pada SOP, serta dilindungi
oleh peraturan yang ada
 Pengelolaan lingkungan untuk selalu menyesuaikan dengan
lingkup pekerjaan yang dilakukan dengan substitusi, eliminasi,
dan administrasi
MENYELENGGARAKAN DIKLAT KESELAMATAN DAN KEAMANAN
RUMAH SAKIT

M C
S A
R
 Diklat 2 kali dalam setahun
 Peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan petugas keamanan
 Simulasi terkait keselamatan dan
keamanan : simulasi ancaman
bom, simulasi penculikan bayi, dll
( CONTOH )

PENANGANAN KEJADIAN PENCURIAN DAN PERAMPOKAN


 Perampokan

C
adalah suatu tindak kriminal dimana pelaku

M
perampokan mengambil kepemilikan seseorang melalui tindakan

A
kasar / intimidasi / ancaman yang biasanya dilakukan saat

S
diketahui sang korban.
 Pencurian
R
adalah suatu tindak kriminal dimana pelaku pencurian
mengambil kepemilkan seseorang yang dilakukan saat tidak
diketahui sang korban.
 Kodeemergency : Kode Cokelat adalah sebuah kode apabila ada
pencurian di suatu ruangan. ( CONTOH )
ALUR PENANGANAN KEJADIAN PENCURIAN DAN PERAMPOKAN

Mulai Satpam Satpam melaksanakan


melaksanakan investigasi penanganan
Satpam Menerima laporan peutupan semua korban dan petugas
terjadinya akses keluar kesehatan serta

C
pencurian/perampokandar masuk TKP mencatat di buku saku
i petugas kesehatan
melalui telepon

A M
S
Satpam melaporkan
adnyan kejadian tersebut Satpam melakukan
ke pimpnan terkait / Satpam melakukan

R
verifikasi dengan
Direktur / Duty Manager melihat rekaman pemeriksaan dan
kejadian dimonitor penyisiran di sekitar
CCTV lokasi

Satpam melaporkan /
meminta bantuan ke
p[hak kepolisian
(apabila diperlukan)

Satpam membuat
laporan kronologis Selesai
kejadian untuk bahan
laporan ke Dirut
PENANGANAN KEJADIAN PASIEN KABUR

Pasien kabur adalah


pasien yang keluar /
C
pulang tanpa ijin keluar
M
A
perawat jaga dari ruang

S
perawatan / ruang

R pelayanan (dalam masa


perawatan / pelayanan
kesehatan)
ALUR PENANGANAN KEJADIAN PASIEN KABUR

Mulai

Satpam Menerima laporan Satpam Satpam mencatat


dari perawat jaga di ruang melaksanakan semua data tentang
ruang perawatan/ruang peutupan semua pasien kabur kepada

C
pelayanan akses keluar masuk petugas kesehatan
TKP

Satpam melaporkan
adnyan kejadian tersebut
ke pimpnan terkait /
Direktur / Duty Manager

A
Apabila terbukti
M
S
pasien kabur , satpam Satpam melakukan Satpam melakukan
mencoba konfirmasi verifikasi dengan melihat pemeriksaan dan

R
dengan pihak rekaman kejadian penyisiran di sekitar
keluarga pasien dimonitor CCTV lokasi
Apabila terbukti pasien
tidak ad dirumah/tidak
teridentifikasi rumahnya ,
satpam melporkan ke pihak
berwajib

Satpam membuat
laporan kronologis Selesai
kejadian untuk bahan
laporan ke Dirut
PELAPORAN INSIDEN

C
INSIDEN SUDAH INVERTIGASI &
PEMBENTUKAN SOSIALISASI KE
TERJADI, POTENSIAL DALAM WAKTU 2 x 24
TIM DAERAH/SATKER
TERJADI, NYARIS JAM MENGISI “FORMULIR
INVESTIGASI LAIN YANG

M
TERJADI PELAPORAN INSIDEN”
INSIDEN BERPOTENSI

S A
R
SEMUA
LAPORAN LAPORAN
PETUGAS RS
DISERAHKAN INSIDEN +
KE KOMITE K3 FTPP/RCA

MFK
10
M C
S A
R
DISKUSI  COBA IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIALNYA?

Instalasi Gizi ( Dapur )

M C
S A
R
1. PROSES KERJA
Pengambilan DAPUR
bahan makanan
2. Penyortiran bahan makanan
3. Pembersihan bahan makanan
4. Pemasakan (proses masak)

M C
A
5. Penyajian masakan

S
6. Pengantaran masakan
7.
8. R
Pembersihan sisa bahan makanan
Pencucian dan pengeringan
perabotan masak
DAPUR

9. Pengembalian perabotan masak


Program keselamatan dan keamanan
Hasil mapping area yang berisiko keamanan

C
dan keselamatan

M
Regulasi pemberian identitas bagi staf,

pengunjung
S A
pasien, keluarga/penunggu pasien dan

R
Regulasi keselamatan dan keamanan
selama pembangunan dan renovasi (PCRA)
Regulasi monitoring kepatuhan unit
independent terhadap MFK
Bukti anggaran, dll
STANDAR - MFK 4
MFK 4

terhadap keselamatan dan keamanan


M C
1. R  Pedoman pengorganisasian unit kerja yang bertanggung jawab

A
R  Program keselamatan dan keamanan RS

R S
2. D  Bukti penetapan unit kerja disertai pedoman pengorganisasian
( Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS, Bagian umum )

3 D  Bukti daftar area yang berisiko tentang keselamatan & keamanan


W  Penanggung jawab program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan ( Bagian umum )
4. D Bukti identitas yang diberikan kepada penunggu pasien,
pengunjung (termasuk tamu), staf rumah sakit, pegawai kontrak dan
semua orang yang bekerja di rumah sakit
O  Lihat penggunaan identitas pada penunggu pasien, pengunjung

C
(termasuk tamu), staf rumah sakit, pegawai kontrak.
•Staf RS, •Satpam, •Penunggu pasien, •Pengunjung RS, dll

A M
5. Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala,

(D,O,W)
R S
membuat rencana perbaikan dan telah melaksanakan perbaikan.

D  Bukti pemeriksaan fasilitas:


1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan pemeriksaan
O Lihat hasil pemeriksaan dan kondisi bangunan dan fasilitas RS
W Bagian umum/IPSRS/Unit kerja
6. Rumah sakit telah memasang monitoring pada area yang berisiko
keselamatan dan keamanannya (O,W)
O  Lihat CCTV terpasang di area yang ditetapkan berisiko
keselamatan dan keamanan

M C
W  Bagian umum/IPSRS/Unit kerja/Satpam

S A
R
7. RS telah menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (O,W)
O  Lihat bangunan dan fasilitas RS yang berisiko terhadap
keselamatan dan keamanan
W  Bagian umum/IPSRS/ Unit kerja
MFK 4.1
RS perlu melakukan asesmen risiko
setiap ada kegiatan kontruksi, renovasi,
maupun demolisi / pembongkaran
bangunan.

M C
A
Asesmen risiko harus sudah dilakukan
pada waktu perencanaan atau sebelum
pekerjaan kontruksi,

R S
renovasi,
demolisi dilakukan sehingga pada waktu
pelaksanaan sudah ada
dan

upaya
pengurangan risiko terhadap dampak
kontruksi, renovasi, dan demolis tersebut.
PRE CONSTRUCTION RISK ASSESSMENT
( PCRA )

M C
S A
R
Rumah sakit perlu melibatkan semua unit/instalasi pelayanan klinis
yang terkena dampak dari kontruksi baru tersebut :
- Konsultan perencana, atau manajer desain proyek,

C
- Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K-3 RS),

M
A
- Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),

S
- Bagian Rumah Tangga/Bagian Umum,

R
- Bagian Teknologi Informasi,
- Bagian Sarana Prasarana/IPSRS, dan
- unit atau bagian lainnya yang diperlukan.
Risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung, vendor,

M C
pekerja kontrak, dan entitas di luar pelayanan akan bervariasi
bergantung pada sejauh mana kegiatan konstruksi serta

A
dampaknya terhadap infrastruktur dan utilitas.

S
R
Sebagai tambahan, kedekatan pembangunan ke area pelayanan
pasien akan berdampak pada meningkatnya tingkat risiko.
Asesmen risiko prakonstruksi (PCRA) meliputi area-area sebagai berikut:
1. Kualitas udara;
2. Pengendalian infeksi (ICRA);
3. Utilitas;

M C
A
4. Kebisingan;
5. Getaran;
6. Bahan berbahaya;
R S
7. Layanan darurat, seperti respons terhadap kode; dan
8. Bahaya lain yang memengaruhi perawatan, pengobatan, dan layanan.
RS bersama dengan manajemen konstruksi (MK) memastikan
bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, ditegakkan, dan
didokumentasikan.

M C
Sebagai bagian dari penilaian risiko maka risiko pasien infeksi
dari konstruksi dievaluasi melalui infeksi penilaian risiko kontrol

(juga lihat PPI 7.5)


S A
yang dikenal sebagai ICRA (Infection Control Risk Assessment).

R
PCRA dengan ICRA merupakan kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
Elemen Penilaian MFK 4.1
1.Rumah sakit mempunyai regulasi yang
mengatur asesmen risiko prakonstruksi (PCRA).
(lihat juga PPI 7.5). (R)
2.Rumah sakit melakukan asesmen risiko
PRE
M C
prakontruksi (PCRA) bila ada rencana kontruksi,
renovasi, atau demolis/pembongkaran yang CONSTRUCTION

A RISK
meliputi butir 1 sampai dengan 8 pada maksud

S
dan tujuan. (D,W)

R ASSESSMENT
3.Rumah sakit mengambil tindakan berdasar atas
hasil asesmen risiko untuk meminimalkan risiko
selama pembongkaran, konstruksi, dan
renovasi. (D,O,W)
4.Rumah sakit memastikan bahwa kepatuhan ( PCRA )
kontraktor dipantau, ditegakkan, dan
didokumentasikan. (lihat juga MFK 3). (D,O,W)
M C
S A
R
080318 66
M C
S A
R
5
Elemen Penilaian MFK 4.2

1. Rumah sakit menyediakan anggaran untuk


memenuhi peraturan perundangundangan

C
yang terkait dengan fasilitas rumah sakit.

M
(lihat juga AP 5 dan AP 6). (D,W)

A
2. Rumah sakit menyediakan anggaran untuk

S
meningkatkan, memperbaiki, atau

R
mengganti sistem, bangunan, atau
komponen yang diperlukan agar fasilitas
tetap dapat beroperasi secara aman dan
efektif. (D,O,W)
3. Rumah sakit menyediakan anggaran untuk penerapan PCRA dan ICRA
bila ada renovasi, kontruksi, dan pembongkaran. (D,W)
Pengkajian Jawab Ya Jika jawaban Ya untuk setiap
keselamatan atau Tidak pertanyaan maka susun
langkah-langkah keselamatan

C
alternative yang harus dilakukan

M
1. Apakah setiap jalur jalan keluar
ada yang terhalang atau
terpengaruh oleh pekerjaan
yang direncanakan atau
S A
konstruksi ?
2. Apakah ada rambu jalan
keluar yang perlu ditutupi,
R
dihilangkan atau dipindahkan?

080318
5
Pengkajian Jawab Ya Jika jawaban Ya untuk setiap
keselamatan atau Tidak pertanyaan maka susun langkah-
langkah keselamatan alternative
yang harus dilakukan
3.Apakah muncul atau diperlukan

C
jalan keluar baru karena rerouting

M
dari jalur atau jalan keluar?

A
4.Apakah Sprinkle terganggu selama
melaksanakan pekerjaan yg
direncanakan atau konstruksi?
5.Apakah setiap komponen dari
sistem alarm kebakaran R S
terganggu selama
melaksanakan pekerjaan yang
direncanakan atau konstruksi?
Pengkajian keselamatan Jawab Ya Jika jawaban Ya untuk setiap
atau Tidak pertanyaan maka susun langkah-
langkah keselamatan alternative yang

C
harus dilakukan

M
6.Apakah smoke detector terganggu

A
selama melaksanakan pekerjaan
yang direncanakan atau
konstruksi?

R
7. Apakah APAR perlu dipindahkan
S
selama melaksanakan
pekerjaan yang direncanakan
atau konstruksi?

080318
5
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
080318
6
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
PERMENKES NOMOR 66 TAHUN 2016 – STANDAR K3RS

Pasal 13
Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit bertujuan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dan cidera serta mempertahankan kondisi yang aman bagi sumber daya

C
manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, dan pengunjung. dilakukan
melalui : identifikasi dan penilaian risiko; pemetaan area risiko; dan upaya
pengendalian.

A M
S
Identifikasi dan penilaian risiko dilakukan dengan cara inspeksi keselamatan dan

R
Kesehatan Kerja di area Rumah Sakit.

Pemetaan area risiko merupakan hasil identifikasi area risiko terhadap kemungkinan
kecelakaan dan gangguan keamanan di Rumah Sakit.

Upaya pengendalian merupakan tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan


dan gangguan keamanan.
CONTOH-CONTOH IMPLEMENTASI
UJI FUNGSI DAN PEMANTAUAN

M C
S A
R
SAFETY INDUCTION,
SAFETY PATROL & TRACER

M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R
M C
S A
R

Anda mungkin juga menyukai