Pediatri Fatmawati Bab I-2
Pediatri Fatmawati Bab I-2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah Balita yang mencapai 10% dari penduduk Indonesia, hal ini menyangkut
bahwa tumbuh kembang balita ini sangat penting untuk diperhatikan karena dapat
mempengaruhi kualitas generasi masa depan bangsa. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam masa tumbuh kembang anak, meliputi gizi yang baik, stimulasi
interseluler, bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas terhadap umur,
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
tubuh yang komplek dalam pola teratur, sebagai hasil dari proses pematangan. Proses
tersebut menyangkut adanya proses perubahan dari sel-sel tubuh, jaringan, organ-
organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing
Masalah tumbuh kembang anak yang sering dijumpai salah satunya adalah
dikaitkan dengan gangguan non-progresif yang terjadi di otak janin atau bayi yang
Cerebral palsy merupakan kelainan atau kerusakan pada otak yang bersifat non
progresif. Pada umumnya terjadi di bagian cerebellum, ganglia basalis dan korteks
cerebri. Kelainan atau kerusakan otak dapat terjadi pada saat prenatal, perinatal dan
cerebral palsy disertai adanya masalah pada persepsi, kognisi, komunikasi dan
perilaku.(Hariandja, 2015).
pada anak pertama. Hal ini mungkin dikarenakan kelahiran pertama lebih sering
mengalami kesulitan dalam proses persalinan. Angka kejadiannya lebih tinggi pada
bayi berat badan lahir rendah dan kelahiran kembar. Umur ibu seringkali lebih dari 40
3 bulan terakhir ini, didapatkan total 511 kunjungan pasien anak. Dengan hasil
diplegi hipotone, 20% anak Global Delayed Development, 6% anak Down Syndrom,
peran Fisioterapi pada anak dengan gangguan tumbuh kembang akibat cerebral palsy
secara umum adalah untuk memperbaiki postur, mobilitas postural, kontrol gerak dan
menanamkan pola gerak yang benar dengan cara mengurangi abnormalitas tonus
postural, memperbaiki pola jalan dan mengajarkan pada anak gerakan-gerakan yang
fungsional sehingga anak dapat mandiri untuk melakukan aktifitas sehari hari
(Hariandja, 2015).
Salah satu pendekatan fisioterapi dalam pemberian terapi latihan pada kasus
memberikan efisiensi gerakan dan postur tubuh terhadap gaya gravitasi serta kontak
Metode ini pertama kali digunakan untuk terapi anak-anak pada kondisi cerebral
palsy. Kemudian metode ini digunakan juga untuk kondisi gangguan perkembangan
pada anak lainnya. Pendekatan NDT berfokus pada normalisasi otot hypertone atau
dan fasilitasi. NDT adalah metode terapi yang populer dalam pendekatan intervensi
pada bayi dan anak-anak dengan disfungsi neuromotor (Uyanik and Kayihan, 2013).
B. Identifikasi Masalah
1. Masalah gangguan yang ditemui pada kasus ini meliputi gangguan fungsional
2. Pembatasan Masalah
Melihat banyaknya masalah yang timbul pada kasus Cerebral Palsy, maka kami
sebagai penulis akan membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam makalah
ini. Adapun masalah yang akan dibahas akan dibatasi pada Penatalaksanaan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Diplegia.