Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat, ridho,
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan observasi K3 di PT. Rohto Laboratories
Indonesia dan laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan Praktek Kerja Industri ini disusun berdasarkan kegiatan analisa di bagian
produksi CHC dan MDD PT. Rohto Laboratories Indonesia yang bertempatkan di Jalan
Cimareme No.203 Kabupaten Bandung, yang dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2016.

Tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu agar penulis dapat melakukan evaluasi dan
sebagai bahan dokumentasi dari pelaksanaan observasi K3 di Industri. Supaya dapat
bermanfaat bagi pembaca, terlebih untuk penulis sendiri, pihak industri, dan pihak kampus.
Selain itu Observasi K3 ini dimaksudkan sebagai salah satu pembelajaran langsung di
industri terutama dalam hal K3 dan juga untuk mencapai visi D-IV Kesehatan Lingkungan
yaitu “Program Studi yang Unggul dalam Kesehatan Lngkungan Industri di Tingkat Nasional
pada Tahun 2018”

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan dari segi kualitas, kuantitas, maupun dari ilmu pengetahuan yang penulis
kuasai. Oleh karena itu kami selaku penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan pembuatan laporan atau karya tulis dimasa mendatang. Atas
perhatian dan waktunya penulis mengucapkan terimakasih.

Bandung, November 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
Di beberapa industri di Indonesia permasalahan tentang K3 seringkali terjadi
akibat penerapan K3 yang tidak dilakukan dengan baik. Tidak adanya APD (Alat
Pelindung Diri), alat yang tidak ergonomis, terpapar zat kimia menjadi beberapa
permasalahan yang khas dalam penerapan K3. Pengetahuan dan kepedulian karyawan
maupun staf industri untuk menerapkan K3 masih sangat rendah salah satunya karena
ketidaknyamanan terhadap penggunaan APD.
PT. Rohto Laboratories Indonesia merupakan salah satu industri yang
memiliki penerapan K3 di Industri yang baik. PT. Rohto Laboratories Indonesia
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik dan farmasi yang banyak
menggunakan mesin-mesin produksi yang memiliki risiko dan hazard yang besar.
Penerapan K3 di PT. Rohto Laboratories Indonesia meliputi penerapan rambu-rambu
di dalam dan luar industri, penggunaan APD di setiap bagian proses, pemberian
makanan bergizi kepada karyawan, dll.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana implementasi K3 di PT. Rohto Laboratories Indonesia?
2. Bagaimanana pencegahan hazard melalui K3 yang diterapkan di PT. Rohto
Laboratories Indonesia
3. Bagaimana pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja di PT.
Rohto Laboratories Indonesia
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan K3 di PT. Rohto Laboratories Indonesia

Tujuan Khusus
1. Mengetahui implementasi K3 di PT. Rohto Laboratories Indonesia
2. Mengetahui sumber hazard dan hazard PT. Rohto Laboratories Indonesia
3. Mengetahui risiko kerja yang dapat ditimbulkan di PT. Rohto Laboratories
Indonesia
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Perusahaan


PT. Rohto Laboratories Indonesia adalah perusahaan multinasional yang
merupakan salah satu anak perusahaan dari Rohto Pharmaceuticals Co. Ltd, yang
berpusat di Osaka, Jepang. PT. Rohto telah berusia lebih dari 100 tahun, serta tercatat
di Japan Stock Exchange.
PT. Rohto Laboratories Indonesaia terletak di Jl. Cimareme No. 203
Padalarang Jawa Barat dan mempunyai kantor pusat yang berkedudukan di Jalan
Jendral Sudirman kav 40-41, gedung bank Resona Perdania, Lt 7 Jakarta Pusat 10210.
PT. Rohto Laboratories Indonesia beroperasi di Indonesia pada tahun 1996
dan merupakan perusahaan gabungan investasi antara Rohto Pharmaceutical Co.Ltd
yang berkedudukan di Jepang dan Kebayoran Pharmma Indonesia. Rohto
Pharmaceutical Co.Ltd berdiri sejak tahun 1899 dan memulai usahanya dibidang
farmasi. Saat ini Rohto menjadi salah satu perusahaan farmasi papan atas di Jepang.
Dengan berbagai produk obat-obatan untuk mata (Ophthalmic Medicine), saluran
pencernaan dan produk perawatan kulit. Dengan teknologi tinggi dan pengalaman
yang dimiliki, Rohto mampu menghasilkan produk-produk yang terpercaya, higienis,
modern, dan ramah lingkungan.
Rohto Pharmaceuticals Co., Ltd melalui anak perusahaannya yaitu
Mentholatum Co. Inc., yang berpusat di New York, USA senantiasa berkomitmen
untuk menciptakan produk-produk bidang perawatan kesehatan konsumen (Consumer
Health Care) yang memiliki kualitas tinggi dan terpercaya di dunia.
Mentholatum Co Inc, (USA) didirikan pada tahun 1889 oleh Mr. Albert
Alexander Hyde yang berhasil mengembangkan “Mentholatum Ointment” dengan
kekuatannya mengobati rasa nyeri, gatal, demam serta menyembuhkan akibat dari
gigitan serangga juga direkomendasikan oleh para dokter dan apotik-apotik di seluruh
dunia. Mentholatum Ointment secara langsung menjadi obat dengan reputasi tinggi di
seluruh benua Amerika, Kanada, United Kingdom, Hongkong, Negara ASEAN dan
negara-negara lainnya serta mendirikan pabrik lainnya di luar Amerika dan Jepang.
Sepanjang rentang 100 tahun kemudian, Mentholatum Co, Inc (USA) juga
memproduksi produk-produk obat-obatan (health care), perawatan kulit (skin care),
perawatan bibir (lip care), perawatan rambut (hair care) dan sebagainya yang dapat
dijual bebas (tanpa resep dokter) seperti Deep Heating Rub, Lip Ice Cool Lip Care,
Acnes, OXY, Body & Hand Veil Lotion, Deodorant, Sun Block, Sun Play dan banyak
produk lainnya dengan konsep “cosmoceutical” yang memberikan manfaat ganda
bagi pemakainya dan memiliki tingkat penjualan nomor satu di hampir banyak
negara.

2.2 Visi, Misi dan Kebijakan Perusahaan


2.2.1 Visi
Visi PT. Rohto Laboratories Indonesia ialah memenuhi kepuasan
pelanggan melalui keutuhan kualitas dalam semua produk dan layangannya.

2.2.2 Misi
Misi PT. Rohto Laboratories Indonesia ialah memperhatikan masa depan
yang sehat untuk semua dengan produk dan layanan dalam bisnis lensa Medical
Device Department (MDD) dan Consumer Health Care (CHC).

2.2.3 Kebijakan
Kebijakan yang dilakukan oleh PT. Rohto Laboratories Indonesia untuk
memenuhi kepuasan pelanggan melalui keutuhan dalam semua produk dan
layanannya, kebijakan tersebut antara lain :
1. Memprioritaskan kualitas produk dan layanan pada pelanggan untuk
menawarkan kepuasan pelanggan yang maksimal.
2. Membangun, menjamin dan memperbaiki kualitas produk dan layanan
secara berkelanjutan.
3. Melaksanakan sistem manajemen mutu yang baik dan melaksanakan
pelatihan yang diperlukan secara berkelanjutan.
4. Memahami bahwa setiap karyawan memiliki kontribusi dalam
memperoleh kepuasan pelanggan.

2.3 Produk Perusahaan


PT. Rohto Laboratories Indonesia merupakan perusahaan kosmetik, farmasi dan
produk perawatan kesehatan, anak perusahaan dari Rohto Pharmaceutical Co Ltd, Osaka,
Jepang. Produk produk PT Rohto Laboratories Indonesia antara lain :
 Rohto tetes mata
 Selsun shampo anti ketombe
 Fever Patch plester
 Lip Ice
 Lip on Lip
 Acnes Treatment Series
 Hada Labo
 Skin Aqua
 Beauty Mask

2.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Industri


Upaya melindungi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap
tenaga kerja merupakan kewajiban bagi seluruh pengusaha di Indonesia. Ketentuan-
ketentuan yang berlaku terhadap perlindungan K3 diatur secara rinci dalam Undang-
Undang No.1 Tahun 1970. Dalam UU tersebut jelas dinyatakan, “bahwa setiap tenaga
kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional”. Dalam
hal pembuktian terhadap peningkatan produktifitas tentu dapat dilakukan melalui
penilaian-penilaian tersebut.
Menurut David Goetsch (1996), bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
berhubungan dekat, keduanya tidak sama. Satu pandangan menyatakan bahwa
keselamatan kerja terkait dengan situasi yang menyebabkan cidera, sedangkan
kesehatan kerja terkait dengan kondisi yang menyebabkan penyakit. Satu padangan
lainnya bahwa keselamatan kerja terkait dengan bahya terhadap manusia yang
menimbulkan kondisi parah secara tiba-tiba, sedangkan kesehatan kerja berhubungan
dengan reaksi merugikan akibat pajanan jangka panjang yang membahayakan

2.5 Kesehatan Kerja


Dalam ranah internasional melalui gabungan negara-negara di dunia
dalam ILO/WHO Joint Safety and Committee (1998) telah merumuskan kesehatan
kerja adalah promosi dan pemeliharaan derajat tertinggi fisik, mentl dan kesejahteraan
sosial setiap pekerja di semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan terhadap
pekerja yang disebabkan oleh kondisi kerja, melindungi pekerja dari risiko dan faktor
yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja di lingkungan kerja
sesuai dengan fisiologi dan psikologi dan melakukan penyesuaian pekerjaan untuk
setiap pekerja untuk pekerjaannya.
Secara regulasi negara Indonesia mendukung rumusan dalam ILO/WHO
Joint Safety and Committee. Hal ini terdapat dalam Ketetapan Undang-Undang No.36
Tahun 2009 pada bab XII pasal 164-166 mengatur secara spesifik mengenai upaya
dan tanggung jawab pengusaha terhadap kesehatan kerja karyawan. Upaya
pengelolaan kesehatan kerja membutuhkan serangkaian program-program dengan
alokasi sejumlah dana yang perlu ditinjau keefektifannya. Sebelum menentukan upaya
perlindungan kesehatan di tempat kerja, tentu harus terlebih dahulu diketahui sumber-
sumber dari berbagai masalah kesehatan tersebut.

2.6 Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat yang digunakan pada observasi K3 di PT.Rohto Laboratories
Indonesia ini adalah sebagai berikut :
 Alat tulis digunakan untuk menulis hasil pengamatan sumber hazard, hazard dan
risiko di PT.Rohto Laboratories Indonesia
 Lembar Observasi untuk media mencatat pengamatan sumber hazard, hazard dan
risiko di PT.Rohto Laboratories Indonesia
 Kamera digunakan untuk alat dokumentasi

2.7 Metode yang digunakan


Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah praktikan melakukan
pengamatan di beberapa lini industri yaitu produksi dan packaging. Selain melakukan
pengamatan, praktikan juga melakukan wawancara kepada staf di industri tersebut.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai