Anda di halaman 1dari 1

Formulasi kebijakan system zonasi dalam penerimaan peserta didik baru

A. Standar Pemerataan Kualitas Sekolah Dalam Sistem Zonasi

Penerapan sistem zonasi di nilai merugikan siswa yang berprestasi, sebelum di


berlakukan nya system zonasi anak-anak yang memiliki banyak pilihan sekolah. Hal yang
sama juga dialami olehh anak-anak yang memiliki kompetensi menengah ke bawah, namun
dari keluarga yang memiliki sosial ekonomi yang menengah ke atas, mereka bebas memilih
sekolah favorit, sekalipun sekolah itu jauh dari tempat tinggal mereka. Sementara anak-
anak yang memiliki kompetensi menengah kebawah dari keluega dengan sosial ekononi
yang juga mennegah ke bawah, tidak memilii banyak pilihan. Mereka hanya bias menerima
saja kebijakan yang ada.

Melihat banyaknya kendala dan kekurangan dari penerapan system zonasi ini,
maka perlu adanya standar pemerataan kualitas sekolah dalam system zonasi. Hal ini
dilakukan karena masih banyak sekolah yang memiliki akses jalan dari rumah ke sekolah
yamg kurang memadai dalam bentuk jarak dan kondisi jalan tersebut. Tidak hanya itu.
Tenaga kerja kependidikan juga diperlukan dalam menentukan kualitas sekolah. Adapun
hal penentu kualitas sekolah juga meliputi sarana dan prasarana sekolah itu sendiri, apakah
memadai atau kurang memadai.

Standar pemerataan kualitas sekolah tersebut bertujuan untuk memberi keadilan


bagi siswa yang tinggal di daerah dan juga siswa yang memiliki kompetensi menengah
kebawah untuk dapat merasakan bersekolah di sekolah yang mempunyai kualitas baik dan
tentunya setara dengan sekolah favorit di kota-kota besar. Tujuan lainnya adalah untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, dengan kualitas sekolah yang memadai baik
dalam sarana dan prasarana sehingga menimbulkan semangat belajar siswa untuk dapat
meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan bermutu bagi nusa dan bangsa
itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai