Muhammad Faklun
BAB I
PENDAHULUAN
Insidennya hanya sekitar 0,3 – 0,9% dari seluruh tumor payudara, sedangkan
frekuensi lesi maligna sekitar 5-30%. Gejala klinik tumor phyllodes cukup
Tumor phyllodes muncul hampir secara eksklusif pada wanita dan jarang
pada pria. Tumor phyllodes dapat terjadi pada segala usia, namun terutama usia
remaja dapat terlihat seperti tumor phyllodes secara histologis, namun mereka
eksisi bedah dengan margin yang jelas, lebih disukai lebih dari 1 cm, untuk
mencapai kontrol lokal yang pasti. Asalkan margin aman dipertahankan baik
kecenderungan untuk tumbuh secara agresif dan rekuren secara lokal. Mirip
klasifikasi lesi.2
ganas tidak terdefinisi dengan baik. Laporan yang ada mengindikasikan bahwa
sekitar 80-95% tumor phyllodes adalah jinak dan sekitar 10-15% adalah ganas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
yang cepat massa mobile, dengan konsistensi keras serta asimetris. Secara
histologis tampak seperti celah stroma seperti daun yang dibatasi oleh sel-sel
mammae adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada
pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses
dari fasia pektoralis serta otot-otot pektoralis mayor dan minor. Penebalan
yang terjadi pada venteromedial dari regio aksila sampai ke regio inguinal
menjadi ‘milk lines’ dan selanjutnya pada bagian superior berkembang
lipatan ketiak, serta terbentang dari iga ke 2 sampai iga ke 6 atau 7. Pada
6 cm yang dinamakan areola. Warna areola itu sendiri bervariasi mulai dari
merah muda sampai coklat tua. Warna areoala ini bergantung pada umur,
Mammae adalah organ yang kaya akan suplai pembuluh darah yang
berasal dari arteri dan vena. Cabang dari arteri torakalis interna menembus
ruang antara iga 2, 3, dan 4 untuk memperdarahi setengah dari bagian medial
Di daerah lateral, mammae disuplai oleh cabang dari arteri aksilaris dan arteri
Sementara cabang dari arteri torakalis lateral adalah arteri mamari eksternal
arteri secara berlawanan. Darah kembali menuju vena cava melalui vena
aksilaris dan vena torakalis interna. Selain itu, darah juga kembali ke vena
cava melalui pleksus vertebralis. Aliran balik vena pada kuadran atas lebih
simpatik. Aliran limfe dari mammae sekitar 75% menuju ke aksila, sisanya ke
perkembangan epitel.4,5
FSH dari sel basofil pada bagian hipofise anterior dipengaruhi oleh sekresi
umpan balik baik positif maupun negative dari sirkulasi estrogen dan
C. Epidemiologi
0,3% hingga 1% dari tumor payudara pada wanita. Dalam satu ulasan dari
8.567 kasus kanker payudara yang diobati antara tahun 1969 dan 1993, hanya
yang lebih baru telah melaporkan angka mulai dari 33 hingga 821 pasien.
Sebuah studi berbasis populasi dari California mencatat risiko yang lebih
tinggi pada Latino daripada pada wanita kulit putih atau Asia, sementara studi
antara pasien Hispanik. Tumor phyllodes telah dilaporkan pada pria tetapi
lobular pada jaringan payudara pria. Sebagian besar pasien dengan tumor
phyllodes cenderung berusia 40-an, satu dekade atau lebih tua dari wanita
phyllodes jinak biasanya hingga satu dekade lebih muda daripada mereka
yang memiliki tumor ganas, tumor ini telah dilaporkan pada wanita
D. Etiologi
pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis kedua lesi mungkin
terlihat pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor phyllodes berkembang
tumor phyllodes dapat muncul de novo, tidaklah jelas. Noguchi dan kolega
telah mempelajari pertanyaan ini dengan analisis klonal dalam tiga kasus
stimulasi kuat. ET-1 tidak terdapat pada sel epitel mammae normal, namun
reseptor ET-1 spesifik terdapat pada permukaan sel stroma normal. Reseptor
ET-1 dijumpai pada permukaan sel dari sel-sel stroma tumor phyllodes
namun sel-sel immunoreactive ditemukan dalam sel-sel epitel tapi bukan sel-
sel stroma, memberi kesan bahwa ET-1 disintesis oleh sel epitel tumor
dibingungkan dengan sarkoma murni (tanpa elemen epitel sama sekali), untuk
memiliki tingkat lebih besar pada keganasan dan gumpalan keduanya sama-
pada kedua tumor phyllodes jinak dan ganas merupakan campuran dari
E. Patomekanisme
Tumor ini bisa berasal dari fibroadenoma selular yang telah ada dan
mitosis dalam jumlah yang bermakna. Protrusio khas massa polopoid stroma
dan pembuluh darah dan getah bening di payudara. Selain sel stroma, tumor
F. Gejala klinik
Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tegas dan biasanya bergerak secara
bebas. Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5
cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan. Kebanyakan tumor tumbuh
dengan cepat menjadi ukuran besar sebelum pasien datang, namun tumor-
tumor tidak menetap dalam arti karsinoma besar. Hal ini disebabkan mereka
untuk tumbuh secara agresif dan rekuren secara lokal. Mirip dengan sarkoma,
terapi awal.
1. Anamnesa
ulserasi kulit
2. Pemeriksaan fisik
batasnya jelas
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Tidak ada penanda tumor hematologik atau uji darah lainnya yang
b. Pemeriksaan Radiologi
kalsifikasi.7
Gambar 3. Gambaran mamografi tumor phyllodes.8
jika tumor itu cukup dekat dengan otot-otot dinding dada, MRI bisa
c. Biopsi
sebuah fibroadenoma.10
Biopsi mammae eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsi
sampel sel lebih baik dan akan menghasilkan diagnosa yang tepat
d. Temuan histopatologi
H. Penatalaksanaan
phyllodes namun histologi yang lebih tepat pada biopsi jarum inti dibutuhkan
eksisi lokal luas sebagai pendekatan primer pada penanganan tumor phyllodes
jinak. Data yang dimiliki yaitu angka rekurensi lokal sebesar 28% diantara 43
mastektomi sekunder, dan tak satupun yang meninggal akibat tumor ini.
Hanya 1 dari 21 pasien yang diterapi dengan mastektomi (simpel atau radikal)
dalam sejumlah studi. Jelas bahwa eksisi yang tidak tuntas merupakan
penentu utama rekurensi pada lesi jinak dan menengah. Ada dua alasan utama
dipastikan adalah teknik yang tepat. Untuk lesi besar dan lesi rekuren,
dengan tumor phyllodes dan hal ini merupakan alasan untuk follow-up jangka
I. Komplikasi
Infeksi
Pembentukan seroma
J. Prognosis
penting tetapi tumor yang muncul pada masa remaja tampaknya kurang
agresif terlepas dari jenis histologisnya. Ukuran tumor tidak seperti itu tetapi
Sebagian besar metastasis jauh berkembang dari tumor garis batas atau ganas.
mesenkim campuran, laju mitosis tinggi, dan atypia stroma sebagai hal yang
2. Gulliot, E., et. al. Management of Phyllodes Breast Tumors. The Breast
2011.
3. Amersi, F., et. al. Atypical Breast Proliferative Lesions and Benign Breast
Kluwers. 2010.
Elsevier. 2011.
6. Calhoun, K. E., et. al. Phyllodes Tumor; In Disease of The Breast 5th
7. Mishra, S. P., et. al. Phyllodes Tumor of The Breast: A Review Article.
8. Mansel, R. E. et. al. Benign Disorders and Diseases of The Breast 3rd
10. Sjamsuhidajat, R & Wim, de Jong (ed). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:
EGC. 2004.