Anda di halaman 1dari 151

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Ganjil
Materi Pokok : Asma’ul Husna
Alokasi Waktu : 6x45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Mengembangkan perilaku ( jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro
aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosudural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Meyakini sifat-sifat Allah yang terkandung dalam tujuh Asmaul khusna: al Ghafar,
al Razzaq, al Malik, al Hasib, al Hadi, al Khalik dan al Hakim.
2.1 Terbiasa Menerapkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam tujuh Asmaul
Khusna: al Ghaffar, al Razzaq, al Malik, al Hasib, al Hadi, al Khalik dan al
Hakim dalam kehidupan sehari-hari.
3.1 Memahami makna tujuh asmaul khusna: al Ghaffar, al Razzaq, al Malik, al Hasib,
al Hadi, al Khalik dan al Hakim
4.1 Melafalkan dan menghafal Asmaul Khusna dengan baik

III. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan


mengomunikasikan diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan makna Asmaul Khusna
2. Siswa dapat menjelaskan nilai-nilai positif Asmaul Khusna
3. Siswa dapat menerapkan nilai-nilai positif Asmaul Khusna dalam kehidupan
sehari-hari
4. Siswa dapat melafalkan dan menghafal Asmaul Khusna dengan baik

IV. Indikator Pencapaian


1. Menjelaskan makna Asmaul Khusna
2. Menjelaskan nilai-nilai positif Asmaul Khusna
3. Menerapkan nilai-nilai positif Asmaul Khusna dalam kehidupan sehari-hari
4. Melafalkan dan menghafal Asmaul Khusna dengan baik

V. Materi Pokok
A. AL GHAFFAR
Pengertian al Ghaffar
Al Ghaffar berasal dari akar kata ghafara yang artinya taghtiyah dan sitr
yaitu menutupi atau merahasiakan. Al Ghaffar bisa juga diterjemahkan
berasal dari kata al maghfiroh dan al ghufron yang artinya pengampunan.
Dapat kita terjemahkan bahwa maghfiroh dari Allah adalah di rahasikan-
Nya dosa-dosa dan diampuni-Nya dengan karunia-Nya dan rahmat-Nya
bukan karena tobat seorang hamba atau taatnya.

Meneladani Allah dengan sifat al Ghaffar


1. Memaafkan kesalahan orang lain
2. Menghilangkan sikap dendam
3. Mengingatkan kebaikan dan melupakan keburukan orang lain
B. AL RAZZAQ
Pengertian al Razzaq
Al Razzaq berasal dari kata razaqo atau rizq artinya rezeki. Ar Razzaq
adalah Allah yang memberi banyak rizki kepada makhluknya dan secara
berulang-ulang. Imam Al Ghazali menjelaskan arti ar Razzaq adalah Dia
yang menciptakan rezeki dan menciptakan yang mencari rezeki, serta Dia
yang mengantarkan kepada mereka dan menciptakan sebab-sebab
sehingga mereka dapat menikmatinya.

Meneladani Allah dengan sifat al Razzaq


1. Berkeyakinan bahwa Allah penjamin dan pemberi rizki secara mutlak
2. Berusaha maksimal dengan qona’ah
3. Memanfaatkan rizki ke jalan yang benar
C. AL MALIK
Pengertian al Malik
Al Malik diartikan dengan raja atau penguasa. Al Malik berarti raja
penguasa atas seluruh makhluk-Nya.

Secara umum Al Malik diartikan Raja atau Penguasa, kata Malik terdiri
dari huruf Mim Laam Kaaf yang rangkaiannya mengandung makna
kekuatan dan Keshahihan. Al Malik mengandung arti penguasaan terhadap
sesuatu disebabkan oleh kekuatan pengendaliandan keshahihanya. Hal ini
menunjukkan bahwa Allah adalah segala kekuatan yang ada di alam
semesta ini yang shahih dan tidak dapat di ingkari lagi kekuasaan-Nya
meliputi semesta alam dan pengetahuan yang ada.
Meneladani Allah dengan sifat al Malik
1. Tidak terlena dengan jabatan atau tahta
2. Mengendalikan hawa nafsu
3. Menjadi hamba yang bersyukur
4. Mengharap pertolongan Allah
D. AL HASIB
Pengertian al Hasib
Al Hasib secara bahasa artinya menghitung (mengira), mencukupkan,
melindungi, menolong. Menurut Imam al Ghazali, al Hasib bermakna dia
yang mencukupi siapa yang mengandalkannya. Sifat ini hanya dimiliki
oleh Allah, karena hanya Allah saja yang Maha mencukupi semua
makhluk-Nya dan diandalkan oleh seluruh makhluk-Nya.

Meneladani Allah dengan sifat al Hasib


1. Meyakini bahwa penciptaan alam raya dalam perhitungan yang tepat
2. Pandai melakukan introspeksi diri
3. Bersemangat dalam melakukan kebaikan
4. Merasa tentram atas kecukupan dari Allah
E. AL HADI
Pengertian al Hadi
Secara bahasa al hadi merujuk pada dua hal yaitu tampil kedepan memberi
petunjuk dan menyampaikan dengan lemah lembut. Al Hadi artinya
pemberi petunjuk, maksudnya adalah Allah swt yang menganugrahkan
petunjuk atau hidayah kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya sesuai
dengan peranan makhluk dan sesuai tingkatannya.

Allah juga memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya untuk selalu


beribadah kepada-Nya, serta mengikuti ajaran Rasul-Nya. Dialah Allah
yang memberi petunjuk kepada orang-orang yang berbuat maksiat sehingga
ia bertaubat. Allahlah yang telah menunjukkan jalan kepada orang-orang
yang sesat sehingga mereka kembali ke jalan yang benar.
Meneladani Allah dengan sifat al Hadi
1. Berharap terus mendapat petunjuk Allah
2. Secara konsisten menjaga aneka petunjuk aneka petunjuk yang telah
diberikan Allah
3. Memberi petunjuk yang benar dengan penuh amanah
F. AL KHALIK
Pengertian al Khaliq
Al Khaliq secara bahasa berasal dari kata khalq atau khalaqa yang berarti
mengukur atau memperhalus. Al-Khaliq secara bahasa berasal dari kata
khalq atau khalaqa yang berarti mengukur atau memperhalus. Kemudian,
makna ini berkembang dengan arti menciptakan tanpa contoh sebelumnya.
Kata khalaqa dalam berbagai bentuknya memberikan penekanan tentang
kehebatan dan kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya.

Allah Al-Khaliq, artinya Allah pencipta semua makhluk dan segala sesuatu.
Malaikat, jin, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, matahari, bulan,
bintang, dan segala yang ada di alam ini diciptakan oleh Allah. Allah
menciptakan setiap makhluk secara sempurna dan dalam bentuk yang
sebaik-baiknya dengan ukuran yang paling tepat.

Meneladani Allah dengan sifat al Khaliq


1. Bersikap kreatif dan berfikir-fikir
2. Melakukan aneka amal kebaikan
3. Memanfaatkan Sumber Daya Alam
4. Melestarikan Lingkunagn Hidup
G. AL HAKIM
Pengertian al Hakim
Al-Hakim(Yang Maha Bijaksana)yang memiliki hikmah, sifat, perbuatan
dan pengetahuan yang paling utama. Dengan hikmah-Nya, Dia menebarkan
kemaslahatan, kemanfaatan dan kemudahan yang lebih besar atau lebih
baik. Dengan hikmah-Nya pula menghalangi atau menghindarkan
terjadinya kemudharatan dan kesulitan yang lebih besar bagi makhluk-Nya.
Tidak ada keraguan dan kebimbangan dalam segala perintah dan larangan-
Nya, dan tak satu pun makhluk yang dapat menghalangi terlaksananya
kebijaksanaan atau hikmah-Nya

Meneladani Allah dengan sifat al Khaliq


1. Berilmu pengetahuan
2. Berfikir untuk kemanfaatan dan kemaslahatan
3. Bersikap adil
4. Bertindak profesional

VI. Proses Pembelajaran


a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi Asmaul khusna.
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga
menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk
ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of
model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga
dengan active learning atau whole-class teaching mengacu kepada gaya
mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan
mengajarkan memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung
pula. Model ini dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan
yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik).

b. Pelaksanaan
1. Guru memutarkan audio atau video Asmaul khusna
2. Siswa menyimak dan memperhatikan secara seksama audio atau video yang
diputar
3. Guru mengukur kesiapan siswa dengan menanyakan pemahaman mereka tentang
Asmaul Khusna
4. Guru menjelaskan pengertian Asmaul Khusna
5. Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada pada kolom mengamati
6. Siswa mengemukakan isi gambar
7. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan siswa
tentang isi gambar
8. Guru menjelaskan materi tujuh sifat Allah dalam Asmaul Khusna
9. Guru memberikan contoh perilaku orang-orang yang mengamalkan tujuh sifat
Allah dalam Asmaul Khusna
10. Guru meminta siswa memberikan contoh sikap orang yang mengamalkan tujuh
sifat Allah dalam Asmaul Khusna pada kehidupan sehari-hari
11. Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan temannya, menghafalkan Asmaul
Khusna secara pergantian
12. Siswa secara bergantian menghafalkan Asmaul Khusna
13. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, disesuaikan dengan kondisi
kelas
14. Guru meminta siswa mendiskusikan tujuh sifat Allah dalam Asmaul Khusna
secara berkelompok
15. Guru meminta siswa membuat bagan hubungan tujuh sifat Allah dalam Asmaul
Khusna dengan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara berkelompok
16. Siswa membuat bagan hubungan tujuh sifat Allah dalam Asmaul Khusna dengan
perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara berkelompok
17. Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,
dan kelompok lain mendengarkan atau menyimak sambil memberikan tanggapan
dan membuat catatan-catatan kecil.
18. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil diskusi
tersebut
19. Guru menjelaskan perilaku terpuji yang dapat diterapkan sebagai penghayatan
dari tujuh sifat Allah dalam Asmaul Khusna
20. Guru membimbing siswa membaca tentang kisah Nabi Ayyub as
21. Siswa mengungkapkan pendapatnya tentang hikmah kisah Nabi Ayyub as
22. Guru memberikan penjelasan tambahan dari hikmah kisah Nabi Ayyub as
23. Guru dan siswa menyimpulkan intisari pelajaran tersebut sesuai dengan buku
siswa kolom kesimpulan
24. Pada kolom “Ayo Berlatih” guru melakukan :
a. Bimbingan kepada siswa untuk membaca soal-soal yang ada materi
b. Meminta peserta didik mengerjakan bagian pilihan ganda, uraian dan essay
c. Bimbingan kepada siswa untuk mengamati dirinya dalam mengamalkan tujuh
sifat Allah dalam Asmaul Khusna.
VII. Penilaian
Guru melakukan penilaian pada:
a. Kolom “ Mengamati”
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:

Tindak
Nama Aspek yang dinilai Jumlah Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa Skor
1 2 3 4 T TT R P
1.
2.
3.

Aspek yang dinilai adalah :


1. Bahasa
2. Penampilan atau sikap
3. Etika
4. Isi

Ketentuan penskoran :
1. Jika siswa menggunakan bahasa yang baik dan santun maka skornya 25
2. Jika penampilan siswa santun (berpakaian sesuai dengan aturan) maka
skornya 25
3. Jika siswa menghargai guru dan teman-temannya dalam menyampaikan
pendapatnya, maka skornya 25
4. Jika isi pengamatan siswa sesuai dengan materi yang sedang dipelajari
maka skornya 25
b. Pada saat peserta didik diskusi tentang makna Asmaul Khusna dan
pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Aspek
Tindak
Nama yang Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa dinilai Maks.
1 2 3 T TT R P

Aspek dan rubrik penilaian:


1) Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.
2) Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.
3) Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi,
skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang
rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak
rapi, skor 10.
c. Pada kolom “Evaluasi”.

3) Pilihan ganda dan uraian.


Skor penilaian sebagai berikut.
a) Pilihan ganda:
Jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Guru meminta siswa memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d
atau e, pada jawaban yang paling benar !

1. Allah dzat yang Maha merahasiakan dan Maha menutupi adalah makna asmaul
khusna yang diterangkan dalam sifat………..
a. al Malik d. al Hadi
b. al Hasib e. al Razzaq
c. al Ghaffar

2. Allah swt yang menganugrahkan petunjuk atau hidayah-Nya kepada hamba-


hamba-Nya yang dikehendaki sesuai dengan peranan makhluk dan sesuai
tingkatannya adalah makna dari Asmaul Khusna…………..
a. al Malik d. al Hadi
b. al Hasib e. al Razzaq
c. al Ghaffar

3. Allah sendirir yang akan memenuhi kebutuhan makhluk, mencukupi mereka,


melanggengkan bahkan menyempurnakannya adalah makna asmaul khusna……..
a. al Malik d. al Hadi
b. al Hasib e. al Razzaq
c. al Ghaffar

4. Yang tidak butuh pada dzat dan sifat-Nya segala yang wujud, bahkan Dia adalah
yang butuh kepada-Nya, wujud segala sesuatu bersumber dari pada-Nya. Maka
segala sesuatu selainnya menjadi milik-Nya dalam zat dan sifat-Nya serta
membutuhkan-Nya. Adalah makna asmaul khusna…………..
a. al Malik d. al Hadi
b. al Hasib e. al razzaq
c. al Ghaffar

5. Suatu keyakinan bahwa jabatan yang kita emban adalah sebuah amanat dan akan
dipertanggung jawabkan, kekuasaan duniawi adalah fana ataupun sementara,
sedangkan kekuasaan Allah adalah mutlak dan abadi. Adalah sikap orang yang
meneladani sifat Allah….
a. al Malik
b. al Hasib
c. al Hadi
d. al Ghaffar
e. ar Razzaq
6. Salah satu bentuk evaluasi diri yang paling berguna adalah menyendiri untuk
melakukan introspeksi dan mengoreksi sebagai amalan yang telah dilakukan.
Adalah sikap orang meneladani sifat Allah……….
a. al Malik
b. al Hasib
c. al Hadi
d. al Ghaffar
e. ar Razzaq

7. Memperhatikan, menghormati dan menjunjung tinggi martabat ilmu dan orang


yang memiliki ilmu. Adalah sikap orang yang meneladani sifat Allah………..
a. al Malik d. al Khaliq
b. al Hakim e. ar Razzaq
c. al Hadi

8. Tidak bertanggung jawab dalam melindungi alam dan lingkungannya adalah sikap
orang yang bertentangan dengan sifat Allah……
a. al Malik d. al Khaliq
b. al Hasib e. ar Razzaq
c. al hadi

9. Tidak mengakui kekuasaan Allah dilangit dan di bumi adalah sikap orang yang
bertentangan dengan sifat Allah………….
a. al Malik d. al Ghaffar
b. al Hasib e. ar Razzaq
c. al Hadi

10. Tidak puas dengan apa yang telah diperoleh dan menginginkan hak orang lain
adalah sikap orang yang bertentangan dengan sifat Allah…………
a. al Malik
b. al Hasib
c. al Hadi
d. al Ghaffar
e. ar Razzaq

b) Uraian:
Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan pengertian al Malik secara bahasa dan istilah!
2. Sikap apa saja yang dapat kita teladani dari sifat Allah al Ghaffar?
3. Bagaimana Allah menjamin rizki makhluk-Nya?
4. Apa yang kalian fahami dengan sifat Qona’ah?
5. Sebutkan tiga hal yang harus kita lakukan untuk mendapatkan kepuasan!
6. Pelajaran apa yang dapat kita ambil dengan meneladani sifat al Malik?
7. Jelaskan al Hasib menurut Imam al Ghazali !
8. Sebutan untuk hari perhitungan adalah.......
9. Bagaimanakah cara kita mengevaluasi diri ?
10. Jelaskan makna kreatif persfektif Islam !

Rubrik Penilaian
No.
Rubrik penilaian Skor
Soal
a. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan sangat lengkap,
skor 9
b. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan lengkap, skor 6
1 c. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan tidak lengkap, 9
skor 3

a. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan sangat lengkap,


skor 9
b. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan lengkap, skor 6
2 9
c. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan tidak lengkap,
skor 3

a. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan sangat


lengkap, skor 9
b. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan lengkap,
3 9
skor 6
c. Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan tidak
lengkap, skor 3
a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan
sangat lengkap, skor 9
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan
4 9
lengkap, skor 6
c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak
lengkap, skor 3

a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat


lengkap, skor 9.
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan
5 9
lengkap, skor 6.
c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak
lengkap, skor 3.

a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat


lengkap, skor 9.
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan
6 9
lengkap, skor 6.
c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak
lengkap, skor 3.

a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat


lengkap, skor 9.
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan
7 9
lengkap, skor 6.
c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak
lengkap, skor 3.

a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat


lengkap, skor 9.
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan
8 9
lengkap, skor 6.
c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak
lengkap, skor 3.

a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat


lengkap, skor 9.
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan
9 9
lengkap, skor 6.
c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak
lengkap, skor 3.
a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat
lengkap, skor 9.
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan
10 9
lengkap, skor 6.
c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak
lengkap, skor 3.

Jumlah skor 90

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan Isian) x 100
100
4) Tugas.
Skor penilaian sebagai berikut.
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Catatan:
Selain peserta didik diberikan tugas sesuai dengan yang ada di buku siswa juga
diberikan tugas tidak terstruktur yang berupa fortopolio tentang laporan kegiatan
memahami Asmaul Khusna dan mengamalkannya dalam sehari-hari.

Format bentuk laporannya adalah:


Nama : ................... Kelas : ...................
No. Induk : ................... Bulan : ...................

Sikap yang lakukan Paraf


Tanggal Ket./
No. guru/
/ Hari Pemaaf sabar Qona’ah adil semangat Kreatif Alasan
orang tua
1
2
3
4
Mengetahui, ................., .................20......
Guru Aqidah Akhlak Orang Tua/Wali Siswa

............................... ........................................

• Setiap karya siswa sesuai Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio
dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti
pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0-10
atau 0-100. Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin
tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang
kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai.

Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Rata-rata dari jumlah nilai pada kolom a (mengamati) jumlah nilai pada
kolom b (diskusi) x 60 %.
b. Jumlah nilai rata-rata pada kolom evaluasi (pilihan ganda, essay atau uraian dan
tugas x 40%

Nilai akhir = nilai a + nilai b

Kunci jawaban
I. Kolom penerapan
(kebijakan guru disesuaikan dengan jawaban peserta didik)

II. Pilihan ganda


1. C
2. D
3. B
4. A
5. A
6. B
7. B
8. D
9. A
10. E
III. Uraian
1. Al Malik secara bahasa berarti raja atau penguasa. Secara istilah al Malik berarti
Allah adalah segala kekuatan yang ada di alam semesta ini yang shahih dan tidak
dapat diingkari lagi kekuasaan-Nya meliputi semesta alam dan pengetahuan yang
ada.
2. a. memaafkan orang lain
b. menghilangkan rasa dendam
c. mengingat kebaikan dan melupakan keburukan orang lain
3. Allah akan mencukupi kebutuhan makhluk-Nya, sesuai dengan kebutuhan mereka
dan tidak akan pernah habis
4. Menerima atau merasa puas dengan apa yang dia dapatkan
5. 1) Usaha yang maksimal yang halal
2) keberhasilan memiliki hasil usaha maksimal tersebut
3) dengan sukacita menyerahkan apa yang telah dihasilkan (bersyukur)
6. a. kita tidak terlena pada jabatan atau tahta
b. kita dapat mengendalikan hawa nafsu
c. kita bisa menjadi hamba yang bersyukur
d. kita selalu mengharap pertolongan Allah
7. Dia (Allah) yang mencukupi siapa yang mengandalkan-Nya
8. Yaumul Hisab
9. Menyendiri, bermuhasabah dan mengoreksi berbagai amalan yang telah kita lakukan
10. Kesadaran keimanan seseorang untuk menggunakan keseluruhan daya dan
kemampuan diri yang dimiliki sebagai wujud syukur akan nikmat Allah, guna
menghasilkan sesuatu yang terbaik dan bermanfaat bagi kehidupan sebagai wujud
pengabdian yang tulus kehadirat Allah.

IV. Tugas
(Kebijakan guru)
Catatan:
1. Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
2. Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki
peserta didik selama dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau
nilai-nilai karakter yang dimiliki boleh peserta didik dapat dilakukan dengan tabel
berikut ini:

Aktifitas
Nama
No. peserta Kerja sama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2

Rubrik penilaian:
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam
indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang dinyatakan
dalam indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang dinyatakan dalam
indikator.
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam indikator.

Catatan :
1. Penguasaan nilai disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.
Rentang Skor = Skor Maksimal – Skor Minimal
= 16 - 4
= 12
MK = 14 - 16
MB = 11- 13
MT = 8 - 10
BT = 4-7
Keterangan:
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Mulai membudaya/terbiasa (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

VIII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi tentang “Asmaul Khusna”. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 6)
dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

Catatan:
Banyak pilihan atau alternative yang dapat digunakan guru untuk melakukan remidial.

X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Evaluasi” dalam buku teks
kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga
dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan
perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung
baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku ana
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Ganjil
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : 6x45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan pro aktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta, dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
2.2 Terbiasa berperilaku amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Memahami pengertian dan pentingnya mal saleh, toleransi, musawah dan
ukhuwah
4.2 Menyajikan pengertian dan pentingnya amal saleh, toleransi, musawah dan
ukhuwah

III. Tujuan Pembelajaran


Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan, diharapkan :
1) Siswa dapat menjelaskan pengertian amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
2) Siswa dapat menyebutkan cirri-ciri orang yang beramal saleh, toleransi, musawah
dan ukhuwah
3) Siswa dapat membiasakan berperilaku amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
4) Siswa dapat menyebutkan pentingnya beramal saleh, toleransi, muswah dan
ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari

IV. Indikator Pencapaian


1. Menjelaskan pengertian amal
saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah.
2. Menyebutkan cirri-ciri orang
yang beramal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
3. Membiasakan berperilaku amal
saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
4. Menyebutkan pentingnya
beramal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah dalam kehidupan ssehari-hari

V. Materi Pokok
AMAL SALEH
Pengertian Amal Saleh

Amal soleh menurut bahasa diartikan sebagai perbuatan baik yang


mendatangkan pahala, atau sesuatu yang dilakukan dengan tujuan berbuat baik
terhadap masyarakat atau sesama manusia.

Secara istilah amal soleh adalah perbuatan bersungguh-sungguh dalam


menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam
bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia. Amal
soleh adalah setiap pekerjaan yang baik, bermanfaat dan patut dikerjakan, baik
pekerjaan yang bersifat ubudiyah (seperti; sholat, puasa, zakat, haji dan lain-
lain) atau pekerjaan yang bersifat sosial (seperti; menolong orang lain,
menyantuni anak yatim, peduli pada sesama dan lain-lain)

Membiasakan Beramal saleh dalam Kehidupan sehari-hari


Membiasakan beramal soleh dalam arti luas, bagi umat Islam adalah suatu
kewajiban. Karena nilai baik atau tidaknya seseorang ditentukan oleh amal
perbuatannya. Sebuah kaum mengalami kemajuan atau kehancuranpun
disebabkan karena perilaku baik atau tidak bangsanya.

Dasar hukum yang menunjukkan tentang pentingnya amal soleh adalah firman
Allah :

“Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun


perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami
berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 97)

Membiasakan beramal soleh dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah


keharusan. Maka kita harus mengetahui prinsip-prinsip amal saleh antara lain :

a. Niat yang lurus


Dalam ajaran agama Islam, niat adalah adalah salah satu factor penentu
amal seseorang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan sesuatu
hendaklah kita luruskan niat dan tujuan, yaitu hanya karena Allah.
b. Ada manfaat
Setiap perbuatan yang hendak dilakukan harus benar-benar bermanfaat
baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Baik untuk kehidupan di
dunia maupun di akhirat, karena Islam mengajarkan bahwa perbuatan
yang tidak bermanfaat tidak boleh dilakukan, karena termasuk perbuatan
sia-sia.
c. Benar prosesnya
Satu perbuatan dapat disebut sebagai amal soleh atau tidak, dilihat dari
prosesnya bertentangan atau tidak dengan ajaran agama.

Ciri-ciri Orang yang Beramal Saleh


Nilai-nilai Positif Beramal Saleh
Setiap kita melakukan perbuatan yang kita laukan akan memberikan akibat
kepada kita, apabila kita melakukan perbuatan baik maka akibat yang akan
kita terimapun baik. Berikut ini nilai-nilai positif beramal soleh :

a. Meningkatkan Kualitas Kemanusiaan

Keimanan merupakan kebutuhan hidup manusia, menjadi pegangan


keyakinan dan motor penggerak untuk perilaku dan amal (aktivitas)
manusia. Iman sebagai syarat utama dalam mencapai kesempurnaan
(insane utama) dan merupakan langkah awal untuk menuju kesalehan dan
mewujudkan perilaku, amal saleh dan pengorbanan manusia bagi
pengabdian kepada Allah, karena iman juga terkait dengan amal saleh.

b. Menghargai Waktu

Orang yang beramal saleh selalu meghargai waktu, karena waktu yang
terjadi sekarang tidak mungkin terulang pada masa yang akan datang.

c. Membawa Kebahagiaan
Selain membawa kebahagiaan untuk diri sendiri, amal soleh juga
membawa kebahagiaan dan kebaikan untuk orang lain.

TOLERANSI
Pengertian Toleransi

Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti berusaha untuk
tetap bertahan hidup, tinggal atau berinteraksi dengan sesuatu yang
sebenarnya tidak disukai atau disenangi. Dalam kamus bahasa Indonesia
disebutkan bahwa kata toleransi berarti sifat atau sikap toleran. Kata
toleran sendiri di definisikan sebagai bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian sendiri.

Dalam bahasa Arab, istilah toleransi dikenal dengan tasamuh yang berarti
kemuliaan, lapang dada, ramah dan suka memaafkan. Secara umum,
konsep tasamuh mengandung makna kasih sayang (ar-Rahmah), keadilan
(al-‘Adalah), keselamatan (al-Salam) dan ketauhidan (al-Tauhid). Konsep-
konsep tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, konsep
tersebut merupakan ciri khas Islam yang membedakan tolransi persfektif
Islam dengan lainnya.

Toleransi Menurut al Qur’an dan Sunnah


Toleransi dalam al Qur’an diterangkan dalam:
a. QS. Al Isra : 70, yang menjelaskan tentang kemuliaan manusia apapun
agama, bangsa dan kesukuannya.
b. Perbedaan bahwa manusia dalam agama dan keyakinan merupakan
realitas yang dikehendaki Allah swt yang telah memberi mereka
kebebasan untuk memilih iman dan kufur. Diterangkan dalam QS. Hud
: 118
c. Seorang muslim tidak dituntut untuk mengadili kekafiran seseorang
atau menghakimi sesatnya orang lain. Allah sajalah yang akan
menghakiminya nanti. Diterangkan dalam QS. Al Hajj : 68-69
d. Keyakinan bahwa Allah swt memerintahkan untuk berbuat adil dan
mengajak kepada budi pekerti mulia meskipun kepada orang musyrik.
Allah juga mencela perbuatan zalim meskipun terhadap kafir.
Diterangkan dalam QS. Al Maidah : 8

Membiasakan Perilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari


Memiliki sikap toleransi adalah suatu keharusan dalam Islam, Islam sendiri
mengandung pengertian agama yang damai, selamat dan menyerahkan
diri. Islam adalah rohmatal lil ‘alamiin (agama yang menjadi rahmat bagi
seluruh alam). Islam selalu menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk
saling menghormati dan tanpa paksaan.

Dalam sejarah Islam, Nabi telah memberikan banyak contoh yang


mengajarkan kepada kita pentingnya toleransi. Diantaranya; diceritakan
Nabi Muhammad saw memberi makan seorang Yahudi miskin setiap hari
dengan terus menghargai keyakinannya dan tanpa memaksakan agama
Islam baginya. Dalam kisah lain diriwayatkan oleh Imam Bukhori, bahwa
suatu ketika ada jenazah orang Yahudi melintas disebelah Nabi saw dan
para sahabat, seketika Nabi saw berhenti dan berdiri. Kemudian salah
seorang sahabat berkata: kenapa engkau berhenti ya Rasulullah? Padahal
itu adalah jenazah orang Yahudi? Nabi bersabda : bukankah dia juga
manusia?. Subhanallah!

Toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama yang didasarkan


kepada : Setiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri
dan memiliki betuk ibadah (ritual) dengan system dan tata cara sendiri
yang dibebankan serta menjadi tanggung jawab orang yang memeluknya.
Atas dasar itu, maka toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama
bukanlah toleransi dalam masalah-masalah keagamaan, melainkan dalam
sikap keberagaman pemeluk agama dalam pergaulan hidup antara umat
beragama dalam masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum.

Ciri-ciri Orang yang berperilaku Toleransi


a. Selalu menghargai perbedaan
b. Menghormati keputusan orang lain
c. Tidak merasa lebih dibandingkan yang lain
d. Memahami dalam kehidupan ini selalu terdapat perbedaan
e. Tidak menjadikan perbedaan sebagai masalah

Nilai-nilai Positif Orang yang berperilaku Toleransi


1. Memiliki banyak teman dan saudara dari berbagai kalangan
2. Terciptanya kenyamanan hidup
3. Terciptanya keadilan dan dijauhkan dari sifat diskriminasi

MUSAWAH
Pengertian Musawah
Secara bahasa musawwah adalah persamaan. Sedangkan secara istilah
musawwah adalah persamaan dan kebersamaan serta penghargaan terhadap
sesama manusia sebagai makhluk Tuhan.
Musawwah juga dapat diartikan dengan persamaan derajat, artinya sikap
seseorang yang memandang dirinya sama atau sejajar dengan orang lain.
Bagaimanapun, dalam kehidupan ini selalu ada perbedaan, akan tetapi
perbedaan tersebut tidak lebih dari sekedar penanda identitas antara satu
dan yang lainnya.

Membiasakan Berperilaku Musawah dalam Kehidupan Sehari-hari

Merasa diri sejajar dengan orang lain adalah sifat terpuji, membiasakan diri
merasa sejajar dengan orang lain adalah sifat yag dapat mendatangkan
kebaikan-kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri Orang Yang Berperilaku Musawah

Orang yang memiliki sifat musawwah dapat dilihat dari tingkah lakunya
setiap hari, diantaranya adalah:

a. Tidak sombong
b. Menghargai karya orang lain
c. Menghargai kedudukan dan profesi orang lain
d. Menerima kritikan sebagai saran yang membangun
e. Tidak merasa paling benar
f. Menyadari kekurangan dirinya dan menerima kekurangan orang lain

Nilai-nilai Positif Musawwah

Nilai-nilai positif orang yang berperilaku musawwah diantaranya adalah :

a. Terciptanya hidup yang damai dan tentram


b. Terciptanya kehidupan yang harmonis karena sikap saling menghargai
c. Terhindar dari perbuatan memaksakan kehendak

UKHUWAH
Pengertian Ukhuwah

Ukhuwah (brotherhood) biasa diartikan sebagai “persaudaraan”. Ukhuwah


dalam konteks bahasa Indonesia, memiliki arti sempit seperti saudara
kandung dan dalam arti yang luas ukhuwah adalah hubungan pertalian
antara sesama manusia dan hubungan kekerabatan yang akrab diantara
mereka.

Dalam pengertian yang luas, ukhuwah adalah suatu sikap yang


mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas
yang dilakukan seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok pada
kelompok lain dalam interaksi sosial.

Munculnya sikap ukhuwah dalam kehidupan masyarakat disebabkan


adanya dua hal, yaitu :

a. Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan, wawasan,


pengalaman, kepentingan, tempat tinggal dan cita-cita.
b. Adanya kebutuhan yang dirasakan hanya dapat dicapai dengan
melakukan kerja sama dengan orang lain

Macam-macam Ukhuwah
Ada beberapa macam bentuk ukhuwah yang sangat besar peranannya
dalam kehidupan kita, yaitu :

a. Ukhuwah keagamaan

Prinsip ukhuwah Islamiyah (fi din al-Islam) harus diorientasikan pada


delapan prinsip pokok, yaitu :

1. Ukhuwah Islamiyah ditegakkan atas aqidah yang mantap, yakni aqidah


yang disimpulkan dalam kalimat sahadat
2. Al tasamuh fi al ikhtilaf (toleransi dalam setiap perbedaan)
3. At ta’awun (saling menolong antar sesama)
4. Al tawazun (sikap seimbang antara semua bidang)
5. Al tawassuth (bersikap sederhana dan tidak memihak)
6. Al wahdan wa ittishal (integritas dan konsolidasi di semua bidang)
7. Memandang Islam sebagai rohmatal lil ‘alamin
8. Membentuk pemerintahan yang Islami
b. Ukhuwah kebangsaan
Agama Islam tidak hanya mengenal ukhuwah diniyah atau Islamiyah saja,
Islam juga memiliki ajaran tentag ukhuwah kebangsaan atau yang kita
kenal dengan ukhuwah wathaniyyah, yaitu ukhuwah yang tumbuh dan
berkembang atas dasar nasionalisme. Dapat diterjemahkan bahwa Islam
mengajarkan persaudaraan sebagai bangsa walaupun berbeda agama.

Dalam al Qur’an dijelaskan bahwa perbedaan adalah hukum yang berlaku


dalam kehidupan ini.Beberapa konsep mendasar dari ukhuwah masyarakat
madani yang dibangun oleh saw antara lain;
1) Egalitarisme
2) Penghargaan kepada orang berdasarkan pada prestasi, bukan kesukuan,
keturunan, ras dan lain sebagainya.
3) Keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat
4) Penegakan hokum dan keadilan
5) Toleransi dan pluralism
6) Musyawarah

Ukhuwah kebangsaan akan terwujud secara sempurna apabila setiap


masyarakat memiliki sikap yang sama walaupun dalam perbedaan, sikap-
sikap tersebut adalah :

a. Akomodatif; adanya kesediaan untuk saling memahami pendapat,


aspirasi dan kepentingan sesame
b. Selektif; adanya sikap kritis untuk menganalisa dan memilih yang
terbaik dan lebih memberi maslahat serta memberi manfaat dari
beberapa alternative yang ada
c. Integrative; kesediaan untuk menyesuaikan dan menyelenggarakan
berbagai macam kepentingan dan aspirasi secara benar, adil dan
proporsional.
c. Ukhuwah fi al-wathaniyah wa al nasab

Ukhuwah fi al-wathaniyah wa al nasab adalah saudara dalam


seketurunan dan kebangsaan. Model ukhuwah ini lebih sempit dari
bentuk sebelumnya, karena lingkup persaudaraannya hanya meliputi
persaudaraan sebangsa dan setanah air.

d. Ukhuwah Insaniyah

Ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan sesama umat manusia. Dalam


ajaran Islam kita mengenalnya dengan istilah ukhuwah basyariyah
yaitu ukhuwah yang tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan.

Pendekatan Ukhuwah
Ukhuwah dapat dijaga apabila kita mengikuti empat prinsip dasar
ukhuwah, yaitu

a. Ta’aruf
b. Tafahum
c. Ta’awun
d. Tafakul

Nilai-nilai Positif Ukhuwah


Diantara nilai-nilai positif yang perlu kita perhatikan sebagai upaya
menjaga ukhuwah adalah :

a. Memberitahukan rasa cinta kepada yang kita cinta


b. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman apabila berjumpa
c. Memohon di do’akan apabila berpisah
d. Berjabat tangan apabila berjumpa (tidak berlaku bagi yang bukan
muhrim)
e. Melaksanakan silaturrahmi
f. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
g. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
h. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
i. Mengucapkan selamat berkenaan pada saat-saat keberhasilan

VI. Proses Pembelajaran


a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik dengan komunikatif.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi akhlak terpuji.
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga
menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini adalah bermain peran
(role playing). Model pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan pengalaman
komkrit dari apa yang telah dipelajari, mengilustrasikan prinsip-prinsip dari
materi pembelajaran, menumbuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah
hubungan social, menyiapkan atau menyediakan dasar-dasar diskusi yang
konkrit, menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa, dan menyediakan
sarana untuk mengekspresikan perasaan yang tersembunyi dibalik suatu
keinginan.

b. Pelaksanaan
1) Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar pada kolom mari
mengamati dan merenungkannya.
2) Peserta didik mengamati gambar yang ada pada kolom “ Mari Mengamati”.
3) Peserta didik mengemukakan isi gambar.
5) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik isi gambar tersebut.
6) Peserta didik menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau tayangan
visual/film tentang bukti-bukti adanya Allah (diusahakan oleh guru), secara
klasikal atau individual.
7) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan (iman kepada Allah Swt.,
makna sifat-sifat Allah (al-‘Al³m, al-Khab³r, al-Sami’, al-Ba¡³r) dan hikmah
beriman kepada Allah Swt.
8) Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya dan
kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
9) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang materi tersebut.
10) Secara bergantian masing-masing kelompok menampilkan perannya sesuai
dengan skenario yang telah dipelajarinya sedangkan kelompok lain
memperhatikan/ menyimak dan memberikan tanggapan.
11) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “Allah Selalu
Mengawasi”.
12) Peserta didik mengemukakan peendapatnya tentang hikmah dari kisah “Allah
Selalu Mengawasi”.
13) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
14) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
15) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a. meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku
yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya
(kolom tugas).

VI. Penilaian
Guru melakukan penilaian peserta didik dalam kegiatan:
a. Penilaian pengamatan.
• Kolom penerapan.
skor penilaiannya:
Ya : skor 5.
Tidak: skor 0.
Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal

• Bermain peran.
Aspek yang Tindak
Jumlah Ketuntasan
No. Nama siswa dinilai Nilai Lanjut
Skor
1 2 3 T TT R P
1.

Aspek dan rubrik penilaian


1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dalam pera nnya dapat memberikan kejelasan dan
kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dalam perannya dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dalam perannya dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi kurang lengkap, skor 10
2. Penghayatan yang diperankan.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam kegiatan skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam kegiatan skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam kegiatan skor 10.

3. Kerja sama
a. Jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan sangat baik, skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan baik, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut kerja samanya kurang baik, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut kerja samanya tidak baik, skor 10.

• Diskusi.
Aspek yang Tindak
Skor Ketuntasan
No. Nama siswa Dinilai Nilai Lanjut
1 2 3 Maks. T TT R P

Aspek dan rubrik penilaian:


1) Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.
2) Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.
3) Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi,
skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang
rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak
rapi, skor 10.

b. Kolom “Ayo Berlatih”


Skor penilaian sebagai berikut:
a) Pilihan ganda: Jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x 1 = 10)
Siswa diminta untuk memberi tanda silang pada jawaban yang paling
benar pada soal di bawah ini!
1. Dalam AlQur’an surat Al- Bayyinah disebutkan bahwa orang yang akan
mendapatkan balasan Surga ‘Adn di sisi Allah adalah orang yang ....
a. Shalat terus menerus sepanjang malam
b. Berpuasa Daud (sehari puasa sehari tidak)
c. Menunaikan ibadah haji dan umrah berkali-kali
d. Beriman dan beramal saleh
e. Menyekolahkan anaknya sampai menjadi sarjana
2. Berikut ini yang tidak termasuk amal shaleh adalah ....
a. menjadi kakak asuh bagi anak yang tidak mampu
b. memberi makan orang yang kelaparan
c. menyeberangkan orang tua atau anak- anak yang kesulitan
d. tidur sepanjang waktu di bulan puasa
e. membersihkan kamar dan tidur sendiri
3. Didalam ayat AlQur’an, kata amal saleh seringkali beriringan dengan kata ....
a. Iman
b. taqwa
c. beruntung
d. berpegang teguh
e. bersatu padu
4. Salah satu aspek amal shalih adalah menggunakan waktu dengan sebaik-
baiknya, hal ini sesuai dengan firman Allah …
a. QS. An Nashr : 1-3
b. QS. Al Al Fajr : 1-3
c. QS. Al Ashr : 1-3
d. QS. Al Kautsar : 1-3
e. QS. Al Kafirun : 1-3
5. Semua kegiatan, karya atau perbuatan, baik berupa ucapan maupun tindakan
yang nyata maupun tersembunyi, ditujukan atau diniatkan untuk berbakti
kepada Allah disebut ....
a. Amal jariyah
b. Amal saleh
c. Amal insane
d. Amal ibadah
e. Amal baik
6. Ukhuwah (brotherhood)yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil
dari akar kata yang pada mulanya berarti …
a. Memperhatikan
b. Memiliki
c. Mengetahui
d. Menafsirkan
e. Kekeluargaan
7. Ukhuwah keagamaan tampak sekali menjadi prioritas Nabi saw pada
peristiwa …
a. Perang Badar
b. Hijrah di Madinah
c. Perjanjian Hudaibiyah
d. Isra’ Mi’raj
e. Pembebasan Kota Makkah
8. Beberapa ciri mendasar dari ukhuwah masyarakat madani (ukhuwah
kebangsaan) yang dibangun oleh Nabi saw, antara lain kecuali ...
a. egalitarianism
b. penghargaan kepada orang berdasarkan prestise
c. penegakan hukum dan keadilan
d. toleransi dan pluralisme
e. musyawarah
9. Adanya interaksi timbal balik antarumat beragama, menghargai kebebasan
beragama bagi orang yang tidak sepaham, tidak mengganggu peribadatan serta
tetap menjaga ukhuwah wathaniyah-nya. Pernyataan tersebut merupakan
makna dari prinsip …
a. egalitarianism
b. pluralisme
c. keadilan
d. toleransi
e. musyawarah
10. Diantara faktor yang meyebabkan toleransi yang unik selalu mendominasi
perilaku umat Islam terhadap non-muslim, yaitu seorang muslim tidak dituntut
untuk mengadili kekafiran seseorang atau menghakimi sesatnya orang lain.
Hal ini didasarkan pada firman Allah …
a. QS. Al-Isra’ : 70
b. QS. Hud : 118
c. QS. Al-Hajj : 68-69
d. QS. Al-Ma’idah : 8
e. QS. Al Kafirun :

b) Uraian:
Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat !
1. Jelaskan pengertian amal salih !
2. Apa saja prinsip-prinsip amal salih yang harus kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari?
3. Nilai positif apa sajakah yang akan kita dapatkan apabila kita mengamalkan
amal soleh dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa yang kalian fahami dengan istilah toleransi? Jelaskan !
5. Mengapa sikap toleransi sangat dibutuhkan dalam kehidupan ?
6. Jelaskan pemahamanmu tentang konsep musawah !
7. Sebutkan ciri-ciri orang yang terbiasa bersikap musawah !
8. Faktor apa sajakah yang memunculkan sikap ukhuwah dalam kehidupan
berasyarakat ?
9. Sebutkan delapan prinsip pokok ukhuwah !
10. Apa saja yang harus kita lakukan ketika kita ingin menjaga kelestarian ner
ukhuwah ?

Rubrik Penilaian
No Rubrik Penilaian Skor
Soal
1. a. jika siswa dapat menjelakan pengertian amal salih benar dan
sempurna, skor 6
b. jika siswa dapat menjelaskan pengertian amal salih dengan
benar, skor 4 6
c. jika siswa dapat menjelaskan pengertian amal salih dengan
tidak benar, skor 2

2. a. jika siswa dapat menuliskan tiga prinsip amal saleh, skor 6


b. jika siswa dapat menuliskan dua prinsip amal saleh, skor 4 6
c. jika siswa dapat menuliskan satu prinsip amal saleh, skor 2
3. a. jika siswa dapat menuliskan tiga nilai positif beramal saleh,
skor 6
b. jika siswa dapat menuliskan dua nilai positif beramal saleh,
skor 4 6
c. jika siswa dapat menuliskan satu nilai positif beramal saleh,
skor 2
4. a. jika siswa dapat menjelaskan pengertian toleransi dengan
benar, skor 6
b. jika siswa kurang tepat dalam menjelaskan pengertian 6
toleransi, skor 3
5. a. jika siswa dapat memberikan alasan tentang dibutuhkannya
toleransi dengan baik dan benar, skor 10
b. jika siswa dapat memberikan alasan tentang dibutuhkannya 10
toleransi dengan baik, skor 5
6. a. jika siswa dapat menjelaskan konsep musawwah dengan baik
dan benar, skor 10
b. jika siswa dapat menjelaskan konsep musawwah denga baik, 10
skor 5
7. a. jika siswa dapat menyebutkan cirri-ciri orang yang terbiasa
berperilaku musawwah dengan benar, skor 10
b. jika siswa dapat menyebutkan cirri-ciri orang yang terbiasa 10
berperilaku musawwah dengan tidak tepat, skor 5
8. a. jika siswa dapat menjelaskan faktor yang memunculkan sikap
musawwah dengan benar, skor 10
b. jika siswa dapat menjelaskan faktor yang memunculkan 10
sikap musawwah dengan tidak tepat, skor 5
9. a. jika siswa dapat menuliskan delapan prinsip ukhuwah, skor 6
b. jika siswa dapat menuliskan lima prinsip ukhuwah, skor 4 6
c. jika siswa dapat menuliskan satu prinsip ukhuwah, skor 2
10. a. jika siswa dapat menuliskan cara menjaga kelestarian
bermusawah dengan baik dan sempurna, skor 10
b. jika siswa dapat menuliskan cara menjaga kelestarian 10
bermusawah dengan baik, skor 5

Nilai: Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan uraian) x 100
100
c) Tugas
Skor penilaian sebagai berikut:
1. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
2. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
3. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Jumlah nilai rata- rata pada kolom “Ayo berlatih” pilihan ganda/uraian dan tugas
x 50 %.
b. Jumlah nilai rata-rata pada kolom diskusi, penerapan dan bermain peran x 50%.
Nilai akhir = nilai a + nilai b

Kunci jawaban
I. Penerapan
(Kebijakan guru)
II. Pilihan ganda
1. D
2. D
3. C
4. C
5. B
6. A
7. B
8. D
9. D
10. C
III.Uraian
1. Secara bahasa berarti amal baik yang mendatangkan pahala. Sedangkan secara istilah
adalah perbuatan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan
kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk berbuat baik pada sesama.
2. a. niat yang lurus
b. ada manfaat
c. benar prosesnya
3. a. meningkatkan kwalitas kemanusiaan
b. menghargai waktu
c. membawa kebahagiaan
4. toleransi di definisikan sebagai bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian sendiri.
5. toleransi dibutuhkan dalam kehidupan karena dalam kehidupan social pasti ada
perbedaan dalam setiap sendinya
6. musawwah adalah perasaan sejajar atau sederajat dengan orang lain, tanpa
perbedaan sedikitpun.
7. a. Tidak sombong

b. Menghargai karya orang lain

c. Menghargai kedudukan dan profesi orang lain

d. Menerima kritikan sebagai saran yang membangun

e. Tidak merasa paling benar

f. Menyadari kekurangan dirinya dan menerima kekurangan orang lain

8. perasaan sejajar dengan orang lain.


9. 1) Ukhuwah Islamiyah ditegakkan atas aqidah yang mantap, yakni aqidah
yang disimpulkan dalam kalimat sahadat
2) Al tasamuh fi al ikhtilaf (toleransi dalam setiap perbedaan)
3) At ta’awun (saling menolong antar sesama)
4) Al tawazun (sikap seimbang antara semua bidang)
5) Al tawassuth (bersikap sederhana dan tidak memihak)
6) Al wahdan wa ittishal (integritas dan konsolidasi di semua bidang)
7) Memandang Islam sebagai rohmatal lil ‘alamin
8) Membentuk pemerintahan yang Islami
10.dengan meningkatkan keyakinan kepada Allah. Dan memahami bahwa tidak ada
perbedaan kedudukan sesama manusia didepan Allah, semua memiliki kedudukan
yang sama yang membedakan hanyalah takwa

IV. Tugas.
Kebijakan guru.
Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan mengikuti langkah-langkah yang ada.

VII.Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan berupa
bentuk-bentuk akhlak terpuji sesuai dengan kompetensi dasar, yang telah disiapkan oleh
guru. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil
dalam pengayaan).
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi akhlak terpuji. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin
6) dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu merangkum materi iman
kepada Allah. Remedial dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan, boleh pada
saat pembelajaran apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah
pulang jam pelajaran selesai).

IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung, baik langsung maupun melalui telepon, tentang perkembangan perilaku
anaknya. Contohnya orang tua diminta mengamati perilaku anaknya berkaitan dengan
perilaku-perilaku akhlak terpuji (amal saleh, toleransi, musawwah dan ukhuwah) di
lingkungan tempat tinggalnya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Ganjil
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : 6x45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleransi, damai), santun, responsive dan
pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia .
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


1.3 Menghayati dampak negatif dari perilaku nifaq dank eras hati (pemarah) .
2.3 Menghindari nilai-nilai negatif akibat perilaku nifaq dank eras hati (pemarah) .
3.3 Memahami pengertian nifaq dank eras hati (pemarah).
4.3 Memaparkan dampak negatif dari perilaku nifaq dank keras hati (pemarah) .
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
megomunikasikan diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian nifaq dan keras hati ( pemarah )
2. Siswa dapat menjelaskan bentuk dan contoh-contoh perilaku nifaq dan keras
hati ( pemarah )
3. Siswa dapat menghindari hal-hal yang mengarah pada perilaku nifaq dan
keras hati ( pemarah )
4. Siswa dapat menyebutkan dampak negatif perilaku nifaq dan keras hati
(pemarah)

IV. Indikator Pencapaian


1. Menjelaskan pengertian nifaq dan keras hati (pemarah)
2. Menjelaskan bentuk dan contoh-contoh perilaku nifaq dan keras hati
(pemarah)
3. Menghindari hal-hal yang mengarah pada perilaku nifaq dan keras hati
(pemarah )
4. Menyebutkan dampak negatif perilaku nifaq dan keras hati (pemarah)

V. Materi Pokok
NIFAQ
Pengertian Nifaq

Nifaq (hipokrit, bermuka dua) berasal dari kata ‫( النافقققاء‬naafiqaa’). Nifaq


secara bahasa (etimologi) berarti salah satu lubang tempat
keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, di mana jika ia dicari
dari lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan
pula, ia berasal dari kata ‫(النفق‬nafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.Nifaq
secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin.

Nifaq menurut syara (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan


kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.Pelakunya
dinamakan munafik. Pada sisi pelakunya dapat berarti, manusia secara lahiriah
memperkenalkan dirinya seorang muslim dan mengaku beriman, tapi secara
batin ia adalah seorang kafir dan tidak memiliki keyakinan seperti apa yang
diucapkannya.

Macam-macam Perilaku Nifaq


a. Nifaq ‘amaliy (perbuatan)
Nifaq ‘amaliy(nifak kecil) yaitu melakukan sesuatu yang merupakan
perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam
hati. Nifaq jenis ini tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama
(murtad)
b. Nifaq I’tiqadi (Keyakinan)
Yaitu nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan keislaman, tetapi
menyembunyikan kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan pelakunya keluar
dari agama dan dia berada di dalam kerak Neraka.

Tanda-tanda Pelaku Perilaku Nifaq


a. Bila Berbicara Dusta
Dalam ajaran Islam, perbuatan dusta atau berbohong sangat-sangat dicela.
Jangan mudah berkata dusta walau dalam perkara-perkara kecil. Karena
demikian itu akan mengurangi kepercayaan orang kepada kita saat kita
menyampaikan kebenaran
b. Bila berjanji mengingkari
Pada masalah ini, terbagi kepada dua jenis: Pertama, seseorang berjanji
padahal di dalam niatannya tidak ingin menepatinya. Kedua, Berjanji
pada dirinya untuk menepati janji, kemudian timbul sesuatu, lalu
mengingkarinya tanpa alasan.
c. Bila dipercaya mengkhianati
Bila seseorang diberi amanah, maka ia wajib melaksanakannya.
d. Bila Berseteru berbuat fajir
Makna fujur adalah keluar dari kebenaran secara sengaja sehingga
kebenaran ini menjadi kebatilan dan kebatilan menjadi kebenaran. Dapat
dijelaskan fajir adalah mempertahankan pendapat dengan berbagai cara.
Dengan mendatangkan dalil walaupun dalil dari penalarannya sendiri.
Nilai-nilai Negatif Perilaku Nifaq
a. Berbohong
Orang munafik berbohong ketika berbicara dan bersumpah atas
kebohongan yang diucapkannya.
b. Malas beribadah
Mereka melakukan shalat dengan rasa malas dan sangat sedikit mengingat
Allah Swt.
c. Mengejek orang beriman
Mereka mengejek orang-orang beriman demi menyukseskan tujuan
agama. Dan menilai mereka sebagai orang-orang bodoh yang tidak
berakal.
d. Menganggap selain Allah ada penolong dan pemberi kemuliaan
Demi meraih kemuliaan mereka meminta tolong kepada orang lain dan
beranggapan dapat meraih kemuliaan selain kepada Allah Swt.
e. Mengaku sebagai pelaku kebenaran
Menilai dirinya sebagai golongan yang mengedepankan kebenaran
sehingga membuat mereka tidak sudi merevisi pandangan dan
keyakinannya.
f. Bermanis lidah
Mereka memiliki tampilan lahiriah yang indah dan ucapan yang menarik
tapi menipu. Tapi ucapan mereka tidak berasal dari pemahaman dan iman.
g. Pelaku keburukan
Tidak melakukan kewajiban Amar Makruf dan Nahi Munkar, bahkan
sebaliknya memerintahkan yang munkar dan melarang yang makruf.

Akibat Buruk Sifat Nifaq


a. Bagi diri sendiri
1) Tercela dalam pandangan Alloh swt. dan sesama manusia sehingga
dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri.
2) Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya.
3) Tidak disenangi dalamj pergaulan hidup sehari-hari
4) Bisa mempersempit jalan untuk memperoleh Rizqi kaqrena orang lain
tidak mempercayainya lagi.
5) Mendapat siksa yang amat pedih kelak di hari akhir
b. Bagi orang lain
1) Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan
persahabatan yang terjalin baik. Apabila kekecewaan terlalu mendalam
sehingga tidak mampu mengendalikan, tidak mustahil terjadi
tindakan-tindakan anarkhis.
2) Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuatannya
yang tidak menentu.
3) Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat sekitarnya sehingga
merasa malu karenanya.

Menghindari Perilaku Nifaq


a. Bersikap jujur
Berbohong jelas perbuatan dosa. Sebaliknya, berkata dan berperilaku
jujur/benar adalah wajib. Seorang yang jujur/benar pasti akan jauh dari
sifat-sifat munafik.
b. Bersikap amanah
Rasulullah dikenal sebagi orang yang paling terpercaya dalam
menjalankan amanah. Sejak kecil Nabi saw dikenal oleh penduduk
Makkah sebagai al-amin (orang yang jujur, dapat dipercaya). Kejujuran
dan amanah menjadi kunci sukses Nabi saw. sikap ini harus ditanamkan
sejak dini sehingga terhindar dari perilaku nifak.
c. Meneguhkan perjanjian
Berjanji itu harus ditepati dan melanggar janji berarti berdosa. Bukan
sekedar berdosa kepada orang yang kita janjikan tetapi juga kepada Allah.
Ingkar janji itu merupakan sifat dan perbuatan syetan. Dan mereka
menggunakan janji itu dalam rangka mengelabuhi manusia dan menarik
mereka ke dalam kesesatan.
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab
Allah memerintahkan seluruh hamba-Nya agar tidak mengikuti sesuatu yang
tidak ada ilmunya. Orang yang berbohong berarti telah memperturutkan hawa
nafsu untuk mengikuti apa yang tidak dia ketahui.

KERAS HATI
Pengertian Keras Hati

Kata ghadab secara harfiah berarti marah atau pemarah. Marah dalam
pengertian ghadab bersifat negatif. Dengan istilah lain, ghadab (marah)
yaitu merasa tidak senang dan panas hati karena suatu sebab, seperti dihina
dan lainnya. Marah secara umum mengakibatkan terganggunya aktualisasi
diri di dalam kehidupan kita atau marah merupakan penyakit jiwa yang ada
di dalam diri manusia. Marah merupakan salah satu satu fitrah manusia
yang muncul ketika kebutuhan (needs) dan motif (motive) mereka
terhalangi atau terhambat untuk dipenuhi.

Nilai Negatif Perilaku Keras Hati


a. Sumber keburukan
Jika seseorang marah dan tidak berusaha untuk mengendalikan akan
menyebabkan keburukan-keburukan.
1) Keputusan dan tindakan orang marah cenderung menambah masalah.
Kita tidak boleh memutuskan sesuatu ketika sedang dalam keadaan
marah, karena sudah pasti keputusan yang di ambil pasti tidak
bijaksana dan pasti keputusannya menjadi tidak adil.
2) Pemarah menimbulkan kerusakan baik antar manusia.
Orang yang mudah marah atau pemarah sulit mengontrol diri, sehingga
semua yang ada di sekitarnya akan menjadi sasaran kemarahannya.
3) Pemarah perusak hubungan baik antar manusia.
Hubungan antara anak dan orang tua bisa menjadi kacau bila salah satu
atau keduanya saling memarahi. Persahabatan bias menjadi tidak
harmonis bahkan akan bercerai berai bila mereka tidak dapat
mengendalikan marah.
b. Membahayakan kesehatan tubuh
1) Efek langsung ke tubuh
Ketika kehilangan kontrol. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi
dapat menyebabkan sakit kepala mendadak. Dalam jangka panjang,
dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Saat marah, suhu badan
kita pun naik sehingga tubuh mudah berkeringat.
2) Letih Ekspresi
Kemarahan tentu membutuhkan energi. Dalam proses itu, hormon stres
akan meningkat seakan-akan membuat perasaan bergejolak. Ketika
marah, kita mungkin merasa memegang kendali sementara, tapi tanpa
disadari hal itu justru menguras habis energi kita. Akibatnya,
produktivitas dalam bekerja pun berkurang karena merasa letih.
3) Sulit tidur
Ketika kita tidur dengan rasa marah, tidur pun tak akan nyenyak.
Adapun kekurangan tidur akan menyebabkan pikiran negatif yang akan
memicu emosi. Lebih lanjut, insomnia dan masalah tidur lainnya pun
akan berdatangan seiring dengan perasaan emosi Anda yang
berkelanjutan.
4) Depresi
Terus-menerus menyimpan rasa marah dapat berujung pada depresi.
Terkadang, orang menggunakan amarah untuk meluapkan perasaan
depresi dan ketidakberdayaan. Amarah bukanlah rasa alamiah yang
menyehatkan. Maka itu, bila terus dirasakan, kesehatan kita pun akan
terancam.

Menghindari Perilaku Keras Hati

a. Meredam rasa amarah dengan cara menahan diri


Menahan amarah memiliki kedudukan, manfaat, dan keutamaan yang
tinggi. Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan meminta diberi wasiat.
Nabi mewasiatkan kepadanya untuk jangan marah. Hal itu diulangi
beberapa kali, menunjukkan pentingnya wasiat tersebut.
b. Meredam rasa amarah dengan cara beristighfar
Apabila seorang yang sedang marah itu dalam keadaan sedang berdiri,
maka berusaha duduk. Dan apabila kemarahan itu dilakukan ketika
sedang duduk, maka berusaha tiduran atau berbaring sambil membaca
istighfar. Karena kemarahan itu bagaikan bara api yang hanya dapat
dipadamkan dengan air. Sikap duduk dari berdiri dan berbaring dari
duduk adalah bagian dari airnya berperilaku.
c. Meredam rasa amarah dengan cara membaca Ta’awudz
Membaca ta’awudz (memohon perlindungan Allah dari godaan syaitan
yang selalu membangkitkan amarah. Rasulallah SAW. telah mengajarkan
kita untuk mengatasi rasa amarah yang ada di dalam diri kita. Amarah
yang disertai dengan bisikan dan tipu daya setan akan mengakibatkan
manusia tersesat dan terjerumus kepada murka Allah SWT. Maka Allah
melalui syari’atNya yang agung ini melindungi kita dari segala kelicikan
dan keburukan-keburukan setan.
d. Meredam rasa amarah dengan cara berwudhu
Apabila sedang marah, maka berwudulah. Karena berwudu dengan air
yang suci dan mensucikan, akan mampu mensucikan semua tindakan
yang kurang suci, seperti kemarahan.
e. Meredam rasa amarah dengan cara merubah posisi
Merubah posisi dalam hal ini, jika kita sedang marah dalam keadaan
berdiri maka hendaklah kita duduk, kalau tidak reda juga maka hendaklah
kita berbaring.
f. Meredam rasa amarah dengan cara berdiam diri
Berdiam diri merupakan obat yang sangat mujarab untuk meredam rasa
marah karena biasanya orang-orang yang sedang marah suka
mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak baik.
g. Memberi Maaf

VI. Proses Pembelajaran


a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik dengan komunikatif.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi akhlak tercela (nifaq dan keras hati).
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga
menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Salah satu model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini di antaranya
adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok (Jigsaw Learning). Model
ini bertujuan untuk melatih siswa agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawab
secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok pada
teman sekelasnya.

b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mencermati perilaku nifaq dan keras hati.
2) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya terhadap
perilaku nifaq dan keras hati.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya terhadap perilaku nifaq dan keras hati.
4) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada yang ada di kolom
“mari mengamati”.
5) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Siswa menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau tayangan
visual/film tentang contoh sikap nifaq dan keras hati secara klasikal atau
individual.
8) Peserta didik dikelompok-kelompokkan dan diberikan tugas untuk berdiskusi
sesuai dengan tema yang telah ditentukan. (Bila memungkinkan guru saran untuk
membentuk kelompok melalui game).
9) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta
membuat ringkasan materi pembelajaran yang ada.
10) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan materi yang telah mereka pelajari dalam kelompoknya.
11) Guru mengembalikan suasana kelas seperti semula
12) Guru menanyakan kepada siswa apabila ada persoalan-persoalan yang tidak
terpecahkan di dalam kelompok.
13) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk mengecek pemahaman
mereka terhadap materi yang dipelajari
14) guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
15) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah pemud
pemarah.
16) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari pelajaran tersebut sesuai dengan
yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
17) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a. membimbing peserta didik untuk membuat contoh perilaku akhlak tercela
b. meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
c. membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku
yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya
(kolom tugas).

VII. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
a. Pengamatan.
• Kolom penerapan.
skor penilaiannya:
Ya : skor 5.
Tidak: skor 0.
Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal

• Diskusi.
Aspek
Tindak
Nama yang Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa dinilai Maks.
1 2 3 T TT R P

Aspek dan rubrik penilaian:


1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap, skor 10.
2. Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.
3. Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
rapi, skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor
30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
kurang rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan
tidak rapi, skor 10.

b. Kolom “Ayo Berlatih”:


1. Kolom pilihan ganda dan uraian.
Skor penilaian sebagai berikut:
a) Pilihan ganda : jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 =
10).
Siswa diminta untuk memilih jawaban yang paling benar, pada soal
dibawah ini.

1. Nifaq/hipokrit, bermuka dua secara bahasa (etimologi) berarti…………….


a. Salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (tikus)
b. Satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (tikus)
c. Dua lubang tempat keluarnya yarbu’ (tikus)
d. Tiga lubang tempat keluarnya yarbu’ (tikus)
e. Lubang-lubang tempat keluarnya yarbu’ (tikus)

2. Melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafik, tetapi masih


tetap ada iman di dalam hati adalah defenisi dari pengertian………..
a. Nifaq
b. Nifaq amaly
c. Nifaq I’tiqodi
d. Nifaq kasabi
e. Nifaq dalily

3. Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuatannya yang tidak
menentu merupakan akibat buruk dari pelaku……….
a. Nifaq
b. Dusta
c. Hianat
d. Tidak menepati janji
e. Sombong

4. Berikut adalah perilaku negatif pelaku nifak, kecuali……….


a. Tidak melakukan kewajiban Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
b. Mereka memiliki tampilan lahiriah yang indah dan ucapan yang menarik
tetapi menipu
c. Menilai dirinya sebagai golongan yang mengedepankan kebenaran
d. Mereka mengejek orang-orang beriman demi menyukseskan tujuan
agama
e. Melakukan kewajiban Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar

5. Keluar dari kebenaran secara sengaja sehingga kebenaran ini menjadi kebatilan
dan kebatilan menjadi kebenaran adalah salah satu definisi dari…………
a. Fujur
b. Nifaq
c. Nifaq amaly
d. Nifaq I’tiqodi
e. Ifaq kasabi

6. Kata ghadab secara harfiah berarti………


a. Marah atau pemarah
b. Tidak sabar
c. Emosional
d. Keras kepala
e. Naik pitam

7. Menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran adalah


defenisi……….
a. Nifaq
b. Nifaq amaly
c. Nifaq I’tiqadi
d. Nifaq kasabi
e. Nifaq dalily

8. Perilaku nifaq atau pemarah sangat membahayakan kesehatan tubuh, diantara


adalah, kecuali……..
a. Efek langsung ke tubuh
b. Letih ekspresi
c. Sulit tidur
d. Depresi
e. Sulit membaca

9. Akibat buruk perilaku nifaq bagi diri sendiri adalah sebagai berikut,
kecuali………
a. Tercela dalam pandangan Allah
b. Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya
c. Tidak disenangi dalam pergaulan hidup sehari-hari
d. Bisa memperlebar jalan untuk memperoleh rizqi karena berhasil menipu
e. Mendapat siksa yang amat pedih kelak di hari akhir

10. Jika seseorang marah dan tidak berusaha untuk mengendalikan untuk
mengendalikan akan menyebabkan keburukan-keburukan. Diantaranya,
kecuali……….
a. Keputusan orang marah cenderung menambah masalah
b. Tindakan orang marah cenderung menambah masalah
c. Pemarah menimbulkan kerusukan individu
d. Pemarah menimbulkan kerusakan antar manusia
e. Pemarah memperbaiki hubungan baik antar manusia
b) Uraian :
Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan secara bahasa dan istilah pengertian nifaq dengan menunjukkan dasar
larangan perbuatan tersebut !
2. Jelaskan 4 karakteristik perilaku nifaq !
3. Sebutkan cara menghindari nifaq !
4. Jelaskan secara bahasa dan istilah pengertian ghadab
dengan menunjukkan dasar larangan perbuatan tersebut !
5. Sebutkan cara menghindari perilaku ghadab !
6. Sebutkan akibat negatif berperilaku ghadab (pemarah)!
7. Sebutkan beberapa cara meredam amarah!
8. Sebutkan ciri-ciri orang munafik!
9. Keras hati atau pemarah dapat membahayakan kesehatan,
sebutkan bahayanya!
10. Sebutkan akibat negatif perbuatan nifaq bagi orang lain!

Rubrik Penilaian:
No.
Rubrik penilaian Skor
Soal
a. Jika siswa dapat menuliskan pengertian nifaq serta dasar
larangannya secara lengkap dan sempurna, skor 6.
b. Jika siswa dapat menuliskan pengertian nifaq serta dasae larangannya
1 6
secara lengkap, skor 4.
c. Jika peserta didik dapat menuliskan pengertian serta dasar
larangannya dengan tidak lengkap, skor 2.
a. Jika peserta didik dapat menuliskan empat karakter pelaku nifaq, skor
10.
b. Jika peserta didik dapat menuliskan tiga karakter perilaku nifaq, skor
2 8. 10
c. Jika peserta didik dapat menuliskan dua karakter perilaku nifaq,
skor 6.
d. Jika peserta didik dapat menuliskan satu ciri-ciri perilaku nifaq, skor
22 4.
a. e. peserta
Jika Jika peserta
didik didik
dapat dapat menuliskan
menuliskan satuyang
jawaban ciri-ciri orang
benar, skorjujur,
6.
3 b. Jika peserta didik kurang tepat dalam menuliskan jawaban yang 6
benar, skor 3.
a. Jika peserta didik dapat menuliskan pengertian ghadab dan dasar
pelarangannya, skor 6.
b. Jika peserta didik dapat menuliskan pengertian ghadab, skor 4.
4 6
c. Jika peserta didik tidak dapat menuliskan pengertian ghadab dan
dasar pelarangannya, skor 2.
a. Jika peserta didik dapat menyebutkan cara menghindari perilaku
ghadab lengkap dan sempurna, skor 6.
b. Jika peserta didik dapat menyebutkan cara menghindari perilaku
5 6
ghadab lengkap, skor 4.
c. Jika peserta didik dapat menyebutkan cara menghindari perilaku
ghadab tidak lengkap, skor 2.
a. Jika peserta didik dapat menuliskan dua akibat negatif perilaku
ghadab,skor 6.
b. Jika peserta didik dapat menuliskan satu akibat negatif perialku
6 6
ghadab, skor 4.
c. Jika peserta didik tidak dapat menuliskan akibat negative perilaku
ghadab, skor 2.
a. Jika peserta didik dapat menuliskan cara meredam amarah, skor
10.
7 10
b. Jika peserta didik tidak dapat menuliskan cara meredam amarah,
skor 5.
a. Jika peserta didik dapat menuliskan tiga ciri-ciri orang munafik,
skor 10.
8 10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan dua ciri-ciri orang munafik ,
skor 5.
a. Jika peserta didik dapat menuliskan bahaya bagi kesehatan
akibat keras hati dengan sempurna, skor 10.
9 10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan bahaya bagi kesehatan
akibat keras hati , skor 5.

a. Jika peserta didik dapat menuliskan akibat negatif nifaq


bagi orang lain dengan sempurna, skor 10.
10 10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan akibat negatif nifaq
bagi orang lain, skor 5.

Jumlah skor 80

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan uraian) x 100
90
2. Tugas
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Rata- rata dari jumlah nilai pada kolom a (penerapan, diskusi, dan bermain
peran), x 60 %.
b. Jumlah nilai rata- rata pada kolom “Ayo berlatih” , pilihan ganda/uraian, dan
tugas x 40 %.
Nilai akhir = nilai a + nilai b

Kunci jawaban
I. Penerapan.
(Kebijakan guru)
II. Pilihan ganda
1. A
2. B
3. A
4. E
5. A
6. A
7. C
8. E
9. D
10. E
III. Uraian
1. Nifaq secara bahasa berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu (binatang
semacam tikus), secara syara nifaq adalah menampakkan keislaman dan
‫إإ‬
kebaikan, menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dasarnya ‫إنن الممنينناَفق ي‬
‫ي‬
‫مهمم اليفاَإسمقوُين‬
2. 1) kalau berbicara berbohong, 2) kalau dipercaya berhianat, 3) kalau berjanji
ingkar, 4) kalau berdebat fajir
3. a. bersikap jujur
b. bersikap amanah
c. meneguhkan perjanjian
d. mengembangkan rasa tanggung jawab
4. Ghadab secara harfiah artinya marah atau pemarah. ghadab (marah) yaitu
merasa tidak senang dan panas hati karena suatu sebab, seperti dihina dan
lainnya. Dasar pelarangannya
‫ي‬،‫ أوصن‬:‫أن رجلل قاَل للنب صلى ال عليه وسلم‬,‫عن أب هريرة رضي ال عنه‬
.‫ ل تغضب‬:‫ي قاَل‬،‫ فردد مرارلا‬.‫ ل تغضب‬:‫قاَل‬

5. Menghindari perilaku ghadab : dengan cara meredam amarah yang ada pada diri
kita
6. Akibat negatif pelaku ghadab : sumber keburukan, membahayakan kesehatan
tubuh,
7. cara meredam amarah : menahan diri, beristighfar, membaca ta’awwud,
berwudhu, merubah posisi, berdiam diri, memberi maaf
8. apabila berbicara dusta, apabila berjanji ingkar, apabila memegang amanat
berkhianat
9. bahaya nifaq bagi kesehatan; efek langsung ke tubuh, letih ekspresi, sulit tidur,
depresi
10. 1) Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan
persahabatan yang terjalin baik. Apabila kekecewaan terlalu
mendalam sehingga tidak mampu mengendalikan, tidak mustahil
terjadi tindakan-tindakan anarkhis.
1) Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuatannya
yang tidak menentu.
2) Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat sekitarnya sehingga
merasa malu karenanya.

IV. Tugas
Kebijakan guru.

Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan mengikuti langkah-langkah yang ada.

VIII.Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang materi akhlak tercela.
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).

IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi tentang akhlak tercela. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 7)
dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku
anaknya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Ganjil
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : 6x45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)


KI.I Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


2.4 Terbiasa beradab yang baik dalam bergaul dengan orang yang sebaya, yang
lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
3.4 Mengetahui adab bergaul dengan orang yang sebaya, yang lebih tua, yang lebih
muda dan lawan jenis.
4.4 Mempraktekkan adab bergaul dengan orang yang sebaya, yang lebih tua, yang
lebih muda dan lawan jenis .

III. Tujuan Pembelajaran


Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan diharapkan:

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teman sebaya, yang lebih tua, yang
lebih muda dan lawan jenis
2. Siswa dapat menjelaskan adab bergaul dengan teman sebaya, yang lebih
tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
3. Siswa dapat menjelaskan larangan dalam bergaul dengan teman
sebaya,yang lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis.
4. Siswa dapat mempraktikkan adab pergaulan dengan teman sebaya, yang
lebih tua, yang lebih muda dan lawan jenis

IV. Indikator Pencapaian

1. Menjelaskan pengertian teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda dan
lawan jenis
2. Menjelaskan adab bergaul dengan teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih
muda dan lawan jenis.
3. Menjelaskan larangan dalam bergaul dengan teman sebaya,yang lebih tua,
yang lebih muda dan lawan jenis.
4. Mempraktekkan adab pergaulan dengan teman sebaya, yang lebih tua, yang
lebih muda dan lawan jenis.

V. Materi Pokok
VI. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru membangkitkan semangat peserta didik dengan melakukan kegiatan ringan,
seperti senam otak atau bersalawat.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi adab pergaulan.
6) Guru dapat memakai beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu, dapat
berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau
media lainnya.
7) Guru menggunakan metode everyone is a teacher here. Tujuan penerapan strategi
ini adalah membiasakan siswa belajar aktif secara individu dan membudayakan
siswa berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah. Metode ini
dikolaborasi dengan metode diskusi.

b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mengamati perilaku hidup dengan adab pergaulan
dalam kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungannya.
2) Guru meminta siswa mengamati gambar pada kolom mari mengamati
3) Siswa mengamati gambar pada kolom mari mengamati.
4) Siswa mengemukakan isi gambar tersebut.
5) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan siswa
tentang isi gambar tersebut.
6) Peserta didik menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau tayangan
visual/film tentang ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar, secara
klasikal atau individual.
7) Guru membagikan kertas kepada setiap siswa dan mintalah mereka untuk
menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang
mereka pelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.
8) Siswa mengumpulkan kertas-ketas tersebut, guru mengocoknya dan membagikan
kembali secara acak kepada siswa, usahakan pertanyaan tidak kembali kepada
yag membuatnya.
9) Guru meminta siswa membaca dan memahami pertanyaan dikertas masing-
masing dan memikirkan jawabannya.
10) Guru mengundang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan yang
ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan guru memotivasi
siswa untuk mengangkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung
menunjuknya).
11) Guru meminta siswa yang lain untuk memberikan respon (jawaban/penjelas) atas
pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah pada siswa yang lain
untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.
12) Guru memberiakan apresiasi atau pujian (tidak menyepelekan) terhadap setiap
jawaban atau tanggapan siswa agar siswa termotivasi dan tidak takut salah
13) Guru mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian
membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai dengan waktu yang
tersedia.
14) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
15) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “bahaya pergaulan bebas
dan minuman keras”.
16) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah “bahaya pergaulan
bebas dan minuman keras”.
17) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
18) Guru dan siswa menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
19) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru
a. meminta siswa untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. membimbing siswa untuk mengamati dirinya sendiri tentang pe- rilaku-
perilaku yang mencerminkan orang yang bergaul dengan menggunakan adab
pergaulan di lingkungannya (Kolom tugas).

VII. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan sebagai berikut:

a. Penilaian sikap dalam mengikuti diskusi:


Aspek
Tindak
Nama yang Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa dinilai Maks.
1 2 3 T TT R P

Aspek dan rubrik penilaian.


1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.
2. Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi skor 10.
3. Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi,
skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
kurang
rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak
rapi, skor 10.

b. Kolom “Ayo Berlatih”:


1. Kolom pilihan ganda dan uraian.
Skor penilaian sebagai berikut.
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Guru meminta siswa memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d
atau e, pada jawaban yang paling benar !

1. Hubungan individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama
serta melibatkan keakraban yang relative besar dalam kelompoknya. Pernyataan
tersebut adalah defenisi dari pengertian……..
a. Kawan
b. Sahabat
c. Teman lama
d. Teman sebaya
e. Teman akrab

2. Sikap saling menghormati dari sisi kemanusiaan dengan penempatan persamaan


hak dan kewajiban secara seimbang (egaliter) antar teman sebaya. Pernyataan
tersebut merupakan tata cara pergaulan teman sebaya pada aspek………..
a. Saling mengasihi dan melindungi
b. Saling menasehati
c. Saling berpesan kebaikan
d. Saling menghormati dan toleran
e. Saling bekerja sama dan tolong menolong

3. Ketika ada teman kita yang berselisih, bertengkar atau melakukan perbuatan yang
tidak baik terhadap teman-teman yang lain, maka kita wajib mendamaikannya.
Pernyataan tersebut merupakan tata cara pergaulan teman sebaya pada
aspek……..
a. Saling mengasihi dan melindungi
b. Saling menasehati
c. Saling berpesan kebaikan
d. Saling menghormati dan toleran
e. Saling bekerja sama dan tolong menolong

4. Setiap muslim dilarang saling membenci karena hawa nafsu. Sebab Allah telah
menjadikan mereka teman dan saudara yang saling menyayangi bukan saling
membenci. Akibat yang timbul dari sikap saling membenci adalah……….
a. Bermusuhan
b. Pergaulan bebas
c. Melanggar norma agama, masyarakat dan Negara
d. Melanggar tata tertib lalulintas
e. Mengkonsumsi narkoba

5. Kebiasaan negatif seperti onani, homoseksual, lesbian, perzinaan karena


ketidakmampuan mengendalikan hawa nafsu mereka. Perilaku ini bisa terjadi
karena………..
a. Bermusuhan
b. Pergaulan bebas
c. Melanggar norma agama, masyarakat dan Negara
d. Melanggar tata tertib lalulintas
e. Mengkonsumsi narkoba

6. Perilaku berkendara dengan tidak menggunakan helm, berboncengan lebih dari


seorang, mengurangi kelengkapan kendaraan. Perilaku tersebut merupakan
sikap………
a. Bermusuhan
b. Pergaulan bebas
c. Melanggar norma agama, masyarakat dan Negara
d. Melanggar tata tertib lalulintas
e. Mengkonsumsi narkoba

7. Orang yang dipandang tua atau berpengalaman seperti pemimpin, kepala,


penasehat adalah pengertian orang tua menurut………..
a. Kamus besar bahasa Indonesia
b. Kamus bahasa Indonesia
c. Kamus al Munawwir
d. Kamus Munjit
e. Kamus bahasa

8. Salah satu sikap santun kepada orang yang lebih tua adalah……….
a. Membantu pekerjaan orang tua
b. Kerja bakti bersama masyarakat
c. Menjalankan perintah kebaikan
d. Menolong orang yang lebih tua
e. Berkata yang tidak menyinggung perasaan orang tua
9. Ketika seseorang menginjak dewasa, bapak-ibu gurulah yang mengajarkannya
tentang banyak hal hingga ia menjadi mengerti tentang banyak hal dalam
kehidupan ini. Pernyataan tersebut merupakan sikap baik terhadap orang yang
sudah tua, yakni………..
a. Menolak dengan halus perintah buruk
b. Menghormati dengan penuh kasih sayang
c. Memuliakan tokoh masyarakat
d. Mendahulukan orang yang lebih tua
e. Bersikap sopan dan santun

10. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental,
banyak mengalami gejolak dalam fikiran maupun jiwa, yang tak jarang
menyebabkan hidupnya terguncang. Sikap orang yang lebih tua adalah……….
a. Memberi nasehat
b. Mempererat persaudaraan
c. Memberi perhatian dan kasih sayang
d. Membina, membimbing dan memberi kesempatan untuk berdedikasi
e. Memberi teladan kebaikan

b) Uraian:

Guru siswa menjawab pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!


1. Jelaskan pengertian teman sebaya!
2. Sebutkan fungsi kelompok teman sebaya !
3. Bagaimanakah cara kita bergaul dengan teman sebaya?
4. Hal-hal apa saja yang dilarang dilakukan dalam pergaulan dengan teman sebaya?
5. Jelaskan pengertian orang tua !
6. Bagaimanakah cara kita bergaul dengan orang yang muda dengan kita ?
7. Hal-hal apa sajakah yang dilarang dalam pergaulan dengan orang lebih tua?
8. Jelaskan pengertian lawan jenis !
9. Bagaimana cara kita bergaul dengan lawan jenis ?
10. Hal-hal apa saja yang dilarang dalam pergaulan dengan
lawan jenis ?
Rubrik Penilaian:
No.
Rubrik penilaian Skor
Soal
a. Jika siswa dapat menjelaskan pengertian teman sebaya dengan
lengkap dan sempurna, skor 6.
b. Jika siswa dapat menjelaskan pengetian teman sebaya dengan
1 6
lengkap lengkap, skor 4.
c. Jika siswa dapat menjelaskan pengertian teman sebaya dengan
tidak lengkap, skor 2.

a. Jika siswa dapat menyebutkan fungsi kelompok teman sebaya


dengan benar, skor 10.
2 10
b. Jika siswa dapat menyebutkan fungsi kelompok teman sebaya
dengan kurang benar, skor 5.

a. Jika siswa dapat menyebutkan cara bergaul dengan teman


sebaya dengan lengkap dan sempurna, skor 6.
b. Jika siswa dapat menyebutkan cara bergaul dengan teman
3 6
sebaya dengan lengkap, skor 4.
c. Jika siswa dapat menyebutkan cara bergaul dengan teman
sebaya dengan tidak lengkap, skor 2.

a. Jika siswa dapat menyebutkan larangan dalam pergaulan teman


sebaya dengan lengkap dan sempurna, skor 6.
b. Jika siswa dapat menyebutkan larangan dalam pergaulan teman
4 6
sebaya dengan lengkap, skor 4.
c. Jika siswa dapat menyebutkan larangan dalam pergaulan teman
sebaya dengan tidak lengkap, skor 2.

a. Jika siswa dapat menjelaskan pengertian ornag tua dengan baik


dan benar, skor 6.
5 b. Jika siswa dapat menjelaskan pengertian orang tua denga tidak baik 6
dan benar, skor 3.

a. Jika siswa dapat menyebutkan cara dengan yang lebih muda


6 dengan lengkap, skor 6. 6
b. Jikas i s w a d a p a t m e n y e b u t k a n c a r a b e r g a u l
dengan yag lebih muda dengan tidak lengkap,
a. Jika siswa dapat menyebutkan larangan dalam pergaulan dengan
yang lebih tua dengan lengkap dan sempurna, skor 10.
7 10
b. Jika siswa dapat menyebutkan larangan dalam pergaulan denga
yang lebih tua dengan kurang lengkap, skor 5.
a. Jika siswa dapat menjelaskan pengertian lawan jenis dengan
lengkap dan sempurna, skor 15.
b. Jika siswa dapat menjelask an pengertian lawan jenis dengan
8 15
lengkap, skor 10.
c. Jika siswa dapat menjelaskan pengertian lawan jens dengan
tidak lengkap, skor 5.

a. Jika siswa dapat menjelaskan cara bergaul dengan lawan jenis


dengan benar, skor10.
9 6
b. Jika siswa dapat menjelaskan cara bergaul dengan lawan jenis
dengan kurang tepat, skor 5.

a. Jika siswa dapat menyebutkan larangan dalam pergaulan dengan


lawan jenis dengan lengkap dan sempurna, skor 9.
b. Jika siswa dapat menyebutkan larangan dalam pergaulan dengan
10 9
lawan jenis dengan lengkap, skor 6.
c. Jika siswa dapat menyebutkan larangan dalam pergaulan dengan
lawan jenis secara tidak lengkap, skor 3.

Jumlah skor 80

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan uraian) x 100
90
4. Tugas
Skor penilaian sebagai berikut.
a. Jika siswa dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika siswa dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika siswa dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, 80.
Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Jumlah nilai rata- rata dari kolom “Ayo berlatih” kolom 1, kolom 2, pilihan ganda/
uraian serta tugas x 30 %.
b. Jumlah nilai pada kolom diskusi dan kolom x 30 %.
Nilai akhir = nilai a + nilai b +

Kunci jawaban:
I. Penerapan.
(Kebijakan guru)
II. Pilihan ganda.
1. D
2. D
3. B
4. A
5. B
6. D
7. A
8. E
9. C
10. D
III. Uraian.
1. Kelompok teman sebaya
adalah hubungan individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat
usia yang sama serta melibatkan keakraban yang relative besar dalam
kelompok.
2. Fungsi kelompok teman
sebaya adalah 1) sebagai sumber informasi dunia diluar keluarga 2)
memperoleh umpan balik mengenai kemampuanya dari kelompok teman
sebaya 3) mempelajari apa yang mereka lakukan itu lebih baik, sama baik
atau kurang baik dari teman-temannya yang lain.
3. Cara bergaul dengan teman
sebaya adalah saling menghormati dan toleransi, saling bekerja sama dan
tolong menolong, saling mengasihi dan melindungi, saling menasehati,
4. Larangan dalam pergaulan
teman sebaya antara lain; bermusuhan, pergaulan bebas, melanggar norma
agama, masyarakat dan Negara,
5. Orang tua adalah orang yang
dianggap tua seperti lebih berpengalaman, pemimpin, kepala, penasehat
(KBBI)
6. Cara bergaul dengan yang
lebih muda : memberi nasehat, mempererat persaudaraan, memberi
perhatian dan kasih sayang, memberi teladan kebaikan, membina,
membimbing dan memberi kesempatan untuk berdedikasi tinggi,
memberi penghargaan atas pencapaian prestasi
7. Larangan dalam pergaulan
dengan yang lebih tua ; durhaka, bersikap arogan,
8. Lawan jenis adalah istilah
yang digunakan untuk membedakan dua jenis manusia yang dibedakan
dengan jenis kelaminnya.
9. Cara bergaul dengan lawan
jenis : bersahabat karena Allah, menjaga aurat, menjaga kemaluan,
menundukkan pandangan, saling bertanggung jawab,
10. Larangan dalam pergaulan
dengan lawan jenis : berdua ditempat rahasia dengan lawan jenis, bergaul
bebas, larangan berhias secara berlebihan,
IV. Tugas
(Kebijakan guru)

VIII.Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa materi adab pergaulan. (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi tentang adab pergaulan. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poins 7)
dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku
anaknya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Ganjil
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : 6x45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual,
konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada biang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


2.5 Meneladani keutamaan sifat-sifat al Ghazali dan Ibnu Sina
3.5 Menganalisis kisah keteladanan al Ghazali dan Ibnu Sina
4.5 Menceritakan kisah keteladanan al Ghazali dan Ibnu Sina

III. Tujuan Pembelajaran


Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan diharapkan :
1) siswa dapat menyebutkan keutamaan sifat al Ghazali dan Ibnu Sina
2) siswa dapat menunjukkan sikap meneladani al Ghazali dan Ibnu Sina
3) siswa dapat menceritakan kisah keteladanan al Ghazali dan Ibnu Sina

IV. Indikator Pencapaian


1) Menyebutkan keutamaan sifat al Ghazali dan Ibnu Sina
2) Menunjukkan sikap meneladani al Ghazali dan Ibnu Sina
3) Menceritakan kisah keteladanan al Ghazali dan Ibnu Sina

V. Materi Pokok
AL GHAZALI
Al Ghazali adalah seorang ulama besar Islam, beliau adalah seorang hujjatul Islam
yang banyak menghafal hadis Nabi, beliau dikenal sebagai ahli filsafat dan
tasawuf serta banyak mengarang kitab-kitab. Pemikiran-pemikirannya membawa
pengaruh pada perubahan dunia. Mari kita mengenal sedikit tentang Imam al
Ghazali.
A. Sejarah Singkat Al Ghazali
Al Ghazali adalah seorang ilmuwan muslim yang dapat kita jadikan acuan
dalam bersikap mempertahankan dan menyebarkan agama kita. Nama aslinya
adalah Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thusi,
Abu Hamid al Ghazali. Nama al Ghazali oleh sebagian ulama disandarkan
pada nama daerah asalnya yaitu daerah ghazalah di Thusi. Beliau dilahirkan di
kota Thusi pada tahun 450 H. Ayah beliau adalah seorang pengrajin kain shuf
(kain yang dibuat dari bulu domba), beliau adalah seorang fakir yang sholeh.
Selain menjual kain, pekerjaan beliau yang lain adalah mendatangi ahli fikih
dan bermajelis dengan mereka. Setiap mendengar pembicaraan ahli fikih,
beliau selalu menangis dan berdo’a agar memiliki anak seorang ahli fikih dan
kiranya Allah mengabulkan do’a beliau, al Ghazali menjadi seorang ahli fikih.

Al Ghazali mulai belajar dikala masih kecil, beliau mempelajari fikih dari
Syaikh Ahmad bin Muhammad ar Radzakani di kota Thusi. Kemudian beliau
melanjutkan belajar ke Jurjan berguru kepada Imam Abu Natshir al Ismail,
selanjutnya beliau pergi ke Naisabur untuk belajar kepada Imam Haramain al
Juwaini. Dari sinilah belaiu berhasil menguasai fikih madhab Syafi’I dan fikih
khilaf, ilmu perdebatan, ushul fikih, mantik, hikmah dan filsafat. Setelah
Imam al Haraiman wafat, beliau pergi ke perkemahan Wazir Nidzamul Malik,
beliau memenangkan perdebatan dengan para ahli ilmuwan disana akhirnya
beliau diangkat menjadi pengajar, sehingga pada tahun 484 H beliau mulai
menetap di Bagdad dan mengajar di madrasah An Nidzamiyah pada usia 30
tahun. Dari sinilah kemudian beliau mulai dikenal dan memiliki kedudukan
yang terus meningkat.

Al Ghazali adalah orang yang sangat jenius, beliau sangat mahir pada
pembahasan tentang fikih, tasawuf dan Ushul. Tetapi beliau lemah dalam
pengetahuan tentang ilmu hadis dan sunnah rasul. Beliau lebih menyukai ilmu
filsafat, dan sering membedah karya-karya tentang filsafat seperti karya ibnu
sina dan yang lainnya.

B. Keteladanan al Ghazali
Selain kejiniusan dan semangat tinggi yang dimiliki al Ghazali, banyak
keteladan al Ghazali yang dapat kita jadikan panutan dalam kehidupan kita
sehari-hari. Kedudukan dan ketinggian jabatan tidak membuat beliau
sombong, congkak dan lebih mencintai dunia. Bahkan terjadi perang batin
yang berkecamuk dalam hati beliau, sehingga akhirnya beliau lebih memilih
menekuni ilmu-ilmu kezuhudan. Beliau menolak jabatan yang tinggi dan
kembali beribadah hanya kepada Allah, ihlas dan memperbaiki jiwa.
Sehingga, menurut riwayat yang ada pada bulan Dzulqo’dah tahun 488 beliau
melaksanakan ibadah haji dan mengangkat saudaranya yang bernama Ahmad
sebagai penggantinya.

Al Ghazali juga dikenal sebagai seseorang yang sangat haus akan ilmu
pengetahuan, pada suatu riwayat dikisahkan imam al Ghazali pernah berguru
kepada seorang tukang sol sepatu. Beliau dengan ikhlas melaksanakan semua
perintah gurunya. Beliau tidak pernah membedakan kedudukan siapapun.
Meskipun al Ghazali dikenal memiliki sifat penyanyang dan lembut tetapi al
Ghazali adalah tokoh yang sangat tegas, beliau menolak dengan tegas segala
bentuk pemikiran filsafat metafisik non Islam, seperti filsafat Aristoteles yang
tidak dilandasi keyakinan tentang adanya Tuhan.
C. Karya-karya al Ghazali
Al Ghazali memiliki banyak karya yang sangat diperlukan oleh manusia di
dunia ini. Karya-karyanya tidak saja dijadikan acuan ilmu pengetahuan oleh
orang Islam saja tetapi para ilmuwan baratpun menggunakan karya al Ghazali
sebagai acuan keilmuwannya. Salah satu karya al Ghazali yang paling
terkenal adalah kitab ”Ihya Ulumuddin” yang banyak dijadikan rujukan umat
Islam diseluruh dunia termasuk di Indonesia dalam hal mempelajari ilmu
Tasawuf.
Diantara karya al Ghazali di bidang ushuluddin dan Akidah antara lain :
1. Arba’in fi Ushuluddin, merupak juz ke 2 dari Jawahir Qur’an
2. Qowaid al-’Aqo disatukan dengan Ihya Ulumuddin jilid pertama
3. Al-Iqtishad fil I’tiqod
4. Tahaful al Falasifah ( bantahan al Ghazali terhadap pendapat dan
pemikiran filsafat dengan menggunakan kaidah madhab Asy’ariyah
5. Faishal at Tafriqah bayan al Islam wa Zamadiyah.

Selain karya-karya diatas, masih banyak lagi karya-karya al Ghazali dalam


berbagai bidang. Banyaknya karya al Ghazali menunjukkan luasnya ilmu
yang dimiliki al Ghazali, beliau adalah pakar Fikih yang menguasai
Tasawwuf, Filsafat dan ilmu kalam.

D. Kisah akhir al Ghazali


Pada masa akhir sisa hidupnya, al Ghazali mendirikan sebuah madrasah yang
dekat dengan tinggalnya yaitu madrasah khusus untuk orang-orang sufi.
Beliau menggunakan waktunya untuk al Qur'an, mempelajari hadis dan
berkumpul dengan ahlinya serta melaksanakan ibadah-ibadah lainnya sampai
akhir hayatnya.

Dalam sebuah kisah, Abul Faraj Ibnul Jauzi mengisahkan kisah wafatnya
imam al Ghazali, kisah ini diperoleh dari Ahmad saudara kandung al Ghazali
dan ditulis dalam kitab Ats Tsabit Indal Mamat. Dalam kitab tersebut
dikisahkan pada subuh hari senin, saudaraku Abu Hamid (al Ghazali)
berwudhu dan sholat. Kemudian dia berkata ”bawa kemari kain kafanku”,
kemudian beliau mencium kafan tersebut dan meletakkannya diatas matanya
sambil berkata bahwa beliau telah pasrah dan siap menghadapi malaikat maut.
Kemudian beliau meluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau
meninggal sebelum langit menguning atau sebelum pagi datang.
Subhanallah !

IBNU SINA
Ibnu Sina adalah seorang ahli filsafat, ilmuwan, dokter serta seorang penulis yang
aktif pada jaman keemasan Islam. Pada jaman tersebut banyak ilmuwan yang
menerjemahkan buku ilmu pengetahuan yunani, Persia dan india. Ibnu Sina di
barat dikenal dengan sebutan Avicenna. Berikut biografi Ibnu Sina:

A. Riwayat Singkat Ibnu Sina


Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H di Afsyahnah di daerah dekat Bukhara
(sekarang Ubekistan, Persia). Nama asli beliau adalah Abu Ali al Husayn bin
Abdullah bin Sina, memiliki gelar “Asy-Syaikh Ar-Ra’is”. Beliau berasal dari
keluarga berbangsa persi dan bermadhab ismailiyah yang terbiasa membahas
masalah keilmuan terutama bersama ayahnya. Ayahnya adalah seorang
gubernur pada masa kerajaan Samaniyah (819 M-1005 M). Ibnu Sina adalah
anak yang cerdas, karena kecerdasannya inilah membuat seorang guru
menasehati ayahnya untuk tidak memberikan pekerjaan apapun kepada Ibnu
Sina kecuali mempelajari ilmu pengetahuan.

Ibnu Sina mulai mempelajari al Qur’an pada usia 5 tahun dan dapat
menghafal al Qur’an pada usia 10 tahun. Beliau mulai belajar sendiri setelah
usianya 16 tahun, hari-harinya beliau habiskan di perpustakaan, beliau
menyukai ilmu kedokteran dan metafisik. Ibnu Sina berguru kepada Abu
Muhammad an Natli tentang ilmu al Qur’an, fikih, mantik, ilmu hisab, sains,
fisika dan astronomi. Pada usia 18 tahun beliau berhasil menjadi seorang
dokter.

B. Keteladanan Ibnu Sina


Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan dan ensiklopedis besar, beliau juga dikenal
jenius dan memiliki daya berfikir yang sangat kuat. Karena kejeniusannya
inilah beliau dapat mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan. Beliau
selalu haus akan ilmu, hari-harinya dihabiskan di dalam perpustakaan,
meskipun sudah memiliki banyak karya, Ibnu Sina tidak merasa puas atau
cukup kemudian berhenti dalam mencari ilmu. Selain cerdas, Ibnu sina adalah
seorang yang taat kepada Allah, kreatif, tidak mengenal putus asa, gigih, tabah
dan tekun dalam mempelajari ilmu pengetahuan.

Ibnu Sina dikenal sebagai seorang dokter yang handal, beliau dapat mengobati
berbagai macam penyakit, tetapi ketika berhasil mengobati pasiennya beliau
tidak pernah meminta imbalan darinya.
C. Karya-karya Ibnu Sina
Meskipun Ibnu Sina lebih menonjol pada bidang filsafat dan kedokteran,
tetapi beliau juga memiliki banyak kemampuan sehingga banyak memberikan
kontribusi bagi ilmu-ilmu lainnya. Beliau banyak menulis buku-buku dalam
bidang pengetahuan alam, matematika, astronomi, geometri, musik, bahasa,
teologi dan psikologi. Buku-buku beliau banyak diterjemahkan ke dalam
bahasa eropa dan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi orang-orang eropa.

Ibnu Sina banyak memiliki karya baik berupa surat-surat, buku ataupun
ensiklopedia, karya beliau diperkirakan mencapai 276 buah. Diantara karya-
karya Ibnu Sina adalah :
1. Kitab Al Qanun Fith Thib
2. Kitab Arjuzah Ibnu Sina Ath-Thibbiyah
3. Mausu’ah Asy-Syifa’
4. Kitab Asbab Huduts Al Huruf
D. Kisah Akhir Ibnu Sina
Ibnu Sina meninggal pada usia 58 tahun pada tahun 428H/1037M dalam
perjalanan bersama raja Isfahan, lalu dimakamkan di Hamadan. Bukan hanya
umat Islam yang kehilangan tetapi seluruh umat yang banyak memanfaatkan
karya-karyanya terutama dalam bidang kedokteran.
VI. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan, seperti cerita
motivasi.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan materi tentang keteladanan al Ghazali dan Ibnu Sina
6) Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di
papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca) atau bisa
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Metode yang digunakan adalah gallery work atau pameran berjalan. Metode ini
bertujuan membangun kerjasama kelompok (cooperative learning), siswa akan
saling memberikan koreksi dan apresiasu dalam belajar. Metode ini dapat
dikolaborasikan dengan metode diskusi.

b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada di kolom “Mari
mengamati”.
2) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pengamatannya tentang gambar
tersebut.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatan pengamatan siswa.
4) Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang ada di
kolom “Mari Mengamati”.
5) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Siswa menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau tayangan
visual/film tentang keteladanan sifat al Ghazali dan Ibnu Sina, secara klasikal
atau individual.
8) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan keadaan kelas.
9) Guru memberikan kertas plano atau flip cart kepada masing-masing kelompok.
10) Guru menentukan tema atau topik pembahasan bagi masing-masing kelompok.
11) Siswa mendiskusikan tema atau topic yang sudah ditentukan
12) Siswa menempel hasil kerja kelompoknya di media temple (dinding)
13) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain
14) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan oleh
kelompok lain.
15) Guru dan siswa melakukan koreksi bersama-sama
16) Guru mengklarifikasi dan menyimpulkan materi pembelajaran.
17) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “Imam al Ghazali berguru
pada tukang sol sepatu”.
18) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah “Imam al Ghozali
berguru pada tukang sol sepatu”.
19) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
20) Guru dan siswa menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
21) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a. meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang pe-
rilaku-perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat al Ghazali
dan Ibnu Sina di lingkungannya (Kolom tugas).
VI I. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:

• Pengamatan diskusi.
Aspek
Tindak
Nama yang Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa dinilai Maks.
1 2 3 T TT R P

Aspek dan rubrik penilaian:


1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap, skor 10.
2. Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.
3. Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
rapi, skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor
30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
kurang rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan
tidak rapi, skor 10.

b. Kolom “Ayo Berlatih”:

1) Kolom pilihan ganda dan uraian.


a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10).
b) Uraian :

Rubrik Penilaian:
No.
Rubrik penilaian Skor
Soal

1 6

2 10

3 6

4 6

6 6

7 10

8 10
9 10

10 10

Jumlah skor 80

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh(pilihan ganda dan Isian) x 100


90

3) Tugas.
Skor penilaian sebagai berikut.
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugas tepat pada waktu dan perilaku
diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.
Catatan:
Selain diberikan tugas sesuai dengan yang ada di buku siswa, peserta didik juga
diberikan tugas tidak terstruktur berupa portofolio.

Mengetahui, .................,.................20......
Guru Agama Islam Orang Tua/Wali Siswa

............................... ......................................

• Setiap karya siswa sesuai kompetensi dasar yang masuk dalam daftar portofolio
dikumpulkan dalam satu berkas (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai
bukti pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian
0-10 atau 0-100. Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta didik,
semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan
guru tentang kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai.

Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Rata-rata dari jumlah nilai pada kolom 1 (kolom centang dan menyebutkan
contoh ketentuan ¡alat berjama’ah dan kolom diskusi) x 30 %.
b. Jumlah nilai rata- rata pada kolom “Ayo berlatih” Pilihan ganda /uraian dan
tugas x 30 %.
c. Jumlah nilai pada kolom praktik ¡alat berjamaah x 40%.

Nilai akhir = nilai a + nilai b + nilai c

Kunci jawaban
I. Penerapan
Kebijakan guru.
II. Pilihan ganda

1. B
2. B
3. D
4. A
5. C
6. A
7. A
8. C
9. A
10. A
III. Uraian
1.

IV. Tugas
(Kebijakan guru).

Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan mengikuti langkah-langkah yang ada.

VIII.Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
menelaani keutamaan sifat al Ghazali dan Ibnu sina. (Guru mencatat dan memberikan
tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi tentang “Meneladani keutamaan sifat al Ghazali dan Ibnu sina”. Guru akan
melakukan penilaian kembali (lihat poin 7) dengan soal yang sejenis. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam
belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam
pelajaran selesai).

X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku
anaknya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Ganjil
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : 6x45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro aktif,
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam, serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Mencoba, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual,
konseptual, procedural dan metagoknitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Menghayati pentingnya nilai-nilai positif pada kompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul Khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
2.1 Membiasakan berperilaku dengan semangat berkompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
3.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya perilaku semangat berkompetisi dalam
kebaikan (fastabiqul khairat). Optimis, dinamis, inovatif, dan kreatif.
4.1 Menunjukkan contoh perilaku berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul
khairat), optimis, dinamis, inovatif, dan kreatif.

III. Tujuan Pembelajaran


Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan, diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian berkompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
2. Siswa dapat menjelaskan pentingnya berperilaku kompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
3. Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh perilaku bekompetisi dalam
kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.

IV. Indikator Pencapaian


1. Menjelaskan pengertian berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat),
optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
2. Menjelaskan pentingnya berperilaku kompetisi dalam kebaikan (fastabiqul
khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku bekompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.

V. Materi Pokok
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN

1. Pengertian Kompetisi Dalam Kebaikan


Kompetisi Dalam Kebaikan(fastabiqul khoirot)secara Harfiah memiliki arti ber
lomba-lomba dalam kebaikan. Anjuran ini tertuju baik bagi laki-laki maupun
perempuan. Manusia diperintahkan untuk berlomba dalam berbuat kebajikan
terhadap manusia dan alam sekitarnya. Misalnya, menolong sesama, menyingkirkan
sesuatu yang membahayakan di jalan, mengikuti olimpiade mata pelajaran tertentu
dan sebagainya. Dalam Islam, istilah fastabiqul khairat merujuk pada firman Allah
SWT QS. Al Baqarah: 148 dan QS. Al-Hadid: 21

‫ت بإمكنم اللننه يإ‬


‫جيلعناَ إنن‬ ‫ولإمكلل إوجه ة هوُ موُلليهناَ يفاَسنتيبإمقوُا ا ل إ‬
‫ت يأيننيمناَ تيمكوُننموُا ينأل إ‬
‫م م‬ ‫ي‬ ‫لي نيرا ل ي‬
‫يل‬ ‫ل ي مي مي ي ل‬ ‫ي‬
(١٤٨) ‫اللنهي يعيلى مكلل يشليءء قيإديةر‬

“dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap


kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al-
Baqarah : 148)
2. Makna Kompetisi Dalam Kebaikan
Al-Qur’an menggugah agar umat Islam tidak menjadi umat yang berleha-leha.
Melainkan umat pionir dalam segala kebaikan. Tidak ada rumus istirahat dalam Al-
Qur’an, maka begitu seseorang mengaku sebagai hamba Allah di saat yang sama
segera bergerak melakukan segala kebaikan yang tak terhingga luasnya. Islam
memberi motivasi kepada pemeluknya untuk mengedepankan berbuat kebaikan
dengan penuh antusias disebabkan antara lain:
a. Melakukan dan menyebarkan kebaikan adalah tugas pokok setiap insan. Tanpa
kebaikan Allah manusia di muka bumi ini bisa dipastikan telah musnah sejak
ratusan tahun yang silam.
b. Usia manusia terbatas, dan tidak ada seorang pun tahu kapan ia akan meninggal
dunia. Karena itu seorang hamba hendaknya segera melakukan kebaikan. Jika
tidak, ia akan menjadi orang yang paling sengsara tidak hanya di dunia
melainkan lebih dari itu di akhirat.
3. Ciri-ciri pelaku kompetisi dalam kebaikan
a. Niat ikhlas
b. Cinta kebaikan dan orang baik
c. Merasa beruntung bila melakukan aktifitas
d. Merasa rugi bila meninggalkan aktifitas
e. Meneladani Generasi Yang Baik
4. Balasan pelaku kompetisi dalam kebaikan
a. Selalu bersama Allah SWT
b. Menambah kenikmatan
c. Dicintai Allah
d. Memperoleh rahmat Allah
e. Memperoleh pahala
f. Dimasukkan ke dalam surga

5. Hikmah perilaku kompetisi dalam kebaikan


Berkompetisi dalam kebaikan memiliki beberapa hikmah yang dapat kita ambil
dalam kehidupan sehari-hari. Diantara hikmah berperilaku kompetisi dalam
kebaikan adalah :
a. Setiap agama mempunyai tujuan untuk mengenal tuhan sesuai ajaranya masing-
masing. Salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan kebaikan yang telah
ditentukan.
b. Islam mengajarkan kepada penganutnya untuk melakukan persaingan dalam
melakukan kebaikan sesuai dengan situasi dan kondisi. Karena kemampuan tiap
muslim beragam tingkat pendidikan, ekonomi, statusnya dalam masyarakat.
c. Amal saleh hendaknya didasari iman kepada Allah dan dilakukan dengan tekad
yang teguh.

OPTIMIS

1. Pengertian optimis
Dilihat dari segi bahasa optimisme berasal dari bahasa latin yaitu optima yang
berarti terbaik. Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia(KBBI), optimis adalah
orang yang selalu berpengharapan baik dalam menghadapi segala hal.Optimis
merupakan perasaan yakin terhadap sesuatu yang baik akan terjadi yang memberi
harapan positif serta menjadi pendorong untuk berusaha ke arah kemajuan atau
kejayaan. Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang
dianjurkan dalam islam.

Misalnya, seorang siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru


(SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
Dengan sikap optimis,seseoarng akan bersemangat dalam menjalani kehidupan,baik
demi kehidupan di dunia maupun dalam menghadapi kehidupan akhirat kelak. Allah
berfirman dalam QS. Ali Imran: 139,
‫إإ‬ ‫إ‬
‫يول يتنموُا يول يلتيزنموُا يوأينلنتممم اللعليلوُين إلن مكلنتملم مملؤمن ي‬
(١٣٩) ‫ي‬

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman”.

Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan
berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu
khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga
ia tidak mau berusaha untuk mencoba.

2. Nilai positif optimis


a. Berpengharapan baik kepada Allah
b. Berfikir positif
c. Percaya diri, berani dan bertanggung jawab
d. Muslim yang optimis lebih disukai Allah
e. Mengambil pelajaran berharga dalam setiap kesulitan
3. Hikmah perilaku optimis
Hikmah berperilaku optimis diantaranya adalah :
a. Optimisme adalah sebuah keyakinan yang akan membawa pada pencapaian
hasil. Tidak ada yang bisa diperbuat tanpa harapan dan percaya diri.
b. Berfikir positif akan memberikan dorongan sikap dan tingkah lakuyang
positif pula. Jiwa yang positif tampak bergairah penuh antusiasme dan
keberanian yang sangat mendalam, dalam hidupnya tidak ada kata putus asa
dan menyerah, karena bagi Allah semuanya mudah, siapa saja yang Allah
kehendaki pasti dia akan mendapatkan rahmatNya,
c. Memiliki kepercayaan diri dalam menjalani kehidupan ini sangat di anjurkan
dalam agama dan sangat penting sekali agar dapat terus bertindak
menghadapi tantangan.

DINAMIS

1. Pengertian dinamis
Kata dinamis berasal dari kata dynamicyang berarti bergerak. Dalam bahasa
Belanda dynamisch yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu
bergerak, terus tumbuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) dinamis
berarti penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan. Misalnya, seorang yang ingin merubah
pribadinya menjadi orang yang berilmu pengetahuan karena keutamaan dan derajat
disisi Allah, dengan sendirinya dia melakukan kegiatan secara serius untuk
mencapai tingkat pendidikan yang tertinggi, walaupun keadaan ekonomi
keluarganya sangat minim.

2. Nilai positif dinamis


a. Berfikir progresif
b. Menyesuaikan dan menentukan pilihan terbaik dalam perkembangan masa
c. Berpikir tentang masa depan (futuristik)
d. Bekerja dengan prinsip amal saleh
e. Teguh dalam menerima cobaan

3. Hikmah perilaku dinamis


Hikmah membiasakan berperilaku dinamis dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
adalah :
a. Dinamis adalah sikap penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan
mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
b. Orang yang dinamis akan terus berkembang, berpikir, cerdas, dan berkreasi,
serta selalu beradaptasi dengan lingkungan.
c. Orang yang dinamis tidak mudah putus asa dengan prestasi-prestasi yang telah
dicapai dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri.
d. Orang yang dinamis akan bekerja keras dalam melakukan usaha, baik yang
berhubungan dengan aspek duniawi maupun ukhrawi.

INOVATIF

1. Pengertian inovatif
Kata inovatif berasal dari kata dalam bahasa Inggis innovate yang artinya
memperkenalkan sesuatu yang baru sedangkan innovative berarti bersifat
memperbarui. Kemudian kata inovatif berarti bersifat memperkenalkan sesuatu
yang baru. Pengertian baru di sini adalah sesuatu yang belum dapat diterima secara
luas oleh seluruh warga masyarakat menyangkut sikap (attitude) dan belum
diterima dan diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.

Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang


bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada. Dan dapat berarti temuan baru yang menyebabkan berdayagunanya
produk atau jasa ke arah yang lebih produktif dan mempunyai nilai manfaat bagi
masyarakat.

2. Nilai positif inovatif


a. Berfikiri imiah, obyektif, cerdas dan kritis
b. Melakukan perbaikan
c. Menerapkan prinsip amar makruf nahi mungkar
d. Berorientasi kemanfaatan dan kemaslahatan

3. Hikmah perilaku inovatif


Membiasakan berperilaku inovatif melahirkan hikmah dalam kehidupan sehari-
hari :
a. Inovasi adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru yakni
mendayagunakan kemampuan dan keahlian dalam melakukan ataupun
mengembangkan karya tertentu. Dalam proses berfikir Allah SWT mengajak
manusia dengan penuh kasih sayang dan kelembutan dalam memikirkan ciptaan
Allah dan jangan memikirkan zat Allah kerana manusia tidak akan mampu
memikirkan tentang zat Allah.
b. Inovasi yang dilakukan seorang muslim akan berorientasi pada kebaikan dan
menghindari keburukan. Dengan orientasi tersebut seorang muslim ingin
membangun sebuah peradaban masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai
ajaran islam yang bersumber pada Al Qur’an dan hadis serta mempertimbangkan
kearifan budaya yang tidak bertentangan dengan ajaran islam.

KREATIF

1. Pengertian kreatif
Kreatif berasal dari bahasa inggris tocreate artinya yang menciptakan sesuatu atau
membuat, creativity yang berarti daya cipta. Sedangkan dalam bahasa Arab kata
kreativitas atau menciptakan biasanya mengunakan kata khalaqa (menjadikan,
membuat, menciptakan), yakni menciptakan sesuatu tanpa ada pangkal atau asal
dan contoh terlebih dahulu, atau dapat berarti kemampuan untuk mencipta atau
mempunyai sifat menciptakan tidak dengan cara meniru.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), kreatif diartikan memiliki daya
cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. kreatif adalah menemukan,
menggabungkan, membangun, mengarang, mendesain, merancang, mengubah
ataupun menambah. Dalam perspektif islam, kreatif dapat diartikan sebagai
kesadaran keimanan seseorang, untuk menggunakan keseluruhan daya dan
kemampuan diri yang dimiliki sebagai wujud syukur akan nikmat Allah, guna
menjadikan atau menghasilkan sesuatu yang terbaik dan bermanfat bagi kehidupan
sebagai wujud pengabdian yang tulus kehadirat Allah.

2. Nilai positif kreatif


a. Berfikir orisinil (originality)
b. Beretos kerja tinggi
c. Berhasil karya (produktif)
d. Tidak mudah putus asa
e. Tawakkal
f. Memohon bantuan dan pertolongan Allah
3. Hikmah kreatif
Hikmah membiasakan berperilaku kreatif dalam kehidupan sehari-hari adalah :
a. Setiap pribadi diberi kemampuan Allah untuk mencipta, termasuk menciptakan
realitas baru dalam kehidupan. Sehingga dalam situasi apapun dan dengan segala
keterbatasan akan memiliki potensi untuk menciptakan berbagai hal, termasuk
keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup ini.
b. Keterikatan kepada Allah SWT yang menjadi tempat bergantung dan berharap
satu-satunya. Allah yang menjadi tempat sekalian makhluk kembali. Maka
dorongan dan motivasi ini bisa membuat kita berusaha untuk sejalan dengan
hukum syara. Belajar dan mehamaminya. Kemudian setelah memahaminya
maka kita berusaha mewujudkan dan meraih nilai amal tersebut dengan sebaik-
baiknya.
c. Sikap reatif menuntut seorang muslim mempunyai etos kerja, yakni seperangkat
nilai-nilai etis yang terkandung dalam ajaran Islam (Alquran dan hadis) tentang
keharusan dan keutamaan bekerja untuk mencapai hasil yang diharapkan lebih
baik dan produktif.
VI. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru membangkitkan semangat peserta didik dengan kegiatan yang ringan
namun penuh makna, seperti bersalawat bersama.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi tentang akhlak terpuji.
6) Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di
papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca) atau bisa
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Metode yang digunakan adalah (1) ceramah (menceritakan dan menjelaskan
kisah melalui gambar atau tayangan visual/film), (2) diskusi dalam bentuk the
educational-diagnosis meeting, artinya peserta didik berbincang mengenai
pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas
pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman
yang benar. Aktifitas ini dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam
pelaksanaan diskusi.

b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mengamati dan merenungkan gambar yang ada
pada kolom “Mari Mengamati”.
2) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pengamatan gambar beserta
renungannya.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pengamatan siswa.
4) Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang ada di
kolom “Mari Mengamati”.
5) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Siswa melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji (berlomba-lomba dalam
kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif)
8) Siswa menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui bantuan gambar
atau tayangan visual/film tentang akhlak terpuji (berlomba-lomba dalam
kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif).
9) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10) Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi
sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan
tanggapan.
11) Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada siswa tentang materi
tersebut.
12) Guru membimbing siswa untuk membaca kisah “kisah pak tua” pada
kolom kisah.
13) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah “kisah pak tua”.
14) Guru memberika n penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
15) Guru dan siswa menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
16) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a) meminta siswa untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b) membimbing siswa untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku-
perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut
di lingkungannya (kolom tugas).

VI I. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam
a. Pengamatan pada saat pelaksanaan diskusi.
Aspek
Tindak
Nama yang Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa dinilai Maks.
1 2 3 T TT R P

Aspek dan rubrik penilaian


1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.
2. Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.

3. Kejelasan dan kerapian presentasi


a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi,
skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang
rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak
rapi, skor 10.

b. Kolom “Ayo Berlatih”

1. Kolom pilihan ganda dan uraian.


a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
1. Fastabiqul Khoirot mengandung pengertian …
A. berlomba-lomba dalam kejuaraan positif
B. berlomba-lomba dalam kejujuran
C. berlomba-lomba dalam masalah ibadah
D. berlomba-lomba dalam kebaikan
E. bersaing dalam kebaikan
2. Dasar pelaksanaan anjuran Fastabiqul Khoirot adalah …
A. QS. Al Baqarah: 148 dan QS. Al-Hadid: 21
B. QS. Al Baqarah: 21 dan QS. Al-Hadid: 148
C. QS. Al Baqarah: 147 dan QS. Al-Hadid: 22
D. QS. Al Baqarah: 22 dan QS. Al-Hadid: 147
E. QS. Al Baqarah: 148 dan QS. Al-Hadid: 20
3. Faktor penting dalam setiap amal perbuatan adalah
A. peribadatan
B. muamalah
C. riya’
D. banyaknya amal
E. niat ikhlas
4. Merasa masih sedikit dibanding orang lain yang jauh lebih baik dari dirinya,
merupakan ciri pelaku kompetisi dalam kebaikan pada aspek …
A. Niat ikhlas
B. Cinta kebaikan dan orang baik
C. Merasa beruntung bila melakukan
D. Meneladani generasi yang baik
E. Merasa rugi bila meninggalkan
5. Ingin selalu meneladani dan mengikuti segala bentuk kebaikan, siapa pun yang
melakukannya, merupakan ciri pelaku kompetisi dalam kebaikan pada aspek …
A. Niat ikhlas
B. Cinta kebaikan dan orang baik
C. Merasa beruntung bila melakukan
D. Meneladani generasi yang baik
E. Merasa rugi bila meninggalkan
6. Tidak akan bertambah semangat hanya karena dipuji dan tidak akan melemah
karena dicela, merupakan ciri pelaku kompetisi dalam kebaikan pada aspek …
A. Niat ikhlas
B. Cinta kebaikan dan orang baik
C. Merasa beruntung bila melakukan
D. Meneladani generasi yang baik
E. Merasa rugi bila meninggalkan
7. Seseorang akan bersemangat melakukan kebaikan apabila dengan kebaikan itu dia
merasa yakin memperoleh keberuntungan, baik di dunia maupun di akhirat,
merupakan ciri pelaku kompetisi dalam kebaikan pada aspek …
A. Niat ikhlas
B. Cinta kebaikan dan orang baik
C. Merasa beruntung bila melakukan
D. Meneladani generasi yang baik
E. Merasa rugi bila meninggalkan
8. Bila seseorang tidak berbuat baik dia akan merasa sangat rugi, baik di dunia ini
maupun di akhirat kelak
A. Niat ikhlas
B. Cinta kebaikan dan orang baik
C. Merasa beruntung bila melakukan
D. Meneladani generasi yang baik
E. Merasa rugi bila meninggalkan
9. Hal yang tidak termasuk ke dalam sikap perilaku muslim/muslimah yang bersifat
optimis adalah ….
A. berprasangka baik terhadap Allah
B. meyakini akan datangnya pertolongan Allah
C. berusaha agar kualitas hidupnya meningkat
D. senantiasa bertawakal kepada Allah
E. usahanya selalu berhasil dan tidak pernah gagal
10.Selalu mengharap ridho, rahmat, dan pertolongan Allah serta yakin semua itu dapat
diraih disebut….
A. roja
B. taubat
C. optimis
D. dinamis
E. gigih

b)Uraian:

Guru meminta siswa menjawab pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan pengertian berlomba-lomba dalam kebaikan!
2. Buatlah contoh berlomba-lomba dalam kebaikan dalam kehidupan sehari-hari!
3. Apa yang kamu fahami dengan istilah kreatif?
4. Apa hubungan kreatif dengan inovatif?
5. Sebutkan ciri-ciri orang yang memiliki sifat dinamis!
6. Sebutkan nilai-nilai positif perilaku berlomba-lomba dalam kebaikan!
7. Tuliskan contoh perilaku orang yang kreatif!
8. Jelaskan pengertian optimis!
9. Bagaimana cara kalian menunjukkan sifat optimis yang ada pada diri kalia?
10. Apa yang akan kalian lakukan jika mimpi yang kalian bangun tidak sesuai dengan
kenyataan?
10 10

Jumlah skor 80

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan Isian) x 100
90
3. Tugas
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Jumlah nilai rata- rata pada kolom “Ayo berlatih” pilihan ganda/uraian dan tugas
x 50%.
b. Jumlah nilai rata-rata pada kolom diskusi, penerapan x 50%.
Nilai akhir = nilai a + nilai b

Kunci jawaban:
I. Penerapan.
Kebijakan guru.

II. Pilihan ganda.


1. A
2. C
3. C
4. B
5. B
6. B
7. A
8. C
9. D
10. B

III. Uraian.
1.

IV. Tugas.
(Kebijakan guru)

Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan mengikuti langkah-langkah yang ada.
VIII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan akhlak
terpuji. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan).

IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi tentang “akhlak terpuji”. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 7)
dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku
anaknya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Genap
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : .....x45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual,
konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


1.2 Menghayati bahaya fitnah, namimah dan ghibah.
2.2 Menghindari hal-hal yang mengarah kepada perilaku fitnah, namimah dan
ghibah.
3.2 Memahami p e n g e r t i a n d a n b a h a y a p e r i l a k u t e r c e l a
fitnah, namimah dan ghibah.
4.2 Mempresentasikan pengertian dan bahaya perilaku tercela fitnah, namimah dan
ghibah.
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fitnah, namimah dan ghibah
2. Siswa dapat menjelaskan cara menghindari perilaku fitnah, namimah dan
ghibah
3. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh perilaku fitnah, namimah dan
ghibah

IV. Indikator Pencapaian


1. Menjelaskan pengertian fitnah, namimah dan ghibah
2. Menjelaskan cara menghindari perilaku fitnah, namimah dan ghibah
3. Menyebutkan contoh-contoh perilaku fitnah, namimah dan ghibah

V. Materi Pokok
FITNAH

1. Pengertian Fitnah
Dalam kitab Lisanul Arab, kata fitnah merupakan bentukmasdar dari fatana-
yaftinu-fatnanatau fitnatan yang berarti ujian dan cobaan, yang asal mula katanya
bararti membakar logam emas dan perak untuk membersihkan dan mengetahui
kadarnya. Dalam kamus Al Munawwir fitnah adalah bermakna memikat,
menggoda, membujuk, menyesatkan, membakar, menghalang-halangi,
membelokkan, menyeleweng, menyimpang, dan gila. Dalam Kamus Besar Bahas
Indonesia, kata fitnah berarti perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran
yang disebarkan dng maksud menjelekkan orang, seperti menodai nama baik,
merugikan kehormatan orang. Menurut Mahmud Muhammad al Khazandar fitnah
adalah sesuatu yang menimpa, individu atau golongan, berupa kebinasaan atau
kemunduran tingkatan iman, atau kekacauan di dalam barisan Islam.

Kata fitnah, meskipun diserap dari bahasa Arab apa adanya, makna dan
penggunaannya dalam bahasa kita sangat berbeda. Dalam bahasa kita, fitnah biasa
diartikan sebagai perkataan (tanpa dasar) yang dilancarkan untuk menjatuhkan atau
merendahkan martabat seseorang. Fitnah berintikan kebohongan yang diciptakan
untuk membunuh karakter (character assassination) seseorang karena persaingan
ekonomi (bisnis) atau terutama karena persaingan dalam politik. Dalam Al Quran,
kata fitnah dalam berbagai bentuknya digunakan untuk beberapa makna
diantaranya:
a. Fitnah berarti al ikhtibar.
b. Fitnah berarti al bala'
c. Fitnah berarti al 'adzab.

2. Bahaya Perilaku Fitnah


a. Merusak Keharmonisan Keluarga dan Masyarakat
b. Merusak karakter dan nama baik individu lain
c. Menyebar Permusuhan dan perpecahan
d. Menyesatkan Kebenaran Informasi
3. Menghindari Perilaku Fitnah
a. Meningkatkan keimanan
b. Menerima dan menyebar informasi secara proporsional
c. Bersikap sabar dan mengharap rahmat Allah
d. Bersikap bijaksana
e. Memohon agar terhindar yang membahayakan diri dan lingkungan dari ujian

NAMIMAH

1. Pengertian Namimah
Secara etimologi, dalam bahasa Arab, namimah bermakna suara pelan atau
gerakan. Namimah mengandung arti mengadu domba antara pihak satu dengan
pihak yang lain. Al Baghawi menjelaskan bahwa namimah adalah mengutip suatu
perkataan dengan tujuan untuk mengadu domba antara seseorang dengan si
pembicara. Menurut Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalaani namimah adalah
membeberkan sesuatu yang tidak suka untuk dibeberkan. Baik yang tidak suka
adalah pihak yang dibicarakan atau pihak yang menerima berita, maupun pihak
lainnya. Baik yang disebarkan itu berupa perkataan maupun perbuatan. Baik berupa
aib ataupun bukan.

2. Nilai negatif perilaku Namimah


a. Mendapat dosa
b. Mendapat predikat orang fasik
c. Informasi yang diberikan menyesatkan
d. Menimbulkan sikap saling membenci
e. Merusak hubungan persahabatan

3. Menghindari perilaku Namimah


a. Menjaga lisan
b.Berusaha selalu dekat dengan Allah (muqarabah)
c. Mengakui kesalahan dengan meminta maaf
d.Intropeksi diri (muhasabah)

GHIBAH

Secara bahasa, Ghibah berasal dari bahasa Arab dengan akar kata ghaaba, yang
berarti tidak hadir atausesuatu yang tertutup dari pandangan. Kata gibah dalam
bahasa Indonesia berarti menggunjing yakni, menyebutkan kata-kata keji atau
meniru-niru suara atau perbuatan orang lain dibelakangnya (tidak dipintunya)
dengan maksud untuk menghinanya.
Menurut Ibnu Mas’ud, ghibah adalah engkau menyebutkan apa yang kau ketahui
pada saudaramu, dan jika engkau mengatakan apa yang tidak ada pada dirinya
berarti itu adalah kedustaan. Syaikh Salim Al-Hilali menjelaskan Ghibah adalah
menyebutkan aib (saudaramu) dan dia dalam keadaan tidak hadir dihadapan engkau
(goib). Jadi ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang
muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan).

Ghibah dilakukan dengan cara bermacam-macam diantaranya membeberkan aib,


meniru tingkah lakuatau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkandengan cara
mengolok-ngolok. Hukum ghibah adalah haram.

Batas ghibah adalah membicarakan sesuatu yang terdapat pda orang lain, yang jika
sampai kepada dia tidak akan menyukainya. Pembicaraan itu misalnya ;
a. Pembicaraan yang berkenaan dengan Keburukan atau kekurangan tubuhnya,
misalnya menyebutkan bahwa orang itu penglihatannya rabun, kepalanya juling,
kepalanya botak atau sifat-sifat lain yang sekiranya tidak disukai untuk
dibicarakan
b. Pembicaraan yang berkenaan dengan keturunan, misalnya menyebutkan ayahnya
bahwa seorang yang fasik, seorang yang struktur sosialnya rendah atau sebutan-
sebutan lainnya yang tidak disukai jika dibicarakan.
c. Pembicaraan yang berkenaan dengan akhlak, misalnya menyebutkan orang itu
kikir, congkak, sombong, atau sifat lain yang tidak disukai jika dibicarakan.
d. Pembicaraan yang berkenaan dengan masalah agama, misalnya menyebutkan
bahwa orang itu pencuri, pendusta, peminum khamar, penghianat, penganiaan
atau sebutan-sebutan lain yang tidak suka dibicarakan.
e. Pembicaraan yang berkenaan dengan urusan dunia, misalnya menyebutkan
bahwa orang itu berbudi pekerti rendah, menganggap remeh orang lain, tidak
pernah menganggap hak orang lain pada dirinya, dan sebutan-sebuatn lain yang
tidak disukai jika dibicarakan.

1. Nilai negatif perilaku Ghibah


a. Mendapat dosa
b. Merendahkan derajat manusia
c. Berperasangka buruk dan menghancurkan martabat seseorang
d. Pemakan bangkai
e. Membawa berita bohong (gosip)

2. Menghindari perilaku Ghibah


a. Bersikap Pemaaf
b. Menjaga pembicaraan dan memikirkan lebih dulu
c. Mempertebal rasa percaya diri
d. Menghindar dengan melakukan aktifitas lain
VI. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam, menyapa, dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru membangkitkan semangat peserta didik dengan kegiatan kecil yang
bermakna, seperti senam mata, senam wajah, atau lainnya.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi akhlak tercela (fitnah, namimah dan ghibah)
6) Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di
papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca) atau bisa
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk
ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of
model). Dikolabarasikan dengan metode card sort (menyortir kartu). Metode ini
bertujuan untuk mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperative
learning) dalam belajar.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa mengamati gambar dan m e renungkan yang ada pada
kolom “Mari Mengamati”
2) Siswa mengemukakan hasil pengamatan gambar dan renungan tersebut.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan siswa
tentang hasil pengamatannya.
4) Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang ada di
kolom “Mari Mengamati”.
5) Siswa mengemukakan isi gambar.
6) Guru memberikan penjelasan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukaan siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai KI / KD . (catatan:
jumlah kartu diperkirakan sejumlah siswa yang ada dikelas dan isi kartu terdiri
dari kartu induk atau topic utama dan kartu rincian.
8) Guru mengocok atau mengacak krtu agar tercampur
9) Guru membagikan kartu kepada murid dan masing-masing memperoleh satu
(boleh dua)
10) Guru meminta setiap siswa bergerak mencari kartu induknya dengan
mencocokkan kepada kawan sekelasnya
11) Setelah kartu induk dan seluruh kartu rincian sudah ketemu, guru meminta siswa
untuk membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di papan secara
berurtan.
12) Guru dan siswa melakukan koreksi bersama setelah semua kelompok
menempelkan hasilnya

14) Guru meminta salah satu penanggung jawab kelompok untuk


menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari
kelompok lain

15) Guru memberikan apresiasi kepada setiap hasil kerja siswa


16) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil diskusi
tersebut.
15) Guru menyampaikan perilaku tercela yang harus dihindari dalam perilaku
kehidupan sehari-hari
16) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “”.
17) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah “”.
18) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
19) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
20) Pada kolom “Ayo Berlatih”,
a. meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang pe-
rilaku-perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di
lingkungannya (Kolom tugas).

VII. Penilaian
Guru melakukan penilaian pada:
a. Pada saat peserta didik diskusi
Aspek
Tindak
Nama yang Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa dinilai Maks.
1 2 3 T TT R P

Aspek dan rubrik penilaian:


1. Kejelasan dan kedalaman informasi
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.
2. Keaktifan dalam diskusi
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.
3. Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi,
skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang
rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak
rapi, skor 10.

c. Pada kolom “Ayo Berlatih”


1) Pilihan ganda dan uraian.
Skor penilaian sebagai berikut:
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang paling benar
!

1. Perkataan bohong yang disebarluaskan tanpa adanya bukti disebut :


A. Fitnah
B. Hasad
C. Dholim
D. Gosip
E. Iri
2. Fitnah adalah bermakna memikat, menggoda, membujuk, menyesatkan, membakar,
menghalang-halangi, membelokkan, menyeleweng, menyimpang, dan gila. Pengertian
fitnah secara bahasa menurut
A. Kamus Al Munawwir
B. Kamus Besar Bahas Indonesia
C. Mahmud Muhammad al Khazandar
D. Imam Ghazali
E. Ibnu Faris
3. Fitnah adalah sesuatu yang menimpa, individu atau golongan, berupa kebinasaan atau
kemunduran tingkatan iman, atau kekacauan di dalam barisan Islam. Pengertian
fitnah secara bahasa menurut …
A. Kamus Al Munawwir
B. Kamus Besar Bahas Indonesia
C. Mahmud Muhammad al Khazandar
D. Imam Ghazali
E. Ibnu Faris
4. Maksud potongan ayat QS. Al Baqoroh ayat 191 adalah ....
‫الفتنة أشدد من القتل‬
A. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan
B. Dosa syirik lebih besar daripada pembunuhan
C. Pembunuhan sama dengan fitnah
D. Syirik sama dengan pembunuhan
E. Syirik perbuatan dosa besar
5. Cara menghindari sifat fitnah adalah, kecuali …
A. Meningkatkan keimanan
B. Menerima dan menyebar informasi secara proporsional
C. Bersikap sabar dan mengharap rahmat Allah
D. Bersikap bijaksana
E. Berbicara dengan lantang
6. Syetan memilki tabiat selalu sangat ingkar pada Tuhan, bahkan membangkang atas
apa yang diperintahkan oleh Allah. Untuk itu syetan mencari kawan dengan cara ....
A. Menggoda manusia untuk melakukan perbuatan yang wajar dan mungkar
B. Mengawal manusia untuk melakukan perbuatan yang keji dan mungkar
C. Mengancam nanusia untuk melakukan perbuatan yang ada dan mungkar
D. Mengancam manusia untuk melakukan perbuatan yang patut dan mungkar
E. Mengancam manusia untuk melakukan perbuatan yang pantas dan mungkar.
7. Ghibah adalah engkau menyebutkan apa yang kau ketahui pada saudaramu, dan jika
engkau mengatakan apa yang tidak ada pada dirinya berarti itu adalah kedustaan.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh …
A. Ibnu Abbas
B. Ibnu Hati
C. Ibnu Mas’ud
D. Syaikh Salim Al-Hilali
E. Imam Ghazali
8. Ghibah adalah menyebutkan aib (saudaramu) dan dia dalam keadaan tidak hadir
dihadapan engkau (goib).Pernyataan tersebut dikemukakan oleh …
A. Ibnu Abbas
B. Ibnu Hati
C. Ibnu Mas’ud
D. Syaikh Salim Al-Hilali
E. Imam Ghazali
9. Diantara ayat Al Qur’an dibawah ini yang menerangkan tentang ghibah ialah …
A. QS. Al Qalam : 10-11
B. QS.Al Baqarah : 183
C. QS.Al Baqarah : 110
D. QS.At Tahrim : 9
E. QS. An Nur: 19
10. Cara menghindari perilaku ghibah adalah, kecuali …
A. Bersikap Pemaaf
B. Menjaga pembicaraan dan memikirkan lebih dulu
C. Menghindar dengan melakukan aktifitas lain
D. Mempertebal rasa percaya diri
E. Percaya diri
b)Uraian:

siswa diminta menjawab pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!


1. Jelaskan pengertian fitnah!
2. Jelaskan pengertian namimah secara bahasa dan istilah!
3. Jelaskan pengertian ghibah!
4. Jelaskan bagaimana hubungan antara fitnah, namimah, ghibah!
5. Bagaimana cara kita menghindari perbuatan ghibah? Sebutkan !
6. Sebutkan akibat negatif perbuatan ghibah !
7. Sebutkan bagaimana cara kita menghindari sifat namimah!
8. Apa saja akibat negatif dari perbuatan memfitnah? Sebutkan !
9. Apa saja akibat negatif dari perbuatan namimah? Sebutkan !
10. Bagaimana cara kita menghindari sifat fitnah?
7 6

8 10

9 10

10 10

Jumlah skor 90

Nilai: Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan Isian) x 100
100
4) Tugas.
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.
.
• Setiap karya siswa sesuai Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik
sebagai bukti pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala
penilaian 0-10 atau 0-100. Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta
didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan
catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai.

Nilai akhir yang diperoleh oleh Peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Rata- rata dari Jumlah nilai pada kolom (diskusi) x 60 %.
b. Jumlah nilai rata- rata pada kolom “Ayo berlatih” menyalin dan pilihan ganda
/uraian dan tugas 40 %.
Nilai akhir = nilai a + nilai b

Kunci jawaban I.
Penerapan
(Kebijakan guru)
II. Pilihan ganda
1. C
2. D
3. B
4. B
5. C
6. D
7. B
8. A
9. A
10. A
III. Uraian.
1. Tentang keikhlasan amal seseorang.
2. Ciri-ciri orang yang takwa, yaitu selalu memafkan orang lain.
3. Pengendali hati untuk selalu istiqamah dalam berbuat baik.
4. Macam-macam sabar:
a. Sabar dalam menjalankan perintah Allah Swt. contohnya ketika mendengar
azan segera menuju ke masjid untuk melaksanakan ¡alat berjamaah.
b. Sabar dalam menjauhi kemaksiatan atau meninggalkan larangan Allah Swt.,
contohnya ketika diajak membolos segera menolak dan menghindari teman-
teman yang bersekongkol untuk membolos.
c. Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah dan menuntut ilmu
pengetahuan. Contohnya, ketika terkena musibah sakit ia tidak mengeluh dan
tidak putus asa untuk berusaha mencari obatnya.
d. Sabar dalam bekerja dan berkarya.(dikembangkan oleh guru)
5. Ikhlas merupakan syarat mutlak diterimanya amal.
6. Manfaatnya adalah
a. gemar melakukan perbuatan terpuji dan tidak dipamerkan kepada orang lain.
b. tidak mengharapkan pujian atau sanjungan dari orang lain.
c. selalu berhati-hati dalam bertindak atau berperilaku (dikembangkan oleh
guru).
7. Sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci
dan keinginan untuk membalasnya.
8. Disenangi oleh banyak orang, hati merasa tentram, tdak mempunyai sifat
pendendam (dikembangkan oleh guru).
9. Kebijakan guru.
10. Kebijakan guru.
IV. Tugas.
(Kebijakan guru)

Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah ada.

VIII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan akhlak
tercela (fitnah, namimah dan ghibah). (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai
bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi tentang “akhlak tercela”. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 7)
dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku
anaknya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Genap
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : .....x45 Menit

I.Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


1.3 Meyakini keutamaan membaca al Qur’an do’a.
2.3 Terbiasa membaca al Qur’an dan berdo’a dengan adab yang baik.
3.3 Memahami keutamaan adab membaca al Qur’an dan adab berdo’a dengan baik
4.3 Mempraktikkan akhlak (adab) membaca al Qur’an dan berdo’a secara baik dan
benar.

III. Tujuan Pembelajaran


Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian membaca al Qur’an
dan berdo’a
2. Siswa dapat menjelaskan adab membaca al Qur’an dan
berdo’a
3. Siswa dapat menjelaskan larangan-larangan ketika membaca
al Qur’an dan berdo’a
4. Siswa dapat mempraktekkan (adab) membaca al Qur’an dan
berdo’a

IV. Indikator Pencapaian


1. Menjelaskan pengertian membaca al Qur’an dan berdo’a
2. Menjelaskan adab membaca al Qur’an dan berdo’a
3. Menjelaskan larangan-larangan ketika membaca al Qur’an
dan berdo’a
4. Mempraktekkan (adab) membaca al Qur’an dan berdo’a

V. Materi Pokok
ADAB MEMBACA AL QUR’AN
1. Pengertian Membaca al Qur’an

Membaca dalam pengertian bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI), membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis
(dengan melisankan maupun hanya dalam hati). Dalam pengertian istilah,
membaca adalah suatu proses memahami serta memetik makna dari kata-kata, ide,
gagasan, konsep, dan informasi yang dikemukakan oleh pengarang dalam bentuk
tulisan. Jadi membaca sebenarnya adalah lebih dari hanya sekedar menyuarakan,
namun juga memahami.

Pengertian Al Qur’an dari segi bahasa, adalah bentuk kata benda (masdar) dari
kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga
dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada QS. Al Qiyamah: 17-
18,

(١٨) ‫(فيإيذا قينيرأليناَهم يفاَتنبإلع قمنلرآْنيهم‬١٧) ‫إنن يعيللينيناَ يجليعهم يوقمنلرآْنيهم‬

Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan


(menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami.
(Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti
{amalkan} bacaannya.

Menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai firman


Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis
pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir,
serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat
Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas. Sedangkan menurut Subhi Al Salih
mendefinisikan Al-Qur'an sebagai Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta
diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah.
2. Dasar Perintah Membaca al Qur’an

Al Qur’anul Karim adalah pengikat antara langit dan bumi, perjanjian antara Allah
dan hambaNya. Al Qur’anul Karim adalah jalan menuju kepada Allah SWT yang
kekal (abadi), Al Qur’an merupakan kitab samawi yang paling mulia dan paling
agung. Sesungguhnya orang yang paling mulia ibadahnya serta besar pahalanya
ketika mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah membaca Al Qur’anul Karim.
Hal ini telah diperintahkan kepada kita untuk selalu membaca Al-Qur’an
sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT,
1. Dasar Al Qur’an

(١) ‫ك النإذيِ يخلييق‬


‫اقلنيرأل إباَلسإم يربل ي‬

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”


(QS. Al Alaq: 1)

(٢٠)…‫يفاَقلنيرءموا يماَ تينيينسير إمين المقلرآْإن‬

“Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran”.


(QS. Al Muzzammil: 20)

‫ب يوأيقإإم ال ن‬
)٤٥)… ‫صلية‬ ‫ك إمن الإكيتاَ إ‬ ‫إ إ‬
‫اتلمل يماَ مأوحيي ليلي ي ي‬
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al
Quran) dan dirikanlah shalat” (QS. Al Ankabut: 45)
‫أييفل ينتييدبننروين المقرآْين أيلم يعيلى قمنملوُ ء‬
(٢٤) َ‫ب أيقلنيفاَ ميلا‬ ‫ل‬ ‫ي م‬

“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati


mereka terkunci?” (QS. Muhammad:24)
2. Dasar Hadis

‫يع نلن أيإب ن مهيريل نيرية رضننى ال ن عنننه قنيناَيل قنيناَيل يرمسننوُمل اللننإه صننلى ال ن عليننه وسننلم‬
‫ت إعظنيناَءم إسنيناَءن‬
‫ث خلإيفنناَ ء‬ ‫إإ‬ ‫إإ‬ ‫أي مإي ن ب‬
‫ب أييح نمدمكلم إيذا يريج نيع إيل ن أيلهل نه أيلن يإي نيد في نه ثيلي ي ي‬
‫ت ينلقرأم إبإنن أيحنمدمكم إف صنليتإإه خي نر لينه إمنن ثيلي إ‬
‫ث‬ ‫ يقاَلييفثيلي م ء‬.‫قمنليناَ نينعم‬
‫يل ة م ل‬ ‫ي ل ي‬ ‫ث آْيياَ ي ي‬ ‫يل‬
‫ت إعيظاَءم إسياَءن‬‫خلإيفاَ ء‬
‫ي‬
Abu Hurairah rameriwayatkan bahwa Rasulullah SAWbersabda: “Maukah
salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di
dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para shahabat)
menjawab: “Iya”, Rasulullah SAW bersabda: “Salah seorang dari kalian
membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada
mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).

3. Tujuan Membaca al Qur’an


a. Mengikuti petunjuk Allah
b. Mempertebal keyakinan akan kebenaran Al Qur’an
c. Mendapat Rahmat Allah
d. Mendapat obat hati (nurani)
e. Mencintai Allah dan Rasulullah SAW
f. Melembutkan hati
4. Keutamaan Membaca al Qur’an
a. Mendapat pahala berlipat
b. Mendapat Syafaat di akhirat
c. Memuliakan orang tua di akhirat
d. Mendapat tempat di surga
Adab Membaca al Qur’an
a. Membaca Al Qur'an di tempat yang suci
b. Menghadap kiblat
c. Disunahkan dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil
d. Memohon perlindungan dari godaan setan
e. Membaca Basmallah
f. Membaca menurut tertib mushaf.
g. Sujud tilawah, bila bertemu ayat sajdah
h. Merendahkan dan memerdukan bacaan dengan tartil
i. Berhenti untuk berdoa ketika membaca ayat rahmat dan ayat azab.
j. Memperbanyak mengkhatamkankan membaca Al Qur'an
k. Menghidari bercanda dan mendengarkan dengan seksama ketika Al Qur’an di
baca
l. Menutup bacaan dengan me-Maha benarkan Allah dengan segala yang
termaktub dalam Al Quran
m. Mengahiri dengan doa
ADAB BERDO’A
1. PENGERTIAN BERDO’A

Berdo’a adalah kebutuhan manusia sebagai hamba, berdo’a juga merupakan salah
satu dari bentuk ibadah bahkan ada yang menyebutkannya sebagai otaknya
ibadah. Berdo’a sangat dianjurkan oleh agama, walaupun berdo’a tidak
memerlukan syarat dan rukun seperti ibadah-ibadah yang lain (sholat, puasa,
zakat), tetapi berdo’a juga memiliki aturan, tata karma atau adab, walaupun
sifatnya tidak mengikat.

Secara bahasa do’a berasal dari bahasa Arab ad-dhu’a yang berarti menyeru,
memanggil, mendo’a, memohon, meminta. Menurut Quraiys Shihab do’a adalah
pemohoman hamba kepada Tuhan agar memperoleh anugrah pemeliharaan dan
pertolongan, baik bagi pemohon ataupun bagi orang lain yang harus lahir dari
lubuk hati paling dalam disertai dengan ketundukan dan mengagungkan-Nya.

2. PERINTAH BERDO’A
Berdo’a adalah perintah Allah, berdo’a merupakan kebutuhan bagi seluruh
manusia. Dalam Islam perintah berdo’a dapat kita temukan dalam al Qur’an
maupun hadis sebagai berikut :
1. Al Qur’an

‫ب يدلع نيوُية ال ننداإع إيذا يديعنناَإن فينلييلس نتيإجيبموُا إل ن‬ ‫وإيذا س نأيليك إعبنناَإديِ علن ن فينإلن قيإري ن إ‬
‫ب أمجي ن م‬
‫ة‬ ‫ي‬ ‫ي ي ي ي‬
(١٨٦) ‫يولليمنلؤإمنموُا إب لييعلنمهلم يينلرمشمدوين‬

”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka


(jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah : 186)

‫ب ليمكنلم إنن الننإذيين ييلسنتيلكإ مبوين يعنلن إعبنيناَيدإت يسنييلدمخملوُين‬ ‫إ‬


‫يويقاَيل يربمكنمم الدعمنوُإن أيلسنتيج ل‬
(٦٠) ‫يجيهنيم يداإخإريين‬

”Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan


bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-
Kuakan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". (QS. Al-Mukmin:
60).
‫صن نليلحيناَ لين نهم يزلويجن نهم إ ننمهن نلم يكن نناَنموُا يميسن نناَإرمعوُين إفن ن‬
‫هبننني نناَ لين نهم يلييين ن يوأي ل‬
‫جبنيناَ لين نهم يويوي ل‬
‫يفاَلسن نتي ي ل‬
(٩٠) ‫ي‬ ‫إإ‬ ‫ال إ‬
‫لينيرات يوييلدمعوُنينيناَ يريغلباَ يويريهلباَ يويكاَنموُا لييناَ يخاَشع ي‬ ‫يل‬

”Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya


Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka
adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-
perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas
dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada kami.(QS. Al-Anbiya’ : 90)
2. Hadis

‫صنلى اللنهم يعليليإه يويسلنيم إف قينلوُلإإه يويقاَيل يربمكلم‬ ‫ب ي‬


‫إ‬ ‫إ‬
‫يعلن النبنلعيماَن بلإن بيشءي يعلن النإ ل‬
‫ب ليمكلم يقاَيل البديعاَءم مهيوُ العإيباَيدةم‬ ‫إ‬
‫الدعموُإن أيلستيج ل‬

“Diriwayatkan dari Nu`man ibn Basyir, bahwa Rasulullah saw bersabda:


Tuhanmu telah berkata “berdoalah kepadaku maka akan ku kabulkan”, Rasul
berkata: doa adalah Ibadah…

‫ء‬ ‫إ إ إ‬ ‫إ‬
‫ إنمناَ أيلن ينميعلج يل لينهم‬: ‫أينهم ل ييضنيمع النبديعاَءم بينلل ل بنمند للننداعي منلن إلحنيدىَ يثلث‬
‫ف يعلنن نهم إمن نلن البسننوُإء‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫ي يوإنمنناَ أيلن يي ل‬، ‫ي يوإنمنناَ أيلن ينينندخيريهاَ لني نهم إفن ن الخن نيرةإ‬، ‫يدلعن نيوُتيهم‬
‫صن نإر ي‬
َ‫إمثلنلييها‬

“Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan doa salah seorang di antara kamu,


melainkan pastilah bagi orang yang berdoa salah satu dari tiga perkara: Ada
kalanya Allah mengabulkan doanya (di dunia), atau menundanya hingga di
akhirat, atau menggantinya dengan yang lainnya”. (HR. Ahmad).

3. ADAB BERDO’A
Meskipun berdo’a bukan termasuk ibadah yang memiliki syarat atau rukun tetapi
ada beberapa hal yang harus kita perhatikan pada saat berdo’a, kita mengenalnya
dengan adab atau etika berdo’a. yaitu
1. Niat yang tulus dan ikhlas karena Allah swt
2. Menghadap kiblat
3. Dalam keadaan suci dari hadas dan najis
4. Diawali dengan membaca ta’awwud, bismillah, pujian kepada Allah dan
shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
5. Berhati ikhlas hanya berharap ridho Allah
6. Penuh harap dengan diliputi kecemasan dan yakin do’a akan dikabulkan
Allah
7. Memperbanyak taubat dan memohon ampun kepada Allah
8. Mengangkat kedua tangan
9. Melembutkan suara (tidak berlebihan) dan tenang saat berdo’a
10. Tidak tergesa-gesa
11. Tidak mengutuk
12. Khusyu’ dan rendah diri
13. Memohon dengan asmaul khusna
14. Mengaku dosa
15. Diakhiri dengan membaca sholawat dan hamdallah
4. WAKTU-WAKTU YANG BAIK UNTUK BERDO’A
Tidak hukum yang mengsyaratkan kita berdoa’a dalam suatu waktu atau tempat,
tetapi ada beberapa waktu menurut keterangan beberapa hadis Nabi saw,
diantaranya adalah:
1. Waktu sepertiga malam
2. Ketika khatam membaca al Qur’an
3. Ketika sujud dalam sholat
4. Waktu diantara adzan dan iqomah
5. Pada hari jum’at
6. Ketika dalam kondisi kehujanan
7. Pada waktu berbuka puasa bagi orang yang berpuasa
8. Selepas sholat fardhu
9. Pada malam lailatul qodar
10. Pada saat bangun malam bagi orang yang sebelum tidur dalam keadaan suci
dan berzikir kepada Allah
11. Pada hari arafah
12. Pada saat musibah kematian

5. LARANGAN DALAM BERDO’A


1. Berdo’a kepada selain Allah
2. Berdo’a dipercepat kematian
3. Berdo’a untuk keburukan dan dosa
4. Berdoa dengan berteriak

6. HIKMAH BERDO’A
Allah memerintahkan kita berdo’a, bukan karena Allah tidak mengetahui
kebutuhan kita, tetapi agar kita mengetahui posisi kita sebagai hamba Allah.
Banyak hikmah yang terjadi apabila kita dengan ikhlas berdo’a, diantaranya yaitu
1. Do’a bernilai ibadah
2. Do’a adalah pelindung bagi umat Islam dari godaan syaitan dan mara bahaya
3. Dengan berdo’a berarti kita mengakui kebesaran dan keagungan Allah
4. Do’a selalu mendatangkan kebaikan dan menolak bencana
5. Menjadi senjata bagi umat Islam
6. Menetramkan jiwa
7. Meningkatkan ketakwaan
8. Do’a dapat membuka pintu rahmat
9. Do’a adalah pengikat persaudaraan sesame muslim, karena setiap muslim
saling mendo’akan satu dan lainnya
10. Do’a adalah penghubung antara anak dan orang tua yang telah meninggal.

IV. Proses Pembelajaran


a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan, seperti cerita
motivasi.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan materi adab membaca al Qur’an dan berdo’a.
6) Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di
papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca) atau bisa
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini adalah bermain peran
(role playing). Model pembelajaran ini bertujuan untuk mengeksplorasi perasaan
peserta didik, mentransfer dan mewujudkan pandangan mengenai perilaku, nilai
dan persepsi peserta didik, mengembangkan keterampilan (skill) memecahkan
masalah dan tingkah laku, dan mengeksplorasi materi pelajaran dalam cara yang
berbeda.

b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mencermati gambar yang ada di kolom “Mari
Renungkan”.
2) Siswa mengemukakan hasil pencermatan tersebut.
3) Siswa mengamati gambar yang ada pada kolom “Mari Mengamati”.
4) Siswa mengemukakan isi gambar.
5) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan Siswa
tentang isi gambar tersebut.
6) Siswa menyimak penjelasan guru tentang “Adab membaca al Qur’an dan
berdo’a”.
7) Peserta didik dibagi dalam kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi sesuai
dengan tema yang telah ditentukan.
8) Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya sedangkan
kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
9) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang materi tersebut.
10) Secara bergantian masing-masing kelompok menampilkan perannya sesuai
dengan skenario yang telah dipelajarinya sedangkan kelompok lain
memperhatikan/ menyimak dan memberikan tanggapan.
11) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “Kejujuran sang Santri”.
12) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah “Kejujuran
sang Santri”.
13) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatan tersebut.
14) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
15) Pada kolom “Ayo Berlatih”,guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang pe-
rilaku-perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di
lingkungannya (Kolom tugas).

V. Penilaian
Guru melakukan penilaian peserta didik dalam kegiatan:

a. Pengamatan.
• Berdiskusi.
Aspek
Tindak
Nama yang Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa dinilai Maks.
1 2 3 T TT R P

Aspek dan rubrik penilaian:


1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.

2. Keaktifan dalam diskusi.


a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.

3. Kejelasan dan kerapian presentasi


a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi,
skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang
rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak
rapi, skor 10.

• Bermain peran
Tindak
Aspek yang dinilai Ketuntasan
Nama Jumlah Lanjut
No. Nilai
siswa Skor
1 2 3 T TT R P
1.
Aspekdan rubrik penilaian:
1. Kejelasan dan kedalaman informasi
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap , skor 10.
2. Penghayatan yang diperankan.
a. Jika kelompok tersebut dalam memerankan perannya dengan sangat baik, skor
30.
b. Jika kelompok tersebut dalam memerankan perannya baik, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dalam memerankan perannya kurang baik, skor 10.
d. Kerja sama.
e. Jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan sangat baik, skor 40.
f. Jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan baik, skor 30.
g. Jika kelompok tersebut kerja samanya kurang baik, skor 20.
h. Jika kelompok tersebut kerja samanya tidak baik, skor 10.
3. Kerja sama
a. Jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan sangat baik, skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan baik, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut kerja samanya kurang baik, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut kerja samanya tidak baik, skor 10.
b Kolom “ Ayo Berlatih” :

1) Pilihan ganda dan uraian.


a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang paling benar !
1. Pengertian Al Qur’an dari segi bahasa berasal dari kata qara'a yang berarti
A. Membaca
B. Bacaan
C. Terbaca jelas
D. Yang dibaca
E. Tulisan yang dibaca
2. Al-Qur'an adalahkalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan
mutawatir, membacanya termasuk ibadah.Pernyataan tersebut adalah pengertian Al
Qur’an yang dikemukakan oleh …
A. M. Quraish Shihab
B. M. Alwi Shihab
C. Subhi Al Salih
D. Muhammad Ali Ash-Shabuni
E. Muhammad Ali Ash Shalihi
3. Dasar perintah membaca Al Qur’an diantaranya adalah firman Allah, kecuali …
A. QS. Al Muzzammil: 20
B. QS. Al Ankabut: 45
C. QS. Muhammad:24
D. QS. Al Alaq: 1
E. QS. Al Falaq: 1-5
4. Allah telah menjamin bagi siapa yang mengikuti Al Quran, tidak akan sesat di dunia
dan tidak akan merugi di akhirat. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh …
A. Ibnu Mas’ud
B. Ibnu Abbas
C. Ibnu Mahzum
D. Ibnu Umar
E. Ibnu Bajjah
5. Mendengarkan bacaan Al Qur’an dinilai sama dengan membacanya dan dijanjikan
mendapat rahmat Allah. Penyataan tersebut merupakan kandungan firman Allah …
A. QS. Al Muzzammil: 20
B. QS. Al Ankabut: 45
C. QS. Muhammad:24
D. QS. Al A’raf: 204
E. QS. Al Alaq: 1
6. Menurut bahasa doa berasal dari Bahasa Arab yang berarti, kecuali ...
A. Menyeru
B. Memanggil
C. Memohon
D. Meminta
E. Memaksa
7. Doa adalah permohonan hamba kepada Tuhan agar memperoleh anugerah
pemeliharaan dan pertolongan, baik buat si pemohon maupun pihak lain yang harus
lahir dari lubuk hati yang terdalam disertai dengan ketundukan dan pengagungan
kepada-Nya.Definisi tersebut dikemukakan oleh …
A. M. Alwi Shihab
B. M. Ali Shihab
C. M. Ahmad Shihab
D. M. Quraish Shihab
E. M. Husen Shihab
8. Meninggalkan doa adalah bentuk menyombongkan diri dari menyembah Allah yang
berakibat pada...
A. Kemarahan Allah
B. Kemurahan Allah
C. Keramahan Allah
D. Keramatan Allah
E. Kerahmanan Allah
9. Nabi Muhammad SAW dalam perang badar, ketika ia melihat jumlah kaum
musyrikin sebanyak seribu sedang pasukan islam tiga ratus Sembilan belas, ia segera
menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tanganya berdoa. Hal itu menunjukkan
bahwa …
A. doa adalah ibadah
B. doa adalah perisai
C. doa adalah senjata
D. doa adalah penguat hati
E. doa adalah alat memenangkan perang

10. Ayat diatas merupakan dasar waktu mustajab dalam memanjatkan doa, yakni …
A. Berdoa di antara azan dan iqamah
B. Pada waktu sepertiga/akhir malam
C. Ketika turun hujan
D. Ketika khatam (tamat) membaca Al Qur’an
E. Ketika sujud dalam shalat

b) Uraian:

Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan pengertian al Qur’an menurut bahasa dan istilah!
2. Kepada siapakah Allah menurunkan al Qur’an?
3. Apa fungsi al Qur’an dalam kehidupan manusia?
4. Apa saja manfaat yang akan kita peroleh ketika kita
terbiasa membaca al Qur’an?
5. Apa yang harus kita lakukan ketika bertemu dengan surat
as sajdah?
6. Sebutkan lima adab membaca al Qur’an!
7. Sebutkan apa tujuan membaca al Qur’an!
8. Tuliskan salah satu dalil yang dijadikan dasar perintah
membaca al Qur’an!
9. Permasalahan apa sajakah yang dibahas dalam al
Qur’an ?
10. Sebutkan pahala yang Allah janjikan kepada orang yang
membaca al Qur’an!
Rubrik Penilaian
No.
Rubrik penilaian Skor
Soal

Jumlah skor 90

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh( pilihan ganda dan uraian) x 100
100
4) Tugas.
Skor penilaian sebagai berikut:
1. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
2. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
3. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Jumlah nilai rata-rata pada kolom “Ayo berlatih” pilihan ganda/uraian dan
Tugas x 50 %.
b. Jumlah nilai pada kolom diskusi, bermain peran dan penerapan x 50 %.

Nilai akhir = nilai a + nilai b


Kunci jawaban
I. Penerapan
Kebijakan guru

II. Pilihan ganda


1. C
2. B
3. C
4. C
5. A
6. A
7. C
8. B
9. D
10. A

III. Uraian.
1.
IV. Tugas.
(Kebijakan guru).

Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan mengikuti langkah-langkah yang ada.

VIII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan tugas individu yang
berupa mengamati perilaku teman-temannya yang ada kaitannya dengan adab membaca
al Qur’an dan berdo’a. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta
didik yang berhasil dalam pengayaan).

IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi adab membaca al Qur’an dan berdo’a. Guru akan melakukan penilaian kembali
(lihat poin 7) dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu merangkum
materi iman kepada Allah. Remedial dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan,
boleh pada saat pembelajaran apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30
menit setelah pulang jam pelajaran selesai).

X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku
anaknya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah/Madrasah : MA. An-najah I Karduluk
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Smt : Duabelas (XII) / Genap
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : .....x45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual,
konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar (KD)


2.4 Meneladani keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal.
3.4 Menganalisis keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhamad Iqbal.
4.4 Menceritakan keutamaan sifat Ibu Rusyd dan Muhammad Iqbal.
PETA KONSEP

III. Tujuan Pembelajaran


Setelah melaksanakan proses menamati, menanya, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan diharapkan:
a. Siswa dapat menyebutkan keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal
b. Siswa dapat menunjukkan sikap meneladani keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan
Muhammad Iqbal
c. Siswa dapat menceritakan keteladanan Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal

IV. Indikator Pencapaian


a. Menyebutkan keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal
b. Menunjukkan sikap meneladani keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad
Iqbal
c. Menceritakan keteladanan Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal

V. Materi Pokok
IBNU RUSYD
1. Sejarah Singkat Ibnu Rusyd
Nama lengkapnya Abu al walid bin Abu Qosim bin Abu al Walid Muhammad bin
Ahmad bin Rusyd. Ibnu Rusyd dilahirkan pada tahun 520H atau 1126M di Kordoba
(Spanyol). Ia berasal dari keluarga kaya, ayah dan kakeknya adalah seorang hakim
yang terkenal pada masanya. Selain berasal dari keluarga yang terpandang, Ibnu
Rusyd adalah seorang yang jenius.di dunia barat Ibnu Rusyd dikenal dengan nama
Avveroes.

Ibnu rusyd termasuk pemikir terbesar pada sejarah manusia. Pemikirannya sudah
banyak mempengaruhi perkembangan roh kebebasan sebelum pada masa era
kebangkitan eropa.
2. Keteladanan Ibnu Rusyd
Keberadaan Ibnu Rusyd yang seorang dokter banyak kalangan yang tidak
mengetahuinya. Seorang sejarawan ilmu yang bernama Sarton mengatakan bahwa
ketenaran Ibnu Rusyd dalam filsafat hampir menutupi prestasi Ibnu Rusyd di dunia
pendidikan. Padahal, dia adalah seorang dokter yang ternama pada masanya.

Meskipun berasal dari keluarga kaya dan terhormat, tidak menjadikan Ibnu Rusyd
bermalas malasan. Beliau adalah seorang yang mencintai ilmu pengetahuan, cerdas
dan selalu mempertahankan ketaatannya kepada Allah swt.
3. Karya-karya Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd memiliki banyak karya. Karya-karya Ibnu Rusyd diantaranya adalah
karya dibidang filsafat, kedokteran dan fiqih. Kebanyakan orang tidak menyadari
bahwa Ibnu Rusyd adalah seorang dokter. Inu Rusyd menulis buku tentang
kedokteran sebanyak dua puluh buku. Buku yang paling berharga adalah Al
Kulliyat fi Ath Thabib, dalam buku tersebut beliau membicarakan tentang penyakit
dan obatnya, pembedahan dan peredaran darah. Diantara karya-karya Ibnu Rusyd
yang lain adalah Bidayat al Mujtahid, Kulliyat fi ath Thabib, Fisl al Maqoli fi ma
Bain al Hikmah wa Asy-Syarikat. Ibnu Rusyd juga memiliki dua warna filsafat,
yaitu filsafat seperti pemahaman eropa dan filsafat tentang aqidah dan sikap
keberagamaannya Ibnu Rusyd.
4. Kisah akhir
Ibnu Rusyd wafat pada tahun 595 H (1198 M)
MUHAMMAD IQBAL
1. Sejarah Singkat Muhammad Iqbal
Muhamad Iqbal dilahirkan di Sialkot, Punjab India pada tanggal 22 Februari, tahun
1873 (pendapat lain 1876). Beliau berasal dari keluarga yang secara status sosial
berkategori sedang. Ayahnya pada mulanya adalah seorang pegawai, tetapi kemudia
beralih menjadi seorang pedagang. Nenek moyang Muhammad Iqbal adalah orang-
orang Brahmana Kasymir yang memeluk agama Islam tiga abad sebelum kelahiran
Muhammad Iqbal. Keluarga dikenal memiliki rasa kejiwaan yang mistis dan rasa
keagamaan yang angat dalam. Keadaan yang demikian sangat berpengaruh pada
Muhammad Iqbal.

Pada mulanya Muhammad Iqbal mempelajari al Qur’an dari ayahnya Nur


Muhammad, kemudian masuk Murry College, salah satu guru Muhammad Iqbal
adalah Mir Hasan, seorang guru besar sastra. Dialah yang sangat mempengaruhi
kemampuan Muhammad Iqbal, karena sejak saat itu, beliau benyak mengubah
syair-syair. Sedangkan guru Muhammad Iqbal dalam bidang sejarah an filsafat
adalah Sir Thomas Arnold.
2. Keteladanan Muhammad Iqbal
Selain kompeten dalam pengembangan ilmu pengetahuan, Muhammad Iqbal juga
terlibat dalam kehidupan berpolitik. Beliau pernah terpilih menjadi ketua la liga.
Walaupun demikian, kesetiaannya kepada ilmu pengetahuan tetap berjalan
harmonis.
3. Karya-karya Muhammad Iqbal

4. Kisah akhir

VI. Proses Pembelajaran


a. Persiapan
1) Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
3) Memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan, seperti cerita motivasi.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya meneladani
keutamaan sifat Ibnu Ruysd dan Muhammad Iqbal
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan
tulis/whiteboard, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca)
atau bisa juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini adalah bermain peran
(role playing). Model pembelajaran ini bertujuan untukmengeksplorasi perasaan
peserta didik, mentransfer dan mewujudkan pandangan mengenai perilaku, nilai
dan persepsi peserta didik, mengembangkan keterampilan (skill) pemecahan
masalah dan tingkah laku, mengeksplorasi materi pelajaran dalam cara yang
berbeda.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar dan renungan yang ada
dikolom “ Mari mengamati”.
2) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannyan tentang gambar .
4) Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang ada di
kolom “Mari Mengamati”.
5) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan Siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Siswa menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau tayangan
visual/film tentang contoh empati dan menghormati orang tua serta guru secara
klasikal atau individual.
8) Guru membentuk kelompok dan memberikan tugas untuk berdiskusi sesuai
dengan tema yang telah ditentukan.
9) Secara bergantian, masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya, sedangkan
kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
10) Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab
kuis siswa tidak boleh saling membantu.
11) Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada siswa tentang
meneladani keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal .
12) Guru menyampaikan skenario dan memberikan tugas kepada masing-masing
kelompok untuk memainkan peran yang telah ditentukan.
13) Secara bergantian masing-masing kelompok menampilkan perannya sesuai
dengan tema yang telah dipelajarinya sedangkan kelompok yang lain
memperhatikannya.
14) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “Umar dan Janda Tua”.
15) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah “Umar dan
Janda Tua”.
16) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
17) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
18) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru
a. meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku-
perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat Ibnu Rusyd dan
Muhammad Iqbal di lingkungannya (kolom tugas).

VII. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
a. Pengamatan.
- Berdiskusi.
Aspek
Tindak
Nama yang Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
siswa dinilai Maks.
1 2 3 T TT R P
1.
Aspek dan rubrik penilaian:
1. Kejelasan dan kedalaman informasi
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.
2. Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.
3. Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi, skor
40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang
rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume kurang jelas dan tidak
rapi, skor 10.
- Bermain peran
Aspek yang Tindak
Jumlah Ketuntasan
No. Nama siswa dinilai Nilai Lanjut
Skor
1 2 3 T TT R P
1.
Aspek dan rubrik penilaian:
1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.
2. Penghayatan yang diperankan.
a. Jika kelompok tersebut dalam memerankan perannya dengan sangat baik, skor
30.
b. Jika kelompok tersebut dalam memerankan perannya baik, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut dalam memerankan perannya kurang baik, skor 10.
3. Kerja sama.
a. Jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan sangat baik, skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan baik, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut kerja samanya kurang baik, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut kerja samanya tidak baik, skor 10.

b. Kolom “Ayo Berlatih”.


1. Kolom pilihan ganda dan uraian.
Skor penilaian sebagai berikut.
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
b) Uraian:
No.
Rubrik Penilaian: Rubrik penilaian Skor
Soal

1 6

2 10

3 6

4 6
5 6

6 6

7 10

8 10

9 10

10 10

Jumlah skor 80

Nilai: Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan Isian) x 100
90
3. Tugas.
Skor penilaian sebagai berikut:
• Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
• Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
• Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.
Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Rata-rata dari jumlah nilai pada kolom 1 (menyebutkan contoh perilaku) + kolom
(bermain peran) + kolom diskusi x 60 %
b. Jumlah nilai rata- rata pada kolom “Ayo berlatih” pilihan ganda /uraian dan tugas
x 40 %

Nilai akhir = nilai a + nilai b

Kunci jawaban I.
Penerapan
(Kebijakan guru)

II. Pilihan ganda


1. C
2. C
3. C
4. C
5. A
6. C
7. C
8. A
9. A
10. C

III. Uraian.
1.

IV. Tugas.
(Kebijakan guru)

Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan mengikuti langkah-langkah yang ada dibab 1 nomor 5
nilai catatan.

VI. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi diberi tugas untuk mencari contoh
kisah teladan yang ada hubungannya dengan empati, hormat kepada orang tua dan guru
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).

VII. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi “Berempati Itu Mudah Menghormati Itu Indah” dan melakukan penilaian
kembali (lihat poin 5) dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan
hari tertentu yang disesuaikan, contohnya: pada saat jam pelajaran apabila masih ada
waktu atau diluar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

VIII. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan
perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung,
baik langsung maupun melalui telepon tentang perkembangan perilaku anaknya.
Buku Pedoman Guru Agama Islam dan Budi Pekerti xiii

Anda mungkin juga menyukai