Anda di halaman 1dari 3

Konstruksi Keramba Jaring Apung

A. Pembuatan Rakit Keramba


1. Rakit Rakit dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi anti karat.
Ukuran bingkai rakit biasanya 6 x 6 m atau 8 x 8 m.
2. Pelampung Untuk mengapungkan satu unit rakit, diperlukan pelampung yang berasal
dari bahan drum bekas atau drum plastik bervolume 200 liter, styreofoam dan drum
fiberglass. Kebutuhan pelampung untuk satu unit rakit ukuran 6 x 6 meter yang dibagi 4
bagian diperlukan 8 - 9 buah pelampung dan 12 buah pelampung untuk rakit berukuran
8 x 8 meter. Bahan pelampung yang akan digunakan adalah drum plastik volume 200
liter yaitu sebanyak 35 buah. Sebelum digunakan, kedalam drum plampung dimasukan
sedikit karbit. Penggunaan karbit ini bertujuan untuk mengisi udara didalam pelampung,
sehingga dengan demikian daya apungnya akan lebih bagus.
3. Pengikat Bahan pengikat rakit bambu dapat digunakan kawat berdiameter 4-5 mm atau
tali plastik polyetheline. Rakit yang terbuat dari kayu dan besi, pengikatannya
menggunakan baut. Untuk mengikat pelampung ke bingkai rakit digunakan tali PE
berdiameter 4-6 mm.
4. Jangkar Untuk menahan rakit agar tidak terbawa arus air, digunakan jangkar yang terbuat
dari besi atau semen blok. Berat dan bentuk jangkar disesuaikan dengan kondisi perairan
setempat. Kebutuhan jangkar per unit keramba minimal 4 buah dengan berat 25 - 50 kg
yang peletakannya dibuat sedemikian rupa sehingga rakit tetap pada posisinya. Tali
jangkar yang digunakan adalah tali plastic / Polyetylene berdiameter 0,5 – 1,0 inchi
dengan panjang minimal 2 kali kedalaman perairan.
B. Pembuatan Jaring
1. Jaring Kantong jaring yang dipergunakan dalam usaha budidaya ikan kerapu, sebaiknya
terdiri dari dua bagian, yaitu : (a) Kantong jaring luar yang berfungsi sebagai pelindung
ikan dari serangan ikan-ikan buas dan hewan air lainnya. Ukuran kantong dan lebar mata
jaring untuk kantong jaring luar lebih besar dari kantong jaring dalam; (b) Kantong
jaring dalam, yang dipergunakan sebagai tempat memelihara ikan. Ukurannya bervariasi
dengan pertimbangan banyaknya ikan yang dipelihara dan kemudahan dalam
penanganan dan perawatannya. Ada 3 (tiga) tingkat ukuran mata waring/jaring, yaitu (a)
Waring bagan dengan ukuran mata (mesh size) sekitar 0,5 cm, (b) Jaring polyethylene
ukuran mata (mesh size) 1,0 inchi, dan (c) Jaring polyethylene ukuran mata (mesh size)
1,5 inchi. Setiap unit KJA mempunyai 6 buah waring bagan (3 buah dipakai dan 3 buah
untuk waring pengganti), 6 buah jaring polyethylene mesh size 1,0 inchi (3 buah dipakai
dan 3 buah untuk jaring pengganti), dan 6 buah jaring polyethylene mesh size 1,5 inchi
(3 buah dipakai dan 3 buah untuk jaring pengganti).
2. Pemberat Pemberat berfungsi untuk menahan arus dan menjaga jaring agar tetap simetris.
Pemberat yang terbuat dari batu, timah atau beton dengan berat 2 – 5 kg per buah,
dipasang pada tiap-tiap sudut keramba/ jaring.
Gambar 1. Kontruksi KJA
C. Persiapan KJA (Keramba Jaring Apung)
KJA (Keramba Jaring Apung) yang terbuat dari bambu dengan pelampung polystyrene
foam merupakan KJA yang paling ramah lingkungan dibandingkan dengan KJA lainnya. Letak
antara jaring apung berjarak 10–30 m, agar arus air leluasa membawa air segar ke dalam jaring-
jaring tersebut. Untuk meningkatkan DO di perairan menggunakan: 1). kincir yang dapat
dipasang pada setiap unit KJA atau pada satu lokasi KJA ; 2). pompa air yang dipancarkan dari
atas dengan penambahan oksigen murni yang diberikan pada saat oksigen
kritis (dini hari). Keramba jaring apung ganda/berlapis dikembangkan dengan tujuan untuk
mengurangi beban dari sisa pakan, yang dapat mencemari perairan (Rahardjo, 2010).
Tempat pemeliharaan pada tahap pendederan dengan menggunakan waring ukuran 3m x 1,2m
x 1,5m dan jaring 3m x 1,2m x 1,5m mesh size ¾ inchi. Sedangkan untuk penggelondongan
menggunakan jaring 3m x 3m x 3m atau jaring 6m x 3m x 3m mesh size 1¼ inchi dan tahap
pembesaran menggunakan jaring 6m x 3m x 3m mesh size 1¼ – 2 inchi yang berada di
Keramba Jaring Apung (KJA) 3X3 meter tiap lubangnya.
Penggantian dan pembersihan jaring selama masa pemeliharaan mutlak harus dilakukan.
Jaring yang kotor akibat penempelan lumpur atau biota penempel seperti berbagi jenis kerang,
teritip dan tumbuh-tumbuhan, dapat menghambat sirkulasi air, pertukaran air dan oksigen.
Kalau dibiarkan hal ini dapat menghambat pertumbuhan bawal putih dan menimbulkan
penyakit. Jaring yang kotor sebaiknya dijemur kemudian disemprot atau dibersihkan agar dapat
dipergunakan lagi. Sebelum digunakan kembali waring atau jaring perlu diperiksa sehingga
apabila ada kerusakan atau putusnya tali jaring dapat diperbaiki. Pergantian jaring dilakukan
sebulan sekali, bersamaan dengan pergantian jaring dilakukan perendaman ikan dengan air
tawar, sampling dan grading.

Anda mungkin juga menyukai