PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
2. Apa saja faktor risiko
3. Gejala patogenesis
4. Diagnosis
5. Upaya pencegahan
C. Tujuan
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Aterosklerosis
Istilah aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani terdiri dari dua kata yaitu
athero yang berarti pasta atau bubur dan sklerosis yang berarti pengerasan. Jadi dapat
disimpulkan aterosklerosis adalah suatu proses pengerasan pada pembuluh darah yang
ditandai oleh penimbunan sejumlah substansi berupa endapan lemak, kolesterol,
trombosit, sel makrofag, leukosit, kalsium dan produk sampah seluler lainnya yang
terbentuk di dalam lapisan tunika intima hingga tunika media, yang disebut
sebagai plak ateroma.Plak tersebut berwarna kuning karena mengandung lipid dan
kolestrol.
B. Epidemiologi Atherosklerosis
Di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir di 8 rumah sakit umum pusat di
Indonesia didapatkan data bahwa prevelensi penyakit jantung koroner telah
menggeser penyakit jantung reumatik sebagai penyakit jantung yang paling
banyak ditemukan. Hal tersebut juga terlihat di negara-negara Asia Tenggaraserta
Afrika, Di Singapura dan Malaysia, kematian penyakit jantung koroner meningkat
dari yang tadinya tidak bermakna menjadi sekurangnya 10% dari semua kematian
(Madiyono, Rahayuningsih & Sukardi, 2011).
Aterosklerosis adalah penyakit yang menjadi masalah kesehatan paling besar,
terutama untuk negara - negara yang sudah maju dan negara-negara yang sedang
menuju ke arah negara industry. Pada tahun 2020, aterosklerosis diramalkan sebagai
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masyarakat yang sedang berkembang
dikarenakan adanya suatu perubahan pola hidup yang tidak sehat, Hampir
seluruh kematian yang ada di Amerika Serikat dan Eropa disebabkan oleh
penyakit vascular Sekitar dua pertiga kematian disebabkan oleh trombosis pada
satu atau lebih arteri koronaria. Satu pertiga lainnya disebabkan karena thrombosis
pada daerah lain seperti otak, hati, ginjal, saluran pencernaan, anggoota gerak
dan lain sebagainya (Guyton & Hall, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh DR. dr Ratna Djuwita Hatma, MPH
dari departemen epidemiologi FKM-UI didapatkan bahwa seseorangyang tinggal
di daerah urban rata-rata kadar kolesterol (212.24 mg/dl) secara signifikan lebih
tinggi dari pada mereka yang tinggal di daerah rural (204.71mg/dl) (Hatma, 2012).
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2004 menunjukkan di antara
penduduk Indonesia umur ≥15 tahun, prevalensi sakit jantung berdasarkan
informasi pernah didiagnosis sakit jantung oleh tenaga kesehatan selama hidupnya
sebesar 1,3% dan yang pernah diobati sebesar 0,9%.Pengalaman sakit jantung
(angina pectoris) menurut gejala dilaporkan oleh 1 per 1000 penduduk umur ≥15
tahun di mana 93% di antaranya tidak tercakup oleh sistem pelayanan kesehatan
(Delima, 2009).
E. Pencegahan Aterosklerosis