Perikanan Dan Kelautan PDF
Perikanan Dan Kelautan PDF
2, November 2013
Abstract
The damages in mangrove forest recently rise due to the exploitation, either in farming or
housing. It can cause the loss of mangrove function as marine ecosystem, affect marine biota survival,
environment damage and reduce fishermen income in the future. For solving these problems, some efforts
can be done by maximize the mangrove forest potential. Mangrove economic value analysis was done
through two approaches. The first was Direct Use Value which use for knowing the benefit of the
mangrove directly. The second was statistic analysis by multiple linear regression. The result of the
research shows as many as 20 % of respondent make use of Sonneratia directly, either fruits, leaves or
woods. Others, as many as 80% of respondents felt the benefit of Sonneratia indirectly. The research was
done at mangrove forest of the Surabaya East Coast, East Java, Indonesia.
129
Analisis Potensi Sonneratia sp.......
payau (2 – 22 permil) hingga asin (mencapai 38 Ternate : Posi-posi merah; Sulawesi - Ambon.:
permil) Wahat merah, Warakat merah.
Kata mangrove mempunyai dua arti, Jenis spesies yang sering dijumpai
pertama sebagai komunitas, yaitu komunitas adalah Sonneratia alba dan Sonneratia
atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang caseolaris dan umumnya pohon ini tinnginya
tahan terhadap kadar garam/salinitas (pasang mencapai 15 m. Bentuk daun pada Sonneratia
surut air laut); dan kedua sebagai individu berbentuk bulat dan berpasangan pada
spesies (Macnae, 1968 dalam Supriharyono, cabangnya, dengan panjang sekitar 7 cm. Pada
2000). Supaya tidak rancu, Macnae bagian ujung daun agak melengkung ke bawah
menggunakan istilah “mangal” apabila (Bengen, 2002).
berkaitan dengan komunitas hutan dan Sifat bunga pada jenis ini terdiri dari
“mangrove” untuk individu tumbuhan. Hutan bunga bergelantungan dengan panjang tangkai
mangrove oleh masyarakat sering disebut pula antara 9-25 mm. Bunga terletak diketiak daun
dengan hutan bakau atau hutan payau. Namun dan menggantung. Formasinya sendiri-sendiri
menurut Khazali (1998), penyebutan mangrove dengan daun mahkota berjumlah 10-14
sebagai bakau nampaknya kurang tepat karena berwarna putih dan coklat jika sudah tua dengan
bakau merupakan salah satu nama kelompok panjang 13-16 mm. Kelopak bunga berjumlah
jenis tumbuhan yang ada di mangrove. 10-14 dengan warna merah muda hingga merah
Hutan mangrove banyak ditemukan di dan panjangnya berkisar antara 30-50 mm
pantai – pantai teluk yang dangkal, estuaria, Bentuk buah yang khas yaitu buah
delta dan daerah pantai yang terlindungi. melingkar spiral, bundar melingkar dengan
Menurut Nybakken (1992), hutan mangrove panjang antara 2-2,5 cm. Hipokotil lurus,
adalah sebutan umum yang digunakan untuk tumpul dan berwarna hiaju tua keunguan.
menggambarkan suatu varietas komunitas Panjang hipokotil antara 12-30 cm dan
pantai tropik yang didominasi oleh beberapa diameternya 1,5 – 2 cm.
spesies pohon-pohon yang khas atau semak- Dalam konsep dasar penilaian ekonomi
semak yang mempunyai kemampuan untuk (economic valualion) sumberdaya alam, nilai
tumbuh dalam perairan asin. Hutan mangrove sumberdaya mangrove ditentukan oleh fungsi
meliputi pohon-pohon dan semak yang dari sumberdaya itu sendiri. Menurut Bann
tergolong ke dalam 8 famili, dan terdiri atas 12 (1998), fungsi ekologi sumberdaya mangrove
genera tumbuhan berbunga : Avicennie, antara lain sebagai: stabilitas garis pantai,
Sonneratia, Rhyzophora, Bruguiera, Ceriops, menahan sedimen, perlindungan habitat dan
Xylocarpus, Lummitzera, Laguncularia, keanekaragaman, produktifitas biomassa,
Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda, dan sumber plasma nutfah, rekreasi atau wisata,
Conocarpus (Bengen, 2002). memancing dan produk-produk hutan. Nilai
Fungsi ekologis hutan mangrove ekonomi atau total nilai ekonomi hutan
adalah (Santoso dan H.W. Arifin, 1998) adalah mangrove secara garis besar dapat
sebagai pelindung garis pantai dari abrasi, dikelompokkan menjadi dua. yaitu nilai
mempercepat perluasan pantai melalui penggunaan (use value) dan nilai intrinsik (non-
pengendapan, mencegah intrusi air laut ke use value) (Bann.C. 1998). Selanjurnya dapat
daratan, tempat berpijah aneka biota laut, diuraikan bahwa nilai penggunaan (use value)
tempat berlindung dan berkembangbiak dapat dibagi lagi menjadi nilai penggunaan
berbagai jenis burung, mamalia, reptil, dan langsung idirect use), nilai penggunaan tidak
serangga dan sebagai pengatur iklim mikro. langsung undirect use dan nilai pilihan (option
Menurut Tomlinson (1986) dalam value)
Sunyoto dkk (2008), klasifikasi dari Sonneratia Nilai penggunaan berhubungan dengan
sp. adalah sebagai berikut : nilai di mana masyarakat memanfaatkannya
Phyllum : Anthophyta atau berharap akan memanfaatkan di masa yang
Kelas : Angiospermae akan datang. Nilai penggunaan langsung
Ordo : Myrtales berkaitan dengan output yang langsung dapat
Famili : Sonneratiaceae dikonsumsi misalnya makanan, biomas,
Genus : Sonneratia kesehatan, rekreasi sedangkan nilai penggunaan
Species : Sonneratia sp. tak langsung diperoleh dari manfaat jasa-jasa
Nama daerah dari Sonneratia adalah lingkungan sebagai pendukung aliran produksi
Berembang (Sumatera Timur), Pedada : Perepat dan konsumsi misalnya hutan mangrove sebagai
merah, Rambai (Banjarmasin.) – Sunda : pelindung badai dan gelombang.
Bogem; Jawa : Betah, Bidada, Bogem, Nilai pilihan berkailan dengan
Kepidada; Madura : Bhughem, Boghem; pemanfaatan lingkungan di masa datang.
130
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 2, November 2013
131
Analisis Potensi Sonneratia sp.......
132
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 2, November 2013
133
Analisis Potensi Sonneratia sp.......
134
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 2, November 2013
nilai ekonomis dari pohon ini lebih tinggi Deviasi = 2,224. Skor persepsi didapakan dari
dibandingkan dengan pohon mangrove lainnya. hasil penilaian kuesioner dengan menggunakan
Potensi mangrove di Indonesia sangat skala Likert yang telah dimodifikasi. Untuk
besar karena memiliki beberapa jenis mangrove lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.
yang tumbuh subur. Terdapat 5 spesies pohon Analisis regresi linier berganda
mangrove dari genus Sonneratia, yaitu : digunakan untuk menguji adanya hubungan
Sonneratia alba, S. caseolaris, S. ovata, S. antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu
apetala dan S. laceolata. Salah satu jenis variabel tak bebas. Hasil analisis regresi
mangrove yang dimanfaatkan buahnya yaitu berganda diperoleh persamaan regresi sebagai
jenis pedada (Sonneratia caseolaris) yang hidup berikut:
dan tumbuh di hutan mangrove. Tanaman ini Y= 6,322 + 0,352 X1 + 0,125 X2
memiliki daun berbentuk elips dan ujungnya Keterangan:
memanjang dengan tulang daun berbentuk Y = Keberadaan Mangrove
menjari. Bunga memiliki kelopak bunga X1 = Peningkatan Ekonomi
mengkilat dan hijau serta datar dengan benang X2 = Pemanfaatan Mangrove
sari berwarna merah dan renggang. Buah ini
memiliki morfologi yang sangat unik berbentuk Tanda parameter b dalam hasil
bulat dengan diameter 6-8 cm (Sebayang, persamaan regresi berganda di atas adalah
2012). positif. Artinya bahwa hubungan peningkatan
Berdasarkan data penelitian dapat ekonomi dan pemanfaatab mangrove adalah
diketahui jumlah responden = 135 orang, skor positif (searah), dengan demikian apabila terjadi
persepsi tentang keberadaan mangrove yang peningkatan ekonomi dan pemanfaatan
tertinggi = 30 terendah = 14 mean = 22,37 dan mangrove, maka keberadaan mangrove juga
Standar Deviasi = 2,225. Skor persepsi akan meningkat.
didapakan dari hasil penilaian kuesioner dengan Keberadaan hutan mangrove di kota
menggunakan skala Likert yang telah Surabaya, secara tidak langsung dapat
dimodifikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat meningkatakan ekonomi penduduk yang ada di
pada gambar 1. sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya
Berdasarkan data penelitian dapat pemanfaatan mangrove baik secara langsung
diketahui jumlah responden = 135 orang, skor maupun tidak langsung. Pemanfaatan mangrove
persepsi tentang peningkatan ekonomi yang secara langsung digambarkan pada kelompok
tertinggi = 26 terendah = 13 mean = 19,33 dan tani atau nelayan yang mengambil buah
Standar Deviasi = 2,059. Skor persepsi Sonneratia sp. untuk dijual dan dimanfaatkan
didapakan dari hasil penilaian kuesioner dengan menjadi sirup mangrove. Menurut Sebayang
menggunakan skala Likert yang telah (2012), Keunikan Sonneratia sp. ini tak kalah
dimodifikasi. Variabel peningkatan ekonomi penting dengan manfaatnya baik dari bunga,
dapat dilihat pada gambar 2. buah atau daunnya yang digunakan sebagai
Dari data penelitian dapat diketahui jumlah bahan makanan dan minuman, seperti dodol, es
responden = 135 orang, skor persepsi tentang juice dan syrup. Faktor pertumbuhan memiliki
pemanfaatan mangrove yang tertinggi = 25 cara yang sangat unik serta kondisinya sangat
terendah = 15 mean = 18,91 dan Standar didukung oleh lingkungannya.
135
Analisis Potensi Sonneratia sp.......
136
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 2, November 2013
137