Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Faikoh H.

NIM : 15/451035/SV/17312
Tugas : Good Manufacturing Practice

Pembuatan Tempe Homemade


1. Lokasi
Lokasi pembuatan tempe homemade ini terletak di Desa Wirogaten, Kecamatan
Mirit, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada didesa dengan kanan
dan kiri rumah ada rumah warga namun disebelah depan dan belakangnya ada tanah
kosong tak berpenghuni dan banyak tanaman sehingga udara masih sejuk dan tidak
berdebu. Tempat pembuangan sampah tersedia di bagian belakang rumah dengan membuat
sendiri yaitu tanah digali kemudian untuk membuang sampah akhir dan biasanya jika sudah
kering atau banyak sampahnya akan dibakar. Tempat pencucian kedelai berada di luar
rumah dengan saluran air yang tidak tergenang karena ada tempat pembuangan air sendiri
yang dinamakan peceran yang berada di belakang rumah, dan peceran ini tersalurkan
dengan selokan kecil yang nantinya akan terhubung ke sawah. Lokasinya tidak rawan
banjir dan tidak ditemukan adanya binatang di tempat produksi tempe tersebut.

2. Bangunan
 Lantai
Lantai ditempat produksi homemade tempe ini terbuat dari semen yang diratakan
dan dihaluskan atau biasa disebut dengan muster. Permukaan lantai rata, tidak licin,
ada retakan – retakan dilantai, dan tidak terlalu bersih. Pembersihan lantainya
setelah produksi disapu dan di pel menggunakan kain.
 Dinding
Dindingnya terbuat dari seng yang sudah menghitam, hanya dibersihkan sarang
laba – labanya itupun kadang kadang. Barang produksi seperti panci besar untuk
merebus air tergantung di dinding yang dipaku. Tinggi dinding kurang lebih 3 meter
dan antara lantai dan dinding tidak melengkung bahkan ada lubang diantara dinding
dan lantai.
 Atap dan Rangka
Atap yang digunakan menggunakan genteng dan setinggi kurang lebih 4 meter ke
atas. Atapnya hitam karena memasak air dan merebus kedelai menggunakan kayu
bakar.
 Pintu dan Jendela
Pintu lebar dan terbuat dari kayu dan biasanya saat produksi pintu dibuka. Jendela
juga terbuat dari kayu dan jarak dari tanah kurang lebih 1,5 meter.
 Utility
Penerangan menggunakan satu lampu yang lumayan redup,.
3. Fasilitas Sanitasi
Penyediaan air berasal dari sumur sendiri yang berada di depan rumah sebelah
kanan, pembuangan air dan limbah melalui peceran kemudian terhubung dengan selokan
kecil. Pembersihan alat alat selalu dilakukan setelah selesai produksi serta ada toilet yang
berada di samping sumur (depan rumah). Karyawan hanya 2 orang yaitu pemilik produksi
(suami istri).

4. Mesin / Peralatan
Produksi tempe ini tidak menggunakan mesin. Alat – alatnya sederhana
menggunakan panci besar untuk merebus kedelai, tampah, kipas angin, saringan, baskom,
daun pisang.

5. Bahan
Bahan terdiri dari kedelai yang setiap hari sudah di stok oleh penjual kedelai dan
ragi. Air yang digunakan bersal dari sumur yang ada di depan rumah.

6. Pengawasan Proses
Produksi tempe homemade ini tidak menggunakan pengawasan proses yang
khusus. Pengawasan proses dilakukan saat perendaman kedelai dan saat merebus kedelai
serta saat kedelai di angin – anginkan karena setelah dingin langsung dibungkus dengan
daun pisang.

7. Produk Akhir
Produk akhir yaitu ada 2 macam tempe yang dipasarkan yaitu tempe mondol dan
tempe jadi (yang siap digoreng).

8. Laboratorium
Tidak ada laboratorium.

9. Karyawan
Karyawan yang ada di produksi tempe homemade ini sepasang suami istri yang
sudah melakukan pembuatan tempe kurang lebih 15 tahun terhitung sejak tahun 2004.

10. Pengemas
Pengemas yang digunakan yaitu dengan daun pisang yang dibersihkan dan
dipotong sesuai yang dibutuhkan untuk membungkus tempe. Daun pisang ini di dapat dari
orang yang kadang menjual ke tempat produksi tersebut dan sudah ada stok daun pisang
sendiri. Dan untuk tali terbuat dari bagian atas pohon padi yang sudah dikeringkan.

11. Label dan Keterangan Produk


Tidak ada label dan keterangan produk karena biasanya sehari langsung habis.
12. Penyimpanan
Tidak ada penyimpanan produk jadi karena setelah produksi usai tempe langsung
dipasarkan. Penyimpanan daun pisang bisa bertahan kurang lebih 2 – 3 hari.

13. Pemeliharaan dan Program Sanitasi


Pemeliharaan alat tidak pernah dilakukan namun, ketika alat tersebut rusak
misalnya panci bocor sebisa mungkin ditanggulangi dengan cara ditambal dan apabila
benar benar sudah tidak dapat digunakan maka diganti dengan yang baru. Program sanitasi
tempat produksi tidak ada secara berkala namun setiap selesai produksi langsung
dibersihkan, disapu dan di pel.

14. Pengangkutan
Pengangkutan dibawa sendiri menggunakan sepeda menuju pasar.
Pengangkutannya menggunakan karung goni yang dimodifikasi menjadi wadah dan
diletakkan di bagian belakang (tempat bonceng) sepeda.

15. Dokumentasi dan Pencatatan


Dokumentasi dan pencatatan tidak dilakukan.

16. Pelatihan
Tidak ada pelatihan karena yang memproduksi dari dulu hingga sekarang sepasang
suami istri dan sudah hafal akan cara produknya.

17. Penarikan Produk


Tempe homemade ini tidak ada penarikan produk karena terkenal paling laris dan
paling enak di daerah saya serta harga yang terjangkau murah. Harganya Rp 7.500 sudah
mendapatkan 50 tempe.

18. Pelaksanaan Pedoman


Pelaksanaan pedoman dilakukan setiap hari dengan kegiatan yang sama. Tidak
memproduksi tempe apabila ada kendala seperti sakit, ada acara pergi keluar kota, dll.

Anda mungkin juga menyukai