KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.5 Etiologi
2.6 Pengobatan
3.2 PICO
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.6 Pengobatan
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita
dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya
hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan banyak minum
cairan.
Cara lain untuk pengobatan pleurisy adalah dengan terapi herbal. Berikut bahan-
bahan dan cara pemakaiannya.
Bahan-bahan :
1. Sambiloto 10 gr
2. Patikan kebo 10 gr
3. Meniran 10 gr
Cara pemakaian:
Untuk satu gelas ramuan yang akan dikonsumsi sore hari, air rebusan ramuan dipanaskan
kembali sampai mendidih, setelah dingin baru dikonsumsi.
Penderita bronkitis akut harus lebih banyak istirahat dan menghindari kelelahan.
Serta mengkonsumsi makanan yang bergizi. Hindarkan debu dan zat-zat
kimia yang merangsang. Hentikan menghisap rokok. Dan gunakan antibiotic
untuk memberantas infeksi bakteria.
Bronkitis kronis tidak selalu memperlihatkan gejala. Dan baru terasa setelah usia
setengah baya, yaitu :
PEMBAHASAN
Expiration memudahkan
dalam
Technique
pengeluaran
(FET) sputum serta
mengurangi sesak
nafas pada
penderita
bronkitis kronis.
4 Dela Oktavia PENGARUH TERAPI Pre Untuk Selasa, 14
Hapsari RELAKSASI Eksperimental mengetahui Maret 2017
JACOBSON DAN dengan desain pengaruh
MITCHELL UNTUK penelitian pre Relaksasi
MENURUNKAN test and post Jacobson dan
SESAK NAPAS PADA test two group Relaksasi
PENDERITA design Mitchell untuk
BRONKITIS KRONIS menurunkan
sesak napas pada
penderita
bronkitis kronis
serta untuk
mengetahui
perbedaan
pengaruh
keduanya dalam
menurunkan
sesak napas pada
penderita
bronkitis kronis.
5 Yopi Rikmasari, Hubungan Jumlah Jenis Kuantitatif Untuk Mei 2017,
Noprizon, dan Obat terhadap Kejadian yang bersifat memutuskan Rumah Sakit
Raymond Drug Related Problems analitis dengan dengan seksama Palembang
Hutagaol (DRPs) pada Pasien deskriptif dalam
Bronkitis Pediatri Rawat berupa studi mengindentifikasi
Jalan korelasi poli farmasi dan
menyatakan
bahwa
menggunakan
lebih dari jumlah
obat yang
seharusnya
merupakan resiko
potensial
terjadinya DRPs
suatu kondisi
klinis
6 Abraham sanni, Evaluasi kerasionalan penelitian ini Untuk Penelitian ini
Fatimawali penggunaan antibiotic merupakan memperoleh dilakukan di
Hamidah Sri pada pengobatan penelitian gambaran tentang bagian rekam
Supriati bronchitis kronik pasien deskriptif kerasionalan medik RSUP
rawat jalan di RSUP dengan dalam Prof.Dr.R.D.
Prof.DR. R.D. pengambilan penggunaan Kandou
KANDOU MANADO data secara antibiotic yang Manado pada
Periode Juni 2013- Juni retrospektif diterima pasien bulan
2014 yang selama menjalani November
didasarkan pada perawatan 2014- Februari
data Rekam 2015
Medik
3.2 PICO
2. Penatalaksanaan
2. Jurnal fisioterapi pada kasus
”PENATALAKSANAAN bronkitis kronis mendapat
FISIOTERAPI PADA hasil adanya penguranagan
BRONKITIS KRONIS DI penumpukan sputum pada
BALAI BESAR jalan nafas dan penurunan
KESEHATAN PARU derajat sesak dengan Borg
MASYARAKAT scale.
SURAKARTA”
4.Hasil penelitian
menunjukkan terdapat
hubungan (R = 0,473) antara
4. Jurnal” Hubungan
jumlah jenis obat dengan
Jumlah Jenis Obat
kejadian Drug Related
terhadap Kejadian Drug
Problems (DRPs) pada
Related Problems (DRPs)
kategori sedang dan terdapat
pada Pasien Bronkitis
korelasi positif diantara
Pediatri Rawat Jalan”
kedua variabel tersebut yaitu
semakin banyak jumlah obat
akan meningkatkan
kejadian Drug Related
Problems (DRP
5. Hasil penelitian
menunjukan evaluasi
penggunaan antibiotik yang
rasional berdasarkan kriteria
5.Jurnal “ Evaluasi
tepat pasien sebanyak 22
Kerasionalan penggunaan
pemberian antibiotik
antibiotic pada
pengobatan Bronkitis (100%), tepat indikasi
kronik pasien rawat jalan sebanyak 22 pemberian
di RSUP Prof.Dr. R.D. antibiotik (100%), tepat obat
Kandou Manado Periode sebanyak 10 pemberian
Juni 2013- Juni 2014” antibiotik (45,46 %), tepat
dosis sebanyak 22
pemberian antibiotik
(100%), dan tepat lama
pemberian sebanyak 20
pemberian antibiotik
(90,9%). Jenis antibiotik
yang paling banyak
digunakan untuk pengobatan
bronkitis kronik adalah
sefadroksil (44,45%).
3.3 Hasil telaah jurnal
Hasil :
Hasil:
Hasil :
Hasil:
-Pasien bronkitis akut diketahui sebanyak 29 pasien (82,86%) dan pasien bronkitis
kronik sebanyak 6 pasien (17,14%). Pasien pediatri yang mendapatkan obat dalam
bentuk sediaan racikan sebanyak 25 pasien (71%) dan non racikan sebanyak 10
pasien (29%).
-Sediaan obat dalam bentuk obat racikan terdiri dari 2-4 macam obat dengan
komposisi yang berbeda-beda, dua komposisi terbanyak yang diresepkan adalah
kombinasi antara ambroksol, salbutamol, metilprednisolon dan kombinasi antara
ambroksol, salbutamol dan setirizin.
Hasil :
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 18 data rekam medik
pasien yang menderita bronkitis kronik di Instalansi Rawat Jalan RSUP. Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado periode Juni 2013 sampai Juni 2014, evaluasi penggunaan
antibiotik yang rasional berdasarkan kriteria tepat pasien sebesar 100%, tepat
indikasi sebesar 100%, tepat obat sebesar 45,46 %, tepat dosis sebesar 100%, dan
tepat lama pemberian sebesar 90,9%. Jenis antibiotik yang paling banyak
digunakan untuk pengobatan bronkitis kronik ialah sefadroksil, yakni sebesar
44,45%.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil telaah beberapa jurnal terutama jurnal utama “Clinical effect of
ambroxol Hydrochloride injection on 83 patients with acute exacerbation of
chronic bronchitis” kelompok kami setuju bahwa Ambroxol injeksi
hidroklorida secara efektif dapat meringankan eksaserbasi akut kronis
bronkitis, meningkatkan indeks PaO2, dan memiliki efek samping yang lebih
sedikit . Kelompok kami kurang setuju dengan penggunaan obat antibiotik
karena obat-obatan seperti ini tidak dapat membantu penyembuhan penyakit
bronkitis dan penyakit bronkitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Jika
antibiotik penisilin digabungkan dengan antibiotic golongan cephalosporin
dan makrolida maka penggunaan antibiotic berada pada presentase tertinggi
yaitu 28,18% namun berdasarkan literature, penggunaan antibiotic sebaiknya
tidak dianjurkan.
4.2 Saran
Semoga para generasi muda di masa depan bisa menjadi peneliti yang
menemukan obat atau metode yang ampuh untuk penyakit bronkitis akut
dan kronis dengan efek samping negative yang sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, Junaidi. 2010.Penyakit Paru Dan Saluran, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Populer.
Variandini & Resa .2017.” Evaluasi Kesesuaian Dosis pada Pasien Pediatri
Bronkitis Akut di Rumah Sakit Tentara Kartika Husada Kubu Raya” . Studi
Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
http://www.psr.ui.ac.id/index.php/journal/article/view/3672 di akses 14
september 2019 pukul 14.22
http://www.ejurnal.mipa.unsri.ac.id/index.php/jps/article/view/481 di akses 14
September 2019 pukul 14.39
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/view/8832 di akses 14
September 2019 pukul 15.00