Anda di halaman 1dari 1

1.

Nanopartikel merupakan suatu material yang memiliki ukuran antara 1 nanometer sampai
dengan 100 nm (Horikoshi dan Serpone, 2013). Karena nanopartikel memiliki ukuran partikel
yang kecil menyebabkan nanopartikel memiliki beberapa kelebihan salah satunya rasio luas
permukaan terhadap volume partikel dan juga aktivitas atom pada permukaan partikelnya tinggi
sehingga sifat partikel dan interaksinya dengan materi lainnya dapat berubah (Holister dkk.,
2003).

2. Metode top-down. Sintesis nanopartikel dengan metode top-down dapat menghasilkan


nanopartikel dengan ukuran 10 nanometer sampai dengan 100 nanometer. Ukuran nano ini
diperoleh dengan cara memperkecil ukuran suatu partikel melalui pemberian gaya luar
terhadap suatu material berukuran besar sampai ukuran nya berubah menjadi ukuran nano
dan metode ini hanya diterapkan untuk bahan dengan fasa padat (Horikoshi dan Serpone,
2013). Metode top-down dapat dilakukan dengan pemotongan, penggilingan, dan
penggoresan/etsa pada skala nano (Fouda, 2012).
3. Metode bottom-up. Sintesis nanopartikel dengan metode bottom-up dapat menghasilkan
struktur nano yang komposisi kimianya lebih homogen, dilakukan dengan pembentukan
struktur nanopartikel oleh atom suatu molekul (Landage dkk.,2014). Metode bottom-up
ini dapat dilakukan dengan melalui dua fasa yaitu fasa gas dan fasa liquid. Pada fasa liquid
dapat dilakukan dengan metode reduksi kimia yang dimana dengan metode tersebut agen
pereduksi, pendispersi, waktu, dan suhu reaksi dapat disesuaikan untuk mendapatkan
bentuk dan ukuran nanopartikel yang diinginkan (Horikoshi dan Serpone, 2013).
4.

Anda mungkin juga menyukai