Anda di halaman 1dari 139

BAHAN AJAR KATEKESE PAROKI/ MODUL

MODUL 4 : KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA (I)

SK : Mahasiswa mampu berkatekese bagi calon baptis, komuni pertama dan

sakramen krisma

KD : SK ini terdiri dari 6 modul yaitu : Secara khusus mahasiswa mampu :

1. Arti, tujuan, dan hubungan katekese dan sakramen


2. Sejarah dan pedoman katekese umat
3. Katekese Katekumenat untuk setiap masa
4. Katekese Persiapan Komuni Pertama
5. Katekese Persiapan Krisma
6. Pelaksanaan, penangungjawab dan evaluasi katekese katekumen(Sakramen Baptis),
Komuni Pertama dan Krisma.

Manfaat belajar dan Relevansi Mata Kuliah Katekese Paroki agar mahasiswa mampu
berkatekese dengan baik dan benar dan secara praktis dapat digunakan di paroki.
Urutan dan susunan modul adalah sebagai berikut :
Seiring dengan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka tutorial Mata Kuliah Katekese Paroki,
maka urutan modul secara sistematis adalah :
I. Arti, tujuan dan hubungan Katekese dan Sakramen
II. Sejarah dan pedoman Katekese Umat
III. Katekese Umat untuk setiap masa
IV. Katekese Persiapan Komuni Pertama
V. Katekese Persiapan Krisma
VI. Pelaksanaan, penangguung jawab dan evaluasi katekese katekumen, persiapan
komuni pertama dan krisma.

Tinjauan Mata kuliah : Mata Kuliah ini terdiri dari 6 bab yang diharapkan bahwa mahasiwa
mampu berkatekese dengan baik dan benar bagi calon baptis, komuni pertama, dan calon

1
krisma . Diharapkan mahasiswa sudah menerima katekese yang paling dasar yaitu Kateketik
umum yang memuat Katekese Sekolah , Keluarga dan Paroki .

Pendahuluan :

Katekese paroki adalah lanjutan dari Kateketik Umum yang mengantarkan


pemahaman awal dari mahasiswa tentang katekese. Secara lebih praktis mahasiswa dapat
berkatekese di paroki menyangkut sakramen khususnya sakramen baptis, komuni pertama
dan krisma sebagai pintu masuk menjadi anggota gereja Katolik .Modul 4 ini membahas
`tentang : Katekese Persiapan Komuni Pertama .

Agar semua materi mata kuliah ini dapat dipahami dan dikuasai dengan baik bacalah
materi kegiatan belajar dalam modul ini secara bertahap, kerjakan tugas formatif pada setiap
akhir kegiatan belajar, apabila menemui kesulitan, diskusikan dengan teman anda dan
dengan membaca buku-buku yang relevan.

Selamat belajar, semoga sukses !

KEGIATAN BELAJAR 1

Arti, visi Komuni Pertama

Sakramen Ekaristi adalah puncak dari seluruh sakramen, dimana Yesus Kristus
sebagai pusat hidup, dimana Sakramen Pembaptisan menjadi awal dari seseorang menjadi
anggota gereja, dilahirkan kembali dengan air dan roh.

Hal itu sudah diberikan pada modul-modul awal.

2
Modul 4

Katekese Persiapan Komuni Pertama


Dra. Sarmin Sihombing, M.Pd

Pendahuluan

Sebagai bagian komunitas umat manusia , gereja memiliki tradisi inisiasi, sebagai
sakramen karunia kebersamaan, dalam tahapan-tahapan yang dituntut oleh gereja antara lain
sakramen pembaptisan, penguatan atau krisma dan Ekaristi terutama Ekaristi yang
pertama(Komuni Pertama). Hal inilah yang meletakkan dasar-dasar kehidupan orang Katolik.
Seiiring dengan bertumbuhnya dan dikuatkannya hidup yang adikodrati seseorang dilahirkan
kembali dalam pembaptisan, diteguhkan oleh sakramen penguatan dan dikuatkan kembali
oleh roti kehidupan abadi dalam Ekaristi. Dengan demikian seseorang itu dibawa masuk
semakin jauh ke dalam kehidupan Allah dan semakin mendekati cinta yang sempurna.
Seseorang terlebih dahulu dibaptis,lalu menerima sakramen penguatan atau krisma meskipun
dalam praktek sering terjadi bahwa orang menerima komuni pertama dahulu apabila ia
dibaptis sewaktu bayi.

Kebersamaan dengan Allah melalui Kristus baru dirayakan secara meriah, resmi
dan berpuncak pada Perayaan Ekaristi. Atau dengan kata lain Ekaristi sebagai puncak
kebersamaan dengan Tuhan dan sesama. Dalam SC 10 dikatakan bahwa “supaya semua
orang melalui iman dan baptis menjadi putera-puteri Allah, berhimpun menjadi satu,
meluhurkan Allah di tengah Gereja, ikut serta dalam korban dan menyantap perjamuan
Tuhan. Tuhan masuk ke hidup manusia sedalam-dalamnya, agar manusia bersatu dan
bersama Dia berani berjuang dalam hidup sehari-hari. Pada modul ini anda akan mempelajari
Katekese Persiapan Komuni Pertama.

Setelah mempelajari modul ini, anda dapat mengetahui dan memahami :


1. Arti dan tujuan katekese Persiapan Komuni Pertama
2. Visi dan materi Katekese Komuni Pertama
3. Bahan Katekese Persiapan Komuni Pertama

3
Kegiatan Belajar 1

ARTI DAN TUJUAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA

1. Arti Katekese Persiapan Komuni Pertama


a. Pengertian Katekese
Katekese Berasal dari kata Yunani : Katechein, Kat berarti pergi atau meluas dan
Echo berarti menggemakan atau menyuarakan .

Teks Luk.1:4 (diajarkan) Kis 18 : 25 (pengajaran), Kis 21:23 (mengajar).

• Dapat disimpulkan katekese adalah pengajaran, pendalaman atau pendidikan iman.

Yohanes Paulus II (Catechesi Tradendae) berpendapat bahwa Katekese adalah pembinaan


anak-anak, kaum muda dan orang-orang dewasa dalam iman yang mencakup penyampaian
ajaran kristen yang diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud agar pendengar
memasuki kepenuhan hidup kristen. Di dalamnya terdapat unsur pewartaan, pengajaran,
pendidikan, pendalaman, pembinaan, pengukuhan dan pendewasaan. Dalam kaitan ini adalah
untuk para calon penerima Komuni Pertama yang diselenggarakan oleh Paroki dalam bentuk
katekese Paroki , untuk anak-anak yang akan menerima komuni Pertama (Sambut Pertama).

b. Komuni/ Perayaan Ekaristi


Perayaan Ekaristi dipandang sebagai sumber dan puncak seluruh kehidupan Kristiani
(baca LG 11)

Di dalam Perayaan Ekaristi, seluruh misteri kehidupan bersama dengan Allah dan manusia
mengalami kepenuhannya dalam Kristus dirayakan dan dihadirkan bagi umat beriman,
bertemulah semua hal yang dirindukan umat manusia : kebersamaan dengan Allah dan
sesama, makanan dan minuman. Misteri ini adalah misteri Tuhan yang menjadi makanan bagi
umat manusia agar manusia hidup bersekutu dengan Dia dan sesamanya. Dengan menjadi
makanan (Ekaristi), Tuhan masuk ke dalam keseluruhan kehidupan manusia sampai sedalam-
dalamnya, sebagaimana Tubuh dan Darah Kristus yang dalam rupa roti dan anggur masuk ke
dalam tubuh manusia sesudah disantap, masuk ke lambung dan usus, dicerna dan dibagikan
ke seluruh bagian tubuh oleh darah yang menjadi alat transportasinya.Istilah yang digunakan
dalam tradisi Gereja untuk menyebut Ekaristi adalah Misa Kudus, Pemecahan Roti,

4
Perjamuan Tuhan. Namun istilah yang paling populer dan banyak digunakan dalam
dokumen-dokumen gereja adalah : Ekaristi dan Misa Kudus.

 Ekaristi
Istilah Ekaristi berasal dari bahasa Yunani “eucharistia”, yang berarti puji syukur.
Istilah Perayaan Ekaristi mau menekankan makna Ekaristi sebagai puji syukur atas
penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus, dengan menekankan segi isi dari apa yang
dirayakan, yaitu pujian dan syukur atas karya penyelamatan Allah melalui Kristus bagi kita.

 Misa :
Istilah misa berasal dari rumusan pembubaran dalam bahasa Latin, “ite missa est”,
yang berarti : Pergilah, kalian diutus! Sejak abad V Perayaan Ekaristi disebut Misa yang
digunakan untuk menunjuk seluruh Perayaan Ekaristi dengan menekankan aspek perutusan
untuk melayani Tuhan dan sesame serta mewartakan kabar baik kepada semua orang. Dengan
ini, istilah “misa” menghubungkan antara perayaan atau pengungkapan iman dan perwujudan
iman dalam kehidupan sehari-hari yaitu kabar baik tentang karya penebusan Tuhan sendiri
atas umatNya.

c. Pengertian Katekese Komuni Pertama :

Komuni Pertama adalah istilah untuk penerimaan komuni (roti dan anggur yang telah
dikonsekrasi) yang pertama kalinya oleh seseorang yang telah dibaptis secara Katolik.
Menurut peraturan Gereja, Komuni Pertama untuk anak-anak hanya boleh diterima oleh
anak-anak yang telah mengerti apa artinya menyambut (menerima) komuni kudus. Batasan
usia anak-anak yang dianggap telah cukup mengerti adalah sekitar 9-10 tahun.Seorang warga
Gereja yang untuk pertama kalinya akan menyambut Komuni perlu mempersiapkan diri
sebaik mungkin untuk menyambut Sang Penyelamat /Sang Penebus yairu pribadi Yesus
Kristus secara sakramental. Inilah yang menjadi tugas katekis dalam katekesenya Perayaan
Ekaristi tersebut serta mempersiapkan dirinya sedemikian rupa sehingga pantas menyambut
Pribadi Yesus. Mempersiapkan seseorang yang akan menyambut komuni untuk pertama
kalinya berarti mempersiapkan dirinya agar layak menyambut dan menerima kehadiran
pribadi Yesus serta bersatu denganNya dalam Sakramen Ekaristi. Ada aneka bentuk kegiatan
Gereja dalam mewartakan penghayatan Ekaristi kepada umat. Salah satunya adalah dengan
Katekese, khususnya katekese untuk anak-anak yang akan menerima sakramen Ekaristi untuk
pertama kalinya. Inisiasi Kristen mencapai keparipurnaannya dalam Perayaan Ekaristi

5
pertama. Ekaristi pertama hendaknya merupakan suatu perayaan meriah, dimana para warga
gereja yang masih sangat muda itu untuk pertama kalinya berpartisipasi sepenuh-penuhnya
baik dalam penyelenggaraannya maupun oleh karena mereka menyamput komuni dalam dua
rupa : roti dan anggur.

1. Tujuan Katekese Persiapan Komuni Pertama

Komuni Pertama berfungsi sebagai suatu tahap menuju Perayaan Ekaristi dengan partisipasi
sadar dan nyata dengan daya tangkap anak SD yang belum memahami makna ekaristi
selengkapnya tetapi sudah dapat diberi pengertian tentang “menyambut Yesus”. Dalam
sakramen Ekaristi pusat perhatian dalam mempersiapkan orang untuk menerima Komuni
adalah :

Pribadi Yesus yang :

a. Mengundang setiap orang untuk datang kepadaNya (Yoh.1 : 38a)


b. Memenuhi apa yang mereka cari dalam hidupnya (Yoh.1 : 38b)
c. Mengundang setiap orang untuk melihat dan mengenalNya lebih dekat dan lebih
mendalam ( Yoh.1: 39b)
d. Mengundang setiap orang untuk tinggal bersama-sama dengan Dia (Yoh.1:39c)
artinya Yesus menciptakan jalinan hidup sebagai saudaraNya, senafas denganNya,
menjalin hubungan sebagai saudaraNya dalam makan bersama, menjalin hubungan
sebagai saudaraNyadengan segala jaminan hidup dari padaNya.
e. Menjaga berjalan bersama denganNya, ikut ambil bagian dalam melayanani sesama,
terlebih kepada yang miskin , terlantar dan menderita (Yoh.1:43, Luk.4:18,19).

Gereja sangat mengharapkan agar mereka yang pertama sekali akan menyambut sakramen
Ekaristi dipersiapkan terlebih dahulu secara batiniah dan mereka faham apa dan siapa yang
akan diterima. Dengan menyambut komuni Kudus ,calon penerima Komuni Pertama bisa
mengalami kehadiran Tuhan dalam Perayaan Ekaristi yakni dalam umat yang berkumpul,
imam memimpin Ekaristi, sabda Tuhan yang diwartakan serta Tubuh dan Darah Kristus
dalam Komuni Kudus. Penerima Komuni tinggal dalam Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus
tinggal dalam penerima Komuni

6
Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut !

a. Untuk mengerti tugas Katekis dengan baik dan benar, sebut dan jelaskanlah arti
katekese!
b. Terdapat beberapa istilah yang berkenaan dengan Perayaan Ekaristi. Sebutkanlah
dua istilah yang populer digunakan sampai sekarang!
c. Pengertian Katekese Komuni Pertama harus dipahami oleh pemberi dan penerima
Katekese karena menyangkut siapa dan apa yang akan diterima dalam Katekse.
Sebut dan jelaskan pengertian Katekese Komuni Pertama.
d. Sakramen Inisiasi harus dipahami sebagai tanda masuk menjadi anggota gereja
Katolik. Sebutkanlah sakramen inisiasi serta tunjukkan hubungannya.
Petunjuk Jawaban Latihan

1). Pertanyaan tersebut menyangkut asal kata dan katanya, dan pengertian katekese

itu sendiri sehingga dimengerti dengan baik dan benar merujuk ke pemahaman

yang akan disajikan berikutnya.

2). Jawaban atas pertanyaan ini, menyangkut istilah yang popular digunakan sampai

sekarang, karena ada beberapa istilah yang lazim didengar.

3). Jawaban atas pertanyaan ini, ada pada penjelasan bagian ketiga secara spesifik

menyangkut pengertian dan tujuan katekese komuni pertama.

4). Upaya menyelesaikan pertanyaan tersebut, anda harus membuka-buka kembali ke

awal-awal materi kegiatan belajar ini, khususnya juga pada pendahuluan modul 4.

7
Rangkuman

Yohanes Paulus II (Catechesi Tradendae) berpendapat bahwa Katekese adalah


pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang-orang dewasa dalam iman yang mencakup
penyampaian ajaran kristen yang diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud
agar pendengar memasuki kepenuhan hidup kristen. Komuni Pertama adalah istilah untuk
penerimaan komuni (roti dan anggur yang telah dikonsekrasi) yang pertama kalinya oleh
seseorang yang telah dibaptis secara Katolik. Komuni Pertama berfungsi sebagai suatu tahap
menuju Perayaan Ekaristi dengan partisipasi sadar dan nyata dengan daya tangkap anak SD
yang belum memahami makna ekaristi selengkapnya tetapi sudah dapat diberi pengertian
tentang “menyambut Yesus”.

Test Formatif 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1.Katekese berasal dari kata Yunani yaitu :

a. Katechein
b. Kathececy
c. Katecho
d. Katecha

2.Katekese adalah pembinaan anak-anak, kaum muda dan dewasa dalam iman dalam bentuk
penyampaian ajaran iman Kristen agar mereka mencapai kepenuhan hidup orang Kristen. Pengertian
ini adalah menurut :

a. Paus Paulus VI
b. Paus Yohannes Paulus I
c. Paus Yohannes Paulus II
d. Paus Benediktus XVI

3.Perayaaan Ekaristi dipandang sebagai puncak dan sumber kehidupan umat Kristiani. Hal ini
tercantum dalam :

a.LG 8
b.LG 9
c.LG 10
d.LG 11

8
4.Istilah yang popular digunakan dalam dokumen-dokuemn Gereja menyangkut Perayaan Ekaristi itu
sendiri adalah :
a.Perjamuan dan Misa
b.Ekaristi dan misa
c.Komuni dan misa
d.Komuni dan Ekaristi
5.Ekaristi berasal dari kata Yunani “Eucharistia” yang artinya :
a.Puji Syukur
b.Kemuliaan
c.Kembali Syukur
d.Pujian kepada Tuhan
6.“Misa” yang berasal dari bahasa latin “ite missa est” yang berarti:
a.Datanglah, kalian diutus
b.Pergilah, kalian diutus
c.Mari, kalian diutus
d.Syukur , kamu diutus
7.Istilah “misa”, menghubungkan antara …… dan ………
a.Perayaan/pengungkapan dan perwujudan
b.Perayaan dan pengamalan
c.Pengungkapan dan pengamalan
d.Perayaan/pengungkapan dan pengamalan
8.Komuni Pertama adalah istilah penerimaan komuni yang pertama sekali diterima oleh seseorang
yang sudah dibaptis. Komuni yang disambut itu dalam bentuk…….. yang sudah …….
a.Roti dan air, dikonsekrasi
b.Roti dan anggur, dibeli
c.Roti dan anggur, disimpan
d.Roti dan anggur, dikonsekrasi
9.Makna Persiapan Penerimaan Komuni Pertama lebih kepada persiapan……sehingga mereka
mengerti bahwa Yesus tinggal di dalam hatinya.
a.Batiniah
b.Badaniah
c.Jasmaniah
d.Lahiriah
10.Dalam sakramen Ekaristi, pusat perhatian orang yang mempersiapkan Komuni adalah :
a.Pribadi katekis yang mempersiapkan
b.Pribadi ketua lingkungan yang mengurusi
c.Pribadi pastor yang menerimakan
d.Pribadi Yesus yang mau tinggal di dalam hati

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Test Formatif 1 yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban yang Benar X 100 %

Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup

9
< 70 % = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar 2. Bagus! Maju terus. Jika masih dibawah 80 %, anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

10
Kegiatan Belajar 2

VISI DAN TEMA KOMUNI PERTAMA

Adalah hukum alam bahwa siapa pun orangnya, darimana pun asalnya, apa pun
jabatan dan gelarnya, selalu butuh makanan dan minuman untuk bisa bertahan hidup. Artinya
kebutuhan akan makanan ini ternyata merupakan kebutuhan dasar umat manusia. Makanan
bisa menjadi alasan orang bertengkar bahkan saling membunuh. Akan tetapi, makanan dapat
pula mempersatukan orang. Dengan makan bersama orang yang bertikai dapat kembali
rukun dan damai. Sesuatu undangan untuk makan bersama bukanlah sekedar urusan perut
agar kenyang dan sehat, namun bisa juga menjadi undangan persaudaraan. Orang yang
mengundang membuka hati untuk menerima kita dan para tamunya ke dalam hidup dan
komunitasnya. Bila seseorang bertamu akan ditemui di kamar tamu, namun apabila sudah
dekat dengan mereka kita akan diajak masuk ke ruang makan untuk makan bersama. Apabila
suatu keluarga sudah duduk melingkar untuk makan bersama pada suatu keluarga atau
komunitas, tandanya kita sudah menjadi bagian dari keluarga ataupun komunitas itu.

Ekaristi justru mengambil symbol utamanya pada makanan dan minuman. Yesus
Kristus tidak mewariskan kepada murid-muridNya pakaian atau tempat tinggal atau sejumlah
uang atau deposito yang bisa digunakan untuk karya kerasulan dan pewartaan Injil tetapi
makanan dan minuman Ekaristik. Tuhan memilih menjadi makanan dan minuman Ekaristi
berupa roti dan anggur. Memang roti dan anggur adalah jenis makanan utama dalam
masyarakat Timur Tengah dan di banyak tempat di bumi ini. Orang Indonesia tidak terbiasa
dengan roti dan anggur, melainkan nasi, ketela, sagu dll. Namun simbolisasi roti dan anggur
pertama-tama tidak berbicara mmengenai jenis makanan dan minumannya, tetapi mengenai
kebutuhan pokok manusia. Roti dan anggur yang digunakan dalam Ekaristi menunjuk
kepada apa yang dirindukan dan dibutuhkan oleh umat manusia di dunia ini yaitu makanan
dan minuman yang oleh karenanya, manusia dapat hidup dan berkembang. Maka dalam
pengertian inilah Ekaristi dapat dipandang sebagai kerinduan seluruh umat manusia.

Ekaristi Maha Kudus adalah sakramen paling sentral dan mendasar, puncak seluruh
ibadat Kristen. Di dalamnya Kristus dihadirkan, dikorbankan dan disantap. Demikian umat
beriman dengan mengenang wafat dan kebangkitan Kristus semakin bersatu dan berkembang
menuju kepenuhan (Baca KL 11; KHK kan.897).

11
Seseorang warga Gereja yang untuk pertama kalinya akan menyambut komuni
Pertama perlu mempersiapkan diri untuk menyambut Sang Penyelamat , sang Penebus yaitu
Pribadi Yesus Kristus secara sacramental. Maka perlu mememahami secara keseluruhan
pengertian Ekaristi dan Perayaan Ekaristi tersebut serta mempersipakan dirinya sedemikian
rupa sehingga ia pantas menyambut Pribadi Yesus Kristus dalam Sakramen Ekaristi.

Untuk mengakomodir maksud tersebut, maka Katekis yang bertugas untuk


mempersiapkan anak-anak dalam rangka Menerima Komuni Pertama (Sambut Pertama) perlu
memahami pokok-pokok berikut ini : (1) Pengertian Sakramen Ekaristi dan Perayaan
Ekaristi, yang bersumber dari Kitab Suci dan Ajaran Gereja: (2) Tema-tema Katekese
Ekaristi untuk Peserta calon Komuni Pertama: (3) Tata Liturgi Ekaristi.

1. Pengertian Ekaristi dan Perayaan Ekaristi


1.1.Menurut Kitab Suci

Pengertian Ekaristi

Ada dua macam istilah “Ekaristi” yaitu yang pertama, istilah dari bahasa Ibrani, yaitu
“Barakah”(ucapan syukur). Istilah ini dipakai untuk menunjuk pada ucapan syukur Yesus
pada perjamuanNya yang terakhir (bdk. Luk 22:19; 1 Kor.11:24; Mrk 14 : 23;
Mat.26:27).Maka yang dimaksud ialah mengucap syukur dan memuji Allah sambil
mengenangkan karyaNya yang agung, seperti pada Mazmur dalam Perjanjian Lama. Kedua,
istilah dari bahasa Yunani, yaitu ; “eu-charist-ein” (Eu artinya baik, charist artinya karunia).
Maka Ekaristi adalah orang yang dilimpahi karunia atau pujian san sykur atas karya
penyelamatan Allah melalui diri Kristus, berarti pengenangan akan karya keselamatan Allah
melalui karya penebusan Kristus dalam ucapan syukur atas roti dan anggur.

Intinya adalah :

- Pujian kepada Tuhan merupakan hal yang pokok dalam Ekaristi Suci
- Pujian kepada Tuhan berarti beriman (sikap iman)
- Pengalaman iman akan karya Tuhan menjadi sangat penting.

12
Perayaan Ekaristi

Ekaristi memiliki hubungan historis dengan perjamuan malam terakhir. Hal ini dapat dengan
jelas diterangkan dalam Kitab Suci seperti berikut ini :

- Dalam Injil Sinoptik


Teks yang dapat dibaca antara lain Mat.26:26-29: Mrk 14 : 22-25; Luk 22 : 15-20
yang mengetengahkan bahwa perjamuan makan(perjamuan malam terakhir) Yesus itu
sebagai pesta perpisahan antara Yesus dengan para muridNya yang secara eksplisit
Yesus menyatakan cinta kasihNya kepada para muridNya. Istilah “memecah-
mecahkan roti” diungkapkan Lukas untuk menyebut Perayaan Ekaristi (Luk 24:13-
35).
- Dalam Injil Yohanes
Teks yang dapat dibaca antara lain Yoh 6 :25-58 yang berbicara tentang “Roti Hidup”
secara khusus dalam ayat 35, “Akulah Roti Hidup. Barang siapa dating kepadaKu ia
tidak akan lapar lagi dan brang siapa percaya kepadaKu…”. Dengan ini Yohanes mau
mengajak para pembaca untuk beriman (percaya) kepada Roti Hidup yaitu Yesus
sendiri . Hal ini mau menunjukkan bahwa berbicara tentang Ekaristi tidak bisa
meninggalkan sesuatu yang penting yaitu iman akan Yesus Kristus, Sang Roti Hidup
itu. Dalam teks lain ditegaskan bahwa orang yang mengimani Yesus akan tetap
tinggal bersamaNya (Yoh 6:67-69) dan seb aliknya orang yang tidak mengimani
Yesus akan segera meninggalkannya (Yoh 6:60-66). Inti dari Ekaristi itu sendiri
adalah cinta kasih dan pengorbanan kepada sesama (Yoh 13:15).
- Dalam surat Santo Paulus
Teks yang dapat dibaca antara lain 1 Kor 11: 23-34 Paulus menghubungkan Ekarfisti
dengan pertemuan-pertemuan yang terjadi pada jemaat di Korintus secara khusus
karena seringnya terjadi perpecahan dan kekacauan diantara mereka.
Arti perjamuan Tuhan menurut Paulus adalah sebagai berikut :
Ekaristi mempersatukan jemaat dengan Kristus dan persatuan antar kita
Persatuan dengan Kristus menjadi dasar persekutuan antara kita.
Hal di atas berarti :
Tidak ada Ekaristi tanpa Gereja
Tidak ada Gereja tanpa Ekaristi
Seperti dalam Dokumen KV II , LG 11 menyatakan bahwa Ekarfisti menjadi
sumber dan puncak seluruh kehidupan umat Kristiani.
13
1.2 Menurut Ajaran Gereja

Ekaristi adalah Perayaan Iman Gereja Ekaristi adalah perayaan iman. Keseluruhan
perayaan Ekaristi adalah pertemuan dan hubungan pribadi antara Allah dengan manusia (
umatNya) dimana dengan itu menjadi nyata dalam pribadi Yesus Kristus yang oleh wafat
dan kebangkitanNya menjadi dasar dan sumber keselamatan umat beriman.

Ekaristi sebagai Perayaan gereja

Ekaristi disebut sebagai perayaan karena merupakan pertemuan resmi gereja dimana orang-
orang yang beriman akan Kristus berkumpul sebagai umat yang rapi tersusun menjadi satu
Tubuh (LG 7,2). Dalam hal ini Ekaristi merupakan perayaan resmi dimana umat bersatu
dengan hierarki sebagai pemersatunya, dimana terjadi peristiwa pengenangan akan karya
penyelamatan Allah.

Ekaristi adalah perayaan iman Gereja akan kurban Kristus di salib

Ekaristi menghadirkan kurban tunggal Kristus , Penebus dan mencakup penyerahan diri
Gereja maka Ekaristi dikatakan sebagai perayaan kurban atau kurban kudus (bdk. Ibr 9:11-
28; SC 2; LG 3, 28). Ekaristi disebut juga sebagai kurban syukur atau Kurban Misa Kudus
(bdk. Ibr 13:15, Mzm 116 : 13,17), persembahan rohani (1 Ptr 2:5), kurban murni (Mal
1:11), karena Ekaristi menyempurnakan segala kurban Perjanjian Lama. Kurban Misa
menghadirkan serta menerapkan satu-satunya kurban Perjanjian Baru, yakni kurban Kristus
yang mempersembahan Diri satu kali sebagai kurban tak bernoda kepada Bapa (bdk Ibr
9:11-28). Dalam hal ini Gereja menyatukan diri dengan sikap penyerahan Kristus melalui
seluruh karya, sengsara dan wafat serta kebangkitanNya. Dengan penyerahan diriNya,
Kristus menyempurnakan hubungan pribadi antara Tuhan dengan manusia menerangi iman
keselamatan hadir melalui Perayaan Ekaristi.

Ekaristi sebagai perjamuan peringatan

Ekaristi sebagai perjamuan Tuhan (bdk. 1 Kor 11:20) mengingatkan akan perjamuan malam
terakhir yang diadakan Yesus bersama para muridNya menjelang peristiwa sengsaraNya.
Perjamuan tersebut member gambaran Perjamuan Anak Domba dalam Yerusalem Surgawi
(Why 19:9) dimana yang men jadi didarah Yesus sendiri. Karena dengan menerima roti dan
anggur dan menyantapnya untuk memperoleh kehidupan kekal (Yoh 6:52-58)

14
Ekaristi sebagai peringatan akan sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan. Kenangan akan
Yesus yang telah menyelamatkan, sedang dan akan menyelamatkan. “Dengan mengenangkan
tindakan keselamatan Allah orang mengungkapkan kepercayaan akan rahmat Tuhan yang
diakui telah dinyatakan dan sekarang terap ditawarkan kepada manusia “ (bdk. Sc 6, PO 4).

Ekaristi Sebagai Sakramen

Kata sakramen berasal dari bahasa Latin yaitu sacramentum yang berarti :

- Misterium atau rahasia yang berarti rencana keselamatan Allah yang


diwahyukan kepada manusia yang dilaksanakan dalam sejarah, memuncak
dalam diri Yesus Kristus (Rom 16:25-26) dan sabda Allah yaitu Kristus
yang hadir diantara kita, Gereja sebagai pelaksana rencana keselamatan
(bdk Kol 1 :26-27).
- Upaya keselamatan atau cara memepersatukan diri dengan Kristus yang
terlaksana dalam GerejaNya.

Pengertian itu mengandung makna yang tak terpisahkan yaitu karya penyelamatan
Allah yang dilaksanakan oleh Yesus Kristus yang berdimensi Ilahi yaitu Allah yang tidak
kelihatan menyelamatkan dan berdimensi Insani yaitu karya penyelamatan Allah dalam
PuteraNya Yesus Kristus antara lain gereja, tanda dan kata yang terumus dan pribadi
penerima sakramen. Dengan menghayati Sakramen Ekaristi berarti seseorang oleh rahmat
Allah dipersatukan dengan pribadi Kristus yang mengundang orang mengamb il bagian
dalam Tubuh dan DarahNya dipersatukan dengan seluruh anggota Gereja menjadi satu
tubuh, tubuh Kristus (bdk. 1 Kor 10:16,17). Sebagai jaminan akan kasih Yesus,
kehadiranNya diantara kita dan kepastian bahwa Dia akan kembali dalam kemuliaan, muri-
murid yang pertama mengetahui karunia ini dan sesuai dengan perintah Yesus “Lakukanlah
ini sebagai kenangan akan Daku” (Luk 22:19) mereka tetap setia dengan memecahkan roti .
Kehadiran Kristus dalam Ekaristi adalah unik. Dalam Konsili Trente dikatakan bahwa :
“Tubuh dan Darah , bersama dengan jiwa dan Keilahian dari Tuhan Yesus Kristus dan oleh
karenaNya kehadiran Kristus adalah benar-benar nyata dan hakiki (Konsili Trente, no 1551)
dan dengan proses yang bisa `dipahami diterangkan sebagai berikut : “Karena Kristus
Penebus kita pernah berkata bahwa sungguh-sungguh TubuhNya yang dipersembahkan
dalam rupa roti , maka selalu menjadi keyakinan Gereja Allah bahwa dengan konsekrasi roti
dan anggur maka di sana terjadi perubahan seluruh hakekat roti menjadi hakekat Tubuh dan

15
Darah Kristus, hakekat anggur menjadi hakekat Darah Kristus. Perubahan ini disebut dengan
Transubstansiasi.

Seiring dengan kepercayaan kita terhadap kehadiran ini maka kita pertama-tama
berusaha untuk menunjukkan sikap hormat dan penghargaan kita bila berada di Gereja,
karena Ekaristi disimpan di sana dengan cara yang unik tapi nyata. Bila mendekat untuk
diberi santapan dengan roti Ekaristi, siapkan diri dengan berpuasa, sikap dan tingkah laku
khusus untuk menyiapkan tubuh , berdoa mohon pengampunan akan dosa-dosa kita.Orang-
orang Katolik dianjurkan untuk menerima Ekaristi sedtiap kali menghadiri upacara Liturgi .
Partisipasi penuh dalam liturgy berarti diberi santapan Tubuh dan darah Kristus. Sebagai
akibat pokok dari penerimaan Ekaristi adalah persatuan yang erat dengan Yesus. Sebagai
makanan rohani, sakramen ini memelihara, menumbuhkan dan memperbaharui hidup yang
telah kita miliki berkat pembaptisan. Ekaristi memberikan pengampunan dosa kecil,
memperkokoh untuk menghindari dosa-dosa lebih lanjut, memberikan dorongan untuk
perbuatan –perbuatan kasih dan keutamaan terlebih kepada orang miskin, membangun lebih
pasti untuk menjadi anggota Gereja dan mempererat hubungan dengan sesama. Setiap kali
menerima Ekaristi kita memperkokoh hidup dan keyakinan dalam Kristus untuk mencapai
puncak hidup Kristen yang merupakan persatuan denganNya untuk selama-lamanya di surga.
Perayaan Ekaristi pertama-tama berpusat pada Doa Syukur Agung karena di dalam doa inilah
diungkapkan iman Gereja akan wafat dan kebangkitan Kristus . Hal ini bearati bahwa
merayakan Ekaristi sama dengan mengungkapkan iman secara bersama dan dalam
kebersamaan iman umat Katolik.

Materi Katekese Persiapan Komuni Pertama :

1. Yesus mengundang anak-anak untuk datang kepadaNya


2. Melihat dan mengenal Yesus
3. Hidup dan tinggal bersama Yesus
4. Melayani sesama bersama Yesus

16
Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda akan materi di atas,kerjakanlah


latihan berikut !
1. Apa arti dan makna dari makan bersama dalam kehidupan sehari-hari ?
Terangkanlah dengan baik dan benar!
2. Mengapa “roti dan anggur” dijadikan sebagai lambang dari Ekaristi ?apa
makna yang tersirat di dalamnya?
3. Jelaskanlah pengertian “Ekaristi” dan “Perayaan Ekaristi”menurut Kitab Suci
dan Ajaran Gereja
4. Tuliskanlah secara sistematis materi yang disajikan dalam rangka Persiapan
Komuni Pertama !
Petunjuk Jawaban Latihan

1) a.Syarat mutlak yang harus anda kuasai sebelum mengerjakan soal iniadalah anda harus
menguasai dan mengerti arti dari makan bersama dalam kehidupan sehari-hari yang bisa relevan
dengan makna dari Ekaristi itu sendiri sebagai perjamuan.

b.Cobalah menguraikan pengertian tersebut dengan cara mencocokkan pengertian makan


bersama itu dalam hidup keseharian anda yang anda alami sendiri ataupun yang dilihat dalam
lingkungan sekitar.

2). a.Untuk menjawab pertanyaan ini, harus dipahami dahulu mengapa roti dan anggur
dijadikan sebagai lambang perjamuan, apa makna yang tersirat di dalamnya?
b.Untuk memahami secara baik dan benar, bisa diasosiasikan dengan nasi, ubi dan makanan
pokok lainnya yang ada di Indonesia.

3). a.Syarat mutlak yang harus dikuasai adalah pengertian antara Ekaristi itu sendiri
dengan Perayaan Ekaristi.
b.Membedakannya dengan baik dan benar
c.Cobalah membedakannya dengan pandangan dari Kitab Suci dan ajaran Gereja,
sekalipun keduanya itu merupakan sumber iman Kristiani
d.Diskusikan jawaban anda dengan jawaban teman untuk memperoleh jawaban yang lebih
Suprehensif.

4). Syarat yang harus anda ketahui adalah mengurutkan tema-tema Katekese Persiapan Komuni
Pertama secara sistematis sehingga menggambarkan cara berpikir yang komprehensif.

17
Rangkuman

Ekaristi Maha Kudus adalah sakramen paling sentral dan mendasar, puncak
seluruh ibadat Kristen. Di dalamnya Kristus dihadirkan, dikorbankan dan disantap. Demikian
umat beriman dengan mengenang wafat dan kebangkitan Kristus semakin bersatu dan
berkembang menuju kepenuhan (Baca KL 11; KHK kan.897). Katekis yang bertugas untuk
mempersiapkan anak-anak dalam rangka Menerima Komuni Pertama (Sambut Pertama) perlu
memahami pokok-pokok berikut ini : (1) Pengertian Sakramen Ekaristi dan Perayaan
Ekaristi, yang bersumber dari Kitab Suci dan Ajaran Gereja: (2) Tema-tema Katekese
Ekaristi untuk Peserta calon Komuni Pertama: (3) Tata Liturgi Ekaristi.

Materi Katekese Persiapan Komuni Pertama :

1. Yesus mengundang anak-anak untuk datang kepadaNya


2. Melihat dan mengenal Yesus
3. Hidup dan tinggal bersama Yesus
4. Melayani sesama bersama Yesus]

Test Formatif 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Agar dapat bertahan hidup yang paling dibutuhkan manusia adalah :


a. Makanan
b. Perumahan
c. Pakaian
d. Jabatan
2. Undangan untuk makan bersama dapat dimaknai secara lebih mendalam sebagai
makna:
a. Penghinaan
b. Pemberontakan
c. Persaudaran
d. Penekanan
3. Yang diwariskan Yesus Kristus kepada murid-muridNya adalah :
a. Tempat tinggal
b. Deposito
c. Kekayaan
d. Makanan dan minuman Ekaristik

18
4. Roti dan anggur yang digunakan dalam Ekaristi menunjuk kepada apa yang dirindukan
dan dibutuhkan oleh manusia di duna ini . Dalam artian inilah Ekaristi dipandang
sebagai ……..umat manusia .
a. Kekayaan
b. Kerinduan
c. Ketamakan
d. Keegoisan
5. Perayaan Ekaristi dipandang sebagai sumber dan puncak seluruh kehidupan umat
krsitiani. Itu termaktub dalam :
a. L.G 9
b. L.G10
c. L.G 11
d. L.G 12
6. Dalam Kitab Suci, ada tiga hal yang boleh dipandang sebagai akar perjamuan antara
lain seperti hal di bawah ini kecuali :
a. Perjamuan makan Yesus dengan orang-orang berdosa
b. Perjamuan malam terakhir
c. Perjamuan makan dengan Yesus yang bangkit
d. Perjamuan Tuhan
7. Ekaristi juga dikatakan sebagai kurban karena Gereja menyatukan diri dengan sikap
penyerahan Kristus melalui …..
a. Karya, sengsara, wafat dan kebangkitanNya
b.Karya dan kebangkitanNya
c. Sengsara dan kebangkitanNya
d. Wafat dan kebangkitanNya
8. Upaya keselamatan atau cara mempersatukan diri dengan Kristus yang terlaksana
dalam GerejaNya . Hal inimengandung dua dimensi yaitu:
a. Dimensi Gereja dan Kristus
b. Dimensi Ilahi dan Insani
c. Dimensi manusia dan dunia
d. Dimensi Kristus dan illahi.
9. Menghayati Sakramen Ekaristi berarti disatu pihak seseorang oleh rahmat Allah
dipersatukan dengan pribadi Yesus Kristus yang mengundang orang mengambil
bagian dalam tubuh dan darahNya yang dipersatukan dengan seluruh anggota Gereja
menjadi satu Tubuh yaitu tubuh Kristus. Hal ini tertulis dalam :
a. 1 Kor 10 : 16,17
b. 1 Kor 11: 16,17
c. 1 Kor 12 :16,17
d. 1 Kor 13 : 16,17
10. Di bawah ini tema-tema besar untuk Katekese Persiapan Komuni Pertama , kecuali :
a. Mengetahui secara lebih mendalam mengenai pribadiNya
b. Memperkenalkan Diri kepada Tuhan karena kelebihannya
c. Menjalin hubungan pribadi dengan Yesus
d.Melibatkan diri dengan karya Yesus.

19
KEGIATAN BELAJAR 3

Materi / Bahan katekese Komuni Pertama

Proses pertemuan direncanakan 9 kali ditambah pengakuan dosa sebelum hari


Pelaksanaan Komuni Pertama (Sambut Pertama).Dari sekian banyak tema dan buku
pegangan yang ada, penyusun menata sedemikian rupa sehingga jadilah proses
pertemuannyaseperti berikut ini.

20
PERTEMUAN I

Pedoman Hidup Orang Katolik

I.Tujuan

1. Anak menghafal pedoman hidup orang katolik sebagai dasar yang harus dipahami
yaitu 10 perintah Allah dan 5 perintah Gereja
2. Anak mampu menerapkannya dalamhidup kesehariannya
II. Pokok-pokok iman yang harus diperhatikan

1.Pengetahuan dan pemahaman akan 10 perintah Allah dan 5 perintah Gereja


2.Pelaksanaannya dalam hidup keseharian
III. Sumber Bahan

1. Iman Katolik
2. Katekismus Orang Katolik
3. Buku Puji Syukur
4. Siap Menyambut Komuni Pertama, Buku pegangan Pembina, F.X. Didik
Bagiyowinadi, Pr

IV. Metode : Ceramah,Tanya jawab,Dialog,Penugasan

V. Sarana : Kitab Suci, Lagu “Hari ini harinya Tuhan dan lagu kasih”, cerita “Seandainya
tidak ada perubahan”

VI. Waktu : 90 menit

VII. Proses Katekese


1. Pembukaan

Lagu : Pertemuan diawali dengan lagu “Hari Ini Harinya Tuhan”.Doa Pembukaan

BapaYang Baik hati, terima kasih atas hari bahagia ini karena Engkau mengumpulkan
kami di tempat ini agar kami mengalami kegembiraan bersamaMu. Bukalah hati dan pikiran
kami agar mampu mengindahkan peraturan yang menata kehidupan kamiu sebagai orang
Katolik untuk hidup lebih baik. Semua ini kami haturkan demi Kristus Tuhan dan
Pengantara kami, Amin.

21
2.Penyajian:

Langkah I : Menggali pengalaman peserta terkait pentingnya peraturan:

“Seandainya Tidak Ada Peraturan”

Anak-anak kelas IV SD antah-berantah merasa bosan dengan segala peraturan sekolah. Mereka
merasa jengkel , setiap hari mesti bangun pagi-pagi,jam tujuh harus sudah berada di kelas. Bila
terlambat tidak boleh masuk kelas dan mendapat sanksi. Mereka juga merasa tidak senang karena di
dalam kelas tidak boleh berisik atau berbuat sesuka hati .
Mereka ramai-ramai mendatangi wali kelas dan mengusulkan agar segala peraturan itu
dihapuskan.Wali kelas berkata,”Baiklah kalauitu kemauan kalian. Besokkalian boleh masuk kelas
sesuka hati dan boleh membawa apa saja.Saya juga tidak akan melarang,apa saja boleh kalian
lakukan dikelas .”Mereka pun setuju.
Apa yang terjadi keesokan harinya ? Mendekati pukul tujuh, beberapa anak mulai
berdatangan. Tetapibeberapa anakatang terlambat. Mereka sungguh menikmati kebebasan hari itu,
ditambah bapak ibu guru juga belum datang. Mereka bisa ngobrol dan bermainsesuka hati. Satujam
mereka menunggu ,akan teapibapak ibu guru belumjuga datang . Dua jam kemudian pak guru masuk
kelas dan mengajar. Guru memperbolehkan mereka sesuka hatipada saat guru mengajar. Para murid
menanggapi tawaran itu dengan senang hati. Selama pak guru mengajar, anak yang mengobrol, main
HP,main kapal-kapalan,baca komik, makan minum di kelas bahkan mendengar kaset dan radio yg
sudah dibawa dari rumah. Mereka senang bisa berbuat sesuka hati.
Namun pada akhirnya mereka tidak mendapat apa-apa. Karena yang mau belajar serius
justru terganggu oleh ulah teman-temannya. Sedangkan yang iseng main-main pada bosan juga dan
jelas tidak mendapatkan apa-apa. Pada akhirnya mereka sadar bahwa peraturan tetap diperlukan.

Pertanyaan pendalaman

1. Apa akibatnya kalau tidak ada peraturan ?


2. Apa manfaat peraturan ?
3. Apa akibat bila melanggar peraturan ?
4. Mengapa orang kerap melanggar peraturan ?

Langkah kedua : Menggali ajaran Gereja sebagai pedoman hidup orang Katolik.

1.Sepuluh Perintah Allah

a. Untuk menjamin hidup bersama sebagai umatNya, Tuhan menurunkan sepuluh


perintah Allah kepada bangsa Israel melalui nabi Musa di gunung Sinai (baca Kel
20:1-17)
b. Kesepuluh perintah Allah bukanlah syarat supaya mereka diselamatkan, sebab Tuhan
Allah sudah terlebih dahulu menyelamatkan bangsa Israel kelusr dari perbudakan
Mesir.

22
c. Sebagai konsekuensi karena sudah diselamatkan oleh Tuhan, bangsa Israel harus
hidup dalam kasih terhadap Tuhan dan sesama
d. Dijelaskan maksud beberapa perintah Allah dan juga bagaimana penerapan
konkritnya dalam hidup sehari-hari antara lain :
- Berhala : apa saja yang membuat kita menomorduakan Tuhan;misalnya
lebih mementingkan menonton TV, bermain-main, main PS daripada ke
gereja
- Tidak menguduskan hari Tuhan; misalnya bolos, tidak ke gereja pada hari
Minggu, terlambat datang pada Misa Kudus, mengobrol terus selama
berlangsung misa Kudus
- Tidak hormat pada orang tua; misalnya tidak mendengarkan nasihat
mereka,suka melawan, tidak mau membantu tugas-tugas di rumah, nakal,
mengolok-olok nama orang tua teman dsb.
- Membunuh : misalnya membunuh manusia dengan marah dan membenci
orang lain(baca Mat 5 :22; 1 Yoh 3:15).
- Mencuri : misalnya mengambil milik orang lain tanpa izin, mencontek
pasa saat ujian, tidak mengembalikan barang-uang pinjaman.
- Bersaksi dusta; misalnya berbohong, memfitnah, tidak mau mengakui
kesalahan sendiri,dsb

 Hukum Kasih

Kesepuluh perintah Allah itu diringkas oleh Tuhan Yesus dalam Hukum Kasih
kepada Tuhan (perintah 1-3) dan sesame (4-10) dimana keduanya sama-sama penting.
Karena tidaklahmungkin mengasihi Tuhan, kalau tidak mengasihi sesama yang kelihatan
(baca 1 Yoh 4:20).

1. Lima perintah Gereja


Pedoman hidup Gereja Katolik juga pada 5 perintah Gereja yaitu :
 Rayakanlah hari raya yang disamkan dengan hari Minggu
 Ikutilah Perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan hari raya yang diwajibkan dan
janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
 Berpuasalah dan berpantanglah pada hari yang ditentukan.
 Mengaku dosalah sekurang-kurangnyasekali setahun.

23
 Sambutlah Tubuh Tuhanpada masa Paskah.

Penjelasan tambahan :

 Hari raya yang disamakan dengan hari Minggu sehingga wajib pergi ke Gereja
adalah : Efifani/ Hari Raya Penampakan Tuhan(6 Januari), Rabu Abu, Kamis
Putih, Jumat Agung, Malam Paskah, Hari Kenaikan Isa Almasih, Hari Raya Maria
Diangkat Ke surga (15 Agustus). HR Penampakan Tuhan dan Maria Diangkat Ke
Surga biasanya digeser ke hari Minggu yang terdekat.
 Puasa : yang wajib berpuasa adalah mereka yang telah genap berusia 18 tahun
sampai awal 60 tahun. Puasa wajib dijalankan pada Rabu Abu dan Jumat Agung
dengan cara : makan kenyang satu kali, dua kali makan lainnya dikurangi
porsinya.
 Berpantang maksudnya mengurangi apa yang kita sukai. Bisa memilih pantang
daging, garam, rokok, atau pun jajan.Pantang wajib dijalankan pada hari Rabu
Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaskah. Yang wajib berpantang adalah
adalah mereka yang berusia 14 tahun. Meskipin belum diwajibkan , ada baiknnya
peserta calon komuni Pertama ikut belajar berpantang selama masa prapaskah.

Rangkuman
 Mereka sadar bahwa peraturan tetap diperlukan.
 Ajaran Gereja sebagai pedoman hidup orang Katolik :
Sepuluh Perintah Allah dan Lima perintah Gereja
 Hukum Kasih

Pemberian tugas
Peserta diajak untuk menghafal 10 perintah Allah dan 5 Perintah gereja

Penerapan
Peserta diajak untuk menuliskan apa yang dijalankan dari kesepuluh perintah Allahdan mana
yang masih dilanggar dan menemukan bagaimana cara mengatasinya

3.Penutup

Doa : Ya Tuhan yang baik terima kasih atas kesempatan hidup yang boleh kami lalui .
Semoga kami semakin teratur sebagai warga gereja dan warga masyarakat yang sejati sebagai
wujud dari keteraturan hidup kami sehari-hari. Ajari kami agar semakin mampu
meneladanimu, demi Kristus Tuhan kami, Amin.

24
Lagu : “Kasih”

Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan


Kasih pasti murah hati, kasihMu kudus tiada batasnya
Ajarilah kami ini saling mengasihi, ajarilah kami ini saling mengampuni
Ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan, KasihMu kudus tiada batasnya.

25
PERTEMUAN II

Aku Anak Allah

I. Tujuan :
1.Anak mensyukuri rahmat pembaptisan yang telah diterimanya
2.Anak mampu hidup sebagai manusia baru

II. Pokok-pokok iman yang harus disampaikan/diperhatikan

1. Melalui rahmat pembaptisan dimana anak telah diangkat menjadi anak Allah
2. Hendaknya dalam hidup keseharian,anakmampu hidup sebagai manusia baru
III. Sumber bahan :
1. Yesus Pokok Anggur
2. Buku Panduan Komuni Pertama
3. Kitab Suci
IV. Metode : Ceramah ,Tanya jawab, pengamatan
V. Sarana : Kitab Suci, Gambar seseorang dipermandikan, lagu”Aku anak Tuhan dan
Aku selalu bergembira”.
VI. Waktu : 90 menit
VII. Proses katekese
1. Pembukaan
Doa : Ya Tuhan terima kasih atas hari baru ini, atas rahmat pembaptisan yang
telah kami terima. Semoga kami mampu menjadi anak yang baik dengan
hidup sebagai manusiabaru di sekolah, keluarga dan masyarakat kami. Amin

Lagu : Aku anak Tuhan (gubahan syair aku sehat)


Aku anak Tuhan penuh cinta dan iman
Karena Tuhan slalu sayang padaku
Setiap salah dosa slalu dihapuskannya
Aku amat senang Tuhan sayang padaku

2. Penyajian

Langkah 1: Anak diajak untuk mengamati gambar berikut (seseorang yang sedang
dipermandikan)

a. Apa yang diceritakan dalam gambar di atas?

26
b. Apakah kamu mengalami hal seperti itu? Kapan? Waktu kamu berumur
berapa? Di mana ? Siapa yang mempermandikan?
c. Apa yang kamu rasakan sekarang, setelah menyadari bahwa kamu telah
dibaptis ?

Penegasan : Semestinya kita pantas bersyukur karena kita semua telah


dipermandikan. Berarti kita telah menerima rahmat Allah. Seperti tertuang dalam
Kitab Suci Yoh 6:44 “Tidak ada seorang pun yang datang kepadaKu, jikalau ia tidak
ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku dan ia akan kubangkitkan pada akhir zaman
dan dalam Yoh 15 :16 “ Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih
kamu”.

Untuk mengingat kembali buah-buah pembaptisan yang telah kita terima yaitu :

 Dihapuskan dari semua dosa. Berkat pembaptisan semua dosa kita baik dosa
asal,dosa pribadi, maupun siksa dosa diampuni oleh Tuhan (KGK 1263).
 Diangkat menjadianak Allah. Berkat pembaptisan kita diangkat menjadi anak
Allah, sehingga kita berani berseru kepada Tuhan,”ya Abba, ya Bapa! (Rom 8:15)
dan sebagai anak kita juga menjadi ahli waris artinya mendapat jaminan menerima
janji-janji Allah (Rom 8:17).
 Diterima sebagai anggota Gereja. Sebagai anggota Gereja kita berhak
mendapatkan pelayanan rohani : menerima sakramen-sakramen, dikuatkan oleh
sabda Allah dan ditopang oleh bantuan rohani lainnya (KGK 1269).
 Menerima materai kekal.Kita menjadi milik Kristus sepenuhnya dan mendapat
perlindungan Ilahi secara khusus (KGK 1121).

Langkah 2 : Menjelaskan umat Allah yang sudah dibaptis sebagai manusia baru

Melalui pembaptisan, kita telah diangkat menjadi putera-puteri Allah. Sebagai manusia baru
seperti dinasehatkan oleh rasul Paulus dalam Kol. 3:5-15 (dibacakan dengan lantang oleh
salah seorang peserta)

Selanjutnya anak-anak diajak mendalami pesan rasul Paulus itu dan melihat dirinya sendiri

 Sebutkanlah perbuatan-perbuatan yang menggambarkan manusia lama dan


manusia baru!
 Yang manakah dari manusia lama itu yang masih sering kamu lakukan ?

27
 Bagaimanakah caramu mengatasi kebiasaan dari manusia lamamu ?

Rangkuman

 Ekaristi Maha Kudus adalah sakramen paling sentral dan mendasar, puncak Kita
pantas bersyukur karena kita semua telah dipermandikan. Berarti kita telah menerima
rahmat Allah. Berarti kita telah menerima rahmat Allah. Seperti tertuang dalam Kitab
Suci Yoh 6:44 “Tidak ada seorang pun yang datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik
oleh Bapa yang mengutus Aku dan ia akan kubangkitkan pada akhir zaman dan dalam
Yoh 15 :16 “ Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”.
 Ingat kembali buah-buah pembaptisan.

Pemberian tugas

Tanyakan kepada orangtuamu siapakah nama Baptismu? Mengapa mereka


memberikan nama itu! Minggu depan dikomunikasikan kepada pendamping.

Penerapan

Sebagai anak Tuhan kamu sudah dibaptis dan diberi nama pelindung. Maka ambillah
benang merah dari teladan hidup nama pelindungmu itu dan lakukanlah hal positif dalam
hidup keseharianmu.

3. Penutup
Doa : Ya Tuhan berkat pembaptisan,kami telah menjadi manusia baru. Semoga
kami mampu menunjukkan sikap hidup sebagai manusia baru dengan meninggalkan manusia
lama kami. Bantu kami untuk mampu mewujudkannya dalam hidup sehari-hari, Amin

Lagu : “Aku Tetap Bergembira” (PS 1016)

Aku Tetap Bergembira melaksanakan tugasku


Dalam suka dalam duka, tetap akan kukerjakan
Reff : Aku dipanggil Tuhanku, Aku dipilih Tuhanku
Membawa kabar gembira, bagi orang miskin papa.
Mari kita satu padu dalam Kristus selamanya
Agar iman kita teguh mewartakan sabda Tuhan

28
PERTEMUAN III

Berkumpul dan Bergembira Karena Undangan Tuhan

I.Tujuan

1. Peserta memahami bahwa mereka diundang Yesus untuk bersama dengan Dia
2. Peserta memahami bahwa Yesus Kristus menyatukan umat beriman untuk meneladani
cara hidup jemaat perdana
3. Peserta mengalami kegembiraan karena berkumpul dengan saudaranya seiman.

II.Pokok iman yang harus diperhatikan;

1. Yesus mengundang semua orang untuk bersama dan bersatu dengan Dia
2. Yesus pemersatu umat beriman maka mereka mampu meneladani jemaat perdana
3. Kita bergembira,karena Yesus bersatu dengan kita.

III .Sumber bahan Suci : Yesus Pokok Anggur, Panduan Persiapan Komuni Pertama, Kitab

IV .Metode : Ceramah, Tanya jawab, dialog.

V .Sarana : Lagu : Mari Bergembira kita semua dan lagu Kucinta k,luarga

Tuhan, permainan: “Tidak Kenal maka tidak sayang”

VI . Waktu : 90 menit

VIII.Proses Katekese :

1. Pembukaan

Lagu : “Mari Bergembira Kita Semua”

Mari bergembira kita semua


Berkumpul bersama dalam rumah Bapa
Reff : Ya mari bersama-sama, kita menghadap Bapa
Memberikan cinta kita pada Bapa kita di surga
Bukakan hatimu,mari bersatu
Kita merupakan Keluarga Allah
Doa : Ya Tuhan kami bergembira atas undanganMu untuk berkumpul hari ini. Semoga
melalui sabdaMu kami semakin menyadari bahwa Engkau senantiasa mencintai kami
bersama saudara kami yang hadir ini. Amin

29
2. Penyajian

Langkah pertama : Pembimbing mengajak peserta untuk mengenal satu sama lain
sebagai saudara Allah melalui permainan “Tidak Tenal,maka Tidak Sayang” Pembimbing
menjelaskan aturan permainan, antara lain :

Peserta duduk membentuk lingkaran

 Masing-masing peserta dpersilahkan berbincang-bincang dengan teman sebelah kanan


dan kirinya (Menanyakan nama, alamat, sekolah, hobby, dll)
 ambil mengedarkan setangkai bunga mawar kepada temannya dengan bernyanyi
danbertepuk tangan misalnya : Kucinta K’luarga Tuhan , terjalin mesra sekali semua
saling mengasihi,betapa senang kumenjadi ‘kluarganya Tuhan
 Pada hitungan ke 30, pembimbing mengatakan “Stop” dan anak yang pada waktu itu
memegang bunga mawar diminta untuk menceritakansalah satu temannya yang baru
dikenal
 Diulang sesuai kebutuhan
 Pembimbing mengajak peserta mendalami makna permainan
 Apa yang kalian rasakan ketika melakukan permainan tadi ?
 Apa makna dari judul “Tidak Kenal maka Tidak Sayang”
 Maukah kalian bersahabat dengan teman yang baru saja kalian kenal ? mengapa?

Langkah kedua : Pembimbing mengajak peserta untuk mendalami arti persahabatan

Dengan memperlihatkan keajaiban bunga mawar (tadi sudah dipakai sebagai sarana pada
langkah pertama) yang mampu memperlihatkan keindahan dan keharuman bau diantara duri
yang berada di antara tangkai dan batangnya. Menurut teladan bunga mawar, seorang sahabat
yang baik adalah memiliki kelebihan dan kekurangan, yang melihat kebaikan sahabatnya
sebagai kekuatan positif dan melibatkan diri untuk membantu memperbaiki sifat yang kurang
baik dari sahabatnya, tidak akan meninggalkan sahabatnya ketika sedang jatuh, sakit dan
miskin, senantiasa mengasihi sahabatnya meskipun disakiti hatinya.

Langkah ketiga : Pembimbing mengajak peserta memahami cara hidup Jemaat


Perdana yang suka berkumpul dan bergembira karena undangan Tuhan.Sebuah perkumpulan
yang baik,akan membuahkan pengalaman yang indah, akrab dan menyenangkan.

30
Seperti digambarkan dalam Kis. 2:41-47 (Salah seorang Peserta membacanya dengan
lantang).

Pertanyaan untuk didalami secara bersama-sama :

 Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang menerima perkatanNya itu dan
memberi diri untuk dibaptis?
 Apa sajakah yang mereka lakukan dalam pertemuan tersebut?
 Siapakah yang mengumpulkan dan mempersatukan mereka?
 Bagaimanakah perasaan mereka ktika melakukan hal itu ?
 Apa yang membuat jemaat perdana disukai semua orang ?

Penegasan : orang yang percaya kepada pewartaan para rasul, kemudian bertobat dan
dibaptis menjadi murid Kristus. Mereka berkumpul dan bersatu, itulah Jemaat Perdana.
Mereka hidup penuh dengan kebersamaan yaitu bertekun dalam pengajaran, berkumpul untuk
memecahkan roti atau Perayaan Ekaristi, berkumpul untuk berdoa, bersatu, hidup saling
membantu dan memuji Allah. Mereka dipersatukan oleh Allah sendiri melalui Roh Kudus
dengan tujuan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Mereka diliputi rasa gembira,
sehati, seia sekata dengan hati yang tulus, mereka disukai semua orang.

Langkah keempat : Pembimbing mengajak anak-anak menyadari bahwa dengan


berkumpul bersama teman-temannya berarti bersatu dan bergembira dengan Yesus. Semenjak
dahulu, sekarang, Yesus melalui para rasulNya senantiasa mengundang putera-puteriNya
untuk hidup dalamkresatuan dan kegembiraan. Dengan memenuhi undangan Kristus berarti
bersatu denganNya dan teman-teman. Maka kita menjadi umat Allah yang berbahagia.

Rangkuman

Sahabat sebagai kekuatan positif dan melibatkan diri untuk membantu memperbaiki
sifat yang kurang baik dari sahabatnya, tidak akan meninggalkan sahabatnya ketika sedang
jatuh, sakit dan miskin, senantiasa mengasihi sahabatnya meskipun disakiti hatinya. Sebuah
perkumpulan yang baik,akan membuahkan pengalaman yang indah, akrab dan
menyenangkan. Jemaat Perdana hidup penuh dengan kebersamaan yaitu bertekun dalam
pengajaran, berkumpul untuk memecahkan roti atau Perayaan Ekaristi, berkumpul untuk
berdoa, bersatu, hidup saling membantu dan memuji Allah.

31
Pemberian Tugas

Tuliskanlah dan diskusikan kepada orang tuamu , sikap hidup yang manakah dari
jemaat perdana itu masih langgeng sampai sekarang?

Penerapan

Kamu ikuti kegiatan yang ada di stasi/lingkunganmu termasuk doa-doanya.

3. Penutup
Lagu : “Kucinta Keluarga Tuhan”

Kucinta kluarga Tuhan, terjalin mesra sekali


Semua saling mengasihi, betapa s’nang ku menjadi k’luarganya Tuhan.

4. Doa penutup :

Ya Tuhan terima kasih atas penyertaanMu kepada kami hari ini. Semoga kami terdorong
untuk menemukan Dikau dalam perkumpulan kami ini dan ikut serta secara aktif ambil
bagian dalam mengembangkan KerajaanMu, Amin

32
PERTEMUAN IV

Yesus Sahabat Anak-Anak

I.Tujuan

1. Peserta mengetahui dan mengalami cinta Tuhan Yesus


2. Peserta menanggapi tawaran persahabatan dari Tuhan Yesus dengan ber doa pribadi
3. Peserta menjawab cinta tuhan Yesus dengan berbuat kasih kepada sesame

II.Pokok iman yang harus disampaikan

1. Yesus sangat mencintai anak-anak


2. Peserta menjawab tawaran cinta Tuhan dengan berdoa pribadi
3. Peserta mampu berbuat kasih nyata terhadap sesamanya sebagai bukti atas tanggapan
cinta Tuhan.

III.Sumber bahan : Panduan Komuni Pertama, Yesus pokok Anggur, KItab Suci

IV. Metode : Tanya jawab, permainan, dialog, sharing

V.Sarana :Bunga mawar, Kaset/Tape Recorder.

Lagu “Tuhan Kau gembala kami dan Lagu Yesus sahabat anak-anak”

VI.Waktu : 90 menit

VII.Proses Katekese

1. Pembukaan

Lagu : Tuhan, Kau Gembala Kami(PS no 542)


Tuhan, Kau Gembala kami,tuntun kami dombaMu
Kami mohon menikmati hikmat pengorbananMu
Tuhan Yesus Juru selamat,kami ini milikMu (2x)
KehendakMu kami, ingin turut maksudMu
Tuhan curahkanlah kami dalamhati umatMu
Tuhan YesusJuru selamat, tak terhingga kasihMu (2x)

Doa pembukaan : Ya Tuhan, Engkau adalah sahabat anak-anak yang sangat mengerti kami.
Maka ajarilah kami agar mampu mencintai sesama kami dengan membantunya sesuai
kemampuan kami sebagai tanda bahwa Engkau mencintai kami dan memberi hidupMu
kepada kami, Amin.

33
2. Penyajian

Langkah 1 : Peserta diminta membaca sharing pengalaman berikut ini : Teman-


teman, namaku Astrid. Aku baru duduk di kelas IV SDK St.Josef Medan . Sudah dua tahun
aku bersahabat akrab dengan dengan Putri. Kami sekelas dan sebangku lagi. Kemana saja
kami sering bersama. Saat istirahat di sekolah kami selalu tampat bersama entah itu ke kantin
sekolah, perpustakaan ataupun sekedar ngobrol dikelas. Dia sering bermain ke rumahku dan
sebaliknya aku ke rumahnya. Kalau pergi ke gereja St Yosef pun kami sering janjian
bersama. Aku sangat merasa bahagia mempunyai sahabat karena kami bisa bermain bersama
dan juga saling bercerita mulai dari pengalaman suka-dukaku, keluargaku bahkan bintang
peliharaanku. Begitu juga dengan Puteri bercerita tentang banyak hal kepadaku juga lewat
hp.Namun kali ini saya sungguh merasa sedih karena Puteri tidak lama lagi akan pindah
sekolah. Papanya pindah tugas ke Jakarta . Semua anggota keluarga segera akan berangkat.
Aku sangat merasa kehilangan sahabat karibku. Memang masih bisa sms-an atau berkirim
kabar lewat hp, namun aku sudah bisa membayangkan bahwa kami tidak lagi bisa bermain
seperti dulu lagi.

Pertanyaan Pendalaman:

 Mengapa Astrid bersedih?


 Apa sajakah yang bisa dibicarakan dengan sahabat?
 Apakah kamu pernah mengalami seperti Astrid ? Ungkapkanlah kepada temanmu!
(boleh antara teman sebangku atau yang duduk berdekatan)

Langkah kedua : Menggali pengalaman dari Kitab Suci Pembimbing menyuruh salah
seorangpesertauntuk membacakan teksMarkus 10:13-16 dengan lantang…………………….

Pertanyaan pendalaman :

 Mengapa para rasul melarang anak-anak untuk datang kepada Tuhan Yesus
Bagaimana dengan sikap Yesus sendiri ?
 Semisal kamu menjadi salah seorang dari anak yang dipeluk, dijamah dan
diberkati Tuhan Yesus, bagaimana perasaanmu?
 Apakah Tuhan Yesus mau menerima kedatanganmu?

34
Langkah ketiga : Pembimbing memberikan pendalaman sebagai berikut :

Tuhan Yesus, sangat mencintai anak-anak. Dia menginginkan agar kita datang kepadaNya .
Yesus mau menjamah dan memberkati anak-anak, Sewaktu para rasul mencegah anak-anak
datang kepada Yesus, Ia memarahiNya dengan berkata ;”Biarkan anak-anak itu datang
kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang
empunya Kerajaan Surga”(Markus 10:13-16).Yesus tidak akan menolak kedatangan kita
bahkan Yesus mengajak kita dengan bersabda :”Marilah KepadaKu semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Mat 11:28). Yesus
menginginkan agar kita menjadi sahabat-sahabatNya.

Bagaimana caranya kita bisa menanggapi undangan persahabatan dengan Tuhan


Yesus? Sabda yang sudah disampaikanNya:”Kamu adalah sahabatKu, jikalau berbuat apa
yang Kuperintahkan kepadamu (Yoh 15:14).

1. Berbuat kasih

Ajaran Tuhan Yesus yang terutama adalah kasih. Bila kita melakukan kasih, maka
bisa menjadi sahabat Tuhan Yesus. Kasih itu terutama ditujukan kepada mereka yang hina
dan menderita , sebab dalam diri mereka Tuhan Yesus hadir (Mat.25:40).

2. Berhubungan secara pribadi kepada Dia, melalui doa

Pada hubungan persahabatan , harus kontak secara pribadi dengan sahabat. Ada waktu
untuk bertemu, bercerita, ataupun sekedar bermain bersama. Demikian halnya bila kita
bersahabat dengan Tuhan Yesus, harus menyempatkan diri berkontak denganNya melalui
doa secara pribadi. Kita bisa bercerita kepadaNya, menyampaikan ganjalan hati, ataupun
mengajukan permohonan kepadaNya pasti akan mendapat kelegaan serta permohonan kita
akan dikabulkan, mungkin waktunya yang tidak kita ketahui pasti. Tuhan Yesus berbicara
kepada kita melalui Kitab Suci. Ingatlah sabdaNya Mat 7:7”Mintalah maka akan diberikan
kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan
kepadamu. Ini adalah sebuah janji sebagai sahabat kita pasti percaya kepada janji Sahabat
Sejati.

35
Rangkuman

Yesus tidak akan menolak kedatangan kita bahkan Yesus mengajak kita dengan
bersabda ”Marilah KepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu (Mat 11:28). Yesus menginginkan agar kita menjadi sahabat-
sahabatNya. Yesus menginginkan agar kita menjadi sahabat-sahabatNya.Bagaimana caranya
kita bisa menanggapi undangan persahabatan dengan Tuhan Yesus? Sabda yang sudah
disampaikanNya:”Kamu adalah sahabatKu, jikalau berbuat apa yang Kuperintahkan
kepadamu (Yoh 15:14). Berbuat kasih dan berhubungan secara pribadi kepada Dia, melalui
doa.

Pemberian Tugas

Sebagai sahabat Yesus,


apa saja yang sudah pernah lalukan untuk Yesus. Katakan sejujurnya dan
tuliskanlah itu di buku kerjamu!

Penerapan

Sebagai bukti bahwa kamu sahabat Yesus, bersahabat jugalah dengan teman-temanmu
di sekolah, lingkungan tempat tinggal tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras.

3. Penutup

Doa : Ya Tuhan Yesus sahabat Sejati, terima kasih atas segala kaebaikanMu. Semoga
persahabatan kami dengan Dikau memampukan kami untuk mencontoh teladanMu, berbuat
yang terbaik dalam hidup kami.

Lagu : “Yesus Sahabat Anak-anak” (Gubahan dari Yesus sahabat Kaum Muda)
Yesus sahabat anak-anak, Ia selalu ingin dorong kita
Tak pernah Ia lupa kita, Ia slalu penuh pengertian
Reff : Aku kadang lari dan pergi menjauh, Ia tetap menanti penuh kerinduan
Aku kembali kucoba dengan diam, tapi hati ini tetap ingin bicara.

36
PERTEMUAN V

Yesus Maha Pengampun

I. Tujuan :
1. Peserta menyadari bahwa dosa merupakan sumber kegelisahan
2. Peserta menyadari dan menyadari bahwa mengakui dosa dan kesalahan adalah
tindakan terpuji sebagai anak yang baik
3. Peserta menghayati bahwa kebaikan Tuhan senantiasa mengampuni dosa
manusia asalkan datang dengan rendah hati.
II. Pokok-pokok iman yang harus diperhatikan
1. Manusia adalah mahluk yang terbatas yang sering berdosa
2. Yesus adalah maha pengampun
3. Yesus senantiasa setiap menerima setiap anak pendosa apapun keberadaannya.
III. Sumber : Iman Katolik, Yesus Pokok Anggur, Panduan Komuni Pertama,
Kitab Suci, Toserba Surgawi
IV. Metode : Cerita, Tanya jawab, dialog, dan penjelasan isi pokok
V. Sarana : Lagu : “Kasih” dan “Anak bungsu pergi ke negeri orang”,
Cerita”Pengakuan”
VI. Waktu : 90 menit
VII. Proses Katekese

1. Pembukaan

Doa : Yesus yang maha pengampun ,kami anak-anakMu datang ke


hadapanMu memohon kemurahanMu atas segala hal yang kamu perbuat
karena cenderung berbuat dosa . Tolonglah kami agar mampu memperbaiki
hidup untuk lebih baik lagi, Amin.

Lagu : Kasih
Kasih pasti lemah-lembut
Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati
KasihMu kasihMu ya Tuhan
Reff : Ajarilah kami, ini saling mengasihi
Ajarilah kami ini saling menganpuni
Ajarilah kami ini kasihMu Ya Tuhan
KasihMu kudus tiada batasnya.

37
2. Penyajian

Langkah pertama : Pembimbing mengajak peserta bahwa manusia sebagai mahluk


yang terbatas cenderung berbuat dosa Pembimbing mengajak peserta untuk mendengar cerita
tentang ‘Pengakuan”

Amir mempunyai ayah yang kegemarannya merawat burung-burung yang mempunyai


keindahan dan ketrampilan tertentu. Demikian juga dengan Amir mempunyai kegemaran baru yaitu :
latihan menembak dengan senapan angin yang baru dibelikan ayahnya. Amir senang bermain dengan
Badu teman sekolahnya.
Suatu hari Amir dan Badu berlatih menembak di belakang rumahnya . Pada suatu hari , Amir
mengarahkan laras senapannya ke arah burung-burung milik ayahnya . Dalam hati ia berkata
:”alangkah senangnya kalau bisa menembak burung-burung di udara”. Sambil berangan-angan, Amir
mencoba menarik pelatuknya dan dooorrrrrrrrrrrrrr……. Amir sangat terkejut ketika tahu bahwa
salah satu dari burung ayahnya sudah mati tertembak. Lalu dengan cepat-cepat Amir membuang
burung itu ke semak-semak dan berkata kepada Badu ;”jangan sekali-sekali kamu
memberitahukannya kepada ayahku, aku bisa kena hukum”.
Pada situasi itu, Badu mengambil kesempatan untuk memeras Amir. Setiap kali pergi ke
sekolah, Badu minta uang saku Amir . Jika tidak diberi, buku-buku dan pensilnya diminta Badu. Jika
Amir merasa jengkel, Hasan selalu mengancamnya :”Kalu kamu tidak memberi, akan kulaporkan
kepada ayahmu nanti” katanya. Berhari-hari Amir merasa tertekan , Ia tidak pernah tenang jika
bertemu dengan ayahnya, sampai akhinya Amir memutuskan untuk berterus terang kepada ayahnya .
“Ayah sudah tahu Mir, namun ayah minta supaya kamu mengaku secara sadar dan berani. Tidak apa-
apa, tetapi lain kali, kamu harus lebih berhati-hati ya nak! dengan nada mengampuni.
Namun ketika Badu meminta uang tutup mulut lagi , Amir tidak memberinya , lalu
mengancam untuk memberitahukan kepada ayahnya, Namun Amir berkata “silahkan saja, sekarang
aku sudah bebas!, katanya.

Pertanyaan pendalaman :

 Apa yang diperbuat Amir terhadap burung peliharaan ayahnya?


 Mengapa Badu memeras Amir ?
 Bagaimanakah perasaan Amir setelah melakuan kesalahan/Apa yang dilakukan Amir
agar memperoleh ketenangan hati ?
 Apa yang diinginkan ayah Amir terhadapnya ?

Langkah kedua : Pembimbing mengajak peserta untuk menyadari bahwa Tuhan


Yesus Maha Pengampun. Salah seorang peserta membaca Lukas 15 : 11-32 “Anak Yang
Hilang”

Pertanyaan pendalaman

 Dosa apa yang diperbuat si bungsu?


 Bagaimanakah keadaan si bungsu setelah melakukan perbuatan dosa ?
 Apa yang dilakukan si bungsu setelah hidup terlunta-lunta!
38
 Apa kebaikan yang dilakukan Sang Bapa kepada si bungsu?
 Apa kesamaan sifat antara “ayah” dalam cerita pengakuan di atas dengan “Sifat
Bapa”dalam perumpamaan tentang anak yang hilang?

Langkah ketiga : Pembimbing mengajak peserta untuk menyadari dosa dan


kesalahnnya dan memberanikan diri untuk mengakuinya. Pembimbing mengajak anak untuk
hening dan menjawab pertanyaan berikut :

 Kesalahan apa saja yang pernah kuperbuat terhadap ayah, ibu, kakak, adik, teman,
guru, sesamaku dan Tuhan sendiri ?
 Apakah aku malu dan taut mengakuinya?
 Apakah karena perbuatanku itu mereka menjadi sedih, sengsara dan kecewa?
 Apakah aku sendiri menjadi sedih dan sengsara?
 Apakah sekarang ini mau mengakui kesalahanku di hadapan mereka?
 Apakah aku bertobat di hadapan Tuhan ?


 Rangkuman

Akhirnya dengan penuh kerendahan hati Amir mengakui kesalahannya di hadapan


ayahnya. Ayah menerimananya sekaligus menghendaki agar Amir selalu sadar dan berani
mengakui kesalahannya dan bertindak lebih hati-hati di waktu yang akan datang. Demikian
juga si bungsu dalam cerita Kitab Suci ia datang memberanikan diri untuk datang bertobat
kepada bapanya. Bapa yang baik hati menyambut si anak bungsu dengan pesta meriah
sebagai tanda kegembiraan. Bapa juga memberikan pengertian kepada si sulung bahwa
mereka patut menyambut orang yang mau bertobat.

Pemberian Tugas

Tuliskanlah puisi ini di buku kerjamu, lalu kau hiasi dengan semenarik mungkin

Allah Sungguh Maha Murah


(Dari buku Toserba Surgawi)
Kita memohon setangkai bunga.
Dia memberi kita sebuah paket bunga.
Kita meminta setetes air.
Dia member kita sebuah lautan
Kita memohon sebutir pasir laut.
Dia menganugerahi kita pantai pasir yang terbentang panjang.
Kita meminta seikat rumput.
Dia member kita sehalaman penuh rumput.
Kita memohon sesuatu untuk dimakan.

39
Dia memberikan tubuh dan darahNya sendiri.
Jadi, apakah yang pantas kita persembahkan kepadaNya?
Penerapan
Peserta diajak untuk berani mengakui kesalahan dan dosanya secara sportif

3. Penutup

Doa : Bersama-sama mendoakan Doa Tobat

Lagu : ”Anak Bungsu Pergi ke Negeri Orang”


Anak bungsu pergi ke negeri orang tinggalkan ayahnya mengeluh
Akhirnya habislah uang dan barang, hidupnya dalam sudah penuh
Reff : Pulanglah anakku, Bapa rindu bertemu
Pulanglah anakku, ada ampun Bapa bagimu.

40
PERTEMUAN VI

Yesus Gembala Yang Baik

I. Tujuan :
1. Peserta memahami dan menyadari bahwa Yesus adalah gembala yang baik
yang selalu setia dan bertanggung jawab atas keselamatan para dombaNya.
2. Peserta menampilkan sikap kepada Yesus Sang Gembala
II. Pokok-pokok iman yang harus diperhatikan :
1. Yesus adalah Gembala yang baik yang senantiasa setia terhadap tugas yang
diserahkan BapaNya untuk menjaga keselamatan pada dombaNya
2. Yesus berani dengan resiko menunjukkan sikap kegembalaannya sampai wafat
di kayu salib
3. Manusia belajar untuk selalu setia melayani sesama.
III. Sumber : Yesus Pokok Anggur, Buku Panduan Komuni Pertama, Iman Katolik
IV. Metode : Ceramah, Tanya-jawab, permainan
V. Sarana : Permainan:” Gembala dan Domba”, lagu dari kaset Grace Simon
“Tuhan adalah Gembalaku dan Tuhan Kau gembala kami”
VI. Waktu : 90 menit
VII. Proses Katekese

1. Pembukaan

Doa : Ya Yesus Gembala Yang Baik, terima kasih atas perlindungannMu.


Semoga kami tetap setia sebagai kawanan domba yang selalu bersatu
denganMu dalam kehidupan setiap hari sehingga kami tidak akan pernah
berkekurangan, Amin.

Lagu : Tuhan Adalah Gembalaku (Kaset Grace Simon)


Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku
Dia membaringkanku, di padang yang berumput hijau
Reef : Dia membimbingku ke air yang tenang, Dia menyegarkan jiwaku
Dia menuntunku ke air yang tenang, oleh karena namaNya
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman.

41
2. Penyajian :

Langkah pertama : Pembimbing mengajak peserta mengikuti permainan


“Gembala dan Domba”

Dengan aturan sebagai berikut :

 Salah seorang peserta berperan sebagai gembala, matanya ditutup


 Peserta lainnya berperan sebagai domba duduk jongkok membentuk lingkaran
semuanya mengembik
 Pada waktu pembimbing membunyikan pluit, lalu Gembala mencari, meraba domba
lalu menebak namanya .
 Orang yang dapat ditebak namanya harus menjadi gembala, demikian
seterusnya…….

Pertanyaan pendalaman :

 Bagaimana menrutmu suasa permainan tadi ?


 Apakah gembala enjalankan tugasnya dengan baik? Mengapa ?
 Apakah yang diharapkan domba dari gembala ?
 Apa yang harus dilakukan domba terhadap gembala?

Langkah kedua : Pembimbing mengajak peserta untuk membaca dan mendalami Injil
Yoh 10:1-11. Salah seorang peserta membaca dengan lantang

Pertanyaan pendalaman unuk didiskusikan bersama (peserta dibagi lima orang per
kelompok).

 Siapakah yang dimaksud dengan “domba” dan “gembala” dalam bacaan tadi ?
 Mengapa Yesus disebut sebagai Gembala yang baik?
 Apakah yang harus ditanggung oleh seorang Gembala. Termasuk Yesus sendiri ?

42
Rangkuman

Yesus adalah Gembala yang baik dan setia . Ia mengenal, merawat dan membawa
dombaNya ke padang rumput yang hijau. Dalam hal ini diuji kesetiaan dari seorang Gembala
untuk tida putus asa dan menyerah dalam menjalankan tugasnya. Yesus senantiasa
melindungi kawanan domba . Ia berani menanggung resiko bahkan rela menyerahkan
nyawaNya demi keselamatan domba-dombaNya.

Pemberian tugas : Pembimbing menyuruh peserta untuk membuat daftar tugas-tugas di mana
dan dalam hal apa kamu melaksanakan tugas dengan setia.

Penerapan :

Peserta menerapkan kesetiaannya terhadap Yesus sebagai Gembala

3. Penutup

Lagu : Tuhan Kau Gembala Kami (P.S no542)


Tuhan Kau Gembala kami, tuntun kami dombaMu
Kami mohon menikmati hikmat pengurbananMu
Tuhan Yesus Juru Selamat, kami ini milikMu (2x)
Kau Pengawal yang setia, kawan hidup terdekat
Jauhkan kami dari dosa , panggil pulang yang sesat
Tuhan Yesus, Juru Selamat karuniakanlah berkat (2x).

43
PERTEMUAN VII

Berbuat Seperti Yesus

I. Tujuan :

Peserta memahami dan menyadari pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus


kepada para muridNya Peserta mampu menghayati pesan Yesus akan pentingnya
meneladani Yesus

1. Pokok-pokok iman yang harus diajarkan


2. Yesus sebagai teladan dalam melayani sesama
3. Peserta mampu meneladani Yesus dalam kehidupannya sehari-hari.
 Sumber : Panduan komuni Pertama, Yesus Pokok Anggur, Kitab
Suci, Iman Katolik, Cerita Bijak NATO
 Metode : ceramah, permainan, sosio drama
 Sarana : Kaset/Tape recorder, lagu”Oh Indah KasihMu dan Melayani
Lebih Sungguh”, permainan :”Arti sebuah harapan”
 Waktu : 90 menit
 Proses Katekese

1. Pembukaan :

Doa : Ya Yesus sahabat Sejati, Engkau sungguh rendah hati dan memberikan teladan
yang baik terhadap para muridMu. Semoga kami mampu mencontoh keteladananMu itu
untuk melayani sehingga berguna bagi sesama. Bantulah Ya Tuhan akan niat dan harapan
kami ini, Amin.

Lagu : Indah kasihMu (kaset Gita Fajar)


Sungguh damai dan tenang, hidup di dalam tangan kasih Tuhan
Kuberbakti penuh iman dalam kasih Tuhan
Oh,,,indah kasihMu, tempat kuberteduh
Oh indahnya kasih Tuhan, indah kasih Tuhan.

44
2. Penyajian

Langkah Pertama : Pembimbing mengajak peserta untuk memahami arti pentingnya


sebuah harapan melalui permainan berikut ini:

 Peserta membentuk lingkaran


 Pembimbing mengganti nama setiap peserta dengan nada yang dimainkan seorang
pianis yaitu :

Do = yang bernama “do” merentangkan kedua tangan


Re = yang bernama “re” menelungkupkan dua telapak tangan membentuk sikap doa
Mi = yang bernama “mi” melakukan gerak mempersilahkan
Fa = yang bernama “fa” melakukan gerakan hormat
Sol = yang bernama’sol” melakukan gerakan binaraga
La = yang bernama “la” melakukan gerakan memberkati
Si = yang bernama “si’ melakukan gerakan menyemangati
Do = yang bernama Do melakukan gerakan”harry potter”

 Peserta yang tidak melakukan sesuai yang diinstruksikan pianis akan diberi sanksi
pertanyaan pendalaman
 Apakah judul permainan tadi?
 Siapa sajakah tokoh-tokoh dalam permainan tadi?
 Mengapa nada-nada mengikuti instruksi “pianis”?

Langkah kedua : Pembimbing mengajak peserta untuk bisa meneladani


YesusPembimbing menyuruh salah seorang peserta untuk membaca KitabSuci Yoh 13:1-
17 lalu disosiodramakan.

Pertanyaan pendalaman :

 Pada saat kapan Yesus membasuh kaki para muridNya?


 Siapakah Yesus di mata para rasulNya?
 Mengapa Yesus membasuh kaki para muridNya?
 Apa isi perintah Yesus kepada para rasulNya pada waktu itu?

45
Rangkuman

Yesus adalah Peristiwa Pembasuhan kaki oleh Yesus kepada muridNya terjadi
sebelum dimulai hari raya Paskah. Pada saat itu Yesus telah mengetahui akan tiba saat
kesengsaraanNya.Yesus adalah seorang Guru dan Tuhan. Makna pembasuhan kaki yang
dilakukan Yesus terhadap para muridNya adalah :

- Membersihkan dan menyucikan para murid di hadapan Allah


- Mengajak para murid untuk bersikap saling melayani
- Memberikan teladan kerendahan hati kepada para murid.

Apabila ingin menjadi murid Kristus yang setia berarti menjadi pelayan yang rendah hati bagi
sesama. Itulah jalan kebahagiaan yang ditunjukkan oleh Yesus kepada kita.

Pemberian tugas :

Tuliskanlah sebanyak-banyaknya pelayanan yang pernah kau berikan kepada orang


tua, guru, teman mu

Penerapan :

Kasih Menuntut Korban. Simak cerita berikut ini, petik maknanya dan terapkan
dalam hidupmu!

(Dikutip dari 100 cerita bijak,No Action Talk Only)

Ada seekor induk pelican dan anak-anaknya ditimpa bahaya mati kehausan akibat ketiadaan
air untuk minum. Demi keselamatan mereka yang dikasihinya, dengan paruhnya yang tajam
dicotoknya dadanya sendiri lalu mengalirlah darah ke luar. Darah itu diminum mereka sehingga
mereka lolos dari kehausan. Tapi, sang induk sendiri mati akibat kehabisan darah.Inilah kasih. Inilah
korban, demi keselamatan mereka yang dikasihi.

3. Penutup

Doa : Bapa yang penuh kasih, terima kasih atas ajaran dan teladanMu untuk saling
melayani dan rendah hati . Kami mohon berkat kekuatanMu kami mampu berbuat
dengan tulus hati sehingga menjadi anak yang berbakti bagi keluarga , gerja dan
masyarakat.

46
Lagu : “Melayani Lebih Sungguh”
Melayani, melayani lebih sungguh 2x
Ku tahu Tuhan sudah lebih dulu melayani
Melayani, melayani lebih sungguh
Mengasihi………………

47
PERTEMUAN VIII

Yesus Roti Kehidupan

I.Tujuan

1. Peserta memahami makna Yesus sebaga roti kehidupan bagi dirinya


2. Peserta mampu bersikap hormat terhadap kehadiran Yesus dalam bentuk Sakramen
Maha Kudus

II.Pokok-pokok iman yang harus disampaikan

1. Yesus sebagai roti kehidupan


2. Sikap hormat terhadap Sakramen Maha Kudus

III.Sumber : Yesus Pokok Anggur, panduan Komuni Pertama, Kitab Suci

IV.Metode : ceramah, Tanya jawab, dialog,pengamatan

V.Sarana : Lagu”Yesus Roti Sejati” Dan “Tuhanku Roti Kehidupan”

VI.Waktu : 90 menit

Proses katekese

1. Pembukaan

Doa : Ya tuhan Roti kehidupan kami, terima kasih atas kehadiranMu dalam proses ini.
Semoga oleh Tubuh dan darahMu kami semakin dikuatkan untuk menjadi anak-anak
yang berbakti. Semoga kami semakin menyadari bahwa Engkau hadir di dalam
kehidupan kami sehari-hari, Amin.

Lagu : Yesus, Roti Sejati (PS no 421)

Yesus, Roti yang sejati Kau Gembala murah hati, slalu lindungilah kami
Dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal
Dikau Allah Maha Kuasa bimbing kami, insan fana undang kami dalam pesta
Dan jadikan kami warga umat kudus bahagia, Amin.

48
2. Penyajian :

Langkah pertama :Pembimbing menggali pengalaman peserta berdasar pengamatan gambar


di bawah ini:

Pertanyaan pendalaman :

 Berapa kali kamu makan setiap hari ?


 Apakah manfaat makanan bagi tubuhmu?
 Menurutmu apa yang akan terjadi apabila kurang makan ?
 Menurutmu apakah ada makanan yang justeru menyebabkan penyakit?

Langkah kedua : Membaca Kitab Suci dan menggali pengalaman kesaksian Kitab Suci Yoh
6:1-13 Dan Yoh 6:48-51,52-56.

Pertanyaan pendalaman :

 Apa yang digandakan oleh Yesus?


 Masih adakah yang tersisa ? berapa banyak?
 Berapa orang yang makan pada waktu itu?
 Apa arti roti hidup?
 Bagaimana sikap dalam mmenerima Hosti Kudus?

Rangkuman

Yesus adalah Peristiwa Makanan jasmani sangat penting bagi tubuh untuk
perkembangan dankeberlangsungan hidup. Yesus juga adalah roti hidup, makan rohani yang
turun dari surga yang menjamin kehidupan abadi termasuk hidup setelah kematian. Siapa
yang makan DagingKu dan minum DarahKu , ia mempunyai hidup kekal dan Aku akan
membangkitkan dia pada akhir zaman (Yoh 6:54) Hosti Kudus yang sudah dikonsenkrasikan
bukanlah sekedar roti biasa, bukan hanya symbol/lambing Tuhan Yesus melainkan su ngguh
Tuhan Yesus sendiri, Maka harsulah bersikap hormat akan kehadiran Yesus di gereja yang
bersemayam di tabernakel dengan tanda :lampu Tuhan dinyalakan. Maka pada saat masuk
kegereja harus berlutut, menghormati Tuhan Yesus yang ada di sana, tidak omong sendiri
atau atau makan-minum di gereja, bermain-main, berkaian sopan dan pantas. Yang sudah

49
menyambut komuni haruslah berpuasa selama satu jam sebelum komuni, hanya boleh minum
air putih.

Buah-buah yang diperoleh apabila menyambut Komuni Kudus.

1. Persatuan erat dengan Tuhan Yesus


2. Pengampunan dosa
3. Persatuan dengan semua anggota Gereja
4. Pelayanan kasih kepada sesama

Pemberian tugas : Gambarlah hosti kudus beserta piala beserta piala berisi anggur. Warnai
dan hiaslah sebagus mungkin. Lalu tulis kata-katamu yang menunjukkan rasa hormat kepada
Tubuh dan Darah Tuhan Yesus.

Penerapan :

Bersikap hormat terhadap kehadiran Yesus, khusunya di gereja.

3. Penutup

Lagu : Tuhanku Roti Kehidupan (Kaset)


Tuhanku air kehidupan, Tuhanku Roti kehidupan
Siapa makan, siapa minum akan hidup selama-lamanya

Doa: Tuhan Yesus Engkau hadir dalam rupa roti dan anggur. Kuatkanlah kami agar
dengan kehadiranMu yang memberi semangat hidup dan keteladanan agar
berbuah lebih banyak.Amin

50
PERTEMUAN IX

Yesus Mengadakan Ekaristi

I.Tujuan

1. Peserta memahami dan meneladani Yesus untuk saling melayani


2. Peserta merasa rindu untuk merayakan Ekaristi karena Yesus sendiri yang hadir.

II.Pokok-pokok iman yang harus disampaikan

1. Keteladanan Yesus untuk saling melayani


2. Di Dalam Ekaristi, Yesus sendiri hadir
II. Sumber : Iman Katolik, Yesus Pokok Anggur, Panduan Komuni Pertama
III. Metode : ceramah, Tanya jawab, pengamatan
IV. Sarana : Lagu “Ekaristi Sakramen Maha Kudus” Dan “Hatiku Gembira
Tuhan” , gambar “Pelayanan Yesus”
V. Waktu : 90 menit
VI. Proses Katekese

1. Pembukaan

Doa : Ya Yesus ,terima kasih karena Engkau hadir dalam pertemuan kami ini.
Semoga kami semakin merindukan Engkau dalam kehidupan kami secara khusus
dalam Ekaristi yang akan kami sambut pada waktu yang tepat semakin mendorong
kami untuk semakin dekat denganMU, Amin.

Lagu : “Ekaristi Sakramen Maha Kudus”


Ekaristi Sakramen Maha Kudus, tubuh Tuhan dalam rupa roti
Oh santapan rezeki umat Allah yang berziarah menuju surga
Para malaikat serta para suci menghaturkan bakti penuh hormat
Yesus kunjungi kami tiap hari, merindukan tubuh dan darahMu.

2. Penyajian

Langkah pertama : Menggali pengalaman peserta terkait teladan Yesus untuk


melayani melalui pengamatan gambar berikut :

51
Pertanyaan pendalaman

1. Upacara apakah yang digambarkan oleh kedua gambar tersebut di atas?


2. Bagaimana perasaan mu, melihat bahwa pastor juga membasuh kaki pengurus
gereja(umat) pada waktu Kamis Putih?
3. Apa maksudnya pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus?
4. Mengapa gereja merayakan Ekaristi setiap hari?
5. Bagaimana peraturan gereja terkait penerimaan Ekaristi?

Langkah kedua : Mengajak peserta untuk menyadari kehadiran Tuhan dalam Ekaristi
Pembimbing mengadakan pertanyaan pendalaman :

o Apakah kedua hal penting yang dilakukan Yesus pada waktu perjamuan malam
terakhir?
o Tuhan Yesus hadir dalam keempat hal yang terjadi dalam Ekaristi

Penjelasan :

Pada perjamuan malam terakhir bersama para muridNya Tuhan Yesus mengadakan
dua hal penting yaitu :
- Membasuh kaki para rasul. Dia yang adalah Guru, justeru membasuh kaki
murid-muridNya, menjadi teladan agar sebagai murid saling melayani
- Menetapkan Ekaristi. Yesus mempersilahkan para muridNya makan
TubuhNya (roti) dan minum darahNya(anggur) dengan berpesan
Lakukanlah itu sebagai peringatan akan Daku. Sudah sejak awal gereja
perdana “memecahkan roti”artinya mereka mengadakan Ekaristi untuk
mengenangkan Tuhan.

Yesus hadir dalam Perayaan Ekaristi melalui :

- Umat yang berkumpul dalam nama Tuhan


- Pastor yang memimpin Ekaristi
- Sabda Tuhan yang diwartakan
- Tubuh dan darah Kristus

52
Rangkuman

Keistimewaaan gereja Katolik adalah memiliki hierarki gereja atau kepemimpinan


gereja oleh mereka yang menerima tahbisan sebagai uskup, imam dan diakon yang
digembalakan oleh Bapa umat Katolik dunia. Perayaan Ekaristi tidak mungkin terjadi bila
tidak ada hierarki. Imam yang ada sekarang, yang kamu kenal suatu waktu akan menjadi tua
dan meninggal, maka apakah kamu yang laki-laki bersedia menggantikannya , sehingga
kehadiran Yesus dalam Perayaan Ekaristi tetap berlangsung ?

Pemberian Tugas : Berilah komentar tentang sikap-sikap liturgi umat dalam perayaan

ekaristi yang kamu hadiri

Penerapan : Sebelum kamu menerima komuni pertama, masuk dan hadirlah di

gereja unutk mengikuti perayaan ekaristi, lalu laksanakan sikap-

sikap liturgi yang benar.

3. Penutup

Doa : Tuhan Yesus, terima kasih atas kehadiranMu dalam Ekaristi . Semoga kami
semakin dekat denganMu karena kebaikan dan kerelaanMu dekat dengan kami.
Bimbinglah agar kami semakin menyadari bahwa Yesus rela berkurban demi
umatMu, Amin

Lagu : “Hatiku gembira Tuhan” PS no.435


Hatiku gembira Tuhan, Engkau datang padaku 2x
Hadirlah dekatku Tuhan, jangan tingalkan daku 2x
Jadikanlah kami Tuhan PuteraMu yang setia 2x

53
PERTEMUAN X

Memahami Perayaan Ekaristi

I. Tujuan
1. Peserta memahami arti dan makna Perayaan Ekaristi
2. Peserta memahami susunan Perayaan Ekaristi sesuai TPE 2005
3. Peserta dapat bersikap liturgis secara benar.

II. Pokok-pokok iman yang harus disampaikan


1. Arti dan makna Perayaan Ekaristi
2. Susunan Perayaan Ekaristi sesuai TPE 2005
3. Sikap-sikap liturgis secara benar
III. Sumber : Iman Katolik, Yesus Pokok Anggur, Panduan Komuni Pertama
IV. Metode : ceramah, Tanya jawab, dialog, sosio drama
V. Sarana : Lagu “Aku Rindu akan Tuhan” dan “Santapan Peziarah”,
VI. Waktu : 90 menit
VII. Proses Katekese
1. Pembukaan:
a. Doa : Ya Tuhan kami berterimakasih atas hari baru ini, semoga penghayatan
kami semakin meningkat terhadap Ekaaristi karena kami sebentar lagi akan
menyantap Tubuh dan DarahMu dalam acara Komuni Pertama nanti. Semoga
kerinduan kami ini mendorong kami untuk semakin dekat denganMu ,Amin.

Lagu : “Aku Rindu Akan Tuhan” P.S no 423


Aku rindu akan Tuhan dalam Sakramen terkudus
Aku rindu menerima, Yesus Allah manusia
Yesus, Yesus datanglah
Yesus tinggal di hatiku, aku amat bahagia
Yesus sungguh sahabatku dalam suka, dalam duka
Yesus Kau sahabatKu
Salam Tubuh yang mulia, salam darah yang berharga
Kau menghapus dosa dunia dalam wafatMu di salib
Puji syukur bagiMu.

2. Penyajian

Langkah pertama : Pembimbing mengajak peserta untuk memahami makna Ekaristi


serta susunan Tata Perayaan Ekaristi tahun 2005.Seperti sudah dipahami di awal pertemuan
kita bahwa pusat perhatian dalam mempersiapkan orang untuk menerima Komuni adalah

54
Pribadi Yesus Kristus yang mengundang setiap orang untuk datang kepadaNya, memenuhi
apa yang mereka cari dalam hidupnya, mengundang setiap orang untuk melihat dan
mengenalNya lebih dekat dan mendalam, mengundang setiap orang untuk tinggal bersama
dengan Dia.

Pertanyaan pendalaman :

 Perayaan Ekaristi terdiri dari apa saja?


 Bagaimana urutan Perayaan Ekaristi?
 Bagaimana sikap liturgis dalam bagian-bagian Perayaan Ekaristi itu?
 Apa yang berbeda dengan TPE dulu dan TPE 2005?

Hal-hal yang khas dalam TPE baru

 Istilah-istilah baru : Pembukaan Ritus Pembuka, Penutup Ritus Penutup, Madah


Pujian Madah Kemuliaan
 Doa Pembuka, Doa Persiapan Persembahan, Doa Damai, dan Doa Sesudah Komuni
adalah Doa Pemimpin Ekaristi, maka hanya didoakan oleh imam.
 Doa Syukur Agung (DSA) adalah Doa Yesus sebagai Imam Agung (baca Yoh 17),
maka hanya didoakan oleh imam. Umat tidak lagi ikut mendoakan bagaian-bagian
tertentu dari DSA. Umat berpartisipasi dengan menjawab dialog pembuka prefasi ,
menyanyikan kudus, Anamnesis dan Lagu “Amin” penutup DSA. Umat
berparitisipasi dan mengikuti doa imam dengan penuh hikmat.

Rumusan-rumusan baru dalam TPE 2005 :

1. Salam imam-umat mesti dilogis (saling berbalasan), maka kalimat beserta kita diganti
besertamu atau bersama rohmu.

2. Kata Dan bersama Rohmu, maksudnya roh imam yang mempimpin Ekaristi

3. Kata semoga dalam salam juga dihilangkam untuk menunjukkan suatu kepastian,

hanya ada pada berkat penutup.

4. Jawaban aklamasi sesudah Injil tidak boleh bernada doa permohonan, maka seruan
Tanamkanlah…diganti dengan SabdaMu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
5. Rumusan pengutusan :Hiduplah dalam damai Tuhan: diganti dengan Marilah Pergi,
Kita Diutus.

55
Tata gerak baru dalam TPE 2005 :

1. Dalam Tobat cara 1, kita menebah dada 3x saya mengucapkan “saya berdosa,saya
berdosa, saya sungguh berdosa”.
2. Kita mendoakan Syahadat dengan berdiri. Pada kalimat “yang dikandung…Perawan
Maria”, kita ucapkan sambil membungkuk (pada hari raya Natal: kita berlutut untuk
menghormati peristiwa penjelmaan Tuhan menjadi manusia (inkarnasi).
3. Saat konsekrasi saat imam mengangkat Hosti dan Piala, kita memandang Tubuh dan
Darah Yesus, bisa kita pandang sambil menyembahNya.

Langkah kedua : Pembimbing menjelaskan makna sikap-sikap liturgis dan maknanya.

Makna sikap-sikap Liturgis

1. Mencelupkan tangan ke air suci = mengingatkan kita akan air pembaptisan yang telah
diangkat menjadi anak Allah, maka harus bertingkah laku sebagaimana layaknya
anak Allah.
2. Berlutut sewaktu masuk gereja = kita merendahkan diri dan menghormati Tuhan
Yesus yang hadir dalam tabernakel dengan tanda lampu Tuhan bernyala.
3. Pearakan masuk = lambing kehadiran Tuhan di tengah umat
4. Tanda salib = pada awal dan akhir doa atau pada suatu kegiatan tertentu mau
mengawali dan mengalhiri dalam nama Tuhan.Penyebutan nama Allah Bapa, Allah
Putera dan Allah Rohkudus mengingatkan kita bahwa kita mengimani Allah
Tritunggal Maha Kudus. Tangan menyentuh dahi , dada, hati dan perasaan ; pangkal
lengan = karya, kita pesembahkan kepada Tuhan, Gerak tangan vertical (dahi ke dada)
dan horizontal (pangkal lengan kiri ke kanan) melambangkan kasih kita kepada Tuhan
dan sesame yang merupakan ajaran utama Kristus. Dengan membuat tanda salib
berarti siap bersaksi bahwa kita ini adalah pengikut Kritus.
5. Menebah dada = tanda tobat dan penyesalan
6. Berdiri = sikap menyambut kedatangan Tuhan, memuji keagungan dan kemuliaan
Tuhan, pada saat mengucapkan syahadat sebagai sikap ikrar dan bersedia menjadi
saksi iman.
7. Duduk = sikap mendengarkan penuh perhatian
8. Lektor dan imam menundukkan kepala kepada imam = tanda menghormati

56
9. Tanda salib kecil di dahi, bibir dan dada sebelum Injil dibacakan = doa singkat
“Tuhan lnjilMu hendak kurenungkan dengan budiku, kuakui kebenarannya dan
kuwartakan dengan bibirku serta kuresapkan dalam hati”.
10. Imam mencampurkan sesendok air ke piala berisi anggur = permohonan agar kita
turut diilahikan sebagaimana Kristus telah berkenan menjadi manusia.
11. Berlutut lama selama Doa Syukur Agung = tanda hormat dan pujian
12. Sikap menyembah saat konsekrasi = kita mau menyembah Kristus Raja kita
13. Telapak tangan kiri di atas telapak tangan (sewaktu komuni) = tangan kiri
melambangkan hal-hal yang hina dan kotor. Maka mau diungkapkan bahwa sekalipun
manusia hina dan kotor oleh dosa, Tuhan tetap berkenan hadir di hati manusia.

14. Rangkuman

Hal-hal yang harus dipahami TPE 2005: dan sikap-sikap Liturgi yang benar serta tahu

Maknanya.

Tugas Rumah

Hafal dan fahami rumus doa dan lagu dalam DSA sesuai petunjuk TPE 2005

Penerapan

Laksanakan sikap-sikap Liturgi yang baik di dalam Ibadat ataupun Perayaan Ekaristi

3. Penutup

Doa : Ya Tuhan terima kasih atas kehadiranMu dalam pertemuan kami ini. Semoga
kami semua mampu menhadirkan Engkau dalam kehidupan kami karena sebentar lagi
kami akan layak untuk menerima Tubuh dan DarahMu sendiri, Amin

b Lagu Penutup : PS no 434 “ Santapan Peziarah”


Santapan peziarah , makanan malaikat
O roti surgawi kenyangkanlah yang lapar , puaskan pula jiwa yang rindu
‘kan Engkau2x
WajahMu yang tersamar di dalam rupa roti
Kan kami hormati . Izinkanlah kami pandang wajahMu tak terhalang di
surga mulia 2x.

57
Rangkuman

Yesus Kegiatan Belajar 3 ini lebih kepada persiapan Katekese Komuni Pertama untuk
pembimbing yang memberi gambaran tentang proses pertemuan dan pokok-pokok iman
dalam pertemuan yang dirancang 10 kali pertemuan.

Adapun tema-tema itu antara lain :

1. Arti dan tujuan Komuni Pertama

2. Aku anak Allah

3.Berkumpul dan bergembira karena undangan Tuhan

4.Yesus sahabat anak-anak

5.Yesus maha pengampun

6.Yesus Gembala yang baik

7. Berbuat seperti Yesus

8.Yesus roti hidup

9. Yesus mengadakan Ekaristi

10.Memahami Perayaan Ekaristi

Test Formatif 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Di bawah ini termasuk pedoman hidup sebagai orang Katolik, kecuali :


a. Sepuluh perintah Allah
b. Lima perintah Gereja
c. Hukum Kasih
d. Hukum Rimba

58
2. Di bawah ini adalah buah-buah pembaptisan yang telah kita terima, kecuali :
a. Mendapatkan Tiket masuk surga
b. Dihapuskan dari semua dosa
c. Diangkat menjadi anak Allah
d. Diterima sebagai anggota Gereja dan menerima materai kekal
3. Di bawah ini termasuk cara hidup dari jemaat perdana, kecuali :
a. Berkumpul dan memecahkan roti
b. Berkumpul untuk berdoa
c. Hidup saling membantu
d. Memikirkan diri sendiri
4. “Biarkanlah anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka ,
sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah”. Teks ini tertlis
dalam :
a. Mat 10:13-16
b. Mrk 10:13-16
c. Luk 10 :13-16
d. Yoh 10 : 13-16
5. Yesus itu maha Pengampun sama juga artinya dengan :
a. Yesus maha Kuasa
b. Yesus Maha Tahu
c. Yesus Maha Rahim
d. Yesus Maha Bijaksana
6. Yang dimaksud sebagai “Gembala” adalah :
a. Orang Berdosa
b. Ayah
c. Anak Sulung
d. Yesus
7. Dengan membasuh kaki para murid , Yesus bermaksud seperti di bawah ini kecuali :
a. Membersihkan dan menyucikan para murid di hadapan Allah
b. Mengajak para murid untuk bersikap saling melayani
c. Memberi teladan kerendahan hati kepada para murid
d. Menunjukkan kerendahan diri kepada para murid

59
8. Perubahan wujud Roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Yesus sendiri pada saat :
a. Konsentrasi
b. Konsekrasi
c. Konsekwen
d. Konservatif
9. Perayaan Ekaristi merupakan “paket komplet” kehadiran Tuhan Yesus , sebab Dia
hadir melalui cara-cara di bawah ini kecuali :
a. Umat yang berkumpul
b. Pastor yang memimpin Ekaristi
c. Sabda Tuhan yang diwartakan, Tubuh dan Darah Kristus
d. Petugas Liturgi yang beraksi
10. TPE yang baru sudah harus dipahami dan disosialisasikan kepada umat. TPE baru
disebut juga :
a. TPE 2005
b. TPE 2006
c. TPE 2007
d. TPE 2008

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Test Formatif 3 yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban yang Benar X 100 %

Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup
< 70 % = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar 2. Bagus! Maju terus. Jika masih dibawah 80 %, anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

60
Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Tes Formatif 3

1. A 1 A 1. D
2. C 2. C 2. A
3. D 3. D 3. D
4. B 4. B 4. B
5. A 5. C 5. C
6. B 6. C 6. D
7. A 7. A 7. C
8. D 8. B 8. D
9. A 9. D 9. D
10. D 10. B 10. A

61
Daftar Pustaka

Bagiyowinadi, Didik, F.X. (2007).Siap menyambut Komuni.Yogyakarta : Yayasan Pustaka


Nusatama

Gray Tim. (2007). Sacraments in Scripture. Malang : Dioma

Griffin, James, A. (1996). Ringkasan Katekismus Katolik Yang Baru. Jakarta : Obor

Hariyadi, Antonius. (2004). Modul Liturgi Inisiasi. IPI Malang

HP, Sumantri. (2003). Toserba Surgawi. Yogyakarta : Kanisius

Martasudjita, E. (2003). Sakramen-Sakramen Gereja. Yogyakarta Menjelang Komuni 6.

Pankat KAS. (1985). Ikutilah Aku. Yogyakarta : Kanisius

Pidyarto, A. (1993). Mempertanggungjawabkan Iman Katolik. Malang :Dioma

1Susanto, Al Amin. (2003). Persiapan Komuni Pertama. Yogyakarta : Kanisius

Yesus Pokok Anggur. Yogyakarta : Kanisius

Telaumbanua, Marinus. (1999). Ilmu Kateketik . Jakarta : Obor

---------------- (2001). NATO :No Action Talk Only. Yogyakarta :Kanisius

62
Modul 5

Katekese Persiapan Krisma


Dra. Sarmin Sihombing, M.Pd

Pendahuluan
Sebagai satu kesatuan dengan persiapan katekese sebelumnya, maka untuk
mendewasakan seseorang yang telah dibaptis serta menerima Tubuh dan Darah Kristus
adalah dengan mempersiapkannya untuk menerima Krisma atau Penguatan. Krisma cukup
berakar mandalam dalam Perjajian Lama dan dalam banyak nubuat tentang hadirnya Roh
Tuhan pada umatNya lebih-lebih pada Mesias yang dinanti-nantikan. Kehadiran Roh Kudus
itu dinyatakan secara khusus pada hari Pentakosta dan dinyatakan oleh St. Petrus dalam
kotbahnya yang pertama (Kis 2:14-21) yang akan menjadi tanda dari zaman Mesias.

Sakramen Krisma diberikan dengan penumpangan tangan disertai dengan


pengurapan minyak yang harum yang diberkati Uskup setiap tahun dalam suatu upacara
Liturgi yang khusus biasanya pada Hari Kamis Putih atau menjelang Kamis Putih.

Modul ini akan membahas pengertian dan makna Skramen Krisma, Visi misi, tujuan
Sakramen Krisma dan Katekese Persiapan Krisma.

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan mampu :

1. Menjelaskan pengertian dan makna dari Sakramen Krisma


2. Menjelaskan visi ,tujuan dan bahan Sakramen Krisma
3. Melaksanakan Katekese Persiapan Krisma.

63
Kegiatan Belajar 1

I. Pengantar

Gereja perdana dan gereja abad-abad pertama, perayaan Inisiasi masih merupakan
satu kesatuan. Suatu ritus tersendiri belum sebagaimana dikenal seperti sakramen penguatan
atau krisma seperti sekarang ini belum terbentuk. Karunia RohKudus yang menjadi saripati
yang dirayakan dalam sakramen penguatan lebih dikaitkan dan dimasukkan dalam konteks
peristiwa pembaptisan. Namun demikian munculnya sakramen penguatan dalam sejarah
Gereja bukanlah karangan ataupun rekaan Gereja sendiri melainkan memiliki akar dan
hubungan yang kuat dalam praksis Gereja perdana dan bahkan kehidupan Yesus sendiri.

II. Pengertian Sakramen Krisma

Sakramen Krisma atau Penguatan adalah istilah resmi yang dipakai dalam dokumen
resmi Gereja. Penguatan merupakan terjemahan kata Latin confirmation, sedangkan Krisma
berasal dari kata Yunani Chrisma, krisma (=pengurapan), yang kata kerjanya : chrio, chriein
(=mengurapi). Di dalam Perjanjian Baru, ada dua hal yang menjadi dasar teologi dan liturgi
penguatan yaitu : Perjanjian Baru menghubungkan penerimaan karunia RohKudus dengan
pengurapan minyak. Kalau orang Kristen diurapi hal itu berarti ia beroleh bagian dalam
pengurapan Roh Allah pada diri Yesus Kristus karena Yesus sendiri pun diurapi dan
pengurapan itu menjadi tanda bahwa Roh Allah tinggal padaNya (baca Luk 4: 18;Kis
4:27;10:38). Perjanjian Baru mengenal tindakan penumpangan tangan yang dihubungkan
dengan pencurahan Roh Kudus (baca Kis 8:14-17:19:1-7).

Dimensi sakramen Penguatan

1. Dimensi Antropologis : sesuai dengan kebutuhan dasar manusia

Sebagai material sakramen penguatan adalah minyak, sebuah simbolisasi yang sangat
dekat dengan kehidupan sehari-hari karena bisa dipergunakan untuk segala macam keperluan
kesehatan dan kesembuhan. Simbolisasi penumpangan tangan dengan menepuk bahu orang
lain adalah sebuah tanda bahwa ia menyapa atau memberi dorongan, sungkeman misalnya
pemberian restu, pengalihan, dan penerimaan tugas dan tanggung jawab tertentu.

64
2. Dimensi sacramental-teologis : Partisipasi dalam Tugas Gereja

Dengan penguatan atau krisma orang yang telah memperoleh penyelamatan tersebut
diutus untuk mewartakan apa yang dialami bagi dunia dengan segi tanggung jawab dalam
tugas missioner Gereja.

3. Dimensi Kristologis : Saksi Kristus

RohKudus dalam Krisma lebih memampukan sesorang untuk menjadi saksi Kristus
serta secara penuh berpartisipasi dalam Imamat Kristus. Dalam KV II (LG 11) , karena
kurnia RohKudus dalam Krisma inilah umat beriman juga memiliki ketidakdapatsesatan
dalam hal iman.

III. Makna Sakramen Krisma

Dengan penguatan atau Krisma orang yang telah memperoleh penyelamatan itu
diutus untuk mewartakan apa yang dialami itu bagi dunia. Krisma atau penguatan menunjuk
dengan baik segi tanggung jawab masing-masing tugas missioner gereja seperti pengalaman
murid Yesus sendiri baru diutus untuk bersaksi mengenai Kristus sesudah menerima karunia
RohKudus (Kis 2), dan Kis 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau RohKudus turun
atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi”. Dengan Krisma seseorang diikusertakan secara penuh
dalam imamat umum umat beriman. Konsili Vatikan II ,LG 11 mengajarkan bahwa sakramen
penguatan memberikan daya kekuatan kepada orang beriman untuk menjadi saksi Kristus.
Karena karunia RohKudus dalam Krisma umat beriman memiliki ketidakdapatsesatan dalam
hal iman.Paus Paulus VI dalam surat apostoliknya DIVINAE CONSORTIUM NATURAE, 15
Agustus 1971 mengungkapkan “Melalui karunia RohKudus dalam sakramen penguatan
mereka menjadi serupa dengan Kristus demi membangun tubuhNya dalam hal iman dan
kasih.Gereja dipanggil bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk menjadi saksi Kristus
yang membawa keselamatan dunia .

65
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah
latihan berikut !

1. Apa yang anda ketahui tentang pengertian sakramen ? Jelaskan pula apa itu
sakramen krisma!
2. Apa itu dimensi sakramen Penguatan?

Petunjuk jawaban Latihan

1) Syarat yang harus saudara ketahui dalam menjawab adalah sebagai berikut
a) Saudara harus memahami arti sakramen
b) Saudara harus dapat menjelaskan arti dan makna Sakramen Krisma
c) Diskusikan jawaban saudara dengan temanmu untuk mendapatkan jawaban yang
lebih lengkap dan tepat
2) Syarat yang harus saudara ketahui dalam menjawab adalah sebagai berikut
a) Saudara harus memahami arti dimensi
b) Saudara harus dapat menyebut dan menjelaskan dimensi Sakramen penguatan
c) Diskusikan jawaban saudara dengan temanmu untuk mendapatkan jawaban yang
lebih lengkap dan tepat.

Rangkuman

Menerima Tubuh dan Darah Kristus adalah dengan mempersiapkannya untuk


menerima Krisma atau Penguatan. Sakramen Krisma atau Penguatan adalah istilah resmi
yang dipakai dalam dokumen resmi Gereja. Penguatan merupakan terjemahan kata Latin
confirmation, sedangkan Krisma berasal dari kata Yunani Chrisma, krima (=pengurapan),
yang kata kerjanya : chrio, chriein (=mengurapi)

66
Test Formatif 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Penguatan merupakan terjemahan kata Latin yaitu :


a. Confirmatio
b. Confirmati
c. Konfirmatio
d. Konfirmasi
2. Krisma berasal dari kata Yunani yaitu chrisma yang artinya:
a. Pengurapan
b. Pengudusan
c. Penguatan
d. Pengkudusan
3. Di bawah ini termasuk tiga dimensi sakramen penguatan antara lain….kecuali :
a. Dimensi antropologis
b. Sakramental-eklesiologis
c. Kristologis
d. Kristocentris
4. Pada dasarnya simbol-simbol pokok sakramen penguatan sangat berhubungan erat
dengan :
a. Keinginan dasar manusia
b. Kebutuhan dasar manusia
c. Harapan dasar manusia
d. Tujuan akhir manusia
5. Penguatan atau Krisma bukan hanya memberikan kekuatan dalam melawan kuasa
kejahatan, tetapi juga….. :
a. Melantik dan memampukan seseorang untuk memikul tugas dan tanggung jawab
tertentu
b. Mengabsahkan menjadi Katolik
c. Memberikan tanggung jawab
d. Melatih bertanggung jawab

67
6. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau RohKudus turun atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi”. Hal ini tertulis dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yaitu :
a. Kis 2 : 8
b. Kis 3 : 8
c. Kis 4 : 8
d. Kis 1 : 8
7. Sakramen Penguatan memberikan daya kekuatan kepada orang beriman untuk menjadi
saksi Kristus. Hal ini terdapat dalam Dokumen Konsili Vatikan II …
a. A.G 11
b. G.S 11
c. L.G 11
d. C.T 11
8. Dalam surat Apostoliknya Divinae Consortium Naturae , 15 Agustus 1971, mengantarkan
dan mengundangkan berlakunya ritus penguatan baru :melalui karunia ini, (RohKudus
dalam sakramen penguatan) mereka menjadi serupa dengan Kristus secara lebih
sempurna , mereka dikuatkan untuk menjadi saksi Kristus , demi membangun tubuhNya
dalam iman dan kasih. Surat Apostolik ini adalah dari :
a. Paus Yohannes Paulus II
b. Paus Benediktus XVI
c. Paus Paulus VI
d. Paus Yohannes Paulus I
9. Kristus tetap berkarya dan menyelamatkan dunia, namun sebagai tanda kehadiranNya di
dunia kini Ia menggunakan …
a. Allah
b. Gereja
c. Misteri
d. Sakramen
10. Ia mengutus para rasul ke dunia , seperti Ia sendiri telh diutus oleh Bapa. Hal itu tertulis
dalam :
a. Yoh 20 :21
b. Yoh 21 : 20
c. Mat 20 : 21
d. Mat 21 : 22
68
Kegiatan belajar 2

Visi, tujuan dan bahan Katekese Sakramen Krisma

Visi, tujuan dan bahan Katekese Sakramen Krisma Tugas perutusan yang terjadi
hanya terlaksana berkat RohKudus yang diutus oleh Bapa dan Kristus sendiri. Untuk
melaksanakan semuanya itu, Kristus mengutus RohKudus dari Bapa supaya Ia mengerjakan
karya penyelamatanNya dalam jiwa manusia dan menggerakkan Gereja untuk memperluas
diri. Melalui Krisma RohKudus menggalang dan memimpin Gereja melalui pribadi-pribadi
yang menyediakan diri menjadi saksi Kristus di dunia. Dalam Sakramen Krisma orang
beriman menerima RohKudus yang oleh karena anugerahNya orang beriman menjadi lebih
serupa dengan Kristus dan dikuatkan untuk memberi kesaksian tentang Kristus, demi
pembangunan tubuhNya dalam iman dan cinta kasih, sehingga Sakramen Krisma tidak dapat
diulangi.

Sakramen Penguatan harus diterima oleh semua orang Katolik yang telah dibaptis ,
karena sakramen ini melengkapi dan menyempurnakan rahmat sakramen Baptis. Dengan
menerima Sakramen Baptis orang beriman Katolik secara nyata diikustertakan dalam tugas
public Gereja yaitu mewartakan kabar keselamatan dari Allah bagi dunia.

Visi Katekese Sakramen Krisma : Terciptanya pemahaman umat yang benar bahwa
melalui dan dengan Sakramen Krisma mereka dikukuhkan dan diutus RohKudus sebagai
saksi-saksiNya di dunia serta memaknainya bukan hanya sebagai upacara ritual semata.

Upacara Sakramen Krisma melambangkan dan mengakibatkan bahwa penerima


Krisma diurapi atau dipenuhi RohKudus seperti Kristus sendiri telah diurapi oleh RohKudus.
Selanjutnya Rohkudus tinggal dalam hidup kita. Seperti dalam 1 Kor 3 :16, 6:19 “ Tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait allah dan dalam Roh Allah diam di dalam kamu?,
Roh Kudus itu memberi kekuatan serta keberanian kepada kita untuk mengakui iman kita di
mana-mana, untuk menjadi saksi Kristus. Sesudah menerimanya seseorang sepenuhnya
menjadi Katolik”.

69
Tujuan Katekese Sakramen Krisma adalah :

1. Supaya peserta menyadari Kehadiran RohKudus dalam Sakramen Krisma


2. Supaya peserta memahami konsekuensi dan tanggung jawab yang harus diemban
setelah menerima sakramen Krisma.
3. Supaya mampu melaksanakan tata cara Sakramen Krisma dengan baik dan benar.

Bahan Katekese sakramen Krisma :

Mengingat pentingnya makna Sakramen Penguatan atau Krisma dalam Kehidupan


orang Katolik, maka calon penerima harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh baik
dengan pelajaran agama secara rutin, doa yang intensif maupun dengan menerima Sakramen
Tobat. Hal ini dimaksudkan agar calon terbantu untuk semakin dapat merasakan kesatuan
yang lebih mesra dengan Allah dalam diri Yesus Kristus karena dihidupi oleh RohKudus
sehingga calon sungguh dapat melakukan tugas perutusannya dengan baik dan penuh
tanggung jawab yaitu menjadi saksi Kristus di dunia.

Adapun bahan-bahan itu meliputi :

1. Tanda-tanda Kehidupan,
2. RohKudus Melahirkan Gereja
3. RohKudus Menjadikan Peserta sebagai Anak Allah yang Dewasa
4. Satu Tubuh- Membangun gereja
5. Membuka Hati Untuk Sesama
6. Hati Baru
7. Sakramen Krisma : Arti dan Maknanya
8. Tata Cara Pelaksanaan Sakramen Krisma
9. Doa-doa yang harus dihafal-difahami dan Tata Cara Pengakuan Dosa

Dengan harapan bahwa bahan-bahan itu telah meliputi secara holistic yang harus
dipahami dari Sakramen Krisma dan implementasinya secara luas dan mendalam.

70
Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda akan materi di atas,kerjakanlah


latihan berikut !
1) Apa visi dan tujuan Katekese Sakramen Krisma
2) Sebutkan pokok-pokok bahan Katekese Sakramen Krisma secara sistematis

Petunjuk Jawaban latihan

1) Syarat yang harus saudara fahami untuk menjawab adalah sebagai berikut
a) Saudara harus memahami secara baik apa itu visi Katekese Sakramen Krisma
b) Saudara harus dapat membedakan antara visi dan tujuan katekese Sakramen
akrism
c) Saudara harus mampu melihat orientasi dari visi dan tujuan Katekese
Sakramen Krisma
d) Diskusikan jawaban saudara dengan teman untuk mendapatkan jawaban yang
lebih lengkap dan tepat.
2) Syarat yang harus anda fahami untuk menjawab adalah sebagai berikut
a) Saudara harus memahami ruang lingkup yang harus diketahui oleh seorang
penerima Sakramen Krisma
b) Saudara harus menyusun bahan Katekese sakramen Krisma
c) Saudara harus mampu menilai apakah Katekese Sakramen Krisma itu sudah
sistematis
d) Diskusikan jawaban anda dengan teman untuk mendapatkan jawaban yang
lebih lengkap

71
Rangkuman

Sakramen Penguatan harus diterima oleh semua orang Katolik yang telah
dibaptis, karena sakramen ini melengkapi dan menyempurnakan rahmat sakramen Baptis.
Dengan menerima Sakramen Baptis orang beriman Katolik secara nyata diikustertakan dalam
tugas public Gereja yaitu mewartakan kabar keselamatan dari Allah bagi dunia. Visi
Katekese Sakramen Krisma : Terciptanya pemahaman umat yang benar bahwa melalui dan
dengan Sakramen Krisma mereka dikukuhkan dan diutus RohKudus sebagai saksi-saksiNya
di dunia serta memaknainya bukan hanya sebagai upacara ritual semata. Mengingat
pentingnya makna Sakramen Penguatan atau Krisma dalam Kehidupan orang Katolik, maka
calon penerima harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh baik dengan pelajaran agama
secara rutin, doa yang intensif maupun dengan menerima Sakramen Tobat

72
Test Formatif 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Mewartakan kabar keselamatan Allah bagi dunia adalah :
a. Tugas hierarki
b. Tugas public gereja
c. Tugas pengurus gereja
d. Tugas umat berjabatan
2. Tugas perutusan hanya telaksana berkat ……… oleh Bapa dalam Kristus.
a. RohKudus
b. Kristus
c. Paus
d. Uskup
3. Terciptanya pemahaman umat yang benar bahwa melalui dan dengan sakramen Krisma
mereka dikukuhkan dan dikuatkan RohKudus untuk menjadi saksi-saksi Kristus serta
memaknainya bukan hanya sebagai upacara ritual semata. Hal ini adalah termasuk :
a. Misi Katekese Sakramen Krisma
b. Strategi Katekese Sakramen Krisma
c. Visi katekese Sakramen Krisma
d. Landasan Katekese Sakramen Krisma
4. Di bawah ini termasuk tujuan dari Katekese Sakramen Krisma, kecuali :
a. Misi Katekese Sakramen Krisma
b. Strategi Katekese Sakramen Krisma
c. Visi katekese Sakramen Krisma
d. Supaya umat tahu bahwa seseorang sudah layak menjadi saksi Kristus di dunia.
5. Bahan-bahan yang termasuk dalam katekese Sakramen Krisma adalah
a. Bahan yang asal ada saja
b. Bahan jadi
c. Bahan yang meliputi secara keseluruhan Pemahaman akan sakramen krisma
d. Bahan acak-acakan yang dianggap penting
6. “Tidak tahukah kamu , bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh allah diam dalam
kamu “?. Hal ini terdapat pada Kitab Suci :

73
a. 1 Kor 3 : 16
b. 1 Kor 4 : 16
c. 1 kor 16 : 3
d. 1 Kor 14 : 3
7. Setelah menerima Sakramen Krisma, seseorang sepenuhnya menjadi seorang ….
a. Manusia
b. Malaikat
c. Katolik
d. Gereja
8. Pegurapan dengan Krisma itu disertai dengan kata-kata :
a. Terimalah tanda kurnia RohKudus
b. Makan dan minumlah
c. Laksanakanlah kehendak Tuhan
d. Pergilah, kita diutus
9. Dalam doa-doa yang menyertai penerimaan Sakramen Krisma itu ada disebut…anugerah
RohKudus
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
10. Sakramen Krisma diterimakan oleh Uskup. Dalam keadaan tertentu juga seorang imam
biasa dapat menerimakannya misalnya dalam upacara…..
a. Penerimaan sakramen-sakramen inisiasi bagi anak-anak
b. Penerimaan sakramen-sakramen inisiasi bagi dewasa
c. Penerimaan sakramen-sakramen inisisasi bagi orang tua
d. Penerimaan baptis.

74
Kegiatan Belajar 3 :

Katekese Persiapan Sakramen Krisma

Sebagai pembimbing sudah harus mempersiapkan bahan-bahan yang harus


disajikandalam rangka persiapan ini, sambil membuat daftar peserta yang jelas beserta
identitasnya secara lengkap.

Adapun pokok-pokok yang disajikan adalah :

1. Tanda-tanda Kehidupan
2. Roh Kudus Melahirkan Gereja
3. Roh Kudus Menjadikan Peserta Menjadi Anak Allah Yang Dewasa
4. Satu Tubuh Membangun Gereja
5. Membuka Hati Untuk Sesama
6. Buah-Buah RohKudus
7. Sakramen Krisma : Arti dan Maknannya
8. Tata Cara Penerimaan Sakramen Krisma
9. Doa-doa Yang Harus Difahami – Tata Cara Pengakuan Dosa

75
Pertemuan I

Tanda-Tanda Kehidupan

I. Tujuan :
1. Peserta mampu menyebutkan tanda-tanda kehidupan
2. Peserta mampu mengungkapkan manfaat adanya tanda-tanda kehidupan
3. Peserta merasakan bahwa Rohkudus bekerja dalam hidupnya

II. Pokok-pokok iman yang harus disajikan

1. Tanda-tanda kehidupan dari Sang pencipta


2. RohKudus berkarya dalam hidup manusia

III.Sumber : Persiapan Sakramen Krisma dari komkat Padang, Sakramen Krisma dari

Komkat Ruteng, Katekese bagi Calon Krisma, Ikutilah Aku, Sakramen-

Sakramen Gereja.

IV.Metode : Cerita, Tanya-jawab,diskusi, dialog

V .Sarana : Gambar : api, angin, air, orang bernafas, lagu “Ya RohKudus Kunjungi

umatMu” dan “Bila Roh Allah di dalamku”

VI. Waktu : 90 menit

VII.Proses Katekese

1. Pembukaan

Doa : Ya Bapa, Engkau sungguh baik kepada kami dengan menganugerahkan segala
kebaikan kepada kami. Semoga melalui pelajaran ini, kami semakin dikuatkan dan
digerakkan oleh RohKudusMu untuk semakin berbuat baik dalam hidup kami. Demi
Kristus Tuhan dan Pengantara kami, Amin.

Lagu : “Ya RohKudus, Kunjungi umatmu” (P.S 571)

Ya Roh Kudus kunjungi umatmu,kobarkan api kasihnya

76
Curahkan karunia saptaMu, sudi terangi hatinya
Agar setia jadi teladan dalam semangat beriman
Singkirkanlah gelisah dan resah kuatkan iman, harapannya.

2. Penyajian :

Langkah pertama : Pendamping menyajikan 4 macam gambar yaitu gambar api,


angin, air, orang yang sedang bernafas. Setiap peserta dibagi atas 4 kelompok dengan
masing-masing pertanyaan sama terkait dengan keempat gambar itu, antara lain :

a. Sebutkan fungsi (api, angin, air dan nafas) dalam kehidupan manusia!
b. Mengapa peranan Roh Kudus dalam kehidupan manusia sering dilambangkan
dengan ( api, angin, air, dan nafas) ?
c. Buatlah contoh konkrit yang kamu alami dalam kehidupanmu!

Langkah kedua : Pendamping mengorganisasikan pleno dengan baik dimana


perwakilan masing-masing kelompok menyajikan jawaban kelompoknya. Semua peserta
diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pertanyaan informatif maupun pertanyaan
pendalaman terkait dengan hasil diskusi kelompok.

Langkah Ketiga : Pendamping memberikan peneguhan positif terhadap jawaban


kelompok antara lain :

Dalam kehidupan manusia api, angin, air, nafas adalah tanda-tanda kehidupan yang
menghidupkan. Kalau tidak ada zat itu, maka bisa dipastikan sudah kehilangan tanda-
tanda yang member sinyal kehidupan.

 Angin :

Ada bermacam-macam angin : angin badai, angin taufan, angin kencang dan angin
sepoi-sepoi. Kita tidak melihatnya dan juga tidak tahu kapan datangnya dan kemana
perginya. Akibat-akibatnya bisa ditangkap oleh panca indera manusia seperti :
gelombang laut yang bergelora, daun-daun pepohonan yang bergerak, kulit terasa sejuk,
pohon-pohon tumbang, rumah terangkat, awan-awan bergerak, dan lain-lain.

RohKudus adalah seperti angin. Kita tidak dapat melihat dengan mata, yang bisa
kita rasakan adalah pengaruh-pengaruh yag ditimbulkannya. Dalam peristiwa Pentakosta para
rasul tidak melihat RohKudus, namun ada “lidah-lidah api” yang dapat dirasakan

77
pengaruhnya. Mereka merasakan ada dorongan yang begitu kuat untuk mewartakan Kristus
yang telah bangkit kepada semua orang.

 Api

Api adalah penghasil panas dan cahaya yang meruapakan energy yang penting dalam
hidup manusia. Tubuh manusiaa membutuhkan panas/kalori yang kita serap dari bahan
makanan sehingga manusia memperoleh tenaga untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Sedangkan cahaya sangat penting untuk menyingkap kegelapan.

Secara simbolis, api melambangkan semangat yang menyala-nyala. Contoh : pada


saat mmenyaksikan seseorang sedang berbicara dengan penuh semangat, kita biasanya
berkata “orang itu berbicara dengan berapi-api”, ataupun seorang pemuda yang sungguh
mencintai kekasihnya,kita berkomentar “Api cintanya tidak pernah pada kepada kekasihnya”.
RoHKudus pun seperti api yang mengobarkan semangat kita untuk menjadi saksi-saksi
Kristus di tengah masyarakat. Dengan dan oleh RoKudus, kita akan memiliki semangat yang
menyala-nyala dan bagaikan cahaya RohKudus menerangi hidup kita agar selalu berada di
jalan yang benar.

 Air

Air sangat berperan penting dalam kehidupan kita, misalnya untuk minum, mandi,
memasak, mencuci, dan lain-lain. Tumbuh-tumbuhan pun akan layu dan kering jika tidak ada
air. Hewan pun akan mati kehausan. Dengan demikian air menjadi penentu bertahannya
mahluk hidup. RohKudus juga seperti air, yang menyegarkan jiwa yang lesu, membangkitkan
hidup yang mulai lemah serta membersihkan hati dan pikiran dari keinginan-keinginan jahat.

 Nafas kehidupan

Pada Kitab Kejadian disimbolkan bahwa pada saat penciptaan Adam manusia
pertama, Allah meniupkan nafas kehidupan ke dalam hidungnya sehingga menjadi hidup.
Dalam Kej 2:7 dituliskan “ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah
dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi
mahluk yang hidup”.

Semua mahluk yang hidup pasti bernafas, sebab nafas adalah tanda kehidupan.
Ketika manusia bernafas, ia menghirup udara segar ke dalam rongga dada dan perut lalu
menghembuskannya. Tanpa disadari proses berulang dilakukan setiap hari.

78
Roh Kudus adalah seperti halnya nafas, sebab tanpa RohKudus, gereja tidak akan
hidup.Gereja yang adalah sebagai persekutuan orang-orang beriman, berkembang karena
dinaungi oleh RohKudus sendiri.

Rangkuman

Tugas rumah

Diskusikan dengan orang tuamu seandainya tidak ada api, air, angin, nafas di muka bumi ini
Penerapan !

Rasakan kehadiran RohKudus yang menghidupkan kehidupan ini. Kamu harus peka akan
tanda-tanda itu dan selalu bersyukur karena Allah memberinya secara Cuma-Cuma.

3. Penutup

Doa : Ya Tuhan yang baik, terimakasih atas kebaikanMu melalui RohKudus yang
menyemangati dan menggerakkan hati kami untuk mampu berbuat baik dan
menghidupkan GerejaMu. Kini semakin kami sadari bahwa RohMu sangat kami
butuhkan dalam kehidupan ini. Maka kuatkan kami senantiasa akan tugas panggilan
kami ini, Amin.

Lagu : “Bila Roh Allah Di dalamku”

Bila Roh Allah di dalamku, ku kan menari seperti Daud menari 2x

Ku kan menari 3x s’perti Daud menari 2x.

79
Pertemuan II

Roh Kudus Melahirkan Gereja

I.Tujuan :

1. Peserta menyadari bahwa Gereja lahir karena peran RohKudus


2. Peserta memahami bahwa RohKudus mengubah hati para rasul dan membuat
mereka bersatu dalam iman akan Yesus Kristus.

II.Pokok iman yang perlu diperhatikan :

1. Kehadiran Roh Kudus, Roh yang dijanjikan Yesus Kristus mengubah hati para
rasul menjadi hati baru.
2. Kehadiran RohKudus menciptakan persekutuan hidup : Gereja

III.Sumber : Katekese Bagi calon Krisma, Iman Katolik

IV.Metode : cerita, dialog, penjelasan isi pokok

V.Sarana : cerita “kesadaran yang membebaskan”, lagu :”Datanglah Ya Roh Pencipta” dan

“Gereja Bagai Bahtera”

VI.Waktu : 90 menit

VII. Proses katekese

1. Pembukaan

Doa : Tuhan yang baik utuslah senantiasa RohMu yang selalu mendorong dan
menyemangati kami dalam setiap peristiwa kehidupan, agar tetap tegar dalam
hidup ini serta mampu mewartakan kasih dan kebaikan Mu, Amin.

Lagu : “Datanglah Ya Roh Pencipta” P.S no 565

Datanglah ya Roh Pencipta, hati kami kunjungilah


Penuhi dengan rahmatMu, jiwa kami ciptaaanMu
Kau digelari Penghibur, karunia Allah yang luhur
Kau hidup api dan kasih dan pengurapan Ilahi.

80
2. Penyajian

Langkah pertama : Pembimbing menyajikan sebuah cerita “Kesadaran Yang Membebaskan”

Di sebuah hutan hiduplah sekelompok burung kecil dari berbagai jenis :kakaktua,
parkit, murai, nuri dsb. Setiap pagi kicauan mereka terdengar bagaikan music yang indah
bersahut-sahutan,menyambut fajar pagi. Mereka bernyanyi sambil melompat-lompat di
dahan, pohon dan terbang dengan riang ke sana ke mari. Kegembiraan mereka
menyemarakkan hutan itu dari watu ke waktu.

Suatu ketika datanglah seekor burung kasuar ke hutan itu. Pada awalnya kasuari
bersahabat dengan burung-burung kecil itu. Tetapi karena merasa dirinya paling besar,
kasuari mulai bertindak sewenang-wenang. Suatu saat kasuari mengumpulkan semua burung
penghuni hutan itu, dan berkata “Hai kalian semua, dengarkanlah! Mulai sekarang akulah
pemimpin kalian, sebab akulah yang paling besar dan paling kuat di sini. Kalian semua harus
tunduk kepadaku serta menyediakan makanan yang banyak dan enak setiap hari padaku”,
Jika tidak kalian aan kusantap satu persatu. Jangan coba-coba membangkang, jika tidak akan
tahu akibatnya. Tidak seekor pun dari burung itu yang berani melawan perintah kasuari itu.

Suatu hari kakaktua mengajak semua burung-burung kecil berkumpul secara diam-
diam, karena sudah merasa tertekan , ketakutan dan kelaparan dibawah penindasan kasuari.
Kita harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan diri dan semua burung yang lain di
hutan ini. Lalu mereka bersepakat untuk mencabut bulu-bulu sayap kasuari saat tidur malam.
Lalu nuri menantang kasuari, untuk bertanding, siapa yang terbang paling tinggi dan dapat
bertahan paling lama di angkasa harus menyingkir dari hutan dan tidak boleh lagi menjajah
yang lainnya. Pertandingan dimulai dan burung kakaktua menjadi jurinya. Akhir cerita nuri
terbang tinggi melampaui kasuari yang sudah tertinggal jauh dan akhirnya jatuh rebah ke
tanah, ia kalah. Semua burung kecil bersorak gembira, kasuari pun malu. Akhirnya dengan
langkah lunglai, kasuari meninggalkan hutan .

Langkah kedua : Pembimbing mengadakan pendalaman dengan pertanyaan seperti berikut :

 Situasi apakah yang dialami burung nuri dan kawan-kawannya ?


 Bagaimana sikap mereka menghadapi situasi tersebut ?
 Apa yang mendorong mereka bersikap demikian itu ?
 Bagaimana apabila kalian yang mengalami situasi seperti itu ?

81
Langkah ketiga : Pembimbing mengajak peserta untuk mendalami teks Kitab Suci : Kis 2 :1-
13,dengan pertanyaan panduan seperti berikut :

 Bagaimana situasi yang dialami oleh para rasul ?


 Apa dampak kehadiran RohKudus dalam peristiwa Pentakosta terhadap diri para rasul
serta orang banyak yang hadir di situ ?

Rangkuman

Penerapan : Apa yang anda lakukan jika menghadapi situasi menantang anda untuk
mengatakan kebenaran? Apa yang anda butuhkan untuk berani dan dapat mengatakan
kebenaran ?

Tugas rumah : Merenungkan dan Melaksanakan jawaban terhadap pertanyaan pada


penerapan dan menuliskannya di buku kerja

3. Penutup

Doa : Ya Tuhan, hadirkanlah RohKudusmu senantiasa yang menjadi sumber


penghiburan yang memberi semangat untuk mengatakan kebenaranMu dalam
situasi yang sangat sulit sekalipun demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami ,
Amin.

Lagu : “Gereja Bagai Bahtera” (PS no 621)


Gereja bagai bahtera di laut yang seram mengarahkan haluannya ke
pantai seberang
Mengamuklah samudera dan bagai menderu, gelombang zaman
menghempas dan sulit ditempuh
Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih, berapa lagi jauhnya
labuhan abadi? Tuhan tolonglah
Tuhan tolonglah, tanpa Dikau semua binasa kelak Ya Tuhan
tolonglah.

82
PERTEMUAN III :

Rohkudus Menjadikan Peserta Menjadi Anak Allah Yang


Dewasa

I . Tujuan :

1. Peserta semakin memahami bahwa RohKudus menjadikan kita/peserta menjadi anak


Allah.
2. Peserta semakin memahami bahwa RohKudus membimbing peserta menjadi anak
Allah yang dewasa.

II. Pokok-pokok Iman yang perlu diperhatikan :

1. RohKudus menjadikan seseorang menjadi anak Allah


2. Hidup dalam Roh membuat manusia mampu berjuang melawan kelemahan-
kelemahan peserta sebagai ciptaan Tuhan dan dibimbing kea rah hidup yang semakin
dewasa.

III. Sumber : Katekese bagi Calon Krisma, Iman katolik, Sakramen-Sakramen Gereja

IV. Waktu : 90 menit

V. Sarana : Cerita :”inisiasi suku Dani”, lagu : “Utuslah RohMu ya Tuhan”

VI. Metode : cerita, Tanya jawab, penjelasan isi pokok

VII. Proses Katekese


1. Pembukaan :

Doa : Ya Tuhan bimbing kami untuk mendengarkan firmanMu melalui pertemuan


kami ini. Semoga dengan bantuan RohKudus kami bangkit dari kelemahan dan
menjadi orang katolik yang bertanggung jawab, Amin.

Lagu : PS no 568 “Utuslah RohMu ya Tuhan”


Reef : Utuslah RohMu ya Tuhan dan jadi baru seluruh muka bumi
Allahku namaMu hendak kupuji, Engkau amat agung,
berdandan sinar kebesaran
Ya Tuhan, berselubungkan cahaya, bagai jubah raja, langit Kau
pasang bagai kemah

83
FirmanMu disampaikan oleh angin , api yang berkobar tunduk
padaMu bagai hamba.

2. Penyajian :

Langkah pertama : Pembimbing bercerita tentang : “Inisiasi Suku Dani”

Inisiasi suku Dani berlangsung selama 9 (Sembilan) hari. Inisiasi tersebut diawali
dengan menekankan moncong seekor anak babi yang masih kecil ke perut anak yang akan
diinisiasi. Ini menandakan bahwa mulai saat itu anak tersebut harus melakukan pantang
makan makanan tertentu.

Anak-anak yang diinisiasi tersebut harus pergi mandi supaya mereka lepas dari
perlindungan ibunya . Mereka mendapatkan koteka pertama dan seutas tali kecil yang
digantung di atas anus, perhiasannya pun diganti. Mereka diberi makan daging babi , koteka
mereka yang baru diolesi lemak babi. Semua yang hadir berteriak ,”Jadilah besar”.

Anak-anak yang diinisiasi ditempatkan dalam suatu rumah khusus, terpisah dari
orang tua mereka. Semua anak laki-laki yang lain melakukan penyerangan semu terhadap
rumah itu. Meskipun anak-anak itu masih takut, mereka harus menangkal serangan itu
dengan dibantu para pengantar. Mereka digoda dengan daging babi. Kalau hendak menerima,
orang itu tidak mau memberikan. Mereka menari-nari sepanjang malam dan berjaga sampai
keesokan harinya, baru bisa minum pada besok sorenya. Pada hari ketiga anak-anak yang
dinisiasi mengalami pertempuran semu sekali lagi, jika hendak beristirahat dekat api mereka
diusir. Dua hari berikutnya, anak-anak itu harus pergi mengemis daging dengan bernyanyi ke
desa-desa tetangga. Pada hari ketujuh, mereka harus memanjat sebatang pohon, dimana
dipangkal pohon itu dibuat asap tebal. Mereka seperti dipanggang dan hamper mati lemas ,
namun harus turun kembali dengan selamat. Selanjutnya belajar memanah dengan maksud
untuk belajar mencari nafkah, mencari kayu bakar dan memberinya masingmasing kepada
ibunya. Anak-anak perempuan yang diinisiasi mendapatkan kalung bertali kecil di leher,
masing-masing orang tua menghembusinya dibarengi harapan “semoga kamu hidup terus”.

Langkah kedua : Pembimbing mengadakan pendalaman dengan pertanyaan sebagai berikut :

 Sebutkanlah lambang-lambang yang dijumpai dalam Inisiasi suku Dani ! Jelaskan


maknanya masing-masing .
 Apa makna Inisiasi Suku Dani

84
Langkah ketiga : Pembimbing meminta peserta untuk membentuk kelompok dalam dua
bagian besar yang bisa diperkecil kelompoknya. Kelompok I mendalami Yoh 3:1-5 : Apa
tandanya bahwa seseorang telah diterima menjadi anggota Gereja? Apa maksudnya : “lahir
kembali dari roh” ? Kelompok II mendalami Rom 8:9-17 : Apa maksud dari Paulus kepada
orang beriman dalam ayat 9-11? Apa perbedaan hidup menurut daging dengan hidup menurut
roh?

Rangkuman

Rohkudus Menjadikan Peserta Menjadi Anak Allah Yang Dewasa. Dengan


mampu berjuang melawan kelemahan-kelemahan peserta sebagai ciptaan Tuhan dan
dibimbing kea rah hidup yang semakin dewasa. Sperti dalam Kitab Suci : Yoh 3:1-5
dan Rom 8:9-1

Penerapan : Refleksikanlah dan berjuanglah melawan kelemahan-kelemahanmu,


bertindaklah lebih dewasa.

Tugas rumah : Lanjutan dari penerapan di atas dan mulai dilakukan mulai dari
rumah.

3. Penutup

Doa : Ya Bapa yang maha murah , Engkau telah mengaruniakan RohMu kepada
kami. Semoga kami semakin hari semakin pantas sebagai anakMu yang mampu
berbuat seturut kehendak RohMu untuk menghasilkan buha-buah Roh seperti
yang Kau kehendaki, Amin.

Lagu : Dinyanyikan kembali lagu di atas karena relevan dan sarat makna

85
PERTEMUAN IV

Satu Tubuh Membangun Gereja

I. Tujuan :
1. Peserta memahami Gereja seagi persekutuan umat beriman akan Yesus Kristus
2. Peserta memahami bahwa Gereja adalah satu Tubuh namun banyak anggota yang
saling bersinergi.

II. Pokok-pokok iman yang perlu diperhatikan

1. Gereja dibangun oleh Roh yang satu dan sama yaitu Roh Kudus
2. Gereja adalah sebuah persekutuan dalam sat u tubuh namun banyak anggota dengan
fungsi masing-masing yang saling melengkapi.

III. Sumber : Katekese Untuk Calon Krisma, Iman Katolik, Katekese Krisma

IV. Waktu : 90 menit

V. Metode : ceramah, tanya jawab, permainan, penjesan isi pokok

VI. Sarana : Potongan-potongan gambar, lagu :”Satu Tubuh Kita” dan “Alangkah

Bahagianya”

VIII. Proses katekese


1. Pembukaan :

Doa : Tuhan Yesus, Engkau menciptakan kami dengan berbagai kemampuan yang
berbeda, namun disatukan oleh RohMu. Semoga kami mampu saling melengkapi
untuk membangun gereja yang hidup di dunia ini, kini dan sepanjang masa, Amin.

Lagu “ Satu Tubuh Kita “ (PS no 616)


Satu tubuh kita mesti banyak anggota, satu iman dalam pembaptisan satu Tuhan dan
pengharapan
Satu tubuh kita dalam Yesus Kristus 2x
Satu tubuh kita mesti banyak anggota, satu sakit, sakit semua satu tubuh kita dalam
Yesus Kristus
Satu tubuh kita dalam Yesus Kristus 2x

86
1. Penyajian :

Langkah Pertama : Pembimbing mengajak peserta untuk mengadakan permainan berikut ini :
“Menyatukan Potongan Gambar”

Cara bermain :

 Bentuk kelompok peserta dengan jumlah lima orang dalam satu kelompok
 Berikan potongan gambar yang telah disiapkan dari rumah (misalnya gambar Gereja,
manusia dll)
 Selama kelompok bekerja dan bermain music boleh dipasang

Pemenangnya adalah pasangan yang paling cepat selesai membentuk potongan


gambar sehingga menghasilkan gabar yang utuh.

Langkah kedua : Pembimbing mengajak peserta untuk mendiskusikan dan menemukan


makna dari permainan itu melalui pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

 Bagaimanakah kesan anda terhadap permainan tadi ?


 Bagaimana strategi kalian dalam kelompok pada saat brmain ?
 Apa makna yang paling dalam yang kalian temukan dalam permainan tadi ?

Langkah ketiga : Pembimbing mengajak peserta untuk membaca dan mendalami Kitab Suci 1
Kor 12 :12-27, dengan menyuruh salah seorang peserta untuk membacanya dengan lantang
lalu mengajukan pertanyaan : Siapakah yang dimaksud dengan anggota tubuh? Bagaimana
cirri-ciri anggota Tubuh? Siapa yang memberikan hidup kepada anggota Tubuh?

Rangkuman

Kelompok yang cepat menyelesaikan pekerjaan adalah kelompok yang bisa bekerja
sama dalam mencapai satu tujuan dengan mengambil strategi yag bermanfaat untuk
tercapainya tujuan. Dapat dibaca dalam Kitab Suci 1 Kor 12 :12.Gereja adalah Tubuh
Kristus yag terdiri dari banyak anggota. Oleh Roh yang satu dan sama setiap Warga Gereja
dipersatukan tanpa membedakan SARA. Masing-masing anggota mempunyai fungsi menurut
kemampuannya sendiri, tersusun rapi merupakan satu gerak. Setiap anggota tidak dapat
berbyat apa-apa tanpa adanya kerja sama antara satu dengan yang lain dan sangat perlu

87
adanya solidaritas. Hidup dalam persekutuan iman sangatlah membahagiakan seperti dialami
oleh umat perdana.

Penerapan : Ciptakanlah/ bekerja samalah dengan umat yang ada di lingkungan


gerejamu, sehingga gerejamu dapat dibangun atas kerja sama yang baik (minimal
kamu mau menyumbangkan waktu dan tenaga untuk gereja :doa dan kegiatan lain).

Tugas rumah : Buatlah daftar /peristiwa yang menunjukkan adanya kerjasama dan
tidak adanya kerjasama antar umat di gerejamu dalam skop lingkunganmu!

2. Penutup

Doa : Tuhan, terima kasih atas penyadaranMu hari ini supaya kami dapat saling
membangun untuk memajukan gerejaMu. Semoga kami tidak bosan-bosannya untuk
saling mendukung untuk suatu tujuan yang baik dalam gerejaMu. Dengan demikian
gereja semakin berkembang, Amin.

Lagu : Alangkah Bahagianya ,P.S no 619

Alangkah bahagianya hidup rukun dan damai


Di dalam persaudaraan, bagai minyak yang harum
Alangkah bahagianya, hidup rukun dan damai.
Begitulah berkat Tuhan dengan berlimpah ruah
Turun ke atas mereka bagai minyak yang harum
Alangkah bahagainya , hidup rukun dan damai.

88
PERTEMUAN V :

Membuka Hati Untuk Sesama

I.Tujuan :

1. Peserta menyadari bahwa gereja adalah bagian dari masyarakat dunia


2. Peserta memahami bahwa perubahan dunia dan masyarakat mempengaruhi kehidupan
Gereja
3. Peserta mampu bersikap sehingga dunia senantiasa diselamatkan seperti yang
dikehendaki kristus.

II.Pokok-pokok iman yang harus diperhatikan

1. Gereja adalah bagian dari dunia


2. Perubahan dunia dan masyarakat mepengaruhi kehidupan gereja, maka gereja harus
berdiri kokoh dan member pengaruh positif.
3. Kristus senantiasa berkarya dalam dunia yang semakin maju.
III. Sumber : Kitab Suci, GS art 1 dan 2, AA art 3-8,AG art 35 dan 36, Katekese Bagi
Calon Krisma hal. , Persiapan Sakramen Krisma
IV. Metode : cerita, analisa teks, diskusi, sharing, penjelasan isi pokok.
V. Sarana : Kitab Suci, Lagu :”Marilah Kita Membangun” dan “Aku Denga Bisikan
Suaramu”, Poster/Gambar “Orang kaya yang semakin kaya dan orang miskin yang
semakin miskin”
VI. Waktu : 90 menit
VII. Proses Katekese
1. Pembukaan :

Doa : Tuhan kami berterimakasih karena kami masih boleh berkarya di dunia ini
.Semoga gerejaMu senantiasa mampu memberikan sumbangan positif terhadap
perkembangan dunia dan masyarakat untuk membangun dunia baru penuh kedamaian dan
persaudaraan, Amin.

89
Lagu : “Marilah Kita Membangun”

Reef : Marilah kita membangun, dunia di dalam Kristus


Wahai, kawan-kawanku, ya kawanku ,Tunaikan tugas luhur, tugas luhur
Jangan bimbang dan ragu, jangan ragu, RohKudus membantumu,
Membantumu Camkanlah sabda Yesus, sabda Yesus, Akulah Penolongmu,
penolongmu.
2. Penyajian :

Langkah pertama : Pembimbing mengajak peserta untuk melihat gambar yang


menunjukkan orang kaya yang semakin kaya dan orang miskin yang semakin miskin di
tengah kota metropolitan. Masing-masing peserta diarahkan untuk mampu berpendapat
terkait gambar yang sedang diamati itu.

Langkah kedua : Pembimbing mengajak peserta untuk berdiskusi dengan pertanyaan


pemandu :

Apakah yang terjadi pada gambar tersebut? Mengapa hal itu bisa terjadi? Menurutmu
apakah yang menjadi jalan keluarnya bertolak dari identitasmu sebagai seorang Katolik?
Apakah hal yang semacam itu ada terjadi didaerah sekitarmu?

Langkah ketiga : Pembimbing membaca dengan lantang GS 1 dan AG 35 lalu


menggarisbawahi benang merah yang harus dipahami peserta sebagai buah pendalaman tema
hari ini

90
Rangkuman

Kegembiran dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang terutama
kaum miskin dan siapa saja yang menderita merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan
kecemasanmur

Semua anggota umat beriman diundang untuk mengadakan pembaharuan batin yang
mendalam supaya mereka mempunyai kesadaran yang hidup tentang tanggung jawab mereka
dalam penyebaran Injil dan menjalankan peran mereka dalam karya missioner diantara
bangsa-bangsa. Dalam melaksanakan perutusan Gereja itu kau awam menunaikan kerasulan
mereka baik dalam gereja mapun di tengah masyarakat baik di bidang rohani maupun
duniawi. Segala aktifitas kaum awam seharusnya mewujudkan rencana Allah untuk
menyempurnakannya terus-menerus untuk membangun dunia baru (ingat implementasi
sederhana dari Ajaran Sosial Gereja).

Penerapan :

Peserta diharapkan mampu bersikap adil, toleran, menegakkan kebenaran dan


keadilan (membuat yang terbaik) di lingkungan masing-masing tempat tinggalnya baik
sebagai anggota gereja maupun masyarakat.

Tugas rumah : Diskusikan dengan orang tuamu sejauh manakah kepekaan dan pengaruh
gereja terhadap masyarakat saat ini ? (minggu depan dikomunikasikan dengan pendamping).

3.Penutup

Doa : Tuhan ajari dan semangati lah kami agar semakin peka akan lingkungan tempat
tinggal kami dan mampu berkontribusi secara positif guna perkembangan Gereja yang kami
dambakan, kelak semakin meluas kerajaanMu di dunia ini, Amin.

Lagu : PS no 695 “Aku Dengar Bisikan SuaraMU”


Aku dengar bisikan suaraMu menggema lembut di dalam batinku
Sungguh engkau sahabatKu, jikalau Engkau menaati perintahKu
Reef : Pergilah dan sebarkanlah kabar sukacitaKu, sampai akhir zaman aku sertamu
Roh Kasih Kristus tolonglah kami menjadi pewartaMu yang sejati
Menyatukan umat suciMu dalam himpunan kawanan dombaMu
Reef : Aku percaya sabdaMu yang meyainkan daku, Aku penolongmu yakinlah
teguh.

91
PERTEMUAN VII

Hati Diri

I.Tujuan

1. Peserta mampu memahami arti hati baru


2. Peserta menunjukkan contoh hati baru
3. Peserta mampu mengimplemetasikan hati yang baru

II. Pokok-pokok iman yang harus diperhatikan

1. Arti hati baru


2. Contoh hati baru dan implementasinya

III Sumber : Komkat Dioses Ruteng : Sakramen Krisma, Komkat Padang

Katekese Persiapan Krisma, Kitab Suci

IV. Metode : Cerita, Tanya jawab, dialog, penjelasan isi pokok

V.Sarana: Lagu : “hari Ini Kurasa Bahagia” dan “Curahkan rahmat Dalam Hatiku”, Cerita
“Pak Albert”

VI. Waktu : 90 menit

VII.Proses Katekese

1. Pembukaan

Doa : Ya Tuhan , kami bersyukur atas kebaikanMu, kami boleh belajar hari ini.
Semoga kami mampu membuka hati kepada sesama dengan hati yang baru sehingga
dapat mengembangkan kerajaanMu di dunia ini, Amin.

Lagu : “Hari Ini Kurasa Bahagia”


Hari Ini Kurasa Bahagia, berkumpul bersama saudara seiman
Tuhan Yesus t”lah satukan kita tanpa memandang diantara kita
Bergandengan tangan dalam kasih, dalam satu hati Berjalan dalam terang
kasihTuhan

92
Kau saudaraku, kau sahabatku tiada yang dapat memisahkan kita …2x

2. Penyajian :

Langkah Pertama : Menampilkan cerita “Pertobatan Pak Albert”

Pak Albert adalah seorang pemborong bangunan yang sukses. Dia banyak
membangun perumbhan, mulai dari yang sederhana sampai yang mewah. Dari usaha itu ia
mendapat keuntungan berlipat ganda, sehingga dapat hidup dalam kemewahan.

Sebagai seorang katolik, pak Albert mengikuti acara rekoleksi yang dielenggarakan
oleh Ikatan Pengusaha Katolik di parokinya. Pada rekoleksi tersebut ia menyadari bahwa apa
yang dilakukan selama ini seringkali tidak sesuai dengan ajaran Kristus karena ia
memnenakan bunga yang tinggi kepada para pengontrak rumah, membebaskan tanah bakal
lokasi perumahan perumahan dengan harga yang tidak pantas dan bila pemilik berkeberatan
menjual tanahnya , ia tidak segan-segan menyewa tukang pukul.

Hal inilah yang mendorong pak albert untuk segera membaharui hidupnya dan
bertekad untuk tidak lagi mengulangi kejahatan-kejahatan yang pernah ia lakukan Ia tetap
menjadi pemborong bangunan tetapi tidak lagi mengejar keuntungan besar dengan cara-cara
yang tidak benar.

Pertanyaan Pendalaman :

1. Menurut kalian , apakah cara berbisnis yang digeluti pak Albert itu baik atau tidak?
2. Apakah dosa-dosa pak Albert terkait dengan bisnisnya itu?
3. Akhirnya, hal positif apa yang ditunjukkan oleh pak Albert?

Langkah kedua : Membaca Kitab Suci : Yoh :26-27, Mat 22:37 (dibaca dengan lantang)

Langkah ketiga : Pendamping Memberikan penjelasan :

Bangsa Israel yang disapa oleh nabi Yehezkiel adalah bangsa yang keras hati.
Mereka seringkali hidup jauh dari kehendak Tuhan. Telah berkali-kali Allah mengampuni
mereka, namun berkali-kali pula mereka melanggar segala ketetapan dan peraturan yang
diberikan Allah. Namun demikian Allah tetap mengasihi mereka. Melalui nabi Yeremia,
Allah berjanji memberikan RohNya sendiri untuk mendiami hati manusia sehingga mampu
menaati kehendak Allah.

93
Melalui sakramen Krisma yang akan kita terima, RohKudus menganugerahkan
kepada kita hati yang baru yaitu hati yang senantiasa taat akan bimbinganNya. Dengan
mentaati bimbingan RohKudus , kita akan sepenuhnya hidup sesuai dengan kehendak Allah .
Tetapi kalau kita menutup hati akan bimbingan RohKudus kita akan kembali menjadi orang-
orang yang keras kepala seperti bangsa Israel.

Hal-hal yang bisa kita lakukan dalam mengimplementasikan hati baru itu antara lain :

 Meluruskan yang bengkok

Hidup kita bagaikan jalan, ada yang lurus ada yang bengkok. Kita merasa aman dan senang
bila menempuh jalan lurus dan rata. Sebaliknya kita waspada di jalan yang banyak tikungan,
mendaki dan menurun. Demikian orang mengalami diri kita sebagai jalan yang lurus bila
mereka merasa aman dan boleh berterus terang tapa terlalu berhati-hati dalam pergaulan dan
percakapan dengan kita dengan demikian kita sebenarnya telah meratakan dan meluruskan
jalan hidup kita.

 Melembutkan yang tegar-keras

Belajar untuk sabar, lembut hati dan melupakan diri sendiri manakala menghadapi bapak,ibu,
anak, teman yang bertabiat keras, cepat menjadi marah kalau keinginannya tidak segera
dilayani dll

 Memberi harapan dan ketabahan bagi yang putus asa

Berusaha mendengarkan dengan hati dan telinga keluh kesah dengan memberikan harapan
baru kepada orang itu sehingga berani hidup terus dan dengan semangat baru.

 Menguatkan yang lemah

Pada saat kita merasa lemah, tidak kuat untuk menahan keinginan untuk memukul ketika
bapak-ibu marah-cerewet, anak rewel sehingga ingin menutup mulutnya dengan pukulan.
Namun kenyataannya kita tidak sampai memukul.

94
 Membuka yang tertutup

Dengan sikap keras, mau menang sendiri, tidak menghiraukan, menganggap tindakanku
selalu benar dan orang lain salah, sehingga bapak-ibu, anak tidak pernah member pendapat
atau mengusulkan sesuatu atau bahkan takut kepada kita.

 Memanggil pulang yang tersesat

Kita semua pasti pernah sesat, kalau kita terlanjur berbuat sesuatu yang merugikan diri
sendiri atau orang lain dan tidak tahu lagi jalan yang harus ditempuh.Mungkin suatu saat kita
sadar atau kita disadarkan oleh dalih kita dan melihat bahwa kita sedang tersesat.

Rangkuman

Melalui sakramen Krisma yang akan kita terima, RohKudus menganugerahkan


kepada kita hati yang baru yaitu hati yang senantiasa taat akan bimbinganNya. Dengan
mentaati bimbingan RohKudus , kita akan sepenuhnya hidup sesuai dengan kehendak Allah .
Tetapi kalau kita menutup hati akan bimbingan RohKudus kita akan kembali menjadi orang-
orang yang keras kepala seperti bangsa Israel.

Adalah tugas kita mendengarkan Roh Tuhan dalam pengalaman hidup kita sehari-hari
supaya kita tahu dan sadar bahwa Roh itu membimbing kita . Sebab melalui pengalaman
konkrit sehari-hari Tuhan hendak membentuk ita supaya berkembang dalam cinta kasih
kepada Tuhan dan sesama.

Penerapan : Cobalah merubah kebiasaan/ cara hidup yang jelek-jahat ke arah


kebiasaan/cara hidup yang baik dan positif.

Tugas Rumah

Para peserta diminta untuk menuliskan pengalaman pribadi mereka denagn melanjutkan
pertanyaan berikut ini :”Saya pernah mengalami bagaimana Tuhan mengubah hati saya .
Kisahnya sebagai berikut :………………………………………………………………”

Panjang karangan minimal setengah halaman (menjadi sebuah kesaksian konkrit).

95
3. Penutup

Doa : Ya Tuhan Engkau telah mengutus RohMu kepada kami semua agar mampu
mewartakaan karya penyelamatan PuteraMu. Kami percaya oleh RohMu kami senantiasa
dibaharui dan diteguhkn. Bantulah kami agar mampu hidup baik di tengah masyarakat, demi
Kristus Tuhan dan Pengantara kami, Amin.

Lagu : “Curahkan Rahmat Dalam Hatiku” (P.S no 603)


Reef : Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru
Engkau kusucikan dan kubersihkan dari cinta diri
Engkau kuhidupkan dan kukobarkan cinta di hati
Hatimu yang kaku, keras dan beku kuambil darimu
Ambilah dariKu semangat baru dalam karyamu.

96
PERTEMUAN VII

Sakramen Krisma : Arti Dan Maknanya

I. Tujuan
1. Peserta mengerti arti Sakramen Krisma
2. Peserta memahami makna menerima Sakramen Krisma
3. Peserta memahami tanggung jawabnya sebagai seorang katolik yang dewasa
II. Pokok-pokok iman yang harus diperhatikan :
1. Arti Sakramen Krisma
2. Makna menerima Sakramen Krisma
3. Tanggung jawab sebagai seorang katolik yang dewasa
III. Sumber : Katekese Bagi Calon Krisma hal, Persiapan Sakramen Krisma hal
Sakramen-sakramen Gereja hal, Kitab Hukum Kanonik
IV. Metode : Cerita, Tanya jawab, dialog
V. Sarana : Kitab Suci, Lagu ;”Pujian KepadaMu Tuhan”
VI. Waktu : 90 menit
VII. Proses katekese

1. Pembukaan

Doa : Tuhan Allah kami, Engkau menyediakan begitu banyak kekayaan dalam gereja kami
sebagai bahan agar kami semakin dewasa dan bertanggung jawab dalam pilihan iman kami.
Semangatilah agar tugas dan tanggung jawab ini dapat kami emban dan mengejawantahkan
dalam hidup keseharian kami, Amin.
Lagu : “Pujian Kepadamu Tuhan” (PS no 432)
Pujian kepadaMu Tuhan, Kau jadi santapan yang Ilahi
Dikaulah tumpuan harapan sumber keslamatan yang abadi
Reff : Tinggallah bersama umatMu, teguhkan iman, harap, kasihnya
Kuatkanlah dengan rahmatMu dalam mewujudkan amanatMu
Di tengah kehidupan ini yang sarat susah dan duka lara
Dikaulah kekuatan kami teman setia untuk selamanya.

2. Penyajian :

Langkah pertama : Pembimbing menjelaskan arti Sakramen Krisma

Pengertian Sakramen Krisma

97
Sakramen Krisma atau Penguatan adalah istilah resmi yang dipakai dalam dokumen
resmi Gereja. Penguatan merupakan terjemahan kata Latin confirmation, sedangkan Krisma
berasal dari kata Yunani Chrisma, krima (=pengurapan), yang kata kerjanya : chrio, chriein
(=mengurapi).

Di dalam Perjanjian Baru, ada dua data yang menjadi dasar teologi dan liturgi
penguatan yaitu :

Perjanjian Baru menghubungkan penerimaan karunia RohKudus dengan pengurapan


minyak. Kalau orang Kristen diurapi hal itu berarti ia beroleh bagian dalam pengurapan Roh
Allah pada diri Yesus Kristus karena Yesus sendiri pun diurapi dan pengurapan itu menjadi
tanda bahwa Roh Allah tinggal padaNya (baca Luk 4: 18;Kis 4:27;10:38).

Perjanjian Baru mengenal tindakan penumpangan tangan yang dihubungkan dengan


pencurahan RohKudus (baca Kis 8:14-17:19:1-7).

Dimensi sakramen Penguatan

a.Dimensi Antropologis : sesuai dengan kebutuhan dasar manusia

Sebagai material sakramen penguatan adalah minyak, sebuah simbolisasi yang sangat
dekat dengan kehidupan sehari-hari karena bisa dipergunakan untuk segala macam keperluan
kesehatan dan kesembuhan. Simbolisasi penumpangan tangan dengan menepuk bahu orang
lain adalah sebuah tanda bahwa ia menyapa atau memberi dorongan, sungkeman misalnya
pemberian restu, pengalihan, dan penerimaan tugas dan tanggung jawab tertentu.

b.Dimensi sacramental-teologis : Partisipasi dalam Tugas Gereja

Dengan penguatan atau krisma orang yang telah memperoleh penyelamatan tersebut
diutus untuk mewartakan apa yang dialami bagi dunia dengan segi tanggung jawab dalam
tugas missioner Gereja.

c.Dimensi Kristologis :Saksi Kristus

RohKudus dalam Krisma lebih memampukan seseorang untuk menjadi saksi Kristus
serta secara penuh berpartisipasi dalam Imamat Kristus. Dalam KV II (LG 11) , karena
kurnia RohKudus dalam Krisma inilah umat beriman juga memiliki ketidakdapatsesatan
dalam hal iman.

98
Langkah Kedua : Pembimbing mengajak peserta untuk memahami makna Sakramen
Krisma

d.Makna Sakramen Krisma

Dengan penguatan atau Krisma orang yang telah memperoleh penyelamatan itu
diutus untuk mewartakan apa yang dialami itu bagi dunia. Krisma atau penguatan menunjuk
dengan baik segi tanggung jawab masing-masing tugas missioner gereja seperti pengalaman
murid Yesus sendiri baru diutus untuk bersaksi mengenai Kristus sesudah menerima karunia
RohKudus (Kis 2), dan Kis 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau RohKudus turun
atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi”. Dengan Krisma seseorang diikusertakan secara penuh
dalam imamat umum umat beriman. Konsili Vatikan II ,LG 11 mengajarkan bahwa sakramen
penguatan memberikan daya kekuatan kepada orang beriman untuk menjadi saksi Kristus.
Karena karunia RohKudus dalam Krisma umat beriman memiliki ketidakdapatsesatan dalam
hal iman.Paus Paulus VI dalam surat apostoliknya DIVINAE CONSORTIUM NATURAE, 15
Agustus 1971 mengungkapkan “Melalui karunia RohKudus dalam sakramen penguatan
mereka menjadi serupa dengan Kristus demi membangun tubuhNya dalam hal iman dan
kasih. Gereja dipanggil bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk menjadi saksi Kristus
yang membawa keselamatan dunia .

Langkah ketiga : Pembimbing mengajak peserta untuk mampu bertanggung jawab dengan
pilihan iman Katolik

Rangkuman

Sakramen Krisma atau Penguatan adalah istilah resmi yang dipakai dalam dokumen
resmi Gereja. Penguatan merupakan terjemahan kata Latin confirmation, sedangkan Krisma
berasal dari kata Yunani Chrisma, krima (=pengurapan), yang kata kerjanya : chrio, chriein
(=mengurapi). Krisma atau penguatan menunjuk dengan baik segi tanggung jawab masing-
masing tugas missioner gereja seperti pengalaman murid Yesus sendiri baru diutus untuk
bersaksi mengenai Kristus sesudah menerima karunia RohKudus (Kis 2), dan Kis 1:8

Penerapan : Peserta diajak untuk terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan gereja dan
masyarakat

99
Tugas Rumah : Tuliskanlah apa saja yang telah kamu perbuat untuk membangun
lingkunganmu termasuk lingkungan gereja dan masyarakat.

3.Penutup
Doa : Tuhan yang penuh kasih, rahmat dan kebaikanMu mendorong kami untuk
semakin bertanggung jawab akan pilihan hidup kami. Semoga dengan ini kami
semakin dewasa dan semakin menunjukkan perbuatan iman yang dewasa, Amin.
Lagu : Diulangi lagi lagu di atas “Pujian KepadaMu Tuhan”

100
PERTEMUAN VIII :

Tata Cara Penerimaan Sakramen Krisma

I. Tujuan
1. Peserta memahami tata cara penerimaan Krisma
2. Peserta memahami hubungan sakramen Krisma dengan Inisiasi yang lainnya
3. Peserta memahami symbol dan makna yang ada dalam Sakramen Krisma

II. Pokok-pokok iman yang harus diperhatikan :


1. Tata cara penerimaan Krisma yang benar
2. Hubungan Sakramen Krisma dengan Inisiasi yang lain
3. Simbol dan makna yang ada dalam Sakramen Krisma
III. Sumber : Katekese Bagi Calon Krisma, Persiapan Sakramen Krisma,
IV. Metode : Penjelasan isi pokok, dialog, Tanya jawab, demonstrasi
V. Sarana : Kitab Suci, Lagu “Jagalah kawananku” dan “Roh Pencipta Datanglah”
VI. Waktu : 90 menit
VII. Proses katekese

1. Pembukaan

Doa : Ya Tuhan yang baik kami bersyukur karena sudah semakin memahami akan
makna kehadiranMu dalam hidup kami. Semoga kami semakin mantap dalam mengarungi
hidup ini yang oleh dorongan RohKudus semakin dikuatkan oleh rahmat penguatan menjadi
orang katolik yang militan, Amin.

Lagu : “Jagalah Kawananku” (PS no 689)


Jagalah kawananku yang diserahkan kepadamu, kau dipilih RohKudus menjadi gembala
Pasrahkanlah dirimu pada Allah dan firmanNya, waspadailah terus musuh yang mengancam
Janganlah kau biarkan dombaKu binasa
Dalam amal karyaku bimbinglah aku selalu, agar langkah hidupku menurut jalanMu
Dalam iman yang tulus aku serahkan hidupku, Trima kasih Tuhanku atas segala rahmatMu
Ingin kutetap teguh mengikut panggilanMu.

101
2. Penyajian :

Langkah pertama : Pembimbing menjelaskan ulang secara singkat sakramen Inisiasi


dalam hubungan dengan tema yang akan dibahas .

Melalui Sakramen Baptis, seseorang masuk dalam proses kehidupan Allah Bapa
(masuk dalam persekutuan umat Allah). Dengan menerima Sakramen Ekaristi seseorang
dihidupi, menerima karunia RohKudus, disucikan dan masuk dalam proses penyucian oleh
RohKudus, menjadi semakin terikat dengan kehidupan Gereja secara lebih sempurna. Dengan
daya kekuatan RohKudus, Gereja diberi kemampuan untuk menghadirkan Kristus di tengah
masyarakat. Maka Inisiasi ini menjadi peristiwa yang besar dan menjadi satu kesatuan
sehingga sangat perlu dirayakan. Dengan demikian diadakan lagi perencanaan, persiapan
khususnya batin sehingga dipenuhi oleh RohKudus.

Dalam pelaksanaannya ada dua kemungkinan, yaitu :

- Disatukan dengan pembaptisan


- Baptis : penolakan setan, pengakuan iman dan BaptisKrisma :
penumpangan tangan, pengurapan dengan Krisma
- Terpisah dari pembaptisan : Pembaruan janji Baptis, penumpangan tangan,
pengurapan dengan Krisma.

No. Tindakan-Lambang Maksud


01 Uskup Saramen Krisma diberikan oleh Uskup atau imam yang
diberikan kuasa.
02. Penumpangan tangan Berkat kekuatan,peneguhan, pencurahan RohKudus,
pembebasan, tanda seseorang telah diutus, persekutuan,
persaudaraan.

03. Pengurapandengan Pengurapan Kristus dengan RohKudus, menguduskan


minyak krisma orang yang diurapi, pembersihan, tanda kegembiraan
dan penghormatan.
04. Minyak krisma Lambang RohKudus, minyak zaitun yang diberkati
05. Meterai Roh Kudus uskup
Ditandai oleh suatu materai artinya Tuhanlah yang
memateraikan tanda milikNya atas penerima Krisma

102
06. Damai Kristus dan memberikan RohKudus di dalam hatinya.
Menandai dan member kesaksian akan persatuan dengan
uskup dan semua orang beriman.

Langkah kedua : Pembimbing menjelaskan arti tindakan dan Lambang dalam


Perayaan Sakramen Krisma

Langkah ketiga : Pembimbing melatih peserta dan mendemostrasikan sikap-sikap


dalam pener imaan Sakramen Krisma. Kalau masih ada kesulitan atau kekurang pengetahuan
boleh diperjelas.

Rangkuman

Melalui Sakramen Baptis, seseorang masuk dalam proses kehidupan Allah


Bapa (masuk dalam persekutuan umat Allah). Dengan menerima Sakramen Ekaristi
seseorang dihidupi, menerima karunia RohKudus, disucikan dan masuk dalam proses
penyucian oleh RohKudus, menjadi semakin terikat dengan kehidupan Gereja secara lebih
sempurna

Penerapan

Pada saat pelaksanaan penerimaan sakramen Krisma sudah berjalan dengan lancar karena
sudah dimnegrti secara teoritis bahkan sudah didomonstrasikan

Tugas Rumah

Gambarkanlah di dalam buku kerjamu symbol dari sakramen Krisma, warnai dengan bagus.

3. Penutup

Doa : Terima kasih Tuhan atas kesempatan baik ini. Semoga semangat kami semakin
membara untuk menerimakan kekuatan Rohkudus sebagai tanda tanggung jawab yang
semakin penuh sebagai seorang beriman Katolik, demi Kristus Tuhan kami, Amin.

103
Lagu : Ya Roh Pencipta, Datanglah (PS no 567)
Ya Roh Pencipta datanglah, kunjungi hati umatMu
Dan jiwa yang Kau ciptakan, penuhi dengan rahmatMu
Kau digelari Penghibur, karunia Allah yang luhur
Kau hidup, api dan kasih pengurapan yang Ilahi.

104
PERTEMUAN IX

Doa-Doa yang harus dipahami –Tata cara pengakuan dosa

Dalam Pertemuan kedelapan ini, diulangi lagi secara bersama-sama doa-doa yang penting
untuk dihafal dan difahami , sambil mempersiapkan diri untuk waktu tertentu mengadakan
rekoleksi dalam rangka persiapan batin yang spesifik untuk penerimaan Krisma di hari H
yang ditentukan.

Adapun-doadoa-itu-antara-lain :
a. Tanda Salib
b. Bapa Kami
c. Salam Maria
d. Aku Percaya
e. Kemuliaan
f. 10Perintah Allah
g. 5Perintah Gereja
h. Doa iman
i. Doa Tobat
j. Serta jawaban-jawaban harus diucapkan pada saat penerimaan Sakramen Krisma

Sesudah Doa – Doa itu disebutkan, Maka Uskup menanyakan beberapa hal bagi para
Krisma :
P Jadi, apakah kamu menolak setan, segala perbuatan dan tipu muslihatnya?
C Ya, kami menolak
P Percayakah kamu akan Allah, Bapa yang maha kuasa, pencipta langit dan
bumi?
C Ya, kami percaya
P Percayakah kamu akan Yesus Kristus, PuteraNya yang tunggal Tuhan kita,
yang dilahirkan oleh perawan Maria, yang menderita sengsara, wafat dan
dimakamkan, yang bangkit dari alam maut dan duduk di sisi kanan Bapa?
C Ya, kami percaya
P Percayakan kamu akan RohKudus , Tuhan yang menghidupkan , yang pada
hari ini dalam Sakramen Penguatan dianugerahkan kepada kamu secara
istimewa, seperti kepada rasul pada hari Pentekosta?
C Ya, kami percaya.
P Percayakah kamu akan gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus,
pengampunan dosa, kebangkitan badan dan kehidupan kekal?
C. Ya, kami percaya
P Inilah iman kita. Inilah iman gereja yang kita akui dengan bangga dalam
Kristus Yesus, Tuhan kita
U Amin

105
Penumpangan Tangan

Dengan tangan terkatup, uskup berdiri menghadap umat dan berkata:

P. Saudara-saudara terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa yang maha kuasa,
agar Ia sudi mencurahkan RohKudus kepada para anakNya ini, yang telah dilahiran
kembali bagi hidup abadi dalam Sakramen Pembaptisan. Semoga RohKudus
menguatkan mereka dengan anugerahNya yang berlimpah, dan semoga berkat
pengurapanNya mereka menjadi serupa dengan Kristus, Putera Allah.

Semua hadirin berdoa sejenak dalam batin.

Kemudian uskup mengulurkan kedua tangan kea rah para calon Krisma.

Lalu uskup mengucapkan doa berikut :

P. Allah yang maha kuasa Bapa Tuhan kami Yesus Kristus. Engkau telah melahirkan
kembali para hambaMu inidari air dan Rodkudus dan membebaskan mereka dari dosa
Sudikah kiranya mencurahkan RohKudus penghibur kepada mereka. Semoga mereka
Kau anugerahi roh kebijaksanaan dan pengertian, roh penasehat dan kekuatan, roh
pengetahuan dan ibadat; dan semoga Kau penuhi dengan roh takwa kepadaMu demi
Kristus, pengantara kami.

U. Amin.

PENGURAPAN DENGAN KRISMA

Uskup mencelupkan ibu jari kanan dalam minyak krisma, lalu membuat tanda salib pada dahi
calon, sambil berkata :

P …..(nama) TERIMALAH TANDA KURNIA ROH KUDUS

C. AMIN

P. DAMAI KRISTUS

C. TERIMA KASIH

106
Test Formatif 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Di bawah ini termasuk lambang RohKudus yang disimbolkan dengan tanda-tanda


kehidupan seperti berikut ini, kecuali :
a. Angin
b. Api
c. Air
d. Batu
2. Peristiwa yang menjadi hari kelahiran Gereja adalah :
a. Sengsara
b. Wafat
c. Paskah
d. Pentakosta
3. Roh Kudus menjadikan seseorang menjadi…..
a. Anak Allah yang dewasa
b. Tergantung
c. Anak orang tuanya
d. Hebat.
4. Hidup dalam persekutuan orang beriman kepada Kristus sungguh membahagiakan seperti
dialami umat perdana .Hal ini dikisahkan dalam Kitab Suci…..
a. Kis 1 :41-47
b. Kis 2 : 41-47
c. Kis 3 : 41-47
d. Kis 4 : 41-47
5. Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan, orang-orang zaman sekarang , terutama
kaum miskin dan siapa saja yang menderita merupakan kegembiraan dan harapan, duka
dan kecemasan para murid Kristus juga. Hal ini tertulis dalam :
a. AG 1
b. AA 1
c. GS 1
d. KL 1

107
6. Dengan mentaati bimbingan RohKudus , kita akan sepenuhnya hidup sesuai dengan
kehendak Allah. Ini merupakan pengertian dari …
a. Hati baru
b. Cinta kasih
c. Harapan Baru
d. Perintah Baru
7. Di bawah ini termasuk lambang-lambang yang digunakan dalam penerimaan Sakramen
krisma kecuali :
a. Minyak krisma
b. Penamparan pipi
c. Pencurahan roh
d. Pencurahan air
8. Dalam2 Kor 1 :21-22”Allah telah mengurapi umatNya dengan minyak krisma ,
menjamin hidupnya dengan jaminan…yang dicurahkan kepada umatNya.
a. Kristus
b. Allah
c. Roh Kudus
d. Tritunggal
9. Di dalam perayaan penerimaan Sakramen Krisma terdiri dari 2 bagian yaitu :
a. Pembaruan janji baptis-pengakuan iman dan penumpangan tangan-pengurapan
minyak krisma
b. Pemberian lilin-pengakuan iman dan penumpangan tangan-pengurapan minyak
krisma
c. Pengukuhan nama-pengakuan iman dan pengurapan minyak krisma
d. Pembaruan janji baptis-pengakuan iman.
10. Hendaknya para calon penerima Krisma sudah mengetahui, menghafal, memahami hal-
hal berikut ini :
a. Doa –doa pokok
b. Mengaku dosa
c. A dan b benar
d. A dan b salah.

108
Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Tes Formatif 3

1.A 1.B 1.D


2.C 2.A 2.D
3.D 3.C 3.A
4.B 4.E 4.B
5.A 5.C 5.C
6.D 6.A 6.A
7.C 7.C 7.D
8.C 8.A 8.C
9.B 9.C 9.A
10. A 10.B 10.C

109
Daftar Pustaka

Gray Tim. (2007). Sacraments in Scripture. Malang : Dioma

Griffin, James, A. (1996). Ringkasan Katekismus Katolik Yang Baru. Jakarta : Obor

Hariyadi, Antonius. (2004). Modul Liturgi Inisiasi. IPI Malang

Komkat Dioses Ruteng. (1984).. Sakramen Krisma Yogyakarta : Kanisius

Komkat Padang. (2000). Persiapan Sakramen Krisma

Martasudjita, E. (2003). Sakramen-Sakramen Gereja. Yogyakarta Menjelang Komuni 6.

Njiolah, Hendrik. (2004). Panduan Untuk Persiapan Penerimaan Sakramen Inisiasi.


Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama

Suseno, Magnis, Franz. (2004). Menjadi Saksi Kristus. Jakarta : Obor

SW Soenarto, Aloysius. Dkk (2002). Katekese Bagi Calon Krisma. Jakarta : Kanisius

110
Modul 6

Pelaksanaan, Penanggungjawab dan Evaluasi


Katekese Sakramen Baptis, Komuni pertama
dan Krisma
Dra. Sarmin Sihombing.M.Pd

Pendahuluan

Menjadi orang beriman Katolik berarti harus percaya, mempunyai sikap penyerahan
diri secara utuh dan penuh baik akal budi maupun kehendak kepada Allah yang menyapanya
dalam diri Yesus Kristus. Meninggalkan dunia lama serta berani menjadi manusia baru.
Kebersamaaan dengan Allah yang dianugerahkan kepada kita melalui Yesus Kristus dan kini
ditampakkan dalam gereja dimana umatnya semakin dewasa dalam hal iman baik
menyangkut diri (ke dalam) dan orang lain (keluar) Melalui Pembaptisan ,Krisma dan
Ekaristi kita memperoleh karunia kebersamaan dengan Allah bukan karena kita pantas atau
lulus dalam katekese yang diselenggarakan, namun karena kebaikan Tuhan untuk memilih
kita. Maka dalam hal ini sikap batinlah yang harus ditumbuhkembangkan , rasa syukur dan
terima kasih kepada Tuhan.

Dalam rangka mencapai tujuan itu , maka perlu bersinergi dengan orang-orang
yang mendukung sehingga tercipta makna yang paling mendalam. Banyak orang, banyak
hal yang harus terlibat dan melibatkan diri karena ini merupakan sistim yang berjalan dengan
baik menyangkut pelaksanaan, penanggung jawab dan evaluasi katekese sakramen Baptis,
Komuni Pertama dan Krisma (Inisiasi).

Setelah mempelajari modul 6 ini, saudara dapat secara bersama-sama bertanggung


jawab terkait dengan tiga kegiatan belajar seperti berikut.

1. Pelaksanaan, Penanggung jawab, Evaluasi Katekese Sakramen Baptis


2. Pelaksanaan, Penanggung jawab, Evaluasi Katekese Komuni Pertama
3. Pelaksanaan, Penanggung jawab, Evaluasi Katekese Sakramen Krisma

111
Sangat disadari bahwa sebagai pembimbing /pendamping adalah merupakan tugas
dan tanggung jawab yang betul-betul prodeo, bekerja untuk Tuhan dengan tidak menghitung
jam tatap muka atau harus dibayar berapakah para pengajar/pembimbing? Namun bila ada
kebijakan yang sungguh-sungguh bijak dari keuskupan, paroki , stasi boleh dibicarakan
bersama dengan hirarki yang ada di paroki setempat.

Kegiatan Belajar 1 :

Pelaksanaan, Penanggung Jawab, Evaluasi Katekese Sakramen Baptis

Untuk menjadi orang yang percaya kepada Yesus Kristus dengan pilihan yang
datangnya dari hati dengan menyerahkan diri sepenuhnya secara utuh dan penuh baik
menyangkut akal budi dan kehendak tidaklah mudah. Selain motif itu harus datang dari
dalam, namun disadari pula bahwa motif dari luar dalam hal ini orang-orang di luar orang
yang bersangkutan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengantarkan
seseorang kepada pemahaman seperti di atas.

Dalam hal inilah perlu orang-orang yang bertanggung jawab dalam proses
membelajarkannya yang pada suatu ketika akan memberi penilaian dan sikap untuk memilih
Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya melalui agama Katolik.

1. Pelaksanaan Katekese Sakramen Baptis Bimbingan Ketekumen

A.Hal-hal yang Harus dipersiapkan Dalam Bimbingan Ketekumen

1.Formulir/kartu Bimbingan Katekumen, yang bentuk dan isinya adalah sebagai


berikut :

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor :…………..........
Lingk/Stasi :…………………
Paroki :…………………
KARTU BIMBINGAN KATEKUMEN
Nama : ………………………………………………………………
Jenis kelamin : ………………………………………………………………
Tempat./Tgl. Lahir : ………………………………………………………………

112
Nama Ayah : ………………………………………………………………
Nama Ibu : ………………………………………………………………
Pend/Pekerjaan : ………………………………………………………………
Nama suami/istri : ………………………………………………………………
Penjamin/wali baptis : ………………………………………………………………
Mulai ikut pelajaran pd tgl : ………………………………………………………

Tahap I (pelantikan Katekumen) :……………………………………………………


Tahap II (pemilihan calon baptis) : ……………………………………………………
Tahap III (pembaptisan) : ……………………………………………………

Contoh pembagian waktu


 WAKTU
1. Pekan ke 4/5 sesudah Paskah
2. Pekan berikutnya s.d masa prapaskah
3. Pekan I (Hari minggu)
4. Pekan II (Hari minggu)
5. Pekan III (Hari minggu)
6. Pekan IV (Hari minggu)
7. Pekan V (Hari minggu)
8. Pekan suci
9. Sabtu suci
10.Malam paska
11.Masa paska

 ACARA
Upacara pelantikan katekumen
Masa katekumenat, up. Pembebasan, pemberkatan katekumen dan latihan 2
Upacara pelantikan calon baptis
Upacara TOBAT I, Pada salah satu hr biasa dalam pekan ini dpt diadakan up.
Penyerahan Bapa kami
Upacara TOBAT II
Upacara TOBAT III
Upacara persiapan dekat Penerimaan S. Inisiasi mistagogi

113
2. Penanggung jawab Katekese Sakramen Baptis
 Umat setempat

“….setiap murid Kristus wajib memberi kesaksian iman baik dlm usaha kerasulan
maupun dlm perbuatan hidup sehari-hari” (LG 17):

- Memberi perhatian dan melibatkan dalam setia kegiatan kpd simpatisan

- Menghadiri upacara-uapacara

- Memberikan penilaian yg jujur

- Pada masa pra paskah adalah masa penyucian dan penerangan hendaknya

Memberikan teladan dlm pembaharuan hidup, iman dan cinta kasih.

- Masa mistagogi ikut merayakan misa untuk para baptis baru, bersikap

kasih dan membantu mereka cepat menyesuaikan dikalangan umat.

3. Penjamin dan wali baptis

- Adalah seorang beriman yang mengenal dengan baik simpatisan atau

katekumen yang diantarnya

- Mengantar simpatisan kpd Gereja dan mendampingi selama masa

prakatekumenat dan katekumenat

- Mengetahui watak, kelakuan dan keinginan serta niatnya dan memberi

jaminan gereja bahwa Ybs bisa dan pantas dilantik

- Berfungsi sampai dengan upacara pemilihan

- Selanjutnya bisa dipilih sebagai wali baptis.

114
4. Para katekis, pemuka umat dan doakon

a.Katekis

-Sebagai pembimbing dan pembina iman para katekumen

-Mempersiapkan bahan katekese katekumen ( pokok2 ajaran katolik, liturgi

dan lambang lammbang dll)

-Tugas yang tidak mudah perlu mohon bimbingan roh kudus.

b.Pemuka jemaat

- memimpin upacara pelantikan atau pelantikan calon baptis atau up

pembaptisan (izin Uskup)

- bertanggungjawab dlm setiap tahap pelaksanaan inisiasi

5. Pastor Paroki

Penanggung jawab umum

6. Evaluasi Katekese Sakramen Baptis

WAKTU, TEMPAT DAN ORGANISASI

1. Waktu Paskah

- sebaiknya dilaksanakan malam paskah

- bila jumlah banyak bisa mencari hari perayaan sebelumnya.

- Pemilihan calon baptis dilaks minggu I prapaskah

- upacara tobat pada minggu ke III-V/ hari lain yangmemungkinkan

- upacara penyerahan bisa dilaksanakan bisa ditiadakan.

- selama masa oktaf paskah misa hari minggu diperuntukkan bg


baptisan baru(mistagogi)

115
2. Diluar Paskah

- diusahakan hari minggu

- upacara pemilihan 6 minggu sebelum penerimaan inisiasi

- upacara tobat tdk dilaksanakan dalam pekan

- upacara pelantikan katekumen waktunya disesuaikan

Rahmat Sakramen Baptis

Sakramen pembaptisan menghasilkan sejumlah rahmat istimewa bagi si penerima


yaitu :

1. Pengampunan dosa (Kis 2:38)


2. Kelahiran kembali dalam Rohkudus (Yoh 3:5)
3. Wafat dan bangkit bersama Kristus (Rom 6:3-4)
4. Mati bagi dosa dan hidup bagi Allah (Rom 6:10-11)
5. Pengangkatan sebagai anak Allah dan ahli waris janji Allah (Rom 8:17)
6. Menjadi manusia baru dalam Kristus (2 Kor 5:17; Ef 4:21-23)
7. Ambil bagian dalam kodrat Ilahi ( 2 Pet 1:4)
8. Persekutuan dengan Gereja (1 Kor 12 :13)

Penerima Sakramen Pembaptisan menurut hukum gereja adalah sbb :

1. Yang dapat dibaptis ialah setiap dan hanya manusia yang belum dibaptis (Kan.
864)
2. Agar seorang dewasa dapat dibaptis, ia harus menunjukkan hendaknya untuk
menerima baptis, mendapat pengajaran yang cukup mengenai kebenaran-
kebenaran iman serta kewajiban-kewajiban kristiani (Kan 865- 1)
3. Orang dewasa yang berada dalam bahaya maut dapat dibaptis jika memiliki
sekedar pengetahuan mengenai kenaran-kebenaran iman yang pokok,…(Kan 865-
2)
4. Orang dewasa yang dibaptis, jika tak ada alasan yang berat yang merintanginya
hendaknya segera dibaptis … (Kan. 866)
5. Para orang tua wajib untuk mengusahakan agar bayi-bayi dibaptis dalam minggu-
minggu pertama… (kan. 867-1)

116
6. Bila bayi berada dalam bahaya mati, hendaknya dibaptis tanpa menunda-nunda
(kan. 867-2)
7. Agar bayi boleh dibaptis, haruslah… (kan. 868-1 dan 2)
8. Jika diragukan apakah seseorang telah dibaptis, atau apakah baptisnya telah
diberikan secara sah,…(Kan.869-1,2 dan 3)

Syarat bagi calon penerima Sakramen Pembaptisan yaitu :

Untuk orang dewasa :

1. Belum dibaptis
2. Menunjukkan kehendak untuk dibaptis
3. Mendapat pengajaran yang cukup
4. Telah teruji dalam hidup Kristiani
5. Menyesali dosa- dosa

Untuk bayi :

1. Persetujuan orang btua atau wali


2. Harapan akan pendidikan Katolik

Pemberi Sakramen Baptis : menurut Hukum Gereja adalah sbb :

1. Pelayan biasa baptis adaalah uskup, imam atau diakon dengan tetap berlaku (Kan
530- 1)
2. Bilamana pelayan biasa tidak ada atau terhalang, baptis boleh dilaksanakan oleh
katekis atau oleh orang lain yang oleh Ordinaris Wilayah ditunjuk untuk tugas itu…
(Kan. 861-1)
3. Di luar keadaan, tak seorang pun diperbolehkan melayani baptis di wilayah lain …
(Kan. 862)
4. Baptis orang dewasa, sekurang-kurangnya mereka yang telah berusia genap empat
belas tahun, hendaknya dibawa kepada Uskup diosesan, agar dilaksanakan olehnya
bila dipandangnya patut (Kan.863).

117
Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut !

1) Siapa sajakah yang menjadi penanggung jawab Katekese Sakramen Baptis yang
terjadi di stasi/parokimu?
2) Menurut pemahamanmu, siapakah yang pantas menjadi wali baptis? Lalu
bagaimanakah kejadian yang terjadi di stasi/parokimu?

Petunjuk jawaban latihan

1) Syarat yang harus anda ketahui untuk menjawab adalah sebagai berikut :
 Saudara harus memahami penanggung jawab katekese (siapa sajakah) yang
bertanggung jawab dalam Katekese menurut Chatechecy Tradendae yaitu Para
hirarki,.Semua umat beriman yang sudah mendapat imamat umum
 Saudara harus menyebutkan penanggung jawab itu dengan konkrit
 Diskusikan jawaban anda dengan teman anda untuk mendpatkan jawaban
yang lebih lengkap dan tepat.
2) Saudara harus mengetahui dengan baik dan benar kelayakan untuk menjadi Wali
baptis, artinya tidak semua orang secara sembarangan.
3) Saudara diharapkan dapat menunjukkan ajaran/dokumen tentang itu dengan
gambling
4) Diskusikan jawaban anda dengan teman anda untuk mendapatkan jawaban yang
lebih lengkap dan tepat.

118
Rangkuman

Menjadi orang beriman Katolik berarti harus percaya, mempunyai sikap


penyerahan diri secara utuh dan penuh baik akal budi maupun kehendak kepada Allah yang
menyapanya dalam diri Yesus Kristus. Untuk menjadi orang yang percaya kepada Yesus
Kristus dengan pilihan yang datangnya dari hati dengan menyerahkan diri sepenuhnya
secara utuh dan penuh baik menyangkut akal budi dan kehendak tidaklah mudah.

Test Formatif 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Inisiasi Kristen adalah proses yang harus dijalani seseorang sebagai calon anggota Gereja
berlangsung cukup lama , pada umumnya memakai pola :
a. 4 masa - 3 tahap
b. 3 masa – 4 tahap
c. 4 tahap – 4 masa
d. 3 tahap – 3 masa
2. Upacara tahap pertama dalam Inisiasi adalah :
a. Pelantikan menjadi katekumen
b. Pemilihan sebagai calon baptis
c. Pelaksanaan Sakramen
d. Pendalaman iman
3. Masa Mistagogi artinya masa …
a. Pelantikan menjadi katekumen
b. Pemilihan sebagai calon baptis
c. Pelaksanaan sakramen
d. Pendalaman iman
4. Inisiasi di suatu Paroki akan berjalandengan baik jika seluruh umat ikut terlibat dan
bertanggung jawab. Penanggung jawab secara khusus adalah :
a. Umat setempat, para penjamin, wali baptis, para katekis.
b. Pemuka umat, diakon, pastor paroki, imam-imam lain dan uskup

119
c. A dan b benar
d. A dan b salah.
5. Penerimaan Inisiasi yang paling ideal adalah pada saat :
a. Tri hari Suci
b. Pekan Suci
c. Jumat Agung
d. Malam Paskah
6. Yang termasuk dalam upacara penyerahan adalah :
a. Syahadat dan Bapa Kami
b. Syahadat
c. Bapa Kami
d. Pengurapan dan Bapa Kami
7. Yang paling bertanggung jawab atas pembaptisan anak-anak adalah :
a. Wali baptis
b. Pengurus Gereja
c. Orang tua
d. Hierarki
8. Dalam keadaan darurat atau alasan pastoral yang mendesak maka :
a. Tidak diperbolehkan membaptiskan bayinya
b. Boleh membaptiskan bayinya
c. Tidak harus membaptiskan bayinya
d. Boleh tapi tidak terlalu penting
9. Upacara Scrutinia disebut juga sebagai
a. Upacara tobat
b. Upacara Penyerahan
c. Upacara Penerangan
d. Upacara Persiapan
10. Menyanyikan Litani Orang Kudus biasanya pada :
a. Liturgi Sabda
b. Liturgi Pembaptisan
c. Liturgi Ekaristi
d. Liturgi Pembuka

120
Kegiatan Belajar 2

PELAKSANAAN, PENANGGUNG JAWAB, EVALUASI KATEKESE KOMUNI


PERTAMA

Dalam Gereja Katolik Ekaristi dipahami sebagai sebagai sumber dan puncak seluruh
hidup Kristiani. Kehadiran Kristus tidak lagi difahami sebagai kehadiran dalam rupa roti dan
anggur saja, tetapi Kristus yang hadir dalam Gereja, dalam seluruh perayaan Ekaristi dari
awal sampai akhir yang berpuncak dalam Doa Syukur Agung dan dalam semua peserta
perayaan baik imam maupun umatnya. Ekaristi merupakan perayaan bersama dan terjadi
dalam kebersamaan maka dituntut partisipasi aktif dari umat beriman Katolik untuk
mengambil bagian di dalamnya. Partisipasi aktif inilah yang perlu diperatikan umat beriman
Katolik agar Perayaan Ekaristi sungguh dapat dirasakan sebagai tanda untuk
mengungkapkan imannya akan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus yang menyelamatkan
manusia.

Dalam hal inilah peran dari penangung jawab Katekese untuk dapat menghantar para
calon penerima Komuni Pertama agar mampu mengerti, menghayati seperti dikatakan di atas.
Maka sebagai penanggung jawab dan pelaksana Katekese Komuni Pertama bersinergi secara
bersama=sama di stasi/ paroki agar tujuan dan harapan penerima Komuni Pertama dapat
tersampaikan termasuk dalam hal in put yang berguna dalam rangka meningkatkan
pelaksanaan Katekese ini.

Adapun yang perlu dibicarakan bersama adalah :

A. PELAKSANAAN KATEKESE KOMUNI PERTAMA

1.Pengertian

- Suatu proses pendampingan yg diberikan oleh Org dewasa beriman katolik


yg teratur dijalankan bersama dg anak dan orang tua.

- Melalui sejumlah kegiatan/ latihan mengenai pokok pokok pewartaan Iman

katolik.

121
2. Tujuan

- Anak siap menerima komuni pertama dengan iman dan hormat

- Anak menyadari bahwa dengan menerima Komuni Pertama ia terlibat

langsung dalam perjanjian. Tuhan mengalami dan menghayati imannya

dalam persatuan lebih mesra dengan Kristus

B. PENTINGNYA BIMBINGAN KOMUNI PERTAMA

1.Adanya rentang waktu yg cukup lama antara baptis bayi dan Komuni pertama.

2.Perkembangan anak terhadap pengayatan iman akan Yesus Kristus sebagai roti

hidup dapat tercapai dengan baik kaitannya dengan panggilan hidup sebagai orang

beriman.

3.Secara psikologis anak masih sangat membutuhkan kehadiran Orang Tua untuk

menuju pada kematangan imannya.

4.Anak perlu memahami dengan sungguh-sungguh tentang makna menyambut

komuni pertama.

5.Berdasarkan KHK (Kan 912 – 914)

C. UNSUR UNSUR PENDAMPINGAN KOMUNI PERTAMA

- Pengetahuan - Kerendahan hati

- Ketulusan hati - Harapan

- Kepercayaan - Sabar

122
PENANGGUNG JAWAB KATEKESE KOMUNI PERTAMA

(HAL HAL YG PERLU DIPERHATIKAN)

1. Kerjasama dengan orang tua

2. Guru Agama

- Membuat persiapan yang sistematis dan lebih lanjut

- Mengusahak suasana iman dalam setiap kegiatan.

- Memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan iman

- Kerjasama dengan orang tua dalam mempersiapkan anak yang akan komuni

pertama

- Menghargai usaha perhatian Orang Tua

3. Orang Tua

- menciptakan suasan dan mempraktekan hidup doa.

- hadir pada saat diundang

- mempersiapkan hal hal yang diperlukan

- mmemenuhi persayaratan administrasi yang diperlukan

4. Anak

ada kemauan untuk belajar dan melaksanakan praktek iman

123
EVALUASI KATEKESE KOMUNI PERTAMA

BIMBINGAN KOMUNI PERTAMA

1. Pengertian dan tujuan bimbingan komuni i

2. Pentingnya bimbingan komuni pertama

3. Unsur unsur pendampingan komuni pertama

4. Kerjasama dengan orang tua

5. Hal yang perlu diperhatikan guru agama

6. perhatian orang tua

7. Mempersiapkan dan menggunakan formulir komuni 1

Buah-buah Ekaristi :

1. Persatuan erat dengan Tuhan Yesus Kristus


2. Pengampunan dosa

124
3. Persatuan erat dengan semua anggota gereja

Penerima Sakramen Ekaristi menurut Hukum Gereja

1. Setiap orang yang telah dibaptis dan tidak dilarang oleh hukum …(Kan. 912)
2. Agar anak-anak boleh sambut Ekaristi maha suci, haruslah mereka itu memiliki cukup
pengertian dan telah dipersiapkan dengan seksama …(Kan. 913-1)
3. Tetapi anak-anak yang berada dalam bahaya mati dapat diberi Ekaristi Maha kudus

(Kan.913-2)

4. Terutama menjadi tugas orang tua serta mereka yang menggantikan kedudukan orang
tua…(Kan 914)
5. Jangan diizinkan sambut Komuni Suci mereka yang terkena ekskomunikasi dan
interdik (Kan.915)
6. Yang sadar berdosa berat, tanpa sambut sakramen pengakuan sebelumnya jangan
menyambut komuni … (Kan.916) selanjutnya Kan. 917, Kan. 918, Kan. 919-
Kan.924).

Syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang hendak menerima komuni kudus :

1. Tidak dibaptis dan tidak dilarang oleh hukum


2. Memiliki cukup pengertian dan mampu menyambut dengan iman dan hormat
3. Tidak terkenan ekskomunikasi dan interdik
4. Tidak terhalang oleh dosa berat
5. Berpantang dari makana dan minuman selama sekurang-kurangnya satu jam.

125
Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda akan materi di atas,kerjakanlah


latihan berikut !
1. Siapa sajakah pelayan Sakramen Ekaristi?
2. Tuliskan pokok-pokok yang harus disampaikan dalam rangka Katekese
Komuni Pertama

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Syarat yang harus saudara ketahui untuk menjawab adalah sebagai berikut :
a) Saudara harus memahami pelayan Sakramen Ekaristi menurut KHK Kan 900 $ 1-2
b) Saudara harus memahami perbedaan pelayan Sakramen Ekaristi dengan Pelayan
Pembagi Komuni
c) Diskusikan jawaban saudara dengan teman untuk mendapatkan jawaban yang lebih
lengkap dan tepat.
2) Syarat yang harus saudara ketahui untuk menjawab adalah sebagai berikut :
a) Saudara harus memahami pokok-pokok fundamental dari Sakramen Ekaristi
b) Saudara harus mampu mengurutkan secara sistematis pokok-pokok Katekese
Persiapan Komuni Pertama
c) Diskusikan jawaban saudara dengan teman untuk endapatkan jawaban yang lebih
lengkap dan eapat!

d) Rangkuman
e)
Dalam Gereja Katolik Ekaristi dipahami sebagai sebagai sumber dan puncak
seluruh hidup Kristiani. Ekaristi merupakan perayaan bersama dan terjadi dalam
kebersamaan maka dituntut partisipasi aktif dari umat beriman Katolik untuk
mengambil bagian di dalamnya.

126
Test Formatif 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Sakramen yang paling sentral dan mendasar meruapakan puncak seluruh ibadat Kristen
adalah
a. Sakramen Baptis
b. Sakramen Ekaristi
c. Sakramen Krisma
d. Semuanya benar
2. Yang bertugas dalam Pelayan Sakramen Ekaristi adalah :
a. Uskup dan imam yang ditahbiskan
b. Uskup
c. Imam
d. Biarawan-biarawati
3. Peserta yang sudah diperbolehkan untuk sambut pertama (komuni Pertama) adalah anak
dengan umur :
a. 8-9 tahun
b. 10-11 tahun
c. 12-13 tahun
d. 14-15 tahun
4. Pada persiapan Komuni Pertama anak-anak juga dipersiapkan menerima Sakramen :
a. Sakramen Baptis
b. Sakramen Krisma
c. Sakramen Ekaristi
d. Sakramen Rekonsiliasi
5. Semua orang beriman , sesudah sambut Ekaristi MahaKudus Pertama wajib sekurang-
kurangnya…….menyambut Komuni Suci
a. Satu kali setahun
b. Dua tahun sekali
c. Tiga tahun sekali
d. Empat tahun sekali

6. Dalam upacara perayaan Sambut Pertama (komuni Pertama) , sangat dianjurkan untuk :

127
a. Menerima Komuni
b. Menerima Anggur
c. Menerima Hosti
d. Menerima Komuni dua rupa
7. Yang paling pokok dalam Ekaristi adalah :
a. Pujian kepada imam
b. Pujian kepada pastor
c. Pujian kepada Tuhan
d. Pujian kepada pengajar Komuni Pertama
8. Yang bertanggung jawab atas terlaksananya persiapan Komuni Pertama adalah :
a. Orang tua
b. Katekis
c. Pastor Paroki
d. A,B dan C benar
9. Untuk menghadirkan kenangan akan Yesus seperti perintahNya sendiri untuk
mengenangkan Kristus dan karya penyelamatanNya disebut :
a. Konsekrasi
b. Konsentrasi
c. Anamnese
d. Akolit
10. Karena roti adalah satu, maka kita sekaliun banyak adalah satu Tubuh (Gereja), karena
kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu . Hal ini terdapat dalam :
a. 1 Kor 10 :16-17
b. 1 Kor 16 : 10-17
c. 1 Kor 17 : 16-17
d. 1 Kor 17 : 10-17

128
Kegiatan Belajar 3

Pelaksanaan, Penanggung jawab, Evaluasi Katekese Krisma

Pelaksana Ketekese

A. Pengertian

Usaha Gereja untuk membantu para calon penerima krisma mempersiapkan diri
(kebutuhan iman/ masalah-masalah sehubungan penerima Krisma

B. Masalah-masalah dalam Bimbingan Krisma

1.Banyak umat sudah menerima tapi tidak memahami makna dan pentingnya

menerima sakramen Krisma

2.Menerima krisma dengan jalan pintas

3.Siapa yang harus membimbing

C. Pentingnya Bimbingan Krisma

1.Supaya umat tdk mengalami kebingungam pada saat menerima krisma (tatacara /

upacara)

2.Perlu memahami makna tidak sekedar upacara ritual saja

3.Menyadarkan umat bahwa mereka telah dikukuhkan akan kekuatan Roh kudus yang

sebagai saksi-saksinya.

D.Tujuan Bimbingan Krisma

1.Supaya mempu melaksanakan tatacar penerimaan Krisma secara baik dan benar

2.Memahami konskuensi dan tanggungjawab yang harus diemban setelah menerima


krisdma

3.Membantu peserta dalam menghadapi permasalahan dan kebutuhan

4.Supaya menyadari Peran Roh Kudus yang hadir dalam sakramen krisma.

129
E.Program Bimbingan Krisma

1.Pengertian:

a.Rencana yang akan dilaksanakan untuk membantu para calon penerima krisma

dalam mempersiapkan diri untuk menerima krisma

b.Sebagai pedoman /acuhan untuk melaksanakan bimbingan supaya tujuan dapat

tercapai ( seperti: menyusun jadwal, materi, kepanitiaan)

c.Didasarkan pada kebutuhan peserta dan dasarkan pada ketentuan KHK art. 978-

896 .

d.Dilakukan oleh pembina / penanggungjawab

PENANGGUNG JAWAB KATEKESE SAKRAMEN KRISMA

Penanggungjawab

1. Pastor Paroki : Penggungjawab Umum

2. Dewan Paroki/ Dewan Pastoral Paroki : menyiapkan dan mengadakan

sarana prasarana yang diperlukan.

3. Katekis : bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan materi

bimbingan.

130
EVALUASI KATEKESE SAKRAMEN KRISMA

F. Alokasi Waktu

1. Pra pelaksanaan : bimbingan dilaksanakan selama 3-6 bulan

2. pelaksanaan :kapan sakramen Krisma diterimakan

3. Sesudah penerimaan: bimbingan yntuk menghayati dan memperdalam apa

yang hrs diterima (minimal satu minggu sekali)

G. Hal hal yang perlu dipersiapkan

1.Tempat dan tempat dan sarana

2.Sasaran.

a.Semakin menyadari hadirnya Roh Kudus didalam diri mereka

b.Menyadari tanggungjawabnya sebagai warga Gereja

c.Menyadari bahwa iman perlu pembinaan secara terus menerus

d.Semakin menyadari untuk merasul menjadi saksi Kristus.

3.Pelaksana Bimbingan

Pastor, DPP, Katekis /guru agama, frater suster, pengurus stasi, Orang Tua

H. Evaluasi

a.Pelaksanaan Program

b.Masalah / hambatan dan usaha mengatasinya

c.Sasaran tercapai / tidak

131
Buah-buah penguatan :

1. Mengokohkan status sebagai anak Allah, sehingga dapat berseru “Ya Abba, ya ya
Bapa”.
2. Memperteguh kesatuan dengan Kristus
3. Menambah karunia RohKudus
4. Mempererat persekutuan dengan Gereja
5. Menganugerahkan kekustan khusus supaya mampu menjadi saksi Kristus yang andal
dan berani.

Persyaratan bagi calon penerima Krisma yaitu :

1. Sudah menerima Sakramen Penguatan


2. Sudah dapat menggunakan akal
3. Sudah mendapat penjelasan secukupnya
4. Sudah berdisposisi baik
5. Sudah memperbaharui janji baptis

132
Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut !

1). Apa sajakah syarat-syarat untuk menerima Sakramen Krisma ?

2). Perlengkapan apa sajakah yang harus dipersiapakan dalam rangka Perayaan Sakramen

Krisma ?

Petunjuk jawaban latihan

1). Syarat yang anda ketahui untuk menjawab adalah sebagai berikut :

a) . Saudara harus memahami apa itu Sakramen Krisma

b). Saudara harus memahami tujuan dari penerimaan Sakramen Krisma

c). Saudara harus dapat membedakan memahami Sakramen Inisiasi!

d). Diskusikan jawaban saudara untuk mendapatkan jawaban yang lebih lengkap dan

tepat

2). Syarat yang harus saudara ketahui untuk menjawab adalah sebagai berikut :

a.) Saudara harus memahami dengan benar tentang Sakramen Inisiasi

b). Saudara membedakan perlengkapan yang diperuntukkan untuk masing-masing

sakramen inisiasi

c). Diskusikan jawaban saudara untuk mendapatkan jawaban yang lebih lengkap dan

tepat.

133
Rangkuman

Usaha Gereja untuk membantu para calon penerima krisma mempersiapkan diri
(kebutuhan iman/ masalah-masalah sehubungan penerima Krisma

Test Formatif 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Sakramen Krisma adalah tanda yang menguatkan dan meneguhkan materai RohKudus
yang telah diberikan kepada kita dalam pembaptisan yang ditandai dengan……..
a. Pengurapan minyak suci
b. Penandaan tanda salib
c. Pemberian kain putih
d. Penyalaan lilin
2. Allah mengurapi Yesus dengan RohKudus dan kuat kuasa pada saat:
a. Yesus di bait Allah
b. Yesus dibaptis di sungai Yordan
c. Yesus di goda iblis
d. Yesus di salib
3. Penerimaan Sakramen Krisma merupakan ………bagi orang yang menerimanya
a. Kebanggaan
b. Kesetiaan
c. Penugasan
d. Penandaan
4. Yang menerimakan sakramen Krisma adalah :
a. Imam
b. Pastor
c. Biarawan-biarawati
d. Uskup
5. Usia penerima Sakramen Krisma sebaiknya :
a. 9-11 tahun

134
b. 11-13 tahun
c. 13-15 tahun
d. 15-17 tahun
6. Dalam penerimaan Sakramen Krisma perlu diperhatikan soal kedewasaan orang beriman
Katolik yang akan menerima Sakramen tersebut menyangkut :
a. Kedewasaan fisik dan mental
b. Kedewasaan mental dan usia
c. Kedewasaan usia dan fisik
d. Kedewasaan usia dan iman
7. Sakramen Krisma hendaknya difahami sebagai materai rohani yang terhapuskan ,
sehingga sakramen ini…..
a. Diterima berulang kali
b. Diterima hanya sekali
c. Diterima sesuka hati
d. Diterima kapan saja
8. Di bawah ini termasuk cara mempersiapkan penerima Sakramen Krisma dengan
sungguh-sungguh kecuali :
a. Katekese yang teratur
b. Doa yang intensif
c. Menerima Sakramen Tobat
d. Rekreasi
9. Tugas perutusan dari seorang penerima Krisma adalah :
a. Menjadi saksi Kristus di dunia
b. Menjadi penanggung jawab rohani
c. Menjadi anak Tuhan
d. Menjadi orang Katolik
10. Pelaksana bimbingan dalam rangka Sakramen Krisma adalah :
a. Pastor, katekis
b. Dewan pastoral, katekis
c. Katekis, orang tua
d. A,b dan c benar

135
Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Tes Formatif 3

1.A 1.B 1.A


2.A 2.A 2.D
3.B 3.C 3.C
4.C 4.D 4.D
5.D 5.A 5.C
6.A 6.D 6.D
7.C 7.C 7.B
8.B 8.D 8.D
9.A 9.C 9.A
10. B 10.A 10.D

136
Daftar Pustaka

Bagiyowinadi, Didik, F.X. (2007).Siap menyambut Komuni.Yogyakarta : Yayasan Pustaka


Nusatama

Gray Tim. (2007). Sacraments in Scripture. Malang : Dioma

Griffin, James, A. (1996). Ringkasan Katekismus Katolik Yang Baru. Jakarta : Obor

Hariyadi, Antonius. (2004). Modul Liturgi Inisiasi. IPI Malang

HP, Sumantri. (2003). Toserba Surgawi. Yogyakarta : Kanisius

Kitab Hukum Kanonik

Komkat Dioses Ruteng. (1984).. Sakramen Krisma Yogyakarta : Kanisius

Komkat Padang. (2000). Persiapan Sakramen Krisma

Martasudjita, E. (2003). Sakramen-Sakramen Gereja. Yogyakarta Menjelang Komuni 6.

Njiolah, Hendrik. (2004). Panduan Untuk Persiapan Penerimaan Sakramen Inisiasi.


Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama

Pankat KAS. (1985). Ikutilah Aku. Yogyakarta : Kanisius

Pidyarto, A. (1993). Mempertanggungjawabkan Iman Katolik. Malang :Dioma

Prasetya, L. (2006). Panduan Untuk Calon Baptis Dewasa. Yogyakarta : Kanisius

Rausch, Thomas P. (2001). Katolisisme. Yogyakarta : Kanisius

Rua, Maria, Albert. (2001). Katekese Persiapan Baptis. Yagyakarta : Yayasan Pustaka
Nusatama

1Susanto, Al Amin. (2003). Persiapan Komuni Pertama. Yogyakarta : Kanisius

Suseno, Magnis, Franz. (2004). Menjadi Saksi Kristus. Jakarta : Obor

SW Soenarto, Aloysius. Dkk (2002). Katekese Bagi Calon Krisma. Jakarta : Kanisius

137
----------------------------------- (2005). Yesus Pokok Anggur. Yogyakarta : Kanisius

Telaumbanua, Marinus. (1999). Ilmu Kateketik . Jakarta : Obor

---------------- (2001). NATO :No Action Talk Only. Yogyakarta :Kanisius

138
139

Anda mungkin juga menyukai