ANGGOTA :
Fadillah Fitrianti
Jhahira Abdurahman
Amad Samsudin
KELAS : FM 17 A
FAKULTAS FARMASI
KARAWANG
2019
JOB DISK
2
BAB I
(Chang et al.2009)
3
Data kelarutan glabridin antara lain :
Tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut organik seperti
propilen glikol.
Larut dalam etanol 1,9 – butanadiol.
Glabridin disimpan dalam wadah yang disegel ditempat yang dingin dan
kering terlindung dari cahaya, kelembapan dan serangan hama.
1.2.2 Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
4
Bangsa : Galegeae
Suku : Fabaceae
Marga : Glycyrrhiza
5
rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi atau mukosa
mulut terutama membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan
atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
10 = Kode kosmetik
05 = Sediaan essens
6
BAB II
7
II.2 BENTUK SENYAWA ZAT AKTIF
Bentuk senyawa zat aktif yang akan digunakan adalah bentuk serbuk.
Secara fisika Glabidrin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
sehingga jika dibuat dalam sediaan cair dan digunakan secara topikal efek terapi
dapat segera tercapai.
8
II. 5 INDIKASI DAN DOSIS PEMELIHARAAN
Glabidrin dalam bentuk sediaan gel diindikasikan untuk kulit, untuk
membantu dalam penurunan sintesis melanin, warna kulit kekeringan dan
pengurangan usia bintik, sebagai agen smoothing, dalam pencegahan kerusakan
oksidasi dan sebagai antimikroba.
Berdasarkan data tersebut diatas, untuk aturan pemakaian sediaan cair dari
serum digunakan untuk dewasa dan anak anak yang sudah mencukupi usiannya
untuk pemakaian serum tersebut, digunakan juga hanya 1 kali dalam seminggu dan
dioleskan secukupnya dikarenakan jika memakai terlalu sering akan menjadikan
kulit menjadi kering dan tipis.
9
dari pinggir lalu terakhir dibilas dengan air dingin serta menutup kembali pori pori
kita.
10
konstituen aktif yang menghasilkan aktivitas antiulkus dengan cara menginhibisi
15-hidroksi prostaglandin dehidu genase dan prostaglandin reduktase
penghambatan kedua enzim tersebut merangsang terjadinya peningkatan
konsentrasi prostaglandin E dan F2a di lambung efek sitoprotektif pada mukosa
lambung.
11
BAB III
Berdasarkan data prefrmulasi zat aktif, maka akan dibuat sediaan serum sebanyak
30gr. Kekuatan sediaan yang akan dibuat adalah 100ppm
12
Fomulasi umum sediaan
R/ zat aktif
Gelling agent
Humectan
Pengawet
Penetran
Pelarut
Formulasi pustaka
R/ Akar manis 1%
Span 80 2%
Tween 80 1%
Pengembangan formula
1. Bentuk zat aktif yang digunakan yaitu bentuk ekstrak kental, dengan
kandungan glabridin, jadi ekstrak akar manis dengan pertimbangan
khasiatnya
2. Ekstrak akar manis mempunyai karakteristik termasuk pada jenis obat yang
efektif dalam kecantikan
13
III. 2. USULAN FORMULA (KESIMPULAN FORMULA UTAMA DAN
ALTERNATIF)
Sediaan yang akan dibuat adalah 30ml dengan kekuatan sediaan 100ppm
dalam 30ml
Formula utama
Gliserin 10%
Propilenglikol 2%
Formula alternatif
Natrosol 0,52 %
Glycerin 10%
Na Benzoat 0,1%
1. Propilenglikol
2. Potasium Sorbat
3. Natrosol
4. Na Benzoat
5. Glycerin
14
1. Propilenglikol
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau; menyerap iar pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dalam
kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial;
tetapi tidak dapat bercampur dalam minyak lemak.
Konsentrasi : 10-60 %
Kegunaan : pengawet (anti mikroba), pelarut atau kosolven yang
dapat bercampur dengan air
OTT : Dengan bahan pengoksidasi seperti kalium permanganat
Stabilitas : Stabil ketika bercampur dengan etanol 95%, dan air.
stabil pada suhusejuk dan dalam wadah tertutup rapat, tapi pada
temperature tinggi dan terbuka dapat mengalami oksidasi. Stabil jika
dicampurkan dengan etanol (95%), gliserin atau air’
Sterilisasi : Dengan otoklaf
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, dan di
tempat sejuk dan kering
2. Gliserin
Pemerian: cairan seperti sirup jernih, tak berwarna, berbau manis,
diikuti rasa hangat, higroskopik jika disimpan beberapa lama pada
suhu rendah dapat memadat, membusuk bentuk hablur tak berwarna
yang tidak melebar
Kelarutan: dapat bercampur dengan air, etanol 95% praktis tak larut
dalam kloroform eter, dan dalam minyak lemah
Stabilitas: gliserin higroskopik oleh atmosfet dalam penyimpanan
biasa
Inkompatibilitas: Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan zat
pengoksidasi kuat sepertikromium trioksida, kalium klorat, atau
15
kalium permanganat.Dalam larutan encer, reaksi berlangsung pada
laju yang lebih lambat denganbeberapa produk oksidasi sedang
dibentuk. Perubahan warna hitamgliserin terjadi di hadapan cahaya,
atau jika kontak dengan seng oksidaatau nitrat bismut
dasar.Kontaminan zat besi dalam gliserin bertanggung jawab atas
penggelapandalam warna campuran yang mengandung fenol,
salisilat, dan tanin.Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam
gliseroborat, yaituasam kuat dari asam borat.
Fungsi: humectan
Konsentrasi: < 30%
3. Na Benzoat
Pemerian: Sodium benzoate terjadi sebagai butiran putih atau
kristal, sedikit bubuk higroskopis. Tidak berbau, atau dengan aroma
benzoin yang samar dan memiliki rasa manis dan asin yang tidak
menyenangkan.
Kelarutan: larut dalam air
Stabilitas: Larutan berair dapat disterilkan dengan autoklaf atau
filtrasi.
Inkompatibilitas: Tidak cocok dengan senyawa kuaterner, gelatin,
garam besi, garam kalsium, dan garam logam berat, termasuk perak,
timbal, dan air raksa. Aktivitas pelestarian dapat dikurangi dengan
interaksi dengan kaolin (2) atau surfaktan nonionik.
Fungsi: pengawet
Konsentrasi: 0,02-0,5%
4. Tween 80
5. Span 80
16
(HOPE edisi 6, halaman 675)
17
BAB IV
PERHITUNGAN :
Formula Utama
- Propilenglikol =2 x 30 ml = 0,6 gr
100
- Aqua Destilata = ad 30 ml
18
Formula Alternatif :
- Ekstrak Akar manis 10 ppm =10000 ppm =mg
1,5 L
mg = 15000 mg / 15 gr
- Glycerin = 10 x 30 ml = 3 gr
100
- Aqua Destilata = ad 30 ml
-
PENIMBANGAN :
Formula Urama
Gliceryn 3 gr
Propilenglikol 0,6 gr
Aquadest Ad 30 ml
19
Formula Alternatif
Gliceryn 3 gr
Natrosol 0,156 gr
Na Benzoat 0,03 gr
Aquadest Ad 30 ml
20
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang semua bahan
3. Masukkan karbopol kedalam mortir tambahkan dengan aquadest ad
mengembang
4. Masukan Gliserin Kedalam mortir tambahkan aquadest, gerus ad
homogen
5. Ekstrak akar manis dilalarutkan dengan aquadest ad larut, masukkan
kedalam mortir gerus ad homogen
6. Larutjkan Na Benzoat dengan aquadest ad larut, lalu masukkan
kedalam mortir gerus ad homogen.
7. Tambahkan sisa aquadest gerus ad homogen
8. Kemas dan beri etiket.
21
laludicelupkan dicelupkan kedalam serum tersebut
hingga batas yang tertentu, viskositas dihidupkan rotor
akan bergerak hingga jarum petunjuk stabil.
Alat : Viskositas non vis
2. Uji PH
Tujuan : Untuk memeriksa PH sediaan, agar sesuai dengan
syaratnya.
Prinsip : Diambil sayat setengah gram lalu tambah 10 ml
aquadest, kemudian digunakan PH
Alat : PH meter
Syarat : 4,5- 6,5
3. Uji Homogenitas
Tujuan : mengetahui distribudi partikel atau granul dari suatu
sediaan serum ekstrak akar manis.
` Prinsip : Diambil 1 gram sediaan lalu lebihan pada object glass,
lalu diamati jika terjadi perubahan fase.
Alat : Object glass
4. Uji Viskositas
22
Tujuan : Untuk menentukan Viskositas yang sesuai dengan
serum ekstrak akar manis.
Prinsip : Sediaan dimasukkan kedalam cup viskositas (100gr) ,
lalu dicelupkan dicelupkan kedalam serum tersebut
hingga batas yang tertentu, viskositas dihidupkan rotor
akan bergerak hingga jarum petunjuk stabil.
Alat : Viskositas non vis
Syarat : 2000-5000 (SNI) dan 50-1000 d.pas
(lachman 1989) efektif pada 200
23
Tujuan : untuk menentukan daya lekat dari sediaan
Prinsip : 0,5 gr serum dioleskan pada object glass lalu tambah
beban 80 gr dicatat lekat hingga object glass terpisah.
Alat : Object glass
Syarat : tidak kurang dari 4
8. Uji Penyimpanan
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penyimpanan pada sediaan
Prinsip : Dengan mengamati stabilitas pasien pada suatu 27-28ºC
Alat : Panca Indera
1. Identifikasi
Metode Utama : Kronmatografi lapis tipis (KLT)
Prinsip : pemisahan zat terlarut dalam sistem yang terdispersi
dari 2 fase yaitu fase gerak dan fase diam.
( FI IV hal 1004)
Prosedur : totolkan sediaan serum pada plat silika laludiletakan
pada chember yang sudah dijenuhkan
2. Penetapan Kadar
Metode Utama : Spektrofotometri UV-VIS
Prinsip : pengukuran suatu infeksi elektromagnetik dengan
Molekul pada panjang gelombang tertentu.
( Watson hal 83)
24
BAB V
25
V.2 DATA SPEKTROFOTOMETRI (UV-VIS)
Prinsip : Spektrofotometri uv-vis merupakan pengukuran suatu interaksi antara
radiasi elektromagnrtik dengan molekul pada panjang gelombang
tersebut. Molekul menyerap energy radiasi dan digunakan elektron
untuk tereksitasi pada suatu daerah frekuensi tertentu yang sesuai
dengan radiasi uv-vis.
( Watson hal 83 )
( FI Hal 1060 )
26
V.3 SPEKTROFOTOMETRI NMR
Prinsip: Penyerapan gelombang radio oleh inti-inti tertentu dalam molekul
organik, apabila molekul ini berada dalam medan magnet yang kuat.
Prinsip yang mendasari kerja dari NMR yaitu penyerapan energi oleh
partikel yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat
sehingga nantinya medan magnet yang sesuai dengan molekul akan
dikonversi menjadi spektrum NMR sehingga struktur senyawa atau
rumus bangun molekul senyawa organik dapat teridentifikasi.
(Clarke’s Drug Hal 308).
Fase gerak : Membuat campuran P dapat posfat PH 2,5 (70 : 30). Saring
Dan diudarakan jika perlu lakukan penyesuain menurut
kekuatan system seperti tertera pada kromagtografi.
( FI Hal 330 )
Fase Diam : -
Kolom : 25 cm x 4,5 mm
27
V.4 STABILITAS DAN KEMURNIAN
Stabilias Glabridin Akar manis diuji pada PH larutan 4,5 ; 6 ; 7 ; dan 8.
1. Perubahan suhu
2. Perubahan komposisi disebabkan salah satu fase secara berlebihan atau
pencampuran 2 tipe. Jika zat pengemulsinya tidak dicampurkan satu sama
lainnya.
1. Natrium Benzoat
Kelarutan : Mudah larut dalam air agak sukar larut dalam etanol, dan
lebih mudah larut dalam etanol 90%.
28
Struktur :
2. Gliserin
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan etanol 90% tidak larut dalam
kloroform, tidak larut dalam eter, dalam minyak lemak dan
dengan minyak menguap.
Struktur :
3. Aquadest
Struktur :
29
4. Karbopol
Struktur :
30
V.6 MASALAH ANALISIS YANG DISEBABKAN KADAR DAN MATRIKS
DALAM SAMPEL.
Pengaruh matriks dalam sampel sediaan
Bentuk sediaan yang akan dibuat adalah serum. Metode identifikasi yang
dipilih spectrum serapan inframerah metode penetapan kadar yang dipilih
menggunakan metode analisis.
31
DAFTAR PUSTAKA
Nerya, Ohad., Jacob Vaya, Ramadan Musa, Sarit Izrael, Ruth Ben-Arie, dan Snait
Tamir. 2003. Glabrene and Isoliquiritigenin as Tyrosinase Inhibitors from Licorice
Roots. J. Agric. Food Chem. Vol 51. No. 5: 1201-1207
32