Dosen Pengampu
Tamriatin Hidayah, SE, MP
Disusun Oleh :
2. Kasus :
Kehidupan dalam dunia pekerjaan sangat terikat dengan adanya budaya organisasi, hal ini
pada akhirnya terkait pula dengan inovasi yang nantinya diciptakan oleh para karyawan.
Budaya organisasi memfasilitasi karyawan untuk dapat membangun inovasi-inovasi yang
dapat mengembangkan organisasi dan membangun kepuasan kerja karyawan itu sendiri.
Untuk itu, budaya organisasi yang sesuai sangat diperlukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan akan inovasi tersebut.
Seperti halnya perusahaan Google Inc (Google), perusahaan tersebut menerapkan aturan
“20% Time” dalam melakukan suatu pekerjaan atau bekerja. Hal tersebut merupakan keadaan
dimana karyawan didorong untuk menghabiskan 20 persen waktu kerja mereka untuk
melakukan apa pun yang mereka sukai. Namun, hal ini memang belum tentu selalu dapat
melahirkan inovasi dan kreatifitas yang dapat menjadi keunggulan dan keuntungan
perusahaan, tetapi aturan “20% Time” ini dipercaya telah menjadi asal muasal terciptanya
inovasi-inovasi dan kreasi-kreasi besar Google yang telah kita nikmati seperti sekarang ini.
Google adalah satu-satunya perusahaan yang tidak mengalami pergantian karyawan
selama dotcom booming pada akhir tahun 1990-an. Terkait dengan budaya organisasi yang
diterapkan oleh Google, terdapat keunggulan yang dimilikinya yaitu kelebihan teknologi atas
kompetitor-nya dan juga bisa dikatakan sukses dalam kemampuan untuk menarik dan
mempertahankan bakat terbaik karyawannya.
Dikutip dari Google.com mengenai Budaya Organisasinya, Google menyatakan bahwa :
5. Analisa Kelompok :
Dilihat dari fenomena tersebut, budaya organisasi seperti halnya yang terdapat di Google
sebenarnya dapat pula diadopsi oleh perusahaan yang ada di Indonesia, terutama perusahaan
bisnis yang berkecimpung di bidang teknologi. Budaya yang di adopsi tersebut dapat
disesuaikan dengan kebiasaan dan aturan yang memang sudah tidak dapat dirubah lagi,
seperti aturan sosial yang telah mendarah daging di masyarakat Indonesia. Atasan perusahan
sebaiknya harus mampu menerapkan budaya organisasi berupa suasana kerja yang
menyenangkan, kebebasan dalam menyatakan pendapat, perlakuan adil, kebebasan untuk
menyampaikan ide-ide kreatif untuk berinovasi, dan menyediakan sarana hiburan serta ruang
untuk interaksi karyawan yang lebih bersahabat, sehingga kepuasan karyawan juga dapat
diciptakan dari hasil penerapan budaya organisasi tersebut.
6. Kesimpulan Kelompok :
Pengadopsian yang dilakukan perusahaan yang ada di Indonesia dapat diterapkan sedikit
demi sedikit tanpa harus merubah keseluruhan kebiasaan dan peraturan yang telah ada.
Suasana kerja seperti di perusahaan Google nantinya dapat tercipta dan dirasakan sepenuhnya
oleh karyawan, yaitu dengan munculnya inovasi dan kreatifitas yang tinggi serta hubungan
interaksi yang lebih baik antar karyawan.