Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

“EFEK EKSTRAK BIJI KETUMBAR (CORIANDRUM SATIVUM L.)


TERHADAP HISTOLOGI PANKREAS MENCIT (MUS MUSCULUS)
DIABETIK ALOKSAN”

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas I yang dibina oleh:
Reny Tri Febriani, S.ST., M.Kes

Kelompok 6:

Amelia Prameswari Pitaloka (1714314201002)


Ayu Puspita Sari (1714314201004)
Yidronis Dapa Nalung (1714314201025)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG
2019/2020
ANALISIS JURNAL

Judul : Efek Ekstrak Biji Ketumbar (Coriandrum sativum) terhadap


Histologi Pankreas Mencit (Mus musculus L.) Diabetik Aloksan
Peneliti : Olfia Yulianty, Sudiastuti, Rudy Agung Nugroho
Penerbit : Fakultas MIPA Universitas Mulawarman Samarinda
Tahun : 2015

PENDAHULUAN

Tanaman rempah – rempah memiliki banyak manfaat. Selain menjadi bahan bumbu
dapur, tanaman rempah – rempah ini bermanfaat sebagai obat tradisional, salah satunya
adalah ketumbar.

Saat ini banyak terjadi masalah kesehatan karena pola hidup yang tidak sehat, salah
satunya adalah DM. semakin meningkatnya penderita DM dan berbagai cara telah dilakukan
untuk menangani penyakit tersebut, salah satunya adalah dengan merebus biji ketumbar
kemudian air rebusan itu diminum untuk menurunkan kadar gula darah.

Dalam hal ini penulis tertarik untuk mencari solusi bagaimana cara yang efektif untuk
mengkonsumsi biji ketumbar tersebut yaitu dengan mengekstrak biji ketumbar.

METODOLOGI

1. Waktu dan Tempat

Dilakukan pada bulan Oktober – November 2014 di Laboratorium Anatomi untuk


pemeliharaan Mencit dan Laboratorium Bioprospek untuk pembuatan ekstrak biji
ketumbar, pembuatan preparat pancreas.

2. Rancangan Penelitian

Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 kelompok 4 kali ulangan.

3. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu Automatic Rotary Mikrotom, Slide warmer, tissue floating
bath, alat penukur gula darah, stik glucometer, mikroskop, rotavapor RII, belnder,
gunting bedah, pinset, skape, baki bedah, beaker glass, cover glass, botol filum,
timbangan.

Bahan yang digunakan adalah 24 ekor mencit dan pakan mencit

PROSEDUR PENELITIAN

1. Persiapan ekstrak biji ketumbar

Siapkan 500 gram biji ketumbar, haluskan. Kemudian maserasi dengan etanol 95% 1
liter selama 48 jam. Saring hasil maserasi, masukan dalam evopatordengan suhu
50oC. Hasil ekstrak masukkan ke oven dengan suhu 40oC hingga kental

2. Pemberian Induksi Senyawa Aloksan 70mg/kgBB dalam 1 ml NaCl 0,9%

Dilakukan injeksi IV pada mencit dengan aloksan dengan dosis 70mg/kgBB dalam 1
ml NaCl 0,9%. Namun tidak diberikan pada mencit di kelompok kontrol. Setelah 5
hari tes glukosa darah pada mencit untuk memastikan kadar gula darah pada mencit

3. Pembuatan Preparat

 Tahap pencucian, organ dicuci menggunakan NaCl 0.9%

 Tahap Fiksasi dengan larutan bouin.

 Tahap washing, pencucian organ menggunakan alkohol 70%.

 Tahap dehidrasi bertingkat, menggunakan alkohol 70%,80%,90% dan 95%.

 Tahap dealkoholisasi menggunakan toluol

 Tahap infiltrasi parafin, menggunakan parafin+toluol,parafin murni I,paraffin


murni II dan parafin murni III.

 Tahap embeding, tahap organ dimasukan ke dalam blok paraffin

 Tahap sectioning, pemotongan blok organ menggunakan mikrotom

 Tahap penempelan, menggunakan meyer albumin


 Tahap deparafinasi, menggunakan xylol

 Tahap staining, di celupkan ke alcohol 95%,80%,70%,60%,50%,40%,30%,


aquades 10 detik, setelah itu hematoksilin. Dicuci air mengalir, dicelup kembali
ke alcohol 30%,40%,50%,60%,70% lalu eosin. Kemudian kembali alcohol
70%,80%,95% lalu xylol, ditutup cover glass dan ditetesi Canada balsam.

Diamati menggunakan mikroskop.

4. Analisa Data

Dari hasil pengukuran gula darah setelah perlakuan biji ketumbar dengan dosis
berbeda menunjukkan variasi gula darah. Hasil uji statistik menunjukkan penuruna
kadar gula tertinggi pada kelompok perlakuan III dengan dosis 0,35 mg/ml,
penurunan kadar gula darah terjadi pada minggu kedua. Dosis yang lebih efektif
terhadap penurunan kadar gula darah terjadi pada kelompok perlakuan IV dengan
dosis 0,47 mg/ml

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kadar Gula Darah Mencit

Ketumbar meiliki kandungan senyawa yang membantu dalam proses metabolisme


karbohidrat yaitu riboflavin, niasin, dan flavonoid. Dalam senyawa flavonoid
memiliki kandungan senyawa quercetin, yaitu senyawa inhibitor enzim amylase.
Dengan adanya ini proses pemecahan akan terganggu sehingga kadar gula darah
dapat diturunkan

Secara keseluruhan ekstrak bij ketumbar dapat menurunkan kadar gula darah pada
mencit, karena ektrak ketumbar mengandung zat aktif flavonoid yang berfungsi
mengurangi Reactive Oxygen Spesies. Pada penelitian ini berdasarkan uji
statistika pemberian ekstrak biji ketumbar mempunyai efek menurunkan kadar
gula darah mencit yang diinduksi aloksan secara bermakna P < 0.05 hingga kadar
gula darah menjadi normal.

b. Diameter Pulau Langerhans dan Histologi Pankreas.

Hasil pengukuran diameter pulau langerhans yang memiliki diameter terkecil


adalah kelompok mencit diabetes yang diberikan perlakuan ekstrak biji ketumbar
dengan dosis 0.14 mg/mL. Di kelompok perlakuan II dosis 0.27 mg/mL, mencit di
kelompok perlakuan III dosis 0.35 mg/mL dan kelompok perlakuan IV dosis 0.47

Penyebabnya adalah terjadi penurunan massa sel β pancreas akibat peningkatan


kadar gula darah, sehingga terjadi atropi pulau Langerhans. peningkatan ukuran
diameter pulau langerhans, yang terlihat pada mencit di kelompok perlakuan
dengan dosis 0.47 mg/mL adalah yang memiliki kemampuan untuk peningkatan
diameter yang lebih tinggi,

KESIMPULAN

Ektrak biji ketumbar dapat menurunkan kadar gula darah mencit yang diinduksi aloksan
dengan dosis optimal 0,47 mg/ml. efek ekstrak biji ketumbar terhadap histologi pancreas
dapat mengurangi derajat kerusskan pulau lagerhans dengan dosis optimal yaitu 0,47 mg/ml

Anda mungkin juga menyukai