Pendidikan Diselenggarakan Secara Demokratis Dan Berkeadilan
Pendidikan Diselenggarakan Secara Demokratis Dan Berkeadilan
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Demokrasi juga merupakan alat untuk melindungi yang dipimpin dari penyalahgunaan
kekuasaan (Berry:1989). Dalam pengertian luas, demokrasi dipahami sebagai cara hidup,
seperti sikap toleran, kesediaan mendengar dan menerima pendapat orang lain (Print,
Orstrom dan Nielson:2002), menerima kerja sama dengan cara yang adil (Abdi, Ellis; and
Shizha:2005).Demokrasi yang selama ini kita tahu memiliki makna dari rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Hal tersebut konteksnya dalam proses pemilihan dan penentuan kepala negara.
Secara substansi demokrasi menjamin persamaan, persaudaraan, keadilan dan permufakatan.
Memiliki ketentuan dan memiliki hukum yang berdasar pada kepentingan rakyat. Segala
perundang-undangan yang tidak sesuai dengan kepentingan umum, tidak sesuai dengan
kepentingan rakyat, dan hanya menjamin kebutuhan pribadi maka bisa di gugat. Pada sistem
demokrasi rakyat memiliki hak bicara dan hak suara.
Peristiwa terbaru, tentang pemanggilan rektor oleh kementrian pendidikan agar menekan
mahasiswa untuk tidak ikut demonstrasi pembelaan terhdap revisi undang-undang kpk,
merupakan contoh perbuatan yang tidak sejalan degan prinsip demokratis dan berkeadilan.
Dengan tindakan itu, peroses penyelenggaraan pendidikan yang demokratis tereduksi.
Contoh kedua kasus jual beli jabatan rektor di sejumlah pergruan tinggi agama, menjadi contoh
betapa bobroknya penyelenggaraan pendidikan kita, karena penghiantan anak bangsa terhadap
prinsi penyelenggaraan pendidikan.