Anda di halaman 1dari 16

EDCAFE

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Disusun Oleh :

1. Almer Satria Rama (1401180150)

2. Billy Dian Prakasa (1401180185)

3. Helwah Aminah Achmad (1401181487)

4. Mochamad Arbaz Van A. (1401184594)

5. Maulidina Nur Baiti (1401184026)

6. Sekar Permata B. (1401184270)

Ditujukan kepada :

Puspita Wulansari, SP., M.M

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMATIKA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2019
1. BUSINESS PLAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia sendiri banyak anak muda memilih belajar diluar rumah,
seperti di café tetapi banyak orang mengeluh karena tidak ada tempat
belajar di café yang nyaman dan merasa terganggu sehingga pelajar atau
mahasiswa yang ingin belajar di café memilih belajar pada waktu dini hari
karena terkadang suasanya lebih sepi dibanding pada sore hari.
Dengan keadaan seperti ini kami mencoba menangkap kesempatan,
yaitu dengan mendirikan café study dimana pelajar atau mahasiswa dapat
belajar diluar rumah dengan nyaman, tenang dan focus pada waktu kapan
saja (24 jam). Karena edcafe sendiri dikhususkan bagi orang yang ingin
belajar diluar rumah atau sekolah dengan nyaman dan tenang.
1.2 Profil Perusahaan
Edcafe merupakan sebuah café yang di desain unik dan simple namun
nyaman untuk belajar. Pada café ini nilai yang kami tonjolkan adalah dari
segi kenyamanan. Meja kursi untuk belajar, tempat print, loker, hotspot,
minuman dan makanan ringan merupakan fasilitas dan produk yang kita
tawarkan. Café akan memiliki jam kerja 24 jam setiap hari.
Pada café ini kita memiliki 4 konsep ruangan yang berbeda satu dengan
yang lainnya, yaitu OXFORD ROOM, HARVARD ROOM, STANFORD
ROOM, CAMBRIDGE ROOM. Setiap ruangan yang kami tawarkan
memiliki kuota 10 orang, kecuali pada CAMBRIDGE ROOM kami
memiliki 5 ruangan, dengan kapasistas 50 orang. Kami menggunakan nama
ruangan dengan universitas terbaik didunia dikarenakan agar pelajar/
mahasiswa mahasiswi mempunyai inspirasi atau semangat untuk menjadi
salah satu bagian di universitas tersebut.
OXFORD ROOM merupakan ruangan dimana memiliki tempat belajar
terbuka namun tetap satu meja hanya diisi satu orang. Pelanggan dapat
menikmati fasilitas dengan minimal membeli pass yang berlaku selama 2
jam dengan harga 30.000/3jam bonus 1 air mineral free. Untuk tipe yang ke
2 yaitu HARVARD ROOM memiliki ruangan dengan tempat belajar yang
berdempetan satu dengan yang lainnya namun memilik sekat setengah.
Pada HARVARD ROOM pelanggan dikenakan biaya yang sama dengan
OXFORD ROOM. Selanjutnya pada tipe yang ke 3 yaitu STANFORD
ROOM, merupakan ruangan dengan tempat belajar yang di desain dengan
sekat yang menutupi satu dengan yang lainnya, biaya yang kita tetapkan
pada type ini adalah dengan membeli pass sebesar 40.000/3jam dengan
bonus 1 botol air mineral. Dan yang terakhir adalah type CAMBRIDGE
ROOM dimana ruangan ini dikhususkan bagi mereka yang akan melakukan
diskusi kelompok, biaya yang dikenakan pada ruangan ini adalah
50.000/3jam dengan bonus 1 free minuman (bebas). Kita juga menyediakan
paket UTS/UAS dimana pelajar atau mahasiswa dapat belajar di edcafe
tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak, yaitu dengan membeli pass
sebesar 60.000/30 jam dengan bonus free 1 minuman dan 1 snack. Selain
menyediakan beberapa jenis tempat yang dapat dipilih, café ini juga
menyediakan beberapa menu makanan dan minuman. Contoh menu
makanan seperti salad (buah dan sayuran), menu breakfast (sandwich,
sausage, light snack, roti, kentang), menu lunch (steak, spaghetti, meatbowl,
mie rebus, mie goreng), juga dessert. Selain makanan, minuman yang juga
disediakan di café ini adalah, aneka jus buah buahan, Americano, latte, hot
chocolate, milktea special, dan minuman signature dari café ini yaitu cons
juice. Cons juice merupakan campuran buah buahan yang memiliki manfaat
untuk meningkatkan konsentrasi berpikir.
1.3 Visi dan Misi
Visi
Menjadikan café sebagai tempat yang nyaman untuk belajar dengan sasaran
para pelajar maupun mahasiswa
Misi
1. Menyediakan tempat belajar yang nyaman bagi pelajar atau mahasiswa
2. Menjaga suasana café yang tenang dan nyaman untuk belajar
3. Menyediakan miinuman dan makanan ringan yang sehat dan lezat
sebagai teman belajar.
1.4 Struktur Organisasi

Pemilik
Usaha

General
Manager

Outlet
manager

Food and
beverage Operational
department department

Barista Chef Pelayan

1.5 Keunikan produk


Pada edcafe atau singkatan dari education café ini, yang membuat edcafe
berbeda dari café-café pada umumnya adalah mulai dari konsep yang
diusung. Café-café pada umumnya biasanya memiliki konsep tempat yang
cocok untuk bersantai, mengobrol dan cenderung berisik, berbeda dengan
edcafe yang memiliki konsep tempat yang diperuntukkan untuk pelajar atau
mahasiswa yang ingin belajar dengan tenang dan nyaman. Selain itu yang
menjadi pembeda edcafe dengan café yang lainnya adalah edcafe memiliki
beberapa peraturan untuk para pelanggannya yaitu mulai dari tidak boleh
berisik, tidak boleh membawa makanan dari luar, dll. Hal-hal tersebut
dinilai sebagai keunikan yang dapat menarik para pelanggan.
1.6 Analisis pasar
Edcafe merupakan studycafe dimana sebuah café yang memiliki konsep
tempat untuk belajar sehingga target pasar yang dituju merupakan pelajar
dan mahasiswa. Konsep study-café seperti edcafe memiliki pasar yang
lumayan besar karena café dengan konsep serupa belum terlalu banyak
sehingga competitor masih sedikit. Edcafe rencananya akan buka di kota-
kota yang memiliki jumlah pelajar dan mahasiswa yang tinggi sehingga
dapat menarik target pasar lebih banyak seperti di Bandung, Jakarta,
Yogyakarta, Semarang, Solo, dan kota besar lainnya.
Analisis SWOT
Strength :
1. Memiliki konsep café yang berbeda dari yang lain.
2. Memiliki tempat yang nyaman dan tenang untuk tujuan belajar.
3. Memiliki signature minuman sehat yang dapat membantu
konsentrasi belajar.
4. Memiliki tempat yang luas.
5. Menyediakan banyak fasilitas termasuk tempat untuk mencetak file
yang diinginkan, dan ruang diskusi.
Weakness :
1. Tidak memiliki menu yang beragam seperti café pada umumnya.
2. Café hanya ditujukan untuk tempat belajar dengan suasana yang
tenang sehingga tidak bisa dijadikan sebagai tempat nongkrong
seperti café pada umumnya.
Opportunity :
Masih memiliki peluang tinggi untuk menarik para konsumen
karena competitor dengan konsep sejenis tidak terlalu banyak.
Threat :

1. Café dengan konsep ini terancam kalah dengan café dengan


konsep normal karena minat pasar yang tidak terlalu besar
terhadap konsep study café yang dibuat.
2. HUBUNGAN INDUSTRI
2.1 Solidarity
Untuk mendapatkan keadilan yang sama dengan karyawan lainnya,
tanpa membeda bedakan jabatan. Cara terbaik untuk menunjukkan respek
atau rasa hormat terhadap sesama rekan kerja di Ed cafe adalah melalui
komunikasi. Jika karyawan tidak saling terbuka dan membagikan
informasi, karyawan tentu akan terhambat dan sulit maju. Sebab soliditas
tim ditentukan oleh komunikasi dan koordinasi yang baik antar-karyawan.
Selain itu Ed cafe juga Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang merupakan dasar membangun tim yang solid. Dengan begitu
individu memiliki tanggung jawab atas setiap tugas yang harus diselesaikan
setiap hari.
Selain itu, pentingnya memberikan penguatan positif terhadap satu
sama lain akan membantu anggota tim Ed cafe untuk memastikan bahwa
mereka bekerja bersama-sama dalam tim demi mencapai tujuan jangka
panjang. Namun ingat, sasaran kinerjanya pun harus jelas dan nyata.
Edcafe juga akan membangun kegiatan di luar kantor sehingga dapat
meningkatkan solidaritas antar personal dalam tim kami. Karena kegiatan
di luar dapat mendekatkan diri dan membuat anggota tim kami menjadi
lebih mengenal satu dengan lain lebih personal. Kedekatan personal inilah
yang dapat meningkatkan solidaritas dan menguatkan anggota tim.
2.2 Strike
Pada ed cafe agar tidak terjadi kasus pemutusan hubungan kerja (PHK)
secara sepihak, sebelum bekerja kami akan melakukan tanda tangan
perjanjian kerja, kami menggunakan perjanjian kerja yang sesuai dengan
aturan berakhirnya perjanjian kerja atau PHK dalam pasal 61. Berikut ini
bunyi pasal 61 ayat 1.
Perjanjian kerja berakhir apabila :
1. Pekerja meninggal dunia;
2. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;
3. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap; atau
4. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam
perjanjian kerja, peraturan kerja perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.”
2.3 Third part involvement
2.3.1 Mediation
Pada ed cafe apabila terjadi perselisihan diantara pemilik
dan pekerja, maka kami akan melakukan mediation.
Penyelesaian melalui Mediasi dilakukan oleh Mediator yang
berada di setiap kantor instansi ketenagakerjaan Kabupaten atau
Kota. Dalam waktu 7 hari kerja setelah instansi ketenagakerjaan
itu menerima pelimpahan penyelesaian perselisihan, Mediator
yang ditunjuk harus sudah mengadakan penelitian tentang
duduk perkaranya dan segera bersidang.
Dalam sidang Mediasi, Mediator dapat meminta
keterangan dari saksi maupun saksi ahli. Mediator juga dapat
meminta pihak-pihak lainnya untuk dimintai keterangannya
guna menyelesaikan perselisihan. Mereka yang diminta oleh
Mediator untuk memberikan keterangannya wajib memberikan
keterangan itu termasuk membukakan buku dan menunjukkan
surat-surat terkait perselisihan. Dalam sidang Mediasi, Mediator
wajib merahasiakan semua keterangan yang diminta.
Jika dalam sidang Mediasi tercapai kesepakatan, maka
kemudian dibuat Perjanjian Bersama diantara para pihak – dan
disaksikan Mediator. Perjanjian itu kemudian didaftarkan di
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di
wilayah hukum para pihak mmembuat Perjanjian Bersama.
Setelah didaftarkan, para pihak mendapatkan akta bukti
pendaftarannya yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dengan Perjanjian Bersamanya.
3. PERFORMANCE APPRAISAL
3.1 Work Standards
WORK STANDARDS (GENERAL MANAGER)
1. Bertanggung jawab untuk memimpin karyawan dengan
kemampuan leadership yang baik
2. Bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengontrol jalannya
operasional yang sesuai dengan SOP secara keseluruhan
3. Bertanggung jawab dalam peningkatan kemampuan pelayanan
(servis) customer dengan baik sesuai SOP secara keseluruhan
4. Bertanggung jawab untuk membimbing, memimpin dan
mengarahkan karyawan dengan baik dan benar dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya sesuai SOP
5. Memiliki kemampuan menganalisis laporan keuangan dengan baik
dan membuat sebuah perencanaan untuk kedepannya dengan
menggunakan laporan yang diserahkan outlet manager
6. Menghadiri training, seminar, konferensi, dan pertemuan
7. Mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
WORK STANDARDS (CHEF)
1. Bertanggung jawab atas pengelolaan makanan
2. Merencanakan dan mengarahkan persiapan makanan
3. Mengelola menu atau membuat menu yang baru dan memenuhi
kualitas standar
4. Bertanggung jawab atas perkiraan kebutuhan makanan dan biaya
makanan
WORK STANDARDS (OUTLET MANAGER)
1. Bertanggung jawab untuk memimpin karyawan masing-masing
cabang dengan kemampuan leadership yang baik
2. Bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengontrol jalannya
operasional yang sesuai dengan SOP
3. Mengawasi inventori restoran harian
4. Bertanggung jawab dalam peningkatan kemampuan pelayanan
(servis) customer dengan baik sesuai SOP pada masing-masing
cabang
5. Bertanggung jawab dalam memberikan training kepada seluruh
karyawan untuk dapat meningkatkan kinerja masing-masing
karyawan pada masing masing cabang
6. Bertanggung jawab untuk membimbing, memimpin dan
mengarahkan karyawan dengan baik dan benar dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya sesuai SOP pada masing masing
cabang
7. Memiliki kemampuan membuat laporan keuangan dengan baik
WORK STANDARDS BARISTA
1. Menyapa Pelanggan
2. Menginformasikan item-item yang spesial atau baru
3. Menjawab pertanyaan pelanggan dengan baik
4. Menerima order dan pembayaran
5. Menyiapkan bahan baku minuman yang diperlukan
6. Memproses bahan baku minuman menjadi minuman jadi mulai dari
blending, brewing, dll.
7. Membersihkan area kerja supaya tetap menjaga kebersihan
8. Memberikan kesan yang baik terhadap pelanggan
WORK STANDARDS (PELAYAN)
1. Melakukan prepare sebelum bekerja, seperti menata penampilan
yang rapi dan sopan serta mengikuti tata tertitb cafe
2. Memberikan layanan pelanggan yang sangat baik untuk para tamu
3. Bawa piring kotor, gelas, dan peralatan perak ke dapur untuk
dibersihkan
4. Periksa piring dan peralatan dapur untuk kebersihan dan presentasi
dan laporkan masalah
5. Menata meja dan kursi, memastikan meja dan kursi tersebut rapi dan
bersih
6. Memberi salam pada customer dan Mengucapkan terima kasih,
membukakan pintu dan mempersilahkan customer untuk kembali
berkunjung
3.2 Potential Appraisers
Edcafe melakukan potential Appraises dengan Self rating dan 360-
degree feedback
3.2.1 Self Rating
Edcafe menggunakan metode penilaian dengan
menggunakan self rating karena metode ini merupakan metode
yang sederhana dan metode ini juga menggunakan skala
sehingga dapat memudahkan kita dalam melakukan potential
appraisers. Pada edcafe penilaian self rating terdapat 4 skala
seperti sangat baik, baik, tidak baik, sangat tidak baik.
Kemudian kami akan mengkonversikan kedalam nilai angka
seperti sangat baik (4), baik (3). tidak baik (2), sangat tidak
baik(1). Karakteristik yang akan dinilai adalah seperti
Kepemimpinan, kualitas kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab,
inisiatif, disiplin, stabilitas emosi, loyalitas, kerjasama,
pengetahuan dan kemampuan mengerjakan tugas yang
dibebankan.

Nama :...............

Posisi Pekerjaan :...............

Tanggal :................

Nama Periksa :...............

Aspek Penilaian Sangat Baik Tidak Sangat Tidak


Baik (3) Baik (2) Baik (1)
(4)

Kepemimpinan

Kualitas Kerja

Kuantitas Kerja

Tanggung Jawab

Inisiatif

Kedisiplinan

Stabilitas Emosi

Loyalitas

Kerja Sama

Pengetahuan dan Kemampuan


dalam Bekerja

Total
3.2.2 360-degree feedback
Edcafe tidak hanya menggunakan self rating saja, edcafe
juga menggunakan 360-degree feedback. 360 degree-feedback
sangat membantu dalam memberikan umpan balik untuk
pengembangan karyawan, karena dapat membantu dalam
memahami kekuatan dan kelemahan karyawan kita, 360-degree
feedback juga menggabungkan anatara evaluasi dan feedback
yang diberikan dari karyawan, rekan kerja, atasan, bawahan, dan
customer. Sehingga kita dapat mengembangkan kinerja
karyawan sehingga kinerja karyawan selalu berkembang terus.
Karyawan juga bisa berbagi pendapat tentang memberikan
pandangan menyeluruh tentang individunya.
Edcafe menggunakan 360-degree feedback karena
dengan 360-degree feedback menurut kita dapat
mengembangkan dan memberikan informasi kompetensi kerja,
perilaku, dan hubungan kerja serta dapat meningkatkan
kesadaran karyawan untuk berprestasi dalam pekerjaanya.
3.3 Appraisal Methodologies
Edcafe melakukan metode Behaviorally anchored rating scales
(BARS), kami menggunakan ini karena metode ini merupakan
kombinasi berbagai aspek dari catatan penting yaitu perilaku kerja
diperoleh dari kerjadian perilaku efektif dan tidak efektif. Kemudian
kami menyusun dengan pendekatan graphic rating scale. Kami
memilih BARS, karena bars juga merupakan teknik penilaian kinerja
yaitu evaluator menilai berdasarkan beberapa jenis perilaku kerja yang
mencerminkan dimensi kinerja dan membuat skala. Selain itu, metode
ini bisa menjadi sebuah jawaban atas kebutuhan perusahaan akan
penilaian kinerja karayawan yang efektif. Hal ini dikarenakan metode
ini berisi seperangkat standar yang menjadi target pencapaian setiap
karyawan yang dapat diukur perkembangannya secara periodik. Standar
ini menjadi sebuah acuan bagi Ed cafe untuk mengetahui tingkat
produktivitas setiap karyawannya. Melalui tingkat produktivitas
karyawan inilah kami bisa menilai sejauh mana kinerja setiap
karyawannya secara efektif.
4. COMPENSASI
Dalam memberikan kompensasi, tentu ada beberapa hal yang menjadi poin
dasar pemberian kompensasi tersebut yang menjadi kinerja standar bagi seluruh
individu yang bekerja di ed-cafe. Menurut Dessler, berikut merupakan hal-hal
yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan dalam penentuan
kompensasi,
4.1 Ranking
Ranking dapat dilakukan untuk mengurutkan pekerjaan yang paling
rumit dan penting dilakukan hingga yang paling mudah untuk dilakukan
sehingga pemberian kategori kompensasi dapat lebih mudah. Dalam ed-
cafe pekerjaan yang paling rumit dilakukan yaitu individu aau karyawan
yang berada dalam posisi manajerial, lalu koki, lalu barista dan yang
terakhir pelayan.
4.2 Job Classification
Owner ed-cafe dapat mengklasifikan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab masing-masing posisi dan memberikan gambaran kompensasi yang
pantas untuk diberikan.
4.3 Point Method
Kompensasi yang di berikan adalah berdasarkan point dari pekerjaan
masing-masing posisi.
4.4 Factor comparison
Kompensasi yang diberikan dapat diketahui melalui perbandingan
pekerjaab sesuai dengan posisi satu sama lain.
Dalam menentukan kompensasi yang akan diberikan kepoada pegawai,
Gary Dessler dalam bukunya menyatakan bahwa kompensasi karyawan terdiri
dari dua komponen yaitu direct financial payment dan inderect financial
payment. Dalam ed-cafe, pegawai yang akan direkrut merupakan seseorang
dengan jabatan, manager, outlet manager, koki, barista, dan pelayan. Berikut
merupakan strategi yang dapat dilakukan dalam menentukan kompensasi setiap
individu yang bekerja sesuai dengan jabatan dan pekerjaannya masing masing,
1. Manager
Manager merupakan posisi manajerial yang terdapat dalam ed-cafe
sehingga, seluruh hal nya pun harus disesuaikan sebagai sebuah jabatan
yang berada dalam posisi manajerial mulai dari kompensasi, dan benefit
yang akan didapatkan. Menurut Gary Dessler, kompensasi yang di
berikan oleh seseorang dengan posisi manager memiliki beberapa
komponen didalam nya yaitu,
- Base pay, dimana manager yang bekerja memiliki gaji pokok.
- Short term incentive, mungkin diberikan oleh owner ed-cafe ketika
manager tersebut mencapai beberapa target yang diberikan.
- Long term incentive. Karena Ed-cafe bukan merupakan sebuah
perusahaan yang dapat memberi saham kepada manager nya yang
telah bekerja dengan baik, maka long-tem incentive kurang mungkin
untuk dilakukan oleh owner ed-cafe.

Selain hal-hal diatas, seorang manager juga berhak menikmati


benefit yang merupakan indirect financial payment berupa supplement
pay benefits yaitu sick leave (kondisi dimana manager sakit, dapat cuti),
parental leave (kondisi yang menunjukkan equal employement
opportunity yaitu seorang laki-laki pun dapat mendapatkan haknya
untuk mengurus keluarga), dll.

2. Outlet Manager
Walaupun terdapat dibawah manager pada struktur
organisasinya, Outlet manager tetap merupakan sebuah posisi yang
masuk kedalam posisi manajerial. Outlet manager memiliki komponen
kompensasi yang sama dengan manager walaupun jumlah nya mungkin
akan beda karena tugas dan pekerjaannya yang tidak serumit manager.
Komponen nya yaitu termasuk Base pay, dan short-term incentive.
Outlet manager juga dapat mendapatkan benefit yang serupa dengan apa
yang didapatkan manager.
3. Koki
Koki merupakan bagian dari food and beverages departement
yang memiliki posisi sebagai karyawan yang mengatur langsung teknis
bisnis yang dijalani, bukan termasuk kedalam posisi manajerial. Koki
yang bekerja dalam ed-cafe bekerja secara shift, selama 8 jam perhari.
Koki dapat mendapatkan kompensasi berupa base pay (gaji pokok),
tunjangan dan juga bonus apabila koki dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik. Bonus akan mendorong motivasi seorang pegawai
termasuk koki dalam bekerja dan akan sangat berperngaruh terhadap
kinerja yang dihasilkan, sehingga perlu untuk sesekali memberikan
bonus kepada pegawai termasuk koki. Sebagai karyawan, koki juga
berhak mendapatkan benefit yang sama dengan manager dan outlet
manager, tidak ada pengecualian maupun perbedaan. Koki berhak
mendapatkan supplement pay benefit berupa sick-leave, parental-leave,
supplement unemployement pay, dll.
4. Barista
Barista juga merupakan salah satu bagian dari food and
beverage departement yang merupakan bukan posisi manajerial. Sama
hal nya dengan koki, barista memiliki posisi sebagai karyawan yang
berkontribusi langsung dalam teknis bisnis yang dijalani ed-cafe.
Barista juga akan dipekerjakan dengan jam kerja shift, dengan waktu
kerja selama 8 jam perhari. Kompensasi yang akan didapat barista juga
memiliki komponen yang sama dengan koki yaitu base plan (gaji
pokok), bonus dan tunjangan ketika barista melebihi kinerja standar
yang ditentukan. Barista juga berhak dalam mendapatkan benefit nya
sebagai karyawan dalam ed-cafe yaitu berupa sick-leave, parental-
leave, supplement unemployement pay, dll.
5. Pelayan
Sama hal-nya dengan Barista dan Koki, Pelayan juga bukan
merupakan posisi manajerial. Pelayan merupakan salah satu bagian dari
operational departement, yang juga berkontribusi langsung dengan
teknis bisnis yang dijalankan ed-cafe. Pelayan akan memiliki jam kerja
selama 8 jam perhari (shift). Komponen kompensasi yang akan di
dapatkan pelayan adalah berupa base pay, tunjangan dan bonus. Pelayan
juga akan mendapatkan benefit yaitu berupa sick-leave, parental-leave,
supplement unemployement pay, dll.

Anda mungkin juga menyukai