Anda di halaman 1dari 18

PAPER UAS SEMESTER 1

MK LEADERSHIP DAN ENTREPRENEURSHIP


Weekly Coffee Cafe

Kelompok 2
Carlin Callista (01121210034)
Caroline Sharon Sulimro (01121210035)
Cecillia Joynathan Setiajaya (01121210082)
Christy Beyonce Paa (01121210083)
Cindy Fernanda (01121210003)
Cleveland Matthew Komala (01121210053)
Cynthia Indrajaya (01121210018)
Dafanya Amenta Pinem (01121210030)
Darryn Emilio Nathaniel (01121210076)
Dea Divania Danyndra (01121210039)
Debora Ellis Gloria Syaranamual (01121210048)
Devi Cahyani (01121210016)
Dienhaqi Walid Waliyya (01121210087)

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN


KARAWACI
2021
I. PENDAHULUAN
A. Rencana Bisnis
Nama usaha kami adalah Weekly Coffee
Visi kami adalah menjadi bisnis yang dapat menyajikan kebahagiaan sekaligus
kenyamanan dari secangkir minuman kopi dan suasana yang menenangkan. Sedangkan
kami mempunyai 3 misi yaitu:
1. Menciptakan varian kopi yang unik serta nikmat
2. Menyajikan kopi dengan harga terjangkau
3. Menyediakan fasilitas yang bersih dan tenang
B. Tujuan Bisnis
1. Mendapatkan keuntungan dari konsumsi yang dijual kepada konsumen
2. Menyediakan tempat belajar dengan lingkungan yang nyaman bagi mahasiswa
3. Memperluas kesempatan dan lapangan pekerjaan baik part time dan full time
C. Alasan memilih Bisnis
Berdasarkan kebutuhan target pasar kami, Weekly Coffee menyediakan tempat
yang nyaman bagi mahasiswa untuk belajar dan mengerjakan tugas. Berbeda dengan cafe
lainnya, kami mengutamakan pentingnya suasana dan kenyamanan cafe untuk
memaksimalkan produktivitas konsumen kami. Suasana yang tenang, nyaman, dan
kondusif dapat meningkatkan konsentrasi mahasiswa, sehingga Weekly Coffee dapat
menjadi pilihan tempat andalan untuk belajar selain perpustakaan. Selebihnya, mahasiswa
juga akan lebih tertarik untuk mengunjungi Weekly Coffee daripada perpustakaan, karena
cafe kami menyediakan makanan dan minuman untuk menjaga konsentrasi belajar. Selain
itu, cafe kami juga dilengkapi dengan study table dan meeting room yang merupakan
fasilitas tidak umum di antara pesaing lainnya, sehingga membuat bisnis kami lebih
menarik. Weekly Cafe juga terletak di dekat UPH, sehingga akan nyaman bagi
mahasiswa UPH dan mahasiswa yang dekat lainnya untuk pergi ke cafe kami di antara
jam kelas.
Karena tantangan bisnis kami adalah untuk menyediakan tempat belajar
senyaman mungkin yang sesuai dengan kesukaan konsumen, maka kami akan selalu
memberikan kesempatan bagi setiap konsumen untuk memberi feedback singkat ataupun
saran bagi Weekly Cafe. Sehingga, kami dapat terus meningkatkan kualitas bisnis kami
dan menilai tingkat kecocokan produk dan layanan kami dengan pasar yang telah kami
tentukan.
D. Lokasi Bisnis
Jl. Boulevard Jend. Sudirman No.1110, Bencongan, Kec. Klp. Dua, Tangerang,
Banten 15810. Lokasi ini termasuk strategis (berseberangan dengan Universitas Pelita
Harapan) yang membuat mahasiswa tidak perlu keluar dari kawasan Universitas terlalu
jauh. Cukup dengan beberapa menit saja mahasiswa bisa pergi ke Weekly Coffee
sekaligus belajar dengan fasilitas yang sudah kami sediakan.
E. Prospek Bisnis kedepannya
Produk minuman kopi sendiri adalah salah satu produk minuman yang digemari
oleh masyarakat. Tentu saja kita temui banyak kedai kopi yang dapat menawarkan
kelebihannya masing-masing maka bisa ditarik kesimpulan bahwa peluang bisnis ini
menjanjikan. Tidak hanya sampai disana, hal yang membuat Weekly Coffee unik adalah
dengan fasilitas yang dimiliki seperti study table, meeting room, tidak lupa juga coffee ta
i ble pada umumnya bagi konsumen yang datang dengan keperluan selain belajar.
Karena keunggulan dari Weekly Coffee adalah konsep study Coffee, maka kita
membuat Coffee bernuansa coklat, alunan musik yang tidak terlalu besar dan tenang,
lampu kuning yang memberikan “rasa nyaman”. Tentu di setiap study table akan ada
lampu untuk menerangi mahasiswa yang sedang belajar. Tidak hanya itu, Weekly Coffee
juga menyediakan Wi-Fi gratis dan colokan listrik. Untuk melengkapi suasana yang
nyaman, Weekly Coffee juga menyediakan sajian main course, snacks, non coffee, dan
coffee. Dengan adanya keunggulan dari Weekly Coffee dimana study cafe adalah konsep
utamanya, prospek bisnis ini mempunyai peluang yang besar mengingat lokasi strategis
(dekat dengan target market) dan juga konsep study cafe yang masih baru dan
bermanfaat.
II. ANALISA DATA
1. Customer Segment
Customer Segment1 yang menjadi target customer Weekly Coffee adalah para
pelajar. Kami memilih strategi niche-marketing2, di mana Weekly Coffee secara spesifik
menyediakan pelayanan dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan
ekspektasi dari pelajar. Karakteristik target customer Weekly Coffee adalah pelajar di usia
16-30 tahun, yang duduk di bangku SMA maupun yang mahasiswa, baik itu pria maupun
wanita, dengan kelas sosial menengah. Secara spesifik, kami juga menargetkan untuk
pelajar yang domisilinya di Tangerang, terutama bagi pelajar Universitas Pelita Harapan
yang dekat dari lokasi cafe.
A. Customer Jobs
Weekly Coffee Cafe memahami bahwa target customer kami, yaitu para pelajar,
akan berusaha memenuhi keperluan mereka dalam belajar dan menyelesaikan tugas
sekolah atau kuliah mereka dengan efektif dan sesuai tenggat waktu. Sehingga pada
akhirnya, mereka dapat menuntaskan program pembelajaran dengan prestasi yang
baik. Oleh karena itu, bisnis kami ditujukan untuk mendukung kebutuhan job para
pelajar, yaitu dengan menyediakan ruang belajar dengan fasilitas yang mendukung
proses pencapaian tugas mereka itu. Secara spesifik, yaitu dengan menyediakan
ruangan tertutup, fasilitas Wi-Fi, makanan dan minuman, akses listrik atau stop
kontak, dll.

B. Customer Gains
Customer Gains ini bisa digolongkan menjadi tiga: required gains, expected
gains dan unexpected gains. Yang menjadi required gains bagi para pelajar adalah
adanya ruangan yang cukup luas dilengkapi dengan meja, kursi, pendingin ruangan
dan makanan/minuman. Lebih dari itu, yang diharapkan para pelajar dari sebuah
study cafe (expected gains) adalah kenyamanan, fasilitas yang baik, kualitas/rasa
makanan dan minuman yang baik dan bervariasi, harga yang ekonomis dan lokasi
1
Daniel Pereira, “Customer Segments - Business Model Canvas”, diakses dari
https://businessmodelanalyst.com/customer-segments-business-model-canvas/ pada tanggal 15 November 2021
2
Ibid.
yang strategis. Kenyamanan bisa didapat dari ruangan ber-AC yang cukup dingin,
suasana cafe yang santai tapi tidak terlalu bising. Kemudian, untuk fasilitas, para
pelajar akan mengharapkan adanya pencahayaan yang cukup terang, jaringan Wi-Fi
yang baik, akses stop kontak dengan mudah dalam cafe. Sedangkan untuk unexpected
gains, sebuah study cafe yang menyediakan fasilitas tambahan yang melebihi harapan
para pelajar tentunya akan memuaskan customer. Misalnya, dengan melayani 24 jam
setiap hari, menyediakan beberapa individual room dan meeting room, menyediakan
fasilitas stationary, menyediakan jasa printing, atau bahkan menyediakan akses
komputer.
Pada intinya, faktor-faktor yang mendukung efektivitas, efisiensi, konsentrasi dan
motivasi belajar para pelajar yang telah disebutkan di atas akan diperhatikan dan
disediakan di Weekly Coffee dengan harapan dapat menciptakan customer
satisfaction.

C. Customer Pains
Dalam bisnis study cafe, beberapa customer pains yang berpotensi dialami para
pelajar bisa dalam bentuk process pain points ataupun financial pain points3. Process
pain points yang berpotensi dialami customer kami adalah timbulnya rasa
ketidaknyamanan akibat menghabiskan waktu mengantri panjang atau menunggu
pesanan, atau pembayaran yang tidak fleksibel (tidak ada mesin debit, kredit atau
pembayaran digital seperti OVO, Shopee Pay, dll.), atau bisa juga mendapat
ketidaknyamanan karena tempat parkir yang sempit atau lokasi yang kurang strategis.
Sedangkan, financial pain points yang dapat terjadi adalah merasa rugi karena harga
minuman/makanan terlalu mahal atau karena service charge mahal, dll. Selain itu,
makanan/minuman yang kurang enak, service yang jelek, ruangan yang sempit,
lighting yang gelap, suasana yang terlalu bising dan sedikit akses ke stop kontak juga
dapat mengakibatkan para pelajar merasa direpotkan/dirugikan, tidak nyaman, atau
bahkan menyesal dan kesal.
Hal-hal inilah yang perlu diperhatikan untuk dihindari agar tidak mengecewakan
customer dan agar bisa tetap mendorong kepuasan dan kesetiaan customer untuk
mengunjungi Weekly Coffee.

2. Value Proposition
A. Product & Service
Usaha yang kami bangun adalah usaha yang baru, jadi perlu bagi kami
mengenalkan berbagai produk yang kami punya, kami akan menawarkan berbagai diskon
di awal pembukaan kami sebagai pengenalan berbagai produk yang kami jual, dan agar
kami bisa mendapatkan pasar yang tepat yaitu para mahasiswa yang ada di sekitar lokasi
bisnis kami (mahasiswa UPH khususnya), kami akan memberikan diskon lebih bagi
mahasiswa yang membawa kartu mahasiswa. Seperti contohnya, untuk pelanggan yang

3
Commbox, “The Complete Guide to Customer Pain Points”, diakses dari
https://www.commbox.io/the-complete-guide-to-customer-pain-points/ pada tanggal 15 Novemenber 2021
bukan mahasiswa di awal pembukaan akan kami berikan diskon sebesar 30%, lalu bagi
mahasiswa yang membawa kartu mahasiswanya akan mendapatkan diskon 30%+30%.
Pada bagian jasa seperti yang tertera pada Customer Gains, yang mahasiswa inginkan
adalah listrik dan koneksi yang baik, kami akan pastikan tersedianya sumber listrik
cadangan untuk menjaga kenyamanan pelanggan yaitu tersedianya Genset. Di bagian
WiFinya kami akan mengobservasi provider mana yang cocok dan stabil untuk daerah
bisnis kami, lalu di awal pembukaan kami akan mencoba untuk menggunakan WiFi
dengan speed yang semestinya bisa stabil di saat banyak yang memakainya, jika ada
keluhan dari pelanggan terhadap WiFinya yang lemot / lag, kami akan menaikkan
speednya agar pelanggan tetap nyaman untuk berproduktivitas di kafe kami. Dan agar
para pelanggan mengetahui fasilitas apa saja yang kami punya, kami akan menempelkan
logo fasilitas yang kami punya di depan kafe kami, seperti di dinding atau kaca kafe
kami.
Beberapa produk toko kami
1. House drinks

2. Food menu
B. Pain Relievers
Beberapa dari kita mungkin pernah mengalami memesan makanan yang tidak
sesuai dengan namanya contohnya seperti menu bernama Karaage, Karaage adalah
makanan khas Jepang berupa daging ayam tak bertulang yang dipotong kecil kecil lalu
diselimuti oleh tepung, di suatu restoran pernah terjadi kalau Karaage tersebut bukan
daging ayam melainkan tahu, bagi pelanggan yang mempunyai ekspektasi lebih akan
merasakan kecewa atau bahkan perasaan sangat tidak nyaman jika overprice, di sini kami
akan menjaga dan menjelaskan nama makanan dan minuman kami untuk mengurangi
bahkan menghilangkan pengalaman buruk pelanggan yang baru berkunjung di kafe kami.
Mungkin kita pernah melihat bahwa beberapa di restoran/kafe terdapat plang “Free
WiFi” namun WiFi tersebut terkunci dan tidak ada satupun tulisan atau note dari
Password WiFi tersebut, hal itu membuat pelanggan merasa seperti “ditipu” oleh plang
itu dan harus bertanya kepada kasir atau karyawan itu untuk menanyakan Password
tersebut. Dan di sini kami akan ada board khusus di bagian kasir yang dapat dilihat
pelanggan yang berlalu lalang di depan kasir agar pelanggan tidak perlu bertanya
Password WiFi, dan dapat terhubung dengan Internet dengan mudah dan nyaman

C. Gain Creators
Di dalam bisnis, kenyamanan pelanggan adalah prioritas kami. Jika pelanggan
ada yang bertanya mengenai menu kami, dengan contohnya adalah menu Nasi Goreng
Seafood. Kami akan menjelaskan isi di dalam makanan itu apa saja dan mengapa worth it
untuk dibeli dan dikonsumsi oleh pelanggan, seperti menjelaskan bahwa nasi goreng ini
menggunakan bahan yang fresh dari cuminya, udang nya, atau telur kepitingnya. Yang
membuat pelanggan tersebut mengerti mengapa nasi goreng itu memang worth it. Di
bagian Customer Gains telah tertulis bahwa di kafe kami terdapat fasilitas meeting room,
individual room, dan stationary, kami akan menampilkan seperti apa bentuk dan fasilitas
dari kedua ruang tersebut seperti ruangan ber ac, menggunakan sofa dan alat tulis apa
saja yang kami punya di bagian depan kafe kami berupa foto dari beberapa sudut
ruangan, agar orang yang berlalu lalang di depan kafe kami dapat melihat suasana secara
sekilas bagaimana ruangan tersebut dan membuat mahasiswa yang ingin mengadakan
rapat di luar kampus tertarik untuk hanya sekedar makan atau membooking di salah satu
ruangan kami

3. Channels
Pada saluran integrasi yaitu channels, perlu dilakukan observasi untuk
mengetahui ekspektasi pelanggan terhadap bisnis tersebut. Sehingga jika saluran sudah
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan, maka nilai atau value proposition
dapat dirasakan oleh pelanggan. Bentuk channels terbagi menjadi dua yaitu channels
distribusi fisik dan channels distribusi digital. 4Beberapa contoh dari channels distribusi

4
Ibnuismail. (2021). “Saluran Distribusi”. Diakses dari
https://accurate.id/marketing-manajemen/saluran-distribusi/
fisik adalah produsen > konsumen, produsen > pengecer > konsumen, produsen >
pedagang besar > pengecer > konsumen, dan beberapa saluran distribusi fisik lainnya.
Sementara channels distribusi digital dapat berupa email marketing, social media
marketing, pay per click (PPC), mobile marketing, video konten marketing dan channels
lainnya.
Weekly Coffee akan dipromosikan kepada pelanggan melalui 5direct marketing
yang juga berarti menggunakan channels distribusi digital yakni social media marketing,
email marketing, dan video konten marketing.
Cara kami mengintegrasikan channels yang digunakan adalah dengan meminta
review dari pelanggan untuk setiap aspek yang disediakan oleh Weekly Coffee. Sehingga
kami dapat mengevaluasi setiap kelebihan dan kekurangan yang kami miliki serta
memperbaiki untuk kedepannya. Jika dibandingkan antara ketiga channels yang
digunakan untuk mempromosikan bisnis kami, yang paling berhasil dan menghemat
biaya adalah social media marketing. Hal ini disebabkan karena tidak membutuhkan
biaya sama sekali dan melalui social media marketing semakin banyak orang yang
mengetahui Weekly Coffee kemudian menjadi pelanggan
kami. Sementara kedua channels lainnya yakni email
marketing dan video konten marketing juga dapat dinilai
berhasil dan tidak memakan biaya apapun tetapi
performance untuk menarik minat dari pelanggan, kedua
channels ini masih berada di bawah social media
marketing.

4. Revenue streams ( Sumber pendapatan )


Untuk usaha Weekly Coffee ini bisa kita amati termasuk ke dalam Transaction
Revenues, yaitu kegiatan mendapatkan aliran dana dengan menggunakan sistem transaksi
dalam sekali pembayaran oleh pelanggan. Pada jenis transaksi ini Weekly Coffee atau
pelaku bisnis bisa mendapatkan dana langsung dari konsumen setelah menjual berbagai
macam produk yang dijual oleh pelaku bisnis, Weekly Coffee. Contohnya seperti dalam
penggunaan fasilitas Isolation room, Printer dan Fotocopy atau pembuatan kartu
membership Cafe.
Pelanggan dapat melakukan transaksi pembayaran dengan cara :
- Pembayaran online ( OVO, Shopee pay, DANA, GoPay, M-Banking )
- Debit/kredit card
- Cash

5. Key source ( Sumber Daya )


A. SDM ( Sumber Daya Manusia )
Tim pegawai kami yang berkompeten dalam melakukan pekerjaannya, karena ini
adalah usaha yang didirikan oleh sekelompok teman maka dari awal sudah ada rasa

5
Rizky. (2018). “6 Channel Digital Marketing Terbaik Untuk Bisnismu”. Diakses dari
https://www.phincon.com/2018/01/11/6-channel-digital-marketing-terbaik-untuk-bisnismu/
kekeluargaan. Dengan adanya beberapa tambahan pegawai Part time lainnya yang sudah
kami beri Trial training sebelum perekrutan official. Service tim kami memberi
pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan.
● Tim pegawai kami
- Barista6 merupakan jantung dari suksesnya sebuah usaha Coffee shop. Weekly Coffee
memiliki Barista yang memiliki passion dalam pembuatan kopi dan memberi kesempatan
kursus training bagi orang yang memiliki passion tetapi kurang pengalaman terutama
mahasiswa yang mencari part time job.
● Peralatan Toko
Mesin kopi yang berkualitas tinggi, peralatan makan & minum cantik untuk pelanggan,
dan peralatan masak kitchen lengkap.
B. Bangunan ( Gedung toko kami )
Kami mendapatkan keringanan dalam biaya renovasi gedung
karena kami memilih gedung yang dulunya adalah sebuah Cafe
maka gedung sudah tersedia kitchen dan bar, kami hanya
melakukan beberapa modifikasi, mempercantik dan melengkapi
peralatan-peralatan yang diperlukan.
- Bangunan bekas cafe bertingkat 2 dengan harga sewa Rp
8.000.000/bulan.
- Lokasi bangunan Weekly Coffee yang sangat ideal,
berdekatan dengan kampus UPH dan juga Shopping centre
Lippo village mall, memiliki banyak tempat parkir.
- Design interior Weekly coffee Cafe berbasis kayu dan
dirancang se-aesthetic mungkin oleh anggota tim kami
yang seorang Designer Interior.

6. Customer Relationships
Pembangunan hubungan dengan pelanggan dapat berupa bentuk penyediaan
fasilitas informasi yang lebih lengkap untuk konsumen. Dari informasi tersebut,
perusahaan dapat mendengar keluhan konsumen, serta berusaha untuk memberikan yang
terbaik kepada konsumen. hal ini merupakan salah satu cara agar terhubung dengan
konsumen serta membangun kedekatan dengan customer lebih erat. Hal ini merupakan
bentuk lain dari menjalin hubungan dengan pelanggan. Informasi yang didapat dari
konsumen juga, merupakan gerbang awal perusahaan dapat berkembang.

6
Mustika Treisna Yuliandri, “4 Cara Memilih Barista untuk Kedai Kopimu”, diakses dari
https://ottencoffee.co.id/majalah/4-cara-memilih-barista-untuk-kedai-kopimu pada tanggal 16 November 2021
Cara kita Membangun Customer Relationship Management
1. Meningkatan komunikasi dengan pelanggan
2. Meminta feedback secara teratur
3. Mengatasi keluhan dan umpan balik negatif
4. Memberikan benefit untuk pelanggan setia
5. Tetap terhubung dengan pelanggan
Konsumen yang senang dengan pelayanan merupakan salah satu ciri keberhasilan
pelayanan yang diberikan. Sehingga mereka akan merasa nyaman dan tidak akan beralih
ke kompetitor. Oleh sebab itu, pentingnya untuk membangun komunikasi melalui
customer relationship.

7. Key Activities
Key activities sendiri mencakup kegiatan utama operasional yang dilakukan
Weekly Coffee dengan tujuan agar bisa beroperasi dengan sukses. Kegiatan yang
dilakukan berhubungan langsung dengan proposisi nilai karena sangat memperhatikan
dan mengutamakan pelayanan yang baik, ramah dan nyaman. Berikut merupakan hal-hal
yang menjadi aktivitas kunci dari Weekly Coffee:
- Proses panen dan produksi biji kopi
Melalui proses ini diharapkan
Weekly Coffee dapat menyajikan
penggilingan kopi dari biji kopi terbaik.
Oleh karena itu, mulai dari proses panen,
maupun produksinya akan dilakukan oleh
ahli. Dalam hal ini, bentuk, fitur, kualitas,
dan daya tahan biji kopi akan sangat
diperhatikan. Agar dapat membedakannya
dengan produk pesaing, beberapa produk

kopi yang ditawarkan oleh kami merupakan hasil racikan sendiri dan tidak dapat
ditemukan di tempat lain. Sehingga cita rasa kopi yang disajikan juga tidak
menyia-nyiakan ekspektasi para konsumen. Tidak hanya pada bahan baku,
kebersihan dan perawatan mesin kopi juga harus diperhatikan agar dalam proses
produksinya tidak mengalami gangguan ataupun penurunan kualitas.
- Proses produksi produk menu
Selain kopi, Weekly Coffee juga menyajikan beberapa sajian-sajian lain
seperti main course, snacks, dan produk non coffee. Sama seperti kopi, dalam
produksinya, menu-menu yang kami tawarkan, menggunakan bahan baku yang
terbaik. Segala aspek akan diperhatikan dan dikerjakan dengan mempertahankan
kualitas terbaik pula oleh Chef yang tentu saja sudah terlatih dalam bidangnya
dan akan berinovatif seiring dengan peluncuran produk-produk baru dari Weekly
Coffee sendiri.
- R&D (Research and Development)
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan Weekly Coffee secara
seasonal dengan tujuan agar dapat secara optimal meluncurkan produk atau
resep-resep baru yang orisinal. Seasonal disini berarti peluncuran produk atau
resep baru akan dilakukan dengan melihat kondisi situasi yang sedang terjadi.
Seperti misalnya saat Natal, maka Weekly Coffe akan meluncurkan kopi dan
cemilan edisi spesial Natal. Melalui kegiatan R&D dapat nantinya
memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data dan informasi yang
dibutuhkan, menggunakan teknologi terbaru dalam mencari tahu apa yang sedang
menjadi minat serta perhatian masyarakat luas dan menciptakan produk ataupun
resep-resep terbaik demi mencapai kepuasan dan kenyamanan konsumen.
- Promosi
Dengan menargetkan anak-anak usia muda hingga dewasa, sudah pasti
strategi promosi yang akan digunakan adalah melalui sosial media yang dimiliki
Weekly Coffee. Karena selain dengan melihat secara langsung, bagi konsumen
yang lebih memilih proses pesan-antar, maka postingan di sosial media juga
termasuk ke dalam hal yang perlu diperhatikan. Selain itu, hal ini juga agar
nantinya dapat menyajikan produk-produk yang sesuai dengan ekspektasi
konsumen sehingga akan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen dan
juga menambah kesan nyaman serta tanggapan positif bagi Weekly Coffee yang
nantinya akan berdampak pada naik atau turunnya persentase pelanggan.
Misalnya jika mereka merasa puas maka besar kemungkinan mereka akan datang
berkunjung kembali dengan mengajak teman, anggota keluarga, pasangan, dll.
Dengan sosial media, perusahaan dapat menjalin interaksi secara luas dengan
berbagai kalangan, dengan biaya yang murah dan visibilitas atau keterlihatan
yang tinggi.
Namun, strategi promosi ini tidak hanya dilakukan melalui sosial media
saja, dengan mengikuti lomba-lomba yang berkaitan dengan Coffee Shop seperti
Coffee Art Competition, ataupun event-event seperti pameran, Weekly Coffee
juga mempunyai kesempatan untuk mempromosikan produk-produk ke ranah
yang lebih luas lagi secara langsung.
- Pengantaran pesanan produk menu
Seperti yang diketahui, tidak semua orang menikmati untuk beraktivitas
terlalu lama di luar. Beberapa orang lebih menikmati untuk mengerjakan
pekerjaan kantor atau tugas kuliah di tempat tinggal mereka. Maka bagi
orang-orang yang termasuk dalam tipe tersebut, kami menyediakan jasa
pesan-antar untuk memudahkan dan juga memberi kenyamanan bagi pelanggan.
Weekly Coffee menggunakan jasa dari Grab, Gojek dan lainnya dan jasa
pesan-antar yang disediakan sendiri oleh Weekly Coffee dengan tujuan untuk
menumbuhkan rasa percaya pelanggan.
8. Key partnership.
Weekly Coffe menjalin partnership dengan Ocyra Coffe sebagai supplier coffee
beans kami, yang diimport dari ict coffee dengan kualitas coffee beans yang unggul,
dengan harga yang sesuai dan terjangkau.

Weekly Coffee juga menjalin partnership dengan


Indkies setiap tahunnya dengan produk-produk limited
edition dimana untuk tahun ini kami menyediakan dark
chocolate espresso cookies sebagai menu collab kami.
Dengan menu yang menarik. Tujuan partnership kami
adalah untuk meningkatkan kinerja Weekly Coffee dan
juga Indkies serta membantu Indkies dalam
pemasarannya. Kami juga membantu dalam mensupply
coffee untuk Indkies.
Kami memilih rekan partnership kami untuk
building relation dalam business, dan untuk mencari
peluang serta agar dapat lebih berkembang dan juga
saling membantu.
Kelebihan yang dimiliki partnership kami :
- Pendirian Weekly Coffee jauh lebih mudah dan memudahkan untuk mendapatkan
formalitas.
- Dapat saling melengkapi kekurangan serta keterbatasan yang dimiliki satu
dengan yang lain.
- Kami dapat beradaptasi lebih cepat dalam dunia bisnis.
- Memudahkan kami untuk mencari supplier dengan harga terjangkau dan juga
dengan kualitas yang terjamin dan unggul.
- Memiliki pembagian tugas yang seimbang yang memudahkan dan
menguntungkan kedua belah pihak.
- Dapat mencari mitra pasif dan komanditer dengan lebih mudah.
- Dapat mengejar peluang bisnis yang lebih besar dengan lebih fleksibel.

9. Cost Structure
Cost structure merupakan semua biaya yang terbentuk dan dikeluarkan
perusahaan untuk mengoperasikan model bisnis. Cost structure dari Weekly Coffee
sendiri terbagi menjadi dua yaitu Fixed Cost dan Variable Cost. Fixed cost atau biaya
tetap disini mencakup biaya-biaya yang akan tetap sama meskipun volume barang atau
jasa yang dihasilkan naik atau turun, seperti gaji karyawan. sewa, internet, dan
seterusnya. Sedangkan Variable cost mencakup biaya yang bervariasi secara proporsional
dengan volume barang atau jasa yang dihasilkan, seperti biaya bahan baku dan biaya
pemeliharaan mesin.

Break Even Point:


BEP Per Penjualan = Fixed Cost / [1-(Total Variable Cost/Harga Total)
= 35.700.000 / [1-(31.464.000/80.000.000)
= 35.700.000 / (1-0.4)
= 35.700.000 / (0.6)
= Rp. 59.500.000
BEP / Profit:
= 59.500.000 / 12.836.000
= 4.6
Jadi untuk balik modal, diperlukan waktu sekitar 4 bulan lebih.

No Modal Awal Harga

1 Modal Investasi Rp. 50.000.000

2 Modal Kerja Rp. 5.000.000

3 Modal Operasional Rp. 26.000.000

Total Rp. 81.000.000

No Fixed Cost Harga

1 Biaya Gaji Karyawan - Gaji Chef/Orang: 2 x Rp. 4.000.000/bulan =


Rp. 8.000.000
- Gaji Barista/Orang: 2 x Rp. 3.500.000/bulan =
Rp.7.000.000
- Gaji Waiters/Orang: 2 x Rp. 2.000.000/bulan =
Rp. 4.000.000
- Gaji Kasir/Orang: 1 x Rp. 1.500.000/bulan =
Rp.1.500.000

Total : Rp. 20.500.000/bulan

2 Biaya Sewa Bangunan Rp. 8.000.000/bulan

3 Biaya Listrik dan Air Rp. 4.000.000/bulan

4 Biaya Internet/Wi-Fi dan Telepon Rp. 1.000.000/bulan

5 Biaya Promosi Rp. 2.000.000/bulan


6 Biaya Transportasi Rp. 200.000/bulan

Total Rp. 35.700.000

No Variable Cost Harga

1 Biaya Operasional Rp. 3.000.000/bulan

2 Biaya Bahan Baku - Bubuk Kopi: Rp. 180.000/hari x 30 hari = Rp. 5.400.000
- Daging Ayam: 2 ekor/hari x Rp. 30.000 x 30 hari =
Rp. 1.800.000
- Daging Sapi: 2 kg/hari x Rp. 80.000 x 30 hari =
Rp.4.800.000
- Kentang: 4 kg/hari x Rp. 15.000 x 30 hari =
Rp. 1.800.000
- Roti: 21 bungkus/minggu x Rp. 16.000 x 4 minggu = Rp.
1.344.000
- Beras: 2 kg/hari x Rp. 10.000 x 30 hari = Rp. 600.000
- Aneka Sayuran: Rp. 40.000/hari x 30 hari =
Rp.1 .200.000
- Aneka Buah-buahan: Rp. 80.000/hari x 30 hari =
Rp. 2.400.000
- Gas: 3 tabung/hari x 18.000 x 30 hari = Rp. 1.620.000
- Bumbu Dapur: Rp. 50.000 x 30 hari =Rp. 1.500.000
- Bahan lainnya: Rp. 200.000 x 30 hari = Rp. 6.000.000

Total : Rp. 28.464.000

Total Rp. 31.464.000

No Nama Gross Profit / bulan Net Profit / bulan

1 Makanan & Minuman Rp. 60.000.000 Net Profit = Gross Profit - Beban
Usaha
2 Jasa Sewa Meeting Room Rp. 4.000.000
3 Jasa Sewa Komputer Rp. 6.000.000

4 Jasa Fotocopy dan Printing Rp. 10.000.000

Total Rp. 80.000.000 Rp. 12.836.000

III. KESIMPULAN

Weekly Coffee adalah nama dari bisnis usaha kami. Berbeda dengan cafe pada umumnya,
Weekly Coffee adalah café berkonsep study café dimana kami menyediakan berbagai coffee
bernuansa coklat. memfokuskan suasana nyaman dan tenang, dilengkapi dengan study table dan
juga meeting room untuk menarik perhatian mahasiswa agar memilih café kami untuk dijadikan
pilihan tempat belajar. Lokasi dari Weekly Coffee pun strategis karena berseberangan dengan
Universitas sehingga kami harapkan para mahasiswa dapat dengan mudah pergi dan belajar di
Weekly Coffee. Sementara untuk channel marketing, Weekly Coffee menggunakan platform
online dan memilih menggunakan direct marketing atau secara langsung kepada pelanggan. Kami
menjangkau para pelanggan dengan tetap update pada social media salah satunya yaitu,
Instagram, membuat email marketing, pay per click, mobile marketing, dan juga video konten
marketing. Sumber pendapatan dari Weekly Coffee menggunakan sistem Transaction Revenues
yaitu dengan mendapatkan langsung dana dari konsumen setelah menjual bermacam variasi
produk dari café Weekly Coffee.
Weekly Coffee merekrut barista yang handal dan tentunya memiliki passion dalam
membuat kopi, tetapi tidak menutup kemungkinan juga kami dapat merekrut mahasiswa yang
memerlukan part time job. Selain barista, terdapat juga karyawan, para pelayan, dan chef. Kami
mengutamakan adanya relasi hubungan yang baik diantara para pegawai agar tercipta suasana
kekeluargaan sehingga dalam melayani pelanggan, kami dapat bekerjasama secara optimal.
Seperti di awal, kami juga memberi kesempatan untuk mahasiswa yang mencari part time job dan
karyawan yang belum punya pengalaman sebelumnya dengan terlebih dahulu mengikuti trial
training. Design dari cafe Weekly Coffee sendiri sengaja dibuat aesthetic serta sudah dilengkapi
fasilitas jaringan wifi, air conditioning, dan outdoor dengan rooftop. Mesin-mesin pembuat kopi
juga tidak kalah penting dalam membantu kami mengembangkan Weekly Coffee dan coffee beans
yang diimpor dari Ict Coffee dengan kualitas yang unggul. Selain itu, kami juga mementingkan
adanya keterlibatan para pelanggan dalam memberikan feedback demi kemajuan dan kelancaran
café Weekly Coffee ini kedepannya.
Setelah mendapatkan feedback dari para pelanggan, kami akan mengatasi keluhan atau
feedback negative yang telah dituliskan dengan mengadakan rapat sebulan sekali dengan para
pegawai agar kami juga dapat memantau dan mengerti kesulitan dan keluhan apa yang dirasakan
oleh para pegawai juga. Kami sadar dengan tetap membangun relasi hubungan yang baik dengan
para pelanggan merupakan salah satu ciri keberhasilan pelayanan yang dapat kami berikan. Kunci
keberhasilan dari Weekly Coffee ini ada didalam proses memanen dan memproduksi biji kopi
yang tentunya yang terjamin kualitasnya, kami juga tidak berhenti dalam mengembangkan dan
mencari tahu hal-hal apa yang sebaiknya bisa kemi perbaiki lebih baik, serta tidak lupa kami
mempromosikan secara berkala lewat media social, mengikuti perlombaan yang tentunya
berkaitan erat dengan coffee shop.
Kami memprioritaskan pengantaran pesanan kepada orang-orang yang lebih menikmati
untuk mengerjakan tugas atau belajar di tempat tinggal mereka masing-masing. Dalam berbisnis,
Weekly Coffee telah menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Ocyra Coffee serta
selebgram Amelia Watson dan Rushia yang telah menjadi Brand Ambassador Weekly Coffee.
Banyak sekali keuntungan yang didapatkan dalam menjalin hubungan kerjasama dengan
partnership, diantaranya adalah Weekly Coffee dapat saling melengkapi kekurangan dan
keterbatasan yang dimiliki oleh satu sama lain partnership, serta mengejar peluang yang lebih
besar dengan fleksibel. Tentunya dalam menjalankan sebuah bisnis, diperlukan biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk mengoperasikan model bisnis. Weekly Coffee mempunyai rincian
lengkap mencakup Fixed Cost dan juga Variable Cost.

● Model Bisnis Kanvas Weekly Coffee

● Social media platforms


- Instagram : Instagram.com/weeklycoffeecafe
- Tik-tok : Weekly_coffeecafe
- Email : WeeklyCoffeeCafe@gmail.com
● Logo Weekly Coffee

● Gedung Weekly Coffee

● Menu Weekly Coffee


DAFTAR PUSTAKA

Bagus, I. (2021, May 10). Bisnis Model Canvas: Apa Itu dan Bagaimana Cara Membuatnya? Niagahoster.
Retrieved November 16, 2021, from https://www.niagahoster.co.id/blog/bisnis-model-canvas/

CekAja. (2020, January 30). 6 Cara Memulai Bisnis Kopi Bagi Pemula, Kepoin Yuk!. CekAja. Retrieved
November 16, 2021, from
https://www.cekaja.com/info/6-cara-memulai-bisnis-kopi-bagi-pemula-kepoin-yuk#:~:text=Karena
%2C%20untuk%20memperkenalkan%20bisnis%20kamu%20ke%20masyarakat%2C%20kamu,me
dia.%20Jangan%20lupa%20beri%20diskon%20untuk%20momen-momen%20tertentu.

Contoh Bisnis Model Kanvas Warung Kopi Sedhep. (2021, February 1). iReap. Retrieved November 17,
2021, from https://www.ireappos.com/news/id/contoh-bisnis-model-kanvas-warung-kopi-sedhep/

Cost Structure. (n.d). Corporate Finance Institute. Retrieved November 18, 2021, from
https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/finance/cost-structure/

Eka, R. (2019, April 25). Tutorial Business Model Canvas Startup. DailySocial. Retrieved November 15,
2021, from https://dailysocial.id/post/tutorial-business-model-canvas-startup

Friska. (n.d). 12 Karakter yang Harus Dimiliki Karyawan Coffee Shop. koinworks. Retrieved November
15, 2021, from https://koinworks.com/blog/karyawan-cafe/

Harmony. (2021, July 1). Contoh Bisnis Model Canvas, Elemen, dan Tips Membuatnya. Harmony.
Retrieved November 17, 2021, from
https://www.harmony.co.id/blog/contoh-bisnis-model-canvas-elemen-dan-tips

Hart, D. (2021). The 9-Step Business Model Canvas Explained. The Power MBA. Retrieved November
17, 2021, from https://www.thepowermba.com/en/business/business-model-canvas

Helmi, A. (n.d.). Business Modelling. WordPress. Retrieved November 18, 2021, from
https://andrihelmi.files.wordpress.com/2018/03/7-bmc-key-activities-key-partnership-dan-cost-stru
cture.pdf

Kusdianto, H. (n.d). Peluang Usaha Kedai Kopi Lengkap Dengan Analisa Usaha. pojokbisnis. Retrieved
November 17, 2021, from https://www.pojokbisnis.com/peluang-usaha/usaha-kedai-kopi

Probyn, R. E. (2018, January 2). Value proposition design: Jobs, pains, & gains with Mark Lowenstein.
Medium. Retrieved November 15, 2021, from
https://medium.com/southcoast/value-proposition-design-jobs-pains-gains-with-mark-lowenstein-b
70b24ec806e

Pereira, D. (2020, December 4). Customer segments - business model canvas. Business Model Analyst.
Retrieved November 15, 2021, from
https://businessmodelanalyst.com/customer-segments-business-model-canvas/
Rifzan. (n.d). Contoh Proposal Bisnis Plan Cafe dan Rincian Biaya yang Dibutuhkan. Cara Investasi
Bisnis. Retrieved November 18, 2021, from
https://carainvestasibisnis.com/contoh-proposal-bisnis-plan-cafe-dan-rincian-biaya-yang-dibutuhka
n/

Sandi, R. T. (2020, May 26). Value Proposition Canvas. Binus. Retrieved November 15, 2021, from
https://sis.binus.ac.id/2020/05/26/value-proposition-canvas/

Strategi Pemasaran Bisnis Kedai Kopi. (n.d). Coffeeland. Retrieved November 15, 2021, from
https://coffeeland.co.id/tips-strategi-pemasaran-bisnis-kedai-kopi/

The Complete Guide to Customer Pain Points. (2021, September 14). CommBox. Retrieved November
15, 2021, from https://www.commbox.io/the-complete-guide-to-customer-pain-points

Usaha Bisnis Kedai Kopi. (n.d). Coffeeland. Retrieved November 15, 2021, from
https://coffeeland.co.id/usaha-bisnis-kedai-kopi/

Yuliandri, M. T. (2016, March 21). 4 Cara Memilih Barista Untuk Kedai Kopimu. ottencoffee. Retrieved
November 15, 2021, from
https://ottencoffee.co.id/majalah/4-cara-memilih-barista-untuk-kedai-kopimu

Zeth, I. I. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Kedai Kopi Akarumput Coffee Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan di Samarinda. fisip-unmul. Retrieved November 17, 2021, from
https://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2019/01/GENAP%20(01-29-19-
08-29-30).pdf

Anda mungkin juga menyukai