Askep Luka Bakar Nya Eti
Askep Luka Bakar Nya Eti
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar dengan
sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (radiation).
Luka bakar adalah injury pada jaringan yang disebabkan oleh suhu panas, kimia, elektrik, radiasi dan thermal.
(Djohansjah, M, dkk, 1991: 365)
Luka bakar adalah luka yang terjadi bila sumber panas bersentuhan dengan tubuh atau jaringan dan besarnya
luka ditentukan oleh tingkat panas atau suhu dan lamanya terkena. (Doengoes, Marilynn E.2000 )
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh karena kontak lansung atau bersentuhan langsung atau tidak
langsung dengan panas, kimia dan sumber lain yang menyebabkan terbakar. (Hudak & Gallo, 1996 : 927)
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai
kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001).
Luka bakakr adaalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam
ataau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan.(buku Ilmu Ajar bedah.
Syamsuhidayat)
B. Etiologi
Disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh melelui konduksi atau radiasi
elektromagnetik.
Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn)
Seperti Gas,cairan, bahan padat (solid)
Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn)
Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)
Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)
Derajat II (parsial)
a. Mengenai epidermis
b. Bila dibersihkan tampak homogeny
c. Pucat bila ditekan
d. Kemerahan dan kulit melepuh
e. Sensitif terhadap dingin
Derajat III
a. Mengenai seluruh lapisan kulit
b. Warna merah tua, hitam, putih atau cokelat
c. Permukaan kering dan edema
d. Kerusakan jaringan lemak terlihat
Derajat IV
a. Mengenai seluruh jaringan dibawah kulit
b. Kerusakan jaringan seluruh lapisan kulit
c. Mengenai muskulus dan tulang (Hudak & Gallo : 1996)
D. Patofisologi
Luka bakar mengakibatkan peningkatan permebilitas pembuluh darah sehingga air, klorida dan
protein tubuh akan keluar dari dalam sel dan menyebabkan edema yang dapat berlanjut pada keadaan
hipovolemia dan hemokonsentrasi. Burn shock ( shock Hipovolemik ) merupakan komplikasi yang
sering terjadi, manisfestasi sistemik tubuh terhadap kondisi ini adalah :
1. Respon Kardiovaskuler
perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler melelui kebocoran kapiler mengakibatkan
kehilangan Na, air dan protein plasma serta edema jaringan yang diikuti dengan penurunan curah
jantung Hemokonsentrasi sel darah merah, penurunan perfusi pada organ mayor edema menyeluruh.
2. Respon Renalis
Dengan menurunnya volume inravaskuler maka aliran ke ginjal dan GFR menurun mengakibatkan
keluaran urin menurun dan bisa berakibat gagal ginjal
3. Respon Gastro Intestinal
Respon umum pada luka bakar > 20 % adalah penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal ini disebabkan
oleh kombinasi efek respon hipovolemik dan neurologik serta respon endokrin terhadap adanya
perlukan luas. Pemasangan NGT mencegah terjadinya distensi abdomen, muntah dan aspirasi.
4. Respon Imonologi
Sebagian basis mekanik, kulit sebagai mekanisme pertahanan dari organisme yang masuk. Terjadinya
gangguan integritas kulit akan memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam luka.
Pemeriksaan serum : hal ini dilakukan karena ada pada pasien dengan luka bakar mengalami
kehilangan volume
Pemeriksaan elektrolit pada pasien dengan luka bakar mengalami kehilangan volume cairan
dan gangguan Na-K pump
Analisa gas darah biasanya pasien luka bakar terjadi asidosis metabolisme dan kehilanga
protein
Faal hati dan ginjal
CBC mengidentifikasikan jumlah darah yang ke dalam cairan, penuruan HCT dan RBC,
trombositopenia lokal, leukositosis, RBC yang rusak
Elektolit terjadi penurunan calsium dan serum, peningkatan alkali phospate
Serum albumin : total protein menurun, hiponatremia
Radiologi : untuk mengetahui penumpukan cairan paru, inhalas asap dan menunjukkan faktor
yang mendasari
ECG : untuk mengetahui adanya aritmia
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan Pertukaran Gas b.d. keracunan gas CO, inhalasi asap dan obstruksi saluran nafas atas
2. Bersihan jalan tidak efektif b.d.edeme dan efek dari inhalasi asap
3. Kurang volume cairan b.d. peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan akibat evaporasi dari
daerah LB
4. Hipotermia b.d. gangguan mikrosirkulasi kulit dan luka terbuka
5. Nyeri b.d. cedera jaringan serta syaraf dan dampak emosional dari LB
6. Ansietas b.d. ketakutan & dampak emosional dr LB.
7. Resiko komplikasi b.d. depresi sist pernafasan, dll.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Meningkan pertukaran gasdan bersihan jalan nafas
1. Kaji pola dan karakteristik nafas (frekuensi, irama, kedalaman, bunyi dan kesimetrisan paru kanan – kiri)
2. Kaji adanya cedera LB pada organ pernafasan .
3. Dorong utk batuk efektif dan nafas dalam
4. Kaji tanda-tanda hipoksia
5. Kolaborasi : penggunaan O2, hasil AGD, spirometr
Mengurangii nyeri
Kaji intensitas nyeri (gunakan skala nyeri 1 – 10)
Berikan dukungan emosional k/p pendampingan
Kolaborasi : pemberian preparat analgetik dan amati supresi pernafasan pada klien yang tidak
menggunakan ventilator mekanis.
Lakukan penilaian respon klien thdp analgetik setiap pemberian
Mengatasi
1. Kolaborasi medik utk pemberian IC adekuat
2. Bentuk support sistem adekuat
3. K/p konsul pemuka agama, psikolog/psikiater
D. EVALUASI KEPERAWATAN
1. Terpelihara kepatenan jalan nafas pasien, ventilasi dan oksigenasi jaringan
2. Tercapainya kondisi keseimbangan volume cairan dan elektrolit
3. Pemeliharaan suhu tubuh normal (tidak terjadi hipotermi)
4. Rasa nyeri teradaptasi dan berkurang Kecemasan teratasi Tidak terjadi komplikasi
Read more: Asuhan Keperawatan Luka bakar
(COMBUTSIO) http://nandarnurse.blogspot.com/2011/12/asuhan-keperawatan-luka-bakar-
combutsio.html#ixzz5EP1ksex6
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: nHandar on Facebook