Dokumen - Tips - Makalah Farmakoterapi II Ihd Dan Stroke
Dokumen - Tips - Makalah Farmakoterapi II Ihd Dan Stroke
LOGO UMP
NURROKHMAN 1208010044
FAKULTAS FARMASI
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
Ischemic Heart Disease atau Penyakit jantung iskemik (PJI) menjelaskan suatu
kompleks gejala dan tanda yang diakibatkan oleh porfusi jaringan, hantaran oksigen,
dan pengeluaran metabolit yang tidak adekuat pada miokardium. Penyakit jantung
koroner (PJK) adalah penyakit jantung iskemik akibat penyakit arteri koronaria (PAK).
Perubahan hemodinamik
Perubahan elektrokardiografik
Gejala-gejala dari PJI termasuk angina pektoris, nyeri dada atipik, dan
ekuivalen angina, IM akut, gagal jantung kongestif, kematian mendadak, dan
disritmia jantung juga dapat terjadi. Kata "angina" berarti nyeri spasmodik,
mencekik, atau sesak. Angina pektoris digambarkan sebagai nyeri atau perasaan
berat yang dalam di dada terletak retrosternal, prakordial, atau pada epigastrium
dan seringkaii menyebar ke lengan,leher, tenggorok, atau rahang, yang seringkali
disertai sensasi sesak atau panik dan memiliki pola menguat-melemah.
Nyeri dada atipik memperlihatkan sebagian namun tidek semua ciri-ciri dari
angina pektoris dan seringkaii lebih sulit diramalkan sifatnya. Ekuivalen angina
termasuk kelelahan, lemah, mual, dispnea, palpitasi, penurunan toleransi latihan,
perasaan kacau, gamang, atau pingsan. Angina pektoris atau nyeri dada atipik
ditemukan pada 70—80% paslen dengan PJI sebelum usia 80 tetapi kurang dari
50% kasus setelah usia 80 tahun. Setelah usia 80 tahun, ekuivalen angina
merupakan keluhan utama pada PJI.
Pola angina yang lazim antara lain angina kronik stabil, angina tak stabil, angina
varian, angina campuran, dan sindrom X. Angina kronik stabil menjelaskan bagian
dari perjalanan angina pektoris akibat PJI yang terdiagnosis, dengan nyeri dada
bersifat intermiten dan tidak bermakna dalam hal perubahan sifat, intensitas,
durasi, frekuensi, atau tingkat aktivitas yang diperlukan untuk mencetuskan nyeri
dada. Angin tak stabil ditandai oleh (1) peningkatan frekuensl, keparahan, ataupun
lamanya episode angina, berlangsung dalam beberapa bulan, minggu atau hari
(angina kresendo); (2) suatu penurunan bermakna dari tingkat faktor-faktor
presipitasi yang diperlukan untuk memulai gejala (misalnya angina saat istirahat);
atau (3) awitan baru dari angina yang berat dan sering pada beban kerja yang
rendah. Angina varian ditandai oleh nyeri dada yang terutama terjadi saat istirahat,
biasanya tidak pada saat beraktivitas fisik, dan seringkaii pada malam hari atau
saat bangun (irama sirkadian). Angina ini sering disertai disritmia. Angina
campuran memiliki ciri-ciri angina klasik akibat penyakit arteri koronaria
permanen maupun angina varian akibat vasospasme. Sindrom X ditandai oleh
nyeri dada yang konslsten dengan iskemia tetapi terjadi tanpa adanya bukti-bukti
PAK atau vasospasme pada angiografi.