Anda di halaman 1dari 2

4.

Kasus Obstruksi Biliaris

Bayi perempuan umur 3 hari MRS (masuk rumah sakit) dengan keadaan : bayi terlihat kuning,
BAK (urine) berwarna kuning kecoklatan dan faeces berwarna puih seperti dempul, konsistensi
lembek, riwayat kelahiran: bayi lahir spontan, BB: 3200, APGAR Skore 8/9, BB sekarang: 3300 gram,
diagnose medis: Obstruksi biliaris

a. Apa yang dimaksud Obstruksi biliaris?


b. Apakah data obyektif lain yang bisa ditemukan pada kasus diatas?
c. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memastikan diagnose diatas?
d. Bagaimana penatalaksanaannya?

Jawaban Kelompok
a) Obstruksi biliaris merupakan suatu kelainan bawaan karena adanya penyumbatan pada saluran
empedu, sehingga cairan empedu tidak dapat mengalir kedalam usus dan akhirnya dikeluarkan
dalam feses
b) Data objektif yang bisa ditemukan
 Gejala mulai terlihat pada akhir minggu pertama kali yakni bayi icterus
 Kemudian feses berwarna putih agak keabu-abuan dan terlihat seperti dempul
 Urine menjadi lebuh tua karena mengandung urobilinogen
 Perut sakit disisi kanan atas
 Demam
 Mual dan muntah
 Nafsu makan berkurang
 Sulit buang air besar
c) Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan kadar bilirubin)
Pemeriksaan darah dilakukan pemeriksaan fungsi hati khususnya terdapat peningkatan
kadar bilirubin direk
 Rontgen perut (tampak hati membesar)
 Kolangiogram / kolangiografi intraoperative
Dengan memasukkan cairan tertentu ke jaringan empedu untuk mengetahui kondisi
saluran empedu
 Breath test
Untuk mengatur kemampuan hati dalam memetabolisir sejumlah obat
 USG (Ultra Sonografi)
Menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan hati, kandung empedu, dan
saluran empedu
 Imaging radionuklida (radioisotop)
Menggunakan bahan yang mengandung peranut radioaktif
 Skening hati
Merupakan penggambaran radionuklida yang mengandung substansi radioaktif, yang
diikat oleh sel-sel hati
 Koleskintigrafi
Menggunakan zat radioaktif yang akan dibuang oleh hati kedalam saluran empedu
d) Penatalaksanaan
Pada dasarnya bertujuan untuk menghilangkan penyebab sumbatan atau mengalihkan
aliran empedu. Tindakan tersebut dapat berupa tindakan pembedahan misalnya pengangkatan
bahu atau reseksi tumor.
Dapat pula upaya untuk menghilangkan sumbatan dengan tindakan endoskopi baik melalui
papilla vater atau dengan laparoskopi
Bila tindakan pembedahan tidak mungkin dilakukan untuk menghilangkan penyebab
sumbatan, dilakukan tindakan drenase dapat dilakukan keluar tubuh misalnya dengan
pmasangan pipa naso biller, papa T pada duktus kolodekus, atau kolesistostomi. Drenase
interna dapat dilakukan dengan membuat pintasan bilio digestif. Drenase interna ini berupa
kelesisto-jejunostomi, koledoko-duodestomi, koledoko-jejunostomi atau hepatiko-
jejunostomi.

Nama Kelompok :

1. Dwi Susanti (P27824118047)


2. Novi Fatichaturohmah (P27824118059)
3. Ni Putu Brigy Bela V. (P27824118071)

Anda mungkin juga menyukai