KOLELITIASIS
NAMA : SUHARYONO
NPM : 2016727093
Paraf Paraf
Tanggal Paraf
No. Kompetensi Elemen Kompetensi Preseptor Preseptor
Pencapaian Mahasiswa
Akademik Akademik
Masuk ke Konjungtiva
dalam Kulit dan mata ikterik
, an anemis
peredaran urine warna gelap
darah
Defisiensibilirubin dalam
saluran pemcernaan
Feses Mual,
seperti muntah
dempul
ANATOMI FISIOLOGI
KANDUNG EMPEDU
1. Anatomi
Kandung empedu merupakan kantong berbentuk seperti buah pir yang terletak di bagian
sebelah dalam hati (scissura utama hati) di antara lobus kanan dan lobus kiri hati. Panjang
kurang lebih 7,5 – 12 cm, dengan kapasitas normal sekitar 35-50 ml (Williams, 2013).
Kandung empedu terdiri dari fundus, korpus, infundibulum, dan kolum. Fundus
mempunyai bentuk bulat dengan ujung yang buntu. Korpus merupakan bagian terbesar
dari kandung empedu yang sebagian besar menempel dan tertanam didalam jaringan hati
sedangkan Kolum adalah bagian sempit dari kandung empedu (Williams, 2013; Hunter,
2014). Kandung empedu tertutup seluruhnya oleh peritoneum viseral, tetapi
infundibulum kandung empedu tidak terfiksasi ke permukaan hati oleh lapisan
peritoneum. Apabila kandung empedu mengalami distensi akibat bendungan oleh batu,
bagian infundibulum menonjol seperti kantong yang disebut kantong Hartmann
(Sjamsuhidayat, 2010).
2. Fisiologi
Fungsi dari kandung empedu adalah sebagai reservoir (wadah) dari cairan empedu
sedangkan fungsi primer dari kandung empedu adalah memekatkan empedu dengan
absorpsi air dan natrium (Doherty, 2015). Empedu diproduksi oleh sel hepatosit
sebanyak 500-1000 ml/hari. Dalam keadaan puasa, empedu yang diproduksi akan
dialirkan ke dalam kandung empedu dan akan mengalami pemekatan 50%. Setelah
makan, kandung empedu akan berkontraksi, sfingter akan mengalami relaksasi kemudian
empedu mengalir ke dalam duodenum.Sewaktu-waktu aliran tersebut dapat disemprotkan
secara intermitten karena tekanan saluran empedu lebih tinggi daripada tahanan sfingter.
Aliran cairan empedu diatur oleh tiga faktor yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi
kandung empedu, dan tahanan dari sfingter koledokus (Sjamsuhidayat, 2010; Williams,
2013).