Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIK

PROGRAM LATIAH PROFESI


DI SMK JABIR AL HAYYAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Penyelenggaraan Magang


III

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI

CIMAHI

2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK
PROGRAM LATIAH PROFESI
DI SMK JABIR AL HAYYAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Ketua Kelompok

Hasanudin
NIM :

Mengetahui,

Kepala UPT Pengembangan Profesi Kepala Sekolah

Anita Anggraeni, S.Sos.,M.Pd Drs. H. Ondo Rosyidin


NIDN : 0426127002 NIP :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan individual
Program Latihan Profesi (PLP) di SMK Jabir Al Hayyan dan MTs Al Mubarok
Batujajar. Laporan ini di buat sebagai syarat untuk mengikuti ujian PLP. Laporan
ini berisikan kegiatan kegiatan yang dilakukan di SMK Jabir Al Hayyan,
permasalahan yang dihadapi penulis serta solusi pemecahannya, baik kegiatan
yang dilakukan di dalam kelas, maupaun dilapangan.

Penulis menyadari dalam pelaksanaan PLP ini tidak akan terlaksana dengan
lancer tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada:

1. UPT PLP STKIP SILIWANGI yang telah memberikan kesempatan, motivasi


dan arahannya sebagai bekal mengajar di SMK Jabir Al Hayyan
2. Anita Anggraeni,S.Sos.,M.Pd. selaku Kepala UPT Pengembangan Profesi
IKIP Siliwangi Bandung atas segala arahan, motivasi dan bimbingannya
3. Iman Santoso,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan
4. Indri Herdiman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan
5. Drs.H.Ondo Rosyidin selaku Kepala SMK Jabir Al Hayyan yang telah
menerima dan memberikan fasilitas kepada para mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan PLP
6. Popon Siti Rodiah,S.Ag.M.M selaku Kepala Mts Al-mubaroakh yang telah
menerima dan memberikan fasilitas kepada para mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan PLP
7. Ibu Novie Eka SH.S.Pd, Selaku Guru Matematika di SMK Jabir AL Hayyan
yang selalu memberikan bimbingan, kritik dan saran yang memotivasi, serta
Ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis selama PLP

i
8. Maryanti Rizkina , S.Pd, Selaku Guru Matematika di MTs. Al-Mubarokah
yang selalu memberikan bimbingan, kritik dan saran yang memotivasi, serta
Ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis selama PLP
9. Bapak dan Ibu guru staff pengajar di SMK Jabir Al Hayyan dan MTs. Al-
Mubarokah
10. Semua rekan PLP Matematika dan Bahasa Inggris STKIP SILIWANGI yang
telah banyak membantu baik tenaga maupun pikiran serta kerja samanya.
11. Semua siswa SMK Jabir Al Hayyan dan MTs. Al-Mubarokah yang telah
banyak membantu praktikan dlam melaksanakan PLP terutama pada saat
proses belajar mengajar di kelas.
12. Semua pihak yang telah memberikan saran dan motivasi kepada penulis
selama melaksanakan PLP

Laporan ini sendiri tentunya belum sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan
kualitas di masa depan. Semoga dukungan, bantuan maupun kebaikan yang telah
diberikan kepada praktikan mendapat balasan dari Allah SWT.
Akhir kata tim praktikan berharap semoga laporan ini dapat membawa
perubahan dan manfaat, baik bagi tim praktikan maupun pihak-pihak yang
bergerak dalam bidang pendidikan. Kritik dan saran yang membangun tim
praktikan harapkan demi perbaikan, dan masukan bagi pelaksanaan PLP
berikutnya.

Cimahi, November 2018

Tim Praktikan

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
DAFTAR NAMA MAHASISWA PLP MTs AL MUBAROK DAN SMK JABIR
AL HAYYAN DAN MTs AL MUBAROK .............................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Perkembangan Sekolah ..........................................................................
B. Struktur Organisasi Sekolah .................................................................................
C. Denah Sekolah ......................................................................................................
D. Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah ....................................................
BAB II MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN
A. Yang Berhubungsn dengan Kegiatan Sekolah
1. Pengelolaan Kurikulum...................................................................................
2. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika ..............................................
3. Pembinaan Kesiswaan .....................................................................................
4. Penyelenggaraan Kegiatan Ko-kulikuler ........................................................
5. Pembinaan Kerjasama dengan Orangtua Siswa ..............................................
6. Pengelolaan Fasilitas .......................................................................................
B. Yang berhubungan dengan partisipasi praktikan
1. Pembinaan Praktikan oleh Pihak Sekolah .......................................................
2. Dinamika Partisipasi Praktikan dalam Kegiatan Ekstra kulikuler .................
BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN
A. Yang Berhubungsn dengan Kegiatan Sekolah
1. Pengelolaan Kurikulum...................................................................................
2. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika ..............................................
3. Pembinaan Kesiswaan .....................................................................................

iii
4. Penyelenggaraan Kegiatan Ko-kulikuler ........................................................
5. Pembinaan Kerjasama dengan Orangtua Siswa ..............................................
6. Pengelolaan Fasilitas .......................................................................................
B. Yang berhubungan dengan partisipasi praktikan
1. Pembinaan Praktikan oleh Pihak Sekolah .......................................................
2. Dinamika Partisipasi Praktikan dalam Kegiatan Ekstra kulikuler .................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................
LAMPIRAN LAMPIRAN

iv
DAFTAR NAMA MAHASISWA
PROGRAM LATIHAN PROVESI (PLP)
DI MTs AL MUBAROK dan SMK JABIR AL HAYYAN
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

NO. NAMA NIM PRODI


1. Pendidikan Matematika
2. Pendidikan Matematika

3. Pendidikan Matematika

4. Pendidikan Matematika

5. Pendidikan Matematika

6. Pendidikan Matematika

7.
8.
9.
10.
11.

v
PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : MTs AL-MUBAROKAH


2. NSM : 121232170004
3. NPSN : 20279387
4. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Al-Mubarok
5. Alamat Yayasan : Jl. Cangkorah No. 13 Kp. Cipanggulaan
RT 01/06 Desa Giriasih Kec. Batujajar
Kab. Bandung Barat
6. Kepala Sekolah : Drs. H. ONDO ROSYIDIN
7. Rekening Madrasah
a. Nomor : 0002803127100
b. Nama Bank : Bank Jabar – KCP Padalarang
c. Atas Nama : MTs Al-Mubarokah
8. SK Pendirian : Wi/I/PP.KP.08.8/3398/1999
9. Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
10. Status Tanah : Hak Milik
a. Surat Kepemilikan Tanah : Dalam proses perubahan ke Akta Wakaf
b. Luas Tanah : 1053 m2

13
11. Data Siswa : 174 siswa

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 15 25 40

VIII 42 29 71

IX 33 30 63

Jumlah 90 84 174

12. Data Ruang Kelas : 5 ruang kelas (status milik sendiri)


13. Jumlah Rombongan Belajar : 1` rombongan belajar Kelas VII
2 rombongan belajar kelas VIII
2 rombongan belajar kelas IX
14. Guru : 17 orang
Guru Guru Gur Pend Ju
Tetap Tidak Tetap u Bantu idikan mlah

- - - SMA -

14 1 - S1 14

1 1 - S2 2

Jumlah 16

15. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi


16. Sumber Dana Operasional : Bantuan Operasional Sekolah
17. Sarana dan Prasarana Fisik

14
a. Keadaan Tanah dan Bangunan
L
N Status Bukti
Sarana luas Ket.
No Kepemilikan Kepemilikan
(m2)

` 1
Tanah Hak Milik Akta Hibah
1 80 Dalam
Proses
2 3
Tanah Hak Milik Akta Jual Beli perubahan
2 64
kedalam
3 5Akta Wakaf
Bangunan Hak Milik Akta Jual Beli
3 09

1
Jumlah
153

b. Keadaan Ruangan & Infrastruktur


N Luas
Ruang Jumlah Sifat Ket
No (m2)

1 Permanen
Kepala Sekolah 24 1
1

2 Permanen
Guru 126 1
2

3 Permanen
Kelas 126 3 2 lantai
3

4
Perpustakaan 14 - -
4

5
Laboratorium IPA 246 - -
5

6
Komputer - - -
6

15
Toilet
7 14 3 Permanen

Mushola
8 - - -

Lapangan
9 Olahraga 135 1 Sementara

Ruang Bk 12 1 Permanen

Ruang
R staf tata usaha 12 1 Permanen

Batujajar, November 2018

Kepala MTs AL-Mubarokah

Hj. Popon Siti Rodiah, S.Ag. M.M


NIP. 199021320050120002

16
A. Sejarah dan Perkembangan Sekolah

Visi, misi, tujuan, dan strategi pengembangan MTs. Al Mubarokah


dirumuskan berdasarkan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD)
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa salah satu tujuan Negara Republik
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga
negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan
minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis,
agama, dan gender. Ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa ini diharapkan akan
melahirkan warga negara Indonesia yang memiliki keterampilan hidup (life skills)
sehingga berkemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan
lingkungannya.
Pada pasal 31 UUD 1945 termaktub pokok-pokok sebagai berikut.
1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
3) Pemerintah mengusahakan dan menyelengga-rakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akh-lak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

17
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat


manusia secara holistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling
elementer seperti digambarkan di atas dapat berkembang secara optimal. Dengan
demikian, pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi upaya
mengembangkan segenap potensi individu, sehingga cita-cita membangun
manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai.
Selain itu, pembangunan pendidikan nasional juga diarahkan untuk
membangun karakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi
landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam hal ini,
pemerintah mempunyai kewajiban konstitusional untuk memberi pelayanan
pendidikan yang dapat dijangkau oleh seluruh warga negara. Oleh karena itu,
upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas
merupakan mandat yang harus dilakukan bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan
negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu untuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
UUD 1945 mengamanatkan mengenai pentingnya pendidikan bagi seluruh
warga negara sebagaimana diatur dalam Pasal 28C Ayat (1) bahwa setiap orang
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia, dan Pasal 31 Ayat (1) bahwa setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan.
Langkah-langkah untuk mencapai tujuan di atas merupakan tugas bersama
bangsa yang memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak. Madrasah merupakan
salah satu lembaga pendidikan di Indonesia ini yang turut mengambil peran

18
penting dalam pelayanan kebutuhan pendidikan bangsa. Usaha yang telah
dilakukan madrasah untuk turut mencerdaskan bangsa di samping turut membina
akhlak bangsa telah memiliki peran strategis dan penting. Keberadaaan madrasah
menjadi salah satu alternatif model pendidikan yang mengutamakan penguatan
akhlak dan pengetahuan agama di samping pengetahuan umum yang
penguasaannya merupakan keniscayaan bagi seluruh warga negara.
Madrasah pada hakikatnya merupakan lembaga publik. Oleh karena itu,
madrasah harus mampu memiliki akuntabilitas, akseptabilitas, dan kapabilitas.
Acuan dasar madrasah adalah peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
anggaran dasar dan rumah tangga serta aturan-aturan dan program Yayasan, serta
harapan dan keinginan publik yang selaras dengan peraturan dan program yang
telah ada. Transparansi program adalah salah satu upaya untuk memberikan
gambaran kongkrit dalam rangka meningatkan peran aktif masyarakat untuk turut
membina pendidikan bagi generasi mendatang. Selain itu, sosialisasi ini adalah
bentuk pembelajaran kepada masyarakat mengenai tugas yang harus diemban
madrasah sebagai lembaga pendidikan formal.
Dalam pengembangannya madrasah dituntut untuk memiliki arah
pengembangan yang jelas dan terarah. Sesuai dengan tujuan dasar berdirinya
madrasah yaitu menciptakan generasi yang Islami, tafaqquh fiddin, berakhlaqul
karimah dan menguasai pendidikan umum. Strategi pengembangan ini merupakan
kerangka dasar acuan pengembangan madrasah yang menjadi pedoman
pelaksanaan program madrasah. Untuk dapat menjalankan pengembangan
madrasah tersebut, maka diperlukan kejelasan arah. Untuk itu, madrasah
khususnya madrasah Tsanawiyah Al Mubarokah sudah menuangkan ke dalam
visi, misi, dan strategi yang harus dijalankan.

A. Struktur Organisasi Sekolah


Kepala sekolah selaku pimpinan sekolah bertanggung jawab atas kelancaran
dan keberhasilan semua urusan pengaturan pengelolaan sekolah baik secara
formal maupun nonformal. Dalam pelaksanaannya, secara formal kepala sekolah
bertanggung jawab secara hirarki kepada kepala kantor Dinas Pendidikan

19
Nasional. Sedangkan secara informal, kepala sekolah bertanggung jawab kepada
masyarakat yang diwakili oleh komite sekolah. Dalam urusan teknis dari
implementasi manajerial sekolah, kepala sekolah dibantu oleh beberapa orang
wakil kepal sekolah yang mengurusi bidangnya masing-masing serta Tata Usaha.
Berikut adalah struktur Organisasi MTs AL Mubarokah dan SMK Jabir Al
Hayyan Batujajar:

a. Struktur Organisasi Mts Al-Mubarokah


Nama Jabatan

Drs.H.Ondo Rosydin Kepala yayasan

Popon Siti RodiahM.M Kepala sekolah

Rudianto, S.Pd Wakil Kepala Sekolah

Eka Ardiansyah, S.Pd Kesiswaan

Saeful Mahmud, S.PdI Kurikulum

b. Struktur Organisasi SMK Jabir Al-Hayyan


Nama Jabatan

Drs.H.Ondo Rosydin Kepala Sekolah

Asep Cahya, S.Pd Kesiswaan

Novie Eka SH,S.Pd Kurikulum

20
B. Denah Sekolah
MTs AL Mubarok dan SMK Jabir Al Hayyan ini berlokasi di . jl. Cangkorah No.
13 Kp. Cipanggulaan, giriasih Batujajar , yaitu sebagai berikut :

Lantai 1

Lantai 2

21
C. Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah
Adapun gambaran tentang kondisi fasilitas sivitas akademika MTs AL
Mubarokah dan SMK Jabir Al-Hayyan yang meliputi keadaan siswa, guru,
karyawan, komite sekolah serta sarana/perlengkapan yang menunjang dalam
proses belajar mengajar akan diuraikan sebagai berikut :
1. Siswa
Jumlah peserta didik di MTs AL-Mubarokah dan SMK Jabir Al Hayyan
pada tahun ajaran 2018 /2019 berjumlah 147 orang. Dengan rincian sebagai
berikut :

 MTs AL MUBAROK
Jumlah Siswa
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan

VII 15 25 40

VIII 42 29 71

IX 33 30 63

Jumlah 90 84 174

 SMK JABIR AL HAYYAN


Jumlah Siswa
Kelas Jumlah
Laki-Laki Perempuan
X 13 16 29
XI 18 11 29
XII 20 13 33
Jumlah 51 40 91

22
2. Guru dan Staf Tata Usaha
Adapun daftar nama guru dan karyawan di MTs Al-Mubarokah dan SMK Jabir
Al-Hayyan adalah sebagaiu berikut:

Daftar Guru dan Staf Tata Usaha MTs AL- Mubarokah

Jumlah
No. Mata Pelajaran Nama Guru
Guru
1 Pendidikan Agama 3 1. Popon Siti Rodiah, S.Ag. M.M
2. Agus Subarna, S.Ag
3. Agus Ceng Rahmatuloh, S.Ag
2 PKn 1 1. Elly Yulianti, S.Pd

3 B. Indonesia 2 1. Winda Ruliani, S.Pd


2. Elly Yulianti, S.Pd

4 Matematika 1 1. Maryanti Rizkina S.Pd

5 IPA 1 1. Rudianto, S.Pd

6 IPS 1 1. Irda M, S.Pd

7 Seni Budaya 2 1. Hj. Ida Nurhaida, S.Pd, M.M


2. Rani Oktapiani, S.Pd

23
8 Penjaskes 1 1. Eka Ardiansyah, S.Pd

9 B. Inggris 1 1. Dra. Yusniarti

10 TIK/Prakarya 1 1. Saeful Mahmud, S.PdT

11 Bahasa Sunda 1 1. Ida Nurhaida, S.Pd. MM

Jumlah

Daftar Nama Wali Kelas

KELAS NAMA WALI KELAS


KELAS VII :
A Winda Ruliani, S.Pd

KELAS VIII :
A Maryanti Rizkina
B Eka Ardiansyah, S.Pd

KELAS IX :
A Rudianto, S.Pd
B Agus Ceng Rahmatuloh, S.Ag

Staf Tata Usaha dan Kepegawaian MTs Al Mubarokah

No. Nama Jabatan


1. Maryanti Rizkina, S.Pd Bendahara
2. Saeful Mahmud, S.PdT Operator

24
Daftar Guru dan Staf Tata Usaha SMK Jabir Al Hayyan

Jumlah
No. Mata Pelajaran Nama Guru
Guru
1 Pendidikan Agama 2 1. Drs. H. Ondo Rosyidin
2. Popon Siti Rodiah, S.Pd. M.M

2 PKn 1 1. Dindin Setiawan, S.Pd

3 B. Indonesia 2 1. Elly Yulianti, S.Pd


2. Dhita Ameliana, S.Pd

4 Matematika 1 1. Novie Eka Setiani H, S.Pd

5 IPA 1 1. Asti Meilasari, S.Pd

6 IPS 1 1. Dindin Setiawan, S.Pd

7 Seni Budaya 1 1. Rani Oktapiani, S.Pd

8 Penjaskes 1 1. Asep Cahyana, S.Pd

9 B. Inggris 1 1. Winda Sari, S.Pd


2. Titin Lestari, S.Pd

10 TIK 1 2. Jepi, S.Pd

11 Bahasa Sunda 2 1. Hj. Ida Nurhaida, S.Pd, M.M

12 BP/BK 3 1. Asti Meilasari, S.Pd


2. Novie Eka S.H, S.Pd

25
3. Winda Sari, S.Pd
1. Nur Apni Susanti, S.T
13 Kimia Industri 2
2. Arin Adji Setyorini, S.T
Jumlah

Daftar Nama Wali Kelas

KELAS NAMA WALI KELAS


KELAS X Windasari, S.Pd
KELAS XI Asep Cahyana, S.Pd
KELAS XII Hj. Ida Nurhaida, S.Pd. M.M

Staf Tata Usaha dan Kepegawaian SMK JABIR AL HAYYAN

No. Nama Jabatan


1. Novi Fajriyanti Operator
2. Dita Ameliana Bendahara
3.
4.

3. Komite Sekolah
Komite Sekolah semenjak diluncurkannya konsep Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah dalam sistem manajemen sekolah, Komite Sekolah
sebagai organisasi mitra sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam
upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah. Kehadirannya tidak
hanya sekedar sebagai stempel sekolah semata, khususnya dalam upaya
memungut biaya dari orang tua siswa, namun lebih jauh Komite Sekolah harus
dapat menjadi sebuah organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan
menyalurkan aspirasi serta prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan
operasional dan program pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana

26
dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan
pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah.
Agar Komite Sekolah dapat berdaya, maka dalam pembentukan pengurus
pun harus dapat memenuhi beberapa prinsip/kaidah dan mekanisme yang benar,
serta dapat dikelola secara benar pula.
4. Keadaan Fasilitas/Sarana
Adapun kondisi dan fasilitas sekolah adalah sebagai berikut :
MTs Al-Mubarokah
a) Kelas VII sebanyak 1 kelas
b) Kelas VIII sebanyak 2 kelas
c) Kelas IX sebanyak 2 kelas
Ruang Praktik dan Pendukung Mts Al-mubarokah
1) Ruang guru
2) Ruang Tata Usaha (TU)
3) Laboratorium Komputer
4) Perpustakaan
5) Mushola
6) Tempat Parkir
7) Lapangan Upacara
8) Toilet
SMK Jabir Al-Hayyan
a) Kelas X sebanyak 1 kelas
b) Kelas XI sebanyak 1 kelas
c) Kelas XII sebanyak 1 kelas
3. Ruang Praktik dan Pendukung Mts Al-mubarokah
1) Ruang Kepala Sekolah 7) Mushola
2) Ruang guru 8) Tempat Parkir
3) Ruang Bk 9) Lapangan Upacara
4) Ruang Tata Usaha (TU) 10) Toilet
5) Laboratorium Kimia
6) Perpustakaan

27
BAB II
MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN

A. Yang Berhubungan dengan Kegiatan Sekolah


1. Pengelolaan/ Pelaksanaan Kurikulum
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasioanal menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan. Menurut pengertian tersebut ada dua dimensi kurikulum yang
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran.
Sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya kurikulum haruslah dipelajari, dikuasai dan
dipahami oleh guru, karena gurulah yang mengimplementasikan kurikulum yang
telah ditetapkan guna perubahan tingkah laku yang diharapkan dalam tujuan
pendidikan. MTs Al- Mubarokah Dan SMK Jabir Al Hayyan menggunakan
Kurikulum 13 ( Kurtilas )
 Struktur Dan Muatan Kurikulum MTs AL MUBAROK
a. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola, jumlah dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan pada standar isi dan standar kompetensi lulusan.
Struktur kurikulum terdiri atas tiga komponen, yaitu komponen mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai berikut :
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

28
4) kelompok mata pelajaran estetika; dan
5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
6) kelompok program keahlian untuk SMK
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral
dari struktur kurikulum.
Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun, yakni mulai kelas VII sampai
dengan kelas IX dan kels X sampai kelas XII. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan SKL, SK dan KD mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. :
1) Kurikulum ini memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri seperti tertera pada Tabel Struktur Kurikulum.
2) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal telah ditentukan oleh
sekolah, yaitu Bahasa Sunda,
3) Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap siswa sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
tidak terprogram dan terprogram. Kegiatan terprogram meliputi kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir siswa, serta kegiatan
ekstra kurikuler. Koordinator kegiatan pengembangan diri adalah guru BK.
4) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPS
Terpadu.
5) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum dengan tambahan maksimum 4 jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

29
6) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 30 menit untuk MTs dan 35
menit untuk SMK.
7) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34
minggu.

Struktur Kurikulum MTs AL MUBAROK

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2
Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan 2 2 2
Komunikasi
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
1. Kegiatan Tidak Terprogram
1) Kegiatan Rutin
a. Upacara Bendera
b. Salat Dhuha/Sholat Dzuhur
c. Membaca surat-surat pendek
dalam Al-Qur’an

30
2) Kegiatan Spontan
a. Memberi salam
b. Membuang sampah pada
tempatnya
c. Menanamkan budaya antri
d. Membiasakan mengatasi
silang pendapat dengan benar
3) Kegiatan Keteladanan
a. Berpakaian bersih dan rapi
b. Memberi contoh datang tepat
waktu
c. Memberi contoh tidak
merokok
d. Memberi contoh hidup
sederhana
e. Memberikan reward/
Penghargaan.
f. Majlis Talim (Jum,at rohani)
g. Shalat Berjamaah
2. Kegiatan Terprogram
2.1 Layanan Bimbingan Konseling
a. Bidang bimbingan belajar
b. Bidang bimbingan pribadi
c. Bidang bimbingan sosial
2.2. Peningkatan Prestasi Non
Akademis / Ekskul :
1. Pramuka
2. Sepak Bola
3. Qiroat
4. Marching Band
5. Marawis
Jumlah 36 36 36
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

31
 Struktur Kurikulum SMK JABIR AL HAYYAN

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2
Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan 2 2 2
Komunikasi
5. Kimia Industri 4 4 4
B. Muatan Lokal
2. Bahasa Sunda 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
1. Kegiatan Tidak Terprogram
3) Kegiatan Rutin
a. Upacara Bendera
b. Salat Dhuha/Sholat Dzuhur
c. Membaca surat-surat pendek
dalam Al-Qur’an
4) Kegiatan Spontan
a. Memberi salam
b. Membuang sampah pada
tempatnya
c. Menanamkan budaya antri
d. Membiasakan mengatasi
silang pendapat dengan
benar

32
3) Kegiatan Keteladanan
a. Berpakaian bersih dan rapi
b. Memberi contoh datang tepat
waktu
c. Memberi contoh tidak
merokok
d. Memberi contoh hidup
sederhana
e. Memberikan reward/
Penghargaan.
f. Majlis Talim (Jum,at rohani)
g. Shalat Berjamaah
2. Kegiatan Terprogram
2.1 Layanan Bimbingan Konseling
a. Bidang bimbingan belajar
b. Bidang bimbingan pribadi
c. Bidang bimbingan sosial
2.2. Peningkatan Prestasi Non
Akademis / Ekskul :
1. Pramuka
2. Sepak Bola
3. OSIS
Jumlah 36 36 36

b. Muatan Kurikulum :
1) Mata pelajaran wajib :
a) Pendidikan Agama
b) Pendidikan Kewarganegaraan
c) Bahasa Indonesia
d) Bahasa Inggris
e) Matematika
f) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
g) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
h) Penjas Orkes
i) Seni & Budaya

33
j) Teknologi Informasi dan Komunikasi.
k) Program keahlian ( untuk SMK )

2) Muatan Lokal
Penentuan muatan lokal untuk MTs Al Mubarok dan SMK Jabir Al
Hayyan didasarkan kepada situasi, kondisi serta ciri kedaerahan di Jawa
Barat sebagai daerah Pasundan dengan ciri bahasa daerah yang
dipergunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah
Bahasa Sunda, maka atas dasar itulah lembaga pendidikan perlu untuk
melestarikan ciri khas tersebut dan sekaligus ikut serta dalam menunjang
program Pemerintah Jawa Barat dalam menjaga dan melestarikan bahasa
ibu.
Muatan lokal wajib :
a. Bahasa Daerah / Bahasa Sunda
3) Pengembangan diri
Pengembangan diri di Mts Al Mubarok dan Smk Jabir Al Hayyan
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yangberkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.

c. Ketuntasan Belajar :
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. kriteria ketuntasan
minimal ini di tetapkan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan

34
pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Penetapan KKM sebagai batas minimal ketuntasan belajar dihitung
berdasarkan kriteria sebagai berikut :
 Kompleksitas/Tingkat Kesulitan yang menyangkut rumit tidaknya
ketercapaian KD.
 Daya Dukung yang menyangkut ketersediaan sarana dan prasarana untuk
menunjang pembelajaran sesuai dengan ketercapaian KD.
 Input Siswa yang menyangkut kondisi dan prasarat siswa sebagai objek
belajar.

d. Kenaikan Kelas dan Kelulusan :


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.
 Peserta dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal.
 Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila :
1) Peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi
dasar lebih dari 4 mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun
pelajaran, dengan kriteria :
a. Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia.
b. Tidak menuntaskan SK dan KD lebih dari 3 mata pelajaran untuk
semua kelompok mata pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran.
c. Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan
fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu
mencapai kompetensi yang ditargetkan.
 Penetapan kenaikan kelas dihitung dari hasil semester 1 dan 2 dengan
ketentuan sebagai beikut :
1) Jika semester 1 dan 2 nilai satu mata pelajaran tuntas, maka pelajaran
tersebut dinyatakan tuntas.

35
2) Jika semester 1 dan 2 nilai satu mata pelajaran tidak tuntas, maka
pelajaran tersebut dinyatakan tidak tuntas.
3) Jika salah satu dari semester 1 atau 2 nilai satu mata pelajaran tidak
tuntas, maka harus dilakukan perhitungan rata-rata ketuntasan mata
pelajaran tersebut dan dari hasil perhitungan dapat dinyatakan tuntas
atau tidak tuntas.

e. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP nomor 19 Tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1)
tentang kriteria kelulusan, bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dan lulus Ujian Nasional.
Pelaksanaan ujian nasional dan ujian sekolah sebagai syarat untuk kelulusan
peserta didik dilaksanakan sesuai jadwal dengan program kerja yang ditentukan
dan ditunjuk panitia ujian sekolah dan ujian nasional.

2. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika


Selama praktikan PPL di MTs AL MUBAROKAH dan SMK JABIR AL
HAYYAN, semua praktikan ditempatkan di ruang guru atau satu ruangan
bersama guru-guru yang lainnya. Dengan penempatan seperti itu praktikan diberi
kesempatan untuk dapat bersosialisai dan berkoordinasi dengan guru-guru yang
lainnya tidak hanya dengan guru pamong saja, selain itu praktikan juga bisa
sharing sehingga banyak ilmu dan pelajaran yang bisa didapatkan oleh praktikan.
Namun, kendala yang dirasakan oleh praktikan yakni masih canggung
dengan sebagian guru-guru yang lain hal ini disebabkan karena kesibukan dari

36
masing-masing guru dan kegiatan masing – masing praktikan yang merupakan
karyawan Swasta sehingga tidak setiap hari bisa berada di sekolah.

3. Pembinaan Kesiswaan
Dalam menciptakan generasi muda pemerintah menciptakan program-
program disetiap satuan sekolah dalam bentuk organisasi-organisasi seperti OSIS,
PRAMUKA, PMR, dll.
Landasan hukum pembinaan kesiswaan:
1. UU Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003
2. PP No.29 tahun 1990
3. Keputusan MENDIKBUD No.0490/U/1992
4. Keputusan Dirjen DIKDASMEN No.5111/C/MN/1999
Pembinaan yang diadakan di MTs AL MUBAROKAH dan SMK JABIR
AL HAYYAN yaitu : Melaksanakan shalat Duha secara berjamaah setiap hari.
Dalam pelaksanaan Pembinaan kesiswaan di MTs AL MUBAROKAH dan SMK
JABIR AL HAYYAN pada umumnya sudah baik, namun masih ada beberapa
siswa yang masih bolos dalam mengikuti kegiatan budaya tersebut.

4. Penyelenggaraan kegiatan Ko-Kurikuler


Kegiatan kokulikuler adalah kegiatan yang sangat erat sekali dengan dan
menunjang serta membantu kegiatan intakulikuler. Biasanya dilaksanakan diluar
jadwal Intrakulikuler dengan maksud agar siswa lebih memahami dan
memperdalam materi yang ada di intrakulikuer. Kegiatan ini bersifat mandiri atau
kelompok seperti : kewirausahaan. Salah satu contoh dari kegiatan kewirausahaan
yang telah dilaksanakan oleh siswa SMK Jabir Al-Hayyan Dan Mts Al-
Mubarokah adalah secara berkelompok membuat makanan / kue, dan hiasan atau
aksesories berupa gips, lilim hias , tas , dan masih banyak lagi.
Permaslahan yang muncul dari penyelenggaraan kegiatan kokulikuler
diantaranya:
 Siswa merasa keberatan apabila beban biaya untuk praktek Kewirausahaan
dibeban kan kepada siswa,

37
 dalam tugas secara kelompok siswa kesulitan untuk menyatukan kelompok
belajarnya dikarenakan berbagai alasan.
 dalam pekerjaan berkelompok tidak semua anggota kelompok bekerja
mengerjakan tugas kelompoknya.

5. Pembinaan Kerja Sama dengan Orangtua Siswa


Hubungan atau kerja sama antara praktikan dengan orang tua siswa selama
ini tidak mendapat masalah atau kendala. Selama praktikan melaksanakan PPL,
tidak ada komplen atau pengaduan dari orang tua kepada sekolah terhadap seluruh
praktikan PPL. Praktikan berhubungan dengan orang tua/ wali siswa hanya pada
ranah penerimaan tamu pada saat piket KBM dan praktikan berusaha membantu
sebisa mungkin permintaan dan tujuan orang tua/wali siswa pada saat
mengunjungi MTs Al Mubarokah dan SMK Jabir Al Hayyan.
6. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran terdapat komponen-komponen penunjang
keberhasilan dalam penyampaian materi, salah satu halnya yaitu komponen
fasilitas pembelajaran. Dalam peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan, Bab VII standar sarana dan prasarana. Pasal 42
menegaskan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, buku, sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratura dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki
prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,
ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi dan jasa, tempat
olahraga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. Melihat dari penjabaran
dari fasilitas pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa hal tersebut merupakan
upaya untuk menunjang dan mempermudah kegiatan pembelajaran sehingga
tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.

38
MTs AL MUBAROK dan SMK JABIR AL HAYYAN merupakan sekolah
yang tidak memiliki luas denah atau area sekolah yang luas, akan tetapi untuk
melaksanakan suatu proses pembelajaran sudah lebih dari cukup. Dengan lahan
yang tidak begitu luas maka sekolah tersebut meminimalisir dengan menjadikan
sekolah tersebut menjadi dua tingkat untuk MTs dan 3 tingkat untuk SMK
sehingga proses pembelajaran tidak terjadi dua sip atau pagi dan siang. Fasilitas
yang dimiliki oleh MTs Al Mubarokah dan SMK Jabir Al Hayyan bisa dikatan
kurang bila kita melihat dari definisi dari peraturan pemerintah nomor 19 tahun
2005 pasal 42.
Adapun permasalahan yang timbul dari fasilitas yang dimiliki oleh MTs AL
Mubarokah dan SMK Jabir Al Hayyan meliputi :
1. Ruang Perpustakaan.
Ruang perpustakaan dapat dikatakan kurang terawwat. Buku-buku di
perpustakaan juga kurang lengkap menjadikan perpustakaan kurang
diminati siswa.
2. Ruang Bimbingan Konseling
Ruang Bimbingan Konseling ini seharusnya merupakan tempat curahan hati
siswa, penanganan siswa yang memiliki kesulitan belajar ataupun masalah
dalam pembelajaran. Namun di MTs Al Mubarokah dan SMK Jabir Al
Hayyan ini tidak ada ruang BK sehingga untuk penanganan segala
permasalahan siswa di lakukan di ruang guru

B. Yang Berhubungan Dengan Partisipasi praktikan

1. Pembinaan Praktikan oleh Pihak Sekolah


Pembinaan praktikan oleh pihak sekolah tidak mengalami kesulita.

Pihak sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan dan

membantu praktikan di sekola. Waktu pembinaan dilaksanakan sebelum

atau sesudah praktikan melaksanakan KBM dan dilaksanakan evaluasi

39
setiap seminggu sekali. Pembinaan dan bimbingan dengan oleh pihak

sekolah meliputi :

1) Langkah-Langkah dan Tatacara penyusunan RPP

2) Kondisi kelas saat KBM berlangsung

3) Kondisi siswa pada saat KBM

4) Tatacara penyampaian materi pada saat KBM

5) Pengarahan untuk penampilan berikutnya setelah penampilan yang

dilakukan setiap pertemuan

6) Persiapan menghadapi ujian PLP

2. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakuliluler


Dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan oleh pihak
sekolah, praktikan diberikan tugas oleh sekolah untuk mengikuti atau membantu
program ekstrakulikuler yang ada di sekolah tersebut. Penyelenggaraan program
ekstrakulikuler di MTs Al Mubarokah dan SMK Jabir Al Hayyan dilaksanakan
setelah pulang sekolah.
Kegiatan ekstrakulikuler yang bisa dikatakan wajib diikuti oleh semua siswa
siswi terutama siswa siswi kelas VII, VIII, X dan XI adalah Pramuka. Adapun
ekstrakulikuler lainnya yang bisa di ikuti oleh semua siswa contohnya adalah
marawis, Qiro’at dan paskibra, seni , dan paduan suara.
Ada beberapa hambatan yang dialami praktikan dalam mengikuti program
ekstrakurikuler di sekolah tersebut, beberapa hambatan itu diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Kemampuan para praktikan yang berbeda-beda. Sehingga terkadang
praktikan merasa bingung dalam membagi tugas.
2. Sulitnya mengatur waktu untuk mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler karena
praktikan merupakan karyawan swasta yang jam kerjanya di shift

40
3. Kurang dipahaminya peran dan tugas praktikan dalam penyelengaraan
ekstrakurikuler.
Tetapi untuk keselurahan kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti oleh
praktikan, kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan.

41
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN

A. Kegiatan Sekolah
1. Pengolahan / Pelaksanaan Kurikulum
Cara yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan
dalam pengolahan atau pelaksanaan kurikulum adalah dengan :
1) Pihak Sekolah perlu menambah sarana dan prasarana pendukung
seperti infokus yang dirasa kurang jumlah nya untuk media
pembelajaran didalam kelas. Alangkah lebih baik apabila setia kelas
telah disiapkan infokus dan telah terpasang, sehingga setiap guru
bisa memakai infokus didalam kelas.
2) Pihak Sekolah perlu menambah akses internet karena internet
sangat di butuhkan oleh setiap siswa khusunya untuk kurikulum
2013.
3) Kesulitan pada penilaian sikap bisa diatasi dengan memaksimalkan
jumlah peserta didik didalam kelas. Kesulitan guru mungkin karena
terlalu banyaknya siswa dalam satu kelas ( kelas gemuk ). Peraturan
pemerintah memaksimalkan jumlah siswa untuk SMK dan Mts
yaitu sebanyak 36/Rombel . sedangkan di SMK Jabir Al Hayyan dan
Mts Al Mubarokah sendiri masih lebih dari 36/Rombelnya.dengan
mwngurangi siswa perkelas dan menambah Rombel baru ini bisa
sedikit mengatasi permasalaham guru pada aspek penilaian.

2. Pengadaan Kesejahteraan Personal


Untuk Pengadaan kesejahteraan Personal dirasa sudah cukup
sejahtera untuk ukuran sekolah menengah. Namun alangkah lebih baik
apabila pihak sekolah bisa memepertahankan kesejahteraan guru
bahkan meningkatkan terus agar guru – guru dan staf Tata Usaha lebih
sejahtera lagi.

42
3. Pembinaan Kesiswaan
Seperti yang telah diuraikan pada sebelumnya, dapat kita
ketahui bahwa permasalahanya adalah pembinaan kesiswaan lebih
dipusatkan oleh guru BP/BK dan proses pembinaannya biasanya hanya
bersifat Insidential.
Sebagai solusi permasalahan pembinaan terhadap siswa,
seharusnya pihak sekolah menyediakan jadwal khusus kepada guru
BP/BK untuk memberikan pembinaan kepada siswa. Agar pembinaan
ini dapat berjalan secara optimal ada baiknya guru BP/BK memberikan
pembinaan kepada siswa secara per-kelas dengan jadwal 1 atau 2 kali
dalam sebulan. Selain itu dalam pelaksanaan pembinaan denngan wali
kelas yang sudah terjadwalkan seminggu sekali harus dioptimalkan.

4. Penyelenggaraan kegiatan Kokulikuler


Permasalahan yang muncul dari penyelenggaraan kegiatan Ko-
kulikuler dalapt diatasi dengan :
1) Untuk biaya agar tidak terlalu memberatkan siswa per
prakteknya , biaya bisa di satukan dengan administrasi SPP
perbulan. Biaya bisa disatukan dengan praktek lainnya.
Sehingga siswa tidak akan merasa berat untuk biaya praktek.
2) untuk persoalan kedua ketika siswa kesulitan untuk
menyatukan kelompok belajarnya dikarenakan berbagai alasan,
Sebaiknya guru praktek bisa lebih membimbing siswa dan
memberi pengarahan kepada siswa
3) Untuk permasalahan dalam pekerjaan berkelompok tidak
semua anggota kelompok bekerja mengerjakan tugas
kelompoknya, ketika tes sebaiknya guru memberi pertanyaan
kepda seluru tim pada kelompok sehingga setiap tim memiliki
tanggung jawab untuk menegrjakan tugas kelompok.

43
5. Pembinaan Kerjasama dengan orang tua Murid
Kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua siswa pada
dasarnya sudah baik, namun agar kerjasama ini dapat berjalan dinamis
maka perlu untuk membuat sebuah wadah bersama untuk lebih
memberikan pesan, keasn dan harapan kedua belah pihak. Sehingga
pada akhirnya para siswalah yang akan merasa lebih diperhatikan dan
secara otomatis mempengarungi kondisi serta prestasi belajar siswa.

6. Pengadaan Fasilitas Lingkungan belajar


Untuk ruang prasarana UKS di SMK Jabir Al Hayyan dan Mts
Al Mubarokah sudah cukup baik dan terawat, namun untuk peralatan
kesehatan dan obat – obatan masih minim, sehingga apabila ada siswa
yang sakit tidak dapat langsung ditangani, Apabila ada siswa sakit
siswa piket harus meminta dahulu obat ke guru atau staf. Hal ini
dikarenakan kurangnya tanggung jawab beberapa pihak entah dari
pihak siswa atau guru sehingga beberapa kali alat kesehatan atau obat
– obatan sengaja disediakan di ruang UKS selalu hilang. Permasalahan
ini dapat diatasi dengan memberikan tugas piket kepada guru / murid
di ruang UKS, atau mengunci ruang UKS agar tidak terlau banyak
orang yang bisa sembarang masuk.

B. Partisipasi Praktikan
a. Pembinaan Praktikan Oleh Pihak Sekolah
Pada dasarnya proses pembinaan / bimbingan Praktikan oleh
pihak sekolah berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala yang
berarti. Hanya saja perlu diintensifkan dan perlu komunikasi lebih baik
lagi. Selain itu , Praktikan juga dituntut agar bersikap lebih aktif,rajin
dan konsultasi setiap mengalami permasalahan.

44
b. Dinamika Partisipasi Praktikan dalam Kegiatan Diluar Proses
KBM
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan
dinamika partisipasi parktikan dalam kegiatan diluar proses KBM
diantaranya :
 Perlu adanya komunikasi yang jelas anatar pihak sekolah
dengan praktikan mengenai penentuan peran dan tugas
praktikan dalam kegiatan ektrakulikuler.
 Praktikan seharusnya lebih aktif bertanya ataupun kreatif
dalam keikutsertaannya di kegiatan ektrakulikuler.
 Perlu adanya pengawasaan dalam piket kurikulum maupun
perpustakaan dari pihak sekolah terhadap praktikan.
 Praktikan harus mempunyai kesadaran diri dna
bertanggungjawab kepada tugas Piketnya
 Ketika PRaktikan meras jenuh piket diperpustkaan, Praktikan
bia mengatasinya dengan membac buku – buku diperpustakaan
atau melakukan komunikasi, Tanya jawab atau bimbingan
belajar dengan siswa yang sedang bearda diperpustakaan
sehingga dapat menambah keakraban antara praktikan dengan
siswanya.

45
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Banyak hal yang dapat kami ambil setelah melakukan praktikan
Magang III ini diantaranya kami didik untuk memiliki kemampuan dan
tanggung jawab sebagai seorang guru, dimana guru tersebut tidak hanya
menyampaikan materi semata tetapi mentransformasikan hal – hal yang
berhubungan dengan moral, etika, norma, budaya, dan nilai – nilai lain
sehingga tujuan akhirnya menjadikan para siswa nya menjadi warga
Negara yang baik.
Program Magang III ini semoga menjadi bekal bagi kami untuk
melanjutkan perjuangan menjadi seorang pendidik yang akan
mengantarkan para siswanya menjadi individu – individu yang berguna
khususnya bagi dirinya sendiri, dan umumnya bagi keluarga, masyarakat,
bangsa , dan Negara.

B. SARAN
1. Saran untuk Praktikan
Semoga dapat mengembangkan ilmu yang didapat dari
SMK Jabir Al Hayyan dan Mts Al - Mubarokah, dari dari ilmu
yang didapat semoga dapat menjadi penerus Guru dimasa yang
akan datang

2. Saran Untuk SMK Jabir Al Hayyan Dan Mts Al -


Mubarokah
Semoga SMK Jabir Al Hayyan Dan Mts Al -
Mubarokah dapat terus bekerja sama dengan dengan STKIP
Siliwangi Sehingga untuk kedepannya STKIP Siliwangi dapat
melaksanakan kegiatan Magang III di SMK Jabir Al Hayyan
maupun MTs. Al-Mubarokah.

46
iii

Anda mungkin juga menyukai